Anda di halaman 1dari 8

1.

Menjadi Widyawisata sangat menyenangkan karena kita akan mengenal daerah,


budaya, dan juga lingkungan baru yang berbeda dari biasanya. Saya senang ke
daerah pantai dari pada ke pegunungan karena rumah saya jauh sekali dari pantai.
Saya mahasiswa universitas negeri malang saya bersyukur karena bisa hidup dan
tinggal di malang karena disini saya banyak mendapatkan mengalaman baru, dulu
pada masa sma saya termasuk orang yang kudet dan jarang sekali bersosial karena
saya sering di larang ibu untuk bermain jauh jauh atau pergi ke tempat wisata
bersama teman teman. Yaa... karena mungkin memang umur saya yang belum
matang dan yang paling penting adalah saat itu saya dan teman teman tidak
memiliki sim (surat ijin mengemudi) jadi saya dan juga teman teman hanya bermodal
nekat dan juga pada umur yang labil tentunya keingin tahuan kita sangat lah besar.
Ya balik lagi ke pengalaman saya saat sudah bukan lagi menjadi siswa, di malang
tepatnya saya kos di jalan jakarta, di tengah perkotaan malang dan jauh dari wisata
alam malang yang sudah terdengar di kalangan masyarakat indonesia, namun saat
liburan hendak uts teman teman kelas saya berencana mengadakan liburan bareng
bersama karena suntuknya perkuliahan membuat kami jenuh dengan kehidupan
kami yang tidak ada kata libur nya. Lalu teman teman berdiskusi hendak kemana,
karena jarak antara malang kota dan wisata wisata alam yang berada di malang
lumayan cukup jauh dan menempuh waktu yang cukup lama. Setelah teman teman
berdiskusi karena banyak pilihan di malang ada pegunungan, coban, pantai, kebun
teh dan masih banyak lagi, mengulik tentang pegunungan yang ada di malang adalah
salah satunya gunung butak menurut artikel gunung butak yang pernah saya daki
sewaktu liburran lulusan sma jadi disini ku ceritakan sedikit tentang gunung indah
tersebut mempunyai nuansa yang mistis dan hawa dingin yang ada di padang
sabana Gunung Butak pada malam hari tak mengecilkan niat kami untuk mendirikan
tenda dan bermalam di sana selama dua hari. Apalagi dengan tidak adanya pendaki
lain yang bermalam, padang sabana menjadi terasa sunyi namun menyenangkan.
Sebelum sampai pada padang sabana, kami harus melewati jalan yang terjal dan
membuka semak-semak yang telah menutupi jalur pendakian. Karena kami memilih
pos pendakian di desa wisata ritual Gunung Kawi -Desa Wonosari, Malang, Jawa
Timur- yang jarang dilewati oleh pendaki lainnya. Biasanya para pendaki memilih
berangkat dari pos pendakian Kota Batu karena jalurnya yang landai dan Perkebunan
Teh Sirah Kencong (Blitar). Bisa dibilang jalur yang kami ambil lebih berat dan lama
dari pada jalur lainnya.Perjalanan ini saya lakukan bersama lima teman: Samuel
Aditya, Ryan Aminullah, M. Arif Naibaho, M. Nuruzzaman dan Epo Ilham. Gunung
Butak yang berada di Kabupaten Malang, Jawa Timur merupakan Gunung yang tidak
aktif dan letaknya berdekatan dengan Gunung Kawi dan Gunung Pitrang. Selama
dua hari kami menginap di Kantor Desa Wonosari untuk melakukan
pendokumentasian tentang kemajemukan budaya di Desa Wonosari. Setelah itu
kami bersiap melakukan pendakian Gunung Butak.Titik awal pendakian dimulai dari
kompleks keraton Gunung Kawi yang didalamnya terdapat tempat ibadah berupa
Wihara, Pura dan Klenteng. Selain tempatnya sejuk, saya merasakan kedamaian
ketika berada di sana. Setelah berkeliling melihat bangunan yang berada di kompleks
keraton, perjalanan kami mulai dengan melalui jalan setapak yang berada di samping
kompleks keraton tersebut. Berjalan tak lama, saya sudah memasuki hutan yang
dipenuhi dengan pepohonan yang lebat. Sehingga sinar matahari terhalang pada
siang itu. Jalan setapak yang awalnya landai kemudian berganti menjadi terjal. Hal ini
membuat saya harus berulang kali beristirahat dan mengatur nafas di mulut. Tak
terasa hari akan gelap dan saya memutuskan untuk mencari tempat datar untuk
mendirikan tenda yang kami bawa. Setelah makan malam dan rasa lelah yang
mendera, kami memutuskan untuk lekas beristirahat. Pukul 8.00 WIB, setelah
sarapan dan packing, perjalanan kami lanjutkan. Satu jam kemudian vegetasi yang
ada di sekeliling kami berganti dengan semak belukar dan pohon cemara.

2. Karena kami memilih pos pendakian di desa wisata ritual Gunung Kawi -Desa
Wonosari, Malang, Jawa Timur- yang jarang dilewati oleh pendaki lainnya. Biasanya
para pendaki memilih berangkat dari pos pendakian Kota Batu karena jalurnya yang
landai dan Perkebunan Teh Sirah Kencong (Blitar). Bisa dibilang jalur yang kami ambil
lebih berat dan lama dari pada jalur lainnya.Perjalanan ini saya lakukan bersama lima
teman: Samuel Aditya, Ryan Aminullah, M. Arif Naibaho, M. Nuruzzaman dan Epo
Ilham. Gunung Butak yang berada di Kabupaten Malang, Jawa Timur merupakan
Gunung yang tidak aktif dan letaknya berdekatan dengan Gunung Kawi dan Gunung
Pitrang. Selama dua hari kami menginap di Kantor Desa Wonosari untuk melakukan
pendokumentasian tentang kemajemukan budaya di Desa Wonosari. Setelah itu
kami bersiap melakukan pendakian Gunung Butak.Titik awal pendakian dimulai dari
kompleks keraton Gunung Kawi yang didalamnya terdapat tempat ibadah berupa
Wihara, Pura dan Klenteng. Selain tempatnya sejuk, saya merasakan kedamaian
ketika berada di sana. Setelah berkeliling melihat bangunan yang berada di kompleks
keraton, perjalanan kami mulai dengan melalui jalan setapak yang berada di samping
kompleks keraton tersebut. Berjalan tak lama, saya sudah memasuki hutan yang
dipenuhi dengan pepohonan yang lebat. Sehingga sinar matahari terhalang pada
siang itu. Jalan setapak yang awalnya landai kemudian berganti menjadi terjal. Hal ini
membuat saya harus berulang kali beristirahat dan mengatur nafas di mulut. Tak
terasa hari akan gelap dan saya memutuskan untuk mencari tempat datar untuk
mendirikan tenda yang kami bawa. Setelah makan malam dan rasa lelah yang
mendera, kami memutuskan untuk lekas beristirahat. Pukul 8.00 WIB, setelah
sarapan dan packing, perjalanan kami lanjutkan. Satu jam kemudian vegetasi yang
ada di sekeliling kami berganti dengan semak belukar dan pohon cemara. Dari
kejauhan Kota Malang dan sekitarnya nampak seperti titik–titik yang bewarna
namun tak beraturan. Jalan terjal dan teriknya sinar matahari membuat keringat
saya keluar dengan deras namun saya juga harus mengatur air minum yang kami
bawa. Karena berdasarkan informasi yang ada, sumber mata air terdekat terdapat di
Padang Sabana Gunung Butak. Hingga tepat siang hari, kami sampai di Puncak
Pitrang (2590 mdpl). Di Puncak Pitrang tersaji landscape yang indah. Disebelah
timur terlihat deretan pegunungan di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dan
juga puncak Gunung Butak yang menjadi tujuan kami.
Nah itu tadi cerita pengalan saya dan teman teman saat mendaki gunung yang indah
nan menjadi misteri hingga saat ini. Nah kita lanjut lagi cerita tentang bagaimana
pengalaman saya dan teman teman jadi kami memilih ke pantai karena kata pepatah
suasana pantai akan menjadikan kita santai haha. Sebelumnya banyak sekali pantai
di malang yang belum terjamah manusia bahkan ada yang belum di beri nmaa
karena tempat yang sangat jauh dan susah di jangkau, malang memang terkenal
dengan hawa dingginnya tapi orang orang tidak tahu di balik dinginnya kota malang
terdapat keindahan pantai yang tersembunyi, ya pantai pantai tersebut bedara di
malang selatan tepatnya di kabupaten malang di kecamatan dampit, di arah sana
banyak sekali pantai pantai cantik yang masih natural dan juga masih ada yang
belum mempunyai nama. Masyarakat daerah malang selatan tidak merasakan udara
sejuk layaknya daerah yang berada di batu malang, bahkan di daerah sana sangat
tetik setiap harinya karena berada pada pesisir pantai masyarakat disana banyak
yang membuat perahu dan menajikan perahu sebagai transportasi mencari nafkah
dengan berlayar di pantai dan mencari ikan ataupun hewan laut yang bisa di tangkap
untuk dijual kembali banyak juga yang untuk dikonsumsi pribadi. Ya memang benar
sumber daya alam di malang selatan mampu untuk menghidupi kehidupan
masyarakat yang banyak menggantungkan mata pencahariannya pada pantai. Ikan
ikan yang di dapatkan juga banyak dan berukuran lumayan besar, pasar ikan disana
pun mampu mengelola dan menampung ikan yang di cari nelayan lalu di serahkan
kepada pengkulak, dan juga para pedagang menyetornya hingga pasar kota.

3. Hingga memenuhi kebutuhan pangan pada masyarakat daerah. Tetapi masyarakat


setempat juga sangat melindungi lingkungan pantai setiap pengunjung yang
berwisata di harap membawa plastik dan kresek penjagaan pada pantai di malang
selatan juga sangat ketat karena wisatawan di ajak menjaga lingkungan bersama
agar lingkungan tetap indah dan anak cucu kita kelak juga dapat menikmati
keindahan yang juga kita rasakan. Dan yang paling penting juga kita menjaga dunia
agar tetap indah dan sehat. Di daerah malang selatan terkenal dengan pasir nya yang
putih oleh itu disana sangat indah jika sore dan juga pagi karena terdapat matahari
dan terbit dan terbenam sangat indah kekayaan bumi ini, salah satu pantai kesukaan
saya adalah pantai teluk asmara disana saya dan temanteman di suguhkan dengan
pemandangan yang sangat memanjakan mata karena disana sangat cocok dan pas
untuk menenangkan diri suasana yang masih sepi dan alami belum banyak manusia
yang berkunjung jadi saya dan teman teman di perbolehkan untuk ngecamp, kami
datang pada malam hari karena kami berangkat sore dan juga saat itu musim hujan
jadi kami berteduh di indomaret cukup lama, karena perjalanan dari kota malang ke
malang selatan membutuhkan waktu kurang lebih 4 jam. Disana kami menikmati
malam dengan api unggun dan ditemani jagung bakar yang sedikit gosong karena api
terlalu besar terkena angin pantai berhembus lumayan kencang. Lalu kami
beristirahat sebentar dan pada subuh pagi jam 5 kami menikmati suguhan yang luar
biasa yaitu matahari yang muncul dari timur dengan warna kemerahan nya yang
sangat terang sehingga membuat bibir pantai menjadi lebih berkilau dengan pasir
putih yang bening. Masih banyak juga pantai pantai yang belum saya sebutkan
beberapa ini mungkin bisa menjadi rekondasi teman teman pertama Pantai
Tiga warna
Objek wisata ini merupakan tempat wisata yang jarang di kunjungi oleh pengunjung dan
belum terjamah. Pantai ini bertempat pada desa sendang biru, kecamatan sitiarjo. Pantai ini
termasuk dalam kawasan konservasi maka di pantai ini di batasi dalam jumlah pengunjung
setiap harinya.
Pantai Segara Anakan, Pulau sempu
Pantai Pulau Sempu terletak di sebelah selatan Kabupaten Malang, Pantai ini biasa di sebut
juga dengan Segara Anakan.
Pulau ini berada di dalam kawasan konservasi cagar alam, pantai ini biasa di jadikan tempat
berkemah bagi para traveller.
Suasana yang mendukung membuat santai dan rilex begitu sunyi dan asri membuat para
traveller banyak datang ke tempat pantai ini.
Pantai Sendang Biru
Pantai sendang biru merupakan salah satu objek yang memiliki tempat yang indah dimana
ombak dipantai ini tidak terlalu besar seperti halnya pantai laut selatan lainnya.
Pantai Goa China
Seperti nama pantai ini, ketertarikan pengunjung juga karna ada sejarah dari nama pantai
ini, konon goa di pantai ini pernah di buat tempat bertapa oleh salah satu warga etnis
Tionghoa sampai orang itu meninggal.
Pantai Balekambang
Pantai ini bisa disebut dengan Tanah Lot yang di punayi pulau Jawa, di pantai ini sudah
terdapat berbagai fasilitas untuk para wisatawan, dari tempat makan, camping, took
souvenir hingga tempat penginapan, bahkan wahana flying fox pun juga ada.

4. Pantai Ngliyep
Pantai ini berada di desa Kedungsalam kecamatan Donomulyo. Pantai ini bisa dibilang
sangat natural dan juga tempatnya yang dikelilingi pohon pohon rindang yang membuat
jadilah hutan lindung menjadi daya tarik dari pantai ini. Pantai ini masih sepi pengunjung
oleh sebab itu bila anda berkunjung ke tempat ini privasi anda akan merasa terjaga.
Pantai Kondang Merak
Pantai Kondang Merak terletak di Kecamatan Bantur. Awalnya dan asal mula mengapa
pantai ini disebut dengan nama pantai ‘kondang merak’ yaitu ketika penduduk setempat
sering melihat burung Merak singgah untuk minum air tawar yang ada di sekitar pantai.
Kondang Merak merupakan pantai yang masih alami.
Pantai Sipelot
Pantai ini berada di Desa Pujiharjo, pantai ini dikelilingi oleh bukit kapur yang di tumbuhi
tumbuh-tumbuhan. Ini pasti sangat memanjakan mata anda.
Pantai Gatra
Pantai ini memang baru di buka belakangan ini, pantai ini masih sangat alami, perjalanan
menuju pantai ini sangat memanjakan mata, bahkan di sepanjang perjalanan kita tidak
melihat pantai, melainkan bukit-bukit dan jalan yang berkelok-kelok.
Pantai Clungup
Pantai Clungup masuk ke dalam pantai di Malang yang jarang dikunjungi karena
tersembunyi dan belum dibuka untuk pariwisata umum . Suasana pantai masih sangat sepi
juga tenang hanya suara air yang sangat menengankan, daun dan kicauan burung yang
terdengar, mungkin sangat cocok untuk Anda yang suka camping bersama teman-teman
Anda
Pantai Wonogoro
Pantai ini juga termasuk salah satu pantai yang jarang dikunjungi, pantai ini pun searah
dengan pantai Balekambang. Dan keindahannya pun tak kalah dengan pantai-pantai lain.
Pantai Ngantep
Yang membuat pantai ini berbeda dengan pantai lainnya di kota Malang adalah sensasi
ombaknya, sehingga sangat cocok untuk para peselancar.
Pantai Lenggoksono
Selain sebagai lokasi surfing, jika beruntung, bisa jadi bertepatan dengan panen tambak
udang di dekat pantai. Sehingga bisa memborong udang-udang kecil dengan harga yang
sangat-sangat murah.ada juga banyak wisatawan yang datang ke pantai yang cantik ini
Lenggoksono dengan tujuan memancing. Di pantai ini wisatawan dapat memancing dan
juga bisa mendapatkan berbagai jenis ikan laut yang sangat beragam.
Pantai Wediawu
Pantai ini bedrsebelahan dengan pantai Lenggoksono dan hanya terpisah oleh beberapa
bukit saja, pantai ini masih gratis tetapi sudah ada fasilitas seperti tempat camping dan
tempat untuk motor trail.
Pantai Bolu Bolu merupakan pulau yang tidak berpenghuni hanya ada beberapa warga yang
melakukan aktivitas pekerjaanya. Pulau ini sangat bagus untuk spot berfoto-foto karna
airnya yang sangat bening sehingga keindahan dalam air dapat terlihat.
Ini mungkin hanya beberapa refrensi pantai yang bisa anda kunjugi, disana masih ada seribu
keindahan alam Malang lainnya yang belum terungkap. Marilah kita tetap menjaga
kebersihan di pantai agar tetap terjaga keindahannya.
Keindahan pantai dapat kita nikmati karena pengelolaan yang baik serta kesadaran pengunjungnya.
Inilah pantai di Malang yang cukup untuk upaya pelestariannya patut ditiru oleh pantai pantai lain.

Bila di zaman dulu orang membawa makan di rantang dan menyajikannya di daun pisang, sekarang
kebiasaan itu berubah. Makanan dan minuman kemasan menjadi pilihan praktis saat ini.

Traveler seringkali tak mau pusing dengan urusan ini. Sementara petugas kebersihan tidak bertugas
membersihkan setiap saat dan jumlahnya tak sebanding dengan luapan sampah itu.

Pantai Tiga Warna yang berada di Desa Sumbermanjing Wetan,yaitu Kabupaten Malang
menerapkan aturan yang cukup ketat bagi para pengunjung. Ini adalah wilayah konservasi.

Ketika mengunjungi Pantai Tiga Warna, traveler akan terikat dengan berbagai aturan diberlakukan.
Mulai dari reservasi sebelum kunjungan, pembatasan jumlah pengunjung per hari maksimal 100
orang. Pemeriksaan barang-barang bawaan pengunjung dengan tujuan barang yang dibawa akan
dicatat dan diperiksa kembali saat meninggalkan pantai.

Terutama barang-barang yang berpotensi menjadi sampah. Selama kunjungan setiap 10 peserta
akan didampingi oleh seorang local guide. Ada pembatasan untuk setiap kelompok hanya
berkunjung sekitar 2 jam saja atau berkemah. Apakah sulit untuk menuju Pantai Tiga Warna
sehingga perlu dipandu? Sebenarnya tidak, namun lokal guide punya peran ganda, di samping
penunjuk jalan, juga sekaligus pengawas untuk menjaga ketertiban atas aturan ketat yang dibuat.

5.Pantai Tiga Warna termasuk dalambagian wilayah daerah Clungup Mangrove Conservation (CMC).
Oleh sebab itu untuk mengunjungi Pantai Tiga Warna, akan sekaligus dapat menikmati 3 pantai
lainnya secara bersamaan, yaitu Pantai Clungup yang terdapat konservasi tanaman bakau, berlanjut
ke Pantai Watu Pecah, Pantai Gatra dan Pantai Tiga Warna.

Dengan biaya masuk Rp 10.000 per orang, serta Rp 100.000 biaya local guide, keindahan yang
disodorkan pantai ini benar-benar memukau. Kita bisa menikmati keindahan pasir putihnya nan
lembut. Pengunjung yang terbatas sehingga suasana pantai tidak padat orang. Bermain ombak di
tepi pantai tanpa berdesak-desakan. Memotret spot-spot cantik dengan leluasa.

Aturan ini sangat berdampak positif. Pantai-pantai ini benar-benar bebas sampah. Pengunjung
diwajibkan membawa pulang sampahnya masing-masing. Bila ada yang kurang dari yang telah
tercatat akan dikenakan denda. Semua aturan itu bukanlah bermaksud membebani pengunjung,
tetapi sebanding dengan keindahan yang dapat dinikmati. Laksana perawan dengan kecantikannya
yang lugu alami. Mengunjunginya menimbulkan rasa sayang, ingin melindunginya dari kebiasaan-
kebiasaan pengunjung yang kurang bertanggung jawab.

Di sini pengunjung juga bisa mendirikan kemah. Terdapat persewaan peralatan snorkling bagi
pengunjung yang berminat. Ada dua warung yang berjualan minuman dan makanan di sana.
Meskipun demikian tidak ada sampah berserakan di tepi pantai. Pengunjung yang kehausan dan
membeli minuman botol akan membawa pulang kembali botol kemasannya. Begitu pula bagi
pengunjung yang merokok, setiap local guide membawa tabung bambu sebagai tempat putung
rokok.
Local guide nya sendiri adalah warga setempat pada daerah pantai yang juga dilibatkan dalam upaya
menjaga keasrian wilayah pantai ini. Selain itu mereka juga mendapat lapangan kerja sebagai guide.
Kawasan ini libur setiap hari Kamis, karena waktu itu digunakan untuk membangun infrastruktur
jalan setapak dengan melakukan pemasangan batako ataupun penyemenan.

Di wilayah Malang Selatan sekarang ada banyak pantai yang dibuka untuk tujuan kunjungan wisata.
Oleh sebab itu mendapat julukan jelajah seribu pantai.

Alangkah bijaknya bila setiap pengunjung tidak saja mau menikmati keindahan pantai tetapi juga
disertai kesadaran untuk berperan aktif ikut menjaga kebersihan, keasrian di lingkungan pantai. Cara
yang termudah adalah membawa pulang kembali sampah-sampah dampak kunjungan mereka. Agar
keindahan dan kebersihan pantai di wilayah Malang Selatan dapat terjaga dan dapat dinikmati oleh
anak cucu kita.

Pantai Sendiki. Perlahan tapi pasti, beberapa pantai tersembunyi di Malang Selatan muncul
kepermukaan dan semakin memperkukuh pesona Malang Raya sebagai salah satu destinasi wisata
terbesar di Indonesia.

Adalah Pantai Sendiki yang sudah menjadi salah satunya dari beberapa, pantai pesisir selatan ini
berada di Tambakrejo, Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Sebagai pantai yang belum banyak terjamah oleh wisatawan, Sendiki hadir sebagai sebuah pantai
yang bersih dan asri dengan menawarkan keeksotikan alam yang khas. Komposisi alam membentuk
lanskap pemandangan, menyajikan nuansa ketenangan dan kenyamanan.

Putihnya riak ombak tetap teguh membatasi gradasi birunya laut yang tampak muda. Sementara itu,
pasir putih nan halus tetap terhampar di sepanjang garis pantai yang landai ini.

Benar-benar pantai yang molek, lengkap dengan dua gugusan pulau karang di tengah lautan. Hijau
adalah warna kerimbunan yang membentenginya, melengkapi komposisi keindahannya.

Dengan segala yang dimilikinya, Pantai Sendiki sangatlah memungkinkan untuk menjadi salah
satu pantai populer di Malang Raya. Setelah membaca artikel ini, persiapkanlah untuk datang.
Setidaknya, berkunjunglah sebelum pantai ini benar-benar disibukkan oleh keramaian.

Aktivitas di Pantai Sendiki

Bersiaplah untuk merasa nyaman, terlepas dari hiruk pikuknya alam fikiran, mencoba bersatu
dengan ketenangan. Bermalas-malasan, bermanja dan total dalam menghayati keeksotikan Sendiki
adalah aktivitas yang sempurna. Tentu saja, berfoto ria seakan telah menjadi kebiasaan wajib yang
tak perlu dijelaskan disini.

Bagaimana dengan berenang? Jika itu keinginan Anda, lakukanlah! Namun hati-hati, Sendiki tetap
mengusung karakteristik pantai selatan yang cenderung memiliki ombak yang besar.
Memperhatikan setiap papan larangan atau peringatan, serta mendengarkan himbauan tim SAR.

Aktivitas apa lagi? Maksimalkan wisata dengan mendirikan tenda. Bermalam adalah saran terbaik
agar bisa benar-benar terpuaskan hasrat wisata Anda.

Setelah merasa kagum dengan suasana malam dan sejuknya pagi hari, bersiaplah untuk disibukan
suasana siang hari. Bermain pasir, menjelajah, bermain ayunan dan jangan lupa untuk bahagia.
Fasilitas & Tiket Pantai Sendiki

Meski sebagai wanawisata yang masih terbilang baru, Pantai Sendiki telah dilengkapi dengan fasilitas
yang cukup memadai.

Semua fasilitas umum yang biasa digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar wisatawan telah
dipersiapkan. Mushola, toilet serta penjual makanan dan minuman telah ada dan tertata dengan
rapi.

Menariknya, Pantai Sendiki juga menyediakan permainan tradisional berupa ayunan yang terbuat
dari sebatang pohon. Bisa dimanfaatkan oleh siapa saja, terlebih bagi wisatawan yang berlibur
dengan buah putra putri mereka.

Bagi yang ingin bermalam, di pantai ini juga tersedia penginapan dengan fasilitas dan pelayanan
yang memuaskan. Ada juga persewaan tenda bagi traveler yang ingin berkemah di pinggir pantai.

Harga Tiket Masuk Pantai Sendiki : Datanglah dan nikmati liburan di pantai ini dengan hanya
membayar Rp 5.000.

Rute & Maps Pantai Sendiki

Pantai ini memiliki jarak berkisar 70 km dari Kota Malang. Membutuhkan kurang lebih 3 jam untuk
sampai ke lokasi menggunakan kendaraan bermotor.

Jika pembaca sudah berada di Kota Malang, silahkan menuju daerah Turen melalui Gadang-
Bululawang-Kerebet-Turen.

Dari Turen, lanjutkan perjalanan ke Sumbermanjing Wetan. Perjalanan ini cukup panjang dan naik
turun pegunungan, namun jalan sudah beraspal.

Selanjutnya, ikuti petunjuk arah ke Pantai Tamban. Dari pantai ini, Pantai Sendiki hanya berjarak
sekitar 2 km, namun sayangnya akses jalan kurang bagus.

Untuk mempermudah pembaca yang ingin berlibur ke pantai ini, berikut ini telah penulis buatkan
map petunjuk jalan dari Kota Malang ke Pantai Sendiki.

di daerah malang ini merupakan salah satu objek wisata yang terkenal di daerah malang selatan di
wilayah Kawasan Konservasi Sendang Biru , tepatnya di Desa Tambak Rejo Kec. Sumbermanjing
Wetan Kab. Malang – Jawa Timur.

Pantai ini mempunyai keindahan alam bawah lautnya yang masih terjaga, maka tak heran
kebanyakan orang di daerah sini menyebut Pantai Clungup ini sebagai Raja Ampatnya Kota Malang.

Jadi buat anda semua yang ingin menikmati indahnya Pantai Raja Ampat, anda bisa datang saja ke
Pantai Clungup ini karena keindahan alam baharinya tak kalah indah dengan Pantai Raja Ampat,
namun dengan harga yang lebih terjangkau.

Anda mungkin juga menyukai