Disusun oleh:
Universitas Brawijaya
2023
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayat-Nya sehingga dapat memberikan kami kesempatan menyusun makalah ini.
Shalawat serta salam agar tercurahkan kepada baginda kami Nabi besar
Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya dari tempat yang gelap gulita ke
tempat yang terang benderang seperti saat ini .
Tim penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I 4
PENDAHULUAN 4
1.1 Latar Belakang Masalah 4
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan 5
1.4 Manfaat 5
BAB II 6
PEMBAHASAN 6
2.1 Pengertian Kegiatan Ekonomi dan Konservasi 6
2.2 Daerah Kegiatan Ekonomi dan Konservasi Perikanan di Indonesia 7
2.3 Keseimbangan Antara Kegiatan Ekonomi dan Konservasi 7
2.4 Upaya Berkelanjutan 8
2.5 Potensi Perikanan Indonesia 9
2.6 Hubungan Konservasi dan Ekonomi Pada Pesisir dan Pulau 10
2.7 Kebijakan Pengelolaan Pesisir 11
2.8 Pemanfaatan Daerah Konservasi Sebagai Ekowisata 12
BAB III 14
Penutup 14
3.1 Kesimpulan 14
3.2 Saran 14
DAFTAR PUSTAKA 15
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Apa itu kegiatan ekonomi dan konservasi di bidang kelautan dan apa
pentingnya?
2. Mengapa kedua hal tersebut harus diimbangi?
3. Bagaimana langkah yang bijak untuk menyeimbangi kedua hal tersebut?
4. Bagaimana potensi Indonesia apabila berhasil memanfaatkan kedua hal
tersebut?
4
1.3 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Hukum dan Peraturan
Kelautan Perikanan yang diampu Bapak Prof. Dr. Rudianto,MA, serta memperluas
wawasan penyusun dan pembaca mengenai penyeimbangan kegiatan ekonomi dan
konservasi di bidang kelautan.
1.4 Manfaat
Makalah ini dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran dan referensi bagi
pembaca yang berkaitan dengan pentingnya penyeimbangan kegiatan ekonomi dan
konservasi kelautan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Konvensi Hukum Laut Tahun 1982 yang telah diratifikasi dengan UU No 17 Tahun
1985, memberikan hak dan kewajiban kepada masyarakat Indonesia untuk
melakukan pemanfaatan, konservasi, dan pengelolaan sumber daya perikanan di
wilayah pengelolaan perikanan Indonesia dan laut lepas. Dengan mentaati seluruh
ketentuan hukum internasional yang berlaku. Ketentuan pengelolaan dan konservasi
sumber daya perikanan diatur dalam Pasal 61 Konvensi Hukum Laut mewajibkan
negara pantai untuk mengambil langkah konservasi dengan menetapkan jumlah
tangkapan ikan yang diperbolehkan. Membicarakan soal sumber daya laut, kita akan
berpikiran bahwasannya ikan sebagai komoditi khusus yang berasal dari laut,
dengan begitu secara umum laut adalah sumber penghasil ikan terbesar. Ikan
sebagai salah satu sumber daya laut mendapatkan tuntutan dalam pengolahannya
pemanfaatan sumber daya ikan sangat diperlukan manusia dikarenakan dalam
pemanfaatan sebagai lauk pauk dalam sektor pangan disamping itu ikan merupakan
kekayaan laut yang perlu dilestarikan agar selalu ada dan dapat ditemukan di
sepanjang masa. Nyatanya hal tersebut bukanlah hal yang sepele dikarenakan
6
masih belum ada hukum yang menindaklanjuti dengan tegas mengenai konservasi
jenis ikan tertentu. DI Indonesia faktanya belum menerapkan sistem hukum yang
tegas mengenai regulasi penangkapan ikan, bentuk ketidak tegasannya adalah tidak
menjatuhkan sanksi berat terhadap pelanggaran hukum baik dalam konservasi
ataupun pelanggaran maritim serta banyaknya kegiatan perampasan ikan di laut
China Selatan yang dilakukan oleh negara tetangga, pemerintah lebih berfokus pada
kegiatan ekonomi yakni kegiatan jual beli dalam sektor perikanan. Jika hal tersebut
tidak dibarengi oleh upaya konservasi maka yang akan terjadi adalah kelangkaan
jenis-jenis jenis ikan tertentu. (Hasan, 2021).
7
untuk menunjang perekonomian masyarakat. Kedua, adanya keterjangkauan
terhadap akses air untuk keperluan mandi, cuci, dan kakus serta kemudahan dalam
proses pembuangan limbah domestik ke wilayah pantai atau laut. (Setyawati et al.,
2021). Namun, perlu diperhatikan bahwasanya apabila kegiatan tersebut dilakukan
tanpa adanya pengawasan atau kesadaran menjaga kestabilan ekosistem, hal
tersebut dapat merusak wilayah kelautan.
8
oleh hukum yang berlaku, jika tidak ada upaya pengontrolan menjadi alasan yang
menjelaskan mengapa sumber daya laut habis. Oleh karena itu dibutuhkan sistem
kontrol dan manajemen yang kuat.Kondisi ini, tentu saja mendorong kita untuk
memikirkan bagaimana agar keberlanjutan ekosistem kelautan tetap terjaga melalui
konservasi. (Cahyadi, 2016).
9
karakteristik di belahan dunia lainnya. Perairan di Indonesia bukan hanya kaya akan
spesies ikan tetapi juga berbagai jenis alat tangkap yang beragam. Sebagai
kawasan laut tropis, perairan laut Indonesia memiliki beragam spesies ikan
ekonomis, tetapi jumlah dan kelimpahan per spesies ikan masih relatif sedikit.
10
sektor (diperlukan koordinasi tanggung jawab dan kewenangan antarsektor, bidang
ilmu, keterkaitan ekologis antara ekosistem laut dan darat yang akan berpengaruh
pada pesisir, teknologi dan manajemen (Sapanli et al., 2020). Namun, terdapat isu
yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam di wilayah pesisir
diantaranya:
11
rupa melalui berbagai produk dokumen yang dapat digunakan. Tujuan dari pedoman
produk Pasokan Manajemen ini adalah untuk mengatur dan mengontrol penggunaan
sumber daya pesisir. RZWP-3K mengatur tren dengan peraturan tentang alokasi
ruang di kawasan penggunaan strategis nasional dan provinsi, hubungan antara
ekosistem darat dan laut, definisi model ruang laut, dan prioritas konservasi dan
pariwisata. Hal ini juga berlaku untuk persyaratan pada area perlindungan.
12
Di samping itu perlu dilihat dan dikaji pula apa yang ingin ditonjolkan dalam
kegiatan ekowisata ini, apa sektor yang ingin ditonjolkan dengan contoh sektor
misal: mangrove, pantai, biota laut , ataupun keanekaragaman hayati. Sehingga
dapat menarik perhatian para wisatawan untuk berkunjung menuju tempat
konservasi karena memiliki daya tarik yang khas dan unggul daripada wilayah
konservasi pada umumnya. (Mony et al., 2022).
13
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Kegiatan ekonomi adalah kegiatan yang terjadi ketika sumber daya seperti
barang modal, tenaga kerja, teknik manufaktur atau produk perantara yang
digabungkan untuk menghasilkan suatu barang atau jasa. Sedangkan kegiatan
konservasi adalah kegiatan menjaga dan melestarikan alam atau habitat sebagai
tempat tinggal manusia, hewan, dan tumbuhan. Dalam bidang kelautan khususnya
Indonesia kedua hal ini dapat dijadikan sebagai penopang ekonomi masyarakat
wilayah pesisir Indonesia. Seimbangnya ekosistem kelautan sangat memengaruhi
kehidupan manusia dari segi ekonomi, sosial, bahkan politik. Hal ini menyebabkan
betapa pentingnya untuk melakukan konservasi sumber daya perikanan sebaik
mungkin secara berkelanjutan agar kegiatan ekonomi dan sosial tetap berjalan
sampai ke generasi yang akan datang.
3.2 Saran
Dari kesimpulan yang telah disampaikan terdapat beberapa saran yang dapat
diberikan, yaitu:
14
DAFTAR PUSTAKA
Atmaja, S. B., & Nugroho, D. (2017). Upaya-upaya pengelolaan sumber daya ikan
yang berkelanjutan di Indonesia. Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia, 3(2),
101–113.
Cahyadi, R. (2016). Nelayan dan pertarungan terhadap sumber daya laut. Jurnal
Kependudukan Indonesia, 7(2), 127-144.
Hasan, Y. A., & SH, M. H. (2021). Hukum Laut Konservasi Sumber Ikan Di
Indonesia. Prenada Media.
Mony, F., Marasabessy, A. Z., & Sahupala, J. (2022). Prospek dan Strategi
Pengembangan Pesisir Tanjung Setan Sebagai Kawasan Ekowisata Bahari.
Jurnal Agrohut, 13(2), 66-76.
Pranata, R. T. H., & Satria, A. (2015). Strategi adaptasi nelayan terhadap penetapan
kawasan konservasi perairan daerah di Misool Selatan, KKPD Raja Ampat.
Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan Dan Perikanan, 5(2), 113–128
Rahman, D. U., Risamasu, F. J. L., & Upa, H. (2020). Valuasi ekonomi terumbu
karang pasca penetapan kawasan konservasi Laut Sawu di Kabupaten Kupang.
Journal of Marine and Aquatic Sciences, 6(1), 22–26.
Sapanli, K., Kusumastanto, T., Budiharsono, S., Sadelie, A. (2020). Dinamika dan
Kebijakan Pengembangan Ekonomi Kelautan Indonesia. Jurnal Kebijakan
Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 10(2).
Setyawati, L. R., Tian, H., Cahya, D. D., Novarianti, A. D., & Said, B. D. (2021).
Implementasi Konsep Ekonomi Biru Dalam Pembangunan Masyarakat Pesisir
Di Kota Sabang. Jurnal Education and Development, 9(4), 178–185.
15
Subagiyo, A., Wijayanti, W. P., & Zakiyah, D. M. (2017). Pengelolaan wilayah pesisir
dan pulau-pulau kecil. Universitas Brawijaya Press.
16