Anda di halaman 1dari 11

CRITICAL BOOK REPORT (CBR)

DISASTER MANAGEMENT (MANAJEMEN BENCANA)


PERSPEKTIF KESEHATAN DAN KEMANUSIAAN
Dosen Mata Kuliah : Dr. Usiono, M.A

DISUSUN OLEH :

IKM 7 SEMESTER 3
KELOMPOK 11

FACHRUL RIZA : 0801183382


MUHAMMAD REZEBRI : 0801183437
SITI FATIMAH : 0801181158
SUCI NUR INDAH SARI : 0801183402

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil ‘aalamiin segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala


yang telah memberikan kami kekuatan, serta kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan Critical Book Report dengan buku yang berjudul Disaster
Management: Perspektif Kesehatan Dan Kemanusiaan. CBR ini dibuat sebagai
Tugas Mandiri Kelompok 11 mata kuliah Manajemen Bencana Semester 3 pada
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Sumatera
Utara. Shalawat berangkaikan salam tidak lupa pula diucapkan kepada suri tauladan
kita yakni Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang telah membawa dan
memberikan kita nilai-nilai keislaman yang sampai saat ini bisa dirasakan oleh
seluruh manusia yang ada di penjuru dunia.

CBR ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak, seperti referensi buku, dan dosen mata kuliah, sehingga dapat
memperlancar pembuatan CBR ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan Critical Book
Report ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan dalam CBR ini, baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami bisa menjadi lebih baik lagi.

Akhir kata, kami berharap semoga CBR ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi kepada pembaca. Wallahu a’lam bi al-shawab…

Medan, 14 Oktober 2019

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

I. KATA PENGANTAR i

II. DAFTAR ISI ii

III. RINGKASAN ISI BUKU 1

IV. KEUNGGULAN BUKU 5

(a) Keterkaitan Antar BAB 5

(b) Kemutakhiran Buku 5

V. KELEMAHAN BUKU 5

(a) Keterkaitan Antar BAB 5

(b) Kemutakhiran Buku 6

VI. IMPLIKASI TERHADAP: 6

(a) Teori/Konsep 6

(b) Program Pembangunan Indonesia 7

(c) Analisis Mahasiswa (Posisi Kritis Mahasiswa) 7

VII. KESIMPULAN DAN SARAN 7

1. Kesimpulan 7

2. Saran 8

KEPUSTAKAAN 8

ii
III

RINGKASAN ISI BUKU

BAB 1
KONSEP DASAR PENANGGULANGAN BENCANA

Bencana alam merupakan bencana yang diakibatkan oleh gejala atau faktor
alam. Gejala alam merupakan gejala yang sangat alamiah dan biasa terjadi pada
bumi, tetapi hanya ketika gejala alam tersebut melanda manusia (kehilangan
nyawa) dan segala produk budi dayanya (kepemilikan, harta dan benda), kita baru
dapat menyebutnya sebagai bencana. Keadaan ini juga merupakan konsekuensi dari
kombinasi aktivitas alami, baik peristiwa fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi,
tanah longsor, dan aktivitas manusia. Ketidakberdayaan manusia akibat kurang
baiknya manajemen kesiapsiagaan dan keadaan darurat menyebabkan kerugian
dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian.

BAB 2
PERENCANAAN PENANGGULANGAN BENCANA DAN PRAKTIK
RAPID HEALTH ASSESMENT (RHA)

 Rencana manajemen bencana


 Rencana kontijensi
 Rencana operasi
 Rencana pemulihan

BAB 3
MANAJEMEN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA

Universitas british columbia mendefinisikan arti penanganan bencana, yaitu


proses pembentukan atau penetapan tujuan bersama dan nilai bersama (common
value) untuk mendorong pihak-pihak yang terlibat (partisipan) untuk menyusun
rencana dan menghadapi bencana, baik bencana potensial maupun aktual.

Manajemen bencana adalah suatu proses dinamis, berlanjut, dan terpadu untuk
meningkatkan kualitas langkah-langkah yang berhubungan dengan observasi dan

1
analisis bencana serta pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, peringatan dini,
penanganan darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi bencana (UU. 24/2007)

BAB 4
PENANGANAN KORBAN MASSAL

Korban massal adalah korban akibat kejadian dengan jumlah relatif banyak
karena sebab yang sama dan perlu mendapatkan pertolongan kesehatan segera
dengan menggunakan sarana, fasilitas, dan tenaga yang lebih dari yang tersedia
sehari-hari.

BAB 5
MANAJEMEN SARANA DAN LOGISTIK

Tempat penampungan yang bebas dari dampak bencana harus dilengkapi


dengan kebutuhan dasar hidup yang saniter. Tersedianya air bersih merupakan
faktor utama lain yang perlu didahulukan baru kemudian kebutuhan fisiologis lain,
seperti pangan dan pembuangan ekskreta yang harus tersedia juga di lokasi tersebut.

BAB 6
MANAJEMEN PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR DAN SURVEY
DATA PENYAKIT PADA WILAYAH DARURAT BENCANA

Apabila tempat penampungan diatur dengan baik dan memiliki sanitasi, air,
dan suplai makanan standar yang cukup, kondisi kesehatan dapat disamakan dengan
populasi umunya. Namun, penyediaan standar kesehatan yang lebih tinggi bagi
penduduk di pengungsian dibandingkan dengan populasi secara umum harus
dihindari, kecuali terdapat alasan medis yang jelas.

Upaya pemberantasan penyakit menular pada umumnya diselenggarakan


untuk mencegah KLB penyakit menular pada periode pascabencana. Selain itu,
upaya tersebut juga bertujuan untuk mengidentifikasi penyakit menular yang perlu
diwaspadai pada kejadian bencana dan pengungsian, melaksanakan langkah-
langkah upaya pemberantasan penyakit menular, dan melaksanakan upaya
pencegahan kejadian luar biasa (KLB) penyakit menular.

2
BAB 7
MANAJEMEN KESEHATAN DASAR, SANITASI, DALAM AIR BERSIH
DALAM PENANGGULANGAN BENCANA

Selama ini pola pengungsian yang ada akibat bencana tetap menimbulkan
masalah kesehatan. Masalah kesehatan berawal dari kurangnya air bersih yang
berakibat pada buruknya kebersihan diri dan sanitasi lingkungan yang
menyebabkan perkembangan beberapa penyakit menular. Sistem pengungsian di
Indonesia sangat beragam mengikuti jenis bencana, lama pengungsian, dan upaya
persiapannya. Pengungsian pola sisipan yaitu pengungsi menumpang di rumah
sanak keluarga. Pengungsian yang terkonsentrasi adalah pengungsi ditempatkan
ditempat-tempat umum atau di barak-barak yang telah disiapkan. Pola lain
pengungsian yaitu di tenda-tenda darurat di samping kanan kiri rumah mereka yang
rusak akibat bencana.

BAB 8
PERTOLONGAN PERTAMA PADA GAWAT DARURAT/ PPGD DALAM
KEDARURATAN BENCANA

PPGD merupakan singkatan dari pertolongan pertama pada gawat darurat.


PPGD merupakan salah satu tindakan untuk memberikan pertolongan pertama pada
korban yang mengalami kecelakaan dan ditolong dengan secepat-cepatnya agar
korban selamat. Setelah diberi pertolongan pertama, korban perlu ditangani oleh
pihak dokter untuk perawatan lanjutan yang lebih tepat.

BAB 9
MANAJEMEN INFORMASI DALAM PENANGGULANGAN KRISIS
KESEHATAN

Informasi penanganan krisis akibat bencana harus dilakukan dengan cepat,


tepat, akurat, dan sesuai kebutuhan. Pada tahap pra, saat, dan pasca bencana
pelaporan informasi masalah kesehatan akibat bencana dimulai dari tahap
pengumpulan sampai penyajian informasi dilakukan untuk mengoptimalisasi upaya

3
penanggulangan krisis akibat bencana. Informasi awal tentang krisis pada saat
kejadian bencana dari lokasi bencana langsung dikirim ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/ Kota atau Provinsi maupun ke pusat penanggulangan krisis kementrian
kesehatan dengan menggunakan sarana komunikasi yang paling memungkinkan
pada saat itu. Informasi dapat disampaikan oleh masyarakat, unit pelayanan
kesehatan dan lain-lain. Unit penerima informasi harus melakukan konfirmasi.

BAB 10
KOMUNIKASI RISIKO DALAM MANAJEMEN PENANGGULANGAN
BENCANA

Komunikasi risiko merupakan pertukaran informasi dan pandangan mengenai


risiko dan faktor-faktor yang berkaitan dengan risiko di antara pengkaji risiko,
menajer risiko, konsumen, dan berbagai pihak lain yang berkepentingan. Tujuan
pokok komunikasi risiko adalah memberikan yang relevan dan akurat dalam istilah
yang jelas dan mudah dipahami kepada audensi tertentu (FAO, Food & Nutrition
Paper, No.70)

BAB 11
RISIKO BENCANA: Analisis dan Penanganannya

Disaster Recovery Journal (DRJ) menyampaikan dua definisi yang berbeda


untuk menjelaskan analisis risiko, yaitu: pertama, Analisis risiko (risk analysis)
adalah proses yang meliputi pengidentifikasian ancaman yang paling mungkin
terjadi terhadap objek studi serta penganalisisan kerentanan yang terkait dengan
ancaman bencana tersebut. Kedua, penilaian risiko fisik dan lingkungan serta
penilaian kapasitas relatif terhadap ancaman bencana yang potensial.

4
IV

KEUNGGULAN BUKU

a) Keterkaitan Antar BAB


Buku ini menjelaskan tentang manajemen bencana secara rinci, jelas, dan
berurutan sesuai dengan bab-bab yang dituliskan. Selain itu isi dari setiap bab
saling berkaitan untuk menguatkan isi setiap bab satu sama lainnya.

b) Kemutakhiran Isi Buku


 Buku ini menjelaskan secara detail mengenai apa itu konsep dasar
penanggulangan bencana, perencanaan penanggulangan bencana dan praktik
rapid health assesment ( RHA).
 Bahasa yang digunakan dalam buku ini sederhana dan mudah dimengerti
sehingga dapat membantu pembaca untuk memahami dengan mudah apa isi
buku yang disampaikan.
 Buku ini juga mengajarkan kepada kita tentang manajemen bencana secara
jelas sehingga membuat kita para pembaca semakin paham apa itu manjemen
bencana.
 Buku ini memiliki cover yang menarik sehingga dapat menarik minat pembaca
untuk membaca isi buku ini.
 Ukuran buku yang tidak terlalu tebal dan ringan memudahkan para pembaca
untuk membawanya kemana saja sehingga para pembaca dapat membaca buku
ini kapanpun dan dimanapun saja.

KELEMAHAN BUKU

a) Keterkaitan Antar BAB

Buku ini tidak mencantumkan sub-bab di dalam setiap babnya, sehingga


membingungkan para pembaca karena tidak mengetahui judul besar yang
dibacanya.

5
b) Kemutakhiran Isi Buku

 Dalam buku ini masih terdapat kalimat-kalimat yang sulit untuk dipahami
sehingga dapat membingungkan para pembaca.
 Buku ini hanya menyertakan sedikit gambar dan ilustrasi yang menarik
sehingga terkesan sedikit membosankan ketika membaca buku ini.

VI

IMPLIKASI TERHADAP

a) Teori/ Konsep
Dalam buku ini terdapat beberapa teori tentang manajemen bencana yaitu:
 Bencana alam merupakan bencana yang diakibatkan oleh gejala atau faktor
alam. Gejala alam merupakan gejala yang sangat alamiah dan biasa terjadi pada
bumi, tetapi hanya ketika gejala alam tersebut melanda manusia (kehilangan
nyawa) dan segala produk budi dayanya (kepemilikan, harta dan benda), kita
baru dapat menyebutnya sebagai bencana
 Universitas british columbia mendefinisikan arti penanganan bencana, yaitu
proses pembentukan atau penetapan tujuan bersama dan nilai bersama
(common value) untuk mendorong pihak-pihak yang terlibat (partisipan) untuk
menyusun rencana dan menghadapi bencana, baik bencana potensial maupun
aktual.
 Manajemen bencana adalah suatu proses dinamis, berlanjut, dan terpadu untuk
meningkatkan kualitas langkah-langkah yang berhubungan dengan observasi
dan analisis bencana serta pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, peringatan
dini, penanganan darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi bencana (UU. 24/2007)
 Disaster Recovery Journal (DRJ) menyampaikan dua definisi yang berbeda
untuk menjelaskan analisis risiko, yaitu: pertama, Analisis risiko (risk analysis)
adalah proses yang meliputi pengidentifikasian ancaman yang paling mungkin
terjadi terhadap objek studi serta penganalisisan kerentanan yang terkait
dengan ancaman bencana tersebut. Kedua, penilaian risiko fisik dan

6
lingkungan serta penilaian kapasitas relatif terhadap ancaman bencana yang
potensial.

b) Program Pembangunan di Indonesia


Menurut penulis buku ini sangat berkaitan dengan program pembangunan di
Indonesia. Karena untuk melakukan perbaikan ataupun program pembangunan
di sebuah negara, setiap negara harus mempunyai pemimpin yang baik untuk
mengatur negara tersebut. Dalam buku ini, terdapat penjelasan tentang teori-
teori manajemen bencana yang harus dipahami oleh setiap individu. Karena
negara Indonesia adalah negara yang rentan terhadap terjadinya bencana. Jika
semua generasi memahami manajemen bencana maka program manajemen
bencana di Indonesia semakin meningkat.

c) Analisis Mahasiswa
Menurut penulis, topik yang diangkat dalam buku ini sangat menarik dan
penting untuk dibaca. Topik yang diangkat sangat dibutuhkan oleh semua
orang sehingga setiap orang berminat untuk membaca buku tersebut. Buku ini
juga dapat mendorong keingintahuan para pembaca untuk lebih memahami lagi
tentang manajemen bencana dan mencari sebab mengapa manajemen bencana
itu harus dipelajari. Materi yang disajikan juga actual yaitu sesuai dengan
keadaan wilayah Indonesia sekarang.

VII

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Bencana alam merupakan bencana yang diakibatkan oleh gejala atau faktor
alam. Gejala alam merupakan gejala yang sangat alamiah dan biasa terjadi pada
bumi, tetapi hanya ketika gejala alam tersebut melanda manusia (kehilangan
nyawa) dan segala produk budi dayanya (kepemilikan, harta dan benda), kita baru
dapat menyebutnya sebagai bencana. Universitas british columbia mendefinisikan
arti penanganan bencana, yaitu proses pembentukan atau penetapan tujuan bersama

7
dan nilai bersama (common value) untuk mendorong pihak-pihak yang terlibat
(partisipan) untuk menyusun rencana dan menghadapi bencana, baik bencana
potensial maupun aktual. Informasi penanganan krisis akibat bencana harus
dilakukan dengan cepat, tepat, akurat, dan sesuai kebutuhan. Pada tahap pra, saat,
dan pasca bencana pelaporan informasi masalah kesehatan akibat bencana dimulai
dari tahap pengumpulan sampai penyajian informasi dilakukan untuk
mengoptimalisasi upaya penanggulangan krisis akibat bencana.

Disaster Recovery Journal (DRJ) menyampaikan dua definisi yang berbeda


untuk menjelaskan analisis risiko, yaitu: pertama, Analisis risiko (risk analysis)
adalah proses yang meliputi pengidentifikasian ancaman yang paling mungkin
terjadi terhadap objek studi serta penganalisisan kerentanan yang terkait dengan
ancaman bencana tersebut. Kedua, penilaian risiko fisik dan lingkungan serta
penilaian kapasitas relatif terhadap ancaman bencana yang potensial.

2. Saran

Sebaiknya pembaca lebih banyak membaca dan menambah wawasan keilmuan


terkait dengan pembahasan ini, karena selain menjadi sumbangsi ilmu pengetahuan,
mempelajari pembahasan Manajemen Bencana juga bermanfaat agar kita
mengetahui bagaimana menjadi pemimpin yang baik dan mengajak kita untuk lebih
mengenal bagaimana suatu konsep bencana sampai terjadinya bencana bahkan
penanggulannya agar pembaca bisa menjaga diri setelah membacanya.

KEPUSTAKAAN

Usiono. dkk. 2018. DISASTER MANAGEMENT Perspektif Kesehatan dan


Kemanusiaan. Medan: PERDANA PUBLISHING.

Anda mungkin juga menyukai