Anda di halaman 1dari 14

“KONSEP PHILOSOPHY NURSING DAN KONSEP

GRAND THEORY”
Muhammad Taufiqul A, S.Kep., Ns., M.Kes

ITKM WIDYA CIPTA HUSADA


Jl. Jend Sudirman (Sidotopo) No 11
Kepanjen Malang
Philosophy Nursing

Filosofi atau falsafah adalah seperangkat nilai atau Filosofi keperawatan merupakan kerangka dasar yang harus
kepercayaan. dimiliki oleh seorang perawat sebagai pedoman untuk
Falsafah keperawatan merupakan pandangan dasar berpikir, mengambil keputusan dan bertindak/berperilaku
terhadap manusia secara utuh yang menjadi dalam melaksanakan praktek keperawatan pada klien dalam

kerangka dasar praktik keperawatan. rentang sehat-sakit


Keperawatan menurut Jean Watson
Keperawatan Menurut Jean Watson

“Human science of person and human health-illness


experiences that are mediated by professional, personal,
scientific, esthetic, and ethical human are transaction”.

“Human science of person dan pengalaman sehat-sakit


manusia yang dimediasi oleh manusia yang profesional,
personal, ilmiah, estetis, dan etis adalah transaksi”.
Konsep Caring
Konsep Caring

Caring science merupakan suatu orientasi human science dan


kemanusiaan terhadap proses, fenomena, dan pengalaman
human caring.
Caring science, meliputi seni dan kemanusiaan.
Transpersonal Caring mengakui kesatuan dalam hidup dan
hubungan-hubungan yang terdapat dalam lingkaran caring yang
konsentrik – dari individu, pada orang lain, pada
masyarakat, pada dunia, pada planet Bumi, pada alam
semseta (Watson, 2004). (spiritual dna sosial)
Komponen Keperawatan
Komponen Keperawatan

Nilai-nilai yang mendasari konsep keperawatan menurut


Jean Watson meliputi:
Kemanusiaan
a. Kemanusiaan (Human Beeing)

Menurut pandangan Watson orang yang bernilai bagi Kesehatan


dirinya atau orang lain dalam memberikan pelayanan
keperawatan harus dapat memelihara, menghargai,
mengasuh, mau mengerti dan membantu orang yang
Lingkungan Sosial
sedang sakit.

Keperawatan
Komponen Keperawatan
b. Kesehatan

Meskipun WHO telah menyatakan bahwa sehat adalah


keadaan positif fisik, mental, sosial, Watson percaya
bahwa faktor lain perlu dilibatkan. Watson menambahkan
tiga elemen yaitu :

• Level yang tinggi dari seluruh fisik, mental, dan fungsi


sosial.
• Tingkat pertahanan adaptif umum dari fungsi harian.
• Tidak adanya penyakit (atau adanya usaha yang mengarah
supaya tidak ada).
Komponen Keperawatan
c. Lingkungan sosial

Watson menyatakan bahwa merawat dan


keperawatan itu ternyata sangat dibutuhkan oleh
setiap lingkungan sosial yang mempunyai beberapa
orang yang saling peduli dengan yang lainnya.

c. Keperawatan

Menurut Watson, keperawatan  fokusnya lebih pada


promosi kesehatan, pencegahan penyakit, merawat yang
sakit, dan pemulihan keadaan fisik.
Komponen Keperawatan
c. Keperawatan
Ada 10 faktor utama yang membentuk aktivitas perawatan, antara
lain :
6. Menggunakan metoda ilmiah “problem solving” yang
1. Membentuk sistem nilai humanistic altruistic sistematik untuk mengambil keputusan.
(kepekaan terhadap diri sendiri dan orang lain)
7. Meningkatkan hubungan interpersonal “teaching-learning”.
2. Membangkitkan rasa percaya dan harapan.
8. Memberi dukungan/support, melindungi, dan membantu
3. Mengembangkan kepekaan kepada diri sendiri, memperbaiki kondisi mental, fisik, sosial-kultural, serta
maupun kepada orang lain. spiritual.

4. Mengembangkan hubungan yang sesuai harapan 9. Bantuan yang diberikan dapat memuaskan kebutuhan manusia.
pasien (helping trust)
10. Menghargai terhadap kekuatan yang dimiliki pasien.
5. Meningkatkan intuisi dan peka terhadap ekspresi
perasaan baik positif, maupun negatif.
Dasar - Dasar Tentang Teori Watson
Dasar - Dasar Tentang Teori Watson
Beberapa bagian dasar tentang teori Watson adalah sebagai berikut :

a. Asuhan keperawatan dilakukan secara interpersonal yaitu e. Lingkungan asuhan keperawatan adalah sesuatu yang
antar manusia. menawarkan kemungkinan perkembangan potensi dan
b. Asuhan keperawatan terlaksana oleh adanya faktor memberi keleluasaan bagi seseorang untuk memilih
terapeutik yang menghasilkan kepuasan pada kebutuhan kegiatan yang terbaik bagi dirinya dalam waktu yang
manusia. telah ditentukan.
c. Asuhan keperawatan yang efektif dapat meningkatkan f. Asuhan keperawatan lebih bersifat menyehatkan
kesehatan dan perkembangan individu dan keluarga. daripada mengobati.
d. Respon asuhan keperawatan tidak hanya menerima g. Praktik asuhan merupakan pusat keperawatan.
seseorang sebagaimana mereka sekarang, tetapi juga hal
– hal yang mungkin terjadi nantinya.
Grand Theory Middle Range Theory Practice Theory

ILMU KEPERAWATAN
Konsep Grand Theory
Konsep Grand Theory
Definisi Grand Theory

Grand Theory merupakan teori yang paling abstrak dari tiga


tingkatan teori yang diidentifikasi "untuk membuat pandangan
keperawatan secara menyeluruh" (Liehr & Smith, 1999) dimana
mengatasi sifat, misi, dan tujuan asuhan keperawatan (Meleis,
1997) secara umum dan diciptakan melalui pengamatan dan / atau
wawasan dari teori tersebut.

Pengembangan Grand Theory disajikan untuk membedakan disiplin


ilmu keperawatan dari disiplin ilmu kedokteran, simulasi perluasan
pengetahuan keperawatan (McKenna, 1997), dan menjelaskan
"struktur bidang keilmuan perawat"

Teori ini dikembangkan selama praktek dan belajar


bertahun-tahun dan tidak mengalami pengujian
empiris
Konsep Middle Range Theory
Middle Range Theory

Teori Middle-Range memiliki hubungan yang lebih


kuat dengan penelitian dan praktik. Hubungan antara
penelitian dan praktik menurut Merton (1968),
menunjukkan bahwa Teori Mid-Range amat penting
dalam disiplin praktik

Mid-range teori memberikan manfaat bagi


perawat, mudah diaplikasikan dalam praktik dan
cukup abstrak secara ilmiah. Teori Middle Range,
tingkat keabstrakannya pada level pertengahan,
inklusif, diorganisasi dalam lingkup terbatas,
memiliki sejumlah variabel terbatas, dapat diuji
Penelitian Praktik secara langsung
Konsep Practice Theory
Practice Theory

Teori praktik keperawatan memiliki lingkup dan


tingkat abstraksi yang paling terbatas dan
dikembangkan untuk digunakan dalam rentang
tertentu dari situasi keperawatan.

Teori yang dikembangkan pada tingkat ini memiliki


dampak yang lebih langsung pada praktek
keperawatan dari pada teori-teori yang lebih
abstrak.

Teori praktik keperawatan memberikan kerangka


kerja untuk intervensi keperawatan, dan
memprediksi hasil dan dampak dari praktik
keperawatan. Pada saat yang sama, pertanyaan
keperawatan, tindakan, dan prosedur dapat
dijelaskan atau dikembangkan sebagai teori
praktek keperawatan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai