Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb.
Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam yang telah memberikan kemudahan,
sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu dan tanpa
halangan apapun. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada junjungan kita,
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya kelak di hari kiamat.
Kami bersyukur atas limpahan nikmat yang diberikan Allah SWT yaitu berupa kesehatan,
baik kesehatan fisik maupun akal sehat dan pikiran, sehingga kami mampu menyelesaikan
pembuatan laporan ini dengan judul “Laporan Kearifan Lokal yang Berada di Daerah Asal”.
Kami menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna, dan masih banyak terdapat
kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritikan dan saran
supaya laporan ini nantinya menjadi lebih baik lagi.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah membimbing dalam
pembuatan laporan ini yaitu Bapak Prof. Dr. Ir. Saratri Wilonoyudho, M. Si. sehingga laporan
ini dapat tercipta.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..ii
KESIMPULAN…………………………………………………………………………..9
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………...10
ii
1. KEARIFAN LOKAL DAERAH REMBANG
A. Kecamatan Pamotan
1
Sedekah bumi merupakan sebuah kegiatan yang diadakan oleh warga sekitar sebagai
bentuk ucapan rasa syukur atas setiap kelimpahan rizki dan nikmat yang telah
diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa, kegiatan ini biasa digelar setelah masa panen
padi dan dimeriahkan dengan tontonan ketoprak. Kemudian, Gugur Gunung ialah
kegiatan yang bersifay gotong royong, di mana setiap warga akan bersama-sama
mendatangi pamakaman untuk membersihkan daerah pemakaman tersebut menjelang
bulan ramadhan. Terakhir, Tamarjan yaitu sebuah bentuk dari inisiatif warga untuk
menciptakan sebuah tampungan air hujan yang sekiranya akan dapat digunakan pada
saat terjadinya kekeringan sebagai persediaan air.
2
B. Kecamatan Rembang
Kearifan Lokal Masyarakat Daerah Rembang Mengelola Hutan
Mangrove
3
Dengan adanya kegiatan penanaman pohon mangrove tersebut dapat
melestarikan hewan yang hidup di sekitar hutan seperti burung hantu, burung
blekok, tupai, dan biawak. Selain itu, pohon mangrove mempunyai fungsi
sebagai tempat bertelurnya ikan dan sebagai tempat untuk berlindung hewan-
hewan di sekitar laut seperti ikan kecil, udang, kepiting, dan lain-lain. Selain
digunakan sebagai penahan akan terjadinya abrasi air laut dan pelestarian
hewan, hutan mangrove tersebut juga digunakan sebagai tempat wisata karena
di dalamnya terdapat daya tarik sendiri. Misalnya, digunakan sebagai tempat
untuk menikmati senja, menikmati pantai atau pemandangan, dan lain-lain.
4
2. KEARIFAN LOKAL DAERAH PEKALONGAN
Kearifan Lokal Dalam Tradisi Lopisan Masyarakat Pekalongan
Tradisi Lopisan sebenarnya tuntunan atau sunah nabi yang diawali oleh K.H Abdullah
Sirodj yang merupakan keturunan dari Kyai Bahu Rekso, ulama krapyak, Putra
Martoloyo II yang masih keturunan Tumenggung bahurekso, salah satu senopati
kerajaan Mataram di Pekalongan, yang merupakan tokoh legendaris babad
Pekalongan . Tradisi ini dimulai sejak 130-an tahun lampau, yaitu tepat pada tahun
1855 M. K.H Abdul Siradj wafat di Magelang dan dimakamkan dikompleks
pemakaman Masjid Payaman Magelang. Adapun khoulnya pada tanggal 8 syawal
yaitu bertepatan dengan syawalan di kota Pekalongan.
Awalnya K.H Abdullah Siradj melakukan puasa syawal yaitu sehari setelah lebaran
pertama atau tanggal 2 syawal hingga 7 syawal, kemudian puasa ini diikuti oleh
sebagian masyarakat krapyak. Tradisi ini juga diikuti oleh masyarakat diluar krapyak,
sehingga masyarakat krapyak maupun diluar krapyak tidak berkunjung atau
bersilaturrahmi ke daerah krapyak demi menghormati masyarakat krapyak dalam
menjalankan puasa sunnah di bulan syawal. Pada tanggal 8 syawal masyarakat krapyak
membuat lopis raksasa untuk menjamu tamu yang datang.
Tradisi Lopisan atau sering disebut dengan syawalan merupakan tradisi menjamu
makanan berupa lopis. Adapun lopis memiliki arti tersendiri, menurut Zaenuddin
Ismail bahwa lopis diibaratkan sebagai lambang persatuan warga, karena lopis terbuat
dari bahan dasan beras ketan yang memiliki daya rekat yang kuat.
5
3. KEARIFAN LOKAL DAERAH TEGAL
Kearifan Lokal Masyarakat di Desa Pesarean Kabupaten Tegal
Pajamasan Makam Sunan Amangkurat Agung merupakan salah satu tradisi upacara
adat yang ada di Desa Pesarean Kecamatan Adiwerna. Tradisi ini diselenggaran setiap
Bulan Suro, dalam tradisi ini terdapat ritual pembersihan benda pusana dan tirai
penutup makam Sunan Amangkurat Agung.
Sunan Amamngkurat Agung merupakan tokoh penting pendiri Kabupaten Tegal yang
merupakan keturunan dari Raja Mataram Sultan Agung Hanyakrakusuma. Beliau lahir
pada tahun 1619 dan wafat saat perjalanan ke barat kemudian dimakamkan di Desa
Pesarean Kabupaten Tegal pada tahun 1677
Sebelum melakukan iring-iringan menuju Astana Sunan Amangkurat, sejarah Sunan
Amamngkurat I dibacakan terlebih dahulu, kemudian dilanjut dengan iring-iringan
membawa abon-abon yang berupa kelambu makam, kembang dan barang-barang
lainnya berjalan tegak sembari diiringi dengan drumband khas keraton. Kemudian
abon-abon diserahkan kepada juru kunci makam untuk dilakukan prosesi jamasan.
Gusti Mung sapaan GKR Wandasari mengatakan, tradisi jamasan diawalai dengna
tahlil, zikir, membacakan syahadat dan shalawat. Setelah mendo’akan Sunan
Amangkurat dilanjutkan dengan proses penggantian kelambu. Kelambu yang lama
dilarung ke Pantai Selatan bersama dengan kelambu Raja – Raja Mataram lainnya.
6
Tradisi jamasan ini merupakan acara tahunan untuk menegdukasi kepada generasi
muda tentang nilai-nilai budaya. Sekaligus dikembangkan sebagai wisata religi agar
memiliki nilai ekonomis sekaligus dapat memberdayakan ekonomi masyarakat sekitar.
Kegiatan ini juga merupakan tradisi yang dilaksanankan dalam rangka pelestarian
budaya.
7
4. KEARIFAN LOKAL DAERAH KALIMANTAN TIMUR
KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT DAERAH KABUPATEN PENAJAM
PASER UTARA
Penajam paser utara adalah salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Timur, yang
sekarang dikenal sebagai Ibu kota negara Indonesia yang baru, memiliki adat istiadat
yaitu ritual Belian Nondoi yang merupakan budaya dari suku Paser, yaitu suku yang
menempati kabupaten Penajam Paser Utara.
Belian Paser Nondoi adalah sebuah ritual atau upacara adat yang dilakukan dengan
tujuan untuk mengobati orang sakit, mengusir roh jahat, atau untuk membersihkan
kampung, upacara adat ini dilakukan selama tujuh hari semalaman, oleh “mulung” atau
dukun dengan menggunakan berbagai sesajen. Ritual tersebut sangat berarti dalam
kehidupan masyarakat Paser, yakni unttuk menghormati para leluhur dan untuk
memohon keberkahan atau mendapat hasil melimpah saat berladang.
Menurut pengamatan kami, acara ini telah dilestarikan dengan baik, dengan digelar
nya acara ini rutin, sekali setiap tahun dan di dukung oleh bupati setempat. Budaya
lokal ini sangat berpotensi untuk menarik wisatawan, karena Pesta Belian Adat Paser
Nondoi ini dikemas dengan memadukan unsur budaya lokal dengan hiburan dan
kegiatan lomba sebagai ajang untuk menampilkan beraneka ragam budaya khas untuk
melestarikan budaya asli "Benuo Taka" (sebutan Kabupaten Penajam Paser Utara).
8
KESIMPULAN
Kearifan lokal di setiap daerah itu penting untuk dilestarikan oleh masyarakatnya supaya dapat
menjaga keseimbangan dan melestarikan lingkungan. Kearifan lokal dapat berkembang
dipengaruhi oleh faktor dari perilaku masyarakat atau manusia terhadap lingkungan di
sekitarnya.
9
DAFTAR PUSTAKA
Hutan Mangrove Jembatan Merah Rembang. (07 April 2021). brisik.id. Diakses tanggal 11
April 2022, dari https://brisik.id/read/65561/hutan-mangrove-jembatan-merah-rembang
Nobita, Alan. “Menyelusuri Hutan Mangrove Jembatan Merah, Rembang.” CERITA NOBI.
Diakses tanggal 11 April 2022, dari https://www.catatannobi.com/2019/04/hutan-mangrove-
jembatan-merah-rembang.html
Rosidin. 2016. Tradisi Lopis Raksasa dalam Perspektif Kerukunan Umat Beragama di Kota
Pekalongan. Al-Ulum. Vol 16 No. 1 Juni 2016 Hal. 15-35
https://images.app.goo.gl/WskhTtjk3aJM5uqg8
Jamasan Susuhunan Mangkurat Agung 1 Tegal Arum Tahun 2021. (1 September 2021).
Diakses tanggal 11 April 2022, dari http://setda.tegalkab.go.id/2021/09/01/jamasan-
susuhunan-mangkurat-agung-1-tegal-arum-tahun-2021/
Penjamasan Makam Sunan Amangkurat Agung. Pesona Indonesia. Diakses tanggal 11 April
2022, dari http://direktoripariwisata.id/unit/2776
Jamasan Astana Amangkurat Agung. (06 November 2014). Diakses tanggal 11 April 2022,
dari http://wisatategal.com/event-1411219-
jamasan_astana_sunan_amangkurat_agung.html#.YlPp2shBzIU
Mengenal Ritual Belian Adat Paser Nondoi di Penajam Paser Utara. (26 Agustus 2019).
Liputan6.com. Diakses tanggal 12 April 2022, dari
https://www.liputan6.com/regional/read/4047159/mengenal-ritual-belian-adat-paser-nondoi-
di-penajam-paser-utara
Sari, Dian Mulia. (20 Oktober 2021). Festival Adat Nondoi di PPU Digelar, Sultan Paser :
Kearifan Lokal Terjaga Dengan Baik.” Tribun Kaltim.com. Diakses tanggal 12 April 2022,
dari https://kaltim.tribunnews.com/2021/10/20/festival-adat-nondoi-di-ppu-digelar-sultan-
paser-kearifan-lokal-terjaga-dengan-baik
10