Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GIANYAR

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA

TUGAS FISIKA

MANFAAT RADIOISOTOP
Oleh

Nama : NI KADEK AYU CINTYA DEWI

Nomor Absen : 33

Kelas : XII MIA 2

SMA NEGERI 1 GIANYAR


Jl. Ratna No. 1, Telp. (0361)943034, Fax.(0361)944073

Website: http://www.dosmangianyar.comE-mail: sman1_gianyar@yahoo.com


KABUPATENGIANYAR
TAHUN 2015/2016
MANFAAT RADIOISOTOP

 Manfaat Radioisotop dalam Bidang Pertanian


Dalam bidang pertanian, radiasi gamma dapat digunakan untuk memperoleh bibit unggul.
Sinar gamma menyebabkan perubahan dalam struktur dan sifat kromosom sehingga
memungkinkan menghasilkan generasi yang lebih baik, misalnya gandum dengan yang umur
lebih pendek.

Selain sinar gamma, fosfor-32 (P-32) juga berguna untuk membuat benih tumbuhan yang
bersifat lebih unggul dibandingkan induknya. Radiasi radioaktif ini ke tanaman induk akan
menyebabkan ionisasi pada berbagai sel tumbuhan. Ionisasi inilah yang menyebabkan turunan
akan mempunyai sifat yang berbeda dari induknya. Kekuatan radiasi yang digunakan diatur
sedemikian rupa hingga diperoleh sifat yang lebih unggul dari induknya.

Untuk melaksanakan pemupukan pada waktu yang tepat, dapat digunakan nitrogen-15 (N-15).
Pupuk yang mengandung N-15 dipantau dengan alat pencacah. Jika pencacah tidak mendeteksi
lagi adanya radiasi, berarti pupuk sudah sepenuhnya diserap oleh tanaman. Pada saat itulah
pemupukan berikutnya sebaiknya dilakukan. Dari upaya ini akan diketahui jangka waktu
pemupukan yang diperlukan dan sesuai dengan usia tanaman

Untuk mempelajari mekanisme fotosintesis dapat digunakan radioisotop C-14, dan untuk
menentukan kadar baja pada tumbuhan F-14

 Manfaat Radioisotop dalam Bidang Kedokteran


Berbagai jenis radioisotop digunakan untuk mendeteksi (diagnosa) berbagai penyakit
antara lain Teknesium-99 (Tc-99),Talium-201 (TI-201), Iodin-131 (I-131),Natrium-24 (Na-
24),Xenon-133(Xe-133), Fosforus-32 (P-32), dan besi-59 (Fe-59).

 Teknetum-99 (Tc-99) yang disuntikkan kedalam pembuluh darah akan akan diserap


terutama oleh jaringan yang rusak pada organ tertentu, seperti jantung, hati dan paru-
paru. Sebaliknya, TI-201 terutama akan diserap oleh jaringan sehat pada organ jantung.
Oleh karena itu, kedua radioisotop itu digunakan bersama-sama untuk mendeteksi
kerusakan jantung.
 Iodin-131 (I-131) diserap terutama oleh kelenjar gondok, hati dan bagian-bagian
tertentudari otak. Oleh karena itu, I-131 dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan
pada kelenjar gondok, hati, dan untuk mendeteksi tumor otak.
 Iodin-123 (I-123) adalah radioisotop lain dari Iodin. I-123 yang memancarkan sinar
gamma yang digunakan untuk mendeteksi penyakit otak.
 Natrium-24 (Na-24) digunakan untuk mendeteksi adanya gangguan peredaran
darah.Larutan NaCl yang tersusun atas Na-24 dan Cl yang stabil disuntikkan ke dalam
darah dan aliran darah dapat diikuti dengan mendeteksi sinar yang dipancarkan, sehingga
dapat diketahui jika terjadi penyumbatan aliran darah.
 Xenon-133 (Xe-133) digunakan untuk mendeteksi penyakit paru-paru.
 Phospor-32 (P-32) digunakan untuk mendeteksi penyakit mata, tumor, dan lain-
lain. Serta dapat pula mengobati penyakit polycythemia rubavera, yaitu pembentukan sel
darah merah yang berlebihan. Dalam penggunaanya isotop P-32 disuntikkan ke dalam
tubuh sehingga radiasinya yang memancarkan sinar beta dapat menghambat pembentujan
sel darah merah pada sum-sum tulang belakang.
 Sr-85 untuk mendeteksi penyakit pada tulang.
 Se-75 untuk mendeteksi penyakit pankreas.
 Kobalt-60 (Co-60) sumber radiasi gamma untuk terapi tumor dan kanker. Karena sel
kanker lebih sensitif (lebih mudah rusak) terhadap radiasi radioisotop daripada sel
normal, maka penggunakan radioisotop untuk membunuh sel kanker dengan mengatur
arah dan dosis radiasi.
 Kobalt-60 (Co-60) dan Skandium-137 (Cs-137), radiasinya digunakan untuk sterilisasi
alat-alat medis.

 Manfaat Radioisotop dalam Bidang Sains

 Iodin-131 (I-131) untuk mempelajari kesetimbangan dinamis.


 Oksigen-18 (O-18) untuk mempelajari reaksi esterifikasi.
 Karbon-14 (C-14) untuk mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis.

 Manfaat Radioisotop dalam Bidang Kimia

 Teknik Perunut
Teknik perunut dapat dipakai untuk mempelajari mekanisme berbagai reaksi kimia. Misal
pada reaksi esterifikasi. Dengan oksigen-18 dapat diikuti reaksi antara asam karboksilat
dan alkohol. Dari analisis spektroskopi massa, reaksi esterifikasi yang terjadi dapat ditulis
seperti berikut. (isotop oksigen-18 diberi warna). Hasil analisis ini menunjukkan bahwa
molekul air tidak mengandung oksigen-18. Adapun jika O-18 berada dalam alkohol maka
reaksi yang terjadi seperti berikut.
 Manfaat Radioisotop Di Bidang Arkeologi

Di bidang arkeologi, radioisotop memiliki peran yang masih sulit digantikan oleh metode
lain. Radioisotop berperan dalam menentukan usia sebuah fosil. Usia sebuah fosil dapat
diketahui dari jejak radioisotop karbon-14. Ketika makhluk hidup masih hidup, kandungan
radioisotop karbon-14 dalam keadaan konstan, sama dengan kandungan di atmosfer bumi yang
terjaga konstan karena pengaruh sinar kosmis pada sekitar 14 dpm ( disintegrations per minute)
dalam 1 gram karbon. Hal ini dikarenakan makhluk hidup tersebut masih terlibat dalam siklus
karbon di alam. Namun, sejak makhluk hidup itu mati, dia tidak terlibat lagi ke dalam siklus
karbon di alam. Sebagai akibatnya, radioisotop karbon-14 yang memiliki waktu paro 5730 tahun
mengalami peluruhan terus menerus. Usia sebuah fosil dapat diketahui dari kandungan karbon-
14 di dalamnya. Jika kandungan tinggal separonya, maka dapat diketahui dia telah berusia 5730
tahun.

 Manfaat Radioisotop dalam bidang Industri


Digunakan dalam pengujian kualitas las pada waktu pemasangan pipa minyak/gas serta
instalasi kilang minyak. Teknik radiografi merupakan teknik yang sering dipakai terutama pada
tahap-tahap konstruksi. Pada sektor industri minyak bumi, teknik ini digunakan dalam pengujian
kualitas las pada waktu pemasangan pipa minyak/gas serta instalasi kilang minyak. Selain
bagianbagian konstruksi besi yang dianggap kritis, teknik ini digunakan juga pada uji kualitas las
dari ketel uap tekanan tinggi serta uji terhadap kekerasan dan keretakan pada konstruksi beton.
Radioisotop yang sering digunakan adalah kobal-60 (60Co). Dalam bidang industri, radioisotop
digunakan juga sebagai perunut misalnya untuk menguji kebocoran cairan/gas dalam pipa serta
membersihkan pipa, yang dapat dilakukan dengan menggunakan radioisotop iodoum-131 dalam
bentuk senyawa CH3131l. Radioisotop seng-65 (65Zn) dan fosfor-32 merupakan perunut yang
sering digunakan dalam penentuan efisiensi proses industri, yang meliputi pengujian
homogenitas pencampuran serta residence time distribution (RTD). Sedangkan untuk kalibrasi
alat misalnya flow meter, menentukan volume bejana tak beraturan serta pengukuran tebal
material, rapat jenis dan penangkal petir dapat digunakan radioisotop kobal-60, amerisium-241
(241Am) dancesium-137(137Cs).

 Manfaat Radioisotop dalam Bidang Hidrologi

 Menentukan Gerakan Sedimen Cr-51, Au-198, Sc-46


 Membuat endapan tiruan atau pelapisan lumpur Ir-192 dan SC-46
 Detektor asap Am-241
 Mempelajari kecepatan aliran sungai Na-24

 Manfaat Radioisotop Di bidang Pertambangan

Radioisotop memberikan manfaat besar pula di bidang pertambangan. Pada


pertambangan minyak bumi, radioisotop membantu mencari jejak air di dalam lapisan batuan.
Pada pengeboran minyak bumi biasanya hanya sebagian dari minyak bumi yang dapat diambil
dengan memanfaatkan tekanan dari dalam bumi. Jika tekanan telah habis atau tidak cukup,
diperlukan tekanan tambahan untuk mempermudah pengambilannya. Penambahan tekanan ini
dapat dilakukan dencan cara membanjiri cekungan minyak dengan air yang dikenal dengan
flooding. Air disuntikkan ke dalamnya melalui pengeboran sumur baru. Pada proses penyuntikan
air ini perlu kepastian bahwa air yang dimasukkan ke dalam lapisan batuan benar-benar masuk
ke cekungan minyak yang dikehendaki. Di sini lah radioisotop memainkan peran. Radioisotop
kobal-57, kobal-58 dan kobal-60 dalam bentuk ion komplek hexacyanocobaltate merupakan
solusinya. Ion ini akan bergerak bersama-sama dengan air suntikan sehingga arah gerakan air
tersebut dapat diketahui dengan mendeteksi keberadaan radioisotop kobal tersebut. Radiosotop
kobal-60 dalam bentuk hexacyanocobaltate telah berhasil dibuat di Kawasan Puspiptek Serpong
Tangerang dan siap untuk didayagunakan.

Anda mungkin juga menyukai