DISUSUN OLEH :
IKM 7 SEMESTER 3
KELOMPOK 11
CBR ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak, seperti referensi buku, dan dosen mata kuliah, sehingga dapat
memperlancar pembuatan CBR ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan Critical Book
Report ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan dalam CBR ini, baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami bisa menjadi lebih baik lagi.
Akhir kata, kami berharap semoga CBR ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi kepada pembaca. Wallahu a’lam bi al-shawab…
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
I. KATA PENGANTAR i
V. KELEMAHAN BUKU 5
(a) Teori/Konsep 6
1. Kesimpulan 7
2. Saran 8
KEPUSTAKAAN 8
ii
III
BAB 1
KONSEP DASAR PENANGGULANGAN BENCANA
Bencana alam merupakan bencana yang diakibatkan oleh gejala atau faktor
alam. Gejala alam merupakan gejala yang sangat alamiah dan biasa terjadi pada
bumi, tetapi hanya ketika gejala alam tersebut melanda manusia (kehilangan
nyawa) dan segala produk budi dayanya (kepemilikan, harta dan benda), kita baru
dapat menyebutnya sebagai bencana. Keadaan ini juga merupakan konsekuensi dari
kombinasi aktivitas alami, baik peristiwa fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi,
tanah longsor, dan aktivitas manusia. Ketidakberdayaan manusia akibat kurang
baiknya manajemen kesiapsiagaan dan keadaan darurat menyebabkan kerugian
dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian.
BAB 2
PERENCANAAN PENANGGULANGAN BENCANA DAN PRAKTIK
RAPID HEALTH ASSESMENT (RHA)
BAB 3
MANAJEMEN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA
Manajemen bencana adalah suatu proses dinamis, berlanjut, dan terpadu untuk
meningkatkan kualitas langkah-langkah yang berhubungan dengan observasi dan
1
analisis bencana serta pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, peringatan dini,
penanganan darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi bencana (UU. 24/2007)
BAB 4
PENANGANAN KORBAN MASSAL
Korban massal adalah korban akibat kejadian dengan jumlah relatif banyak
karena sebab yang sama dan perlu mendapatkan pertolongan kesehatan segera
dengan menggunakan sarana, fasilitas, dan tenaga yang lebih dari yang tersedia
sehari-hari.
BAB 5
MANAJEMEN SARANA DAN LOGISTIK
BAB 6
MANAJEMEN PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR DAN SURVEY
DATA PENYAKIT PADA WILAYAH DARURAT BENCANA
Apabila tempat penampungan diatur dengan baik dan memiliki sanitasi, air,
dan suplai makanan standar yang cukup, kondisi kesehatan dapat disamakan dengan
populasi umunya. Namun, penyediaan standar kesehatan yang lebih tinggi bagi
penduduk di pengungsian dibandingkan dengan populasi secara umum harus
dihindari, kecuali terdapat alasan medis yang jelas.
2
BAB 7
MANAJEMEN KESEHATAN DASAR, SANITASI, DALAM AIR BERSIH
DALAM PENANGGULANGAN BENCANA
Selama ini pola pengungsian yang ada akibat bencana tetap menimbulkan
masalah kesehatan. Masalah kesehatan berawal dari kurangnya air bersih yang
berakibat pada buruknya kebersihan diri dan sanitasi lingkungan yang
menyebabkan perkembangan beberapa penyakit menular. Sistem pengungsian di
Indonesia sangat beragam mengikuti jenis bencana, lama pengungsian, dan upaya
persiapannya. Pengungsian pola sisipan yaitu pengungsi menumpang di rumah
sanak keluarga. Pengungsian yang terkonsentrasi adalah pengungsi ditempatkan
ditempat-tempat umum atau di barak-barak yang telah disiapkan. Pola lain
pengungsian yaitu di tenda-tenda darurat di samping kanan kiri rumah mereka yang
rusak akibat bencana.
BAB 8
PERTOLONGAN PERTAMA PADA GAWAT DARURAT/ PPGD DALAM
KEDARURATAN BENCANA
BAB 9
MANAJEMEN INFORMASI DALAM PENANGGULANGAN KRISIS
KESEHATAN
3
penanggulangan krisis akibat bencana. Informasi awal tentang krisis pada saat
kejadian bencana dari lokasi bencana langsung dikirim ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/ Kota atau Provinsi maupun ke pusat penanggulangan krisis kementrian
kesehatan dengan menggunakan sarana komunikasi yang paling memungkinkan
pada saat itu. Informasi dapat disampaikan oleh masyarakat, unit pelayanan
kesehatan dan lain-lain. Unit penerima informasi harus melakukan konfirmasi.
BAB 10
KOMUNIKASI RISIKO DALAM MANAJEMEN PENANGGULANGAN
BENCANA
BAB 11
RISIKO BENCANA: Analisis dan Penanganannya
4
IV
KEUNGGULAN BUKU
KELEMAHAN BUKU
5
b) Kemutakhiran Isi Buku
Dalam buku ini masih terdapat kalimat-kalimat yang sulit untuk dipahami
sehingga dapat membingungkan para pembaca.
Buku ini hanya menyertakan sedikit gambar dan ilustrasi yang menarik
sehingga terkesan sedikit membosankan ketika membaca buku ini.
VI
IMPLIKASI TERHADAP
a) Teori/ Konsep
Dalam buku ini terdapat beberapa teori tentang manajemen bencana yaitu:
Bencana alam merupakan bencana yang diakibatkan oleh gejala atau faktor
alam. Gejala alam merupakan gejala yang sangat alamiah dan biasa terjadi pada
bumi, tetapi hanya ketika gejala alam tersebut melanda manusia (kehilangan
nyawa) dan segala produk budi dayanya (kepemilikan, harta dan benda), kita
baru dapat menyebutnya sebagai bencana
Universitas british columbia mendefinisikan arti penanganan bencana, yaitu
proses pembentukan atau penetapan tujuan bersama dan nilai bersama
(common value) untuk mendorong pihak-pihak yang terlibat (partisipan) untuk
menyusun rencana dan menghadapi bencana, baik bencana potensial maupun
aktual.
Manajemen bencana adalah suatu proses dinamis, berlanjut, dan terpadu untuk
meningkatkan kualitas langkah-langkah yang berhubungan dengan observasi
dan analisis bencana serta pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, peringatan
dini, penanganan darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi bencana (UU. 24/2007)
Disaster Recovery Journal (DRJ) menyampaikan dua definisi yang berbeda
untuk menjelaskan analisis risiko, yaitu: pertama, Analisis risiko (risk analysis)
adalah proses yang meliputi pengidentifikasian ancaman yang paling mungkin
terjadi terhadap objek studi serta penganalisisan kerentanan yang terkait
dengan ancaman bencana tersebut. Kedua, penilaian risiko fisik dan
6
lingkungan serta penilaian kapasitas relatif terhadap ancaman bencana yang
potensial.
c) Analisis Mahasiswa
Menurut penulis, topik yang diangkat dalam buku ini sangat menarik dan
penting untuk dibaca. Topik yang diangkat sangat dibutuhkan oleh semua
orang sehingga setiap orang berminat untuk membaca buku tersebut. Buku ini
juga dapat mendorong keingintahuan para pembaca untuk lebih memahami lagi
tentang manajemen bencana dan mencari sebab mengapa manajemen bencana
itu harus dipelajari. Materi yang disajikan juga actual yaitu sesuai dengan
keadaan wilayah Indonesia sekarang.
VII
1. Kesimpulan
Bencana alam merupakan bencana yang diakibatkan oleh gejala atau faktor
alam. Gejala alam merupakan gejala yang sangat alamiah dan biasa terjadi pada
bumi, tetapi hanya ketika gejala alam tersebut melanda manusia (kehilangan
nyawa) dan segala produk budi dayanya (kepemilikan, harta dan benda), kita baru
dapat menyebutnya sebagai bencana. Universitas british columbia mendefinisikan
arti penanganan bencana, yaitu proses pembentukan atau penetapan tujuan bersama
7
dan nilai bersama (common value) untuk mendorong pihak-pihak yang terlibat
(partisipan) untuk menyusun rencana dan menghadapi bencana, baik bencana
potensial maupun aktual. Informasi penanganan krisis akibat bencana harus
dilakukan dengan cepat, tepat, akurat, dan sesuai kebutuhan. Pada tahap pra, saat,
dan pasca bencana pelaporan informasi masalah kesehatan akibat bencana dimulai
dari tahap pengumpulan sampai penyajian informasi dilakukan untuk
mengoptimalisasi upaya penanggulangan krisis akibat bencana.
2. Saran
KEPUSTAKAAN