Anda di halaman 1dari 3

MEREKAM CERITA DIBALIK PESONA DAN KEINDAHAN GUNUNG PAPANDAYAN

“Kembalilah ke alam dan sepi,bila kau lelah pada keramaian “ Bisik batin yang menjadikan
alasan saya dan keluarga mengunjungi tempat wisata Gunung Papandayan yang terletak di
Garut-Jawa Barat.Pemandangan Papandayan yang indah membuat Gunung ini dijuluki sebagai
“Switzerland van java” memukau mata dan menyejukan batin tak kalah indah dari Eropa.

Pemandangan Papandayan sangat berbeda dengan rutinitas hidup di kota yang


melelahkan,menjadikan tubuh sebagai kendaraan yang ditumpangi mimpi dan
obsesi.Kebanyakan kita seperti zombie yang tersiksa tapi kita menerima.Sehingga perlulah
sedikit kita melepas penat atau bisa juga disebut melarikan diri sejenak dari riuh menuju sepi.

Papandayan sendiri adalah salah satu gunung aktif jenis strato dengan ketinggian 2665
mdpl.Menurut klasifikasi Schmidt dan Ferguson kawasan gunung Papandayan termasuk type
iklim B,dengan curah hujan rata-rata 3000 mm/Tahun.Kelembaban udara 70-80 mil dan
temperature 10-15 derajat celcius yang sudah pasti dingin luar biasa.(dilansir dari laman
kompas.com,11/3/2019)

Menurut sejarah,nama Papandayan berasal dari bahasa Sunda ‘Panday’ yang artinya ‘ Panday
Besi’ karena suara kawahnya pada masa lampau mirip dengan tempat Panday Besi. Dalam
catatan sejarah Gunung Papandayan telah meletus beberapa kali diantaranya pada 12 Agustus
1772, 11 Maret 1923, 15 Agustus 1942 dan terakhir pada tanggal 11 November 2002.

Siapa sih yang tidak kenal dengan Gunung Papandayan ? Gunung yang terletak di kecamatan
Cisurupan Kabupaten Garut ini sudah sejak lama menjadi salah satu gunung Favorit yang
banyak dikunjungi oleh para Wisatawan, baik itu para pendaki Gunung atau Wisatawan
Konvensional. Meskipun Gunung ini masuk kedalam kategori Gunung Berapi Aktif, namun
pesonanya malah menjadi keunikan tersendiri bagi para pengunjung Khususnya mereka yang
tinggal diwilayah Jawa Barat atau DKI Jakarta. Dengan Kawah Ekssotis yang tak pernah berhenti
mengeluarkan asap tiap harinya membuat Gunung menjadi Objek Wisata yang menarik dan
layak untuk dikunjungi.

Lalu apa aja sih keindahan yang ada di Gunung Papandayan ?


Dalam catatan perjalanan kali ini saya akan berbagi sedikit Informasi serta keindahan yang saya
lihat dan juga Potret ketika berkunjung ke Gunung Papandayan beberapa waktu yang lalu
karena jaraknya yang tidak begitu jauh dari pusat Kota Garut, dan hanya perlu waktu 3 jam
Perjalanan dari Kota Bandung membuat Gunung itu cukup sering saya kunjungi.
Dari Post depan, kami sudah diingatkan dengan Kode Etik Pencinta Alam yaitu” Jangan Ambil
sesuatu kecuali Gambar, jangan bunuh sesuatu kecuali waktu dan jangan tinggalkan sesuatu
kecuali jejak”. Meskipun Gunung Papandayan ini sering dianggap Gunung yang kurang
menantang oleh para Pendaki, tapi keindahannya tak kalah dengan Gunung yang lebih tinggi
banyak tempat indah yang sangat cocok untuk dijadikan tempat berfoto atau Selfie.

Mulai dari Pondok Salada yang banyak di tumbuhi Bunga Edelweis, Hutan mati yang begitu
Eksotis hingga Ghober Hoed yang sangat cantik ketika dijadikan tempat menyaksikan Matahari
terbit. Untuk jalur pendakiannya sendiri bisa di bilang lumayan landai bahkan untuk di Area
Camp yang terletak di Pondok Salada kita hanya perlu berjalan kaki sekitar 2 Jam dari area
Parkir jika masih dianggap berat teman teman pun bisa menyewa Ojeg yang dapat
mengantarkan ketempat yang diinginkan.

Selain ramah bagi pendaki, Gunung Papandayan juga memanjakan pengunjung dengan
suguhan pesona wisata yang dimiliki. Terdapat beberapa Spot Khas kawasan Gunung Berapi
yang dapat di temui di Gunung Papandayan. Ini salah satu alasan Papandayan layak di sebut
sebagai Gunung Berapi yang menyuguhkan paket lengkap bagi semua pengunjung.

Kawasan Belerang
Sebagaimana Gunung berapi aktif pada umumnya, Gunung Papandayan memiliki kawah aktif
yang masih mengeluarkan asap belerang.Kawah ini tidak begitu luas dan tidak berada di puncak
gunung.Hal ini mengingat Papandayan tergolong gunung api berbentuk strato.Kawasan kawah
dibatasi dengan pagar pembatas,dengan maksud melarang pengunjung untuk mendekat.

Padang Edelweis
Selanjutnya teman teman bisa menemukan hamparan Padang Edelweis di Gunung
Papandayan.Edelweis paling banyak terdapat di Tegal Alun.Tegal Alun adalah puncak dari
papandayan.Namun kawasan ini merupakan kawasan terlarang didatangi karena alasan
keselamatan.Meskipun tidak mencapai puncak,kami tetap bisa menyaksikan bunga abadi yang
terdapat diantara Pondok Salada dan Hutan Mati.

Hutan Mati
Ini merupakan Ikon khas dan spot wajib dikunjungi di Gunung Papandayan.Hutan mati
dipenuhi dengan pohon-pohon cantigi yang sudah mati.Batang-batang kering yang tersisa
justru menciptakan keindahan tersendiri.

Hampir semua pendaki berhenti di area ini untuk mengambil gambar dan mengabadikan
momen bersama keluarga atau teman-teman.
Menara Pandang
Satu fasilitas baru yakni Menara Pandang 2,siap memanjakan mata kita untuk melepas sunset
atau matahari terbenam.Memiliki ketinggian sekitar 1.900 mdpl,sehingga seluruh view terlihat
secara jelas.”Terkejut seraya diatas awan” saat pertama kali saya berada diatas wahana ini.

Kolam Air Panas


Kolam Air Panas terletak disekitar area parkiran kendaraan,tepatnya di belakang mushola,kita
bisa menikmati hangatnya air belerang dari sumber alami ditengah sejuk hawa dataran tinggi.

Jadi tak heran jika gunung ini memang sangat direkomendasikan untuk para pengunjung yang
ingin menikmati keindahan alam.Mungkin Gunung Papandayan ini bisa dijadikan salah satu
referensi tempat wisata yang bisa teman- teman kunjungi nanti setelah pandemi Covid-19 yang
sedang kita hadapi telah berakhir.Semoga dari informasi yang saya sampaikan terdapat
manfaat yang bisa diambil. Salam lestari,salam petualangan!(persit kartika Chandra kirana
anak ranting 4 Denkesyah Garut,Lilis Dadan Mukhlisin)

Anda mungkin juga menyukai