TUGAS FISIKA
MANFAAT RADIOISOTOP
Oleh
Nomor Absen : 33
Selain sinar gamma, fosfor-32 (P-32) juga berguna untuk membuat benih tumbuhan yang
bersifat lebih unggul dibandingkan induknya. Radiasi radioaktif ini ke tanaman induk akan
menyebabkan ionisasi pada berbagai sel tumbuhan. Ionisasi inilah yang menyebabkan turunan
akan mempunyai sifat yang berbeda dari induknya. Kekuatan radiasi yang digunakan diatur
sedemikian rupa hingga diperoleh sifat yang lebih unggul dari induknya.
Untuk melaksanakan pemupukan pada waktu yang tepat, dapat digunakan nitrogen-15 (N-15).
Pupuk yang mengandung N-15 dipantau dengan alat pencacah. Jika pencacah tidak mendeteksi
lagi adanya radiasi, berarti pupuk sudah sepenuhnya diserap oleh tanaman. Pada saat itulah
pemupukan berikutnya sebaiknya dilakukan. Dari upaya ini akan diketahui jangka waktu
pemupukan yang diperlukan dan sesuai dengan usia tanaman
Untuk mempelajari mekanisme fotosintesis dapat digunakan radioisotop C-14, dan untuk
menentukan kadar baja pada tumbuhan F-14
Teknik Perunut
Teknik perunut dapat dipakai untuk mempelajari mekanisme berbagai reaksi kimia. Misal
pada reaksi esterifikasi. Dengan oksigen-18 dapat diikuti reaksi antara asam karboksilat
dan alkohol. Dari analisis spektroskopi massa, reaksi esterifikasi yang terjadi dapat ditulis
seperti berikut. (isotop oksigen-18 diberi warna). Hasil analisis ini menunjukkan bahwa
molekul air tidak mengandung oksigen-18. Adapun jika O-18 berada dalam alkohol maka
reaksi yang terjadi seperti berikut.
Manfaat Radioisotop Di Bidang Arkeologi
Di bidang arkeologi, radioisotop memiliki peran yang masih sulit digantikan oleh metode
lain. Radioisotop berperan dalam menentukan usia sebuah fosil. Usia sebuah fosil dapat
diketahui dari jejak radioisotop karbon-14. Ketika makhluk hidup masih hidup, kandungan
radioisotop karbon-14 dalam keadaan konstan, sama dengan kandungan di atmosfer bumi yang
terjaga konstan karena pengaruh sinar kosmis pada sekitar 14 dpm ( disintegrations per minute)
dalam 1 gram karbon. Hal ini dikarenakan makhluk hidup tersebut masih terlibat dalam siklus
karbon di alam. Namun, sejak makhluk hidup itu mati, dia tidak terlibat lagi ke dalam siklus
karbon di alam. Sebagai akibatnya, radioisotop karbon-14 yang memiliki waktu paro 5730 tahun
mengalami peluruhan terus menerus. Usia sebuah fosil dapat diketahui dari kandungan karbon-
14 di dalamnya. Jika kandungan tinggal separonya, maka dapat diketahui dia telah berusia 5730
tahun.