Anda di halaman 1dari 12

KARYA ILMIAH

“OLAHAN LIDAH BUAYA MENJADI KERIPIK”

Disusun Oleh :
Tio Gustian Alhafiz
XI IPA 1

SMA NEGRI 1 SANGATTA SELATAN


Jalan Guru Muchtar, Sngatta Utara , Kec. Sangatta Utara, Kabupaten Kutai
Timur, Kalimantan Timur
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. karena atas limpahan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Olahan Lidah
Buaya Menjadi Keripik” Shalawat dan salam disampaikan kepada Nabi Muhammad
SAW, mudah-mudahan kita semua mendapatkan safaat-Nya di yaumul akhir nanti,
Aamiin.
Penyelesaian karya ilmiah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan Terima Kasih kepada
ibu Novita Rahayu, M.Pd. Selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang telah
membantu penulis dalam mengerjakan karya ilmiah ini. Terima kasih kepada teman-
teman yang telah berkontribusi dalam pembuatan karya ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan karya ilmiah ini masih banyak kekurangan
baik dari segi materi maupun teknis penulisan, sehingga penulis mengharapkan
masukan dari pembaca untuk memperbaiki dan menyempurnakan karya ilmiah ini.

Sangatta, 24 Februari 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ iv
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................ 1
1.1 LATAR MASALAH.................................................................. 1
1.2 RUMUSAN MASALAH........................................................... 2
1.3 TUJUAN
1.4 MANFAAT ............................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI....................................................................... 3
2.1 KONSEP INSOMNIA............................................................... 3
2.2 DEFINISI JAKUDA.................................................................. 3
BAB III METODE PENELITIAN................................................................. 7
3.1 JENIS PENELITIAN................................................................. 7
3.2 METODE PENELITIAN........................................................... 7
3.3 ANGGARAN............................................................................7
3.4 TEMPAT DAN WAKTU.......................................................... 8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................ 12
4.1 HASIL PENELITIAN................................................................ 12
4.2 PEMBAHASAN ....................................................................... 14
BAB V PENUTUP........................................................................................ 16
5.1 KESIMPULAN.......................................................................... 16
5.2 SARAN...................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 17
LAMPIRAN..................................................................................................... 18

1
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Alam semesta tercipta dengan proses yang amat rumit dan mengagumkan.
Seluruh makhluk hidup yang ada di dalamnya saling berkoordinasi membentuk
sebuah tatanan rantai kehidupan yang luar biasa. Manusia adalah makhluk yang
sangat bergantung dengan alam dan sekitarnya. Kebutuhan manusia seakan tidak
dapat dilepaskan oleh peran alam sebagai penunjang kestabilan, termasuk kebutuhan
manusia yang semakin beraneka ragam terutama dalam hal kebutuhan pangan.
Pangan merupakan suatu permasalahan vital karena menyangkut kebutuhan gizi
seseorang. Guna menunjang hal tersebut diperlukan makanan yang memiliki nutrisi
baik dan tentunya didukung oleh teknologi pengolahan pangan yang tepat. Adanya
beraneka ragam produk yang beredar di pasar membuat masyarakat lebih peduli
terhadap kesehatan, sehingga muncul trend untuk kembali menggunakan bahan-bahan
alami (back to nature).
Tanaman lidah buaya (aloe vera) merupakan salah satu jenis tanaman yang dapat
dimanfaatkan sebagai bahan dasar pangan yang alami dan menyehatkan. Selain itu,
lidah buaya juga mempunyai kandungan nutrisi cukup lengkap antara lain vitamin,
mineral, asam amino dan enzim. Banyak kelebihan dan potensi sebagai bahan pangan
karena semua bagian dari tanaman dapat dimanfaatkan. Bagian-bagian lidah buaya
yang digunakan antara lain daun, getah daun dan gel bening. Potensi ini sebenarnya
sudah mulai dikembangkan namun sampai saat ini belum termanfaatkan secara
maksimal. Berdasarkan hasil penelitian tanaman lidah buaya mempunyai begitu
banyak manfaat untuk kesehatan, maka penggunaan lidah buaya yang semakin
bervariasi akan meningkatkan nilai ekonomi dan selera konsumen terhadap lidah
buaya. Salah satu pengolahan dengan membuat makanan ringan yang diminati yaitu
mengolahnya menjadi keripik lidah buaya.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan data-data yang penulis paparkan di atas dapat dirumuskan
beberapa permasalahan, antara lain :
1)    Bagaimana cara pembuatan keripik yang baik dan benar?
1.3. Tujuan Penelitian
Melalui penulisan karya ilmiah ini, maka tujuan yang ingin dicapai adalah
sebagai berikut :
1) Untuk memanfaatkan tanaman lidah buaya (Aloe Vera) sebagai bahan baku
pembuatan produk makanan ringan,
2)   Menciptakan produk makanan ringan yang sehat, bernutrisi, dan bernilai jual
tinggi,
1.4 Manfaat Penelitian
Karya tulis ini dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak yang berkaitan
erat dengan masalah ini. Makanan yang berkaitan erat yakni makanan yang mungkin
aneh di lihat tetapi itu makanan yang enak buat cemilan.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Tanaman Lidah Buaya


Lidah buaya (Aloe Vera) merupakan tumbuhan liar di tempat yang berhawa panas
atau ditanam orang di pot dan pekarangan rumah sebagai tanaman hias. Daunnya agak
runcing berbentuk taji, tebal, getas, tepinya bergerigi/ berduri kecil, panjang 15-36
cm, lebar 2-6 cm, bunga bertangkai yang panjangnya 60-90 cm, bunga berwarna
kuning kemerahan (jingga), Banyak di Afrika bagian Utara, Hindia Barat. Berikut
adalah bagian-bagian tanaman lidah buaya (Aloe Vera) :
a.       Batang Tanaman
Aloe vera berbatang pendek. Batangnya tidak kelihatan karena tertutup oleh
daun-daun yang rapat dan sebagian terbenam dalam tanah. Aloe vera yang bertangkai
panjang juga muncul dari batang melalui celah-celah atau ketiak daun.
b.      Daun
Daun tanaman Aloe vera berbentuk pita dengan helaian yang memanjang.
Daunnya berdaging tebal, tidak bertulang, berwarna hijau keabu-abuan, bersifaat
sukulen (banyak mengandung air) dan banyak mengandung getah atau lendir (gel)
sebagai bahan baku obat.
Bentuk daunnya menyerupai pedang dengan ujung meruncing, permukaan daun
dilapisi lilin, dengan duri lemas dipinggirnya. Panjang daun dapat mencapai 50 – 75
cm, dengan berat 0,5 kg – 1 kg, daun melingkar rapat di sekeliling batang bersaf-saf.
c.       Bunga
Bunga Aloe vera berwarna kuning atau kemerahan berupa pipa yang mengumpul,
keluar dari ketiak daun. Bunga berukuran kecil, tersusun dalam rangkaian berbentuk
tandan, dan panjangnya bisa mencapai 1 meter. Bunga biasanya muncul bila ditanam
di pegunungan.
Tanaman ini diberi nama lidah buaya karena bentuknya yang mirip dengan lidah
buaya. Lidah Buaya (Aloe vera; Latin: Aloe barbadensis Milleer) adalah sejenis
tumbuhan yang sudah dikenal sejak ribuan tahun silam dan digunakan sebagai
penyubur rambut, penyembuh luka, dan untuk perawatan kulit. Tumbuhan ini dapat
ditemukan dengan mudah di kawasan kering di Afrika. Tanaman ini sudah digunakan
bangsa Samaria sekitar tahun 1875 SM. Berikut merupakan kandungan kimia lidah
buaya.

`No. Kandungan Kimia Nilai


1 Komponen Air 95,51%
2 Total Padatan a Lemak 0,067%
Terlarut
b Karbohidrat 0,043%
c Protein 0,038%
d Vitamin A 4,59%
e Vitamin C 3,47%
2.2. Manfaat Tanaman Lidah Buaya (Aloe vera)
Lidah buaya telah dikenal manfaatnya sejak dahulu. Bahkan seiring kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi, sekarang ini banyak yang memanfaatkan tanaman
ini sebagai bahan baku ataupun bahan campuran pembuatan berbagai macam produk.
Lidah buaya (Aloe vera) juga telah teruji mampu mencegah dan mengobati berbagai
macam jenis penyakit. Manfaat produk yang dihasilkan dari lidah buaya sangat
beraneka ragam, antara lain dapat dimanfaatkan sebagai bahan campuran pada
pembuatan produk berupa shampo, pasta gigi, dan aneka macam kosmetik lainnya
bahkan ada juga yang telah dijual dalam bentuk minuman koktail. Lidah buaya juga
dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan produk makanan. Seperti keripik, nata de
aloe, sirup, teh, jus, koktail, jelly, dodol, cendol, dan selai lidah buaya. Diketahui
bahwa lidah buaya mengandung semua jenis vitamin kecuali vitamin D. 
Zat Manfaat
Lignin Memiliki kemampuan penyerapan yang
tinggi yang mempermudah penyerapan
gel ke kulit sehingga mampu
melindungi kulit dari dehidrasi dan
menjaga kelembapan kulit.
Saponin Memiliki kemampuan membersihkan
(aseptic) dan sebagai bahan pencuci
yang sangat baik.
Komplek antharaquinon aloin, Bahan laksatif, penghilang rasa sakit,
barbaloin, iso-barbaloin, anthranol, mengurangi racun, senyawa anti
aloe emodin, anthracene, aloetic bakteri, dan memiliki kandungan
acid, asam sinamat, asam antibiotic.
krisophanat, eteral oil, dan resitanol
Kalium dan natrium Memelihara kekencangan muka dan
otot tubuh, regulasi dan metabolisme
tubuh dan penting dalam pengaturan
impuls saraf.
Kalsium Membantu pembentukan dan
regenerasi tulang.
Seng Bermanfaat bagi kesehatan saluran air
kencing.
Asam folat Bermanfaat  bagi kesehatan kulit dan
rambut.
Vitamin A Berfungsi untuk oksigenerasi jaringan
tubuh, terutama kulit dan kuku.
Vitamin B1, B2, B6, niacinamida, Berfungsi untuk menjalankan fungsi
dan kolin tubuh secara normal dan sehat.
Enzim oksidase, amylase, katalase, Mengatur berbagai proses kimia dalam
lipase dan protease tubuh, dan menyembuhkan luka dalam
dan luar.
Enzim protease Penghilang rasa nyeri saat luka.
Asam krisofan Mendorong penyembuhan kulit yang
mengalami kerusakan.
Mono dan polisakarida (selulosa, Memenuhi kebutuhan metabolisme
glukosa, mannose, dan aldopentosa) tubuh dan berfungsi untuk
memproduksi mukopolisakarida.
Tabel 2.2

Komponen kimia lidah buaya berdasarkan manfaatnya

Kegunaannya lidah buaya bagi kesehatan manusia antara lain untuk mengobati
sakit kepala/pusing, sembelit, kejang pada anak, kurang gizi, batuk rejan, muntah
darah, kencin manis, wasir, peluruh haid dan penyubur rambut.  Selain itu lidah buaya
juga bermanfaat sebagai penyembuh luka dan luka bakar serta mengurangi infeksi.
Setelah mengetahui beragam khasiat lidah buaya dan pemanfaatannya, tidak ada
salahnya jika kita mulai mencoba bahan alami yang satu ini untuk menjaga kesehatan
kita dan keluarga dengan membuat sendiri produk ini, baik untuk di konsumsi
maupun sebagai peluang bisnis usaha. Salah satunya adalah mengolah menjadi
keripik lidah buaya.

BAB III

METODE PENELITIAN
3.1 JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Creawll
(2012) menyatakan bahwa pengertian metode penelitian eksperimen digunakan
apabila peneliti ingin mengetahui pengaruh sebab akibat antara variabel independen
dan dependen. Hal ini berarti peneliti harus dapat mengontrol semua variabel yang
akan mempengaruhi outcome kecuali variabel independen (treatment) telah
ditetapkan.
3.2 METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen kuasi
dengan pola nonequivalent control group design (pretest-postest yang tidak
ekuivalen). Eksperimen itu sendiri adalah observasi di bawah kondisi buatan
(artificial condition) di mana kondisi tersebut dibuat dan diatur oleh si peneliti.
Sedangkan penelitian eksperimental adalah penelitian yang dilakukan dengan
mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol (Moh. Nazir,
2005 : 63).Alasan peneliti memilih penelitian eksperimen karena suatu eksperimen
dalam bidang pendidikan dimaksudkan untuk menilai pengaruh suatu tindakan
terhadap tingkah laku atau menguji ada tidaknya pengaruh tindakan itu. Tindakan di
dalam eksperimen disebut treatment yang artinya pemberian kondisi yang akan dinilai
pengaruhnya.
3.2.1 Bahan dan Langkah-Langkah
A. Bahan-Bahan
Untuk melakukan eksperimen dalam penelitian ini bahan-bahan yaitu :

No. Keterangan Jumlah


1. Daun lidah buaya 2 helai
2. Tepung 250g
3. Telur 60ml
4. Masako 1 bgks
5. Garam Secukupnya

B. Langkah-Langkah
1. cuci daun lidah buaya, lalu ambil daging nya
2. Keringkan daging yang sudah dibersihkan
3. Campurkan adonan (tepung, telur, masako, garam)
4. Lidah buaya di celupkan ke dalam putih telur
5. Lalu membalut lidah buaya dengan adonan tepung terigu
6. Panaskan minyak goreng lalu masukkan adonan lidah buaya
7. Goreng hingga kekuningan
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian di lakukan di Jln yos sudarso 1 no 24, Kutai timur, Kalimantan
timur. Pada tanggal 18 Maret 2023.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil dan Pembahasan


Setelah penulis dapat menyimpulkan bahwa pembuatan keripik lidah buaya dapat
dilakukan secara sederhana. Hal inilah yang membuat penulis yakin bahwa
masyarakat mudah untuk mempraktikanya sendiri di rumah. Hal yang harus
diperhatikan dalam pembuatan produk ini adalah ketelitian dan perpaduan kadar zat
yang harus sesuai agar menghasilkan produk yang baik. Hal-hal yang diamati adalah
peran tepung terigu, telur, pewarna makanan dan perisa makanan.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian manfaat tanaman lidah buaya ( Aloe Vera ) menjadi keripik
lidah buaya ini, dapat penulis simpulkan sebagai berikut :
a. Dalam pembuatannya diperlukan ketelitian dalam penggunaan zat. Hal ini telah
dibuktikan melalui percobaan yang telah penulis lakukan. Dengan perbandingan yang
tepat, keripik hasil olahannya akan baik dan diminati para konsumen.
b. Keripik lidah buaya memiliki kandungan gizi yang baik bagi tubuh kita. Menurut
penelitian, lidah buaya merupakan salah satu dari 10 jenis tanaman terlaris di dunia
yang telah dikembangkan oleh negara-negara maju sebagai bahan baku di bidang
industri farmasi dan pangan. Oleh karena itu, keripik lidah buaya sangat baik
dijadikan camilan wajib harian.
c. Pemanfaatan lidah buaya menjadi produk olahan seperti keripik lidah buaya ini
sangat memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai usaha agroindustri baru bagi
produsen. Karena selain rasanya yang enak, keripik lidah buaya ini juga bernutrisi
tinggi dan kaya manfaat.
5.2 Saran
Saran yang dapat penulis kemukakan dalam rangka upaya peningkatan
pengelolaan perpustakaan :

a. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut untuk dapat lebih meningkatkan kualitas
produk yang baik.

b. Perlu diperhatikan penggunaan bahan dan zat dalam proses pembuatannya agar
mampu menghasilkan produk yang baik dan tetap (cita rasa selalu terjaga).

c. Pemerintah dan instansi terkait, diharapkan dapat mengembangkan lidah buaya


sebagai bahan pembuatan produk makanan.
Daftar Pustaka

Fardiaz, D. 1989. Hidrokoloid Dalam Industri Pangan, Buku dan Monograf


Laboratorium Kimia dan Biokimia Pangan. Bogor : Pusat Antar Universitas Pangan
dan Gizi Institusi.

Riandari, Henny. 2006. Theory and Application of Biology for Grade XIII of Senior
High School and Islamic Senior High School. Solo : Bilingual.

Yana, Yuli. 2014. Manfaat LidahBuaya. http://manfaat.co.id/manfaat-lidah-buaya [21


Maret 2017].
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai