Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“Ocean Managemement and Conservation”

“Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Oceanografi dan Lingkungan”

Dosen Pengampu:

Dr. H. Sidharta Adyatma, M.Si

Disusun Oleh:

Winanda Nathania

NIM. 2110115220002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanahu wata’ala. atas


segala rahmat-Nya, sehingga makalah ini dapat tersusun dan selesai tepat
waktu. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu penulis baik fikiran maupun materi.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Oseanografi dan
Lingkungan. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
menambah pengetahuan tidak hanya untuk penulis tapi juga para pembaca.
Penulis menyadari makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Banjarmasin, 1 Juni 2023

Oceanografi dan Lingkungan


| ii
DAFTAR ISI

“Ocean Managemement and Conservation”.....................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

BAB II

PEMBAHASAN....................................................................................................2

2.1 Pengelolaan dan Konservasi Laut...............................................................2

2.2 Pengembangan Kawasan Konservasi Laut.................................................4

2.3 Pengaturan dan pengawasan aktivitas perikanan.......................................5

2.4 Upaya Mengurangi dan Mendaur Ulang Sampah Laut................................5

2.5 Keuntungan dari Pengelolaan dan Konservasi Laut....................................5

2.6 Tantangan dalam Pengelolaan dan Konservasi Lautan..............................6

2.7 Tata Kelola Kelautan dalam Rangka Pembangunan Kelautan Berkelanjutan


Fungsi Pesisir dan Laut dalam Pembangunan Kelautan Berkelanjutan............8

2.8 Pendekatan dan Strategi Pengelolaan Lautan............................................9

BAB III KESIMPULAN.......................................................................................11

3.1 Kesimpulan...........................................................................................11

REFERENSI.......................................................................................................11

Oceanografi dan Lingkungan


| iii
BAB I

PENDAHULUAN

Laut merupakan salah satu sumber daya alam yang memainkan peranan penting
dalam ekonomi, kehidupan dan lingkungan. Laut mengandung kekayaan alam
yang sangat besar dan beraneka ragam, termasuk kekayaan hayati yang dapat
dinikmati sebagai sumber makanan oleh masyarakat dunia. Namun, ketika
sumber daya alam tersebut dieksploitasi secara berlebihan, maka dampak buruk
akan muncul seperti terjadinya pemanasan global, perusakan habitat hewan laut
yang merugikan banyak spesies serta bisa mengganggu keselamatan manusia
yang hidup di darat. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengelolaan dan konservasi
laut yang baik guna menjaga kelestarian laut. Laut merupakan bagian penting
dalam kehidupan manusia. Selain menjadi sumber makanan dan kebutuhan
ekonomi, laut juga memiliki fungsi penting dalam menjaga keseimbangan
ekosistem dan iklim global. Namun, penggunaan laut yang tidak bijak dapat
menyebabkan dampak negatif terhadap keberlangsungan hayati dan lingkungan
laut. Maka dari itu, penting untuk melakukan pengelolaan dan konservasi laut
secara efektif.

Oceanografi dan Lingkungan


|1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengelolaan dan Konservasi Laut


Undang-Undang No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang No. 45 Tahun 2009 menjelaskan bahwa
konservasi sumberdaya ikan adalah upaya perlindungan, pelestarian dan
pemanfaatan sumberdaya ikan, termasuk ekosistem, jenis dan genetik untuk
menjamin keberadaan, ketersediaan dan kesinambungannya dengan tetap
memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragaman sumberdaya
ikan. Selanjutnya dalam aspek pengelolaan disebutkan bahwa asas pengelolaan
perikanan adalah manfaat, keadilan, kebersamaan, kemitraan, kemandirian,
pemerataan, keterpaduan, keterbukaan, efisiensi, kelestarian dan pembangunan
berkelanjutan, dimana pengelolaan perikanan dilakukan secara terencana dan
mampu meningkatkan kemakmuran serta kesejahteraan rakyat dengan
mengutamakan kelestarian fungsi lingkungan hidup untuk masa kini dan masa
yang akan datang. Dalam Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dijelaskan bahwa kawasan
konservasi di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil adalah kawasan pesisir dan
pulau-pulau kecil dengan ciri khas tertentu yang dilindungi untuk mewujudkan
pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil secara berkelanjutan. Luas
laut dunia yang mencakup 70% bagian Bumi, namun luasan daerah perairan laut
yang dilindungi sangat kecil. Saat ini seluruh wilayah kawasan konservasi laut
hanya meliputi kurang dari setengah persen luas wilayah laut, dan kurang dari
sepertiganya yang berstatus sangat dilindungi dan 71% tidak ada pengelolaan
yang aktif (Anggoro and Taruna 2012).

Laut sebagai sumber daya alam yang vital harus dikelola dengan
bijaksana dan bertanggung jawab. Manajemen dan pengelolaan laut yang benar
dapat membantu menjaga lingkungan laut yang sehat, mengurangi polusi laut,
memastikan keberlanjutan sumber daya laut, serta melindungi hewan laut dan
habitatnya. Kawasan konservasi perairan merupakan bagian dapat dikumpulkan
berkaitan dengan tingkat pengelolaan atau konservasi lingkungan pemanfaatan
kawasan konservasi perikanan (Huda and Sari 2017). Definisi Kawasan
Konservasi Perairan menurut IUCN (Supriharyono, 2009) adalah suatu kawasan

Oceanografi dan Lingkungan


|2
laut atau paparan subtidal, termasuk perairan yang menutupinya, flora, fauna,
sisi sejarah dan budaya, yang terkait di dalamnya dan telah dilindungi oleh
hukum atau peraturan lainya untuk melindungi sebagian atau seluruhnya
lingkungan tersebut. Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun
2007 dalam (Anjani, 2014) dijelaskan bahwa Kawasan Konservasi Perairan
(KKP) adalah kawasan perairan yang dilindungi, dikelola dengan sistem zonasi,
untuk mewujudkan pengelolaan sumber daya ikan dan lingkungannya secara
berkelanjutan. KKP terdiri atas Taman Nasional Perairan, Taman Wisata
Perairan, Suaka Alam Perairan, dan Suaka Perikanan (Fitri 2016).

Manfaat Kawasan Konservasi Perairan

IUCN (1994) dalam (Supriharyono) menyebutkan bahwaterdapat


beberapa manfaat keberadaan kawasan konservasi laut yaitu:

a) Terjaminya kelangsungan hidup jangka panjang ekosistem laut di daerah


kawasan. Dengan terjaminya kelangsungan hidup masyarakat organisme,
maka keanekaragaman hayati tetap terjaga. Disamping itu pemanfaatan
sumberdaya hayati di kawasan tersebut juga tetap terjaga.
b) Terlindunginya jumlah populasi organisme dari kemungkinan aktivitas
manusia, terutama spesies langka.
c) Terpeliharanya siklus hidup spesies, teritama yang mempunyai ekonomis
penting
d) Terjaganya kawasan dari aktivitas luar, yang memungkinkan terjadinya
perusakan kawasan konservasi laut.
e) Tetap terjaganya sumberdaya hayati laut, sebagai sumber kehidupan dan
kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan.
f) Terselamatkanya lokasi-lokasi bersejarah dan berbudaya, serta nilai-nilai
estetika di wilayah laut dan estuaria untuk generasi sekarang dan yang akan
datang.
g) Kemudahan dalam menginterpretasikan sistem laut dan estuaria untuk
tujuan konservasi, pendidikan dan pariwisata.
h) Tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan yang sesuai yang
mempunyai spektrum luas bagi aktivitas manusia dengan tujuan utamanya
adalah penataan laut dan estuaria.

Oceanografi dan Lingkungan


|3
i) Tersedianya tempat penelitian dan pelatihan dan pemantauan pengaruh
lingkungan dari aktivitas manusia.

Tujuan Kawasan Konservasi Perairan

Pada dasarnya kawasan konservasi perairan mempunyai tujuan


penyelamatan ekosistem laut. Namun lebih rinci dijelaskan menurut IUCN (1994)
dalam (Supriharyono) ada beberapa tujuan kawasan konservasi laut yaitu :

a) Melindungi dan mengelola sistem laut dan esturia supaya dapat


dimanfaatkan secara terus menerus dalam jangka panjang dan
mempertahankan keanekaragaman genetik.
b) Untuk melindungi penurunan, tekanan, populasi dan spesies langka,
terutama pengawetan habitat untuk kelangsungan hidup mereka.
c) Melindungi dan mengelola kawasan yang secara nyata merupakan siklus
hidup spesies ekonomi penting.
d) Mencegah aktivitas luar yang memungkinkan kerusakan kawasan
konservasi laut.
e) Memberikan kesejahteraan yang terus menerus kepada masyarakat dengan
menciptakan kawasan kawasan konservasi laut, menyelamatkan,
melindungi, dan mengelola daerah-daerah mulut sungai dan estiaria uang
mempunyai nilai sejarah dan budaya, serta nilai estetika alam, untuk
generasi sekarang dan masa yang akan datang.
f) Mempermudah dalam menginterpretasikan sistem laut dan estuaria untuk
tujuan konservasi, pendidikan dan pariwisata.
g) Menyediakan pengelolaan yang sesuai, yang mempunyai spektrum luas bagi
aktivitas manusia dengan tujuan utamanya adalah penataan laut dan
estuaria.

2.2 Pengembangan Kawasan Konservasi Laut


Konservasi laut berarti menjaga ekosistem laut dan keanekaragaman
hayati yang ada. Salah satu bentuk konservasi yang dapat dilakukan adalah
pengembangan kawasan konservasi laut. Penunjukkan kawasan konservasi laut
bertujuan melindungi keanekaragaman hayati laut seperti spesies hewan dan
tumbuhan langka serta habitat asli mereka. Kawasan konservasi laut juga
bermanfaat untuk menarik ekowisata yang mempromosikan kelestarian

Oceanografi dan Lingkungan


|4
lingkungan laut. Pemerintah beserta komunitas lokal dapat bekerja sama dalam
pengembangan kawasan konservasi laut.

2.3 Pengaturan dan pengawasan aktivitas perikanan


Perikanan merupakan aktivitas yang penting di dalam kehidupan
manusia. Namun, penangkapan ikan yang berlebihan bisa mengancam
keberlangsungan sumber daya laut dan mengganggu kelestarian ekosistem yang
ada di laut. Oleh karena itu, pengaturan dan pengawasan aktivitas perikanan
perlu dilakukan untuk menjaga keberlangsungan sumber daya laut. Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengaturan dan pengawasan
aktivitas perikanan, seperti upaya memberlakukan peraturan tentang ukuran
ikan, kuota penangkapan, dan waktu penangkapan ikan.

2.4 Upaya Mengurangi dan Mendaur Ulang Sampah Laut


Sampah laut merupakan masalah global yang besar. Sampah laut dapat
menyebabkan perubahan iklim, kematian hewan laut terutama spesies yang
terancam punah dan kesehatan manusia terganggu karena mikroplastik yang
masuk ke dalam tubuh. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mengurangi dan
mendaur ulang sampah laut dengan cara mengurangi penggunaan plastik,
melakukan pengelolaan sampah yang baik, dan melakukan kampanye kepada
masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan laut.

2.5 Keuntungan dari Pengelolaan dan Konservasi Laut


Pengelolaan dan konservasi laut yang benar dapat memberikan banyak
keuntungan bagi manusia dan lingkungan, yaitu:

1. Ketersediaan Sumber Daya Laut yang Berkelanjutan

Dengan melakukan pengelolaan dan konservasi laut yang baik, sumber


daya laut dapat dipanen dan diolah dengan cara yang lebih efisien dan efektif.
Dengan demikian, kelestarian sumber daya laut dapat dijaga dan dijamin
ketersediaannya secara berkelanjutan.

Oceanografi dan Lingkungan


|5
2. Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

Pengelolaan laut yang baik dapat meningkatkan kesejahteraan


masyarakat, baik langsung maupun tidak langsung. Pengembangan sektor
pariwisata berbasis laut yang berkelanjutan dapat menciptakan lapangan kerja
bagi masyarakat setempat dan mendatangkan penghasilan baru bagi mereka.

3. Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca

Laut merupakan salah satu wadah pengekspor CO2 di dunia.


Pengelolaan dan konservasi laut yang baik dapat mengurangi emisi gas rumah
kaca, sehingga lingkungan dapat terjaga dengan baik.

4. Pemeliharaan Habitat dan Keanekaragaman Hayati Laut

Salah satu tujuan dari konservasi laut adalah pemeliharaan habitat dan
keanekaragaman hayati laut. Cara-cara yang dilakukan seperti pengembangan
kawasan konservasi laut dan upaya mengurangi dampak penggunaan manusia
terhadap perairan laut.

2.6 Tantangan dalam Pengelolaan dan Konservasi Lautan


1. Perubahan Iklim dan Pemanasan Global: Perubahan iklim telah
menyebabkan kenaikan suhu permukaan laut, peningkatan tingkat asam
laut, dan perubahan pola cuaca. Hal ini berdampak negatif pada
ekosistem laut dan organisme yang hidup di dalamnya. Perubahan iklim
juga dapat mengakibatkan naiknya permukaan air laut, mengancam
pulau-pulau kecil dan daerah pesisir. Mengatasi tantangan ini melibatkan
upaya mitigasi perubahan iklim, pengurangan emisi gas rumah kaca, dan
adaptasi terhadap perubahan yang sudah terjadi.
2. Polusi dan Kontaminasi Lautan: Aktivitas manusia, seperti pembuangan
limbah industri, pertanian, dan domestik, menyebabkan pencemaran
lautan. Limbah dan polutan seperti bahan kimia beracun, minyak, logam
berat, dan plastik mencemari air laut dan merusak ekosistem serta
organisme laut. Pengelolaan dan konservasi lautan memerlukan langkah-
langkah untuk mengurangi polusi dan membatasi penggunaan bahan
kimia berbahaya di sepanjang garis pantai dan di wilayah perairan.

Oceanografi dan Lingkungan


|6
3. Overfishing dan Penangkapan Ikan yang Tidak Berkelanjutan: Kegiatan
penangkapan ikan yang berlebihan, penangkapan ikan yang tidak
berkelanjutan, dan praktik penangkapan ikan yang merusak habitat,
mengancam kelangsungan hidup ikan dan kelimpahan sumber daya ikan.
Penting untuk mengimplementasikan kebijakan dan regulasi yang
mempromosikan praktik penangkapan ikan yang berkelanjutan, mengatur
ukuran jaring, zona penangkapan ikan, dan membatasi kuota
penangkapan ikan.
4. Kerusakan Habitat dan Pencemaran Pantai: Pembangunan pesisir,
reklamasi lahan, kerusakan habitat terumbu karang, dan pencemaran
pantai merupakan ancaman serius terhadap ekosistem laut. Hilangnya
habitat penting seperti hutan bakau, terumbu karang, dan padang lamun
dapat menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati dan
mengganggu siklus kehidupan organisme laut. Upaya pengelolaan dan
konservasi lautan harus melibatkan perlindungan dan rehabilitasi habitat
yang rusak serta pengelolaan pantai yang berkelanjutan.
5. Kurangnya Kesadaran dan Pendidikan Masyarakat: Kurangnya
kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan dan konservasi
lautan dapat menjadi hambatan dalam mengimplementasikan langkah-
langkah yang diperlukan. Edukasi dan kampanye kesadaran publik perlu
dilakukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang
ekosistem laut, pentingnya konservasi, dan bagaimana individu dapat
berkontribusi dalam menjaga laut kita.
6. Kurangnya Kerjasama dan Koordinasi Internasional: Lautan adalah
ekosistem yang lintas batas, dan tantangan dalam pengelolaan dan
konservasi lautan sering kali memerlukan kerjasama internasional.
Kurangnya kerjasama dan koordinasi antara negara-negara dapat
menghambat implementasi kebijakan yang efektif. Diperlukan forum dan
mekanisme kerjasama internasional yang kuat untuk mempromosikan
pengelolaan dan konservasi lautan secara lintas batas.

Oceanografi dan Lingkungan


|7
2.7 Tata Kelola Kelautan dalam Rangka Pembangunan Kelautan
Berkelanjutan Fungsi Pesisir dan Laut dalam Pembangunan Kelautan
Berkelanjutan
Menyadari bahwa konflik yang terjadi antara kepentingan pembangunan
ekonomi dengan pelestarian lingkungan di dunia selama ini tidak pernah selesai,
PBB melalui The World Commission on Environment and Development
(Brundtland Commission), 1987, (WCED,1987) memberikan pengertian dan
prinsip-prinsip untuk pembangunan berkelanjutan. Menurut Brundtland
Commission, bahwa sustainable development is vital to the wellbeing of humanity
not only today but in the context of the future generations. (Munro,R.D.;1986)
Pembangunan berkelanjutan mengandung 3 (tiga) unsur utama yang meliputi
dimensi ekonomi, ekologi, dan sosial. (Rohmin Dahuri I, 2003;89) Pembangunan
suatu kawasan dapat dikatakan berkelanjutan, apabila secara ekonomis dapat
efisien serta layak, secara ekologis lestari (ramah lingkungan) dan secara sosial
berkeadilan. Dalam mengelola laut sebagai wilayah ada dua hal pokok yang
perlu diperhatikan (DKP, 2005;3), yaitu, secara eksternal adalah menata batas-
batas maritim dengan negara-negara tetangga sesuai dengan ketentuan
internasional yang berlaku dan kedua, secara internal adalah menata wilayah
laut khususnya batas-batas peruntukan ruang laut sebagai suatu langkah
pengaturan untuk menghindari konflik pemanfaatan ruang laut antar sektor yang
memiliki kepentingan dalam mengelola sumberdaya kelautan.

Pembangunan kelautan berkelanjutan bersifat multidimensi, yaitu


mewujudkan kelestarian pembangunan suatu kawasan baik secara politik,
ekonomi, sosial dan budaya secara berkelanjutan. Laut dipandang sebagai
pemersatu bangsa Indonesia dengan wilayah kedaulatan yang harus dijaga
dilindungi dan dipertahankan secara bersama. Perwujudan ketiga dimensi
pembangunan kelautan berkelanjutan tersebut secara seimbang dapat
diintegrasikan dengan konsep integrated coastal and ocean management.
Implementasi pembangunan berkelanjutan dalam pengelolaan pembangunan
sumberdaya kelautan, secara teknis dapat diartikan bahwa ”pembangunan
kelautan berkelanjutan” (sustainable marine development) adalah suatu upaya
pemanfaatan sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan yang terdapat dalam
kawasan pesisir dan laut untuk kesejahteraan manusia terutama stakeholders,

Oceanografi dan Lingkungan


|8
sehingga laju (tingkat) pemanfaatan sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan,
tidak melebihi daya dukung (carrying capacity) yang mampu disediakan oleh
kawasan pesisir dan laut. Wilayah pesisir dan laut selain menyediakan berbagai
manfaat seperti yang disebut diatas, juga digunakan untuk aktivitas
pembangunan. Penggunaan wilayah pesisir dan laut secara berlebihan akan
mengalami menimbulkan degradasiwilayah pesisir dan laut sebagai penyangga
kehidupan global akan mengalami penurunan.

2.8 Pendekatan dan Strategi Pengelolaan Lautan


Pengelolaan lautan melibatkan rangkaian tindakan dan kebijakan yang
bertujuan untuk menjaga, mengelola, dan memanfaatkan sumber daya laut
dengan cara yang berkelanjutan. Berikut adalah beberapa pendekatan dan
strategi yang umum digunakan dalam pengelolaan lautan: Zonasi dan
Perlindungan Kawasan Laut: Salah satu pendekatan utama dalam pengelolaan
lautan adalah melalui zonasi dan perlindungan kawasan laut. Dalam pendekatan
ini, wilayah laut dibagi menjadi zona-zona dengan tujuan pengelolaan yang
berbeda, seperti zona perlindungan penuh, zona pengelolaan sumber daya, zona
pengembangan pesisir, dan zona penggunaan multipleks. Zonasi ini membantu
melindungi ekosistem yang sensitif, habitat penting, dan spesies terancam.

Pengelolaan Sumber Daya Perikanan yang Berkelanjutan: Salah satu


aspek penting dalam pengelolaan lautan adalah pengelolaan sumber daya
perikanan yang berkelanjutan. Hal ini meliputi penetapan kuota penangkapan
ikan yang berkelanjutan, regulasi ukuran jaring, penegakan hukum terhadap
penangkapan ikan ilegal, dan pemantauan yang ketat terhadap keadaan
populasi ikan. Pendekatan ini bertujuan untuk mencegah overfishing,
memastikan kelangsungan populasi ikan, dan menjaga keberlanjutan sektor
perikanan. Pengendalian dan Pencegahan Polusi Lautan: Upaya pengendalian
dan pencegahan polusi laut sangat penting dalam pengelolaan lautan. Ini
melibatkan pembuatan kebijakan dan peraturan yang ketat terkait pembuangan
limbah industri, domestik, dan pertanian ke laut. Penggunaan teknologi yang
ramah lingkungan, seperti sistem pengolahan air limbah yang efektif dan
pembersihan pantai, juga merupakan bagian dari strategi ini. Tujuan utamanya
adalah menjaga kualitas air laut, melindungi organisme laut, dan mencegah
kerusakan ekosistem.

Oceanografi dan Lingkungan


|9
Pengurangan Emisi Karbon dan Adaptasi Perubahan Iklim: Mengatasi perubahan
iklim dan dampaknya terhadap laut juga menjadi bagian penting dari pengelolaan
lautan. Strategi ini mencakup upaya pengurangan emisi gas rumah kaca, seperti
penggunaan energi terbarukan, efisiensi energi, dan pengurangan deforestasi.
Selain itu, ada juga perlunya mengembangkan rencana adaptasi untuk
menghadapi perubahan suhu, tingkat asam laut, dan peningkatan permukaan air
laut yang diakibatkan oleh perubahan iklim.

Oceanografi dan Lingkungan


| 10
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Laut merupakan aset terbesar yang dimiliki oleh Bumi dan harus dikelola
dengan baik untuk menjaga keberlangsungan lingkungan dan kehidupan
manusia. Perlu dilakukan manajemen dan pengelolaan laut yang bijaksana untuk
menjaga keseimbangan ekosistem laut dan keberlanjutan sumber daya laut.
Konservasi laut juga perlu dilakukan untuk melindungi keanekaragaman hayati
laut. Dalam mengelola dan menjaga laut, pemerintah, masyarakat dan pihak
swasta harus saling bekerja sama dalam upaya menjaga kelestarian laut bagi
generasi mendatang. Pengelolaan dan konservasi laut perlu dilakukan secara
efektif untuk menjaga keberlangsungan hayati dan keanekaragaman ekosistem
laut. Tantangan dalam upaya ini perlu dicarikan solusi yang efektif untuk menjaga
kelestarian lingkungan laut bagi generasi masa depan. Melalui kerjasama dan
kesadaran masyarakat, pengelolaan dan konservasi laut dapat dilakukan dengan
lebih baik.

Oceanografi dan Lingkungan


| 11
REFERENSI

https://lexikan.id/news/mengenal-ekosistem-laut

https://hukum.uma.ac.id/2022/02/14/ekosistem-laut/

https://www.harianhaluan.com/pendidikan/pr-101967001/faktor-faktor
pembentuk-keanekaragaman-hayati

Anggoro, Sutrisno, and Tukiman Taruna. 2012. “Pengelolaan Kawasan


Konservasi Laut Daerah ( Taman Pesisir ) Ujungnegoro – Roban Kabupaten
Batang.” Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan
Lingkungan (September): 43–49.

Fitri, Aulia. 2016. “BAB II, Pengertian Perairan, Konservasi Partisipasi.” Skripsi:
7–18. http://repository.ump.ac.id/2192/3/Fitria Aulia_BAB II.pdf.

Huda, Hakim Miftakhul, and Yesi Dewita Sari. 2017. “Pemanfaatan Dan
Pengelolaan Kawasan Konservasi Laut Daerah Gili Sulat Dan Gili Lawang.”
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan 5(2): 129.

Diposaptono, Subandono. (2005). Rencana Zonasi, Ditjen Pesisir dan Buku Saku
MCRMP. (2005). Sekilas Pulau-pulau Kecil, Makalah, Biodata PMO dan
Konsultan Proyek Pengelolaan Sumberdaya MCRMP, Biodata KPA Propinsi
Pesisir dan Laut

Oceanografi dan Lingkungan


| 12

Anda mungkin juga menyukai