Anda di halaman 1dari 69

LEMBAR KERJA ( LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD

PDGK 4107 MODUL 1


MAKHLUK HIDUP
NAMA : Wahyu Dwi Ary Wibowo

NIM : 836780174

UPBJJ : SURAKARTA

A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1 : CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP


1. Ciri-ciri Umum Makhluk Hidup
a. Hasil Pengamatan
Tabel 1.1
Hasil pengamatan ciri-ciri makhluk hidup
Ciri-ciri Makhluk Hidup *)
No Nama Makhluk hidup
1 2 3 4 5
1. Pohon Mangga V V V V
2. Sapi V V V V V
3. Kambing V V V V V
4. Bunga Kamboja V V V V
5. Tumbuhan Putri malu V V V V
6.
*) Keterangan :
1. bergerak dan bereaksi terhadap rangsang
2. bernapas
3. perlu makan ( nutrisi)
4. tumbuh
5. berkembang
b. Pembahsan
Mengamati ciri-ciri makhluk hidup yang ada di sekitar tempat tinggal kita.
c. Kesimpulan
Setiap makhluk hidup memiliki ciri-ciri masing-masing, seperti bunga kamboja
yang tidak bereaksi terhadap rangsangan sedangkan sapi, kambing dan tumbuhan
putri malu ketika disentuh mereka akan bereaksi terhadap rangsang.
d. Jawaban Pertanyaan
1) Benar, tumbuhan memiliki ciri-ciri gerak dan bereaksi terhadap rangsang tetapi
ada juga yang tidak bereaksi terhadap rangsang ketika disentuh.
2) Semua jenis hewan dan tumbuhan sama-sama bernapas, tumbuh dan
berkembang. Tetapi, beberapa tumbuhan tidak beraksi terhadap rangsangan.
2. Gerak Pada Tumbuhan
a. Hasil Pengamatan
1) Seismonasti dan Niktinasi
Tabel 1.2.
Hasil Pengamatan Seismonasti
Jenis sentuhan pada
No Reaksi daun putri malu Keterangan
daun putri malu
Halus Daun sedikit mengatup/lambat Akan cepat
1. membuka
kembali
2. Sedang Daun mengatup agak rapat 2-3 menit
akan
membuka
kembali
Kasar Daun langsung mengatup rapat 4-5 menit
akan
3.
membuka
kembali
Tabel 1.3.
Hasil Pengamatan Niktinasi
Reaksi daun putri malu
No Pot putri malu
Mula-mula ½ jam kemudian
1. Disimpan ditempat terang Daun terbuka Daun tetap
terbuka
2. Ditutup dengan penutup Daun terbuka Daun mengatup
yang kedap cahaya
3.

2) Geotropisme
Tabel 1.4.
Hasil pengamatan geotropism negative
Pengamatan hari ke-
Jenis pot Keterangan
1 2 3 4 5 6 7
A Batang tumbuh tegak
B Batang membelok ke
atas menuju cahaya
matahari

b. Pembahasan
Dari table hasil pengamatan Seismonasti dapat kita ketahui bahwa :
Sentuhan halus yang diberikan kepada tumbuhan putri malu akan mengakibatkan
daun putri malu menutup/mengatup sedikit dan tidak terlalu rapat, kemudian
apabila tumbuhan putri malu diberikan Sentuhan Sedang maka daun akan menutup
/ mengatup lebih rapat dan sedikit lebih cepat, dan apabila daun putri malu
diberikan Sentuhan Kasar maka daun akan menutup dengan cepat.

Dari tabel hasil pengamatan Niktinasi dapat kita ketahui bahwa :


Tanaman putri malu yang disimpan ditempat yang terang maka daunnya
akan tetap terbukadan apabila daun putri malu ditutup dengan penutup kedap
cahaya, maka mula-mula daun terbuka, setelah ½ jam daun akan menutup.
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh grafitasi
bumi. Jika arah geraknya menuju rangsang disebut geotropism positif, misalnya
gerakan akar menuju tanah. Jika arahnya menjauhi rangsang disebut geotropism
negative, misalnya tumbuh batang menjauhi tanah.
Pada pengamatan percobaan pot A mengalami pertumbuhan batang secara normal
menuju keatas. Pada pot B yang diletakkan horizontal pertumbuhan batang
membelok dari horizontal menuju arah vertical secara bertahap selama 7 hari.

c. Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan, dapat disimpulkan bahwa tumbuhan dapat
bergerak karena adanya pengaruh dari lingkungan sekitar, mialnya dari cahaya
sentuhan dan sinar matahari.

d. Jawaban Pertanyaan
Gerak Niktinasi gerak menutupnya daun karena pengaruh gelap, sedangkan
gerak Seismonasti adalah gerak yang disebabkan oleh getaran atau sentuhan.

B. KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : SIMBIOSIS


1. Simbiosis Parasitisme
a. Hasil Pengamatan

Tabel 1.7.
Hasil pengamatan simbiosis parasitisme
Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan
Jenis hubungan Jenis Jenis
No Jenis Jenis
parasitisme makhluk makhluk
kerugian keuntungan
hidup hidup

0 Nyamuk pada Manusia Gatal dan Nyamuk Menghisap


manusia penyakit darah
kulit

1 Lalat pada kerbau Sapi Gatal dan Lalat Menghisap


penyaklit darah
kulit

2 Benalu pada Pohon Makanan Benalu Menyerap


pohon manga mangga berkurang makanan

3 Kutu pada anjing Anjing Terhisap Kutu anjing Menghisap


darahnya darah anjing
dan gatal

4 Tali putri malu Pohon Menghambat Tali putri Mendapat


pada pohon tetehan pertumbuhan malu makanan
tetehan

5 Cacing kremi pada Manusia Sakit perut Cacing Menyerap


manusia dan gatal kremi makanan
anus

b. Pembahasan
Simbiosis parasitisme adalah hubungan antara dua individu berbeda spesies yang
hanya menguntungkan satu pihak sedangkan yang lain dirugikan.
 Nyamuk merugikan manusia karena nyamuk menghisap darah manusia.
Manusia dirugikan karena nyamuk menyebabkan gatal dan penyakit
demam berdarah.
 Lalat menempel, mengganggu, dan menghisap darah sapi sehingga
darahnya berkurang dan sapi merasa gatal.
 Kutu pada anjing, menghisap darah anjing sehingga anjing dirugikan selain
itu anjing merasa gatal.
 Putri malu yang biasanya menempel [ada pohon tetehan menyerap bahan
makanan dari inangnya sehingga pertumbuhan pohon tetehan akan
terhambat.
 Cacing kremi yang hidup di saluran pencernaan manusia menyerap sari
makanan yang telah dicerna manusia, sehingga pencernaan manusia
tergangu.
c. Kesimpulan
Segala jenis hubungan dua individu berbeda spesies yang membuat satu pihak untung
dan yang lain dirugikan disebut simbiosis parasitisme.
d. Jawaban Pertanyaan
1. Hubungan antara kutu anjing dan anjing merupakan hubungan parasitisme. Karena
kutu anjing diuntungkan dengan cara menghisap darah anjing. Sedangkan anjing
dirugikan karena darahnya berkurang serta merasa gatal-gatal.
2. Hubungan antara nyamuk dengan manusia. Nyamuk aides aygepty dapat
menyebabkan kematian pada manusia.
2. Simbiosis Komensalisme
a. Hasil pengamatan
Tabel 1.7.
Hasil pengamatan simbiosis komensalisme
Pihak yang diuntungkan Jenis makhluk
hidup yang
No Jenis hubungan simbiosis Jenis makhluk Jenis tidak untung
hidup keuntungan dan tidak rugi

1. Tumbuhan paku pada Tumbuhan Mendapat Pohon jati


pohon jati paku tempat hidup

2. Anggrek dan pohon jambu Anggrek Mendapat Pohon jambu


tempat hidup

3. Ikan remora dan ikan hiu Ikan remora Terhindar dari Ikan hiu
bahaya musuh
dan mendapat
sisa-sisa
makanan

b. Pembahasan
 Tumbuhan paku yang menempel pada pohon jati namun tidak menyerap
makanan dari inangnya karena tumbuhan paku membuat makanannhya sendiri.
 Anggrek yang hidup dengan cara menempel pada pohon jambu tidak menyerap
makanan inangnya karena anggrek dapat membuat makanannya sendiri.
 Ikan remora dan ikan hiu, ikan remora bias berada disekitar ikan hiu agar
terhindar dari mara bahaya dan bias mendapat makanan dari sisa ikan hiu tanpa
mengganggu ikan hiu tersebut.
c. Kesimpulan
Simbiosis komensalisme melibatkan dua individu dimana yang satu diuntungkan,
sedangkan yang lain tidak rugi maupun untung.
d. Jawaban pertanyaan
Simbiosis komensalisme jika terjadi berlebihan akan berakibat merugikan salah satu
pihak. Misalnya, anggrek yang hidup pada pohon jambu lebih dari dua, tiga atau lebih
maka pertumbuhan pohon jambu akan terhambat.
3. Simbiosis Mutualisme
a. Hasil pengamatan
Tabel 1.9.
Hasil pengamatan simbiosis Mutualisme
Pihak I yang diuntungkan Pihak II yang diuntungkan
Jenis hubungan Jenis Jenis
No Jenis Jenis
simbiosis makhluk makhluk
keuntungan keuntungan
hidup hidup

Kupu-kupu dengan Kupu-kupu Menghisap Bunga Terbantu


1. bunga madu proses
penyerbukan

Ular sawah dengan Ular sawah Makan tikus Petani Hama tikus
2.
petani sawah berkurang

Burung jalak dengan Burung Kenyang kerbau Bebas dari


3.
kerbau jalak makan kutu kutu

b. Pembahasan
 Kupu-kupu dengan bunga, kupu-kupu membantu dalam penyerbukan bunga
sedangkan kupu-kupu dapat menghisap madu dari bunga.
 Ular sawah dapat membangtu petani mengurangi hama tikus dengan cara
memangsa tikus-tikus yang merusak tanaman petani.
 Burung jalak yang hinggap dipunggung kerbau memakan kutu-kutu kerbau,
sedangkan kerbau merasa nyaman karena terbebas dari kutu.

c. Kesimpulan
Simbiosis Mutualisme adalah hubungan dua spesies yang hidup bersama dan saling
menguntungkan.
d. Jawaban pertanyaan
1. bakteri eschereria coli yang hidup dalam usus besar manusia berfungsi membantu
membusukkan sisa pencernaan juga menghasilkan vitamin B12, dan vitamin K yang
penting dalam proses pembekuan darah.

3. Respirasi pada Makhluk Hidup


a. Hasil pengamatan
1) Respirasi memerlukan udara (oksigen)

Tabel 1.5
Hasil pengamatan Respirasi memerlukan udara (oksigen)

Respirometer Keadaan air berwarna pada respirometer, 5 menit:


pertama kedua ketiga Keempat Kelima
0,1 0,2 0,3 0,5 0,5
A 0,5 0,7 0,9 1 1,05
B 0 0 0 0 0
C

2) Respirasi menghasilkan karbondioksida

Tabel 1.6
Hasil pengamatan Respirasi menghasilkan karbondioksida

Botol percobaan Kondisi mula- Kondisi akhir

mula percobaan

A Jernih Jernih
B Jernih Keruh

C Jernih Keruh

b. Pembahasan
Respirasi memerlukan oksigen
Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna
pada respirometer A (yang diisi kecambah) berjalan dari 0 cm menjadi 0,1 cm
untuk 5 menit pertama, berjalan kembali menjadi 0,2 cm untuk 5 menit kedua,
berjalan lagi
menjadi 0,3cm setelah 5 menit ketiga, sedangkan untuk 5 menit keempat dan
kelima respirometer menunjukkan angka yang sama yaitu 0,5 cm.
Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna
pada respirometer B (yang diisi jangkrik) berjalan dari 0 cm menjadi 0,4 cm
untuk 5 menit pertama, berjalan kembali menjadi 0,7cm untuk 5 menit kedua,
berjalan lagi menjadi 0,9 cm setelah 5 menit ketiga, sedangkan untuk 5 menit
keempat 1 cm dan 5 menit kelima respirometer menunjukkan angka 1,05 cm.
Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna
pada respirometer C (tanpa diisi makhluk hidup) tidak berjalan dan menunjukkan
angka yang sama yaitu 0 ml baik pada waktu 5 menit pertama, kedua, ketiga,
keempat maupun kelima.
Berdasarkan hasil pengamatan pada Tabel 3.1 dapat kita amati bahwa cairan
berwarna pada respirometer yang diisi makhluk hidup dapat berjalan/berpindah
tempat hal ini menunjukkan adanya pergeseran/pergerakan udara (oksigen) di
dalam respirometer, sedangkan cairan berwarna pada respirometer tanpa makhluk
hidup tidak berjalan hal ini menunjukkan tidak adanya pergerakan udara
(oksigen) di dalam respirometer.

Respirasi mengeluarkan Karbondioksida


Dari percobaan diatas, kami telah membuat alat pernapasan sederhana yang
bertujuan untuk membuktikan bahwa sistem pernapasan manusia
menghasilkan gas karbondioksida.
Berdasarkan percobaan yang telahdilakukan, proses pernapasan manusia
menghasilkan karbondioksida. Hal ini dibuktikan oleh larutan kapur yang telah di
uji yaitu air kapur yang jernih menjadi lebihkeruh setelah ditiup dengan selang
atau sedotan.
Pada proses pernapasan, oksigen yang dihirup pada saat menarik napas
akanberdifusi masuk ke darah dalam kapiler darah yang menyelubungi alveolus.
Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat oleh hemoglobin untuk diangkut ke
sel-sel jaringan tubuh.
Hemoglobin yang terdapat dalam butir darah merah atau eritrosit ini tersusun
oleh senyawa hemin atau hematin yang mengandung unsur besi dan globin yang
berupa protein.

Hasil pernapasan yang dikeluarkan adalah berupa CO2. Sebenarnya reaksi


pernapasan berupa pengolahan O2 menjadi energi dan penglepasan CO2 tersebut
dilakukan di dalam sel dan terjadi pada bagian yang disebut mitokondria. Udara
hasil pernapasan selain CO2 adalah H2O (uap air). Oleh karena itulah, apabila kita
mengembuskan napas di kaca akan terbentuk titik- titik air.Pertukaran gas antara
oksigen dengan karbondioksida dari atmosfer, yang menyediakan kandungan gas
oksigen sebanyak 21% dari seluruh gas yang ada.

Oksigen masuk kedalam tubuh melalui perantaraan alat pernapasan yang berada
di luar. Pada manusia, alveolus yangterdapat di paru-paru berfungsi sebagai
permukaan untuk tempat pertukaran gas. Pada udara pernapasan ada udara yang
masuk dan ada udara yang dikeluarkan. Susunan atau komposisi udara yang
masuk dan udara yang dikeluarkan dalam pernapasan berbeda-beda.

Perbedaan komposisikandungan gas dalam udara terdiri atas nitrogen 79,01 %,


oksigen 20,95 %, karbondioksida 0,04 % dan sisanya adalah gas- gas lain.
Sedangkan komposisi gas yang keluar dari udara yang dipernapaskan terdiri dari
nitrogen 79,6 %, oksigen 18,6 %, dan karbondioksida 4,0 %. Manusia
membutuhkan suply oksigen secara terus-menerus untuk proses
respirasi sel, dan membuang kelebihan karbondioksida sebagai limbah
beracun produk dari proses tersebut.

c. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap makhluk hidup
pasti melakukan respirasi/pernapasan dan ketika melakukan respirasi, makhluk
hidup memerlukan udara (oksigen). Kesimpulan dari hasil percobaan ini adalah
dapat dibuktikan bahwa setelah kita menghirup oksigen akan dihembuskan karbon
dioksida, hal ini ditunjukkan pada perubahan air kapur yang awalnya jernih
kemudian berubah menjadi keruh setelah berikatan dengan karbondioksida. Warna
kapur yang keruh itulah yang menjadi bukti nyata hasil dari endapan reaksi air
kapur dengan karbondioksida.

d. Jawaban pertanyaan
1. Guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen adalah untuk
mengikat sehingga yang dikeluarkan jangkrik setelah melakukan
respirasi/pernapasan bereaksi dengan kapur sirih.
2. Tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer (A) bergerak dan
(B) tidak bergerak. Hal ini disebabkan karena respirometer (A) diisi dengan
makhluk hidup (jangkrik) sedangkan kita semua mengetahui bahwa setiap
makhluk hidup melakukan respirasi. Pada saat melakukan respirasi makhluk
hidup memerlukan udara (oksigen). Dengan demikian, tetesan pewarna (eosin)
pada respirometer (A) bergerak disebabkan karena adanya pergerakan/pergeseran
udara (oksigen) di dalam respirometer. Tetesan pewarna (eosin) pada alat
respirometer (B) tidak bergerak karena tidak ada makhluk hidup di dalam
respirometer sehingga tidak terjadi respirasi di dalamnya akibatnya udara di
dalam respirometer (B) tidak bergerak dan tetesan pewarna (eosin) pada
respirometer (B) pun tidak ikut bergerak.

3. Air kapur yang paling keruh didapatkan dpada botol (B), karena pada udara hasil
pernapasan dari hisapan udara di botol (A) banyak mengandung CO2. Karena
terdapat endapan garam pada air kapur. Ketika air kapur (Ca(OH)2) direaksikan
dengan CO2 yang dihasilkan oleh ekspirasi pernapasan kita akan menghasiulkan
garam (CaCO3) dan air (H2O). Garam inilah yang menyebabkan air kapur
menjadi keruh.
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : SIMBIOSIS
1. Simbiosis Parasitisme
a. Hasil pengamatan
Tabel 1.7
Hasil pengamatan Simbiosis Parasitisme

Pihak yang pihak yang


Jenis dirugikan diuntungkan
Jenis Jenis Jenis Jenis
No hubungan
makhluk kerugian makhluk kerugian
parasitisme
hidup
hidup
1 Lalat pada Gatal dan Menghisap
Sapi Lalat
sapi penyakit darah
kulit
2 Benalu pada Pohon Makanan Benalu Menyerap
kopi kopi berkurang makanan
3 Terhisap Kutu Menghisap
Kutu pada Anjing
darahnya anjing darah
Anjing
dan gatal anjing

b. Pembahasan
Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua individu berbeda spesies yang hanya
menguntungkan sepihak saja dan pihak lainnya dirugikan.

 Lalat menempel, mengganggu, dan menggigit (menghisap darah sapi)


sehingga sapi merasa gatal (dirugikan) darahnya berkurang.
 Benalu menyerap bahan makanan dari inangnya yaitu pada pohon kopi,
sehingga pertumbuhan pohon kopi itu akan terhambat.
 Kutu pada anjing menghisap darah anjing sehingga anjing dirugikan.
Selain dirugikan, anjing juga akan merasa gatal.

c. Kesimpulan
Segala jenis hubungan dua individu berbeda spesies yang membuat satu pihak
untung dan pihak lain dirugikan, disebut simbiosis
parasitisme. Sifat parasit yaitu tidak akan membunuh inangnya karena kalau
inangnya mati, maka parasitnya juga akan mati karena kekurangan sumber
makanan.

d. Jawaban pertanyaan
a. Hubungan antara kutu anjing dan anjing merupakan hubungan
parasitisme, karena kutu anjing diuntungkan dengan cara menghisap
darah anjing. Sedangkan anjing dirugikan karena darahnya berkurang
dan menderita gatal- gatal (penyakit kulit).
b. Ada, yaitu hubungan parasitisme antara manusia dengan nyamuk. Pada
hubungan tersebut dapat mengakibatkan kematia. Nyamuk Aides Aygepty
dapat menyebabkan penyakit demam berdarah. Jika terlambat mendapat
pertolongan maka dapat mengakibatkan kematian. Nyamuk cikungunya
dapat mengakibatkan kelumpuhan pada manusia.

2. Simbiosis Komensalisme
a. Hasil Pengamatan
Tabel 1.8
Hasil pengamatan Simbiosis Komensalisme

Jenis makhluk hidup Jeis makluk


No Jenis Jenis Jenis hidup yang
hubungan keuntungan tidak untung
makhluk
dan tidak rugi
simbiosis hidup
pohon
1 Tumbuhan paku pohon Tumbuhan
dan pohon andong andong
paku
andong Anggrek
2 dan pohon Anggrek dan pohon

cengkih pohon cengkih


pohon cengkih
cengkih
3 Ikan remora ikan hiu Ikan remora ikan hiu
dan ikan hiu

b. Pembahasan
Tumbuhan paku menempel pada pohon andong namun tidak menyerap
makanan dari inangnya karena tumbuhan paku dapat membuat makanan
sendiri.

Anggrek yang hidup dengan cara menempel pada pohon cengkih tidak
mnyerap makanan dari inangnya karena anggrek dapat membuat maknan
senriri.

Dalam hubungan ikan remora dan ikan hiu, ikan remora bisa berada di sekitar ikan
hiu agar terhindar dari bahaya musuh dan bisa mendapat makanan sisa ikan hiu
tanpa mengganggu ikan hiu.

c. Kesimpulan
Pada simbiosis komensalisme melibatkan dua individu dimana yang satu
diuntungkan, sedangkan yang lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan.

d. Jawaban pertanyaan
Apabila dalam hubungan komensalisme terjadi kelebihan kadar maka dapat
merugikan pihak lain (yang ditempeli), tetapi hal tersebut bisa terjadi jika dalam
1 pohon (tempat menempel) ditanami lebih dari satu tumbuhan (yang
menempel), hal tersebut dapat mengakibatkan terhambatnya
pertumbuhan/berkurangnya produktivitas pada pohon tempat menempel.
3. Simbiosis Mutualisme
a. Hasil Pengamatan
Tabel 1.9
Hasil pengamatan Simbiosis Mutualisme

Pihak I yang Pihak II yang


diuntungkan diuntungkan
No Jenis Jenis Jenis Jenis Jenis
hubungan makhluk keuntungan makhluk keuntungan
simbiosis hidup hidup
1 Kupu-kupu Kupu- Mendapat Bunga Membantu
dengan kupu nektar dari penyerbukan
tanaman bunga
berbunga
2 Semut Rang- Semut Dapat Tumbuhan Melindungi
rang dan Rang- membuang tumbuhan
tumbuhan rang serangga pada dari serangan
tumbunhan hama Hama
Makan tikus tikus
3 Ular sawah Ular sawah petani berkurang
adan petani sawah

b. Pembahasan
Simbiosis mutualisme adalah hubungan yang menguntungkan kedua
belah pihak Dalam hubungan kupu-kupu dan bunga, kupu-kupu
membantu bunga dalam penyerbukan sedangkan kupu-kupu dapat
menghisap madu dari bunga. Jadi keduanya sama-sama diuntungkan.

c. Kesimpulan
Dalamhubungan simbiosis mutualisme keduabelahpihak sama-sama
mendapatkeuntungan
d. Jawaban pertanyaan
Contoh simbiosis mutualisme dalam tubuh manusia yaitu :

1. Bakteri Eschereria coli yang hidup di kolon (usus besar) manusia,


berfungsi membantu membusukkan sisa pencernaan juga menghasilkan
vitamin B12, dan vitamin K yang penting dalam proses pembekuan darah.
2. Bakteri Bacillus brevis, Bacillus subtilis, dan Bacillus polymyxa
menghasilkan zat antibiotik
B. KEGIATAN PRAKTIKUM 3 : PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN, DAN
PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP
1. Pertumbuhan dan Perkembangan tumbuhan
Tabel 1.10
Hasil pengamatan Pertumbuhan dan perkecambahan biji kacang merah

Gambar Panjang (mm)


Hari pertumbuhan Keterangan
ke kecambah Akar Batang
kacang merah
0 Kondisi awal 0 mm 0 mm Bakal akar terlihat
keatas
1 Tumbuh akar 0 mm 0 mm Jelas terlihat
2 Terlihat batang 2-3 mm 20 mm Biji kacang
terangkat
3 Terlihat 5-10 40 mm Terangkat keatas
batang
mm
4 Terlihat 15 mm 60 mm Terangkat keatas
batang
5 Terlihat 25 mm 75 mm Terangkat keatas
batang
6 Terlihat 27 mm 85 mm Terangkat keatas
batang
7 Terlihat 33 mm 90 mm Terangkat keatas
batang
8 Terlihat 37 mm 110 mm Terangkat keatas
batang
9 Terlihat 43 mm 120 mm Terangkat keatas
batang
10 Terlihat 50 mm 135 mm Terangkat keatas
batang
11 Terlihat 70 mm 145 mm Terangkat keatas
batang
semakin
panajang
12 Terlihat 75 mm 155 mm Terangkat keatas
batang
semakin
panajang
13 80 mm 165 mm Terangkat keatas
Terlihat
batang
semakin
14 panajang 90 mm 180 mm Terangkat keatas
Terlihat
batang
semakin
panajang
b. Pembahasan
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel
yang mengakibatkan bertambah besarnya organisme. Pertambahan
jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis, dan bersifat
irreversiabel artinya organisme yang tumbuh tidak akan kembali ke
bentuk semula. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya
pembelahan mitosis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil
interaksi antara faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh organisme,
seperti sifat genetika yang ada dalam gen dan hormon yang merangsang
pertumbuhan.

Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara


berangsur-angsur dari kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan
terjadi diferensiasi.Perkembangan dapat dinyatakan melalui berbagai
cara, mulai dari bagian tertentu suatu tanaman sampai jumlah total
perkembangan tanaman.Pada tanaman, aktifitas perkembangan yang
vital ini banyak tumpang tindih.
Pertumbuhan apikal pada ujung akar dan ujung batang mendahului
morfogenesis dan diferensiasi. Tetapi
pembesaran batang terjadi oleh karena pembesaran sel –
sel setelah morfogenesis dan diferensiasi berlangsung
c. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan
dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan
organisme merupakan hasil dari pembelahan sel, pembesaran sel
serta diferensiasi sel.
Proses pertumbuhan dan perkembangan kacang merah khususnya dari
waktu ke waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat
dari bertambahnya tinggi, jumlah daun, diameter akar dan batang pada
tanaman.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh
faktor dari luar maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon
sedang faktor dari luar yaitu gen, cahaya matahari, suhu udara,
kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.
d. Jawaban pertanyaan
1. Pada hari keberapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh?
Jawab : Pada hari ke- 2 yaitu mulai terlihat akar dengan panjang 2-3
mm dan panjang batang 20 mm.

2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah


yang pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian?
Jawab : Tidak, akar tumbuh ke bawah dan bergerombol pada dasar
kapas dalam botol selai

2. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan


a. Hasil pengamatan
Drospilla sp atau lalat buah adalah lalat yang biasanya menghinggapi buah
yang sudah busuk. Lalat buah mempunyai
kontruksi modular, yaitu suatu segmen abdomen. Seperti hewan simestris bilateral
lainnya, drospilla mempunyai poros anterior dan posterior (kepala-ekor).
Pada drospilla, determinan sitoplasmik yang sudah ada didalam telur memberi
informasi posisional unutk penempatan kedua poros bahkan sebelum fertilisasi.
Metamorfosis pada Drosophila termasuk metamorfosis sempurna yaitu: telur-
larva instarI-larva instarII-larva instarIII-pupa-imago.
Faktor yang mempengaruhi siklus hidup drospilla adalah suhu lingkungan,
ketersediaan makanan, tingkat kepadatan botol pemeliharaan, intensitas
cahaya.

Tabel 1.11.
Hasil pengamatan tumbuhan dan perkembangan lalat buah

Hari Kejadian/perubahan
Ke 0
1 Tubuh berwarna kuning kecoklatan Tubuh
2 berwarna kuning kecoklatan
Mulai bertelur(bentuktelurbercak-bercak berwarna putih)
Telur menetas sepertil arvainstar I (berwarna putih,bersegmen
3 s/d 4 danmiripbelatung tetapi sangat kecil)
5
Larva mulai bergerak aktiv(dengan menggeliat-geliat)
mulutlarva berwarna hitam dan bergerakakif (denganmerayapke
atas botol ukurannya bertambah besar
Hampir menyerupai pupa,tumbuhnya memendek,berwarna
6 putih dan tidak bergerak Sudah menjadipupa (warnanya putih
kecoklatan,tetapdiam dan segmen tubuhnya mulai
7 s/d 8
terlihat)

9 s/d Menyerupai bentuk Drospila/seperti induknya dahulu.

10 Tetapi ukurannya kecil dan sayapnya belum terbentang


11 Siap menjadi Drospila dewasa dan siap untuk terbang dan
dilepaskan

b. Pembahasan
Dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu dimulai hari 0 dengan mengamati
pertumbuhan dan perkembangan siklus hidup lalat buah drospila sp dari telur
sampai dengan imago. Pengamatan dilakukan selama dua kali sehari selama 11
hari setiap pagi dan sore. Dimana lalat buah disimpan didalam botol selai yang
sudah ada makanannya kemudian diletakkan di ruangan yang teduh.

Pada hari ke-0 s/d 1 tubuh lalat tetap berwarna kuning kecoklatan. Dan dihari
kedua mulai ada bercak-bercak putih yang tidak lain itu adalah telur. Kemudian
dihari ke-3 bercak-bercak putih atau telur berubah menjadi larva yang berwarna
puih, bersegmen dan mirip dengan belatung tetapi bentuknya sangat kecil.

Proses ini terus terjadi sampai hari ke-4 dan dihari ke-5 larva mulai bergerak aktiv
ditandai dengan tubuhnya yang menggeliat. Tubuhnya bergerak semakin aktiv
dengan merayap ke atas botol da ukurannya bertambah besar. Pada hari ke-6
bentuknya hampir menyerupai pupa dimana tubuhnya mulai memendek, berwarna
putih dan sudah tidak bergerak lagi bahkan diam.

Di hari 7 s/d 8 sudah mencapai fase pupa warnanya berubah menjadi putih
kecoklatan, masih terlihat diam, dan segmen tubuhnya mulai terlihat jelas. Pada
hari ke 9 s/d10 lalat buah mulai menyerupai bentuk drospila atau seperti induknya
dahulu. Tetapi ukurannya kecil dan sayapnya belum terbentang.dan dihari ke 11
lah sudah menjadi imago atau lalat dewasa yang siap unutk dilepas dari botol dan
siap untuk terbang.

c. Kesimpulan
Tahapan fase daur hidup drosphila sp adalah telur à larva à pupa à lalat muda à
lalat dewasa atau imago.
d. Jawaban pertanyaan
1) Lalat buah meletakkan telurnya pada hari kedua.
2) Pupa terbentuk pada hari ke-7 s/d 8, namun pada hari ke-6 sudah hampir
menyerupai pupa, Lalat dewasa terbentuk pada hari ke 11.
3. Perkembangbiakan tumbuhan
3.1. Struktur bunga
a. Hasil pengamatan

Gambar 1.1.
Morfologi bunga sepatu

b. Pembahasan
Struktur Bunga
 Kelopak bunga, merupakan bagian bunga paling besar, berwarna
hijau. Fungsinya untuk melindungi bunga sepatu saat kuncup.
Bentuknya panjang dna ujungnya lancip.
 Mahkota bunga, merupakan bagian bunga yang terletak di dalam
kelopak bunga, besar dan indah, tersusun bertumpuk-tumpuk.
Mahkota berbentuk bundar dan lebar, berwarna merah. Mahkota
bunga untuk menarik serangga untuk datang menghisap madu dna
membantu proses penyerbukan.
 Benang sari, merupakan bagian dari bunga yang terletak di mahkota
bunga. Benang sari berbentuk panjang dan kecil, dan diujungnya
terdapat kepala sari. Berwarna merah kekuningan, dan berfungsi
sebagai alat perkembangbiakan jantan. Benang sari tidak melekat
pada mahkota bunga, dan terdapat serbuk sari pada kepala sari.
 Putik, merupakan bagian dari bunga dan terdapat di dalam
mahkota bunga. Bentuknya bundar berwarna merah, dan
berfungsi sebagai alat perkembangbiakan betina.
 Bunga disayat secara vertikal
 Saat disayat secara vertikal, terdapat ovarium (bakal buah), yang
nantinya akan berkembang menjadi buah. Selain ovarium juga
terdapat ovulum (bakal biji), yang berisi gamet betina yang setelah
dibuahi gamet jantan akan berkembang menjadi embrio. Ovulum
melekat pada dinding ovarium melalui sebuah tangkai.

c. Kesimpulan
Jadi, bunga sepatu memiliki struktur bunga lengkap, tapi tidak bisa
melakukan perkembangan secara generative. Hal ini disebabkan letak putik
berada diatas benang sari,s ehingga
sulit terjaid penyerbukan dan pembuahan. Bunga sepatu
dikembangbiakkan dengan cara vegetative buatan, yaitu stek batan dan
mencangkok.

d. Jawaban pertanyan
1. Ada 5 buah benang sari.
2. Benang sari berfungsi sebagai alat perkembangbiakan jantan, sedangkan
putik sebagai alat perkembangbiakan betina. Jika tidak ada benang sari atau
putik, tidak akan terjadi proses pembuahan, yang diawali proses penyerbukan
dimana menempel dna jatuhnya benang sari ke kepala putik.

3.2. Perkembangan aseksual (vegetativ) alami


a. Hasil pengamatan
Tabel 1.12.
Perkembangan aseksual (vegetativ) alami

No Nama tumbuhan dan Gambar tumbuhan dengan


jenis perkembangan perkembangbiakan aseksual
aseksual
1
Pisang (tunas)
2 Ketela (umbi jalar)

3 Bawang merah (umbi

lapis)

4 Bambu (tunas)

5 Jahe (akar tinggal)

b. Pembahasan
a. Tunas, tumbuh dari batang yang terdapat di dalam tanah. Tunas muda
menjadi tumbuhan baru dan tumbuh di sekitar induknya. Tunas tidak
bergantung pada induknya. Walaupun induknya ditebang, tunas akan terus
tumbuh.
b. Akar tinggal, merupakan batang yang seluruhnya berada dan tumbuh
menjalar di permukaan tanah. Tunas tumbuh di setiap buku-buku kara
tinggal.
c. Umbi akar, merupakan akar yang membesar yang berisi
cadangan makanan. Jika ditanam bersama dengan pangkal batang maka
akan tumbuh tunas.
d. Umbi lapis, seperti pelepah daun berlapis-lapis.
Perkembangbiakan umbi lapis dimulai dengan tumbuhnya siung pada
tunas yang paling luar. Diawal pertumbuhannya, siung mengambil
makanan dari induknya. Ketika siung telah berdaun dan berakar, siung
dapat membuat makanannya sendiri dengan proses fotosintesis.

c. Kesimpulan
Jadi, perkembangbiakan vegetative alami dapat terjadi melalui akar tinggal,
tunas, umbel lapis, umbi akar, dan sebagainya.

3.3. Perkembangan aseksual (vegetativ) buatan pada tumbuhan


a. Hasil pengamatan
1) Menempel (Okulasi)
No. Kondisi tempelan hari ke :

0 Keadaan awal
1 Belum ada perubahan 2
Belum ada perubahan 3
Belum ada perubahan 4
Belum ada perubahan 5
Belum ada perubahan
6 Mulai terllihat adanya perubahan 7 Mulai
terllihat adanya perubahan 8 Mata tunas
mulai merekat

9 Mata tunas mulai tumbuh mengencang


10 Mata tunas tumbuh semakin mengencang, kemudian tunas tumbuh
Tabel 1.13.
Menempel (okulasi)
No Kondisi tempelan hati ke:

0 Keadaan awal

1 Belum ada perubahan


Belum ada perubahan
2
Belum ada perubahan
3
Belum ada perubahan
4 Belum ada perubahan
5
Mulai terllihat adanya perubahan Mulai
6
terllihat adanya perubahan Mata tunas
7 mulai merekat

8
Mata tunas mulai tumbuh mengencang
9
Mata tunas tumbuh semakin mengencang, kemudian tunas tumbuh
10
2. Menyambung

Tabel 1.14.
Menyambung (enten)

No Kondisi tempelan hati ke:

0 Keadaan awal

1 Belum ada perubahan Belum


ada perubahan Belum ada
2
perubahan Belum ada
3
perubahan Belum ada
4 perubahan Belum ada
5 perubahan Mulai terlihat

6 perubahan Mulai terlhat daun

7 Daun terlihat bertambah

8 Daun terlihat bertambah

10
3. Mencangkok
Tabel 1.15.
Mencangkok

No Kondisi tempelan hati ke:

0 0 Keadaan awal Belum ada


perubahan Belum ada
1
perubahan Belum ada
2
perubahan
3
Belum ada perubahan
4
Belum ada perubahan
5
Belum ada perubahan
6
Sedikit merekat dan mulai menyatu dengan batang lama kambium
7
menyatu dengan kedua batang
8
Akar baru Nampak jelas
9
b. Pada percobaan
Menunggu akar kuat, kemudian siap dipindahkan
tersebut, tumbuhan dapat dikembangbiakkan dengan cara
10
buatan (vegetative buatan) diantaranya dengan menempel (okulasi),
menyambung (enten), dan mencangkok. Pada percobaan, butuh waktu
yang agak lama untuk mengetahu hasil, seperti pada kegiatan menempel,
pada minggu pertama belum terlihat perubahan, tapi memasuki minggu
kedua terlihat sedikit perubahan, dimana tunas terlihat mulai tumbuh dan
mengencang, hal ini juga terjadi pada kegiatan menyambung dan
mencangkok.
Hasil tempelan, sambungan, atau cangkokan bisa dipindahkan pada pot lain dengan
melihat seberapa kuat hasil cangkokan tersebut, jika dirasa sudah kuat, bisa
dipindahkan pada pot lain. Pada perkembanbiakan tersebut ada syarat tertentu,
misalnya menempel dilakukan pada batang yang kuat dan mata tunas memiliki sifat
serupa dengan tumbuhan yang akan ditempeli. Dalam mencangkok dibutuhkan
tumbuhan yang sudah memiliki kambium.embahasan

c. Kesimpulan
Jadi, perkembangbiakan tidka hanya terjadi secara alami, tapi juga bisa menggunakan
cara lain yang disebut dengan vegetatif buatan. Contoh dari vegetative buatan yaitu
menempel, menyambung, dan mencangkok. Dengan cara-cara tersebut, dapat
dihasilkan produk baru dan juga bisa meningkatkan kualitas tumbuhan seperti yang
diinginkan.

d. Jawaban pertanyaan
1. Agar tidak terkena tangan atau kotoran.
2. Karena tanaman bawah merupakan kultur jaringan yang rentan pada
serangan hama
3. Minggu ke 2 dan 3 tunas atau daun pada percobaan menyambung
mengalami pertumbuhan.
4. Sekitar minggu ke 2 dan 3 (28-35 hari) sambungan sudah menyatu dengan
kuat.
5. Agar kambium tetap kering, sehingga bisa menghasilkan cangkokan yang
baik.
6. Pada minggu ke 2 dan 3 (sekitar 20-30 hari) sudah terlihat akar cangkokan,
dan bisa dipindahkan ke pot lain pada umur minggu ke 4 atau 5, akar sudah
kuat dan siap dipindahkan ke pot lain.

NAMA : WAHYU DWI ARY WIBOWO


NIM : 836780174
MATKUL/KODE : PRAKTIKUM IPA / PDGK 4107
TUGAS 2

A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1 : EKOSISTEM


1. Judul Percobaan : Ekosistem Darat
a. Hasil Pengamatan
Tabel 2.1.
Komponen abiotik ekosistem darat alami

No. Komponen Abiotik Kondisi/ keadaan


1 Batu Berlumut
2 Cahaya Terang, cerah
3 Air Kotor/ tidak jernih
4 Kertas Hancur
5 Tanah Kering

Gambar 2.1.
Abiotik ekosistem darat alami

Tabel 2.2.
Komponen biotik ekosistem darat alami

No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai


1 Pohon jambu air Ulat bulu Cacing
2 Pohon mangga Semut rangrang Cacing
3 Rumput ilalang Semut Cacing
4 Rumput Semut Mikroba
5 Benalu Burung Mikroba

Gambar 2.2.
Biotik ekosistem darat alami

Tabel 2.3.
Komponen abiotik ekosistem darat buatan

No. Komponen Abiotik Kondisi/ keadaan


1 Pasir Kering
2 Batu Berlumut
3 Plastik Kering
4 Kayu Lapuk
5 Besi Berkarat

Gambar 2.3.
Aiotik ekosistem darat buatan

Tabel 2.4.
Komponen biotik ekosistem darat buatan

No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai


1 Mawar Kupu-kupu Cacing
2 Melati Kupu-kupu Cacing
3 Rumput jepang Belalang Cacing
4 Rumput gajah Lebah Cacing
5 Pakis Cengcorang Cacing

Gambar 2.4.
Biotik ekosistem darat buatan

b. Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat kita ketahui bahwa mahkluk
hidup sebagian besar berada di darat secara alami hidupnya. Tingkat organisasi makhluk hidup
sesuai dengan tujuan ekologi dimulai dari unit yang paling kecil adalah individu yaitu makhluk
tunggal suatu organisme, namun tidak ada makhluk hidup yang dapat hidup sendiri, setiap
makhluk hidup tergantung pada makhluk hidup lain dan faktor – faktor abiotik dalam
lingkungannya kemudian kumpulan dari individu yang sejenis atau spesies yang sama disebut
populasi, beberapa populasi makhluk hidup dapat menempati habitat yang sama membentuk
komunitas , komunitas dengan factor – factor abiotiknya membentuk kesatuan yang disebut
ekosistem, komponen ekosistem terdiri dari faktor – faktor abiotik, produsen, konsumen ,
pengurai, dan detritus.

c. Kesimpulan
Mahkluk hidup sebagian besar berada di darat dengan kehidupan secara alami hal ini
menyebabkan ekosistem darat alami lebih banyak daripada ekosistem darat buatan. Dari
pengamatan pada lingkungan sekitar dapat disimpulkan bahwa peredaan ekosistem darat alami
dengan darat buatan yaitu dengan mengacu pada bentuk terjadinya. Jika pada ekosistem darat
alami dalam proses terjadinya tidak ada unsur campur tangan dari makhluk hidup lain yang
komponen – komponen didalam ekosistem darat buatan bisa diatur oleh manusia.

d. Jawaban pertanyaan
Banyak jenis komponen yang ada didalam ekosistem, namun ekosistem yang mempunyai
komponen biotik dengan jumlah yang banyak adalah kosistem darat alami. Ditinjau dari data
yang diperoleh, jumlah yang lebih banyak adalah eosistem darat alami. Hal ini dapat
dicontohkan pada kosistem hutan. Hutan mempunyai komponen biotik yang banyak dan
hewannya mempunyai berbagai jenis dan bermacam species.

2. Judul percobaan : Ekosistem Perairan


a. Hasil Pengamatan
Tabel 2.5.
Komponen abiotik ekosistem perairan
No Komponen abiotik Kondsi/keadaan
1 Udara Lembab
2 Tanah Basah
3 Air Keruh
4 Cahaya Redup
5 Iklim/cuaca Berawan

Gambar 2.5.
Komponen abiotik ekosistem perairan

Tabel 2.6.
Komponen biotik ekosistem perairan

No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai


1 Sayuran Kangkung Katak Cacing
2 Daun Tales Ular Jamur
3 Daun Tetean Cacing tanah Jentik-jentik
4 Tumbuhan Lumut Kepiting Bakteri
5 Enceng gondok Ikan Bakteri

Gambar 2.6.
Komponen biotik ekosistem perairan

b. Pembahasan
Ekosistem mempunyai struktur penyusun, yaitu :
 Bahan tak hidup (faktor-faktor abiotik)
 Produsen (organisme autotrof)
 Konsumen (organisme heterotrof)
 Pengurai (decomposer)
 Detritifor
Didalam komponen – komponen ekosistem terutama ekosistem perairan komponen bahan tak
hiduk mengisi hamper banyak dari komponen hidup, dapat dicontohkan yaitu air.

c. Kesimpulan
Dari pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ekosistem perairan
merupakan suatu ekosistem yang komponen abiotiknya yaitu air merupakan suatu komponen
yang jumlahnya paling banyak dibandingkan dengan komponen – komponen lainnya.
d. Jawaban pertanyaan
Perbedaan antara ekosistem darat dan ekosistem perairan adalah terlihat jelas dari
komponen abiotiknya. Komponen tersebut mempunyai jumlah yang paling banyakekosistem.
Jika di dalam ekosistem darat terdapat banyak tanah, namun di dalam tersebut adalah
terdapatnya air yang banyak pada ekosistem perairan.

3. Judul percobaan : Rantai makanan, jaring -jaring makanan, dan piramida ekologi
a. Hasil pengamatan
1) Ekosistem darat
Rantai makanan 1:
Padi Tikus Ular Pengurai
Rantai makanan 2:
Padi Belalang Katak Ular Pengurai
Rantai makanan 3:
Padi Ulat Burung Pengurai

Gambar 2.7.
Bagan jarring-jaring makanan pada ekosistem darat

Tabel 2.7.
Tingkat trofik komponen biotik pada ekosistem darat

Tingkat trofik
No Pengurai
1 2 3 4
1 Rumput Belalang Ayam Musang Bakteri
2 Kangkung Mikroba Siput Bakteri
3 DaunPisang katak Ular manusia Bakteri
4 Padi tikus Kucing Bakteri
5 Eceng katak Ular Bakteri
Gondok
6 Daun jambu Ulat ayam manusia Bakteri
7 Padi belalang Burung Bakteri
8 Lumut Ulat Bakteri
9 Rumput kambing Manusia Bakteri
10 Genjer cacing ikan Bakteri

Gambar 2.8.
Bagan piramida ekologi pada ekosistem darat

2) Ekosistem perairan
Rantai makanan 1 :
Lumut Ikan Ular pengurai
Rantai makanan 2 :
Enceng gondok Katak Ular pengurai
Rantai makanan 3 :
Lumut ulat ikan Ular pengurai

Gambar 2.9.
Bagan rantai makanan pada ekosistem perairan

Gambar 2.10.
Bagan jarring-jaring makanan pada ekosistem perairan

Tabel 2.8.
Tingkat trofik komponen biotik pada ekosistem perairan

Tingkat trofik
No. Pengurai
1 2 3 4
1 Kangkung
2 Tales
3 Tetean
4 Lumut
5 Enceng gondok
6 Cacing
7 Katak
8 Ikan
9 Ular
10 Bakteri
Gambar 2.11.
Bagan piramida ekologi pada ekosistem perairan

b. Pembahasan
Dalam ekosistem terjadi interaksi antara komponen biotik dan abiotik, dimulai dari matahari
sebagai sumber energi utama, tumbuhan hijau menerima sebagian radiasi dan mengubahnya
sebagai makanan, maka tumbuhan di sebut produsen.Interaksi suatu individu dengan
lingkungannya terjadi untuk mempertahankan hidupnya.Perpindahan energi yang berbentuk
makanan dari mahluk hidup yang satu ke mahkluk hidup yang lain melalui serangkaian urutan
makanan dan dimakan dsebut ratai makanan
a) Tingkat trofik pertama / produsen
b) Tingkat trofik kedua / konsumen
c. Kesimpulan
Dari pengamatan dan data yang diperoleh dari percobaan dapat disimpulkan bahwa didalam
suatu ekosistem terjadi interaksi antar individu satu dengan yang lain, dalam proses makan
dimakan.Tujuan interaksi ini hanyalah untuk mempertahankan kelangsungan individu tersebut.
d. Jawaban pertanyaan
1) Komponen yang sama terdapat pada ekosistem darat maupun ekosistem perairan adalah
ular, kata, dan bakteri.Sebab dai ketiga komponen yaitu ular, katak, dan bakteri dapat
hidup di ekosistem darat maupun perairan
2) Dari data yang diperoleh ternyata komponen biotik banyak terdapat pada ekosistem darat.
Karena ekosistem darat mempunyai bermacam-macam ekosistem.Contoh : hutan, sawah,
kebun.

B. KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : PENCEMARAN LINGKUNGAN


1. Judul Percobaan : Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah
a. Hasil pengamatan
Tabel 2.9.
Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah

No Konsentrasi Rata-rata panjang 1 G (%)


akar
1 Kontrol 2,3 cm 2,3 – 1,7 X 100%
2 3,1% 1 mm 2,3
3 6,25% 1 mm = 26,08 %
4 12,5% 0,5 mm
5 25% 1 mm
6 50% 0,5 cm
7 100% Tidak tumbuh / mati
Rata-rata : 1,7

Hambatan
Pertumbuhan
(%)
Konsentrasi 0 3,1 5,25 12,5 25 50
100
Grafik 2.1.
Grafik hambatan pertumbuhan akar bawang merah

b. Pembahasan
Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat menyebabkan meningkatnya lingkungan
kebutuhan hidup manusia. Antara lain kebutuhan akan pangan, pemukiman, pendidikan,
rekreasi, dan kebutuhan lain. Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya.
Manusia telah memperoleh manfaat tersebut ternyata juga dapat menyebabkan timbulnya
masalah-masalah baru. Masalah baru ini dapat mengancam keseimbangan ekosisitem
(lingkungan) termasuk manusia, hewan, dan tumbuhan yang hidup di dalamnya.
c. Kesimpulan
Dalam kegiatan praktikum ini dapat menunjukkan satu bentuk pencemaran perairan
yang dapat diakibatkan oleh produk industri yang banyak digunakan dalam kehidupan
sehari-hari yaitu deterjen serbuk. Deterjen dalam kadar tertentu dapat mengganggu
kehidupan organism target maupun non target.
d. Jawaban pertanyaan
1) Larutan deterjen minimum yang menghentikan proses pertumbahan akar yaitu 100%

2. Judul percobaan : Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan


a. Hasil pengamtan
Tabel 2.10.
Pengaruh deterjen terhadap Tumbuhan

Konsentrasi larutan deterjen


Hari ke-1 (24)
No.
100
50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
%
1 1 1 2 2 2 3 5
2 1 2 2 2 3 4 6
3 1 2 3 3 3 4 6
4 1 2 2 2 3 3 5
5 1 1 2 0 4 3 7
6 0 2 3 2 3 4 7
7 1 0 0 2 3 4 6
8 1 1 2 2 2 3 7
9 0 2 0 2 3 3 6
10 1 0 0 3 3 4 7
Jumlah 8 13 16 20 29 35 62
Rata-
1 1 2 2 3 4 6
rata

Konsentrasi larutan deterjen


No. Hari ke-2 (24 jam)
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1 2 2 3 3 3 5 7
2 3 3 3 3 3 5 6
3 2 3 5 4 4 4 6
4 1 3 4 3 4 3 7
5 2 2 4 0 4 6 7
6 0 3 6 3 3 3 6
7 3 0 0 3 3 4 7
8 2 2 4 3 3 6 8
9 0 3 0 4 4 3 7
10 3 0 0 4 4 6 8
Jumlah 18 21 29 30 35 45 69
Rata-
2 2 3 3 4 5 7
rata

Pa
nja
ng
kec
am
ba
h
kac
an
g
hija
u

Konsentrasi
Grafik 2.2.
Grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi pada 24 jam

b. Pembahasan
Pencemaran lingkungan menimbulkan banyak kerugian bagi manusia serta lingkungan.
Ada 4 tahap pencemaran
1. Pencemaran tidak menimbulkan kerugian, dilihat dari kadar dan waktu.
2. Pencemaran yang mulai menimbulkan gangguan pada komponen ekosistem
3. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi yang fatal.
4. Pencemaran yang menimbulkan kematian, dari kadar yang tinggi.
c. Kesimpulan
Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa kecambah pada kadar konsentrasi tertentu
(rendah) masih bisa mengalami pertumbuhan walaupun ada hambatan, tetapi pada
konsentrasi tinggi kecambah tumbuh namun tidak mengalami pertumbuhan dan pada
akhirnya akan mati.
d. Jawaban pertanyaan
1) Fungsi larutan 0 (control) : Sebagai pembanding dengan onsentrasi larutan deterjen dan
sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang paling baik dalam
pertumbuhan karena tidak mengandung deterjen.
2) Jika pada larutan 0 (control) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang hijau tersebut
bukan bibit unggul (mandul)
NAMA : WAHYU DWI ARY WIBOWO
NIM : 836780174
MATKUL/KODE : PRAKTIKUM IPA DI SD / PDGK 4107

TUGAS 3

LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM


IPA DI SD PDGK4107 MODUL 3
MAKANAN

C. KEGIATAN PRAKTIKUM 1
4. Judul Percobaan : Pengelompkan Bahan Makanan
e. Hasil Pengamatan
Tabel 3.1.
Pengelompokan bahan makanan berdasarkan zat gizi

No Jenis makanan Karbohidrat Protein Lemak Vitamin


1 Nasi 
2 Roti 
3 Susu  
4 Telur 
5 Daging 
6 Jeruk 
7 Melon 
8 Kacang tanah 
9 Kelapa 
10 Brokoli 

Gambar 3.1.
Pengelompokan bahan makanan

f. Pembahasan
Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda. Karbohidrat
merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-hari. Salah satu contoh makanan yang
mengandung karbohidrat adalah nasi. Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu
pertumbuhan kita, baik otak maupun tubuh kita. Lemak digunakan oleh tubuh kita sebagai
cadangan makanan dan sebagai cadangan energi. Lemak akan digunakan saat tubuh
kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi glukosa yang sangat berguna bagi
tubuh kita saat kita membutuhkan energi, contohnya kacang tanah, susu, kelapa . Protein
terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon,
sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah
satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak
mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof) contohnya susu, telur, daging. Vitamin
sangat penting untuk sumber vitalitas tubuh serta menjaga kesehatan tubuh kita. Kita
membutuhkan vitamin untuk melengkapi karbohidrat kalori, mineral.
g. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa bahan makanan yang
dijadikan sample (conoh) ada yang mengandung karbohidrat adalah nasi, roti, yang
mengandung protein adalah susu, telur, daging, yang mengandung lemak adalah susu, kacang
tanah, kelapa, dan yang mengandung vitamin adalah jeruk, melon, dan brokoli.
h. Jawaban pertanyaan
1) Zat makanan yang dibutuhkan oleh balita adalah vitamin, protein, dan karbohidrat
2) Zat makanan yang dibutuhkan oleh pekerja adalah karbohidrat.
3) Zat makanan yang dibutuhkan oleh lansia adalah protein.

5. Judul percobaan : Pengelompokan Sayuran


a. Hasil pengamatan
Tabel 3.2.
Pengelompokan sayuran

Sayuran
Jenis bahan Sayuran Sayuran Sayuran Sayuran
No kacang
makanan daun buah akar/umbi tunas
kacangan
1 Bayam 
2 Kangkung 
3 Sawi 
4 Daun singkong 
5 Daun pepaya 
6 Tomat 
7 Terong 
8 Cabe 
9 Melinjo 
10 Nangka 
11 Waluh 
12 wortel 
13 Kentang 
14 Kacang 
panjang
15 Kacang merah 
16 Buncis 
17 Kapri 
18 Mentimun 
19 Rebung 
20 Tauge 

Gambar 3.2.
Pengelompokan sayuran

b. Pembahasan
Bahan makanan sayuran adalah bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan yang setelah diolah
menjadi makanan penyerta dan makanan utama.
Bahan makanan sayuran dibedakan menajdi beberapa kelompok:
1. Sayuran daun: tumbuhan dengan bagian utama yang diubah menjadi hidangan makanan
adalah bagian daunnya.
Contoh: bayam, kangkung, sawi, daun, singkong dan daun pepaya
2. Sayuran buah : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan makanan
adalah buahnya.
Contoh: tomat, terong, cabe, melinjo, nangka, waluh
3. Sayuran umbi/akar : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan
makanan adalah bagian umbi/akarnya.
Contoh: wortel, kentang
4. Sayuran kacang-kacangan : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan
makanan adalah biji yang berupa kacang-kacangan..
Contoh: kacang panjang, kacang tanah, buncis, kapri
5. Sayuran tunas : tumbuhan dengan bagian utama sebagai makanan adalah tunas tanaman.
Contoh: tauge, rebung
c. Kesimpulan
Bahan makanan berupa sayuran dapat dikelompokkan menjadi 5 kelompk yaitu:
1. Sayuran daun
2. Sayuran buah
3. Sayuran umbi/akar
4. Sayuran kacang-kacangan
5. Sayuran tunas
d. Jawaban pertanyaan
1. Dilihat dari TRIGUNA MAKANAN sayuran termasuk : zat pembangun
2. Termasuk ke dalam kelompok makanan
a. Melinjo termasuk sayuran kacang-kacangan
b. Brokoli termasuk sayuran
c. Cabe termasuk sayuran buah
d. Bawang merah termasuk sayuran umbi/akar
e. Terong termasuk sayuran buah

6. Judul percobaan : Membuat menu makanan berdasarkan 4 sehat lima sempurna


a. Hasil pengamatan
Menu yang dibuat :
Tabel 3.3.
Makanan 4 sehat 5 sempurna

No Jenis Kelompok Jenis


masakan makan bahan Zat Makanan
makan
Karbohidrat Protein lemak vitamin
1 Nasi putih Makanan Beras

pokok
2 Oseng Lauk pauk Tempe
tempe kacang

+kacang penjan 
panjang g
3 Sayur lodeh sayuran Terong
Temple
 
Tahu
Santan
4 Pepes ikan Lauk pauk Ikan

tongkol tongkol
5. pisang Buah

buahan

Gambar 3.3.
Makanan 4 sehat 5 sempurna
b. Pembahasan
Dalam penyusunan Makanan Sehat Harus memenuhi kebutuhan gizi ang seimbang ada unsur
karbohidra, protein, lemak, dan Vitamin
c. Kesimpulan
Menu makakanan yang kita buat, harus mengandung gizi yang seimbang, susunan makan harus
serat, kandungan gula, garam, lemak, dan tepung.
d. Jawaban pertanyaan
1. Empat sehat lima sempurna : cara sederhana dan mudah untuk menyusun menu seimbang
yang berstandar pada nilai gizi dan kebutuhan zat makana yang dibutuhkan tubuh yaitu :
nasi, lauk pauk, sayuran, buah, dan susu.
2. Triguna pangan : pengelompokkan makanan berdasarkan fungsi fisiologisnya yaiut:
1) Untuk begerak : merupakan zat tenaga
Misal : karbohidrat, lemak, protein
2) Untuk membangun : merupakan zat pembangun
Misal : protein, mineral, vitamin, air
3) Untuk mengatur : merupakan zat pengatur
Misal : protein dan air

D. KEGIATAN PRAKTIKUM 2
1. Judul Percobaan : Uji Karbohidrat
a. Hasil pengamatan
Tabel 3.4.
Uji Karbohidrat

Warna
No. Bahan Makanan Sebelum Sesudah diberi Keterangan
diberi Yodium
Yodium
1. Pisang Putih Hitam 
2. Apel Putih Coklat X
3. Nasi Putih Ungu pekat 
4. Telur Rebus (bagian putih) Putih Putih kekuningan X
5. Tahu Putih Putih Coklat X
6. Margarin Krem/kuni Krem X
ng
7. Biskuit Coklat Hitam 
8. Tepung terigu Putih Biru kehitaman 
9. Gula Pasir Putih Coklat X
10. Kentang krem/kuni Hitam 
ng
Gambar 3.4.
Uji Karbohidrat

b. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum kali ini menggunakan larutan yodium / reagen lugol yang
digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain :
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat (amilum)
atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut
mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan
karbohidratnya. Sesuai pernyataan di atas di peroleh hasil pengujian sebagai berikut :

 Uji Pisang
Pada uji karbohidrat (amilum), pisang yang diiris kecil di tetesi dengan larutan yodium /
reagen lugol dan tidak menghasilkan warna hitam. Hal itu berarti pisang mengandung
karbohidrat (amilum).
 Apel
Pada uji karbohidrat (amilum), Apel yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium /
lugol berubah warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa apel tidak
mengandung karbohidrat (amilum).
 Nasi
Uji karbohidrat (amilum), 2-3 butir nasi yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol
berubah warna ungu pekat / menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa nasi
mengandung karbohidrat (amilum).
 Telur Rebus (bagian putihnya)
Uji karbohidrat (amilum), putih telur yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium /
reagen lugol menghasilkan warna putih kekuning-kuniangan. Hal itu berarti tidak
menunjukkan bahwa putih telur tidak mengandung karbohidrat (amilum), karena bila
memiliki karbohidrat (amilum), setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman
/ hitam / ungu.
 Tahu Putih
Uji karbohidrat (amilum), tahu yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium / lugol
berubah warna menjadi putih kecokelatan. Hal itu menunjukkan bahwa tahu tidak
mengandung karbohidrat (amilum).
 Margarin
Uji karbohidrat (amilum), margarin yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol tidak
berubah warna. Hal itu menunjukkan bahwa margarin tidak mengandung karbohidrat
(amilum).
 Biskuit
Uji karbohidrat (amilum), biskuit yang dipotong kecil ditetesi dengan larutan yodium /
lugol berubah warna menjadi hitam. Hal itu menunjukkan bahwa biskuit mengandung
karbohidrat (amilum).
 Tepung terigu
Uji karbohidrat (amilum), tepung yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah
warna menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung
karbohidrat (amilum).
 Gula pasir
Uji karbohidrat (amilum), gula pasir yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol
berubah warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa gula pasir tidak
mengandung karbohidrat (amilum).

 Kentang
Uji karbohidrat (amilum), kentang yang diiris kecil ditetesi dengan lugol berubah warna
menjadi hitam . Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung karbohidrat
(amilum).
c. Kesimpulan
Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh bahan-bahan
makanan ( pisang, apen, nasi, telur rebus-putihnya, tahu, margarine, biskuit, tepung terigu,
gula pasir, dan kentang) yang ditetesi dengan larutan yodium / reagen lugol maka ada
beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung karbohidrat dan ada pula yang tidak
mengandung karbohidrat seperti sebagai berikut :
1. Yang mengandung karbohidrat: pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
2. Yang tidak mengandung karbohidrat: apel, telur rebus (putihnya), tahu, margarin, dan
gula pasir.
d. Jawaban pertanyaan
1) tidak, karena dari bahan-bahan makanan tersebut di atas setelah ditetesi dengan larutan
yodium tidak semuanya berubah warna menjadi biru, ungu, atau hitam. Ada beberapa
yang coklat, putih kekuningan, dan ada pula yang tetap seperti warna semula.
2) Karena dari bahan makanan terssebut ada yang mengandung karbohidrat dan ada pula
yang tidak mengandung karbohidrat.
3) Pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.

2. Judul percobaan : Uji Lemak


a. Hasil Pengamatan Tabel 3.5.
Uji Lemak
Meninggalkan bekas
No Bahan yang diuji noda minyak Keterangan
Ya Tidak
1. Kemiri  Mengandung lemak
2. Margarin  Mengandung lemak
3. Wortel  Tidak mengandung lemak
4. Seledri  Tidak mengandung lemak
5. Biji jagung kering  Tidak mengandung lemak
6. Singkong kering  Tidak mengandung lemak
7 Pepaya  Tidak mengandung lemak
8 Santan  Mengandung lemak
9 Susu  Tidak mengandung lemak
10 Minyak Goreng  Mengandung lemak

Gambar 3.5.
Uji lemak

b. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum uji lemak kali ini dapat di ketahui bahwa :
 Kemiri
Pada uji lemak, kemiri yang di haluskan dan di usap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa kemiri
mengandung lemak.
 Margarin
Pada uji lemak, margarin yang di oleskan/diusapkan pada kertas coklat dan didiamkan
sampai 10 menit kemudian setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter
ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa
margarin mengandung lemak.
 Wortel
Pada uji lemak, wortel yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat
dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas,
hal itu menunjukkan bahwa wortel tidak mengandung lemak. Wortel mengandung
vitamin A yang bermanfaat buat kesehatan mata.
 Seledri
Pada uji lemak, seledri yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat
dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas,
hal itu menunjukkan bahwa seledri tidak mengandung lemak.
 Biji Jagung kering
Pada uji lemak, biji jagung kering yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas,
hal itu menunjukkan bahwa biji jagung kering tidak mengandung lemak.

 Singkong
Pada uji lemak, singkong kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas,
hal itu menunjukkan bahwa singkong kering tidak mengandung lemak.
 Papaya
Pada uji lemak, papaya yang diiris kecil kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat
dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas,
hal itu menunjukkan bahwa papaya tidak mengandung lemak.
 Santan
Pada uji lemak, santan yang diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan
bahwa santan mengandung lemak.
 Susu
Pada uji lemak, susu yang ditetskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan
sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter
ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa
susu tidak mengandung lemak.
 Minyak goreng
Pada uji lemak, minyak goreng diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan
bahwa minyak goreng mengandung lemak.
c. Kesimpulan
Setelah melakukan uji lemak dengan menggunakan contoh bahan-bahan makanan (
kemiri, margarin, wortel, seledri, biji jagung kering, singkong kering, kacang tanah kering,
papaya, santan, susu, dan minyak goreng) maka ada beberapa bahan yang teridentifikasi
mengandung lemak dan ada pula yang teridentifikasi tidak mengandung lemak seperti
sebagai berikut :
1. Bahan yang mengandung lemak : kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan,
minyak goreng.
2. Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung kering, singkong
kering, papaya, susu.
d. Jawaban pertanyaan
1) bekas usapan kemiri di kertas coklat terasa licin dan bekas usapan seledri dan papaya
tidak dak terdapat noda seperti minyak kembali kering seperti kertas coklat biasa.
2) Setelah 10 menit didiamkan bekas kemiri terlihat transparan, sedangkan bekas seledri
dan papaya tidak terlihat transparan.
3) Sumber lemak
1) Bahan yang mengandung lemak : kemiri, margarine, kacang tanah kering,
santan, minyak goreng.
2) Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung kering,
singkong kering, papaya, susu.
3. Judul Percobaan : Uji Protein
a. Hasil pengamatan
Tabel 3.6.
Uji Protein

Mengandung Protein
No. Jenis bahan Ya Tidak Keterangan
makanan
1. Putih telur √ Mengandung protein
2. Roti √ Tidak Mengandung protein
3. Tempe √ Mengandung protein
4. Daging ayam √ Mengandung protein
5. Kangkung √ Tidak Mengandung protein
6. Seledri √ Mengandung protein

Gambar 3.6.
Uji Protein

b. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum uji protein kali ini dapat di ketahui bahwa :
 Putih Telur (yang sudah direbus)
Pada uji protein, putih telur rebus yang diiris kecil dan kemudian dibakar, setelah
diamati baunya ternyata baunya sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal itu
menunjukan bahwa putih telur mengandung protein.
 Roti
Pada uji protein, roti yang diiris kecil dan kemudian dibakar, setelah diamati baunya
ternyata baunya tidak sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal itu menunjukan
bahwa roti tidak mengandung protein.
 Tempe
Pada uji protein, tempe yang diiris kecil dan kemudian dibakar, setelah diamati baunya
ternyata baunya sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal itu menunjukan bahwa
tempe mengandung protein.

 Seledri
Pada uji protein, seledri yang dibakar setelah diamati baunya ternyata baunya sama
dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal itu menunjukan bahwa seledri mengandung
protein.
 Daging Ayam
Pada uji protein, daging ayam yang diiris kecil dan kemudian dibakar, setelah diamati
baunya ternyata baunya sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal itu menunjukan
bahwa daging ayam mengandung protein.
 Kangkung
Pada uji protein, Kangkung yang dibakar, setelah diamati baunya ternyata baunya tidak
sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal itu menunjukan bahwa roti tidak
mengandung protein.

c. Kesimpulan
Setelah melakukan uji protein dengan menggunakan contoh bahan-bahan makanan
(seledri, kangkung, putih telur, roti, tempe, daging ayam) dengan bulu ayam yang dibakar
sebagai indikatornya maka ada beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung protein
(yang sama dengan bau bulu ayam yang dibakar) dan ada pula yang teridentifikasi tidak
mengandung protein (yang tidak sama dengan bau bulu ayam yang dibakar)seperti sebagai
berikut :
1. Bahan yang mengandung protein : putih telur, tempe, daging ayam, seledri
2. Bahan yang tidak mengandung protein : roti, kangkung

d. Jawaban pertanyaan
1) Semua bahan makanan yang diuji menunjukan warna yang tidak sama
2) Indentifikasi bau yang ditimbulkannya yaitu :
a. Putih telur setelah di bakar baunya seperti/sama dengan bau yang ditimbulkan oleh
bulu ayam yang dibakar.
b. Roti setelah di bakar baunya tidak seperti/tidak sama dengan bau yang
ditimbulkan oleh bulu ayam yang dibakar.
c. Tempe setelah di bakar baunya seperti/sama dengan bau yang ditimbulkan oleh
bulu ayam yang dibakar.

E. KEGIATAN PRAKTIKUM 3
1. Judul Percobaan : Struktur system pencernaan
a. Hasil pengamatan

Gambar 3.7.
Sistem Pencernaan

b. Pembahasan
Sistem pencernaan pada tubuh terjadi secara mekanis ( penghancuran makanan dengan
bantuan gigi dan gerakan dinding lambung ) dan kimiawi ( penghancuran makanan dengan
bantuan enzim yang dapat mengubah makanan menjadi sari makanan )
c. Kesimpulan
Sistem pencernaan makanan pada manusia dimulai dai rongga mulut, kerongkongan ,
lambung, usus halus, usus besar, anus.
d. Jawaban
1. Bagian dari sistem pencernaan yang menghasilkan enzim
a. Mulut, lambung, usus halus, pangkreas.
2. Mulut yaitu kelenjar ludah menghasilkan enzimptralin
lambung menghasilkan pepsin, renin, asam klorida
usus halusmenghasilkan enzim sakrose, maltase, laktase, peptidase. Pangkreas
menghasilkan enzim lipase, amilase, tripsinogen.
3. Enzim ptialin menguraikan amilum menjadi maltase
 Pepsin memacah molekul protein menjadi pepton
 Sakarase mencernakan sakarosa menjadi glukosa
 Maltase mencernakan maltosa menjadi dua glukosa
 Laktase mencernakan laktosa menjadi glukosa dan galaktosa
 Lipase mencernakan zat lemak menjadi asama lemak dan gliserol
 Amilase mencernakan amilum menjadi maltosa
 Trispsin mencernakan protein dan popton menjadi dipeptida dan asam amino
NAMA : Wahyu Dwi Ary Wibowo
NIM : 836780174
Makul/Kode : PRAKTIKUM IPA DI SD / PDGK 4107

TUGAS 8

PRAKTIKUM IPA DASAR DI SD


LISTRIK DAN MAGNET

 PERCOBAAN 1 MUATAN LISTRIK


1.

Gambar 8.1 Gambar 8.2 Gambar 8.3


Pecobaan bola
Pecobaan bola pingpong digosok Pecobaan bola
pingpong digosok dengan plastik pingpong digosok
dengan wool dengan nilon

Tabel 8.1
2.
Percobaan muatan
Bola pingpong kiri listrik dengan bola
pingpong
digosok dengan
Bola pingpong kanan digosok dengan
wool plastik nilon
wool Tarik Tarik Tarik
Plasti menarik menarik menarik
k Tarik Tolak- Tarik
Nilon menarik menolak menarik
Tarik Tarik Tolak-
menarik menarik menolak

 Jawaban pertanyaan
1. Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak mengandung muatan listrik.
2. Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling menolak.
3. Terdapat 4 benda yaitu: A, B, C, dan D.Jika A menarik B, B menarik C, C menarik D.
Diketahui A bermuatan negative maka:
- B bermuatan positif
- C bermuatan negative
- D bermuatan positif
4. Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan berlawanan adalah tarik
menarik.
 Kesimpulan
Setelah proses penggosokan terjadi pengurangan electron sehingga
bermuatan positif, sedangkan benda yang lain mengalami penambahan
electron, sehingga bermuatan negative.
 Percobaan 2 Arus Listrik
1. Menyusun rangkaian listrik dangan 3 baterai secara seri:

Gambar 8.4

Rangkaian listrik dengan 3 baterai

2. Menghubungkan kabel merah dengan kutub (+) dan kabel hitam dengan kutub (-).

Gambar 8.5

Kabel merah pada kutub (+) dihubungkan dengan kutub (-)

3. Salah satu ujung kabel merah dan hitam dipasang bola lampu. Ternyata lampu menyala. Hal
ini menandakan adanya aliran listrik dari kutub positif menuju kutub negative.

Gambar 8.6

Kabel dari kutub positif menuju negative

4. Nyala lampu menunjukkan adanya arus yang mengalir.

Gambar 8.7

Lampu menyala karena arus listrik mengalir


Tabel 8.2

Tabel pengamatan
konduktor (pengantar
listrik)

No Bahan Lampu menyala Konduktor

tidak ya Tidak
1 Kawat besi √
Kawat √
2
tembaga √

3 Sendok kawat √ √
√ √
4 Kayu √ √
5 √ √
Karet penghapus
6 Grafit (mata pensil) √ √
7 Kertas √ √
√ √
8 Tas plastic √ √

9 Air keran
 Percobaan 3 Tegangan Listrik
1. 10HasilAir
pengamatan
garam
Setelah saklar s ditutup, ternyata lampu tidak
menyala. Karena rangkaian disamping adalah
rangkaian terbuka sehingga tidak ada tegangan
listrik. Sedangkan syarat agar arus mengalir
adalah rangkaian harus tertutup.

Gambar 8.8

Saklar ditutup lampu tidak


menyala Setelah saklar s ditutup, ternyata lampu menyala
redup, karena rangkaiannya tertutup. Namun
karena hanya menggunakan satu baterai arus
yang terjadi tidak terlalu besar.

Gambar 8.9

Lampu menyala redup


karena arus tidak terlalu
besar

Setelah saklar s ditutup, ternyata lampu


menyala lebih terang, karena baterai lebih
banyak, sehingga arus mengalis lebih besar.

Gambar 8.10

Lampu menyala lebih terang karena jumlah


baterai lebih banyak
Setelah saklar s ditutup, ternyata lampu
menyala sangat terang, karena
menggunakan lebih banyak baterai,
sehingga arus mengalis lebih besar.

Gambar 8.11

Lampu menyala sangat terang karena


jumlah baterai lebih banyak

2. Pembahasan
Pada percobaan langkah b, c, dan d nyala lampu berbeda karena
jumlah baterai yang digunkan berbeda sehingga nyala lampu juga
masing-masing berbeda karena arus yang dihasilkan berbeda pula.

 Jawaban pertanyaan
1. Arus listrik adalah muatan yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah.
Tegangan listrik adalah kekuatan yang ada pada listrik yang dipengaruhi oleh kuat
lemahnya arus listrik yang ada.
2. Pada percobaan satu, baterai disusun secara seri agar nyala lampu menyala terang.
3. Hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik:
 I=V I = arus listrik (ampere)
R V = tegangan listrik (volt)
 R=V R = hambatan listrik
(ohm) I
 V = I.R

4. Yang lebih tahan lama adalah dengan menggunkan tiga buah baterai yang disusun
secara pararel karena muatan listrik yang mengalir lebih sedikit dari nyala lampu
redup.

 Kesimpulan
a. Besarnya arus lisrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan
berbanding terbalik dengan besar hambatan.
b. Tegangan listrik berbanding lurus antara arus listrik dengan
hambatan listrik. c.
 Percobaan 5 Bentuk Medan Magnet
Kesimpulan
1. Magnet memiliki dua kutub (kutub utara dan kutub selatan)
2. Sifat-sifat kedua magnet adalah kutub senama akan tolak menolak sedangkan kutub
tak senama Tarik menarik.
3. Sifat magnet adalah menarik benda-benda logam disekitarnya.
4. Bila disekitarnya ada magnet, maka sekitar itu timbul medan magnet.
5. Medan magne dapat digambarkan dengan garis gaya magnet
6. Untuk menentukan arah garis gaya magnet yang ditimbulkan oleh aliran arus dalam
penghantar dengan menggunakan kaydah tangan kanan.
7. Daerah disekitar magnet akan terbentuk garis-garis lengkap yang menghubungakan
kutub magnet.
 Jawaban pertanyaan
1. Yang dimaksud medan magnet adalah ruang disekitar magnet yang masih
dipengaruhi oleh gaya magnet.
2. Sebuah magnet selalu memiliki kutub utara dan kutub selatan karena ujung-ujung
mgnet tersebut merupakan kutub magnet yang satu sebagai kutub utara, yang lain
sebagai kutub selatan. Gaya antara ujung-ujung kutub magnet dapat berupa gaya
tolak-menolak atau gaya Tarik menarik terhadap ujung-ujung magnet yang lain.
3. Tiga macam aturan aturan untuk melukis garis medan magnet:
1. Berupa garis-garis putus
2. Arahnya menuju kekutub lainnya
3. Berada disekitar ujung-ujung magnet

4.
 Percobaan 7 Mengamati Sifat-sifat Magnet
1. Jika didekatkan kutub selatan magnet kedua yang dipegang ke kutub selatan magnet
batang yang digantung secara perlahan-lahan, maka yang terjadi akan menjauhi
magnet yang dipegang.
2. Jika didekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub selatan magnet
batang yang digantung secara perlahan-lahan, maka yang terjadimagnet batang yang
digantung menjadi magnet yang dipegang.
3. Jika dilakukan cara yang lama, didekatkan kutub selatan magnet yang dipegang pada
kutub utara magnet yang digantung, maka yang terjadi kedua kutub akan Tarik
menarik.
4. Jika didekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub utara magnet yang
digantung, maka yang terjadi akan menjauhi magnet yang dipegang.

 Jawaban
pertanyaan
1. Sifat-sifat
magnet
a. Mempunyai dua ujung yang disebut kutub-kutub magnet, yang merupakan
bagian- bagian magnet yang mempunyai kemagnetan paling kuat.
b. Salah satu ujung magnet selalu menunjuk ke utara dan magnet lain menunjuk ke
selatan.
c. Dua magnet yang saling didekatkan akan melakukan gaya satu sama lain.
- Gaya tolak-menolak, akan terjadi apabila kutub-kutub yang didekatkan
sejenis (kutub utara dengan kutub utara, kutub selatan dengan kutub
selatan).
- Gaya tarik-menarik akan terjadi jika kutub-kutub magnet yang didekatkan
berlawanan jenis (kutub utara dengan kutub selatan).
2. Dipol magnet adalah magnet selalu mempunyai 2 kutub
3. Jika sebuah magnet dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, maka bagian kecil
magnet tersebut tetap mempunyai 2 buah kutub, karena hal ini merupakan asas
piranti (kompas). Setiap magnet apapun bentuknya pasti mempunyai 2 kutub yaitu
kutup utara dan kutub selatan.
4. Berdasarkan percobaan kami, sifat-sifat magnet adalah :
a. Jika kedua kutub magnet yang sejenis di dekatkan maka magnet tersebut akan
saling menjauhi (tolak-menolak)
b. Jika kutub-kutub magnet yang berlawanan (berbeda kutubnya atau tidak sejenis)
didekatkan maka magnet tersebut akan tarik-menarik (mendekat).
NAMA : Wahyu Dwi Ary Wibowo
NIM : 836780174
Makul / Kode : PRAKTIKUM IPA DI SD / PDGK 4107

TUGAS 9

PRAKTIKUM IPA DASAR DI SD


BUMI DAN ALAM SEMESTA

 Kegiatan Praktikum 1
1. Percobaan Udara
a. Pembakaran memerlukan udara

Gambar 9.1 Gambar 9.2

Dua lilin yang sama ukuran Satu lilin ditutup gelas


dengan jarak 30 cm lilin yang lain tidak

Dua lilin yang sama ukuran, warna, diameter, dan panjangnya diletakkan di
lantai dan diberi jarak 30 cm. kedua lilin di nyalakan kemudian salah satu
lilin di tutup gelas. Setelah 8 detik lilin padam, namun lilin yang tidak
ditutup tetap menyala.

Tabel 9.1

Selang waktu sampai lilin mati (


No. Uji coba
t)
1 Percobaan
1 8, 35 detik
2
Percobaan 8,45 detik
3
2 Percobaan pengamatan udara 8,18 detik
4
Percobaan
8,28 detik
3
5b. Udara menekan dari tekanan tinggi ke rendah
8, 81 detik
Air di dalam gelas pelan-pelan naik dan udara menekan di dalam
Percobaan
gelas, menyebabkan
4 api lilin padam. Hal ini membuktikan bahwa udara
menekan dari tekanan tinggi ke tekanan renda. Lilin padam dalam
waktu 8,81 detik.
Percobaan
5
c. Udara sebagai sumber
energy 1.
Gambar 9.3 Gambar 9.4

Balon meluncur di Balon di tiup dan di lepaskan


antara tiang penyangga
 Balon meluncur dengan cepat 2,73 detik diantara tiang penyangga.
 Setelah tiupan balon di lepas, bentuk balon menyusut dan akhirnya kempes.
 Tanpa menggunakan lintasan, balon ditiup dan dilepas.
 Balon bergerak keatas kesamping kebawah tak beraturan dengan sangatcepat.
 Besarnya balon dibuat bervariasi untuk mengetahui pengaruh besar kecilnya
balon terhadap kecepatan gerak roket, ternyata semakin besar balon, semakin
cepat pula roket meluncur. Hal ini disebabkan balon besar berisi udara lebih
banyak, sehingga energi yang ditimbulkan semakin besar karena udara
merupakan sumber energy.
d. Jawaban pertanyaan
1. Lilin yang menyala ketika ditutup gelas akan pada karena di dalam gelas tidak
ada udara (hampa udara) sehingga membuat lilin padam.
2. Bukti bahwa udara memenuhi ruangan seperti balon ditiup, ban sepeda dan lainnya.
3. Udara bergerak dari tempat bertekanan tinggi ke tempat bertekanan rendah. Hal
ini dibuktikan dengan padamnya lilin dalam ruang hampa udara karena udara
menekan dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.
4. Udara sebagai sumber energi, udara dapat mendorong roket keluar angkasa
karena tekanan udara yang tinggi membuat roket dapat meluncur.

2. Percobaan klasifikasi batuan


a. Jenis-jenis batuan
Tabel 9.2

No Jenis Batuan Masssa (kg) Volume (m3)


Jenis batuan Masa Jenis (kg/m3)

1 Batu apung 0,028 0,10 0,28

2 Granit 0,11 0,23 0,48

3 Konglomerat 0,32 0,25 1,28

4 Batu gamping 0,95 0,15 9,63

5 Breksi 0,30 0,4 0,73

Gambar 9.5
Jawaban pertanyaan
Gambar jenis batuan
1. Jenis-Jenis Batuan
a. Batuan beku : batu apung, granit, obsidian, basal
b. Batuan sedimen : konglomerat, batu gamping, breksi, batu pasir, batu serpih
c. Batuan metamorf : batu pualam, batu sabak
2. Ciri-ciri dari jenis batuan
- Batu apung: warna keabu-abuan, berpori-pori, bergelembung, ringan, terjadi di air.
- Granit : terdiri atas kristal-kristal kasar, warna putih sampai abu-
abu kadang jingga.
- Obsidian : hitam seperti kaca, tidak ada kristal basal : terdiri atas kristal-kristal
kecil, berwarna hijau keabu-abuan dan berlubang-lubang.
- Batuan sedimen
- Konglomerat : material kerikil-kerikil bulat, batu-batu dan pasir yang melekat
satu sama lain.
- Batu gamping (kapur) : agak lemah, warna putih keabu-abuan, membentuk
gas karbondioksida (CO2) bila ditetesi asam.
- Fibreksi : gabungan pecahan-pecahan yang berasal dari letusan gunung berapi,
butirannya kasar dan bersudut-sudut tajam.
- Batu pasir : jelas terlihat tersusun dari butir-butir pasir warna abu-abu, kuning,
merah.
- Batu serpih : lunak, baunya seperti tanah liat, butir-butir batuan halus, warna
hijau, hitam, kuning, merah, abu-abu.
-Batuan Metamorf
- Batu pualam : campuran warna yang berbeda-beda dapat menyerupai pita-pita
warna, kristal-kristalnya sedang sampai kasar, bila ditetesi asam mengeluarkan
bunyi mendesis.
- Batu sabak : warnanya abu-abu kehijauan dan hitam, dapat dibelah-belah
menjadi lempeng-lempeng kecil.
3. Suatu batuan dapat berubah menjadi jenis batuan yang lain karena ada proses
metamorfisme yaitu berubahnya satu jenis batuan menjadi batuan lain karena
pengaruh panas/temperatur tinggi, tekanan besar, dan perubahan kimia.

b. Karakteristik batuan
Tabel 9.3

No Jenis Batuan Karakteristik Batuan*

1 Batu gamping Membentuk gas karbondioksida (CO2)


2 Basal Membentuk gelembung-gelembung gas
3 Batu pualam Mengeluarkan bunyi mendesis
Karakteristik batuan

c. Pengamatan gambar batuan

Tabel 9.4

Jenis batuan ciri dan cara terbentuknya

NO Jenis Batuan Ciri Utama Cara Terbentuknya


1 Konglomerat Materi kerikil-kerikil Terdiri atas kristal-kristal kasar,
bulat, batu-batu dan warna putih sampai abu-abu,
pasir yang melekat kadang-kadang jingga
2 Breksi satu sama lainnya.
Gabungan pecahan- Campuran warna yang berbeda-
pecahan yang berasal beda, dapat
3 Batu Serpih dari letusan gunung mempunyai pita-pita warna.
berapi Kristal-kristalnya sedang sampai
Lunak, baunya seperti kasar, bila diteteasi
tanah liat, butir-butir
4 Batu gamping batuan halus, warna
(kapur) hijau, hitam, kuning,
merah, abu-abu.
Agak lunak, warna
putih keabu-abuan,
membentuk gas CO2
5 Batu pasir bila ditetesi asam

Batuan Beku
1 Batu apung Jelas terlihat,
tersusun dari butir-
butir pasir, warna
2 Basal abu- abu, kuning,
merah

Warna keabu-
3 Obisidian abuan, berpori-pori,
bergelembung, ringan,
4 Granit terapung dalam air.
Terdiri atas kristal-
kristal sangat kecil,
berwarna hijau keabu-
Batuan abuan dan berlubang-
Metamorf lubang.
1 Batu pualam Hitam seperti kaca,
tak ada kristal-kristal
Dari bahan-
bahan yang Terbentuk dari
lepas karna lava permukaan
gaya beratnya yang mendingin
menjadi dengan cepat
terpadatkan Dari pendinginan
dan terikat. magma secara
Terbentuk lambat di bawah
karna bahan- permukaan bumi
bahan ini
terlempar
tinggi ke
udara dan Terbentuknya bila
mengendap di batu kapur
suatu tempat. mengalami
Dari bahan- perubahan suhu
bahan yang dan tekanan tinggi
lepas-lepas
dan halus
karena gaya
beratnya
menjadi
terpadatkan
dan terikat.

Dari cangkang
binatang
lunak seperti
siput, keong,
kerang, dan
binatang laut
yang mati.
Rangkanya
yang terbuat
dari zat kapur
tidak musnah
tetapi
memadat
membentuk
batu kapur.
Terbentuk
karnea bahan-
bahan ini
terlempar
tinggi ke
udara dan
mengendap di
suatu tempat.

Dari
pendinginan
magma yang
sangat cepat
sehingga
banyak
mengeluarkan
gelembung
gas.
Dari
pendinginan
lava yang
mengandung
gleembung
gas, tetapi
gasnya telah
menguap.
asam mengeluarkan bunyi
mendesis
2 Batu sabak
Abu-abu kehijau-hijauan Terbentuk bila batu serpih kena
suhu dan hitam dapat dibelah dan tekanan
tinggi
d. Klasifikasi batuan
menjadi lempeng-lempeng
Tabel 9.5
kecil
Klasifikasi batuan

No Asal Batuan Contoh

1 Batuan beku Batu apung, obsidian, granit, basal


2 Batuan sedimen Konglomerat, batu pasir, breksi, batu gamping
3 Batuan metamorf Batu pualam, batu sabak
4 Mineral Grafit, galena, cavkpirik, hematit, magnetit
e. Jawaban Pertanyaan
1. Jenis batuan berdasarkan cara pembentukannya:
a. Batuan beku : batu apung, obsidian, granit, basal
b. Batuan sedimen : konglomerat, batu pasir, batu serpih, batu gamping, breksi
c. Batua metamorf : batu pualam, batu sabak
2. Faktor-faktor yang membedakan jenis batuan
a. Pembekuan magma dan lava
b. Pengendapan (sedimentasi)
c. Perubahan panas dan tekanan
3. Suatu jenis batuan dapat berubah menjadi jenis batuan lain karena metamorfisme
yaitu berubahnya jenis batuan menjadi batuan lainnya karena pengaruh
panas/temperatur tinggi, tekanan besar dan perubahan kimia.

 Kegiatan praktikum 2
1. Percobaan Panas
Matahari To = 0o C
Tabel 9.6
Percobaan panas
matahari dengan panci
dan lempeng

Keadaan Air
No. Waktu (A)Tanpa (B)Dengan Keterangan
Lempeng Lempeng
Air masih tetap tidak
1 10 Masih dingin Masih dingin
menit berkurang
2 25 Hangat Hangat Air masih tetap tidak
menit
berkurang
3 40 Air mulai panas Hangat
menit Air berkurang di
4 45 menit Air menjadi panas Mulai percobaan A
panas
5 60 menit Sangat panas Air keduanya juga
Panas berkurang
 Jawaban pertanyaan
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan panas matahari sampai ke
Airpermukaan
bumi yaitu: berkurang/menguap
- Jika pada suatu tempat banyak tumbuh-tumbuhannya maka panas matahari akan
berkurang karena diterima dulu oleh tumbuhan, sehingga tidak langsung menuju bumi.
- Jika udara di suatu tempat dingin, maka panas matahari juga akan terasa tidak terlalu
panas.
- Jika di suatu tempat yang gersang, tidak ada tumbuhannya maka penerimaan panas
matahari di bumi akan terasa sangat panas.
- Jadi faktor-faktor yang mempengaruhi adalah suhu udara, banyaknya tumbuhan hidup,
dan keadaan daerah (pegunungan atau pantai).
2. Matahari adalah sumber energi panas, yang memanfaatkan energi panas matahari di bumi
bukan hanya manusia tetapi juga hewan, dan tumbuhan.
3. Pengaruh lempeng plastik transparan terhadap penerimaan panas adalah mengurangi atau
menghambat cahaya panas matahari yang jatuh di permukaan air.

2. Percobaan Gerhana
a. Percobaan Gerhana Matahari b. Percobaan Gerhana Bulan

Gambar 9.6 Gambar 9.7

Gerhana Matahari Gerhana Bulan


Lampu senter dinyalakan sinarnya akan mengenai bola
pingpong (bulan) maka kedudukan bulan berada pada bidang
ekliptika, hampir keududkan matahari, bulan dan bumi berada pada
satu garis lurus, lalu ayang-bayang bulan akan jatuh pada
permukaan bumi dan sinar-sinar matahari akan tersembunyi bagi
pengamat dalam daerah bayang- bayang. Hal inilah yang
menyebabkan terjaidnya gerhana matahari yaitu posisi matahari,
bulan dan bumi pada garis lurus dimana bulan berada di antara
matahari dan bumi sehingga bulan menutup sebagian atau seluruh
matahari. Biasanya gerhana matahari terjadi pada siang hari.

 Jawaban pertanyaan
1. Gerhana adalah kegelapan cahaya dari suatu tempat benda langit oleh benda
langit lainnya.
2. Proses terjadinya gerhana matahari adalah sebagai berikut:
Bulan berada pada atau dekat fase baru dan berada pada suatu
garis lurus dengan bumi dan matahari sehingga sinar matahari
tertutup oleh bulan.
Terjadinya gerhana bulan jika bulan berada pada fase purnama
dan pada satu garis lurus dengan bumi dan matahari sehingga
bayangan bumi menutupi sinar bulan sehingga bulan tampak
gelap kemerahan.
3. Umbra adalah daerah saat gerhana total/penuh/gambaran
total/penuh/bayangan inti. Penumbra adalah daerah saat gerhana
sebagian/bayangan kabur.

Anda mungkin juga menyukai