Di taman ini tersedia pula open stage dan tahun 2018 keluar sebagai juara 1
dataran tinggi terpopuler pada anugerah pesona Indonesia (API) 2018.
Eng: Sipinsur Tourist Park distanced 18,9 km within 20 minutes from Silangit
Airport, located in Pearung Village of Paranginan Districts, is one of the Toba
Caldera Geopark Geosite in Humbahas. Tourism includes beautiful natural
panorama such as pine forest conservation area on the southern edge of
Lake Toba of 1432 masl.
For as long as the area on our site, we will be spoiled by the family-friendly
outbound facility. I myself am also mesmerized by the vast view of Toba
Caldera green hill, especially the panorama of Sibandang isle. The area also
presents the best sunrise and sunset experience.
There is an open stage in the park. Back in 2018, the park earned first
place as the most popular highland in Anugerah Pesona Indonesia 2018.
(Dolok Sanggul)
Ind: Ibukota Humbahas yaitu Dolok Sanggul, berjarak 22 km dari Sipinsur, 32 km
dari Bandara Silangit telah memiliki fasilitas penginapan seperti hotel dan
homestay untuk para traveller.
Eng: The capital of Humbahas, Dolok Sanggul, 22 km from Sipincur and 32 km
from Silangit Airport, offers lodging facilities such as hotels and homestays
for travelers.
(Bakara Valley View)
Ind: Sejauh 14.1 km dari ibukota Humbahas yaitu Kecamatan Baktiraja, Pesona
alam yang disajikan seperti mata air, sungai, air terjun, danau, dan bebatuan
menjadi daya tarik yang dimiliki oleh lembah Bakara. Pedesaan yang diapit
oleh perbukitan di lembah ini memiliki penduduk yang mayoritas bertani dan
menangkap ikan. (Scene naik ke pembatas jalan). Di setiap belokan menuruni
lembah Bakara, saya swafoto untuk mendapatkan latar bukit dan danau dari
sisinya yang menakjubkan.
Eng: Parted 14,1 km from the capital of Humbahas is Baktiraja Districts. The
natural beauty it presents including the water springs, rivers, waterfalls,
lakes, and rocks become the attraction that Bakara valley can offer. The
village flanked by hills on this valley has a majority of its population who
grow crops and catch fish for a living. On every turn on the way down
through the Bakara valley, I take a selfie to get stunning views of the hills and
the lake.
2. 2:20 - 02:28
Ind: Terlihat beberapa pria di seberang jalan yang sedang menumpukkan ban.
Saya penasaran dan menghampiri mereka. Rasa penasaran saya pun
terjawab, ternyata mereka menyediakan jasa river tubing.
Eng: There are several men across the road who are piling tires. I grow my
curiosity and then approach them. I find my answer. It turns out they provide
river tubing services.
3. 02:29 - 03:19
Ind: Kalian gak perlu khawatir dengan barang bawaan, karena Simamora River
Tubing menyediakan fasilitas untuk penitipan barang. Untuk menunjang
keamanan & keselamatan,
perlengkapan seperti pelampung, …
helm, …
pelindung kaki, …
dan terakhir, pelindung lengan
Setiap pengunjung wajib memakai perlengkapan tersebut dengan benar dan
sudah ada yang memandu pada wahana tersebut.
Eng: Put your worries over your luggage aside, for the Simamora River Tubing
provides luggage storage facilities. To support security and safety,
¥ equipment such as buoys, ...
¥ helmets for head protection, ...
¥ foot guards for shins protection, ...
¥ and lastly, arm guards for elbow protection are available.
Every visitor must wear the equipment procedurally. Some people will guide
the ride.
4. 03:20 - 03:30
Ind: Pemandu akan melakukan briefing sebelum memulai keseruan di air nanti.
Untuk membakar semangat, yel-yel dulu yuk!
Eng: The guide will conduct a briefing before starting the fun on the water. To light
the spirit up, let's do the yells first!
5. 03:35 - 03:59
Ind: Berjalan beriringan sambil memegang ban dan dayung, lokasi yang dituju
sebagai titik awal petualangan ini tidak terlalu jauh. Rasanya tidak sabar
dengan air dan arus yang akan dilalui.
¥ Asyik, lokasinya sudah di depan mata, nih! Semangat berjalan kian
bertambah!
Eng: Walking hand in hand while carrying the tires and paddle, the intended
location as the starting point of his adventure draws near. We already feel
impatient for the water and the fun that awaits.
¥ At last, we are almost arriving on the spot! Our spirits are awakening.
04.00 - 5.54
Ind: *diam*
Eng: *silent*
(Barani Rafting)
1. Scene 1: 5.56-6.00
Untuk menguji adrenalin, selepas river tubing, sungai yang disebut aek silang
ini,
To test our adrenaline after the river tubing, continuing our trip on the Aek
Silang river,
2. Scene 2: 6.01-6.05
memiliki potensi arung jeram dengan grade 3. Kami bersama-sama membawa
perahu karet ke tepi sungai.
there is a rafting section with grade 3. We eventually carry the rubber boat to
the river bank.
3. Scene 3: 6.06-6.09
kami satu per satu masuk ke perahu dan mengatur posisi duduk.
We hop up onto the boat person by person and adjust our seats
4. Scene 4: 6.10-6.16
Saya dan teman-teman sudah bersedia untuk uji nyali bersama Barani Rafting.
We are ready to test our guts (re: gats) through this Barani Rafting
5. Scene 5: 6.17-6.23
Sungai aek silang memiliki keunikan yaitu airnya yang coklat bukan berarti
kotor ya karena aman untuk kulit dan sangat dingin., hm, siap, mulai!
Aek Silang river is unique, as its brown color is not indicating its dirty. The
water is safe for the skin and also very cold. Hmm… Ready...? GO!!!
6. Scene 6: 6.24-6.36
Pantun dulu yuk! Mendayung di aek silang, nikmati sungainya dan tetap
tenang, jangan takut kena tilang, kecuali bebatuannya hilang! hehehe Ini
adalah pengalaman pertamaku bermain fun rafting
Let’s have a rap phrase (re: freis)! !!!
7. Scene 7:6.37-6.44
Tenang aja, pemandu sudah mengikuti pelatihan loh,mulai dari pengenalan
potensi arung jeram,
Let go of your worries, for the guides have received immersive training,
starting from the intro to rafting potential,
8. Scene 8:6.45-7.04
renang,teknik dasar, peralatan,penyelamatan, kepemanduan, serta pengelolaan
arung jeram oleh Federasi Arung Jeram Indonesia. Menabrak batu sudah
biasa, pemandu akan membantu koordinasi cara mendayung, jadi jangan lupa
menikmati pemandangan ya! ini sudah balik lagi searah arus, keren kan?
swimming, basic techniques, equipment, rescue, scouting, and rafting
management by the Indonesian Rafting Federation. Bumping the rocks is daily,
and the guide will help with how to paddle, so keep enjoying the view! Now
back to the current. Cool, right?
9. Scene 9: 7.05-7.14
Semangat, ayo dayung bersamaan, kata pemandu! Kamu tahu tidak? kalau
arung jeram aek silang adalah satu-satunya lokasi yang bermuara ke danau
tobal
'Keep up! Let us row together!' said the guide. Do you know that Aek Silang
rafting is the only location that ends up on Toba Lake?
10. Scene 10: 7.15-7.28
Satu-satunya di dunia yang akhir pengarungan di sebuah danau bukan di
sungai. Edukasi olahraga, rekreasi, dan atraksi wisata yang ditawarkan oleh
Barani Rafting bikin ketagihan! Menikmati pesona alam dengan latar
pegunungan, persawahan
The only one in the world where the rafting sport ends up on a lake instead of
a river. Sports, recreations and tourism attractions education offered by Barani
Rafting are addictive! Enjoying the natural charm of mountains, rice fields,
11. Scene 11: 7.29-7.36
dan kebun bawang ditambah lagi keterampilan serta kekuatan fisik untuk
mendayung perahu karet melawan derasnya aliran sungai aek silang.
and shallot fields while challenging ourselves in the game of skill and physical
strength for rafting against the swift currents of the Aek Silang river.
12. Scene 12: 7.37-7.53
Sensasinya beda deh! Ada info lagi nih buat kamu si pecinta olahraga ekstrem.
Aek silang dapat meluap 1 hingga 3 meter lebih tinggi dan 4x lebih deras dari
kecepatannya menjadi 1/1,5 m/s. Kamu datang saat musim penghujan ke desa
siunong-unong julu, kecamatan baktiraja bersama barani rafting!
We're going to feel a different sensation! More information for you extreme
sports lovers. Aek Silang can overflow 1 to 3 meters higher and four times
more swiftly to 1 or 1.5 m/s (read: sekens). You can come in the rainy season
to the Siunong-unong Julu village, Baktiraja districts, accompanied by Barani
Rafting.
13. Scene 13: 7.55-8.06
Kalau pemula seperti saya, fun rafting di musim kemarau aja! Kita berhenti di
bawah jembatan dulu yuk, masih ada keseruan lain menanti! Ini saya kasih
suara aliran sungainya ya
For beginners like me, we do fun rafting in the dry season. Let us stop by
under the bridge. There is other fun awaiting! Let me let you hear the river
flow.
14. Scene 14: 8.07-8.13
gak ada ngomong (silent)
15. Scene 15: 8.14-8.26
gak ada ngomong (silent)
16. Scene 16: 27-8:30
gak ada ngomong (silent)
(SUP)
1. Scene 1: 8.31-8.49
Selamat datang di “SUP Topi Ni Tao” yang terletak di Desa Simangulampe
Kecamatan Baktiraja. stand up paddle-board atau stand up paddling yang
menjadi tren baru di kawasan Danau Toba, magnet wisata olahraga air.
Welcome to the SUP Topi Ni Tao in Simangulampe village, Baktiraja district.
Stand-up paddle-board or stand-up paddling is a new trend in the Toba Lake
region, becoming the magnet of water sports tourism.
2. Scene 2: 8.50-8.58
Fakta yang perlu kamu tahu, paddling berasal dari Hawaii tahun 1976 yang
awalnya digunakan untuk membantu navigasi laut. Paddling mengadopsi
teknik berdiri dari selancar dan teknik mendayung dari kayak.
Facts for you, paddling originated in Hawaii in 1976. Paddling was first used
back then for supporting sea navigation. Paddling adopted standing
techniques from surfing and rowing techniques from kayaking.
3. Scene 3: 9.03-9.15
Pelatih dari SUP Topi Ni Tao mengajarkan untuk memegang dayung dengan
siku membentuk sudut 90 derajat. Tetap tenang saat naik dan posisikan kaki
saat berdiri secara paralel di tengah paddle.
The trainer of SUP Topi Ni Tao teaches how to hold a paddle by forming the
elbow at a 90-degree angle. Stay calm when hopping on, and then stand your
legs parallel in the middle of the paddle.
4. Scene 4: 9.16-9.46
Hal ini bertujuan agar saya nyaman dan tidak mudah lelah bermain paddle.
Paddle-board memiliki beberapa jenis.Untuk pemula seperti saya,
menggunakan single blade paddle dengan ujung melengkung adalah pilihan
yang tepat. Olahraga satu ini unik. Tidak butuh batasan umur artinya siapapun
bisa mencoba dan tingkat kebugaran bukan menjadi masalah. Namun alangkah
lebih baik jika kamu telah berusia 15 tahun dan mampu berenang.
The training goal is to make me comfortable and adapt me to exhaustion on
doing the paddle. Paddle-boards have several kinds. For beginners like me,
using a single-blade paddle with a curved edge is the right option. No age limit,
which means everybody can try. Fitness level is also not a barrier. But, for
safety, better if you are above 15 years old and can swim.
5. Scene 5: 9.47-10.06
Jika kamu tidak bisa berenang seperti saya, hal ini cukup menantang namun
kamu tetap diawasi pelatih. “SUP Topi ni Tao” mewajibkan wisatawan
menggunakan pelampung dan kamu sebaiknya memakai pakaian renang.
Sekiranya kamu jatuh, kamu tetap aman.
If you cannot swim as I do, this stuff is challenging. In addition, you are under
the monitor of the trainer. Sup Topi Ni Tao obliges the tourists to use a buoy. It
is also better for them to wear swimsuits. In case you fall, you will be safe.
6. Scene 6: 10.06-10.26
Keuntungan yang didapatkan dari aktivitas ini adalah melatih kekuatan, kardio,
keseimbangan, dan fleksibilitas di seluruh bagian tubuh. Sangat
menyenangkan berada di atas air serta menikmati pemandangan perbukitan di
kawasan Danau Toba. Rasanya tidak seperti olahraga apalagi ditambah angin
semilir dan ombak kecil yang menyambutmu.
The benefits of this activity are gaining strength, cardiovascular health, body
balance, and flexibility over all our bodies. It's so fun to be on the water while
we enjoy the hills view in the Toba Lake region. It does not feel like doing
workouts, but more like breezy wind and small waves welcoming us.
7. Scene 7: 10.27-10.37
Setelah lebih berani untuk bermain paddle, saya mencoba mendayung lebih
kencang dengan teknik forward stroke (artinya bergerak lurus) ternyata teknik
yang saya lakukan adalah forward sweep stroke(berbelok).
After I gather more courage to do the paddle, I row faster with the forward
stroke technique. But after I realize it, I do the forward sweep stroke.
8. Scene 8: 10.38-10.53
Sehingga paddle saya bersinggungan dengan pelatih, duh! Tapi pengalaman
ini tidak terlupakan karena pengalaman pertama di hidup saya, cocok untuk
membuang stress dengan menikmati panorama indah yang tak habis-habisnya
membuat saya takjub.
It causes my paddle to bump with the trainer. Duh! An unforgettable
experience because it was the very first time in my life. Perfect for relieving
stress by enjoying an astonishing panorama that never ceases to amaze me.
9. Scene 9: 10.54-11.15
Selain berdiri, saya telah berlutut, duduk, dan terakhir berbaring di paddle
sambil bersyukur atas cuaca yang indah di sore ini. Butuh lebih banyak
vitamin D, kamu bisa bermain paddle bersama “SUP Topi ni Tao” di waktu pagi
ya, hehehe!
Besides just standing on the paddle, I also do some kneeling, seating, and
even laying on it as I pledge my gratitude over the beautiful weather this
afternoon. If you need to absorb more vitamin D, you can play paddle with SUP
Topi Ni Tao on a glorious morning. Hehe!
(Desa Tipang) 2s
14.41 - 14.43
Desa 50 besar ADWI (Anugerah Desa Wisata Indonesia) 2021
Top 50 Indonesian Tourism Village Award 2021
(Markas Sisingamangaraja 12, Sionom Udon, Pearaja Desa Simon Sibulbulon, Kec.
Parlilitan) 4m 52s (9)
1. 35.54 - 36.08
Menuju ke Markas Raja Sisingamangaraja XII yang berada di Sionom Hudon,
Pearaja, Desa Sion Sibulbulon, Kecamatan Parlilitan. Kami menempuh jarak
sejauh 58 km dari ibukota Humbang Hasundutan, Dolok Sanggul.
Heading to the quarters of King Sisingamangaraja the Twelfth in Sionom
Hudon, Pearaja, Sion Sibulbulon village, Parlilitan districts. We covered a
distance of 58 km from the capital city of Humbang Hasundutan, Dolok
Sanggul).
2. 36.09 - 36.27
Raja yang dikenal sebagai Ompu Pulo Batu mendapat gelar kepahlawanan
oleh Soekarno. Beliau memiliki markas berukuran 40 meter x 50 meter yang
dikelilingi tembok batu. Sebelah timurnya jalan, baratnya perkebunan warga,
selatannya jalan dan utaranya sekolah.
The King called Ompu Pulo Batu acquired the title of heroism from Soekarno.
He possessed a quarter with the size of 40 m x 50 m surrounded by stone
walls. We have roads on the east, local plantations on the west, roads on the
south, and a school on the north.
3. 36.28 - 36.43
Di lokasi ini terdapat sebuah monumen, dua buah rumah adat Batak, empat
buah pos penjagaan, ruang pertemuan, peta lokasi pertempuran, gazebo, dan
sebuah sumur tua atau dikenal mata air Pea Aek Tugal yang dibangun
Sisingamangaraja XII
Here we could find a monument, two Bataknese custom houses, four outposts,
a meeting room, a battle location map, a gazebo, and an old well, known as the
fountain of Pea Aek Tugal built by the King.
4. 36.44 - 37.07
Raja dan pasukannya membangun markas pertahanan untuk merancang
strategi perang gerilya tahun 1885. Setelah beliau gugur tahun 1907, pasukan
Belanda membakar markas ini. Tahun 1957, markas ini dibangun kembali
secara swadaya oleh G Sinambela. Konon di markas inilah tersimpan barang-
barang sakti dan senjata yang dipakai untuk berperang. Terdapat pula tempat
duduk, cawan dan prasasti di markas ini.
The King and his army built a defensive quarter to plan a guerrilla war strategy
in 1885. After he fell in 1907, the Dutch troops burned the quarters. In 1957, the
quarter was self-rebuild by G. Sinambela. There was a tale in this quarter
where magical artifacts and war weapons are stored. Here we can also
encounter thrones, cups, and inscriptions.
5. 37.08 - 38.00
Oleh karena itu, Ia satu di antara pejuang dari Tanah Batak yang melawan
Belanda dan ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada 9 November 1961
berdasarkan SK Presiden RI No 590/1961.
Presiden Soekarno berinisiatif untuk memindahkan makam tersebut ke Balige,
yang menjadi tempat pertama meletusnya perang pasukan Sisingamangaraja
XII dengan pasukan Belanda.
Pepatah mengatakan, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa
para pahlawannya. Memang benar adanya pahlawan berjuang meraih
kemerdekaan dan wujud menghargainya adalah memugar situs nasional
peninggalan sejarah untuk dikenang masa kini.
He was one of many warriors from the Land of the Bataknese who fought the
Dutch. He was hereby a National Hero on November 9th, 1961, according to the
decree of the President of the Republic of Indonesia no. 590/1961.
President Soekarno is the one who took initiation on moving his tomb to
Balige, where the war between Sisingamangaraja's army and the Dutch army
first broke out.
A proverb says: A great nation is a nation that can honor the services of its
heroes. And the story where the heroes fight their life for independence is true.
Our form of honor is through the restoration of the national historical heritage
site, as it's to be remembered today.