Tanah Longsor
Selain itu, Indonesia juga memiliki iklim tropis yang menyebabkan sering terjadi
Banjir
banjir, tanah longsor, cuaca ekstrim, kekeringan, kebakaran lahan dan hutan serta
Cuaca Ekstrim
abrasi dan gelombang ekstrim di beberapa wilayah Indonesia
Siklus Penanggulangan Bencana
Interpretasi
Tanggap Darurat Bencana
Definisi
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam Korban bencana adalah orang atau kelompok orang yang menderita
dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun atau meninggal dunia akibat bencana.
faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak
psikologis.
Penyelenggaraan penanggulanggan bencana adalah serangkaian Sistem Komando Tanggap Darurat Bencana adalah suatu sistem
upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang penanganan darurat bencana yang digunakan oleh semua
berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap instansi/lembaga dengan mengintegrasikan pemanfaatan sumberdaya
darurat, dan rehabilitasi. manusia, peralatan dan anggaran.
1. pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan, kerugian, dan
sumber daya;
2. penentuan status keadaan darurat bencana;
3. penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana;
4. pemenuhan kebutuhan dasar;
5. perlindungan terhadap kelompok rentan; dan
6. pemulihan dengan segera prasarana dan sarana vital.
Tanggap Darurat Bencana
Hasil pelaksanaan tugas TRC tanggap darurat dan masukan dari berbagai
instansi/lembaga terkait merupakan bahan pertimbangan bagi :
Proses Manajemen logistik dalam penanggulangan bencana mana, kapan dan bagaimana cara menyampaikan kebutuhannya.
ini meliputi delapan tahapan terdiri dari: Inventarisasi ini membutuhkan ketelitian dan keterampilan serta
kemampuan untuk mengetahui secara pasti kondisi korban bencana
yang akan ditanggulangi.
Maksud dan Tujuan Perencanaan/Inventarisasi kebutuhan adalah :
Contoh formulir Inventarisasi pada Lampiran memberikan gambaran
langkah-langkah apa saja yang dibutuhkan dalam melaksanakan
proses ini.
Inventarisasi kebutuhan dihimpun dari :
o Laporan-Laporan;
o Tim Reaksi Cepat;
o Media Massa;
o Instansi terkait;
Perencanaan Inventarisasi kebutuhan terdiri dari :
Penyusunan standar kebutuhan minimal.
Penyusunan kebutuhan jangka pendek, menengah dan panjang.
Logistik Proses penerimaan dan/atau pengadaan logistik dan peralatan
penanggulangan bencana dimulai dari pencatatan atau inventarisasi
termasuk kategori logistik atau peralatan, dari mana bantuan
2) Pengadaan dan/atau Penerimaan diterima, kapan diterima, apa jenis bantuannya, seberapa banyak
jumlahnya, bagaimana cara menggunakan atau mengoperasikan
logistik atau peralatan yang disampaikan, apakah ada permintaan
untuk siapa bantuan ini ditujukan.
Proses penerimaan atau pengadaan logistik dan peralatan untuk
penanggulangan bencana dilaksanakan oleh penyelenggara
penanggulangan bencana dan harus diinventarisasi atau dicatat.
Pencatatan dilakukan sesuai dengan contoh formulir dalam lampiran.
Maksud dan Tujuan Penerimaan dan/atau Pengadaan:
Mengetahui jenis logistik dan peralatan yang diterima dari berbagai
sumber.
Untuk mencocokkan antara kebutuhan dengan logistik dan peralatan
yang ada.
Menginformasikan logistik dan peralatan sesuai skala prioritas
kebutuhan.
Untuk menyesuaikan dalam hal penyimpanan.
Sumber Penerimaan dan/atau Pengadaan
Logistik
2) Pengadaan dan/atau Penerimaan
Pemilihan moda angkutan berdasarkan pertimbangan: dan udara, baik secara komersial maupun non komersial yang
Pertanggungjawaban
Logistik
6) Penerimaan di Tempat Tujuan
Peraturan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2017 Tentang Penyusunan Rencana Rehabilitasi Dan
Rekonstruksi Pascabencana tercantum bahwa Penyusunan Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1), paling
lama 90 (sembilan puluh) hari. Penyusunan Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana dimulai pada saat tanggap darurat.