Disusun oleh :
Kelompok 3
2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, karena segala
limpahan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan laporan observasi ini dengan tepat waktu.
Sholawat serta salam kami limpahkan kepada jungjungan kita Nabi Muhammad SAW,
beserta keluarganya, sahabatnya, dan seluruh umatnya sampai akhir zaman.
Laporan Observasi ini membahas tentang “Ekowisata Talaga Remis Kuningan”. Dalam
penyusunan laporan observasi ini, kami banyak mendapatkan informasi dari pihak terkait
seperti pengelola objek wisata, pedagang sekita dan pengunjung wisata. Kemudian Laporan
ini dilengkapi dari berbagai sumber artikel dan jurnal yang terkait.
Adapun isi dari laporan observasi ini jauh dari sempurna karena keterbatasan
kemampuan kami, baik kemampuan mengolah konsepsi ataupun kemampuan apersepsi.
Sehingga harap dimaklumi apabila isi laporan observasi yang kami buat banyak kekurangan.
Oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan untuk perbaikan laporan observasi ini.
Semoga laporan observasi ini bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.
BAB II METODOLOGI..........................................................................................3
2.1. Waktu dan Lokasi..................................................................................4
2.2. Metode Penelitian..................................................................................4
.
BAB III PEMBAHASAN ....................................................................................... 4
3.1. Aksesbilitas ........................................................................................ 4
3.2. Luas Objek Wisata Talaga Remis............................................................5
3.3 Daya Tarik Wisata .............................................................................. 5
3.4. Sarana dan Prasarana .......................................................................... 6
3.5. Peran Pengelola .................................................................................. 10
3.6. Upaya Konservasi Sumber Daya Alam Hayati & Lingkungannya ....... 11
3.7. Penjual dan Pengunjung Talaga Remis ................................................ 11
3.8. Tingkat Keanekaragaman Hayati............................................................12
3.8.1. Fauna yang ada di kawasan talaga remis......................................13
3.8.2. Flora yang ada di kawasan talaga remis........................................14
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu destinasi pariwisata yang sudah di kenal di dunia
karena memiliki daya tarik yang unik dan beragam serta memiliki kekhasan baik alam,
budaya, flora serta fauna sehingga banyak wisatawan baik domestik maupun
mancanegara yang berkunjung untuk menikamatinya, selain keunikan serta keragaman
yang sudah ada. Salah satu dari kekayaan alam yang dimiliki oleh Indonesia berada di
Kabupaten Kuningan. Kabupaten Kuningan, merupakan sebuah Kabupaten di Provinsi
Jawa Barat, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kuningan. Kabupaten ini terletak di bagian
timur Jawa Barat, berbatasan dengan Kabupaten Cirebon sebelah utara, Kabupaten
Brebes (Jawa Tengah) di timur, Kabupaten Ciamis di selatan, serta Kabupaten
Majalengka di barat.
Kuningan memiliki banyak potensi alam yang dapat dikembangkan untuk menjadi
daya tarik wisata. Salah satu kawasan wisata alam potensial yang ada di kabupaten
kuningan yaitu Telaga remis. Telaga Remis adalah salah satu objek wisata alam di
Kabupaten Kuningan yang berupa sebuah danau yang terletak di Desa Kaduela,
Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, berjarak ±37 km dari pusat kota Kuningan
dan 12 KM dari Kota Cirebon. Nama danau ini diambil dari binatang remis, yaitu sejenis
kerang bewarna kuning yang banyak hidup di sekitar telaga tersebut. Kawasan Telaga
Remis mempunyai suhu udara yang berkisar 22 C-25° C, dengan kelembaban udara
sekitar 80% serta curah hujan rata-rata 3.500 mm/tahun.
Talaga Remis merupakan tempat rekreasi sangat sejuk, rindang dan asri. Konfigurasi
umum lahan ini berbukit-bukit, dengan kemiringan lahan agak curam. stabilitas tanah
sedang, dan daya serap tanah baik, serta kualitas lingkungan cukup. Didaerah ini terdapat
tumbuh-tumbuhan tropis berhawa sejuk cocok untuk perkemahan. Luas lokasi sekitar 28
hektar. Luas Telaga sekitar 3 hektar. Saat musim kemarau telaga dengan kedalaman
sekitar 5 meter ini tak pernah kering. Airnya menjadi nadi kehidupan masyarakat
Pasawahan dan sekitarnya, bahkan diandalkan warga Cirebon. Air telaga juga
menghidupkan perekonomian warga sekitar karena menghidupi budidaya air tawar.
Selain itu kawasan wisata alam Telaga Remis ini Terdapat 8 telaga yang mempunyai
potensi untuk dikembangkan dan dimanfaatkan dengan baik agar menambah daya tarik
bagi wisatawan yang datang yaitu Telaga Leat, Telaga Nilem, Telaga Deleg. Situ Ayu
Salintang. Telaga Leutik, Telaga Buruy, Telaga Tespong, dan sumur Jalatunda. Obyek
wisata Telaga Remis pun mempunyai keanekaragaman flora dan fauna, kurang lebih
terdapat 160 jenis tumbuhan diantaranya sonokeling, malaka, kosambi dan lain-lain.
Salah satu daya tarik tempat ini adalah adanya satu jenis tumbuhan langka yaitu "Pisang
Hyang".
Fasilitas yang tersedia di obyek wisata alam Telaga Remis ini berupa perahu motor,
sepeda air, saung peristirahatan, mushola, toilet, cafetaria, toko cinderamata, dan tempat
parkir. Telaga remis ini pernah menjadi kawasan wisata unggulan yang banyak
dikunjungi oleh wisatawan. Namun sayang kondisi saat ini berbeda Telaga Remis
mengalami kemunduran baik dari kualitas maupun dari kunjungan wisatawan. Salah satu
penyebab menurunnya kualitas dari obyek wisata Alam Telaga Remis ini adalah
pengembangan atraksi wisata yang kurang optimal. Hal ini terlihat dari kurangnya
keberagaman atraksi wisata yang dapat menunjang kegiatan wisata.
Objek wisata merupakan tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber daya
wisata yang dibangun dan dikembangkan sehingga mempunyai daya tarik dan diusahakan
sebagai tempat yang dikunjungi wisatawan. Jawa Barat adalah salah satu wilayah yang
mempunyai kekayaan alam yang mempesona. Selain faktor kekayaan alam dan
kebudayaan, keramah tamahan masyarakat Jawa Barat menjadi nilai tambah tersendiri.
Oleh karena itu, dengan beberapa latar belakang masalah yang terdapat pada Objek
Wisata Talaga Remis penulis memutuskan untuk meneliti lebih lanjut mengenai Objek
Wisata Talaga Remis, sebagai salah satu objek wisata alam di sekitar lingkungan
masyarakat.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dilaksanakan Penelitian Lapangan ini yaitu :
1. Untuk dapat mengetahui sejarah terbentuknya objek wisata Talaga Remis
2. Untuk dapat mengetahui ciri khas objek wisata Talaga Remis
3. Untuk dapat mengetahui tingkat keanekaragaman hayati di sekitar objek wisata
Talaga Remis
METODOLOGI
Penelitian ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 15 Oktober 2022 yang bertempat di
kawasan objek wisata talaga remis Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat
45559. Rute menuju lokasi tidaklah sulit. Akses jalan yang cukup bagus yang apabila jika
melewati Desa Cikalahang kalian hanya melihat beberapa bagian dari jalan yang sedikit
berlubang dari arah Cirebon yang hanya berjarak sekitar 12 Km. Kemudian melanjutkan
perjalanan menuju arah Kab. Majalengka. Jika kalian sudah memasuki kawasan kerajinan
Batu Bobos yang berarti telah dekat lokasi. Ketika bertemu di Perempatan Cikalahang akan
melihat papan petunjuk yang mengarah ke sebelah kiri dimana dia berada objek wisata
Telaga Remis Ikuti jalan itu hingga kalian sampai di Balai Desa Cikalahang. Lalu belok kiri
sekitar 500 meter, kemudian akan melihat adanya papan petunjuk menuju ke lokasi Telaga
Remis yang menunjuk ke arah sebelah kanan. Ikutilah jalan tersebut sampai memasuki
gerbang masuk di Objek Wisata Telaga Remis.
PEMBAHASAN
3.1 Aksesbilitas
Telaga remis didirikandan dijadikan objek wisata pada tahun 1982 oleh perhutani. akses
menuju kawasan wisata dari kampus IAIN menuju kearah talun kemudian menuju kearah
hutan kota sumber setelah itu belok kiri kearah dewi sartika, lalu, lurus sejauh 3,5 km
menuju sindang jawa mandirancang setelah 1 km belok kanan kejalan cisaat-kramat
kemudian lurus sejauh 3,1 km dan sampai di objek wisata telaga remis pasawahan kuningan
aksesbilitas menuju wisata cukup ramai dan lancar didaerah menuju talun sampai dengan
sindang jawa mandiranjang. Setelah mendekati kawasan objek wisata telaga remis kondisi
jalan mulai berkelok-kelok dan bergelombang, sekitar 1 km menuju objek wisata kondisi jalan
dan penerangan sangat tidak terawat karena objek wisata telaga remis jauh dari pemukiman
warga. Himbauan kepada para pengunjung yang ingin berkunjung ke objek telaga remis
untuk berhati-hati saat berkunjung. Observasi dilakukan dengan menggunakan sepeda motor
sebanyak 4 motor dan 7 orang. Waktu yang ditempuh dari iain menuju objek wisata telaga
remis sekitar 1 jam perjalanan Terdapat jalur evakuasi menuju kawasan objek wisata. Namun,
pengunjung kebanyakan menggunakan petunjuk jalan yang tersedia di google maps. Terdapat
jalur evakuasi menuju kawasan objek wisata. Namun, pengunjung kebanyakan menggunakan
petunjuk jalan yang tersedia di google maps.
3. Pohon Kelapa
Tanaman kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan tanaman serbaguna yang
seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan
manusia. Buah kelapa yang terdiri atas sabut, tempurung, daging buah dan air
kelapa tidak ada yang terbuang dan dapat dibuat untuk menghasilkan produk
industri. (Suhardiono, 1993). Kelapa merupakan salah satu keluarga Palmae.
Tanaman ini memiliki batang yang lurus dan umumnya tidak bercabang. Tanaman
kelapa merupakan tanaman monokotil dengan bentuk akar serabut dan daun yang
menyirip. Sedangkan bunga tanaman ini terletak diantara ketiak daunnya yang
disebut mayang (Palungkun, 2001)
Klasifikasi Pohon Kelapa :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae
Genus : Cocos
Spesies : Cocos nucifera L.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kelapa_(tumbuhan)
4. Kaliandra
tanaman kaliandra cukup banyak tetapi
tanaman kaliandra tidak dapat tumbuh di daerah rawa. Dengan sifatnya yang
mudah tumbuh maka tanaman ini dapat digunakan sebagai penahan erosi tanah
dan air, karena memiliki akar yang berbintil. Tanaman ini juga dapat digunakan
untuk mengurangi pertumbuhan tanaman gulma terutama jika ditanam pada tanah
yang kurang produktif. Calliandra calothyrsus merupakan salah satu spesies
kaliandra yang sangat populer di Indonesia, terutama di masyarakat yang berada
pada areal kawasan hutan di pulau Jawa sebagai tanaman multiguna untuk
konservasi lahan, reklamasi lahan marginal, hijauan pakan ternak, pakan lebah,
penyedia pupuk hijau dan bubur kayu (pulp) untuk membuat kertas (Herdiawan
dkk., 2008; Tangendjaja dkk., 1992).
Klasifikasi tanaman kaliandra merah menurut Nugroho (2015),
Mannetje dan Jones (1992) adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Famili : Fabaceae/Leguminosae
Genus : Calliandra
Spesies : Calliandra calothyrsus
https://id.wikipedia.org/wiki/Kaliandra_(tumbuhan)
5. Lamtoro
Lamtoro merupakan perdu ataupun pohon kecil dengan tinggi 2-10 m,
memiliki batang pohon keras dan berukuran tidak besar serta batang bulat silindris
dan bagian ujung berambut rapat. Daun majemuk terurai dalam tangkai, menyirip
genap ganda dua sempurna, anak daun kecil-kecil terdiri dari 5-20 pasang,
bentuknya lanset, ujung runcing, tepi rata, panjang 6-21 mm dan lebar 2-5 mm.
Bunga majemuk terangkai dalam karangan berbentuk bongkol yang bertangkai.
Biji, daun, dan seluruh bagian tanaman dapat digunakan untuk mengobati
beberapa penyakit. Diantaranya adalah diabetes melitus, cacingan, bisul,
meningkatkan gairah seks, luka baru dan bengkak, tlusuban, susah tidur (Arisandi,
2006). Nama umum tumbuhan adalah lamtoro. Tumbuhan ini dikenal masyarakat
Indonesia dengan nama daerah yaitu: pete cina, pete selong (Sumatera), pete
selong ( Sunda), lamtoro, peutey, selamtara, pelending, kamalandingan (Jawa),
(Madura) kalandingan (Arisandi, 2006)
Klasifikasi Lamtoro :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Family : Fabaceae
Genus : Leucaena
Spesies : Leucaena leucocephala.
https://id.wikipedia.org/wiki/Lamtoro_(tumbuhan)
6. Juwet
Buah juwet merupakan tumbuhan buah-buahan yang berasal dari Asia dan
Australia tropik. Tumbuhan ini biasanya dapat ditemukan pada ketinggian 500
mdpl. Buah juwet dikatakan sudah matang jika kulit dari buah tersebut berwarna
merah tua sampai ungu kehitaman dan daging buahnya berwarna putih, kuning
kelabu, sampai agak merah ungu hampir tidak berbau. Tanaman ini kokoh,
bercabang banyak, percabangannya tidak beraturan dan rendah (Morton, 1978).
Daunnya saling berhadapan, bentuknya bundar telur sampai lonjong. Pangkal
daunnya berbentuk membundar, sedangkan ujungnya tumpul atau berujung lancip.
Tepi daunnya rata dan berpinggir tipis serta tembus pandang. Selagi muda
daunnya berwarna merah muda, setelah tua daunnya menjadi kasar, berwarna
hijau tua mengkilap pada bagian atasnya. Bunganya kecil-kecil, berwarna putih
keabu-abuan sampai merah jambu, dan wangi.
Klasifikasi Juwet
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Syzygium
Spesies : Syzygium cumini.
https://id.wikipedia.org/wiki/Juwet_(tumbuhan)
7. Pohon Beringin
Pohon beringin merupakan salah satu jenis tanaman yang banyak dijumpai di
berbagai wilayah Indonesia. Pohon beringin memiliki ciri khas berupa akar
gantung yang menjulur dari atas ke bawah dalam jumlah banyak, sehingga tampak
seperti garis-garis vertikal yang menopang pohon tersebut (Hemmer et al., 2004).
Tanaman ini masuk kedalam famili Moraceae yang mudah tumbuh di berbagai
kondisi lahan termasuk lahan kering (Veneklaas et al.,2002). Tanaman ini
memiliki batang tegak, bulat, percabangan simpodial, permukaan kasar, pada
batang tumbuh akar gantung berwarna coklat kehitaman. Daun tunggal, bersilang
berhadapan, lonjong, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, bertangkai pendek,
pertulangan menyirip, hijau. Tangkai silindiris, kelopak bentuk corong, bunga
tunggal, benang sari dan putik halus, berwarna kuning, mahkota bulat dan halus,
berwarna kuning kehijauan, akar tunggang berwarna coklat, buah buni berbentuk
bulat (Hutapea, 2010).
Klasifikasi Pohon Beringin :
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rosales
Famili : Moraceae
Genus : Ficus L.
Spesies : Ficus benjamina L.
https://id.wikipedia.org/wiki/Beringin_(tumbuhan)
b. Fauna
1. Ikan Gabus
Ikan Gabus adalah sejenis ikan predator yang hidup di air tawar. Menurut
FAO (2017), Ikan Gabus memiliki ciri-ciri tubuh memanjang dengan kepala
bersisik yang berbentuk pipih dan lebar,dengan mata yang terdapat pada bagian
anterior kepala. Sirip punggung lebih panjang dari sirip ekor, serta warna tubuh
pada bagian punggung hijau kehitaman dan bagian perut berwarna krem atau
putih. Ikan ini biasa hidup di sungai, danau, dan kolam/tambak, serta biasa
membuat sarang di daerah rawa-rawa atau diantara belukar yang terdapat pada
tepi tambak dan sungai.
Klasifikasi Ikan Gabus :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Familia : Channidae
Genus : Channa
Spesies : Channa striata
https://id.wikipedia.org/wiki/Ikan_gabus
3. Ikan Nilem
Ikan nilem merupakan salah satu komoditas ikan air tawar yang sangat
potensial untuk dikembangkan menjadi produk unggulan budidaya perikanan.
Dihabitat aslinya, ikan ini banyak ditemukan hidup liar di perairan umum
terutama di sungai-sungai yang berarus sedang dan berair jernih. Selain itu juga
bisa ditemui hidup di rawa-rawa. Klasifikasi Ikan nilam adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub phylum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Ordo : Ostariophysi
Familia : Cyprinidae
Genus : Ostechilus
Spesies : Ostechilus vittatus
https://id.wikipedia.org/wiki/Ikan_nilem
4. Ikan Mas
Spesies ikan mas (Cyprinus carpio L.) masuk dalam genus cyprinus dari
famili cyprinidae. Ikan mas mempunyai ciri-ciri badan memanjang, sedikit pipih
kesamping. Mulut terletak diujung tengah (terminal), mempunyai sungut dua
pasang, sirip punggung dengan jari-jari keras berjumlah 17-22 serta sirip dada
dengan jumlah 15 jari-jari keras.Ikan Mas menyukai tempat hidup (habitat) di
perairan tawar yang airnya tidak terlalu dalam dan alirannya tidak terlalu deras,
seperti di pinggiran sungai atau danau. Ikan Mas dapat hidup baik di daerah
dengan ketinggian 150 - 600 m di ataspermukaan air laut (dpl) dan pada suhu 25-
30 °C. pH air antara 7-8. Meskipun tergolong ikan air tawar, ikan Mas kadang-
kadang ditemukan diperairan payau ataumuara sungai yang bersalinitas 25-30%
(Suseno, 1999).
Klasifikasi ikan mas menurut Saanin (1984) dikelompokkan ke dalam:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Actinopterygii
Ordo : Cypriniformes
Famili : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Species : Cyprinus carpio L
https://id.wikipedia.org/wiki/Ikan_mas
5. Ikan Nila
Ikan nila merupakan jenis ikan air tawar yang mempunyai nilai konsumsi
cukup tinggi. Di wilayah beriklim dingin, ikan nila tidak dapat hidup dengan baik
(Dinas KP Daerah Sulteng, 2012). Morfologi ikan nila (Oreochromis niloticus)
menurut Saanin (1984), mempunyai bentuk tubuh bulat pipih, pada badan dan
sirip ekor (caudal fin) ditemukan garis lurus. Pada sirip punggung ikan nila
ditemukan garis lurus memanjang. Ikan nila dapat hidup di perairan tawar dengan
menggunakan ekor untuk bergerak. Nila memiliki lima sirip, yaitu sirip punggung
(dorsal fin), sirip dada (pectoral fin) sirip perut (ventral fin), sirip anus (anal fin),
dan sirip ekor (caudal fin). Sirip punggungnya memanjang dari bagian atas tutup
insang sampai bagian atas sirip ekor. Terdapat juga sepasang sirip dada dan sirip
perut yang berukuran kecil serta sirip anus berbentuk agak panjang. Sementara itu,
jumlah sirip ekornya hanya satu buah dengan bentuk bulat.Menurut Saparinto &
Rini (2013) klasifikasi ikan nila adalah sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Ordo : Perciformes
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Spesies : Oreochromis niloticus.
https://id.wikipedia.org/wiki/Ikan_nila
6. Ikan Tambakan
Ikan tambakan memiliki tubuh berbentuk pipih vertikal. Sirip punggung dan
sirip analnya memiliki bentuk dan ukuran yang hampir serupa. Sirip ekornya
sendiri berbentuk nyaris bundar atau mengarah cembung ke luar, sementara sirip
dadanya yang berjumlah sepasang juga berbentuk nyaris bundar. Di kedua sisi
tubuhnya terdapat gurat sisi, pola berupa garis tipis yang berawal dari pangkal
celah insangnya sampai pangkal sirip ekornya. Kurang lebih ada sekitar 43-48
sisik yang menyusun gurat sisi tersebut. Ikan tambakan diketahui bisa tumbuh
hingga ukuran 30 sentimeter. Salah satu ciri khas dari ikan tambakan adalah
mulutnya yang memanjang. Karakteristik mulutnya yang menjulur ke depan
membantunya mengambil makanan semisal lumut dari tempatnya melekat.
Klasifikasi Ikan Tambakan :
Kingdom: Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Anabantiformes
Famili : Helostomatidae
Genus : Helostoma
Spesies : Helostoma temminckii
Author : Cuvier, 1829
https://id.wikipedia.org/wiki/Ikan_tambakan
7. Ikan Sepat
Ciri morfologi ikan sepat rawa adalah mulut dapat disembulkan (protactile),
ukuran mulut sempit dan posisi mulut berada tepat di ujung hidung (terminal).
Kepala ikan jantan terlihat agak pipih sedangkan kepala ikan betina agak lebih
cembung. Bentuk tubuh pipih (compressed) dan bilateral simetris. Ikan sepat rawa
menyukai rawa-rawa, danau, sungai dan parit-parit yang berair tenang; terutama
yang banyak ditumbuhi tumbuhan air. Juga kerap terbawa oleh banjir dan masuk
ke kolam-kolam serta saluran- saluran air hingga ke sawah.
Klasifikasi Ikan sepat :
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Classis : Pisces
Familia : Anabantidae
Ordo : Labyrinthici
Genus : Trichogaster
Spesies : Trichogaster trichopterus
Author : Saanin, 1968
https://id.wikipedia.org/wiki/Ikan_sepat
8. Keluwing
Keluwing yaitu jenis hewan yang termasuk dalam suku Kaki Sejuta
(Diplopoda) dan kelas Kaki Seribu (Myriapoda), ronde pokok hewan bertungkai
ruas (Arthropoda), disebut juga lelue atau titinggi. Panjang tubuhnya 150 mm,
dengan garis tengah 10 mm, terdiri atas 30 ruas, masing-masing berkaki 2 pasang,
berwarna kehitaman dengan kaki merah atau kuning. Kepalanya bulat. Geraknya
lambat, bila tersentuh cepat menggulung diri. Makan daun-daun kering, kadang-
kadang juga ronde tumbuhan hidup. Umumnya hewan ini mencari mekan pada
malam hari, tetapi kadang-kadanf dapat ditemukan berkeliaran pada pagi hari.
Keluwing mengembang biak dalam liang dengan bertelur, setelah bertelur
liangnya ditutup, pengahabisan dilepaskan. Keluwing sebagian besar waktunya di
bawah tanah membentuk gua - gua bawah tanah dan terowongan untuk
beristirahat. Keluwing yaitu herbivora, makan tumbuhan untuk mendapatkan
semua nutrisi yang mereka butuhkan.
Klasifikasi Keluwing
Kingdom: Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Diplopoda
Ordo : Spirostreptida
Famili : Spirostreptidae
Genus : Spirostreptus
Species : Spirostreptus seychellarum.
Sumber : Dokumentasi Pribadi (2022)
BAB IV
4.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan dari data diatas bahwa :
1. Kawasan wisata Telaga Remis adalah salah satu tempat wisata alam
yang terletak di Desa Kaduela Kecamatan Mandirancan Kabupaten
Kuningan Jawa Barat, yang merupakan sebuah tempat wisata dimana
para pengunjungnya akan merasa tenang karena keadaan lingkungan
sekitar yang sejuk dan jauh dari polusi udara, suasana yang tenang ini
banyak mendatangkan pengunjung dari dalam maupun luar kota yang
hanya ingin menikmati ketenangan.
2. Setelah melakukan wawancara kepada salah satu pengunjung, kami
mendapatkan informasi bahwa Setiap hari senin-kamis jumlah
pengunjung objek wisata telaga remis jumlah pengunjung anak-anak
sebanyak kurang lebih 50-80 orang dan dewasa sebanyak 80-100
orang. Pada hari jumat-minggu kurang lebih jumlah pengunjung anak-
anak 80-100 orang dan dewasa 100-130 orang. Jenis wisata yang
ditawarkan terdapat di objek wisata telaga remis wahana bermain air,
perkemahan, ziaroh, wisata alam. Aktivitas yang dapat dilakukan
wisatawan yaitu wisata dapat melakukan aktivitas bermain sambil
belajar karena selain menawarkan keindahan dan fasilitas di objek
wisata telaga remis disana juga terdapat makan para pendiri objek
wisata telaga remis. Ciri khas yang dimiliki oleh objek wisata telaga
remis yang pengunjung mungkin belum mengetahuinya yaitu terdapat
makam disekitar kawasan objek wisata telaga remis.
3. Pengunjung mendapatka informasi mengenai objek wisata terlaga
remis dari internet dan orang tua. Menurut pengunjung aksesbilitas
sangat susah dijangkau terutama menggunakan kendara mobil,
terutama jika hujan jalanan menjadi licin dan becek. Jalanan curam dan
banyak yang rusak.
4.2 Saran
Sarannya, untuk kedepannya talaga remis ini bisa dengan mudahnya memiliki
media atau akses ntuk dapat dijangkau.
DAFTAR PUSTAKA
Herbie, Tandi. 2015. Kitab Tanaman Berkhasiat Obat-226 Tumbuhan Obat untuk
Penyembuhan Penyakit dan Kebugaran Tubuh. Yogyakarta: Octopus
Publishing House, p:359.
Palungkun, R. 2001. Aneka Produk Olahan Kelapa. Jakarta: Penebar Swadaya
Susanto, 2010. Budidaya Ikan Di Pekarangan. Penebar Swadaya, Jakarta. 196
halaman.
Wiranto. 2017. Statistik Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan
Ekosistem. Jakarta
LAMPIRAN