“Pesona aliran sungai Cijulang yang menembus goa dihiasi indahnya stalaktit dan stalakmit serta
hujan abadi.”
Green Canyon pada awalnya oleh masyarakat setempat diberi nama Cukang Taneuh yang
berarti jembatan tanah, karena di tempat ini terdapat jembatan tanah lebarnya ± 3 meter yang
terbentuk secara alamiah melalui proses alam sehingga menghubungkan kedua tebing sungai.
Nama Green Canyon pertama kali dipopulerkan oleh seorang turis yang bernama Bill Jhon. Pada
waktu itu dia sedang berpetualang menyusuri sungai Cijulang melihat pemandangan yang
menakjubkan seolah mengingatkannya pada sebuah Ngarai yang terdapat di Grand Canyon,
Arizona, Amerika Serikat yang membelah sungai Colorado.
Green Canyon merupakan wisata alam berupa aliran sungai yang diapit oleh dua buah bukit
bebatuan yang menembus gua. Pada mulut goa dihiasi gemercik tetesan air yang menyerupai hujan
abadi yang memberikan kesan kesempurnaan akan keindahan alam.
Akses menuju Green Canyon terhitung mudah, wisatawan dapat menggunakan angkutan
umum dari terminal Pangandaran menuju terminal Cijulang yang berjarak ± 27 km yang dapat di
tempuh sekitar ± 40 menit dengan menggunakan kendaraan. Setelah itu, dari terminal Cijulang
wisatawan dapat menggunakan ojek ataupun sewa mobil menuju Dermaga Ciseureuh, dengan
waktu sekitar ± 5 menit. Angkutan umum dari terminal Pangandaran ke Cijulang mulai beroperasi
dari pukul 05.00 WIB – 19.00 WIB dan sebaliknya dari arah terminal Cijulang ke terminal
Pangandaran mulai beroperasi dari pukul 05.00 WIB – 16.00 WIB.
Waktu yang tepat untuk berkunjung ke Green Canyon adalah musim kemarau, karena ketika musim
hujan turun maka debit air sungai akan naik. Green Canyon buka setiap hari mulai dari jam 08.00
WIB – 16.00 WIB, kecuali hari Jumat buka jam 13.00 WIB – 16.00 WIB.
Fasilitas pendukung yang ada di Green Canyon diantaranya adalah dermaga perahu, tempat parkir,
pusat informasi, ruang tunggu, toilet, mushola, warung makanan minuman, tempat oleh-oleh,
restaurant seafood, dan hotel.
Bagikan