After Meeting REV
After Meeting REV
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR TANGGAP DARURAT
BANJIR DAN KEBAKARAN
27 OKTOBER 2023
1. PENJELASAN UMUM.........................................................................................................................................................................3
1.1. Latar Belakang........................................................................................................................................................................3
1.2. Tujuan......................................................................................................................................................................................3
1.4.Definisi .......................................................................................................................................................................................4
1.6. Kualifikasi Umum Relawan Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Kebakaran............................................................5
1.8.1. Struktur Organisasi Tim Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Kebakaran...................................................7
1.8.2. Tugas dan Tanggung Jawab Tim Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Kebakaran..................................7
2. PROSEDUR PELAKSANAAN PENYALURAN BANTUAN TIM TANGGAP DARURAT BENCANA BANJIR DAN
KEBAKARAN………………………………………………………………………………………………….....................................10
2.1. Teknis Penyaluran Bantuan Tim Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Kebakaran...................................................10
3. PENUTUP ................................................................................................................................................................................................15
4. LAMPIRAN .............................................................................................................................................................................................16
2
1. PENJELASAN UMUM
Bencana banjir dan kebakaran sering terjadi di Indonesia dan membawa dampak serius pada
masyarakat dan lingkungan. Banjir disebabkan oleh faktor seperti curah hujan tinggi dan
meluapnya sumber air, sementara kebakaran dipengaruhi oleh cuaca kering dan kelalaian
manusia. Kedua bencana ini mengakibatkan kerugian besar, termasuk kerusakan
infrastruktur, kerugian materi, dan bahkan korban jiwa.
Terkait dengan hal ini, Tzu Chi Indonesia mengambil langkah proaktif dengan merancang
Standar Operasional Prosedur (SOP) Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Kebakaran. SOP
ini disusun untuk memberikan panduan yang tepat dan komprehensif kepada tim tanggap
darurat Tzu Chi dalam mengatasi dampak pasca bencana banjir dan kebakaran dengan cepat,
terkoordinasi, dan efisien. SOP ini mencakup koordinasi antar tim, dan langkah-langkah
tindakan darurat yang harus diambil untuk memastikan kesejahteraan dan keselamatan
masyarakat selama keadaan darurat akibat kebakaran dan banjir.
Dalam menjalankan misinya, Tim Tanggap Darurat Bencana Tzu Chi berpegang teguh pada
pesan pendiri dan guru dari Yayasan Buddha Tzu Chi, Master Cheng Yen, yaitu "Harus
menjaga keseimbangan antara kebijaksanaan dan welas asih serta mendahulukan keselamatan
diri sendiri, sehingga dapat menjaga keselamatan keluarga dan masyarakat luas". Selain itu,
dalam setiap kegiatan Tanggap Darurat Bencana dapat dilaksanakan secara utuh, tidak hanya
menitikberatkan kuantitas, namun harus tetap menjaga kualitas bantuan dan menjalankan
sikap budaya humanis.
1.2 Tujuan
1.2.1. Menjaga konsistensi kerja seluruh pihak yang terlibat dalam proses tanggap bencana;
1.2.2. Memperjelas alur tugas, fungsi & peranan, dan tanggung jawab seluruh pihak yang
terlibat mulai dari awal tanggap darurat bencana hingga pendampingan pasca
pemberian bantuan;
1.2.3. Reaksi cepat ke titik terdekat daerah bencana dengan memperhatikan faktor-faktor
keselamatan tim dan individu.
1.2.4. Semua langkah-langkah ini harus dijalankan sepenuh hati dan terkoordinasi, dengan
tujuan utama memberikan bantuan yang efektif kepada para korban bencana sambil
meminimalkan risiko bagi tim dan individu yang terlibat dalam upaya tanggap
3
darurat.
1.4 Definisi
1.4.1. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan,
baik oleh faktor alam dan atau faktor non alam maupun faktor manusia
sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. (Undang-Undang
Nomor 24 Tahun 2007)
1.4.2. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa
bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah
longsor. (Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007)
1.4.3. Kejadian Bencana adalah peristiwa bencana yang terjadi dan dicatat
berdasarkan tanggal kejadian, lokasi, jenis bencana, korban dan/ataupun
kerusakan. Jika terjadi bencana pada tanggal yang sama dan melanda lebih
dari satu wilayah, maka dihitung sebagai satu kejadian. (Undang-Undang
Nomor 24 Tahun 2007)
4
1.4.4. Banjir adalah peristiwa atau keadaan dimana terendamnya suatu daerah atau
daratan karena volume air yang meningkat.(Undang-Undang Nomor 24
Tahun 2007)
1.4.5. Kebakaran adalah situasi dimana bangunan pada suatu tempat seperti
rumah/pemukiman, pabrik, pasar, gedung dan lain-lain dilanda api yang
menimbulkan korban dan/atau kerugian.(Undang-Undang Nomor 24 Tahun
2007)
1.4.6. Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk
yang ditimbulkan.
1.4.7. Tim tanggap darurat bencana adalah tim yang terdiri dari relawan dan staf
Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, untuk melakukan penanganan dan
penanggulangan bencana.
1.4.8. Survey bantuan bencana adalah kunjungan ke lokasi bencana secara
langsung yang dilakukan untuk melihat kondisi terbaru dan kebutuhan yang
dibutuhkan oleh korban bencana.
1.6. Kualifikasi Umum Relawan Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Kebakaran
1.6.1. Kualifikasi umum ini merinci persyaratan dasar yang harus dipenuhi oleh calon
relawan tanggap darurat bencana, dengan tujuan utama untuk memastikan bahwa
relawan tersebut memiliki kondisi fisik yang sehat, kesehatan mental yang stabil,
dan komitmen yang kuat untuk memberikan bantuan yang efektif dan sepenuh
hati dalam menghadapi situasi bencana yang kompleks dan menantang. Adapun
persayaratan dasar sebagai berikut :
1. Berusia 18-50 tahun;
2. Anggota resmi relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia;
5
3. Memiliki rekomendasi dari Pimpinan He Qi Yayasan Buddha Tzu Chi
Indonesia;
4. Dapat berkomunikasi dengan baik dengan masyarakat dan pihak
pemerintah;
5. Memiliki motivasi tinggi untuk membantu orang lain;
6. Mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam menjalankan tugas
dengan efektif;
7. Memiliki sikap positif, berkomitmen, dan memiliki integritas tinggi;
8. Mampu mandiri dan tidak bergantung pada orang lain;
9. Mampu dan bersedia bekerja dalam tim;
10. Memiliki sikap tenang dalam menghadapi tekanan kerja;
11. Senantiasa menjaga keamanan diri sendiri dan orang lain.
6
1.8. Struktur, Tugas dan Tanggung Jawab
1.8.1. Struktur Organisasi Tim Tanggap Darurat Bencana Banjir Dan Kebakaran
Keuangan
Fungsional & Wakil Fungsional
Hu Ai Bidang Tanggap Darurat
Logistik
1.8.2. Tugas dan Tanggung Jawab Tim Tanggap Darurat Bencana Banjir dan
Kebakaran
1. Tugas dan tanggung jawab fungsional Tim Tanggap Darurat He Xin
a. Melakukan pelatihan atau terkait tanggap darurat bencana secara
berkala kepada jajaran pengurus dan anggota Tim Tanggap
Darurat Bencana;
b. Mengaktifkan posko koordinasi Tim Tanggap Darurat Bencana;
c. Melakukan koordinasi distribusi bantuan dalam situasi bencana
Banjir atau Kebakaran.
d. Memberikan arahan kepada He Qi terkait rencana penyaluran bantuan
banjir atau kebakaran.
7
e. Memberikan persetujuan permohonan barang dari He Qi.
9
2 PROSEDUR PELAKSANAAN PENYALURAN BANTUAN TIM TANGGAP DARURAT
BENCANA BANJIR DAN KEBAKARAN
2.1 Teknis Penyaluran Bantuan Tim Tanggap Darurat Bencana Banjir dan
Kebakaran
Monitoring dan
Pendampingan
Relawan
8. Saat semua kebutuhan barang yang telah diputuskan pada forum rapat hasil
suvei telah tersedia, maka relawan harus berkoordinasi ke bagian Logistik
atau Purchasing dan Sekretariat untuk memastikan teknis pengiriman barang.
10. Apabila barang yang diajukan relawan tidak ada di logistik maka relawan
dapat mengajukan pembelian ke purchasing dengan Form Permohonan
Pembelian Barang (form 4.9).
11. Relawan yang ditugaskan menjadi PIC logistik harus memegang Form Stock
Barang (form 4.8) untuk mendokumentasikan jumlah barang yang diterima
11
dan yang telah dibagikan.
12. Setiap barang yang disalurkan ke pihak penerima wajib dilengkapi dengan
BAST (Berita Acara Serah Terima) (Form 4.10).
15. Apabila muncul kembali kebutuhan barang dikarenakan kondisi yang ada di
lokasi bencana, maka relawan dapat kembali mendistribusikan bantuan.
Pemberian bantuan lanjutan ini harus terlebih dahulu dikoordinasikan dengan
Fungsional He Xin Tanggap Darurat dan Sekretariat.
16. Ketika seluruh rangkaian proses distribusi bantuan telah selesai, maka
relawan dapat mengisi Form Laporan Pertanggungjawaban Penyaluran
Bantuan Bencana (form 4.11) untuk kemudian diserahkan ke sekretariat.
Bagi bencana banjir dan kebakaran, penyaluran paket bantuan dapat berupa
kebutuhan hidup dasar. Tujuan dari penyaluran bantuan ini untuk memberi
ketenangan kepada korban bencana dalam waktu singkat setelah terjadi bencana
dengan memperhatikan keselamatan relawan di lokasi bencana. Setiap pembagian
barang bantuan harus diawali dengan pembagian kupon. Adapun jenis paket yang
dibagikan yaitu :
12
Bantuan kebutuhan Pokok :
a. makanan siap saji, adalah makanan yang diberikan kepada korban yang tidak
memiliki akses dapur umum
b. dapur umum, adalah Dapur umum merupakan fasilitas yang disediakan dalam
situasi darurat, seperti bencana alam atau keadaan krisis, untuk memasak
makanan bagi korban bencana.
1. Paket Kebakaran
Jenis Jumlah
Handuk 1 Pcs
Selimut 1 Pcs
Sarung 2 Pcs
2. Paket Banjir
Jenis Jumlah
Ember 1 Pcs
Handuk 1 Pcs
Selimut 1 Pcs
Sarung 2 Pcs
Biskuit 1 Pack
3. Kebutuhan lainnya
a. Pemerhati
Pemerhati adalah bantuan yang diberikan oleh relawan kepada orang-orang yang
terlibat dalam penyaluran bantuan, seperti PPSU atau bagian keamanan. Bantuan
tersebut dapat berupa makanan hangat atau minuman.
3. Pendampingan individu/kelompok.
3. PENUTUP
Demikian Standar Operasional Prosedur (SOP) Tanggap Darurat Bencana ini disusun.
Standar Operasional Prosedur (SOP) ini dibuat dengan komitmen yang kuat dalam
meningkatkan pelayanan yang berlandaskan pada nilai-nilai kemanusiaan dalam
memberikan bantuan kepada masyarakat, terutama kepada mereka yang telah terdampak
oleh bencana dan sangat membutuhkan pertolongan. Kami berharap bahwa Standar
Operasional Prosedur (SOP) ini dapat menjadi panduan bagi tim tanggap darurat bencana
pada saat di lapangan. Semoga relawan yang berada di dalam tim tanggap darurat
bencana akan mendapat ladang berkah yang tidak hanya membantu secara fisik, tetapi
juga menyucikan hati manusia. Dengan harapan ini, Tzu Chi Indonesia berupaya untuk
menciptakan masyarakat yang semakin harmonis dan dunia terbebas dari bencana.
15
4. LAMPIRAN
16
4.2. Form Data Akomodasi dan Tranpsortasi
17
4.3. Form Notulen Rapat
18
4.4 Form Hasil Survey
19
20
4.5 Form Kebutuhan
21
4.6 Form Stock Data Barang
22
4.7 Form Permohonan Pembelian Barang
23
4.8 Berita Acara Serah Terima
24
4.9 Form Laporan Hasil Bantuan Tanggap Darurat Bencana
25
4.10. Lampiran Kupon Paket Bantuan
26
4.11. Lampiran Amplop Dana Pemerhati
27