KELOMPOK 21 :
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga
Kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Pengelolaan Perikanan Berbasis
Ekosistem ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan Makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu Ummi Suraya,
S.Pi.,M.Si pada Mata Kuliah Manajemen Sumberdaya Perikanan, Makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Pengelolaan Perikanan Berbasis Ekosistem bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ummi Suraya, S.Pi.,M.Si selaku dosen Mata kuliah
Manajemen Sumberdaya Perikanan telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................5
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................16
3.2 Saran..............................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................18
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Secara alamiah, pengelolaan sistem perikanan tidak dapat dilepaskan dari tiga
dimensi yang tidak terpisahkan satu sama lain yaitu :
Terkait dengan tiga dimensi tersebut, pengelolaan perikanan saat ini masih belum
mempertimbangkan keseimbangan ketiganya, di mana kepentingan pemanfaatan untuk
kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dirasakan lebih besar dibanding dengan misalnya
kesehatan ekosistemnya. Dengan kata lain, pendekatan yang dilakukan masih parsial
belum terintegrasi dalam sebuah batasan ekosistem yang menjadi wadah dari sumberdaya
ikan sebagai target pengelolaan. Dalam konteks ini lah, pendekatan terintegrasi melalui
iv
pendekatan ekosistem terhadap pengelolaan perikanan (ecosystem approach to fisheries)
menjadi sangat penting. Pada saat yang sama, kebutuhan untuk mengamankan ketahanan
pangan dan keberlanjutan kesejahteraan ekonomi masyarakat nelayan, terutama di negara
berkembang menjadi perhatian banyak pihak dalam skala global. Dalam pertemuan para
pengambil kebijakan pada World Summit on Sustainable Development tahun 2002 di
Johannesburg, disepakati perlunya koordinasi dan kerjasama untuk melaksanakan
pengelolaan perikanan dengan pendekatan ekosistem (UN 2004). Dengan menandatangani
hasil pertemuan tersebut, Indonesia turut berkewajiban untuk melaksanakan pengelolaan
dengan pendekatan ekosistem ini dimulai pada tahun 2010.
v
kealutan memiliki informasi sampai dimana kondisi terkini pengelolaan yang ada saat ini
dan bersama mencari solusi terbaik dalam memperbaiki pengelolaan perikanan Indonesia.
Sebagai suatu ekosistem, wilayah pesisir dan laut tidak hanya menyediakan
sumberdaya perikanan, tetapi terdapat pula sumberdaya alam hayati lainnya seperti
mangrove, terumbu karang dan rumput laut; dan sumberdaya alam nir-hayati, di
antaranya sumberdaya mineral, minyak bumi dan gas alam. Dengan demikian,
pembahasan tentang pengelolaan sumberdaya perikanan tidak terlepas dari wilayah
pesisir dan laut serta ekosistem terkait yang ada di dalamnya, sehingga analisis ekosistem
menjadi elemen yang penting dalam pengelolaan sumberdaya perikanan (Trites et al.
1999, Bundy dan Pauly 2001, Gasalla dan Rossi-Wongtschowski 2004, Coll et al. 2007).
Pendekatan ekosistem ini merupakan salah satu bentuk pengelolaan sumberdaya yang
mempertimbangkan perilaku, karakteristik atau sifat dari alam yang selama ini harus
dinomor-duakan setelah kepentingan manusianya dikedepankan. Oleh karena itu, kita
perlu melakukan facing-out kepada model pengelolaan sumberdaya perikanan berbasis
ekosistem, yang dikenal sebagai: Ecosystem based Fisheries Management (EBFM).
Dalam EBFM, pengelolaan sumberdaya perikanan mencakup keseluruhan ekosistem
termasuk aspek stakeholders dan dampak yang terjadi pada setiap sektor yang terkait
pada perikanan.
vi
7
1.3. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Definisi dan Konsep Pengelolaan Perikanan dengan Pendekatan
Ekosistem
2. Untuk Mengetahui Urgensi Pendekatan Ekosistem Untuk Pengelolaan Perikanan
3. Untuk Mengetahui Implementasi Pendekatan Ekosistem Untuk Pengelolaan
Perikanan
4. Untuk Mengetahui Prospek Pengelolaan Perikanan Berbasis Ekosistem
5. Untuk Mengetahui Pemahaman Pendekatan Ekosistem Untuk Pengelolaan Perikanan
8
BAB II
PEMBAHASAN
Gambar 1 Interaksi dan Proses Antar Komponen dalam Pengelolaan Perikanan (Gracia and
Cochrane, 2005)
sumberdaya ikan dapat ditingkatkan (ditandai dengan tanda (+)) sambil melakukan
pendekatan optimal untuk penangkapan ikan (catch dengan tanda (+-)), dengan
mengoptimalkan permintaan konsumen (demand consumers, +-) serta pengurangan
upaya tangkap (fishing effort, -). Pada pada pengelolaan konvensional kegiatan
perikanan hanya dipandang secara parsial bagaimana ekstraksi dari sumberdaya ikan
yang didorong oleh permintaan pasar. Dalam konteks EAFM, maka ekstraksi ini tidak
bersifat linier namun harus dipertimbangkan pula dinamika pengaruh dari tingkat survival
habitat yang mensupport kehidupan sumberdaya ikan itu sendiri.
pengelolaan input dan output control yang disusun berdasarkan analisis resiko terhadap
keberlanjutan sistem perikanan itu sendiri.
Secara diagramatik, proses implementasi EAFM dapat dilihat pada Gambar
2 berikut ini.
perairan dan komponen lain di dalamnya. Sementara EAFM adalah menitikberatkan pada
pentingnya konektivitas antara spesies target dengan komponen ekosistem (termasuk
manusia) yang bersifat saling mempengaruhi. Patut ditekankan bahwasanya EAFM
bertujuan menyempurnakan/ melengkapi pengelolaan perikanan konvensional yang
selama ini sudah dilaksanakan dan bukan menggantikannya. Perbedaan antara
pengelolaan perikanan conventional dan pengelolaan perikanan dengan pendekatan
ekosistem (EAFM) seperti ditunjukkan dalam Tabel 1.
Predictive Adaptive
Prescriptions Incentives
wilayah pesisir dan laut serta ekosistem terkait yang ada di dalamnya, sehingga analisis
ekosistem menjadi elemen yang penting dalam pengelolaan sumberdaya perikanan
(Trites et al. 1999, Bundy dan Pauly 2001, Gasalla dan Rossi-Wongtschowski 2004, Coll
et al. 2007).
Secara khusus, EBFM bertujuan untuk menilai dan mengelola dampak atau
keluaran ekologi, sosial dan ekonomi yang terkait dengan kegiatan perikanan dalam satu
ekosistem yang spesifik (Fletcher, 2005). Seperti uraian pada bab sebelumnya, telah
diketahui bahwa kebutuhan untuk memasukkan analisis ekosistem ke dalam pengelolaan
sumberdaya perikanan diakui telah diterima secara luas (Arkema et. al. 2006). Namun
secara formal, metodologi untuk aplikasi penerapan EBFM memang belum dihasilkan
(Marasco, 2007).
Indonesia sebagai negara kepulauan dan secara geografis dikelilingi oleh lautan
menyebabkan sebagian besar penduduk Indonesia bermata pencaharian sebagai nelayan.
Oleh karena itu, subsektor perikanan merupakan subsektor yang penting bagi Indonesia
untuk dikelola dan dijaga agar tetap lestari (berkelanjutan).
(1989); dan Susilowati (2006) dan 12 indikator keberhasilan EBFM dari Grieve, Chris
and Katherine Short (2007).
Terkait dengan tiga dimensi tersebut, pengelolaan perikanan saat ini masih belum
mempertimbangkan keseimbangan ketiga dimensi tersebut, di mana kepentingan
pemanfaatan untuk kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dirasakan lebih besar
dibandingkan dengan misalnya kesehatan ekosistemnya. Dengan kata lain, pendekatan
yang dilakukan masih secara parsial belum terintegrasi dalam kerangka dinamika
ekosistem yang menjadi wadah dari sumberdaya ikan sebagai pengelolaan target. Dalam
konteks ini lah, pendekatan terintegrasi melalui pendekatan ekosistem terhadap
pengelolaan perikanan ( ekosistem pendekatan pengelolaan perikanan, selanjutnya
disingkat EAFM) menjadi sangat penting.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sebagai suatu ekosistem, wilayah pesisir dan laut tidak hanya menyediakan
sumberdaya perikanan, tetapi terdapat pula sumberdaya alam hayati lainnya seperti
mangrove, terumbu karang dan rumput laut; dan sumberdaya alam nir-hayati, di
antaranya sumberdaya mineral, minyak bumi dan gas alam.
Dalam konteks adopsi hukum tersebut, pengelolaan perikanan didefinisikan
sebagai semua upaya, termasuk proses yang terintegrasi dalam pengumpulan
informasi, analisis, perencanaan, konsultasi, keputusan, alokasi sumber daya ikan,
dan implementasi serta penegakan hukum dari peraturan-peraturan perundang-
undangan di bidang perikanan, yang dilakukan oleh otoritas atau otoritas lain yang
diarahkan untuk mencapai pencapaian produktivitas sumberdaya hayati perairan dan
tujuan yang telah disepakati.
3.2. Saran
Saya sebagai penulis menyadari jika makalah ini banyak sekali memiliki
kekurangan yang jauh dari kata sempurna. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki
makalah dengan mengacu kepada sumber yang busa dipertanggung jawabkan
nantinya.Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik serta saran
mengenai pembahasan makalah di atas.
21
DAFTAR PUSTAKA
https://agbsosek.blogspot.com/2018/10/pengertian-pendekatan-ekosistem-untuk.html?m=1
https://eafm-indonesia.net/halaman/1-latar-belakang
https://journals.ums.ac.id/index.php/JEP/article/download/148/138
https://kkp.go.id/djpt/ditpsdi/page/5057-pengelolaan-perikanan-dengan-pendekatan-ekosistem
https://www.mongabay.co.id/2021/05/20/pendekatan-berbasis-ekosistem-cara-baru-kelola-
kelautan-dan-perikanan/