Anda di halaman 1dari 4

PENANGGULANGAN BENCANA

ADI NUR HIDAYAT 2220104069


FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TIDAR 2023
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

1.1 Pendahuluan................................................................................................................1

1.2 Strategi Penanggulangan Bencana....................................................................................2


1|Pendahuluan

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan

Indonesia terletak di lokasi rentan bencana di mana beragam jenis bencana alam,
termasuk gempa bumi dan tsunami, gunung berapi, banjir, tanah longsor, kekeringan,
kebakaran hutan dan lahan, sering terjadi. Lebih dari dua ribu bencana terjadi dalam
periode tiga tahun terakhir, dari 2002-2005, di mana banjir (35%), kekeringan (28%),
tanah longsor (10%), dan kebakaran hutan (9,9%) paling sering terjadi (sumber: BNPB,
sebelumnya dikenal dengan nama BAKORNAS PB, 20051 ). Jumlah bencana alam dan
korban jiwa yang ditimbulkan meningkat, seperti bencana besar Tsunami Aceh (2004),
bencana banjir Jember, Banjarnegara, Manado, Trenggalek (2006), dan Gempa Bumi
Bunkel (2007). Terlebih lagi, dengan semakin kompleksnya masyarakat dan dunia
perindustrian sebagai imbas dari perkembangan dan modernisasi, semakin mendesak
adanya upaya penanganan bencana dengan memperkuat kapasitas dalam mengatasi
bencana besar yang disebabkan oleh manusia, termasuk bencana di laut, bencana yang
berkaitan dengan penerbangan, jalur kereta api, jalan raya, benda-benda berbahaya,
kebakaran besar, dan kebakaran hutan.

Kerusakan dan kerugian akibat bencana dapat ditemukan dalam aspek fisik, ekonomi,
dan sosial. Mengurangi dan meringankan kerusakan dan kerugian perlu dilakukan
secara bersamaan guna meningkatkan ketahanan fisik, ekonomi, dan sosial, dengan
memanfaatkan teknologi, pengetahuan, informasi, dan sumber daya manusia. Upaya ini
harus ditekankan pada tahapan pra-bencana, tanggap darurat, dan periode pasca
bencana.

Upaya yang berkelanjutan dalam melaksanakan tindakan penanganan bencana dan


tanggap darurat merupakan elemen penting dalam meminimalkan tingkat kerusakan
dan jumlah kerugian. Bagaimanapun, hasil dari tindakan seperti ini tidak akan dapat
dicapai dalam waktu singkat; tindakan proaktif, terencana dan kerjasama antara
pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga pemerintah, badan-badan usaha, dan
penduduk harus ditekankan dalam jangka panjang untuk pencapaian semacam ini.

Rencana Penanggulangan Bencana Nasional ini dibentuk sebagai bagian dari proses
kelembagaan dan bertujuan untuk membantu Indonesia dari bencana besar yang
dialami beberapa tahun terakhir (seperti tsunami Aceh di akhir tahun 2004). Rencana
ini juga bertujuan untuk meminimalkan jumlah kerusakan akibat bencana yang terjadi
berulang-ulang, seperti gempa bumi, gunung berapi, tsunami, bencana banjir/endapan,
dan kebakaran hutan/kebakaran liar. Rencana ini telah disesuaikan dengan perubahan
yang baru-baru ini terjadi di masyarakat Indonesia dan memberikan masukan
mengenai strategi dasar dan tindakan dengan mengacu pada peran pemerintah pusat
dan pemerintah daerah, lembaga pemerintahan, dan penduduk.

PENANGGULANGAN BENCANA | Adi Nur Hidayat


PENANGGULANGAN BENCANA | Adi Nur Hidayat

1.2 Strategi Penanggulangan Bencana

Penanggulangan bencana adalah salah satu strategi politik terpenting untuk menjaga
stabilitas ekonomi, sosial, dan fisik, untuk perkembangan dan juga untuk melindungi
nyawa warga Indonesia, di mana populasi padat, penggunaan lahan yang tidak teratur,
dan urbanisasi sering terjadi di lokasi yang rentan terhadap bencana.

Penanggulangan bencana dapat dibagi menjadi tiga tahap berdasarkan urutan


terjadinya yaitu: pra-bencana, tanggap darurat, dan pasca-bencana. Upaya dari
pemerintah pusat dan pemerintah daerah, lembaga pemerintah, perusahaan swasta,
dan penduduk dalam tiga tahapan berbeda akan membantu meringankan kerusakan
dan kerugian akibat bencana. Berikut penjelasan strategi dasar untuk setiap tahapan
dari proses penanggulangan bencana.

[Persiapan dalam Periode Pra-Bencana]

1. Peningkatan sistem transportasi utama dan fungsi komunikasi merupakan hal


terpenting agar Indonesia dan kota-kota di dalamnya dapat bertahan dalam
menghadapi bencana. Hal ini dapat dicapai dengan meningkatkan jumlah
tindakan pemeliharaan dan pembaharuan, sementara tindakan pengamanan
untuk mencegah bencana yang sifatnya tidak disengaja dapat di maksimalkan
dengan meningkatkan tingkat keamanan pada bangunan dan fasilitas umum
(perumahan, sekolah, dan rumah sakit), dan semua sarana komunikasi.

2. Mempersiapkan sistem tanggap darurat, fasilitas/peralatan/materi, penyimpanan


makanan dan minuman dan pelatihan untuk penanggulangan bencana akan
berperan dalam kecepatan dan kelancaran tanggapan selama terjadinya bencana,
serta tahapan rekonstruksi dan rehabilitasi sesudahnya.

3. Melibatkan seluruh penduduk agar bisa ikut berpartisipasi dalam


penanggulangan bencana membutuhkan pendekatan secara menyeluruh,
termasuk: mendistribusi gagasan dan informasi kepada warga, pelatihan
mengenai penanggulangan bencana bagi individu, mendukung penambahan
organisasi penanggulangan bencana di masyarakat, menciptakan sarana untuk
menampung sukarelawan, mengajak korporasi-korporasi untuk berpartisipasi
dalam kegiatan penanggulangan bencana.

4. Tindakan penelitian yang berkaitan dengan penanggulangan bencana, termasuk


prakiraan bencana, ilmu teknik dan sosial, dan peningkatan jaringan observasi
perlu di garisbawahi. Aplikasi dari hasil penelitian juga sangatlah penting.

2| S t r a t e g i P e n a n g g u l a n g a n

Anda mungkin juga menyukai