Anda di halaman 1dari 29

ANALISA, POTENSI DAN PROSEDUR

PENANGGULANGAN BENCANA ALAM


DI WILAYAH KOREM 062/TN
AREA SERVICE DENKESYAH 03.04.02 GARUT

GARUT, MARET 2022


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunianya,
sehingga analisa, potensi dan penanggulangan bencana di Wilayah Korem 062/TN
Area Service Denkesyah 03.04.02 Garut dapat diselesaikan.

Ilmu pengetahuan sentiasa terus berkembang dalam perjalanan kehidupan manusia,


begitu pula dengan upaya penanggulangan bencana. Ilmu pengetahuan dan
Penanggulangan Bencana berjalan beriringan dalam rangka terus memberikan
pemahaman dan wawasan kepada masyarakat mengenai arti penting meningkatkan
kesejahteraan manusia. Melalui tulisan ini diharapkan dapat meningkatkan
pengatahuan dan kesadaran masyarakat khususnya Wilayah Korem 062/TN menuju
masyarakat yang tanggap, tangkas dan tangguh menghadapi bencana.

Tulisan ini menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan kejadian bencana alam,
mulai dari pengertian, analisa, potensi dan prosedur penanggulangan bencana alam
yang terjadi di Wilayah Korem 062/TN.

Pada kesempatan ini juga kami atas nama tim penyusun mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan tulisan ini.

Garut, 26 Maret 2022


Tim Penyusun,
ANALISA, POTENSI DAN PROSEDUR
PENANGGULANGAN BENCANA ALAM
DI WILAYAH KOREM 062/TN
AREA SERVICE DENKESYAH 03.04.02 GARUT

Abstrac : Natural disasters can occur suddenly or through a process that takes place
slowly. In some types of disasters such as earthquakes, it is almost impossible to
accurately predict when, where, and how big. Meanwhile, several other disasters
such as floods, landslides, droughts, volcanic eruptions, tsunamis and previous
weather anomalies can still be predicted. However, disaster events are always
surprising and cause a lot of loss, both human and material. The shock occurred due
to a lack of vigilance and preparedness in dealing with the threat of danger which
resulted in many fatalities, injuries and material losses. For this reason, efforts to
mitigate the impact of disasters are urgently needed. One of these efforts is to help
collect data on needs at disaster locations and distribute the necessary assistance
by building a Web-Based Application for Distribution of Natural Disaster Assistance. .

Abstrak : Bencana alam dapat terjadi secara tiba-tiba maupun melalui proses yang
berlangsung secara perlahan. Pada beberapa jenis bencana seperti gempa bumi,
hampir tidak mungkin diperkirakan secara akurat kapan, dimana akan terjadi dan
besar kekuatannya. Sedangkan beberapa bencana lainnya seperti banjir, tanah
longsor, kekeringan, letusan gunung api, tsunami dan anomaly cuaca masih dapat
diramalkan sebelumnya. Meskipun demikian kejadian bencana selalu memberikan
dampak kejutan dan menimbulkan banyak kerugian baik jiwa maupun materi.
Kejutan tersebut terjadi karena kurangnya kewaspadaan dan kesiapan dalam
menghadapi ancaman bahaya, akibatnya banyak korban jiwa, korban luka-luka dan
juga kerugian materi. Untuk itu sangat dibutuhkan upaya-upaya untuk menekan
timbulnya dampak bencana. Salah satu upaya tersebut adalah dengan membantu
mengumpulkan data kebutuhan di lokasi bencana dan menyalurkan bantuan yang
diperlukan dengan membangun Aplikasi Distribusi Bantuan Bencana Alam Berbasis
Web.

1. Pendahuluan

Indonesia yang terdiri dari gugusan kepulauan mempunyai potensi bencana


yang sangat tinggi dan juga sangat bervariasi dari aspek jenis bencana. Kondisi
alam terseut serta adanya keanekaragaman penduduk dan budaya di Indonesia
menyebabkan timbulnya risiko terjadinya bencana alam, bencana ulah manusia dan
kedaruratan kompleks, meskipun disisi lain juga kaya akan sumberdaya alam. Pada
umumnya risiko bencana alam meliputi bencana akibat faktor geologi (gempabumi,
tsunami dan letusan gunung api), bencana akibat hydrometeorologi (banjir, tanah
longsor, kekeringan, angin topan), bencana akibat faktor biologi (wabah penyakit
2

manusia, penyakit tanaman/ternak, hama tanaman) serta kegagalan teknologi


(kecelakan industri, kecelakaan transportasi, radiasi nuklir, pencemaran bahan
kimia). Bencana akibat ulah manusia terkait dengan konflik antar manusia akibat
perebutan sumberdaya yang terbatas, alasan ideologi, religius serta politik.
Sedangkan kedaruratan kompleks merupakan kombinasi dari situasi bencana pada
suatu daerah konflik. Kompleksitas dari permasalahan bencana tersebut
memerlukan suatu penataan atau perencanaan yang matang dalam
penanggulangannya, sehingga dapat dilaksanakan secara terarah dan terpadu.
Penanggulangan yang dilakukan selama ini belum didasarkan pada langkah-langkah
yang sistematis dan terencana, sehingga seringkali terjadi tumpang tindih dan
bahkan terdapat langkah upaya yang penting tidak tertangani.

2. Pengertian
a. Bencana
Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor
alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

b. Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana (Gar Gul Ben)


Serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan
yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap
darurat, dan rehabilitasi.

c. Pencegahan Bencana
Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi atau
menghilangkan risiko bencana, baik melalui pengurangan ancaman bencana
maupun kerentanan pihak yang terancam bencana.
d. Kesiapsiagaan
Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana
melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya
guna.

e. Peringatan Dini
Serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera mungkin kepada
masyarakat tentang kemungkinan terjadinya bencana pada suatu tempat oleh
lembaga yang berwenang.

f. Mitigasi
Serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui
pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan
menghadapi ancaman bencana.
3

g. Resiko Bencana
Potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada suatu wilayah
dan kurun waktu tertentu yang dapat berupa kematian, luka, sakit, jiwa
terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan
harta, dan gangguan kegiatan masyarakat.

h. Tanggap Darurat Bencana


Serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat
kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang
meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda,
pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi,
penyelamatan, serta pemulihan sarpras.

i. Rehabilitasi
Perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik atau
masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah pascabencana
dengan sasaran utama untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar
semua aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada wilayah
pascabencana.

j. Rekontruksi
Pembangunan kembali semua prasarana dan sarana, kelembagaan
pada wilayah pascabencana, baik pada tingkat pemerintahan maupun
masyarakat dengan sasaran utama tumbuh dan berkembangnya kegiatan
perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya hukum dan ketertiban, dan
bangkitnya peran serta masyarakat dalam segala aspek kehidupan
bermasyarakat pada wilayah pasca bencana.

3. Analisa
Wilayah jawa barat bagian timur yang berada diwilayah korem 062/TN yang
terdiri dari kabupaten bandung barat, kabupaten sumedang, kabupaten garut,
kabupaten tasikmalaya, kabupaten ciamis dan kabupaten banjar. Merupakan daerah
rawan bencana yang sangat tinggi dan juga sangat bervariasi baik akibat faktor
geologi (gempabumi, tsunami dan letusan gunung api) maupun bencana akibat
hydrometeorologi (banjir, tanah longsor, kekeringan, angin topan).

Bencana alam yang melanda wilayah Korem 062/TN akhir-akhir ini telah
menimbulkan dampak fisik, sosial, ekonomi dan psikologis yang mengganggu
tatanan kehidupan masyarakat. Tanah longsor merupakan salah satu bencana alam
yang umumnya terjadi di wilayah pegunungan (mountainous area), terutama di
musim hujan, yang dapat mengakibatkan kerugian harta benda maupun korban jiwa
(Baco, Kahirun dan Hasani, 2017) dan menimbulkan kerusakan sarana dan
prasarana lainnya seperti perumahan, industri, dan lahan pertanian yang berdampak
pada kondisi sosial masyarakat dan menurunkan perekonomian di suatu daerah.
(Yuniarta, Saido dan Purwana, 2015). Bencana alam yang terjadi di wilayah Korem
062/TN dapat menjadi trauma massa bagi masyarakat dalam menjalankan aktivitas
sehari harinya. Dalam hal ini sebenarnya masyarakat wilayah Korem 062/TN secara
4

potensial hidup di tengah ancaman bencana (living with disasters) yang seringkali
muncul secara tiba tiba di luar jangkauan kemampuan manusia untuk
menghindarinya (force majeur). Potensi wilayah Korem 062/TN sebagai daerah
rawan bencana akan meningkat intensitasnya ketika kualitas kondisi lingkungan
hidupnya semakin rusak akibat degradasi sumberdaya alam yang terus berlanjut.
Gerakan material longsor ini dapat berlangsung secara lambat maupun cepat.
Namun, apapun jenis material dan mekanismenya, dipengaruhi oleh jenis tanah
(Hutomo dan Maryono, 2016), curah hujan (Rahmi 2012), penggunaan lahan dan
kemiringan lereng (Sitepu Selintung dan Harianto, 2017) yang menjadi faktor
tertinggi (Ramadhani dan Idajati 2017). Berdasarkan peta gerakan tanah Kabupaten
Garut yang dikeluarkan oleh Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
(DVMG), sebagai contoh banyak wilayah di area Korem 062/TN yang tergolong
dalam Zona Bencana Alam. Penetapan wilayah tersebut sebagai kawasan rawan
bencana, melalui pemetaan belum dapat menemukan faktor yang paling berperan
terhadap penyebab terjadinya bencana, hal ini penting diketahui untuk mencegah
terjadinya bencana yang lebih besar di masa yang akan datang.

Pemetaan yang telah dilakukan dapat dijadikan sebagai dasar untuk


menentukan dan memberikan gambaran umum wilayah yang rawan terjadinya
bencana. Namun diperlukan investigasi dan identifikasi secara kasus per kasus
untuk menjawab fenomena bencana secara lebih akurat, sehingga faktor faktor
penyebab bencana di suatu wilayah dapat diketahui. Identifikasi dan penentuan
faktor utama penyebab terjadinya bencana perlu dilakukan untuk mencari akar
permasalahan dan menemukan pemecahan terhadap semakin tingginya kejadian
bencana di wilayah Korem 062/TN. Kejadian bencana di suatu wilayah dapat
disebabkan oleh banyak faktor yang saling berinteraksi (mempengaruhi) dan bersifat
khas (spesifik) di wilayah tersebut, demikian pula penyebab bencana di wilayah
lainnya. Dengan melakukan investigasi secara kasus per kasus untuk mengetahui
penyebab bencana maka diharapkan akan ditemukan suatu kesimpulan yang
mampu memberikan informasi secara tepat penyebab bencana di Wilayah Korem
062/TN.

4. Potensi
a. Pengenalan Bahaya (hazard)
Dilihat dari potensi bencana yang ada, Wilayah Korem 062/TN
merupakan wilayah dengan potensi bahaya (hazard potency) yang sangat
tinggi dan beragam baik berupa bencana alam, bencana ulah manusia
ataupun kedaruratan komplek. Beberapa potensi tersebut antara lain adalah
gempa bumi, tsunami, letusan gunung api, banjir, tanah longsor, kekeringan,
kebakaran lahan dan hutan, kebakaran perkotaan dan permukiman, angin
badai, wabah penyakit, kegagalan teknologi dan konflik sosial.
Potensi bencana yang ada di Wilayah Korem 062/TN dapat
dikelompokkan menjadi 2 kelompok utama, yaitu potensi bahaya utama (main
hazard) dan potensi bahaya ikutan (collateral hazard). Potensi bahaya utama
(main hazard potency) ini dapat dilihat antara lain pada table daerah rawan
bencana gempa di Wilayah Korem 062/TN yang menunjukkan bahwa Wilayah
Korem 062/TN adalah wilayah dengan zona-zona gempa yang rawan,
5

kerentanan bencana tanah longsor, daerah bahaya bencana letusan gunung


api, potensi bencana banjir, dan lain-lain.

1) Gempa Bumi
Bencana yang dapat timbul oleh gempa bumi ialah berupa
kerusakan atau kehancuran bangunan (rumah, sekolah, rumah sakit dan
bangunan umum lain), dan konstruksi prasarana fisik (jalan, jembatan,
bendungan, pelabuhan laut/udara, jaringan listrik dan telekomunikasi, dli),
serta bencana sekunder yaitu kebakaran dan korban akibat timbulnya
kepanikan.

2) Tsunami
Tsunami adalah gelombang pasang yang timbul akibat terjadinya
gempa bumi di laut, letusan gunung api bawah laut atau longsoran di laut.
Namun tidak semua fenomena tersebut dapat 10 Pedoman Penyusunan
Rencana Penanggulangan Bencana memicu terjadinya tsunami. Syarat
utama timbulnya tsunami adalah adanya deformasi (perubahan bentuk
yang berupa pengangkatan atau penurunan blok batuan yang terjadi
secara tiba-tiba dalam skala yang luas) di bawah laut.. Terdapat empat
faktor pada gempa bumi yang dapat menimbulkan tsunami, yaitu: 1). pusat
gempa bumi terjadi di Iaut, 2). Gempa bumi memiliki magnitude besar, 3).
kedalaman gempa bumi dangkal, dan 4). terjadi deformasi vertikal pada
lantai dasar laut. Gelombang tsunami bergerak sangat cepat, mencapai
600-800 km per jam, dengan tinggi gelombang dapat mencapai 20 m.
Kodim 0613/ Ciamis tepatnya di koramil 320/Pangandaran pernah terjadi
bencana tsunami yaitu pada tahun 2006 sehingga kabupaten ciamis
ditetapkan daerah rawan bencana.

3) Letusan Gunung Api


Pada letusan gunung api, bencana dapat ditimbulkan oleh jatuhan
material letusan, awan panas, aliran lava, gas beracun, abu gunung api,
dan bencana sekunder berupa aliran Iahar. Beberapa daerah di Wilayah
Korem 062/TN ditetapkan sebagai daerah rawan bencana letusan gunung
api yaitu diantaranya Kodim 0611/GRT terdapat Gunung Guntur dan
Papandayan serta Kodim 0612/TSM terdapat Gunung Galunggung.

4) Banjir
Wilayah Korem 062/TN daerah rawan bencana banjir, baik karena
alam maupun ulah manusia. Hampir semua jenis bencana terjadi di
Wilayah Korem 062/TN, yang paling dominan adalah banjir tanah longsor
dan kekeringan. Banjir sebagai fenomena alam terkait dengan ulah
manusia terjadi sebagai akibat akumulasi beberapa faktor yaitu : hujan,
kondisi sungai, kondisi daerah hulu, kondisi daerah budidaya dan pasang
surut air laut. Potensi terjadinya ancaman bencana banjir dan tanah
longsor saat Ini disebabkan keadaan badan sungai rusak, kerusakan
daerah tangkapan air, pelanggaran tata-ruang wilayah, pelanggaran hukum
meningkat, perencanaan pembangunan kurang terpadu, dan disiplin
6

masyarakat yang rendah. Di Wilayah Korem 062/TN hampir semua Kodim


telah ditetapkan sebagai daerah rawan bencana banjir yaitu diantaranya :
Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Garut,
Kabupaten Tasik dan Kabupaten Ciamis.

5) Tanah Longsor
Longsoran merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau
batuan, ataupun percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng
akibat dari terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng
tersebut. Pemicu dari terjadinya gerakan tanah ini adalah curah hujan yang
tinggi serta kelerengan tebing. Bencana tanah longsor sering terjadi di
Wilayah Korem 062/TN yang mengakibatkan kerugian jiwa dan harta
benda. Untuk itu perlu ditingkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi jenis
bencana ini. Di Wilayah Korem 062/TN hampir semua Kodim telah
ditetapkan sebagai daerah rawan bencana longsor yaitu diantaranya :
Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Garut,
Kabupaten Tasik dan Kabupaten Ciamis.

6) Kebakaran
Potensi bahaya kebakaran hutan dan lahan di Indonesia cukup
besar. Hampir setiap musim kemarau di Wilayah Korem 062/TN
menghadapi bahaya kebakaran lahan dan hutan dimana berdapak sangat
luas tidak hanya kehilangan keaneka ragaman hayati tetapi juga timbulnya
ganguan asap di wilayah sekitar yang sering kali mengganggu daerah
disekitar. Kebakaran hutan dan lahan dari tahun ke tahun selalu terjadi. Hal
tersebut memang berkaitan dengan banyak hal. Dari ladang berpindah
sampai penggunaan HPH yang kurang bertanggungjawab, yaitu
penggarapan lahan dengan cara pembakaran. Hal lain yang menyebabkan
terjadinya kebakaran hutan adalah kondisi tanah di daerah banyak yang
mengandung gambut. Tanah semacam ini pada waktu dan kondisi tertentu
kadang-kadang terbakar dengan sendirinya. Beberapa daerah di Wilayah
Korem 062/TN ditetapkan sebagai daerah rawan bencana letusan gunung
api yaitu diantaranya Kodim 0609/Cimahi, Kodim 0610/Sumedang dan
Kodim 0624/ Kab.Bandung.
7

b. Peta Operasi dan Tabel Daerah Rawan Bencana


1) Peta Operasi
8

2) Data Daerah Potensi Bencana

DATA DAERAH/WILAYAH RAWAN BENCANA DI WILAYAH KOREM 062/TN


GEMPA BUMI
GUNUNG
NO KESATU AN WILAYAH ANGIN TOPAN BANJIR TANAH LONGSOR KEBAKAR AN KET
TEKTONIK VULKANIK MELETUS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11
A KODIM 0609/CIMAHI
a) Koramil 0901/Cililin
Kec. Cililin Ds.Bongas Ds.Cililin
Ds.Budiharja Ds.Karang tanjung
Ds.Batulayang
Ds.Mukapayung
Ds.Nanggerang
Ds.Karyamukti
Ds.Kidangpananjung
Ds.Rancapanggung
Ds.Karanganyar
Kec. Cihampelas Ds.Cihampelas Ds.Pataruman
Ds.Mekarmukti Ds.Situwangi
Ds.Cipatik Ds.Tanjungwangi
Ds.Citapen Ds.Singajaya
Ds.Mekarjaya
Ds.Tanjungjaya

b) Koramil 0902/Sindangkerta
Desa Cicangkang Girang
Desa Weninggalih
Desa Mekarwangi
Desa Rancasenggang
Desa Wangunsari
Desa Buninagara
Desa Pasir Pogor
Desa Cintaasih
Desa Cibenda
Desa Cijambu
Desa Sirnagalih
Desa Baranangsiang
Desa Sarinagen
Desa Karangsari
Desa Neglasari
Desa Giri Mukti
Desa Cijenuk
Desa Mekarsari
Desa Citalem

c) Koramil 0903/Gununghalu
Desa Sirnajaya Desa Cilangari
Desa Bojong Desa Gununghalu
Desa Sindangjaya
Desa Sirnajaya
Desa Sukasari
Desa Tamanjaya
Desa Wargasaluyu
9

GEMPA BUMI
GUNUNG
NO KESATU AN WILAYAH ANGIN TOPAN BANJIR TANAH LONGSOR KEBAKAR AN KET
TEKTONIK VULKANIK MELETUS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11
Desa Celak
Desa Bojong
Desa Bojong Salam
Desa Bedug
Desa Cibitung
Desa Cicadas
Desa Cinengah
Desa Sukamanah
Desa Sukaresmi
Desa Bunijaya

d) Koramil 0904/Batujajar
Kec. Saguling
Ds. Cipangeran
Ds. Cikande
Ds. Bojonghaleuang
Ds. Girimukti
Ds. Saguling
Ds. Jati

e) Koramil 0905/Cipatat Kec Cipatat ds Rajamandala kp Ciburahol kp cipanas kp pakemitan


ds Ciptaharja kpTembongsari kp cisameng kp pojok
ds Sarimukti kp Ranca bentang kp ciperedey
ds Gunung masigit kp Nyomplong kp babakan bandung
kp gedig
kp Pamecatan
kp cibuana
kp Cintalaksana
kp ciwalahir
kp Cikalong
Kp Lampegan
kp Cihalimun
kp Ciames
kp Cintamekar
Kp sindangmekar
Kp Cigintung

f) Koramil 0906/Cipeundeuy
Desa Margaluyu
Desa Nanggeleng

g) Koramil 0907/Cikalongwetan
Desa Mandalamukti Desa Ganjarsari
Desa Rende Desa Wangunjaya
Desa Puteran Desa Mekarjaya
Desa Ciptagumati Desa Cisomang barat
Desa Cikalong
Desa Ciptagumati
Desa Mandalamukti
Desa Mandalasari
Desa Kanangasari
Desa Rende
Desa Puteran
Desa Tenjolaut
Desa Cipada
10

GEMPA BUMI
GUNUNG
NO KESATU AN WILAYAH ANGIN TOPAN BANJIR TANAH LONGSOR KEBAKAR AN KET
TEKTONIK VULKANIK MELETUS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11

h) Koramil 0908/Cimahi Tengah


Kel. Melong
Kel. Cigugur Tengah Kel. Leuwigajah

i) Koramil 0909/Padalarang
Kec. Padalarang Desa Kertajaya Desa Kertamulya
Desa Padalarang Desa Tagogapu
Desa Campakamekar Desa Jayamekar
Desa Jayamekar
Desa Kertamulya
Desa Tagogapu
Desa Cipendeuy
Desa Cimerang

(2) Kec. Ngamprah Desa Margajaya Desa Tanimulya


Desa Mekarsari Desa Cimanggu
Desa Cilame
Desa Bojongkoneng

j) Koramil 0910/Cisarua
Desa Tugu Mukti

k) Koramil 0911/Cimahi Utara


Kec Cimahi Utara Kel Cibabat Kel Cibabat
Kel. Citeureup Kel. Citeureup
Kel. Cipageran Kel. Cipageran

l) Koramil 0912/Lembang
Desa Mekarwangi Desa Jayagiri
Desa Pagerwangi Desa Cikole
Desa Langensari Desa Wangonsari
Desa Lembang Desa Sukajaya
Desa Gudangkahuripan
Desa Sukajaya
Desa Cikahuripan

B KODIM 0610/SMD
1 Kodim 0610/Sumedang Sumedang - - - Desa Buahdua Desa Bantarmara Desa Rancamulya Desa Licin
Desa Nagrak Desa Hegarmanah Desa Kebon Jati Desa Padasuka
Desa Cikeruh Desa Margamukti Desa Cibeurem Weutan
Desa Sayang Desa Sirnamulya Desa Cibeurem Kulon
Desa Marongge Desa Mulyasari Desa Mandalaherang
Desa Cipelang Desa Mekarjaya Desa Ungkal
Desa Bugel Desa Dayeuhluhur Desa Linggajaya
Desa Wado Desa Ganeas Desa Cinangsi
Desa Mangun Arga Kel Pasanggrahan Baru Desa Cimarga
11

GEMPA BUMI
GUNUNG
NO KESATU AN WILAYAH ANGIN TOPAN BANJIR TANAH LONGSOR KEBAKAR AN KET
TEKTONIK VULKANIK MELETUS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11
Desa Sukadana Desa Sukajaya Desa Sindanggalih
Desa Cihanjuang Desa Ciherang Desa Pasirnanjung
Desa Sindanggalih Desa Cipancar Desa Cimanggung
Desa Sindangpakuon Desa Cipanas Desa Tegalmanggung
Desa Sindulang Desa Sukamukti
Desa Cijambu
Desa Kadakajaya
Desa Cinanjung
Desa Pamulihan
Desa Pangadegan
Desa Cibungur
Desa Padanaan
Desa Surian
Desa Pamekarsari
Desa Cipeuteuy
Desa Cieunteung
Desa Sukatali
Desa Bangbayang
Desa Cinangsi
Desa Linggajaya
Desa Sundamekar
Desa Cimarga
Desa Cimanintin
Desa Cikareo Utara
Desa Cikareo Selatan
Desa Sawahdadap
Desa Cikahuripan
Desa Sindanggalih
Desa Cimanggung
Desa Tegalmanggung
Desa Sindulang

C KODIM 0611/GRT
a) Koramil 1101/GK Garut Kota Kel. Sukamentri
Kel. Paminggir
Kel. Pakuwon
Kel. Margawati
Kel. Cimuncang
Kel. Sukanegla

b) Koramil 1102/KRP Karangpawitan Ds. Lebak Agung


Ds. Godog
Ds. Sindanggalih

c) Koramil 1103/SCR Wanaraja Ds. Sukamenak


Pangatikan Ds. Sukahurip
Sucinaraja Ds. Sukalaksana
Ds. Cigadog
Ds. Tenjonagara

d) Koramil 1104/SKW Karangtengah Ds. Caringin


Ds. Cintamanik
Ds. Cinta

e) Koramil 1105/CBT Cibatu Ds. Karyamukti


Ds. Padasuka
12

GEMPA BUMI
GUNUNG
NO KESATU AN WILAYAH ANGIN TOPAN BANJIR TANAH LONGSOR KEBAKAR AN KET
TEKTONIK VULKANIK MELETUS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11
Ds. Girimukti
Ds. Sindangsuka
Kersamanah Ds. Mekaraya
Ds. Sukamaju

f) Koramil 1106/MLB Malangbong Ds. Barudua


Ds. Bunisari
Ds. Cihaurkuning
Ds. Cilampuyang
Ds. Citeras
Ds. Mekarmulya
Ds. Sukamanah

g) Koramil 1107/LMB Blubur Limbangan Ds. Pangeureunan


Ds. Ciwangi

h) Koramil 1108/KDR Kadungora Ds. Katangmulya


Ds. Karangtengah
Ds. Cikembulan
Ds. Mekarbakti
Ds. Rancasalak
Ds. Mandalasari
Ds. Tangulun
Ds. Gandamekar

i) Koramil 1109/LLS Leles Ds. Dano


Ds. Jangkurang
Leuwigoong Ds. Karanganyar

j) Koramil 1110/BYR Banyuresmi Ds. Sukasenang


Ds. Dangdeur
Ds. Cipicung
Ds. Pamekarsari
Ds. Sukaratu

k) Koramil 1111/TRG Tarogong Kaler Ds. Kampungsawah


Tarogong Kidul Kel. Jayawaras
Kel. Sukajaya
Ds. Haurpanggung

l) Koramil 1112/SMR Samarang Ds. Sukakarya


Ds. Tanjung Karya
Pasirwangi Ds. Padamukti

m) Koramil 1113/BYB Cigedug Ds. Barusuda


Ds. Cigedug
Ds. Sukahurip
Ds. Sindangsari
Ds. Cintanagara
Bayongbong Ds. Bayongbong
Ds. Cinisti
Ds. Pamalayan
Ds. Ciburuy
Ds. Panembong
Ds. Sukamanah
Ds. Sukarame
13

GEMPA BUMI
GUNUNG
NO KESATU AN WILAYAH ANGIN TOPAN BANJIR TANAH LONGSOR KEBAKAR AN KET
TEKTONIK VULKANIK MELETUS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11
Ds. Sirnagalih
Ds. Talagajya
Ds. Mulyajaya
Ds. Wangunjaya
Ds. Kadongdong
Ds. Padahurip
Ds. Banjarwangi
Ds. Talagasari
Ds.Bojong
Ds. Dangiang
Ds. Jayabakti

n) Koramil 1114/CLW Cilawu Ds. Mekarsari

o) Koramil 1115/CSRP Cisurupan Ds. Cisurupan


Ds. Karamatwangi Ds. Karamatwangi
Ds. Sirnagalih
Ds. Balewangi
Ds.Pamulihan
Ds. Pakuwon
Ds. Sindangsari
Ds. Situsari
Ds. Sukawargi
Ds. Simajaya

p) Koramil 1116/CKJ Cikajang Ds. Mekarjaya


Ds. Mekarsari
Ds. Cipangramatan
Ds. Karamatwangi
Ds. Padasuka
Ds. Simpang
Ds. Girijaya
Ds. Cibodas
Banjarwangi Ds. Tanjungjaya
Ds. Talagajaya
Ds. Mulyajaya
Ds. Wangunjaya
Ds. Kadongdong
Ds. Padahurip
Ds. Banjarwangi
Ds. Talagasari
Ds. Bojong
Ds. Dangiang
Ds. Jayabakti

q) Koramil 1117/SGJ Singajaya Ds. Mekartani


Ds. Singajaya
Ds. Karangagung
Ds. Ciudian
Ds. Sukamulya
Peundeuy Ds. Peundeuy
Ds. Sukanagara
Cihurip Ds. Mekarwangi

r) Koramil 1118/CSPT Cisompet Ds. Cisompet


Ds. Depok
14

GEMPA BUMI
GUNUNG
NO KESATU AN WILAYAH ANGIN TOPAN BANJIR TANAH LONGSOR KEBAKAR AN KET
TEKTONIK VULKANIK MELETUS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11
Ds. Sukanagara
Ds. Panyindangan
Ds. Cihaurkuning

s) Koramil 1119/PMK Pameungpeuk Ds. Pameungpeuk Ds. Pameungpeuk


Ds. Paas Ds. Paas
Ds. Mandalakasih Ds. Mandalakasih
Ds. Sirnabakti Ds. Sirnabakti
Ds. Mancagahar Ds. Mancagahar
Ds. Jatimulya Ds. Jatimulya
Ds. Bojong Kidul Ds. Bojong Kidul
Ds. Bojong Kaler Ds. Bojong Kaler
Cibalong Ds. Mekarsari
Ds. Karyasari
Ds. Mekarmukti
Ds. Sagara
Ds. Cigaronggong
Ds. Mekarwangi
Ds. Karyamukti
Ds. Simpang
Ds. Sancang
Ds. Najaten

t) Koramil 1120/CKLT Cikelet Ds. Cikelet


Ds. Pamalayan
Ds. Cigadog
Ds. Cijambe
Ds. Kertamukti
Ds. Girimukti
Ds. Tipar
Ds. Ciroyom
Ds. Linggamanik
Ds. Karangsari

u) Koramil 1121/BBL Bungbulang Ds. Hegarmanah


Ds. Hanjuang
Ds. Sirnajaya
Ds. Bungbulang
Ds. Bojong
Ds. Wangunjaya
Ds. Gunamekar
Ds. Mekarjaya
Ds. Mekarbakti
Ds. Tegallega
Ds. Cihikeu
Ds. Jampang
Ds. Margalaksana
Mekarmukti Ds. Jagabaya Ds. Jagabaya
Ds. Cijayana Ds. Cijayana
Ds. Mekarmukti
Ds. Karangwangi
Ds. Mekarsari

v) Koramil 1122/PKJ Pakenjeng Ds. Tanjungjaya


Ds. Pasir Langu
Ds. Depok
15

GEMPA BUMI
GUNUNG
NO KESATU AN WILAYAH ANGIN TOPAN BANJIR TANAH LONGSOR KEBAKAR AN KET
TEKTONIK VULKANIK MELETUS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11
Ds. Wangunjaya
Ds. Jatiwangi
Ds. Neglasari
Ds. Jaya Mekar
Ds. Karangsari
Pamulihan Ds. Pananjung
Ds. Pakenjeng
Ds. Garumukti
Ds. Linggar Jati

w) Koramil 1123/CSW Talegong Ds. Sukamulya


Cisewu Ds. Sukajaya
Caringin Ds. Sukarame

D KODIM 0612/TSM
Kel. Urug Kec. Kawalu
Kel. Leuwiliang Kec. Kawalu
Kel. Ciakar Kec. Cibeureum
Kel. Margabakti Kec. Cibeureum
Kel. Singkup Kec. Purbaratu
Kel. Setiawargi Kec. Tamansari
Kel. Setiamulya Kec. Tamansari
Kel. Sukamanah Kec. Cipedes

2 Kab. Tasikmalaya - -
Kec. Cisayong - Ds. Jamanis Kec. Rajapolah Ds. Kadipaten Kec. Kadipaten
Ds. Mekarjaya Kec. Padakembang Ds.Rajapolah Kec. Rajapolah Ds. Dirgahayu Kec. Kadipaten
Ds. Padakembang Kec. Padakemb Ds. Tanjungsari Kec. Sukaresik Ds. Buni Asih Kec. Kadipaten
Ds. Cinunjang Kec. Gunungtanjung Ds. Cibahayu Kec. Kadipaten
Ds. Cikupa Kec. Karangnunggal Ds. Kertamukti Kec. Ciawi
Ds. Ciawi Kec. Karangnunggal Ds. Gombong Kec. Ciawi
Ds. Cidadap Kec. Karangnunggal Ds. Bugel Kec. Ciawi
Ds. Karangnunggal Kec. Karangnunggal Kel Sukapada Kec. Pagerageung
Ds. Cogreg Kec. Cikatomas Kel. Santanamekar Kec. Cisayong
Ds. Jayamukti Kec.Pancatengah Ds. Batu Sumur Kec. Manonjaya
Ds. Sindangjaya Kec. Cikalong Ds. Cibeber Kec. Manonjaya
Ds. Mandalajaya Kec. Cikalong Ds. Cihaur Kec. Manonjaya
Ds. Cipatujah Kec. Cipatujah Ds. Pasirpanjang Kec. Manonjaya
Ds. Ciakwungading Kec Cipatujah Ds. Margaluyu Kec. Manonjaya
Ds. Sindangkerta Kec. Cipatujah Ds. Cilangkap Kec. Manonjaya
Ds. Ciandum Kec. Cipatujah Ds. Pasirbatang Kec. Manonjaya
Ds. Ciheras Kec. Cipatujah Ds. Margahayu Kec. Manonjaya
Ds. Bantarkalong Kec. Cipatujah Ds. Kalimanggis Kec. Manonjaya
Ds. Tobomhjaya Kec. Cipatujah Ds. Gunajaya Kec. Manonjaya
Ds. Padwaras Kec. Cipatujah Ds. Kamulyan Kec. Manonjaya
Ds. Gunung Tanjung Kec. Gunung Tanjung
Ds. Bojongsari Kec. Gunung Tanjung
Ds. Jatijaya Kec. Gunung Tanjung
Ds. Malatisuka Kec. Gunung Tanjung
Ds. Tanjungsari Kec. Gunung Tanjung
Ds. Cinunjang Kec. Gunung Tanjung
Ds. Giriwangi Kec. Kec. Gunung Tanjung
Ds. Pasirmukti Kec. Cineam
16

GEMPA BUMI
GUNUNG
NO KESATU AN WILAYAH ANGIN TOPAN BANJIR TANAH LONGSOR KEBAKAR AN KET
TEKTONIK VULKANIK MELETUS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11
Ds. Pasirsalam Kec. Mangunreja
Ds. Linggamulya Kec. Leuwisari
Ds. Linggawangi Kec. Leuwisari
Ds. Mandalagiri Kec. Leuwisari
Ds. Jayaratu Kec. Sariwangi
Ds. Desa Sirnasari Kec. Sariwangi
Ds. Sukaharja Kec. Sariwangi
Ds. Sukamulih Kec. Sariwangi
Ds. Mekarjaya Kec. Padakembang
Ds. Padakembang Kec. Padakembang
Ds. Tanjugkarang Kec. Cigalontang
Ds. Jayapura Kec. Cigalontang
Ds. Nantang Kec. Cigalontang
Ds. Cidugaleun Kec. Cigalontang
Ds. Pusparaja Kec. Cigalontang
Ds. Puspamukti Kec. Cigalontang
Ds. Kersamaju Kec. Cigalontang
Ds. Parentas Kec. Cigalontang
Ds. Sirnaputra Kec. Cigalontang
Ds. Tenjonagara Kec. Cigalontang
Ds. Lengkongjaya Kec. Cigalontang
Ds. Sirnajaya Kec. Sukaraja
Ds. Mekarjaya Kec. Sukaraja
Ds. Cikeusal Kec. Tanjungjaya
Ds. Sukasenang Kec. Tanjungjaya
Ds. Cikukulu Kec. Karangnunggal
Ds. Cibalong Kec. Cibalong
Ds. Parung Kec. Cibalong
Ds. Setiawaras Kec. Cibalong
Ds. Cisempur Kec. Cibalong
Ds. Singajaya Kec. Cibalong
Ds. Eureunpalay Kec. Cibalong
Ds. Parungponteng Kec. Parungponteng
Ds. Cibungur Kec. Parungponteng
Ds. Girikencana Kec. Parungponteng
Ds. Burujuljaya Kec. Parungponteng
Ds. Cibanteng Kec. Parungponteng
Ds. Karyabakti Kec. Parungponteng
Ds. Cigunung Kec. Parungponteng
Ds. Cikuya Kec. Culamega
Ds. Bojongsari Kec. Culamega
Ds. Cayur Kec. Cikatomas
Ds. Mandalahayu Kec. Salopa
Ds. Kawitan Kec. Salopa
Ds. Jatiwaras Kec. Papayan
Ds. Cidadali Kec. Cikalong
Ds. Taraju Kec. Taraju
Ds. Banyuasih Kec. Taraju
Ds. Raksasari Kec. Taraju
Ds. Singasari Kec. Taraju
Ds. Cikubang Kec. Taraju
Ds. Deudeul Kec. Taraju
Ds. Kertaraharja Kec. Taraju
Ds. Pageralam Kec. Taraju
Ds. Purwarahayu Kec. Taraju
Ds. Bohonggambir Kec. Bohonggambir
17

GEMPA BUMI
GUNUNG
NO KESATU AN WILAYAH ANGIN TOPAN BANJIR TANAH LONGSOR KEBAKAR AN KET
TEKTONIK VULKANIK MELETUS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11
Ds. Kertamnegla Kec. Bohonggambir
Ds. Padangkamulyan Kec. Bohonggambir
Ds. Ciroyom Kec. Bohonggambir
Ds. Girimukti Kec. Bohonggambir
Ds. Purwaraharja Kec. Kec. Bohonggambir
Ds. Mangkonjaya Kec. Bohonggambir
Ds. Bojongkapol Kec. Bohonggambir
Ds. Wandasari Kec. Bojonggambir
Ds. Cempakasari Kec. Bojonggambir
Ds. Tenjowaringin Kec. Salawu
Ds. Kutawaringi Kec. Salawu
Ds. Kawungsari Kec. Salawu
Ds. Tanjungsari Kec. Salawu
Ds. Neglasari Kec. Salawu
Ds. Karangmukti Kec. Salawu
Ds. Margalaksana Kec. Salawu
Ds. Sundawenang Kec. Salawu
Ds. Salawu Kec. Salawu
Ds. Puspasari Kec. Puspahiang
Ds. Mandalasari Kec. Puspahiang
Ds. Puspahiang Kec. Puspahiang
Ds. Cikalong Kec. Sodonghilir
Ds. Pakalongan Kec. Sodonghilir
Ds. Sepatnunggal Kec. Sodonghilir
Ds. Sukabakti Kec. Sodonghilir
Ds. Cipatujah Kec. Cipatujah
Ds. Ciakwungading Kec Cipatujah
Ds. Sindangkerta Kec. Cipatujah
Ds. Ciandum Kec. Cipatujah
Ds. Ciheras Kec. Cipatujah
Ds. Bantarkalong Kec. Cipatujah
Ds. Tobomhjaya Kec. Cipatujah
Ds. Darawati Kec. Cipatujah
Ds. Nangelasari Kec. Cipatujah
Ds. Padawaras Kec. Cipatujah
Ds. Nagrog Kec. Cipatujah
Ds. Sukahurip Kec. Cipatujah
Ds. Pameutingan Kec. Cipatujah
Ds. Cipanas Kec. Cipatujah
Ds. Kertasari Kec. Cipatujah

E KODIM 0613/CIAMIS Kab Ciamis


Koramil 1301/cms Kab Ciamis - - - - - - -
Koramil1302/cikoneng Kab Ciamis - - - - - - -
Koramil1303/bojong Kab Ciamis - - - - - - -
Koramil1304/panumbangan Kab Ciamis - - - - - - -
Koramil1305/cihaurbeuti Kab Ciamis - - - - - - -
Koramil1306/panjalu Kab Ciamis - - - - - kec panjalu -
Koramil1307/kawali Kab Ciamis - - - kec jatinagara - kec jatinagara kec kawali -
Koramil1308/cipaku Kab Ciamis - - - - - - -
Koramil1309/panawangan Kab Ciamis - - - - - kec panawangan -
Koramil1310/rancah Kab Ciamis - - - - - kec rancah -
Koramil1311/rajadesa Kab Ciamis - - - kec sukadana - - -
Koramil1312/cisaga Kab Ciamis - - - kec cisaga kec cisaga - -
Koramil1313/banjar kota banjar - - - kec pataruman kec pataruman kec pataruman kec banjar -
Koramil1314/cimaragas Kab Ciamis - - - - - - -
18

GEMPA BUMI
GUNUNG
NO KESATU AN WILAYAH ANGIN TOPAN BANJIR TANAH LONGSOR KEBAKAR AN KET
TEKTONIK VULKANIK MELETUS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11
kec purwadadi
Koramil1315/lakbok Kab Ciamis - - - kec lakbok - - -
Koramil1316/pamarican Kab Ciamis - - - kec pamarican kec pamarican - -
Koramil1317banjarsari Kab Ciamis - - - kec banjarsari kec banjarsari - -
Koramil1318/padaherang kab pangandaran - - - - kec padaherang - -
Koramil1319/kalipucang kab pangandaran - - - kec kalipucang kec kalipucang - -

Koramil1320/pangandaran kab pangandaran - - - kec pangandaran kec sidamulih kec pangandaran kec sidamulih kec pangandaran -
Koramil1321/parigi kab pangandaran - - - kec parigi - - -
Koramil1322/cijulang kab pangandaran - - - kec cijulang - - -
Koramil1323/cigugur kab pangandaran - - - - - - -
Koramil1324/langkap lancar kab pangandaran - - - - - - -
Koramil1325/langensari kota banjar - - - kec langensari kec langensari - -

F KODIM 0624/KAB. BDG


Ds. Cangkuang
Ds. Sukamulya
Ds. Haurpugur
Ds. Rancaekekkulon
Ds. Linggar
Ds. Sangiang
Ds. Tegal
Sumedang
Ds. Jelegong
Ds. Bojongloa
Ds. Nanjungmekar
Ds. Sukamanah
Kel. Rancaekek
Kencana
Ds. Bojongsalam
Ds. Tanjungwangi Ds. Tanjungwangi
Ds. Cikancung
Ds. Ciluluk Ds. Ciluluk
Ds. Srirayahu
Ds. Ciherang
Ds. Citaman
Ds. Cipaku
Ds. Sindangsari
Ds. Loa
Ds. Drawati
Ds. Cijagra
Ds. Tangsimekar
Ds. Cipedes
Ds. Cigentur
Ds. Karangtunggal
Ds. Tanggulun
Ds. Talun
Ds. Sudi
Ds. Lampegan
Ds. Karyalaksana
Ds. Pangguh
Ds. Neglasari
Ds. Dukuh
Ds. Ibun
19

GEMPA BUMI
GUNUNG
NO KESATU AN WILAYAH ANGIN TOPAN BANJIR TANAH LONGSOR KEBAKAR AN KET
TEKTONIK VULKANIK MELETUS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11
Ds. Laksana
Ds. Mekarwangi
Ds. Majakerta
Ds. Majasetra
Ds. Majalaya
Ds. Biru
Ds. Padaulun
Ds. Sukamaju
Ds. Neglasari Ds. Neglasari
Ds. Bojongemas
Ds. Solokanjeruk
Ds, Langensari Ds, Langensari
Ds.
Rancakasumba
Ds. Cibodas
Ds. Padamukti
Ds. Ancolmekar
Ds. Cilampeni
Ds. Resmi
Tingal
Ds. Cihawuk
Ds. Cibeureum
Ds. Cikembang
Ds. Tarumajaya
Ds. Neglawangi Ds. Neglawangi
Ds. Cikawao
Ds. Nagrak
Ds. Mandalahaji
Ds. Sukarame
Ds. Maruyung
Ds. Cikitu
Ds. Girimulya
Ds. Pangauban
Ds. Cinangela
Ds. Mekarsari
Ds.Dayeuhkolot
Ds.Citeureup
Kel.Pasawahan
Ds.Cangkuang
wetan
Ds.Bojongsang
Ds. Bojongsari
Ds.Buah batu
Ds.Tegal luar
Kel. Baleendah
Kel. Andir
Ds. Sumbersari
Ds. Babakan
Ds. Kamasan
Ds. Tarajusari
Ds. Tanjungsari
Ds. Warjabakti
Ds. Tribaktimulya
Ds. Wanasuka
Ds. Margaluyu
Ds. Tribaktimulya
20

GEMPA BUMI
GUNUNG
NO KESATU AN WILAYAH ANGIN TOPAN BANJIR TANAH LONGSOR KEBAKAR AN KET
TEKTONIK VULKANIK MELETUS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11
Ds. Sukaluyu
Ds. Banjarsari
Ds. Sukamanah
Ds. Margamulya
Ds. Warnasari
Ds. Lamajang
Ds. Margamukti
Ds. Sadu
Ds. Sukajadi
Ds. Sukamulya
Ds. Tenjolaya
Ds. Sugihmukti
Ds. Cimekar
Ds. Cinunuk Ds. Cinunuk
Ds. Cileunyi kulon
Ds. Cileunyi wetan
Ds. Cibiru Hilir
Ds. Cibiru Wetan Ds. Cibiru Wetan
Ds. Cilengkrang
Ds. Ciporeat Ds. Ciporeat
Ds. Melatiwangi
Ds. Jatiendah
Ds. Cipanjalu Ds. Cipanjalu
Ds. Girimekar
Ds. Ciburial
Ds. Mekarsaluyu
Ds. Cimenyan Ds. Cimenyan
Ds.
Mandalamekar
Ds. Mekarmanik
Ds. Sindanglaya
Ds. Cikadut Ds. Cikadut
Kel. Cibeunying Kel. Cibeunying
Kel. Padasuka Kel. Padasuka
Ds. Sukawening
Ds, Sukawening
Ds.Sukaresmi
Ds. Cipelah
Ds. Lagadar
Ds. Lagadar
Ds.Margaasih
Ds.Rahayu
Ds. Mekarrahayu
21

5. Prosedur Penanggulangan Bencana


a. Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab dalam
penyelenggaraan penanggulangan bencana. Sebagaimana didefinisikan
dalam UU 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana,
penyelenggaraan Penanggulangan Bencana adalah serangkaian upaya
yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya
bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan
rehabilitasi.
Rangkaian kegiatan tersebut apabila digambarkan dalam siklus
penanggulangan bencana adalah sebagai berikut :

Pada dasarnya penyelenggaraan adalah tiga


tahapan yakni :
1. Pra bencana yang meliputi:
- situasi tidak terjadi bencana
- situasi terdapat potensi bencana
2. Saat Tanggap Darurat yang dilakukan
dalam situasi terjadi bencana
3. Pascabencana yang dilakukan dalam saat
setelah terjadi bencana

Tahapan bencana yang digambarkan di atas, sebaiknya tidak dipahami


sebagai suatu pembagian tahapan yang tegas, dimana kegiatan pada
tahap tertentu akan berakhir pada saat tahapan berikutnya dimulai. Akan
tetapi harus dipahami bahwa setiap waktu semua tahapan dilaksanakan
secara bersama-sama dengan porsi kegiatan yang berbeda. Misalnya
pada tahap pemulihan, kegiatan utamanya adalah pemulihan tetapi
kegiatan pencegahan dan mitigasi juga sudah dimulai untuk
mengantisipasi bencana yang akan datang.

b. Perencanaan dalam Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana


Secara umum perencanaan dalam penanggulangan bencana dilakukan
pada setiap tahapan dalam penyelenggaran penanggulangan bencana
22

Dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana, agar setiap kegiatan


dalam setiap tahapan dapat berjalan dengan terarah, maka disusun suatu
rencana yang spesifik pada setiap tahapan penyelenggaraan
penanggulangan bencana.
1. Pada tahap Prabencana dalam situasi tidak terjadi bencana, dilakukan
penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana (Disaster Management
Plan), yang merupakan rencana umum dan menyeluruh yang meliputi
seluruh tahapan / bidang kerja kebencanaan. Secara khusus untuk upaya
pencegahan dan mitigasi bencana tertentu terdapat rencana yang disebut
rencana mitigasi misalnya Rencana Mitigasi Bencana Banjir DKI Jakarta.
2. Pada tahap Prabencana dalam situasi terdapat potensi bencana
dilakukan penyusunan Rencana Kesiapsiagaan untuk menghadapi
keadaan darurat yang didasarkan atas skenario menghadapi bencana
tertentu (single hazard) maka disusun satu rencana yang disebut
Rencana Kontinjensi (Contingency Plan).
3. Pada Saat Tangap Darurat dilakukan Rencana Operasi (Operational
Plan) yang merupakan operasionalisasi/aktivasi dari Rencana
Kedaruratan atau Rencana Kontinjensi yang telah disusun sebelumnya.
4. Pada Tahap Pemulihan dilakukan Penyusunan Rencana Pemulihan
(Recovery Plan) yang meliputi rencana rehabilitasi dan rekonstruksi yang
dilakukan pada pasca bencana. Sedangkan jika bencana belum terjadi,
maka untuk mengantisipasi kejadian bencana dimasa mendatang
dilakukan penyusunan petunjuk /pedoman mekanisme penanggulangan
pasca bencana.

c. Perencanaan Penanggulangan Bencana


Perencanaan penanggulangan bencana disusun berdasarkan hasil
analisis risiko bencana dan upaya penanggulangannya yang dijabarkan
dalam program kegiatan penanggulangan bencana dan rincian
anggarannya.
Perencanaan penanggulangan bencana merupakan bagian dari
perencanaan pembangunan. Setiap rencana yang dihasilkan dalam
perencanaan ini merupakan program/kegiatan yang terkait dengan
23

pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan yang dimasukkan dalam


Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Jangka Menengah
(RPJM) maupun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahunan.
Rencana penanggulangan bencanaditetapkan oleh Pemerintah dan
pemerintah daerah sesuai dengan kewenangan untuk jangka waktu 5
(lima) tahun. Penyusunan rencana penanggulangan bencana
dikoordinasikan oleh:
1. BNPB untuk tingkat nasional;
2. BPBD provinsi untuk tingkat provinsi; dan
3. BPBD kabupaten/kota untuk tingkat kabupaten/kota.
Rencana penanggulangan bencana ditinjau secara berkala setiap 2 (dua)
tahun atau sewaktu-waktu apabila terjadi bencana.

d. Proses Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana


Secara garis besar proses penyusunan/penulisan rencana
penanggulangan bencana adalah sebagai berikut :

e. Prosedur Penanggulangan Bencana


1) Kebijakan
a) Pencarian, pertolongan dan evakuasi korban bencana
dilaksanakan secara terpadu dan terkoordinasi yang melibatkan
seluruh potensi pemerintah, swasta dan masyarakat.
b) Pelaksanaan pencarian, pertolongan dan evakuasi korban
bencana dilakukan dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang menghargai budaya, adat istiadat, kearifan lokal dan
pengetahuan masyarakat setempat.
c) Peran serta lembaga internasional dan lembaga asing non
pemerintah bersifat komplementer.
24

2) Strategi
a) Membentuk Posko kedaruratan dan penetapan Organisasi
Komando Penanganan Darurat Bencana.
b) Memobilisasi potensi sumberdaya.
c) Memberdayakan masyarakat.
d) Mengkoordinasikan peran serta lembaga usaha, lembaga
internasional dan lembaga asing non pemerintah dalam pencarian,
pertolongan dan evakuasi korban bencana.

3) Prinsip
a) Cepat dan tepat;
b) Dapat diandalkan;
c) Prioritas;
d) Koordinasi;
e) Keterpaduan;
f) Berhasil guna;
g) Transparansi;
h) Akuntabilitas;
i) Kemitraan;
j) Pemberdayaan;
k) Non diskriminasi;
l) Non proletisi; dan
m) Keselamatan.

4) Organisasi Pelaksana
a) Pelaksana pencarian, pertolongan, dan evakuasi korban
bencana adalah Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC
PB).
b) Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC PB)
merupakan bagian dari Tim Penanggulangan Bencana Saat Tanggap
Darurat, yang terdiri dari unsur BNPB/BPBD, Basarnas/Kantor SAR,
Departemen Teknis/Dinas, TNI dan Polri.
c) Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC PB)
Nasional diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Bencana.
d) Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC PB) Provinsi
diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Provinsi.
e) Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC PB)
Kabupaten/Kota diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten/Kota.
f) Berdasarkan Struktur Organisasi Komando Tanggap Darurat
Bencana, Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC PB)
berada di bawah Bidang Operasi, yang terdiri dari Seksi TRC, Sub
Seksi Pencarian, Sub Seksi Pertolongan, dan Sub Seksi Evakuasi.
g) Lembaga internasional dan lembaga asing non pemerintah
dapat berperan dalam pencarian, Pertolongan, dan Evakuasi, dengan
25

persetujuan Kepala BNPB, setelah berkoordinasi dengan


instansi/lembaga terkait dan dalam operasinya berada di bawah
komando Komandan Tanggap Darurat Bencana.

5) Tujuan Pencarian Pertolongan dan Evakuasi


a) Menemukan lokasi bencana, korban manusia dan harta benda
yang hilang atau yang dikhawatirkan akan hilang akibat bencana.
b) Menolong korban bencana yang sakit akibat bencana.
c) Memindahkan korban dari lokasi bencana ke tempat yang
aman.

6) Sasaran Pencarian Pertolongan dan Evakuasi


a) Lokasi Bencana. Dalam Pencarian, Pertolongan dan Evakuasi
memerlukan kejelasan lokasi bencana, kondisi medan bencana dan
tempat evakuasi.
b) Korban Bencana. Dalam hal ini diprioritaskan bagi korban
bencana yang masih hidup, luka-luka dan kelompok rentan serta yang
meninggal dunia.

7) Wewenang BNBP/BPBD Dalam Pencarian Pertolongan dan Evakuasi


a) Menyingkirkan dan/atau memusnahkan barang atau benda
dilokasi bencana yang dapat membahayakan jiwa dan dapat
mengganggu proses penyelamatan.
b) Memerintahkan orang untuk keluar dari suatu lokasi atau
melarang orang untuk memasuki suatu lokasi.
c) Mengisolasi atau menutup suatu lokasi baik milik publik maupun
pribadi.
d) Memerintahkan kepada pimpinan instansi/lembaga terkait untuk
mematikan aliran listrik, gas, atau menutup/ membuka pintu air.
8) Organisasi Tim Pencarian Pertolongan dan Evakuasi
a) Tim pencarian terdiri atas tenaga terlatih dalam bidang
pencarian korban bencana dan tenaga medis serta melibatkan warga
masyarakat setempat.
b) Tim penolong terdiri atas tenaga terlatih dalam bidang medis,
psikolog dan pekerja sosial dibantu oleh tenaga relawan serta warga
masyakat setempat.
c) Tim evakuasi terdiri atas tenaga terlatih dalam bidang evakuasi,
tenaga medis, pekerja sosial, dan psikolog; serta warga masyarakat
setempat.

9) Pencarian
a) Tim pencarian menuju lokasi bencana setelah mendapat
informasi kejadian bencana dan mendapat komando dari komandan
tanggap darurat.
b) Memetakan kondisi cuaca, geografis, topografis, dan keadaan
awal akibat bencana.
26

c) Menentukan lokasi bencana dan luas dampak bencana serta


mengadakan pembagian daerah pencarian, dengan membuat batasan
lokasi bencana berdasarkan klasifikasi tiga wilayah penanggulangan
d) Memetakan kondisi serta jumlah korban, korban selamat dan
korban sakit. Pemetaan kondisi korban sakit menggunakan triase 4
(empat) tingkat.
e) Mengidentifikasi dan mengantisipasi kebutuhan yang diperlukan
dalam pertolongan dan evakuasi korban bencana.
f) Mengidentifikasi sumberdaya lokal dan potensi risiko sekunder
bagi keselamatan korban dan penolong.
g) Melaporkan kegiatan pencarian secara berkala per 3 jam atau
per 6 jam atau sesuai kondisi.

10) Pertolongan
a) Tim menyusun rencana pertolongan.
b) Tim penolong menuju lokasi bencana bersama tim pencarian
dengan terlebih dahulu mempelajari batasan klasifikasi tiga wilayah
penanggulangan yang telah ditetapkan oleh Tim Pencarian.
c) Memberikan pertolongan pertama kepada korban bencana di
tempat kejadian.
d) Pengobatan sementara kepada korban bencana di tempat
kejadian.
e) Melakukan rujukan bagi korban yang memerlukan tindakan lebih
lanjut.
f) Melaporkan kegiatan pertolongan secara berkala per 3 jam atau
per 6 jam atau sesuai kondisi.

11) Evakuasi
a) Tim evakuasi menuju lokasi bencana bersama tim pencarian
dan tim penolong.
b) Memindahkan korban bencana keluar dari sumber bencana ke
tempat yang lebih aman untuk mendapat tindakan selanjutnya.
c) Memberikan pengobatan sementara kepada korban bencana
selama dalam perjalanan.
d) Memberikan dukungan sosial dan psikologis kepada korban
bencana.
e) Melaporkan kegiatan evakuasi secara berkala per 3 jam atau
per 6 jam atau sesuai kondisi.

12) Fasilitas
Fasilitas yang dibutuhkan dalam pencarian, pertolongan dan
evakuasi terdiri atas perlengkapan tim dan perlengkapan pribadi.

13) Waktu
a) Waktu pencarian, pertolongan dan evakuasi terhadap korban
bencana dihentikan jika :
- Seluruh korban telah ditemukan, ditolong dan dievakuasi.
27

- Setelah jangka waktu 7 (tujuh) hari sejak dimulainya pencarian,


tidak ada tanda-tanda korban akan ditemukan.
b) Waktu penghentian pencarian dan pertolongan korban bencana
dapat dibuka kembali dengan pertimbangan adanya informasi baru
mengenai indikasi keberadaan korban bencana.

6. Kesimpulan dan Saran


Dari hasil analisis dan potensi bencana alam di Wilayah Korem 062/TN dapat
disimpulkan dan disarankan sebagai berikut :
a. Kesimpulan
Wilayah jawa barat bagian timur yang berada diwilayah korem 062/TN
yang terdiri dari kabupaten bandung barat, kabupaten sumedang,
kabupaten garut, kabupaten tasikmalaya, kabupaten ciamis dan
kabupaten banjar. Merupakan daerah rawan bencana yang sangat tinggi
dan juga sangat bervariasi baik akibat faktor geologi (gempabumi,
tsunami dan letusan gunung api) maupun bencana akibat
hydrometeorologi (banjir, tanah longsor, kekeringan, angin topan).

b. Saran
1) Wilayah Korem 062/TN termasuk wilayah yang rawan bencana
sehingga masyarakat diwilayah ini harus selalu waspada terhadap
ancaman bencana dan disarankan bahwa bangunan yang berada di
kawasan tersebut harus tahan terhadap ancaman bencana (gempa,
banjir, longsor dll).
2) Mitigasi dapat dilakukan dengan penanaman Vegetasi pantai,
Pembuatan jalur evakuasi yang efektif, dan pembangunan shelter.
3) Tabel daerah rawan bencana dapat dijadikan sebagai pedoman
untuk pembuatan jalur evakuasi serta pengembangan Wilayah
Korem 062/TN.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2007 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan


Bencana. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 No.66 : Jakarta.

BAKORNAS PBP. 2007. Arahan Kebijakan Mitigasi Bencana Perkotaan di


Indonesia. Jakarta : Badan Koordinasi Nasional Penanganan Bencana.

Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 4 Tahun 2008


tentang Pedoman Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana.

Data Daerah Rawan Bencana Korem 062/TN.

Anda mungkin juga menyukai