Anda di halaman 1dari 2

Air Terjun Coban Rondo

Source: Foursquare. Photo: Ikhwan S.

Deskripsi Wisata Air Terjun Coban Rondo

Wisata Air terjun Coban Rondo Malang ini merupakan salah satu destinasi wisata yang
sangat populer di kalangan wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Air terjun
setinggi 84 meter dan berada di ketinggian 1.135 MDPL ini berasal dari sumber mata air
Cemoro Dudo yang terletak di lereng Gunung Kawi dengan debit 150 liter per detik pada
musim hujan dan 90 liter per detik di musim kemarau.
Panorama air terjun yang menghembuskan butir-butir air yang dibalut dengan keindahan
alam dan disempurnakan dengan udara sejuk pegunungan yang masih sangat alami ini
memang menjadi daya tarik yang luar biasa bagi para wisatawan. Pada akhir pekan atau hari
libur nasional, tempat ini banyak dikunjungi oleh para wisatawan baik dari dalam maupun
luar negeri.
Lokasi atau Alamat Wisata Air Terjun Roban Rondo

Objek wisata Air Terjun Coban Rondo terletak 12 Km dari Kota Batu, tepatnya berada di
desa Pandansari, Kecamatan Pujong, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Jalan menuju objek
wisata Air Terjun Coban Rondo bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan
umum. Akses menuju lokasi pun sudah sangat baik, yakni sudah beraspal. Adapun rute
menuju objek wisata Air Terjun Coban Rondo :
Kendaraan Umum:
Bagi yang menggunakan angkutan umum, ambil bis jurusan Malang dari Surabaya >
Lalu naik angkutan umum dari Terminal Arjosari Malang jurusan Landungsari >
Sesampainya di Ladungsari lanjutkan dengan bis tujuan Kediri via Pujon, turun di
Patung Sapi yang merupakan pintu gerbang ke Coban Rondo > Dari sana, tersedia
ojek yang siap mengantar hingga ke lokasi.
Kendaraan Pribadi:
Jika dari jalan raya arah Batu Pujon, Malang, setelah melalui tanjakan yang landai
dan jalan berkelok-kelok dan terkadang tajam, maka Anda akan sampai di puncak
perbukitan. Sebuah papan nama dengan ukuran besar akan memberikan petunjuk
untuk belok ke arah kiri keluar dari jalan raya guna menemukan obyek wisata Air
Terjun Coban Rondo.

AIR TERJUN SRI GETHUK


Terletak di antara ngarai Sungai Oya yang
dikelilingi areal persawahan nan hijau, Air Terjun
Sri Gethuk selalu mengalir tanpa mengenal
musim. Gemuruhnya menjadi pemecah
keheningan di bumi Gunungkidul yang terkenal
kering.
Terletak di Desa Wisata Bleberan, Air Terjun Sri
Gethuk menjadi salah satu spot wisata yang
sayang untuk dilewatkan. Untuk mencapai tempat
ini Anda harus naik kendaraan melewati areal
hutan kayu putih milik PERHUTANI dengan
kondisi jalan yang bervariasi mulai dari aspal
bagus hingga jalan makadam. Memasuki Dusun
Menggoran, tanaman kayu putih berganti dengan
ladang jati yang rapat. Sesampainya di areal
pemancingan yang juga berfungsi sebagai tempat
parkir, terdapat dua pilihan jalan untuk mencapai
air terjun. Pilihan pertama yakni menyusuri jalan
setapak dengan pemandangan sawah nan hijau berhiaskan nyiur kelapa, sedangkan pilihan
kedua adalah naik melawan arus Sungai Oya. Tentu saja YogYES memilih untuk naik rakit
sederhana yang terbuat dari drum bekas dan papan.
Perjalanan menuju Air Terjun Sri Gethuk pun dimulai saat mentari belum naik tinggi. Pagi itu
Sungai Oya terlihat begitu hijau dan tenang, menyatu dengan keheningan tebing-tebing karst
yang berdiri dengan gagah di kanan kiri sungai. Suara rakit yang melaju melawan arus sungai
menyibak keheningan pagi. Sembari mengatur laju rakit, seorang pemandu menceritakan asal
muasal nama Air Terjun Sri Gethuk. Berdasarkan cerita yang dipercayai masyarakat, air
terjun tersebut merupakan tempat penyimpanan kethuk yang merupakan salah satu instrumen
gamelan milik Jin Anggo Meduro. Oleh karena itu disebut dengan nama Air Terjun Sri
Gethuk. Konon, pada saat-saat tertentu masyarakat Dukuh Menggoran masih sering
mendengar suara gamelan mengalun dari arah air terjun.
Tak berapa lama menaiki rakit, suara gemuruh mulai terdengar. Sri Gethuk menanti di depan
mata. Bebatuan yang indah di bawah air terjun membentuk undak-undakan laksana tepian
kolam renang mewah, memanggil siapa saja untuk bermain di dalam air. YogYES pun turun
dari rakit dan melompati bebatuan untuk sampai di bawah air terjun dan mandi di bawahnya.
Kali ini rasanya seperti berada di negeri antah berantah di mana air mengalir begitu
melimpah. Air mengalir di sela-sela jemari kaki, air memercik ke seluruh tubuh, air mengalir
di mana-mana. Seorang kawan tiba-tiba berteriak "Ada pelangi!". Saat menengadah,
selengkung bianglala nan mempesona menghiasi air terjun. Sesaat YogYES merasa menjadi
bidadari yang berselendangkan pelangi.

Anda mungkin juga menyukai