Anda di halaman 1dari 11

Sambutan Bupati Bangkalan

R.KH.Fuad Amin

Suatu anugerah dari allah SWT yang telah menjadikan kondisi alam
Kabupaten Bangkalan amat subur dan memiliki prospektif untuk dikembangkan di
masa mendatang.

Hal ini didukung pula oleh perilaku masyarakat Bangkalan yang agamis dan
memegang teguh adapt istiadat, bersahabat dengan siapapa pun.

Sebagai gerbang utama pulau Madura, Bangkalan merupakan potret pesona


wisata Madura seutuhnya karena wisatawan dapat menikmati wisata alam,budaya dan
minat khusus seperti wisata pantai, wana wisata Bukit Geger, Kerapan Sapi, Seni Tari
Madura dan kerjainan Batik Tulis Tanjungbumi.

Oleh karena itu keanekaragaman daya tarik wisata alam, budaya dan minat
khusus yang dimiliki Bangkalan tidak ada artinya tanpa kunjungan wisatawan baik
domestic maupun mancanegara.

Saya atas nama Bupati beserta seluruh masyarakat Bangkalan senantiasa


mengajak dan mengundang para wisatawan untuk berwisata ke Bangkalan sebagai
salah satu destinasi wisata utama di Pulau Madura. Sekian dan Terima kasih.

Wass.Wr.Wb
SEJARAH SINGKAT
KABUPATEN BANGKALAN

Kabupaten Bangkalan merupakan salah satu dari 4 kabupaten yang ada di


Pulau Madura yang telah lama dikenal dalam dunia Pariwisata. Bangkalan berasal
dari kata Bangka dan La`an yang berarti kemenangan dan memiliki areal wilayah
seluas 1.267,75 Km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 890.830 jiwa (tahun 2004)
yang tersebar di 18 Kecamatan dan 281 Desa/Kelurahan. Batas wilayah Kabupaten
Bangkalan sebelah barat yaitu Selat Surabaya dan Kabupaten Gresik, sebelah Utara
dengan Laut Jawa, sebelah Selatan Selat Madura dan Sebelah Timur dengan
Kabupaten Sampang. Secara geografis Kabupaten Bangkalan terletak pada posisi
6,51°39-7,11°39 LS dan 112°40`06 - 113°08`44 BT.
Letak Bangkalan yang amat strategis menjadikan Kabupaten ini berfungsi
sebagai “Point Of Distribution” bagi penyebaran kunjungan wisatawan yang
melakukan perjalanan wisata ke Pulau Madura. Perjalanan dari Surabaya menuju
Kabupaten Bangkalan relative mudah dan dapat ditempuh dengan Ferry yang
beroperasi 24 Jam dari Ujung menuju Kamal selama 45 menit. Jalur perjalanan dari
Kamal ke Bangkalan amat mudah dan dapat ditempuh naik angkutan umum sejauh 18
Km.
Kabupaten Bangkalan juga merupakan salah satu wilayah yang terkait
dengan rencana Pemerintah untuk mengembangkan industrialisasi dalam kawasan
Gerbang Kertasusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya dan Lamongan).
Jembatan Suramadu merupakan akses penunjang dari industrialisasi Madura yang
diharapkan sebagai daerah penyangga Kota Inti yaitu Surabaya.
OBYEK – OBYEK PARIWISATA ALAM
PANTAI / LAUT
1. Pantai Rongkang
Pantai Rongkang terletak di Kecamatan Kwanyar, atau sekitar 35 Km sebelah
Selatan Pusat Pemerintahan Kota Bangkalan. Kawasan pantai di pesisir perairan Selat
Madura ini, kondisinya benar – benar masih alami, sekaligus layak dijadikan kawasan
wisata pantai dengan keistimewaaan yang ada seperti :
Kawasan Pantai berkarang sepanjang 1 Km lebih, memiliki back ground hamparan
bukit berketinggian 20 s/d 25 meter dari permukaan laut, serta memiliki habitat
tanaman khas jambu keluthu` (jambu biji). Apabila senja tiba, keelokan kelap – kelip
kemegahan Kota Metropolis Surabaya, serta serbaneka lampu kapal niaga lampu
ribuan perahu nelayan, bisa dinikmati dari bibir Pantai Rongkang.

2. Pantai Sambilangan
Kawasan Pantai Sambilangan yang terletak di Desa sambilangan, berjarak 8 Km
dari Kecamatan Bangkalan Kota juga termasuk lokasi potensial untuk wisata bahari.
Kawasan itu kebanyakan masyarakat menegnal dengan sebutan “Lampu”. Hal ini
karena terdapat mercusuar berketinggian 90 meter peninggalan Pemerintah Hindia
Belanda pada tahun 1879. Disamping itu Keelokan perairan Selat Madura dan
perjalanan “sun-set” bisa dinikmati dengan amat transparan.. Saat ini di sekitar pantai
sembilangan tumbuh subur restoran Sea Food yang menyediakan menu ikan segar
bagi wisatawan yang ingin menikmati panorama pantai maupun memancing.

. Wana Wisata Bukit Geger


a. Wana Wisata Bukit Geger terletak di ketinggian bukit setinggi 150 s/d 200
meter dari permukaan laut. Lokasinya ada di Desa Geger, Kecamatan Geger,
atau berjarak sekitar 30 Km sebelah tenggara pusat Pemerintahan Kabupaten
Bangkalan di Kota Bangkalan. Untuk bisa mencapai lokasi, pengunjung bisa
menggunakan transportasi umum, melewati jalan beraspal dengan status jalan
propinsi maupun jalan Kabupaten cukup memadai. Secara fisik, potensi wana
wisata ini amat prospektif untuk dikembangkan sebagai obyek
wisata..Kelokan estetika alam, serta obyek tirakat dengan potensi situs
keramat dan peninggalan purbakala seperti Lima (5) buah gua keramat
bernuansa situs purbakala
- Gua Petapan, bekas gua pertapaan Adipodai, yakni ayah kandung dari
tokoh legendaries Madura Jokotole alias Panembahan Secodiningrat III
pada abad ke XIII
- Gua Potre, bekas gua pertapaan Potre Koneng, istri dari Adipodai.
- Gua Pelanangan, punya keunikan stalaktit mirip kelamin pria. Konon
tetesan air dari stalaktit unik ini jika diminum bisa menambah daya
vitalitas seksualitas kaum pria.
- Gua Pancong Pote, memiliki keunikan sungai di bawah tanah, berikut
kandungan stalaktit dan stalakmit warna – warni.
- Gua Ular, memiliki keunikan batu raksasa mirip kepala ular.
- Memiliki sisi tebing terjal bahkan nyaris tegak lurus di sisi tebing
sebelah utara dan selatan, sehingga amat ideal untuk dijadikan obyek
olahraga panjat tebing.
- Cekungan Pangelean, berwujud cekungan tebing di dinding bukit
sebelah Utara. Bagusnya, cekungan ini berwujud hamparan batuan
granit/oniks, sehingga amat pas untuk tempat istirahat, seraya
menikmati keelokan danau alami dan hamparan sawah luas di kaki
bukit.
- Situs Pelanggiran, berwujud areal gundukan batu karang laut. Inilah
puncak tertinggi dari Bukit Geger. Konon, pada abad ke 8 silam, situs
Pelanggiran ini merupakan tempat mendaratnya orang pertama di
Madura, yakni Patih Pranggulang (Ki Poleng) dan dewi Ratna Roro
Gung (Putri Kuning). Di areal situ ini pula, putra pertama Madura R
segara lahir dari rahim Dewi Ratna Roro Gun.
Obyek Wisata Minat Khusus / Wisata Religi

Pesarean KH. Moh. Cholil Bin Abdul Latief.

Pesarean KH. Moh. Cholil terletak di Desa Martajasah, Kecamatan Bangkalan.


Pesarean ini merupakan peninggalan sejarah yang berupa Makam Agung Ulama
tersohor di belahan nusantara pasca kejayaan Wali songo. Pesarean ini relative dekat
dengan pusat kota ditempuh 2 km dan bersebelahan dengan pantai sambilangan.
Makam KH. Moh Cholil banyak dikunjungi peziarah dan ahli tirakat dari seantero
nusantara bahkan dari mancanegara. Semasa hidupnya KH. Moh. Cholil dikenal
sebagai Waliullah yang punya karomah dan beliau kondang sebagai maha guru dari
para kiai besar di seluruh pelosok nusantara. Beliau pula yang awal mula menggagas
ide berdirinya Nahdatul Ulama sebagai wadah yang uhuwah islamiyah para ulama di
Indonesia. Melalui dua muridnya yaitu KH. Hasyim Asyari (alm) pendiri Ponpes Tebu
Ireng Jombang sekaligus kakek dari mantan Presiden RI ke-4 yakni KH. Abdurahman
Wahid dan KH. As`ad Syamsul Arifin (alm) pendiri Pondok Asem Bagus Situbondo.
Berdirilah Nahdatul Ulama berdiri sebagai organisasi islam terbesar di dunia
Pesarean Aer Mata Ebu
Situs Pesarean Aermata di Desa Buduran Kecamatan Arosbaya berwujud
makam raja – raja dari kerajaan Bangkalan pada era keemasan Dinasti Panembahan
Cakraningrat I s/d Panembahan Cakraningrat ke VII antara abad ke 16 s/d 18 silam.
Di Kompleks makam keramat yang terletak di atas ketinggian Bukit Buduran itu
bersemayam pula kuburan Kanjeng Ratu Syarifah Ambami, permaisuri dari Raja
Bangkalan pertama, yakni Raden Praseno alias Panembahan Cakraningrat I. sejak
tempo dulu, Pesarean Aermata dengan situs kuburan raja – rajanya amat popular akan
kekeramatannya. Itu sebabnya dalam setiap harinya kompleks Pesarean Aermata
terutama makam Kanjeng Ratu yang tercatat sebagai cucu dari Waliullah Sunan Giri
selalu dibanjiri oleh para peziarah dan ahli tirakat dseantero nusantara. Bahkan tak
jarang para peziarah dari Negeri Jiran seperti Malaysia, Brunei Darussalam,
Singapura dan bahkan dari Bangladesh, sowan ke kompleks pemakaman kuno ini.
3. Kerapan Sapi
Salah satu icon atraksi budaya Madura yang tiada duanya di dunia adalah
Kerapan Sapi tradisional. Atraksi sapi kerap konon berasal dari kepulauan Sepudi
Kabupaten Sumenep. Pemrakarsa kerapan sapi yaitu Pangeran Katandur pada abad 13
dan berkembang menjadi tradisi turun temurun hingga kini.
Sapi kerap yang dilombakan minimal telah berumur 2 tahun dengan tinggi
badan 120 cm. Jarak tempuh lintasan yang dipergunakan pada kerajinan sapi
bervariasi yaitu :
- 120 M untuk kerapan sapi tingkat kawedanan
- 130 M untuk kerapan sapi tingkat Kabupaten
- 140 M untuk kerapan sapi tingkat Karesidenan
Penyelenggaraan kerapan sapi tradisional telah terjadwal setiap tahun oleh
Bakorwil VI Pamekasan. Bagi wisatawan yang tertarik menyaksikan kerapan di luar
kerapan sapi tradisional, maka pesanan paket kerapan sapi carter dapat menghubungi
Kantor Pariwisata Kabupaten Bangkalan Jl. Letnan Sunarto 15 Bangkalan
KESENIAN TRADISIONAL
Aneka ragam Kesenian Tradisional dan upacara adat sebagai potensi wisata
penunjang yang sudah tergarap dan layak jual antara lain ;Tari Rokat, Tari Moang
Sangkal,Tari Angklung Topeng,Tari Keraban,Tari Nelayan,Tari Andongan,Tari
Blandaran,Tari Tera` Bulan,Tari Nelayan,Tari Sholawat Nabi,tari Nyello` Aeng, tari
Reng Majangan,Kesenian Hadrah Jidor dan kesenian Salabadan (Sandur Madura) di
semua (18) Kecamatan.
Kesenian Tradisional sampai sekarang tetap eksis dengan kreasi baru ciptaan
Koreografer – koreografer local yang aktif berkesenian di Sanggar Tari seperti
Sanggar Tari Tarara di Kecamatan Bangkalan Kota dan Sanggara Tari Larasati di
Kecamatan Burneh.
Disamping kesenian tradisional berupa tari – tarian, Bangkalan kaya dengan
Upacara Adat yang secara rutin masih dilaksanakan oleh warga setempat seperti :
a. Upacara Adat Rokat Tase` di Kecamatan Sepulu dan Kecamatan Arosbaya,
yaitu upacara ritual untuk memohon keselamatan dan berkah laut dari Tuhan
YME.
b. Upacara adat Jaran Kenca` di Kecamatan Socah, yakni upacara penyambutan
tamu pada acara resepsi sunatan (khitanan) dan temantenan.
c. Upacra adat Hong Bahhong di Kecamatan Geger, yaitu upacara ritual untuk
menolak bala / bencana / penyakit dan pengaruh buruk lainnya.
d. Upacara adat Topeng Patenteng di Kecamatan Modung, yaitu upacara ritual
untuk memohon turunnya hujan ketika kemarau panjang mencapai puncak
kegarangannya.
e. Upacara adat temantenan Moang Sangkal di semua (18) Kecamatan. Upacara
ritual ini menyiratkan permohonan talak bala (agar tidak kualat) karena
terjadinya pernikahan seorang wanita yang mendahului kakak wanitanya yang
belum menikah.
f. Upacara adat temantenan Ka` Okke` di semua Kecamatan.
RELIGIUS / KEPERCAYAAN
Masyarakat Kabupaten Bangkalan mayoritas sebagai pemeluk Agama Islam
yang taat. Disamping itu ada pemeluk agama lain seperti Kristen, Konghucu dan
aliran kepercayaan yang berkembang dan tetap terjaga kerukunan antar umat
beragama. Tempat – tempat peribadatan seperti Masjid, Musholla, Gereja dan
klenteng bisa ditemui pula di Kabuapten Bangkalan. Pendidikan berbasis agama islam
baik tradisional maupun Modern tersebar di berbagai Pondok Pesantren di 18
Kecamatan. Bahkan terdapat banyak santri – santri yang berasal dari luar Kabupaten
Bangkalan.
MUSEUM PURBAKALA
Museum purbakala peninggalan raja-raja Cakraningrat terletak di pusat kota
tepatnya di Kelurahan Kraton, Kecamatan Bangkalan. Museum yang menyimpan
benda – benda sejarah dan purbakala ini terletak di Kompleks Rumah Dinas Bapak
Bupati Bangkalan. Museum ini mengoleksi berbagai benda antik yang bernilai sejarah
seperti Meriam Kuno, Gamelan, miniature rumah adat Madura dan lain – lain.
KERAJINAN
Kabupaten Bangkalan memiliki ragam jenis “souvenir arts” (cenderamata)
bernuansa khas Madura. Beberapa jenis souvenir yang kini mulai popular dikalangan
wisatawan baik wisnus(wisatawan nusantara) maupun wisaman (wisatawan
mancanegara) antar lain berwujud sebagai berikut : Batik Tulis khas Kecamatan
Tanjung Bumi,celurit hias dalam berbagai modifikasi kemasan.,Miniatur angkring
sate Madura dalam berbagai ukuran,Dakon hias dalam berbagai ukuran,Ranjang pale`
bernuansa ukiran khas Bangkalan dalam berbagai ukuran,Batik Tulis Patenteng khas
Kecamatan Modung.,Kerajinan cincin dan batu onik khas Kecamatan Tragah,Pecut
hias khas Bangkalan dalam berbagai ukuran serta ragam jenis Jamu tradisional yang
amat kondang akan khasiatnya seperti :
a. Jamu galian rapet untuk kaum wanita
b. Jamu galian singset untuk kaum wanita
c. Jamu perkasa bagi kaum lelaki
d. Jamu Tahan lama bagi kaum lelaki
e. Tongkat Pusaka bagi kaum wanita dan masih banyak lagi.
ragam jenis souvenir arts di atas, kini sudah dikemas di berbagai kios souvenir arts di
Pelabuhan Kamal atau disejumlah kompleks pertokoan Jl. Mayjend Sungkono, Jl.
Trunojoyo, Jl. KH Moh. Cholil, Jl. Kartini, dan Jl. Teuku Umar di Kecamatan
Bangkalan Kota.
MASAKAN KHAS DAERAH
Kabupaten Bangkalan banyak pula memiliki makanan tradisional khas daerah
yang yang cukup diminati oleh kalangan wisatawan. Ragam jenis masakan khas itu
antara lain : Soto khas Bangkalan , Sate khas Bangkalan, Topa` Ladhah.,Tajin Sobih
dari Kecamatan Burneh.,Emping Mlinjo khas Kecamatan Burneh,Terasi khas
Kecamatan Klampis, Kerupuk Udang khas Kecamatan Kwanyar,Petis Udang khas
Kecamatan Socah.,Leppet khas Bangkalan,Mentor mente khas Bangkalan dan Sate
Lala` khas Kecamatan Bangkalan kota
Sebagian besar dari masakan tradisional khas Bangkalan itu, terutama Soto dan
sate Madura, umumnya telah tersaji di berbagai restoran, rumah makan dan warung di
18 Kecamatan se-Kabupaten Bangkalan.
PELUANG BISNIS DAN INVESTASI
1. Peluang bisnis dan Investasi bidang Pariwisata di Kabupaten Bangkalan amat
prospektif antara lain sebagai berikut :
a. Di kawasan penyangga kaki Suramadu sisi utara terletak di Desa Sukolilo
Barat Kecamatan Labang Kabupaten Bangkalan seluas 100 Hektare menurut
rencana akan disulap menjadi pusat wisata dan hiburan. Pada sisi jembatan
Madura akan di bangun kawasan dengan peruntukan wisata yang bernuansa
budaya masyarakat setempat. Misalnya lapangan kerapan sapi, pusat kerajinan
dan hasil bumi khas Madura. Direncanakan pula pengembangan kawasan
permukiman untuk mengantisipasi pesatnya pertumbuhan industi Madura
pasca pembangunan jembatan Suramadu.
Untuk menjamin kepastian investor pengembangan kawasan kaki
Suramadu nanti akan dipayungi Perda RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah)
Jawa Timur.
Icon Suramadu memiliki keterkaitan dengan program pembangunan
Pemkab Bangkalan 2006 antara lain : tersusunnya tata ruang (tahap
identifikasi dan penyusunan) : industri, parwisata, perdagangan, Kawasan
agropolitan, Kawasan lindung, kawasan permukiman, kawasan pesisir,
kawasan khusus (Interchange Morkepek – Kaki Jembatan).
Tata guna lahan (Land use) tahap persiapan pelaksanaan meliputi :
pelabuhan peti kemas Tanjung Modung – Bulu Pandang Klampis, Jalan Arteri
Burneh-Arosbaya-Tanjung Bumi dan Sreseh-Modung-Labang )
Propinsi/Nasional, Pasar Induk Ringroad, terminal Induk Jl. Kota, Kabupaten
Kecamatan
b. Taman Rekreasi Kota Sidingkap seluas 3 Hektare berlokasi di tengah Kota
Bangkalan, tepatnya di belakang Stadion Bangkalan. Obyek wisata minat
khusus di Jantung Kota ini amat layak untuk dijadikan ajang refreshing bagi
warga perkotaan Bangkalan dan sekitarnya. Terutama pada hari – hari libur.
Adapaun fasilitas hiburan yang bisa dinikmati di lokasi TRK, antara lain :
- Areal kolam pancing dilengkapi dengan 2 buah shelter tempat memancing
dan berteduh.
- Arena permainan anak yang tersedia berupa bandulan, jungkit, area mobil
control
- Taman rekreasi tirta dengan fasilitas becak air, perahu tradisional dan
shelter untuk berteduh.
- Lima (5) unit mobil – mobilan dengan tenaga baterai untuk 1 orang anak
- Fasilitas publik yang ada sementara ini : toilet, Musholla, Ruang
Administrasi / Tiket, Gazeebo dan stepping.
KEAMANAN
Faktor keamanan dan kenyamanan wisatawan yang berkunjung ke
Bangkalan amat kondusif. Hal ini ditunjang oleh keterbukaan masyarakat Bangkalan
menerima kunjungan wisatawan baik nusantara maupun mancanegara ke obyek –
obyek wisata yang tersebar di 18 Kecamatan. Masyarakat Bangkalan juga dikenal
sebagai masyarakat yang agamis sehingga perilaku masyarakatnya amat taat pada
filosofi budaya yang dipegang teguh yaitu Bapa` Ebu, Guru Rato yang berarti selalu
hormat dan taat pada kedua orang tua, Guru atau ulama / pemuka masyarakat dan
Pemimpin Pemerintahan.

INFORMASI PENTING LAINNYA


A. Kantor Pariwisata Kabupaten Bangkalan Jl Letnan Sunarto 15 Bangkalan
Telp/Fax. (031) 3097065 melayani pesanan kerapan sapi carter setiap saat di luar
kalender event kerapan sapi tradisional.
B. Hotel :
1. Ningrat (Jl. KH Moh Cholil 113 Telp. (031) 3095388, 3095507)
2. Penginapan PKPN Jl. Panglima Sudirman 112 A Telp. (031) 3095109,
3098796
C. Restaurants :
1. Rumah Makan Sri Rejeki ( Jl. KH. Moh. Yasin Bangkalan)
No. Telepon : ( 031 ) 3095214
2. Rumah Makan OENTOENG ( Jl. Sukarno-Hatta Bangkalan )
No. Telepon : ( 031 ) 3090835
3. Café Italiano Jl. KH. Lemah Duwur Bangkalan
No. Telepon : ( 031 ) 3094566
4. Café Donald Jl. KH. Moh. Cholil Bangkalan
No. Telp (031) 3095734
5. Restoran Zamzam Jl. Trunojoyo No. 14 Bangkalan
No. Telepon : ( 031 ) 3096781
D. Travel :
1. Fian Wisata Tours & Travel Jl. Trunojoyo Complex Pertokoan Cendana
Kamal - Bangkalan
No. Telepon ; (031) 3011431, (081) 1318943
2. Citra Nova Wisata Tours & Travel Jl. KH. Moh Cholil 85 Bangkalan
No. Telepon : (031) 3092495 (081)1323035

Anda mungkin juga menyukai