Anda di halaman 1dari 4

Keindahan Ranu Kumbolo, Danau di Lereng Semeru

Ricky Atthariq

Sumber: tripacker.id

Ranu Kumbolo merupakan sebuah danau yang berada di Gunung Semeru terletak pada
ketinggian 2.400 meter di atas permukaan laut. Lokasi ini sering menjadi tempat transit bagi
para pendaki. Dengan debit air tawar dari danau yang melimpah, lokasi ini juga digunakan
untuk berkumpul dan berkemah. Seperti yang kita lihat, indahnya Danau Ranu Kumbolo
membuat banyak pendaki sengaja melakukan pendakian hanya sampai di Ranu Kumbolo.
Keesokan harinya mereka akan menuruni gunung dan tidak melanjutkan pendakian sampai
puncak Mahameru. Danau Ranu Kumbolo berlokasi di kawasan Taman Nasional Bromo
Tengger Semeru, tepatnya di antara Kabupaten Malang dan Lumajang, Jawa Timur.
Sumber: traveldate.com

Fasilitas
Bagi travelers yang ingin ke danau ini tentunya tidak usah pusing dengan fasilitas dari Danau
Ranu Kumbolo. Tentunya di sana memiliki beberapa fasilitas untuk para pendaki, seperti
tenda yang diperbolehkan didirikan dengan jarak 15 meter dari bibir danau, lalu sobat
travelers dapat mencuci muka dan menggosok gigi dengan mengambil air dari danau, namun
tidak diperkenankan menggosok gigi, mencuci muka dan pakaian langsung di danau.
Pengelola juga telah menyediakan toilet dengan syarat, pendaki harus membawa air sendiri
dari danau.
Kepercayaan Penduduk Lokal
Setiap tempat pasti memiliki kebudayaan dan kepercayaan tertentu yang telah diyakini sejak
lama. Kita sebagai travelers tentu harus mengikuti aturan-aturan yang telah dibuat. Seperti
kata pepatah bahwa di mana bumi dipijak, di sana langit dijunjung. Di bawah ini ada
beberapa kepercayaan dari penduduk lokal tentang Ranu Kumbolo. Apa saja mitosnya? Mari
simak poin-poin di bawah.
1. Air danau yang suci

Sumber: pesonaindo.com

Masyarakat setempat percaya bahwa danau tersebut adalah sumber air suci. Air danau
tersebut juga digunakan untuk ritual keagamaan masyarakat. Karena itu, para pendaki
dilarang mandi, buang air, dan mencuci langsung di danau. Kegiatan hanya boleh dilakukan
dengan jarak 15 meter dari danau. Sebagai travelers setidaknya perlu menghormati
kepercayaan mereka, karena hal ini dibuat demi menjaga kebersihan dan keindahan Ranu
Kumbolo.

2. Dewi Ranu Kumbolo


Masyarakat sekitar memercayai adanya cerita ikan mas yang diduga sebagai jelmaan Dewi
Ranu Kumbolo. Konon saat berubah menjadi seorang dewi, penampakannya adalah seorang
wanita yang mengenakan kebaya kuning. Penampakan dewi tersebut ditandai dengan
munculnya asap saat bulan purnama.
3. Tanjakan Cinta

Sumber: viapendaki.com

Tanjakan cinta terletak di sebalah Barat danau yang mengarah ke bukit. Mitosnya adalah
siapapun yang berjalan naik sambil memikirkan pasangannya tanpa menoleh ke belakang
akan memiliki akhir cinta yang bahagia.
Mitos ini berawal dari kisah sedih yang dikenang sebagai simbol romantisme, yaitu dari kisah
pasangan yang pernah mendaki. Saat laki-laki sedang asyik berfoto, kekasihnya yang berjalan
di belakangnya kelelahan dan akhirnya pingsan, lalu terjatuh dan meninggal.
Peraturan di Ranu Kumbolo
1. Mendirikan Tenda
Meskipun daerah Ranu Kumbolo luas, tetapi tidak boleh sembarang mendirikan tenda. Hal
tersebut dianggap sakral oleh penduduk lokal. Daerah yang diperbolehkan untuk mendirikan
tenda yang pertama terletak di savana dekat pos empat turun ke bawah, lalu yang kedua di
dekat shelter balik bukit Ranu Kumbolo.
2. Tidak boleh berenang
Hal ini bukan hanya soal kesakralan cerita dewi penunggu danau tersebut. Larangan ini
dibuat karena kondisi kedalaman danau mencapai 28 meter. Untuk menghindari peristiwa
yang tidak diinginkan, maka dibuatlah peraturan tersebut.
3. Tidak boleh menyalakan api unggun.
Demi menjaga kualitas hutan dan mencegah terjadinya kebakaran hutan, maka pihak Taman
Nasional Bromo Tengger Semeru memberi kebijakan untuk melarang pendaki membuat api
unggun. Sobat travelers tidak perlu khawatir, karena sebagai gantinya pihak Taman Nasional
Bromo Tengger Semeru membuat satu api unggun yang dapat digunakan oleh seluruh
pendaki.

Sumber: hipwee.com

Anda mungkin juga menyukai