Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

JENIS-JENIS BENCANA ALAM BANJIR

OLEH

KELOMPOK Lv

V.C AGNES BATA

REMIGIUS TAMUR

YUSTINA PRIMA MATUR

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA SANTU PAULUS RUTENG
2020/2021

KATA PEGANTAR
Puji dan syukur say haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas
penyelenggaranNya,saya dapat menyelesaikan makalah tentag”Jenis Bencana
Alam Banjir “

1
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa masih banyak
terdapat kekurangan-kekurangan, hal ini karena terbatasnya kemampuan kami
baik dalam hal pengumpulan materi maupun dari pengetahuan dan pengalaman.
Oleh kerena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun, akan kami
terima dengan senang hati .
Kami sangat berharap semogah makalah sederhana ini dapat berguna bagi
pengetahuan kami sendiri maupun para pembaca.

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................i
KATA PEGANTAR........................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii

2
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Tujuan ......................................................................................................2
BAB ll
A. Pengertian bencana...................................................................................3
B. Jenis-jenis bencana ..................................................................................5
C. Fase-fase bencana.....................................................................................8
D. Pengertian bencana alam banjir................................................................9
E. Karakteristik bencana alam banjjir..........................................................10
F. Penyebab terjadinya bencana alam banjir................................................10
G. Dampak akibat bencana alam banjir........................................................12
H. Tingkat kerusakan akibat bencana alam banjir........................................13
BAB lll PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................14
B. Saran .......................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA

BAB l
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

3
Indonesia adalah negara yang luas dan memiliki sumber daya alam yang
melimpah. Penduduk Indonesia pun hidup nyaman selama bertahun-tahun. Hal
ini disebabkan iklim di Indonesia sangat bersahabat. Hampir tidak ada tanah di
Indonesia yang tanpa ditumbuhi pepohonan. Indonesia beriklim tropis
dengan curah hujan yang tinggi. Sinar matahari pun sampai ke wilayah
Indonesia sepanjang tahun.
Di Indonesia terjadi berbagai peristiwa alam. Peristiwa-peristiwa alam
terjadi akibat pengaruh alam. Peristiwa alam adalah peristiwa yang terjadi
karena pengaruh yang ditimbulkan oleh alam itu sendiri. Peristiwa alam dapat
bersifat merugikan dan membahayakan. Akan tetapi, dapat pula tidak
membahayakan. Contoh peristiwa alam yang membahayakan adalah banjir,
gunung meletus, gempa bumi, angin topan, dan tanah longsor.  
Peristiwa   alam   yang   tidak   membahayakan   misalnya pergantian
musim, terbentuknya embun, dan pelangi. Salah satu peristiwa alam yang
merugikan manusia dan sering terjadi di Indonesia adalah banjir.
Banjir adalah peristiwa alam yang bisa dikategorikan sebagai sebuah
bencana. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam
dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan,
baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun factor manusia
sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Banjir merupakan bencana yang sudah menjadi ”langganan” bagi beberapa
wilayah di Indonesia. Bahkan, di ibu kota Jakarta setiap tahun  terjadi  
bencana   ini. Selain   disebabkan   oleh   faktor   alam, banjir juga disebabkan
ulah manusia. Pembangunan gedung, penebangan pohon, dan penyempitan
sungai merupakan contoh ulah manusia yang menjadi penyebab banjir

B. Tujuan
a. Menjelaskan pengertian bencana secara umum
b. Menjelaskan jenis-jenis bencana

4
c. Menjelaskan fase-fase bencana
d. Menjelaskan pengertian banjir
e. Menjelaskan karakteristik/ jenis-jenis banjir
f. Menjelaskan penyebab terjadinya banjir
g. Menjelaskan dampak akibat banjir
h. Menjelaskan tingkat kerusakan akibat banjir.

BAB ll
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bencana secara Umum

5
Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu
peristiwa fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan
aktivitas manusia. Karena ketidak berdayaan manusia, akibat kurang baiknya
manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang
keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian.
Bencana alam juga dapat diartikan sebagai bencana yang diakibatkan oleh
gejala alam. Sebenarnya gejala alam merupakan gejala yang sangat alamiah
dan biasa terjadi pada bumi. Namun, hanya ketika gejala alam tersebut
melanda manusia (nyawa) dan segala produk budidayanya (kepemilikan,
harta dan benda), kita baru dapat menyebutnya sebagai bencana.
Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah
atau menghindari bencana dan daya tahan mereka. Pemahaman ini
berhubungan dengan pernyataan: "bencana muncul bila ancaman bahaya
bertemu dengan ketidakberdayaan". Dengan demikian, aktivitas alam yang
berbahaya tidak akan menjadi bencana alam di daerah tanpa
ketidakberdayaan manusia, misalnya gempa bumi di wilayah tak
berpenghuni. Konsekuensinya, pemakaian istilah "alam" juga ditentang
karena peristiwa tersebut bukan hanya bahaya atau malapetaka tanpa
keterlibatan manusia.
Dalam Undang-Undang No 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana, dikenal pengertian dan beberapa istilah terkait dengan bencana.
1. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik
oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
2. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa
bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah
longsor.

6
3. Bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal
modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit.
4. Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik
sosial antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan teror.
5. Penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang
meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya
bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi.
6. Kegiatan pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
sebagai upaya untuk menghilangkan dan/atau mengurangi ancaman bencana.
7. Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang
tepat guna dan berdaya guna.
8. Peringatan dini adalah serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera
mungkin kepada masyarakat tentang kemungkinan terjadinya bencana pada
suatu tempat oleh lembaga yang berwenang.
9. Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik
melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan
menghadapi ancaman bencana.
10. Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan
segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang
ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta
benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi,
penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana.
11. Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik
atau masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah pascabencana
dengan sasaran utama untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar semua
aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat pAda wilayah pascabencana.
12. Rekonstruksi adalah pembangunan kembali semua prasarana dan sarana,
kelembagaan pada wilayahpascabencana, baik pada tingkat pemerintahan

7
maupun masyarakat dengan sasaran utama tumbuh dan berkembangnya
kegiatan perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya hukum dan ketertiban,
dan bangkitnya peran serta masyarakat dalam segala aspek kehidupan
bermasyarakat pada wilayah pascabencana.
13. Ancaman bencana adalah suatu kejadian atau peristiwa yang bisa
menimbulkan bencana.
14. Rawan bencana adalah kondisi atau karakteristik geologis, biologis,
hidrologis, klimatologis, geografis, sosial, budaya, politik, ekonomi, dan
teknologi pada suatu wilayah untuk jangka waktu tertentu yang mengurangi
kemampuan mencegah, meredam, mencapai kesiapan, dan mengurangi
kemampuan untuk menanggapi dampak buruk bahaya tertentu..
15. Pemulihan adalah serangkaian kegiatan untuk mengembalikan kondisi
masyarakat dan lingkungan hidup yang terkena bencana dengan
memfungsikan kembali kelembagaan, prasarana, dan sarana dengan
melakukan upaya rehabilitasi.
16. Pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
mengurangi atau menghilangkan risiko bencana, baik melalui pengurangan
ancaman bencana maupun kerentanan pihak yang terancam bencana.
17. Risiko bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana
pada suatu wilayah dan kurun waktu tertentu yang dapat berupa kematian,
luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau
kehilangan harta, dan gangguan kegiatan masyarakat.
18. Bantuan darurat bencana adalah upaya memberikan bantuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar pada saat keadaan darurat.
19. Status keadaan darurat bencana adalah suatu keadaan yang ditetapkan oleh
Pemerintah untuk jangka waktu tertentu atas dasar rekomendasi Badan yang
diberi tugas untuk menanggulangi bencana.
20. Pengungsi adalah orang atau kelompok orang yang terpaksa atau dipaksa
zkeluar dari tempat tinggalnya untuk jangka waktu yang belum pasti sebagai
akibat dampak buruk bencana.

8
21. Korban bencana adalah orang atau sekelompok orang yang menderit atau
meninggal dunia akibat bencana.
B. Jenis-jenis Bencana
Banjir merugikan banyak pihak Berdasarkan sumber air yang menjadi
penampung di bumi, jenis banjir dibedakan menjadi tiga, yaitu banjir sungai,
banjir danau, dan banjir laut pasang.
a. Banjir Sungai
Terjadi karena air sungai meluap.
b. Banjir Danau
Terjadi karena air danau meluap atau bendungannya jebol.
c. Banjir Laut pasang
Terjadi antara lain akibat adanya badai dan gempa bumi.
C. Fase-fase bencana
1. Pra Bencana
Tahapan pra bencana ini merupakan tahapan manajemen bencana pada
kondisi sebelum kejadian atau pra bencana meliputi kesiagaan, peringatan
dini, dan mitigasi.
a. Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang
tepat guna dan berdaya guna. Membangun kesiagaan adalah unsur penting,
namun tidak mudah dilakukan karena menyangkut sikap mental dan budaya
serta disiplin di teman masyarakat. Kesiagaan adalah tahapan yang paling
strategis karena sangat menentukan ketahanan anggota masyarakat dalam
menghadapi datangnya suatu bencana.
b. Peringatan dini, langkah ini diperlukan untuk memberi peringatan kepada
masyarakat tentang bencana yang akan terjadi sebelum kejadian seperti
banjir, gempa bumi, tsunami, letusan gunung api atau badai terjadi.
c. Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana,
baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan
kemampuan menghadapi ancaman bencana. Mitigasi bencana adalah upaya
untuk mencegah atau mengurangi dampak yang ditimbulkan akibat suatu

9
bencana, sehingga jelas bahwa mitigasi bersifat pencegahan sebelum
kejadian.
2. Saat Kejadian Bencana
Saat peringatan dini ataupun tanpa peringatan sekalipun namun bencana tetap
terjadi maka di situlah diperlukan langkah-langkah seperti tanggap darurat
untuk dapat mengatasi dampak bencana dengan cepat dan tepat agar jumlah
korban atau kerugian dapat diminimalkan.
a. Tanggap Darurat:
Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan
segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang
ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta
benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi,
penyelamatan, serta pemulihan sarana dan prasarana.
 Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam kondisi tanggap darurat antara
lain: Pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan
sumberdaya, sehingga dapat diketahui dan diperkirakan magnitude bencana,
luas area yang terkena dan diperkirakan tingkat kerusakannya.
 Penentuan status keadaan darurat bencana.
 Berdasarkan penilaian awal dapat diperkirakan tingkat bencana sehingga
dapat pula ditentukan status keadaan darurat. Jika tingkat bencana sangat
besar dan berdampak luas, mungkin bencana tersebut dapat digolongkan
sebagai bencana nasional
 Penyelamatan dan evakuasi masyarakat yang terkena bencana
Langkah selanjutnya adalah melakukan penyelamatan dan evakuasi korban
bencana yaitu:
 Pemenuhan kebutuhan dasar seperti sandang, pangan papan.
 Perlindungan terhadap kelompok rentan, yaitu anak-anak, orang tua, wanita,
pasien rumah sakit, dan warga yang dianggap lemah lainnya.
 Pemulihan dengan segera sarana dan prasarana vital seperti saluran telepon,
jaringan listrik, air minum, akses jalan.

10
b. Penanggulangan Bencana: Selama kegiatan tanggap darurat, upaya yang
dilakukan adalah menanggulangi bencana yang terjadi sesuai dengan sifat dan
jenisnya. Penanggulangan bencana memerlukan keahlian dan pendekatan
khusus menurut kognisi dan skala kejadian. Tim tanggap darurat diharapkan
mampu menangani segala bentuk bencana. Oleh karena itu tim tanggap
darurat harus diorganisir dan dirancang untuk dapat menangani berbagai jenis
bencana.
3. Pasca Bencana Setelah bencana terjadi dan setelah proses tanggap darurat
dilewati, maka langkah berikutnya adalah melakukan rehabilitasi dan
rekonstruksi.
a. Rehabilitasi
Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik
atau masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah pasca bencana
dengan sasaran utama untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar semua
aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada wilayah pasca bencana.
b. Rekonstruksi
Rekonstruksi adalah pembangunan kembali semua sarana dan prasarana,
kelembagaan pada wilayah
pasca-bencana baik pada tingkat pemerintahan maupun masyarakat dengan
sasaran utama tumbuh dan berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial
dan budaya, tegaknya hukum dan ketertiban, dan bangkitnya peran serta
masyarakat dalam segala kegiatan aspek kehidupan bermasyarakat pada
wilayah pasca-bencana.

D. Pengertian Alam Banjir

Banjir adalah kondisi air yang menggelamkan atau mengenangi suatu area
tempat yang luas. Banjir juga dapat mengacu terendamnya daratan yang
semula tidak terendam air menjadi terendam akibat volume air yang bertambah
seperti sungai atau danau yang meluap, hujan yang terlalu lama, tidak adanya
saluran pembuangan sampah yang membiat air tertahan, tidak adanya pohon
penyerap air dan lain sebagainya.

11
Banjir adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak
diimbangi dengan saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam
wilayah-wilayah yang tidak dikehendaki oleh orang-orang yang ada disana.
Banjir bisa juga terjadi karena jebolnya sistem aliran air yang ada sehingga
daerah yang rendah terkena dampak kiriman banjir.

E. Karakteristik/ Jenis-jenis Banjir


Banjir merugikan banyak pihak. Berdasarkan sumber air yang menjadi
penampung di Bumi, jenis banjir dibedakan menjadi tiga, yaitu banjir sungai,
banjir danau, dan banjir laut pasang.
a. Banjir sungai : terjadi karena air sungai meluap
b. Banjir danau : terjadi karena air danau meluap atau bendungan jebol
c. Banjir laut pasang : terjadi akibat adanya badai atau gempa bumi.
F. Penyebab Terjadinya Banjir
Secara Umum, penyabab terjadinya banjir di Indonesia adalah sebagai
berikut:
a. Penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi.
b. Pedangkalan sungai
c. Pembuangan sampah sembarangan
d. Pembuatan saluran yang tidak memnuhi syarat
e. Pembuatan tanggul yang kurang baik
f. Air laut atau danau yang meluap yang mengenangi daratan. Banjir hanyalah
salah satu dari sekian banyak bencana alam yang seruing tejadi terutama
pada musim hujan dengan intensitas yang sering dan lebat. Daerah yang
menjadi langganan banjir terutama pada pada daerah sekitar rus sungai.
Namun, daerah yang jauh dari sungai pun kadang terkena banjir juga jika
curah hujan yang terus menerus dan sungai tidak lagi sanggup menampung
banyaknya air hujan. Bencana banjir yang datang tentu tidak kita harapkan,
namun saat musibah banjir menimpa kita, tentu kita tidak bisa hanya berdiam
diri saja dan pasrah menghadapinya. Ada banyak cara untuk menghadapi
banjir, yaitu :

12
a. Selamatkan barang-barang berharga
b. Selamatkan orang-orang yang kita sayangi setelah itu jika memungkinkan
ttolong juga orang-orangdisekitar tempat tinggal kita
c. Pindahkan barang elektronik, tempat tidur dan peralatan rumah tangga ke
tempat yang lebih tinggi
G. Dampak Akibat Bencana Banjir
a. Ekonomi
Selama terjadi banjir, terutama banjir bandang, jalan-jalan, jembatan,
pertanian, rumah dan mobil hancur. Orang menjadi tunawisma. Pemerintah
mengerahkan petugas pemadam kebakaran, polisi, dan peralatan darurat
lainnya untuk membantu para korban. Semua upaya tersebut harus dibayar
mahal untuk masyarakat dan pemerintah. Biasanya dibutuhkan waktu lama
bagi komunitas yang terkena dampak banjir untuk bisa dibangun kembali.
Begitu juga bisnis yang butuh waktu beberapa lama untuk kembali normal.
b. Lingkungan
Lingkungan juga terkena dampak negatif ketika banjir terjadi. Bahan kimia
dan zat berbahaya biasanya berakhir di air dan mencemari badan air yang
akhir nya banjir. Sebagai contoh bencana tsunami besar melanda Jepang dan
airlaut membanjiri sebagian dari garis pantai pada 2011.
Banjir menyebabkan kebocoran besar-besaran di pembangkit nuklir dan
sejak itu menyebabkan radiasi tinggi di daerah itu.
Pihak berwenang di Jepang khawatir tingkat radiasi Nuklir Fukushima 18
kali lebih tinggi dari yang diperkirakan. Selain itu, banjir menyebabkan
hewan-hewan terbunuh sehingga mengganggu keseimbangan alami
ekosistem.
c. Manusia Dan Hewan.
Banyak orang dan hewan tewas dalam banjir bandang. Selain itu, banyak
yang terluka dan kehilangan tempat tinggal. Pasokan air dan listrik terganggu
sehingga berdampak pada aktivitas manusia. Selain itu, banjir membawa
banyak penyakit dan infeksi termasuk demam, wabah pneumonia,

13
dermatopathia dan disentri. Hewan seperti ular dan serangga dapat terbawa
banjir dan menyebabkan kekacauan bila melewati pemukiman warga.
H. Tingkat Kerusakan Akibat Bencana Alam Banjir.
Kerusakan harta benda meliputi rumah, fasilitas pendidikan (sekolah,
madrasah atau pesantren), fasilitas kesehatan (rumah sakit, puskesmas,
puskesmas pembantu/pustu), fasilitas peribadatan (masjid, gereja, vihara dan
pura), bangunan lain (kantor, pasar, kios) dan jalan yang mengalami kerusakan
(rusak ringan, sedang dan berat atau hancur atau roboh) serta sawah yang
terkena bencana dan puso (gagal panen).
Rusak berat adalah kriteria kerusakan yang mengakibatkan bangunan roboh
atau sebagian besar komponen struktur rusak, sebagai contoh : (1) bangunan
roboh total/sebagian besar struktur utama bangunan rusak; (2) sebagian besar
dinding dan lantai bangunan bendung atau dam patah; (3) sebagian besar
tanggul jebol atau putus; (4) saluran pengairan tidak dapat berfungsi).
Rusak sedang adalah kriteria kerusakan yang mengakibatkan sebagian kecil
komponen struktur rusak, dan komponen penunjang rusak namun bangunan
masih tetap berdiri, sebagai contoh : (1) sebagian kecil struktur utama
bangunan rusak; (2) sebagian besar pintu-pintu air dan komponen penunjang
lainnya rusak; (3) saluran pengairan terputus.
Rusak ringan adalah kriteria kerusakan yang mengakibatkan sebagian
komponen struktur retak (struktur masih bisa digunakan) dan bangunan masih
tetap berdiri, sebagai contoh : (1) sebagian kecil struktur bangunan rusak
ringan; (2) retak-retak pada dinding plesteran; (3) sebagian kecil pintu-pintu air
dan komponen penunjang lainnya rusak; (4) saluran pengairan masih bisa
digunakan.

14
BAB lll
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bencana alam banjir merupakan aliran/genangan air yang menimbulkan
kerugian ekonomi atau bahkan menyebabkan kehilangan jiwa dan juga dapat
melukai fisik.
Banjir hanyalah salah satu dari sekian banyak bencana alam yang sering
terjadi. Banjir sering terjadi terutama pada musim hujan   dengan  intensitas
yang   sering   dan lebat. Daerah yang menjadi langganan banjir terutama pada
daerah sekitar arus sungai. Namun   daerah   yang   jauh   dari   sungai   pun
kadang terkena musibah banjir juga jika curah banjir   terjadi hujan yang
datang terus menerus dan sungai tidak lagi sanggup menampung banyaknya air
hujan. Bencana banjir yang terjadi di Indonesia selama ini  tidak semata-mata
disebabkan oleh alam, namun juga disebabkan oleh perilaku manusia itu
sendiri. Dengan demikian, maka seluruh lapisan masyarakat yang ada di
Indonesia serta pemerintah harus bersama-sama mencegah agar bencana banjir
tidak semakin parah, dan pada akhirnya Indonesia bebas dari banjir.
B. Saran
a. Bagi kelompok
Dapat menambah pengetahuan dan banyak yang dapat di pelajari.
b. Bagi mahasiswa
Di harapkan mahasiswa yang lain dapat memahmi dan megerti.
c. Bagi pembaca

15
Di harapkan pembaca dapat memberikan dan menjelaskan kepada
mahasiswa agar mahasiswa lebih paham dan megerti dari setiap tulisan
yang di atas.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/03/060000269/apa-itu-banjir-
definisi-penyebab-dan-dampak?page=all.
www.academia.edu>makalah>banjir.docx.

16

Anda mungkin juga menyukai