Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KONSERVASI SUMBERDAYA KELAUTAN

KATEGORI KONSERVASI PERIKANAN SERTA KARATERISTIK


PENENTUANNYA

DOSEN PENGAMPU : LISNA, S.Pi., M.Si.

DISUSUN OLEH :
BERLIANA PERNATA SARI MARPAUNG E1E022004
ELSA ROSIANNA LUMBAN GAOL E1E022033
HALIMAHTUN SADIAH E1E0220
PASCA ANASTASYA E1E0220
RD M. IRGI SOLIEANSYA E1E0220
M. SEPTIANO ASAFAH E1E022100
RENA AFRLIANA E1E022032

PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah yang
berjudul " Kategori konservasi perikanan serta karateristik penentuannya ".
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi satu tugas mata
kuliah Konservasi sumberdaya kelautan, makalah ini diharapkan dapat menjadi
penambah wawasan bagi pembaca serta bagi penulis sendiri.
Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Lisna, S.Pi., M.Si.
Selaku dosen mata kuliah Konservasi sumberdaya kelautan, yang sudah
mempercayakan tugas ini kepada penulis, sehingga sangat membantu penulis
untuk memperdalam pengetahuan pada bidang studi yang sedang ditekuni.
Terima kasih juga penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah berbagi
pengetahuannya kepada penulis, sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan tepat
waktu. Tidak ada gading yang tak retak, penulis menyadari jika makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran
demi kesempurnaan dari makalah ini.

Jambi, Agustus 2023

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................. 2
1.3 Tujuan................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3
2.1 Pengertian Konservasi Perikanan...................................................... 3
2.2 Karakteristik Konservasi Perikanan.................................................. 4
BAB II PENUTUP.......................................................................................... 7
3.1 Kesimpulan........................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Konservasi merupakan sebuah perlindungan terhadap sumberdaya alam


agar dapat dimanfaatkan dalam jangka panjang. Kawasan konservasi perairan
merupakan sebuah wilayah perairan yang terlindungi dengan tujuan
meningkatkan kualitas kawasan perairan. Menurut Peraturan Pemerintah No.
60 Tahun 2007 dalam, Kawasan Konservasi Perairan (KKP) adalah kawasan
perairan yang dilindungi, dikelola dengan sistem zonasi, untuk mewujudkan
pengelolaan sumber daya ikan dan lingkungannya secara berkelanjutan.
Kawasan Konservasi Perairan terdiri atas Taman Nasional Perairan, Taman
Wisata Perairan, Suaka Alam Perairan, dan Suaka Perikanan.
Kawasan konservasi perairan (KKP) atau Marine Protected Area (MPA)
memiliki manfaat langsung secara ekologi dan ekonomi. kawasan konservasi
dapat memberikan pengaruh positif terhadap keadaan ekosistem yang
ditunjukkan dengan besarnya kelimpahan ikan dan keanekaragaman jenis ikan
yang tinggi.
Konservasi kawasan mempunyai tujuan untuk melindungi keragaman
hayati dan pemanfaatan sumberdaya yang berkelanjutan (sustainable
use).Wilayah yang menjadi kawasan konservasi dapat terdiri dari daratan,
daratan dan lautan atau seluruhnya terdiri dari wilayah perairan. Adanya
kawasan konservasi secara tidak langsung akan melindungi seluruh ekosistem,
termasuk habitat dan organisme yang hidup di dalamnya. Berdasarkan
Undang-UndangNo. 26 Tahun 2007 Pasal 1 ayat 21 tentang Penataan Ruang,
pengertian dari Kawasan Lindung adalah kawasan yang ditetapkan dan
memiliki fungsi utama untuk melindungi kelestarian lingkungan hidup yang
mencakup sumberdaya alam dan sumberdaya buatan. Salah satu kawasan
lindung yang memiliki multifungsi adalah kawasan pantai berhutan bakau
mangrove.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini:
1. Bagaimana pengertian konservasi perikanan ?
2. Bagaimana karateristik konservasi perikanan?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah
1. Mengetahui pengertian konservasi perikanan
2. Mengetahui karakteristik konservasi perikanan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian konservasi perikanan


Alat Kawasan konservasi perikanan adalah area laut yang ditetapkan dan
dikelola dengan tujuan untuk melindungi ekosistem laut dan sumber daya ikan
di dalamnya. Tujuan utamanya adalah menjaga keberlanjutan populasi ikan
dan spesies laut lainnya, mencegah overfishing, dan mempertahankan
keseimbangan ekosistem laut secara keseluruhan. Kawasan ini biasanya
memiliki batasan dan aturan yang ketat terkait dengan aktivitas perikanan,
seperti pengaturan ukuran tangkapan, alat tangkap yang boleh digunakan, dan
zona-zona larangan tertentu.
Kawasan konservasi perikanan bisa mencakup berbagai jenis wilayah,
seperti zona larangan penangkapan, zona perlindungan karang, zona
perlindungan biota laut tertentu, dan sebagainya. Upaya kawasan konservasi
perikanan juga sering melibatkan pendekatan kolaboratif antara pemerintah,
nelayan, ilmuwan, dan organisasi lingkungan demi menjaga keberlanjutan
ekosistem laut dan sumber daya perikanan jangka panjang. Konservasi
merupakan sebuah perlindungan terhadap sumberdaya alam agar dapat
dimanfaatkan dalam jangka panjang. Kawasan konservasi perairan merupakan
sebuah wilayah perairan yang terlindungi dengan tujuan meningkatkan
kualitas kawasan perairan.
Para ahli meyakini bahwa kawasan konservasi perikanan berperan penting
dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut, mengurangi tekanan perikanan
berlebihan, dan memberikan peluang bagi populasi ikan untuk tumbuh dan
berkembang biak. Dengan menjaga kesehatan ekosistem laut, kawasan
konservasi perikanan juga dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi
nelayan dan masyarakat yang bergantung pada sumber daya perikanan.

3
2.2 Karakteristik Konservasi Perikanan
Karakteristik sumberdaya ikan merupakan komponen yang diperlukan
dalam pengelolaan sumberdaya ikan karena komponen tersebut akan
menentukan alokasi pemanfaatan sumberdaya ikan dan jumlah tangkapan
yang diperbolehkan di wilayah pengelolaan perikanan di laut maupun perairan
umum. Informasi karakteristik sumberdaya ikan dan pengelolaan sungai yang
bermuara ke pantai barat sumatera seperti Sungai Manna dan Semangka
sangat terbatas. Informasi masyarakat mengindikasikan telah terjadi
penurunan hasil tangkapan ikan. Tulisan ini memaparkan karakteristik dan
pengelolaan sumberdaya ikan di Sungai Mana dan Semangka yang merupakan
hasil kegiatan penelitian pada tahun 2011. Sungai Manna dan Semangka
dicirikan dengan keragaman jenis habitat, jenis ikan yang relatif rendah dan
sifat kegiatan perikanan yang sambilan, namun pada umumnya memiliki ikan
ekonomis penting seperti ikan Semah ( Tor sp) dan Sidat ( Anguilla sp).

Pengoperasian Kawasan konservasi perikanan memiliki beberapa


karakteristik kunci. Ini termasuk perlindungan dan pelestarian sumber daya
perikanan, pengaturan aktivitas manusia yang berhubungan dengan
perikanan, pemulihan ekosistem, serta peningkatan keberlanjutan dalam
penggunaan sumber daya perikanan untuk jangka panjang. Kawasan ini dapat
mencakup zona-zona tertentu yang dilarang untuk penangkapan ikan, serta
regulasi yang ketat untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut
dan populasi ikan.

Tentu, berikut ini adalah beberapa karakteristik kawasan konservasi


perikanan:

1. Perlindungan Sumber Daya Perikanan


Kawasan konservasi perikanan didirikan untuk melindungi sumber
daya perikanan dari eksploitasi berlebihan. Hal ini mencakup pengendalian

4
penangkapan ikan, pembatasan ukuran tangkapan, dan pengaturan teknik
penangkapan.

2. Zonasi yang Beragam


Kawasan tersebut dapat dibagi menjadi zona-zona dengan aturan
yang berbeda. Contohnya, zona larangan penangkapan ikan, zona
penangkapan terbatas, dan zona yang mungkin diperbolehkan untuk kegiatan
tertentu.

3. Pengaturan Aktivitas Manusia


Kegiatan manusia seperti penangkapan ikan, pelayaran, dan
pariwisata harus diatur dengan cermat untuk menghindari dampak negatif
pada ekosistem laut dan populasi ikan.

4. Pemulihan Ekosistem
Selain melindungi ikan, kawasan ini juga bertujuan untuk
memulihkan ekosistem laut yang terganggu. Ini bisa meliputi restorasi
terumbu karang, penanaman terumbu buatan, atau tindakan lain yang
membantu mengembalikan ekosistem ke kondisi sehat.

5. Pengawasan dan Penegakan Hukum


Kawasan ini memerlukan pengawasan yang ketat dan penegakan
hukum untuk memastikan aturan konservasi ditaati. Patroli laut dan
penggunaan teknologi canggih sering digunakan untuk memantau aktivitas di
kawasan ini.

6. Partisipasi Masyarakat
Melibatkan masyarakat lokal dan pemangku kepentingan dalam
perencanaan dan pengelolaan kawasan konservasi perikanan sangat penting.
Ini dapat membantu memastikan dukungan serta pemahaman yang lebih baik
tentang pentingnya pelestarian sumber daya laut.

5
7. Pendidikan dan Kesadaran
Kawasan konservasi perikanan juga memiliki peran dalam
meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
menjaga ekosistem laut dan mengelola sumber daya perikanan secara
berkelanjutan. Dengan menggabungkan karakteristik ini, kawasan konservasi
perikanan berperan dalam menjaga ekosistem laut yang sehat dan
berkelanjutan sambil memenuhi kebutuhan manusia akan
sumber daya perikanan.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

7
DAFTAR PUSTAKA

Arimoto, T., S.J. Choi., dan Y.G. Choi.1999. Trends and Perspectives for Fishing
Technology Research Towards the Sustainable Development. Proceeding
of 5th International Symposium on Efficient Application and Preservation
of Marine Biological Resourse. OSU National University.
Dahuri, R. 2000. Pembungan Kawasan Pesisir dan Lautanan : Tinjauan Aspek
Ekologis dan Ekonomi. Jurnal Ekonomi Lingkungan.
Gabriel, O., Lange, K., Dahm, E. dan Wendt, T. eds., 2008. Von Brandt's fish
catching methods of the world. John Wiley & Sons.
Garcia, S.M., 2000. The FAO definition of sustainable development and the Code
of Conduct for Responsible Fisheries: an analysis of the related principles,
criteria and indicators. Marine and Freshwater Research, 51(5), pp.535-
541.

Anda mungkin juga menyukai