Dosen Pengampu :
Lestari Eko D., M. Kep., Ns. dan TIM
Disusun oleh :
Wakhidun SK622007
Erwan Hardiono SK622008
Tri Indah Sari SK622009
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Siklus Manajemen Bencana”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan
Bencana di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah
ini, khususnya kepada Ibu Lestari Eko D., M. Kep., Ns. sebagai dosen mata
kuliah Keperawatan Bencana yang telah memberikan tugas dan arahan
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Penulis memohon maaf dalam
penulisan makalah ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman. Untuk itu penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap Allah SWT membalas segala kebaikan
semua pihak yang telah membantu. Semoga nantinya dapat membawa
manfaat bagi pengembangan ilmu.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Umum
C. Tujuan Khusus
4
2. Mampu mengurangi, atau mencegah, kerugian karena bencana
3. Mampu mencapai pemulihan yang cepat dan efektif
5
BAB II
STUDI PUSTAKA
A. Definisi
6
B. Jenis-jenis dan Faktor
7
Ancaman bencana menurut Undang-undang Nomor 24 tahun 2007 adalah
“Suatu kejadian atau peristiwa yang bisa menimbulkan bencana”. Kerentanan
terhadap dampak atau risiko bencana adalah “Kondisi atau karateristik biologis,
geografis, sosial, ekonomi, politik, budaya dan teknologi suatu masyarakat di suatu
wilayah untuk jangka waktu tertentu yang mengurangi kemampuan masyarakat
untuk mencegah, meredam, mencapai kesiapan, dan menanggapi dampak bahaya
tertentu” (MPBI, 2004:5)
8
E. Mekanisme Manajemen Bencana
9
Mitigasi adalah serangkaian upaya yang dilakukan untuk mengurangi
risiko bencana baik melalui pembangunan fisik, maupun penyadaran dan
peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Kegiatan
mitigasi inidapat dilakukan melalui pelaksanaan penataan ruangan;
pengaturan pembangunan, pembangunan infrastruktur, tata bangunan;
dan penyelenggaraan pendidikan, penyuluhan, pelatihan baik secara
konvensional maupun modern.
c. Kesiapsiagaan (Preparedness)
Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
mengantisipasi bancana melalui pengorganisasian dan langkah yang tepat
guna dan berdaya guna.
d. Peringatan Dini (Early Warning)
Peringatan Dini adalah serangkaian kegiatan pemberian peringatan
sesegera mungkin pada masyarakat mengenai kemungkinan terjadinya
bencana pada suatu tempat oleh lembaga yang berwenang atau upaya
untuk memberikan tanda peringatan bahwa bencana kemungkinan akan
segera terjadi. Pemberian peringatan dini ini harus menjangkau
masyarakat (accesible), segera (immediate), tegas tidak membingungkan
(coherent), bersifat resmi (official).
10
Penentuan status keadaan darurat bencana
Penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana
Pemenuhan kebutuhan dasar
Perlindungan terhadap kelompok rentan
Pemulihan dengan segera prasarana dan sarana vital
11
bermasyarakat di wilayah pasca bencana. Lingkup pelaksanaan
rekonstruksi terdiri atas program rekonstruksi fisik dan program
rekonstruksi non fisik.
1. Sanitasi darurat
Kegiatannya adalah penyediaan serta pengawasan air bersih dan jamban;
kualitas tempat pengungsian; serta pengaturan limbah sesuai dengan standar.
Kekurangan jumlah maupun kualitas sanitasi ini akan meningkatkan resiko
penularan penyakit.
2. Pengendalian vector
Bila tempat pengungsian dikategorikan tidak ramah, maka kemungkinan
terdapat nyamuk dan vector lain. Maka pengendalian vector terbatas sangat
diperlukan baik dalam bentuk diperlukan baik dalam bentuk spraying atau
fogging, larva siding maupun manipulasi lingkungan.
3. Pengendalian penyakit
Bila terdapat laporan diketahui terdapat peningkatan kasus penyakit, terutama
yang berpotensi KLB, makan harus dilakukan pengendalian melalui
intensifikasi penatalaksanaan kasus serta penganggulangan faktor resikonya
umumnya penyakit yang memerlukan perhatian adalah diare dan ISPA.
4. Surveillances epidemiologi
Survey epidemiologi yang harus diperoleh dalam hal ini adalah
a) Reaksi sosial
b) Penyakit menular
c) Perpindahan penduduk
d) Pengaruh cuaca
e) Makanan dan gizi
f) Persediaan air dan sanitasi
12
g) Kesehatan jiwa
h) Kerusakan infrastruktur kesehatan
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda, dan dampak psikologis.
B. Saran
14
sebaiknya dilakukan secara bertahap, misalnya jaringan komunikasi data akan
dibangun pertama kali di daerah yang memiliki usulan pengembangan.
4. Pelatihan, simulasi dan pengujian penggunaan sistem informasi diperlukan
untuk mempersiapkan calon pengguna sistem informasi.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://bpbd.bogorkab.go.id/bencana-dan-manajemen-bencana/
16