Nama : Diano Karno

Nim : 218.0002
Studi : S1- Teknik Lingkungan
Tugas : Membuat tulisan tentang kawasan konservasi Gunung Rinjani

PENDAKIAN MENIKMATI
KEINDAHAN GUNUNG RINJANI

Bagi saya gunung adalah suatu tempat yang tepat untuk menenagkan diri
dari kerasanya kehidupan kota, karena disana kita bisa menikmati udara yang
segar dan pemandangan yang sangat indah. Dan salah satu gunung yang sangat
saya sukai adalah Gunung Rijani, karena rinjai memiliki panorama yang sangat
bagus yang tidak dimiliki oleh gunung-gunung lain. Setiap tahun (juni-agustus)
rinjani banyak dikunjungi oleh para pecinta alam mulai dari warga lokal hingga
warga asing. Gunung rinjani merupakan gunung berapi kedua tertingi di
Indonesia, dengan ketinggian 3.726 mdpl dan terletak pada lintang 8 o 25’ LS,116o
28’ BT.
Berangkat dari kota mataram ke pos pendaftaran Taman Nasional Gunung
Rinjani Sembalun Lombok Timur (TNGR) membutuhkan waktu sekitar 4-5 jam
perjalanan. Sesampainya di TNGR, kita harus melakukan registrsi pendakian 3-4
hari di atas gunung rinjani dengan biaya masuk Rp. 5.000 per harinya dan biaya
asuransi sebesar Rp 10.000. Jadi, jika kita ingin mendaki gunung rinjani selama 3
atau 4 hari, kita harus mengeluarkan biaya sekitar 25.000-30.000 per orangya.
Murah kan, teman-teman travelovers?
 Selain puncak rinjani, tempat yang sangat indah dan paling di sukai oleh
para pendaki adalah Segera Anak, sebuah danau yang terletak di ketinggian 2.000
mdpl. Disini pendaki bisa membuat tenda di pingir danau, selain pedaki bisa
menikmati pemandangan Gunung Baru Jari (anak gunung rinjani), anda juga bisa
memancing ikan di danau Segara Anak. Ikan yang melimpah membuat para
pendaki menikmati sensasi mancing dan nikmatnya menyantap ikan segar. Untuk
mencapai lokasi ini kita bisa mendaki dari 2 rute yaitu desa senaru dan desa
sembalun lawang. Selain itu, tak lengkap rasanya jika para pendaki tidak
menikmati pemandian Aik Kalaq (air mendidih) di bawah air terjun sebelah danau
segera anak. Air yang mendidih yang keluar dari dasar bumi gunung rinjani, yang
konon katanya memiliki khasiat untuk mengobati selaga macam penyakit. Salah
satuya adalah penyakit gudes (penyakit kulit).
Banyak jalur untuk mendaki gunung rinjani, tetapi kebanyakan pedaki
memulai pendakian dari rute sembalun dan mengakhiri pendakian di senaru.
Karena, bisa menghemat 700m ketinggian, rute sembalun agak panjang tetapi
datar dan cuacanya lebih panas karena melalui padang savana yang terik (suhu
dingin tetapi radiasi matahari langsung membakar kulit), untuk menjaga kulit
tidak terbakar saya menghimbau kepada para pendaki untuk memakai krim
penahan panas matahari. Sedangkan dari rute senaru kita akan melawati tanjakan
tanpa jeda, tetapi cuaca lembut karena melalui hutan. Untuk mencapai puncak
(dari arah danau) kita harus berjalan kaki mendaki dinding sebelah barat setinggi
700m dan memiliki punggungan 1.000m yang di tempuh dalam 2 tahap 3 jam dan
4 jam. Tahap pertama menuju Plawangan Sembalun, camp terakhir untuk
menunggu pagi hari. Summit attack biasanya kita lakukan pada pukul 3 dini hari
untuk mencari momen indah matahari terbit di puncak rinjani. Bagi saya
perjalanan menuju puncak tergolong lumayan, karena meniti di bibir kawah
dengan margin safety yang pas-pasan, medan pasir, batu, dan tanah. Dengan
medan yang sudah kita lalui semuanya terbayar dengan pemandangan alam yang
sangat indah.
Begitulah kisah pendakian sembari menikmati keindahan gunung rinjani,
jka kalian pulang dari jalur senaru atau lewat kembali lewat jalur sembalun.
Kalian membutuhkan waktu selama 8-12 jam perjalanan, mengingat akan kembali
menanjak menuju plawangan sembalun atau plawangan senaru. Tapi, jika kalian
memilih pulang melewati jalur torean Lombok Utara, kalian akan menempuh
waktu 9-11 jam perjalanan, namun tidak perlu naik kembali ke plawangan
sembalun atau senaru.
 Begitulah kenangan keindahan Gunung Rinjani, sebelum rinjani diterpa
gempa tahun 2018 lalu yang mengharuskan pihak TNGR menutup pendakian
gunung rinjani dalam waktu yang lama. Diakibatkan jalurnya banyak yang
longsong, putus dan retak akibat gempa 7.0 Skala Richter.