PENDAHULUAN
1
1.3. TUJUAN
Untuk Mengetahui Konsep Holistic Care: Holisme, Humanisme
Untuk Mengetahui Konsep Berubah
Untuk Mengetahui Konsep Sistem Dan Pendekatan Sistem
2
BAB II
PEMBAHASAN
b Pengkajian
Meliputi observasi, identifikas dan review masalah menggunakan pengetahuan dari
literature yang dapat diterapkan melibatkan pengetahuan konseptual untuk
pembentukan dan konseptualisasi kerangka kerja yang digunakan untuk
memandang dan mengkaji masalah. (Berita Ilmu Keperawatan ISSN 1979 - 2697,
Vol. 1 No.3, September 2008:147-150). Pengkajian juga meliputi pendefinisian
variabel yang akan diteliti dalam memecahkan masalah.
Watson (1979) dalam Julia (1995) menjelaskan kebutuhan yang harus dikaji oleh
perawat yaitu :
o Lower order needs (biophysical needs) yaitu kebutuhan untuk tetap hidup
meliputi kebutuhan nutrisi, cairan, eliminasi dan oksigenisasi.
o Lower order needs (psychophysical needs) yaitu kebutuhan untuk berfungsi,
meliputi kebutuhan aktifitas, aman, nyaman dan seksualitas.
o Higher order needs (psychosocial needs) yaitu kebutuhan integritas yang
meliputi kebutuhan akan penghargaan dan berafiliasi.
o Higher order needs (intrapersonali needs) yaitu kebutuhan untuk aktualisasi
diri.
4
c Perencanaan
Perencanaan membantu untuk menentukan bagaimana variable -variabel akan
diteliti atau diukur, meliputi suatu pendekatan konseptual atau design untuk
memecahan masalah mengacu pada ASKEP serta meliputi penentuan data apa yang
akan dikumpulkan dan pada siapa serta bagaimana data akan dikumpulkan.
d Implementasi
Merupakan tindakan langsung dan implementasi dari rencana serta meliputi
pengumpulan data.
e Evaluasi
Merupakan metode dan proses untuk menganalisa data juga untuk meneliti efek
dari intervensi berdasarkan data serta meliputi interpretasi hasil, tingkat dimana
suatu tujuan yang positif tercapai dan apakah hasil tersebut dapat digeneralisasikan.
Jadi, teori caring menurut Watson dapat disimpulkan bahwa adanya keseimbangan
antara aspek jasmani dan spiritual dalam asuhan keperawatan. (Sujana, 2008).
B Manfaat Caring
Dapat membantu memenuhi kebutuhan manusia dan klien.
Sebagai focus pemersatu untuk praktek keperawatan
Membantu menumbuhkan kepercayaan dan membuat hubungan dalam
keperawatan secara manusiawi
Meningkatkan dan menerima ungkapan perasaan yang positif dan negative atau
baik buruknya
Bias memberikan bimbingan dalam memuaskan kebutuhan manusiawi pasien dan
klien
Menimbulkan kesensitifas terhadap diri sendiri dan orang lain
Caring memberikan manfaat asuhan fisik yang baik serta meningkatkan rasa aman
dan keselamatan klien
5
C Sikap Caring
ASKEP bermutu yang diberikan oleh perawat dapat dicapai apabila perawat dapat
memperlihatkan sikap caring kepada klien. Dalam memberikan asuhan, perawat
menggunakan keahlian, kata - kata yang lemah lembut, sentuhan, memberikan
harapan, selalu berada disamping klien dan bersikap caring sebagai media pemberi
asuhan.
D Karakteristik Caring
Menurut Wolf dan Barnum (1998) :
Mendengar dengan perhatian
Memberi rasa nyaman.
Berkata jujur.
Memiliki kesabaran.
Bertanggung jawab
Memberi informasi
Memberi sentuhan
Memajukan sensitifitas
Menunjukan rasa hormat pada klien
Memanggil klien dengan namanya.
6
2 Holistik Modern.
Suatu teknik penyembuhan yang menggabungkan penyembuhan tradisional/kuno
dengan teknologi dan sains modern yang memanfaatkan alam dengan prinsip
holisme.Holistic modern berawal sekitar 200 tahun yang lalu dengan adanya
homeopathy.Yang termasuk holistik modern adalah homeopathy, osteopathy,
ananopathy, psikologi hipnotis, naturopathy modern, dan sebagainya. Gelar para
praktisinya bermacam-macam sesuai dengan aliran/disiplin ilmunya. Untuk
homeopathy, praktisinya disebut sebagai homeopath. Osteopathy, praktisinya disebut
sebagai osteopath atau DO(Doctor of Osteopathy) di belakang nama. Naturopathy,
praktisinya disebut sebagai naturopathy atau DN (Doctor of Naturopathy) di
belakang nama. Saya pribadi dari aliran/disiplin ilmu ananopathy, praktisinya disebut
sebagai ananopath (syukur bukan psikopat) atau Dt (Danton) di awal nama.
Tapi perlu juga diketahui bahwa tidak semua alternatif adalah holistik. Jika suatu
pengobatan alternatif tidak memandang permasalahan kesehatan secara menyeluruh,
pengobatan tersebut berarti bukan pengobatan holistik.
7
b Cerdik. Mengajarkan Anda untuk berpikir dan bertindak cerdik, bukannya
pandai.
c Bijaksana. Menekankan pemikiran bijak yang melihat faktor moralitas dan
keselarasan.
Dari segi pemikiran, prinsip dasar Ananopathy juga ada tiga yaitu:
a Tuhan. Selalu melihat permasalahan dari sudut pandang Ketuhanan.
b Hukum Alam. Berpedoman pada Hukum Alam.
c Kasih. Mendasari pemikiran dan prakteknya atas dasar kasih.
Contoh beberapa “penyakit serius” yang bisa Anda taklukkan setelah menguasai
beberapa teknik Ananopathy, tanpa obat-obatan kimia dan operasi adalah:
a Diabetes melitus,
b Kolesterol tinggi dan sakit jantung,
c Stroke,
d Asam urat dan rematik,
e Tumor dan kanker,
f TBC,
g Maag akut dan kronis
h Hepatitis,
i Gagal ginjal,
j Demam berdarah.
k AIDS
2.3. HOLISME
Holisme menegaskan bahwa organisme selalu bertingkahlaku sebagai kesatuan yang
utuh, bukan sebagai rangkaian bagian atau komponen berbeda. Jiwa dan tubuh bukan dua
unsur terpisah tetapi bagian dari satu kesatuan dan apa yang terjadi dibagian satu akan
mempengaruhi bagian lain. Hukum inilah yang semestinya ditemukan agar dapat
dipahami berfungsinya setiap komponen
8
Pandangan holistik dalam kepribadian, yang terpenting adalah :
1 Kepribadian normal ditandai oleh unitas, integrasi, konsistensi dan koherensi
(unity, integration, consistency, dan coherence). Organisasi adalah keadaan normal
dan disorganisasi berarti patologik.
2 Organisme dapat dianalisis dengan membedakan tiap bagiannya, tetapi tidak ada
bagian yang dapat dipelajari dalam isolasi. Keseluruhan berfungsi menurut hukum-
hukum yang tidak terdapat dalam bagian-bagian.
3 Organisme memiliki satu dorongan yang berkuasa, yakni aktualisasi diri (self
actualization). Orang berjuang tanpa henti (continuous) untuk merealisasikan potensi
inheren yang dimilikinya pada ranah maupun terbuka baginya.
4 Pengaruh lingkungan eksternal pada perkembangan normal bersifat minimal. Potensi
organisme, jika terkuak di lingkungan yang tepat, akan menghasilkan kepribadian
yang sehat dan integral.
5 Penelitian komprehensif terhadap satu orang lebih berguna daripada penelitian
ekstensif terhadap
2.4. HUMANISME
1 Pengertian Humanisme
Dalam teori humanisme lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia.
Pendekatan ini melihat kejadian yaitu bagaimana dirinya untuk melakukan hal - hal
yang positif. Kemampuan positif ini disebut sebagai potensi manusia dan para
pendidik beraliran humanisme biasanya menfokuskan pengajarannya pada
pembangunan kemampuan yang positif. Kemampuan positif tersebut erat kaitannya
dengan pengembangan emosi positif yang terdapat dalam domain afektif. Emosi
merupakan karateristik sangat kuat yang nampak dari para pendidik beraliran
humanisme.
Dalam teori pembelajaran humanistik, belajar merupakan proses yang dimulai dan
ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia. Dimana memanusiakan
9
manusia di sini berarti mempunyai tujuan untuk mencapai aktualisasi diri,
pemahaman diri serta realisasi diri orang yang belajar secara optimal.
10
seseorang bertumbuh, berkembang, dan beradaptasi. Perubahan dapat positif atau negatif
terencana atau tidak terencana. Perubahan adalah proses membuat sesuatu yang berbeda
dari sebelumnya (Sullivan dan Decker,2001). Jadi Perubahan adalah suatu proses dimana
terjadinya peralihan atau perpindahan dari status tetap (statis) menjadi status yang bersifat
dinamis. Artinya dapat menyesuaikan diri dari lingkungan yang ada. Perubahan dapat
mencakup keseimbangan personal, sosial maupun organisasi untuk dapat menjadikan
perbaikan atau penyempurnaan serta dapat menerapkan ide atau konsep terbaru dalam
mencapai tujuan tertentu. Proses berubah bersifat integral dengan banyak bidang
keperawatan, seperti pendidikan kesehatan, perawatan klien, dan promosi kesehatan.
Proses berubah ini melibatkan klien individu, keluarga, komunitas, organisasi,
keperawatan sebagai profesi, dan seluruh sistem pemberian perawatan kesehatan
Perubahan dapat meliputi mendapatkan pengetahuan, mendapatkan keterampilan baru,
atau mengadaptasi pengetahuan saat ini dari segi informasi baru. Perubahan ini terutama
sulit saat muncul tantangan terhadap nilai dan keyakinan seseorang, cara berpikir, atau
cara berhubungan. Misalnya, orang yang kecewa menjadi marah dan berbuat negatif serta
melakukan perilaku destruktif (Tomey,2000). Bagi sebagian individu, perubahan dapat
dipandang sebagai suatu motivator dalam meningkatkan prestasi atau penghargaan. Tapi
kadang-kadang perubahan juga dipandang sebagai sesuatu yang mengancam keberhasilan
seseorang dan hilangnya penghargaan yang selama ini didapat. Perubahan muncul dalam
beberapa macam, ada yang bersifat positif dan yang bersifat negatif. Perubahan positif
dapat membawa pandangan individu menjadi lebih berkembang, menjadi lebih luas cara
berpikirnya. Perubahan negatif dapat menyebabkan individu menjadi menurun atau
terfokus pada hal-hal yang dapat merugikan dirinya sendiri. Perawat harus mengetahui
sampai sejauh mana pengetahuan dari individu sehingga memudahkannya untuk
mengetahui apakah perubahan yang terjadi pada pasien sesuai dengan kemampuan yang
dimilikinya.
Disamping itu perubahan yang terjadi pada seorang pasien bergantung pada
bagaimana sikap seorang perawat melakukan pelayanan kesehatan. Contohnya, dalam
memberikan pelayanan kepada seorang pasien yang sedang sakit parah. Peran seorang
perawat disini sangat penting, karena seorang pasien yang sakit parah sangat
membutuhkan banyak dukungan bahkan perhatian baik dari keluarganya maupun dari
11
perawat itu sendiri. Tapi jika sikap seorang perawat itu tidak memperhatikan apa yang
sedang dibutuhkan pasien tersebut maka dalam hal ini, seorang perawat di anggap gagal
dalam melakukan pelayanan terhadap pasien. Karena salah satu bagian yang sangat
penting, ketika menjadi seorang perawat adalah bagian dari melayani. Ketika kita
melayani dengan sungguh-sungguh kepada seseorang (pasien), tanpa melihat latar
belakang dari orang (pasien) tersebut, itu dapat di ibaratkan kita sedang melayani Tuhan.
Karena jika kita bekerja dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati, maka dampak yang
akan kita peroleh juga terutama kita sebagai seorang perawat, lebih besar dan akan sangat
bermanfaat bagi kehidupan kita.
1 Kecepatan Perubahan
Kecepatan suatu perubahan akan meliputi berbagai aspek di antaranya :
a Jenis dan kecepatan suatu perubahan akan mempengaruhi sistem respon
terhadap perubahan itu sendiri
b Perubahan yang terjadi dengan cepat memungkinkan seseorang resisten terhada
perubahan,
c Perubahan yang sangat lambat, biasanya diasumsikan sebagai yang mudah untuk
diimplementasikan.
2 Pola Perubahan
Pola perubahan meliputi :
a Perubahan dapat berlangsung terus menerus , kadang-kadang, atau jarang,
b Perubahan yang dapat diprediksi menungkinkan adanya persiapan, tetapi yang
bersifat tiba-tiba atau tidak dapat diperkirakan akan sulit merespon secara
efektif,
c Perubahan yg tiba-tiba akan sulit untuk ditangani.
3 Karakteristik Perubahan
Karakteristik perubahan yaitu :
a Tidak semua perubahan itu sama,
b Tidak dapat dianalisis bersama-sama,
c Berbeda : jenis, intensitas, pola,dan kecepatan.
12
Alasan mengapa perubahan itu diperlukan dalam praktek keperawatan yaitu:
a Meningkatkan kesejahteraan dan kenyamanan bagi perawat dan klien,
b Meningkatkan profitability,
c Meningkatkan kinerja ,
d Memberikan kepuasan bagi individu dan kehidupan sosialnya.
13
kecelakaan, maka seseorang ingin mengadakan perubahan untuk lebih berhati-
hati dalam berkendaraan dan lain sebagainya.
6 Teori Berubah
Beberapa teori berubah yang digunakan secara luas adalah teori dari Reddin, Lewin,
Rogers, Havelock, dan Lippitt.
a Teori Reddin
Reddin telah mengembangkan suatu model perubahan terencana yang dapat
digunakan oleh perawat.Informasi maksimum penting untuk keberhasilan
perubahan. Sedikitnya empat pengumuman harus dilakukan oleh manajen:
o Ada perubahan yang akan dilakukan.
o Apa keputusan yang dibuat dan mengapa keputusan itu dibuat.
o Bagaimana keputusan itu akan diimplementasikan
o Bagaimana kelanjutan implementasi itu
Reddin telah mengusulkan tujuh teknik untuk mencapai perubahan:
o Diagnosis
o Penetapan objektif bersama
o Penekan kelompok
o Informasi maksimal
o Diskusi tentang implementasi
o Penggunaan upacara dan ritual
o Interprestasi penolakan
Tiga teknik pertama dirancang untuk memberikan pada orang-orang yang akan
terpengaruh dengan perubahan kesempatan utnuk mempengaruhi arah.
b Teori Lewin
Satu dari teori berubah yang banyak digunakan adalah teori dari Kurt Lewin.
Teori Lewin mencakup tiga tahap:
1 Tahap Unfreezing (pencarian). Pada tahap awal ini yang dapat dilakukan
bagi seseorang yang mau mengadakan proses perubahan adalah harus
14
memiliki motivasi yang kuat untuk berubah dari keadaan semula dengan
merubah terhadap keseimbangan yang lain.
2 Tahap moving (bergerak). Pada tahap ini sudah dimulai adanya suatu
pergerakan kearah sesuatu yang baru atau perkembangan terbaru. Proses
perubahan tahap ini dapat terjadi apabila seseorang telah memilki informasi
yang cukup serta sikap dan kemampuan untuk berubah, juga memiliki
kemampuan dalam memahami masalah serta mengetahui langkah-langkah
dalam menyesuaikan masalah.
3 Tahap Refreezing (pembekuan). Tahap ini merupakan tahap pembekuan
dimana seseorang yang mengadakan perubahan telah mencapai tingkat atau
tahapan yang baru dengan keseimbangan yang baru.
c Teori Rogers
1 Keuntungan yang berhubungan yaitu menjadi lebih baik dari metode yang
ada
2 Perubahan harus sesuai dengan nilai-nilai yang ada Kompleksitas. Ide-ide
yang lebih kompleks bertahan meskipun ide yang lebih sederhana dapat
diimplementasikan Teori Rogers tergantung pada lima faktor untuk
mencapai keberhasilan. Faktor-faktor ini termasuk:
3 Perubahan harus mempunyai dengan lebih mudah
4 Dapat dibagi. Perubahan dapat dilakukan dalam skala kecil
5 Dapat dikomunikasikan. Semakin mudah perubahan itu digambarkan,
semakin mungkin perubahan tersebut disebarkan
d Teori Havelock
Teori havelock merupakan modifikasi lain dari teori Lewin, yang diperluas
menjadi enam elemen. Tiga elemen pertama mengacu pada unfreezing.Dua yang
berikutnya pada bergerak, dan yang keenam pada refreezing. Fase-fase Havelock
adalah sebagi berikut:
1 Membangun suatu hubungan
2 Mediagnosis masalah
3 Mendapatkan sumber-sumber yang berhubungan
4 Menjalan keluar
15
5 Meningkat penerimaan
6 Stabilisasi dan perbaikan diri sendiri
Teori Havelock menekankan perncanaan sebagai tahap dimana timbul perubahan
yang bermakna dengan menerapkan teori Havelock untuk merencanakan
perubahan yang berdasakan unit membutuhkan kolaborasi antara agen berubah
dan system klien. Staf merasakan suatu pendayagunaan karena berpartisispasi
dalam system ini
e Teori Lippitt
Lippitt menambahkan fase ketujuh pada teori milik Lewin. Ketujuh fase dan
teorinya tentang proses berubah adalah sebagai berikut:
Fase 1: Mediagnosisi masalah. Selama fase ini perawat pendidik sebagi agen
berubah melihat pada semua percabangan yang mungkin dan akan terpengaruh.
Fase 2: Mengkaji motivasi dan kemampuan untuk berubah. Jalan keluar yang
mungkin ditentukan dan pro dan kontra dari tiap jalan keluar diperkirakan
terlebih dahulu.
Fase 3: Mengakaji motivasi dan sumber-sumber agen berubah. Agen berubah
dapat bersifat eksternal atau internal terhadap organisasi atau divisi.
Fase 4 : Menyeleksi objektif akhir perubahan progresif. Proses berubah
didefinisikan, suatu rencana yang detil dibuat, kerangka waktu dan batas waktu
terakhir ditentukan , dan tanggung jawab ditugaskan. Perubahan
diimplementasikan untuk suatu masa percobaan dan dievalusai
Fase 5: Memilih peran yang sesuai untuk agen berubah. Agen berubah akan
menajdi aktif dalam proses berubah, terutama dalam menangani personal dan
memfasilitasi perubahan konflik dan konfrontasi akan ditangani oleh agen
berubah.
Fase 6: Mempertahankan perubahan. Selama tahap ini penekanan adalah pada
komunikasi, dengan umpan balik pada kemajuan.Perubahan diperluas
bersamawaktu.Suatu perubahan besar mungkin membuktikan suatu struktur
kekuatan baru.
Fase 7: Mengakhiri hubungan saling membantu.Agen berubah mengundurkan
diri pada tanggal tertentu setelah menyusun suatu prosedur atau kebijakan
16
tertulis untuk melangsungkan perubahan.Agen berubah tetap tersedia untuk
nesehat dan memberikan penguatan.
f Model Spradley
Spradley telah menyusun suatu model delapan langkah yang didasarkan pada
teori Lewin.Ia memperlihatkan bahwa perubahan rencana harus secara konstan
dipantau untuk mengembangkan suatu hubungan yang bermanfaat antara agen
berubah dan system berubah. Berikut adalah delapan langkah dasar dari model
Spradley:
1 Mengenali gejala. Ada bukti bahwa sesuat perlu diubah.
2 Mendiagnosis mesalah. Mengumpulkan dan menganalisis data untuk
mendiskusikan penyebab. Konsultasi dengan staf. Membaca materi yang
sesuai.
3 Menganalisa altenatif jalan keluar. Curah pendapat mengkaji rseiko dan
keuntungan. Menyusun waktu, merencanakan sumber-sumber , dan mencari
hambatan.
4 Memilih perubahan. Memilih pilihan yang paling mungkin berhasil sesuai
kemampuann. Mengidentifkasi kekuatan pandangan pendorong dan
penghambat, menggunakan tantangan yang termasuk asimilasi dari
hambatan tersebut.
5 Merencanakan perubahan. Hal ini termasuk tujuan yang spesifik dan dapat
diukur, tindakan, kerangkan waktu, sumber-sumber, anggaran metode
evaluasi seperti Program Evaluation Review Technique (Teknik Review
Evaluasi), dan rencana untuk pengelolaan penolakan dan stabilisasi.
6 Mengimplementasikan perubahan. Rencanakanstrategi, menyiapkan,
melibatkan , melatih, membatu, dan medukung orang yang terlibat.
7 Mengevaluasi perubahan. Mengalisis pencapaian dari tujuan .
8 Menstabilkan perubahan. Refreeze: pantau sampai stabil
17
Perubahan tidak selalu mudah untuk dilaksanakan akan tetapi banyak hambatan yang
diterimanya baik hambatan dari luar maupun dari dalam diantara hal yang menjadi
dalam perubahan adalah sebagai berikut:
a Ancaman kepentingan pribadi
b Persepsi yang akurat
c Reaksi psikologis
d Toleransi terhadap perubahan rendah
e Kebiasaan
f Ketergantugan
g Perasaan tidak aman
h Norma
18
Menurutnya sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-
fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk
mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efesien.
c C.W. Churchman.
Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk
melaksanakan seperangkat tujuan.
d J.C. Hinggins.
Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan.
e Edgar F Huse dan James L. Bowdict
Menurutnya sistem adalah suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang saling
berhubungan dan bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling
pengaruh dari satu bagian akan mempengaruhi keseluruhan
f Jerry FithGerald
Menurutnya sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
KOMPONEN SISTEM
Suatu system terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang
artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen system
atau elemen-elemen system dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari
system. Setiap system tidak peduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-
komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari
system untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses system
secara keseluruhan. Jadi, dapat dibayangkan jika dalam suatu system ada subsistem
yang tidak berjalan / berfungsi sebagaimana mestinya. Tentunya system tersebut tidak
akan berjalan mulus atau mungkin juga system tersebut rusak sehingga dengan
sendirinya tujuan system tersebut tidak tercapai.
19
Bagian tersebut terdiri dari input, proses, output, dampak, umpan balik dan
lingkungan yang kesemuanya saling berhubungan dan saling mempengaruhi, sehingga
dapat digambarkan sebagai berikut:
1 Input.
Input merupakan subsistem yang akan memberikan segala masukan untuk
berfungsinya sebuah sistem, seperti pelayanan kesehatan. Maka masukan dapat
berupa potensi masyarakat, tenaga kesehatan, sarana kesehatan dan lain-lain.
2 Proses
Proses merupakan suatu kegiatan yang berfungsi untuk mengubah suatu masukan
menjadi sebuah hasil yang diharapkan dari sistem tersebut, sebagaimana contoh
dalam sistem pelayanan kesehatan, maka yang dimaksud proses adalah berbagai
kegiatan dalam pelayanan kesehatan.
3 Output.
Output adalah hasil yang diperoleh dari sebuah proses, dalam sistem pelayanan
kesehatan hasilnya dapat berupa pelayanan kesehatan yang berkualitas, efektif dan
efisien serta dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat sehingga pasien
sembuh dan sehat optimal.
4 Dampak.
Dampak merupakan akibat yang dihasilkan dari sistem, yang terjadi relatif lama
waktunya. Setelah hasil dicapai, sebagaimana dalam sistem pelayanan kesehatan,
maka dampaknya akan menjadikan masyarakat sehat dan mengurangi angka
kesakitan dan kematian karena pelayanan terjangkau oleh masyarakat.
5 Umpan Balik.
Umpan balik merupakan suatu hasil yang sekaligus menjadikan masukan dan ini
terjadi dari sebuah sistem yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi.
Umpan balik dalam sistem pelayanan dapat berupa kualitas tenaga kesehatan yang
juga dapat menjadikan input yang selalu meningkat.
6 Lingkungan.
20
Lingkungan disini adalah semua keadaan diluar sistem, tetapi dapat mempengaruhi
pelayanan kesehatan sebagaimana dalam sistem pelayanan kesehatan, lingkungan
yang dimaksud dapat berupa lingkungan geografis, atau situasi kondisi sosial yang
ada di masyarakat seperti institusi diluar pelayanan kesehatan
Sebagai suatu sistem, proses keperawatan mempunyai komponen-komponen,
berikut :
1 Masukan .
Masukan dalam proses keperawatan adalah data atau informasi yang berasal dari
pengkajian klien (misalnya bagaimana klien berhubungan dengan lingkungan
dan fungsi fisiologis klien).
2 Hasil.
Hasil merupakan produk akhir dari sistem dan dalam hal proses keperawatan
adalah dimana status kesehatan klien mengalami kemajuan atau tetap stabil
sebagai hasil asuhan keperawatan.
3 Umpan balik.
Umpan balik berperan untuk memberikan informasi sebuah sistem tentang
bagaimana sistem berfungsi. Sebagai contoh, dalam proses keperawatan hasil
menggambarkan respons klien terhadap intervensi keperawatan.
4 Isi.
Isi adalah produk dan informasi yang berasal dari sistem. Selain itu, penggunaan
proses keperawatan sebagai sampel, isi merupakan informasi tentang pelayanan
keperawatan untuk klien dengan masalah kesehatan tertentu.
TIPE SISTEM
Ada dua jenis sistem, yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka,
seperti organ tubuh manusia atau suatu proses seperti proses keperawatan, interaksi
dengan lingkungan, serta perubahan antara sistem dan lingkungan. Sistem tertutup,
seperti reaksi kimia dalam suatu tabung uji tidak berhubungan dengan lingkungan.
Layaknya semua sistem, proses keperawatan mempunyai tujuan khusus. Tujuan proses
keperawatan adalah untuk mengatur dan menyampaikan pendekatan individual kepada
asuhan keperawatan.
21
Perbedaan antara sistem terbuka dan sistem tertutup, antara lain :
1 Type Sistem Terbuka.
a Terjadi proses interaksi.
b Terdapat masukan dari lingkungan.
c Terdapat proses transformasi
d Keluaran (hasil) dikembalikan ke lingkungan.
e Bersifat dinamis.
f Terdapat proses terus menerus dalam mengadakan penyesuaian.
g Hasil yang dicapai sesuai dengan kebutuhan.
h Mempunyai daya adaptasi terhadap lingkungan & dipengaruhi oleh perubahan
lingkungan.
i Masukan terus berubah dengan akibat proses terus berubah.
j Menggunakan umpan balik.
22
Sedangkan yang dimaksud dengan sistem pelayanan kesehatan adalah suatu
tatanan yang menghimpun berbagai upaya bangsa indonesia secara terpadu dan saling
mendukung guna menjamin derajat kesehatan yg setinggi-tingginya sebagai
perwujudan kesejahteraan umum seperti dimaksud dalam UUD 45. Demikian yang
dimaksud dengan sistem pelayanan kesehatan yang ada dalam negara kita ini.
Menurut Leavel & Clark dalam memberikan pelayanan kesehatan harus memandang
pada tingkat pelayanan kesehatan yang akan diberikan, yaitu:
1 Health Promotion. (Promosi Kesehatan)
Tingkat pelayanan kesehatan ini merupakan tingkat pertama dalam memberikan
pelayanan melalui peningkatan kesehatan. Pelaksanaan ini bertujuan untuk
meningkatkan status kesehatan agar masyarakat atau sasarannya tidak terjadi
gangguan kesehatan.
2 Specific Protection (Perlindungan Khusus)
Perlindungan khusus ini dilakukan dalam melindungi masyarakat dari bahaya yang
akan menyebabkan penurunan status kesehatan, atau bentuk perlindungan terhadap
penyakit-penyakit tertentu, ancaman kesehatan, yang masuk dalam tingkat
perlindungan pada penyakit tertentu seperti imunisasi BCG (Bacillus Calmette
Guerin) untuk mencegah TB (Tuberculosis), DPT (Difteri Pertusis
Tetanus),Hepatitis, campak, dan lain-lain.
3 Early diagnosis and prompt treatment (diagnosis dini & pengobatan segera).
Tingkat pelayanan kesehatan ini sudah masuk kedalam tingkat dimulainya atau
timbulnya gejala dari suatu penyakit.
4 Disability Limitation (Pembatasan Cacat)
Pembatasan kecacatan ini dilakukan untuk mencegah agar pasien atau masyarakat
tidak mengalami dampak kecacatan akibat penyakit yang ditimbulkan.
5 Rehabilitation (Rehabilitasi)
Tingkat pelayanan ini dilaksanakan setelah pasien didiagnosis sembuh.
23
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Holistic Care merupakan fenomena universal yang berkaitan dengan cara seseorang
berfikir, berperasaan dan bersikap ketika berhubungan dengan orang lain. Pelayanan
keperawatan holistik memberikan pelayanan kesehatan dengan lebih memperhatikan
keutuhan aspek kehidupan sebagai manusia yang meliputi kehidupan jasmani, mental,
sosial dan spiritual yang saling mempengaruhi. Penyembuhan Holistic ada 3 yaitu
secara tradisional, modern dan modern anthopaty. Holisme menegaskan bahwa
organisme selalu bertingkahlaku sebagai kesatuan yang utuh, bukan sebagai rangkaian
bagian atau komponen berbeda. Humanisme Dalam teori humanisme lebih melihat pada
sisi perkembangan kepribadian manusia. Pendekatan ini melihat kejadian yaitu
bagaimana dirinya untuk melakukan hal - hal yang positif. Konsep berubah adalah
bagian dari kehidupan setiap orang; berubah adalah cara seseorang bertumbuh,
berkembang, dan beradaptasi. Perubahan dapat positif atau negatif terencana atau tidak
terencana. Sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian
komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi
sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
3.2 SARAN
Seorang perawat harus menguasai tentang konsep holistic care yang dimana dalam
konsep tersebut ada cara untuk melakukan pengobatan untuk pasien yang sudah tidak
bisa menerima kenyataan di dalam hidupnya seperti ketidak mampuan dalam menerima
kekurangannya setelah mengalami penyakit yang ganas dan disitulah peran perawat
untuk menguatkan diri pasien agar mampu menerima kenyataan hidupnya.
24
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Perubahan Dalam Keperawatan. Wikipedia. Jakarta. Dalam Blais, Kathleen
koening. Janice S, Hayes. Barbara Kozier. Glenora Erbi. 2002. Praktik Keperawatan Profesional
Konsep dan Perspektif. Jakarta: EGC.
Gaffar S.kp, La Ode Jumadi. Pengantar Keperawatan Profesional. 1999. Jakarta : EGC
Hidayat, A Aziz Alimun. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Nois M, Nursalam. 2007. Manajemen Keperawatan Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan
Professional Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.
Swanburg. C. Russell. 2001. Pengembangan Staf Keperawatan Suatu Komponen
Pengembangan SDM. Jakarta: EGC.
25