SKENARIO II
“Bencana Palu”
Disusun Oleh :
Anak-anak memiliki nilai rentang normal yang berbeda dari yang pernapasan
tergantung pada usia mereka, sehingga metode START berdasarkan tingkat
pernapasan 30 tidak akan sesuai untuk anak-anak. Selain itu, anak-anak lebih
cenderung memiliki masalah pernapasan utama sebagai lawan masalah kardiovaskular
dan anak-anak yang tidak bernapas mungkin hanya memerlukan pernapasan buatan
untuk diresusitasi. Selain itu, anak-anak mungkin tidak mudah dibagi sesuai dengan
yang dapat berjalan kaki ke lokasi yang ditunjuk karena perkembangan, keterampilan,
kesediaan mereka untuk meninggalkan orangtua terluka dan kecenderungan orang tua
untuk membawa anak. Hal ini digunakan secara luas di Amerika Serikat dan Kanada
dan merupakan modifikasi sistem START.. Alat ini digunakan untuk anak-anak usia 1
dan 8 tahun. Mungkin tidak mudah untuk menentukan usia anak sehingga korban
tampak masih anak- anak maka menggunakan JUMPSTART dan jika korban terlihat
seperti orang dewasa muda menggunakan START. Modifikasi dan penilaian
tambahan akan diperlukan untuk anak- anak kurang dari usia 1 tahun,
denganketerlambatan perkembangan, cacat kronis atau cedera terjadi sebelum
kejadian. (Kushayati et al., 2014)
3. Tujuan RHA!
Jawab :
Rapid health assessment (RHA) pada dasarnya merupakan suatu kegiatan
pengumpulan, pengolahan dan analisis data/informasi tentang dampak kesehatan
akibat bencana serta perubahan kehidupan masyarakat yang mengalami bencana
dalam rangka penyusunan rencana kegiatan serta identifikasi besarnya kebutuhan,
masalah kesehatan, gambaran penyakit, kemungkinan dampak yang ditimbulkan dan
potensi yang ada yang bisa dimanfaatkan. Pelaksanaan RHA dilakukan sesaat setelah
terjadinya bencana/keadaan darurat. Penilaian cepat masalah kesehatan sekurang-
kurangnya dilakukan pada setiap tingkat desa/kelurahan dan selanjutnya dilakukan
rekapitulasi tingkat kecamatan, kabupaten/kota dan provinsi. KLB penyakit menular
di daerah bencana dapat terlihat dari hasil Rapid Health Asssesment (RHA). Dalam
mengatasi kemungkinan terjadinya KLB maka kegiatan yang akan dilakukan yaitu,
melakukan surveilans epidemiologi penanggulangan bencana pada daerah terdampak
bencana, melakukan pengamatan dan pencegahan terhadap kemungkinan timbulnya
KLB penyakit pada saat dan pasca bencana, melakukan pemeriksaan dan pengobatan
pada masyarakat terdampak bencana, melakukan analisis risiko bencana yang
berdampak pada status kesehatan penduduk sekitar bencana serta melakukan
penyuluhan kepada penduduk sekitar lokasi bencana, khususnya terhadap upaya-
upaya untuk meminimalkan dampak akibat bencana. Kegiatan ini dilakukan untuk
meminimalisir terjadinya KLB pada saat maupun pasca bencana. (Akbar et al., 2021)
4. Pihak-pihak yang terlibat dalam HDP dan perannya!
Jawab :
Posisi Fungsi
Akbar, H., Ifandi, S., & Paundanan, M. (2021). Rapid Health Assesment ( RHA ) Bencana
Banjir Di Desa Pranti Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik Rapid Health Assesment
( RHA ) Flood Disaster In Pranti Village Districts Menganti Gresik Regency
Pendahuluan Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiw. Healthy Papua, 4(1),
200–205.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 17 tahun 2011 tentang Pedoman
Penanggulangan Bencana.
Delima, M., & Putra, A. Y. M. (2021). Hospital Disaster Plan Dalam Perencanaan
Kesiapsiagaan Bencana. JURNAL KESEHATAN PERINTIS (Perintis’s Health Journal),
8(1), 54–66. https://doi.org/10.33653/jkp.v8i1.600
Kementrian Kesehatan. (2008). Pedoman Pengelolaan Rumah Sakit Lapangan Untuk
Bencana. Kementrian Kesehatan, 36–41.
https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/penanganan-krisis/
pedoman_rumah_sakit_lapangan_untuk_bencana.pdf
Kushayari,N. (2013). Analisis Metode Triage Prehospital pada Insiden Korban Masal (Mass
Casualty Incident). Majalah WUNY. 2014 Mei;16(2):1-9. 1–9.
Perka BNPB Nomor 10 Tahun 2008. (2008). Pedoman Komando Tanggap Darurat Bencana
Nomor 10 Tahun 2008. 10, 2--3.
Sjamsuhidajat, R., Meilia, P. D. I., & Zulfiyah, I. A. (2020). Etika Kedokteran dalam
Kegiatan Tanggap Darurat Bencana. Jurnal Etika Kedokteran Indonesia, 4(1), 1.
https://doi.org/10.26880/jeki.v4i1.39
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana.