Abstrak
Menjaga sumber daya laut berkelanjutan perlu dilakukan sejak dini karena ekosistem di dalam perairan laut sangat
mendukung dalam hal berbudidaya, dimana ekosistem yang baik akan memberikan kesempatan hidup yang baik
juga bagi biota budidaya. Semakin terjaganya ekosistem maka semakin besar pula kesempatan makhluk hidup laut
berkembangbiak di dalam suatu ekosistem tersebut. Ekosistem yang terjaga dengan baik akan sangat
menguntungkan bagi seluruh makhluk hidup didalamnya baik manusia atau pun biota didalamnya. Laut adalah
kumparan air asin yang sangat banyak dan luas dipermukaan bumi ini, laut juga dimanfaaatkan oleh manusia
sebagai alat matapencaharian mereka dipesisir atau penduduk nelayan sekitar. Karena bagi masyarakat pesisir
laut merupakan hal yang sangat utama bagi kehidupannya sehingga perlu adanya kesadaran dalam menjaga
ekosistem laut sebagai sumber daya berkelanjutan. Dengan demikian, secara sempit masyarakat pesisir memiliki
ketergantungan yang cukup tinggi dengan potensi dan kondisi sumberdaya pesisir dan lautan. Tujuan penulisan
karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui apa saja manfaat serta potensi laut itu terutama bagi masyarakat pesisir.
Abstract
Maintaining sustainable marine resources needs to be done early because the ecosystem in the sea is very
supportive in terms of cultivation, while a good ecosystem will provide good opportunities for life as well for
cultivation. The more well-guarded the ecosystem, the greater the chance of sea creatures breeding within that
ecosystem. A well-preserved ecosystem will be very beneficial for all living things in it both humans and other
creatures in it. The sea is a saltwater coil that is very large and wide on the surface of the earth, the sea is also used
by humans as a means of their livelihood on the coast or the surrounding fishing population. This is because for
coastal sea communities is very important for their lives, so there needs to be awareness in maintaining marine
ecosystems as sustainable resources. Thus, narrowly coastal communities have a high enough dependence on the
potential and condition of coastal and marine resources. The purpose of writing this scientific paper is to find out
what are the benefits and potential of the sea, especially for coastal communities.
1. Pendahuluan
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan
lingkungannya. Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal
balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan
juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup
yang saling mempengaruhi. Dalam kata lain jika salah satu ekosistem hancur maka beberapa
makhluk hidup akan sulit dalam bertahan hidup. Ekosistem di perairan laut juga sangat
mendukung kegiatan budidaya dimana ekosistem yang baik akan memberikan kesempatan hidup
yang baik bagi biota budidaya seperti ekosistem hutan bakau (Amin, 2015). Salah satu cara
menjaga sumber daya laut dan ekosistemnya dengan cara penanaman bakau, terumbu karang dan
lainnya. Ekosistem terumbu karang yang baik juga dapat menjadi tempat hidup biota laut. Pada
dasarnya menjaga ekosistem laut sangatlah penting terutama bagi nelayan ataupun masyarakat
pesisir dikarrnakan laut merupakan sumber mata pencahariannya, sehingga apabila ekosistem
perairan laut terjaga maka hasil tangkapan akan bertambah, sedangkan apabila ekosistem
perairan laut tidak terjaga akan mengakibatkan berkurangnya hasil tangkapan .
Palabuhan Ratu contohnya, sebagai daerah penangkapan ikan terbesar di Jawa Barat berpeluang
mengalami penangkapan berlebih. Apalagi dengan berkembangnya, alat penangkapan ikan yang
dimiliki oleh nelayan. Di sisi lain, sumber daya kelautan harus dijaga dan dilestarikan. Untuk
mencegah punahnya beberapa spesies organisme di laut, diperlukan upaya konservasi
keanekaragaman hayati dalam rangka mengelola interaksi antargen, spesies dan ekosistem
sehingga diperoleh keuntungan maksimum dan berkelanjutan. Kegiatan konservasi seharusnya
dilaksanakan secara bersama-sama oleh pemerintah dan masyarakat, mencakup masyarakat
umum, swasta, lembaga swadaya masyarakat dan perguruan tinggi. Strategi konservasi sumber
daya laut yang diterapkan di Indonesia mengacu kepada strategi konservasi sumber daya hayati
internasional. Masyarakat pesisir yang banyak berhubungan langsung dengan laut adalah ujung
tombak penerapan strategi konservasi tersebut. (Nikijuluw, 2002)
Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui apa saja manfaat serta potensi laut
itu terutama bagi masyarakat pesisir.
2. Metode Penelitian
2
3. Hasil Dan Pembahasan
1. Keanekaragaman Hayati dengan Tujuan Komersil
Ekosistem laut ini di dominasi oleh perairan air yang sangat luas dan merupakan
ekosistem yang menjadi tempat tinggal berbagai biota laut, seperti hewan bersel satu,
mamalia, invertebrata, sampai tanaman-tanaman laut seperti alga dan lamun. Tujuan
komersil dilakukan pada biota yang berpotensi ekonomis tinggi seperti yang dapat ditemukan
di perairan yaitu jenis makrozoobenthos atau seperti molluska diantaranya siput laut, tiram,
kepiting, teripang, bulu babi, dan siput gonggong. Siput gonggong merupakan salah satu
jenis hewan yang memiliki nilai ekonomis tetapi belum di budidayakan, dimana terdapat 3
spesies antara lain gonggong jantan (Canarium urceus), gonggong kulit tipis
(Laevistrombuscanarium) serta gonggong cangkang tebal (Labiostrombus epidromis). Ada
jenis lain yang belum juga memiliki potensi budidaya seperti Pesut, Penyu, Hiu Paus, Kuda
Laut, Kima, Lola, ikan badut, Napoleon dll. Yang memiliki nilai ekonomis tinggi namun
jumlah populasinya terus mengalami penurunan setiap tahun akibat maraknya perburuan.
3
Jenis ini tumbuh di perairan dangkal sampai kedalaman 4 meter, pada dasar pasir, pasir
lumpur atau lumpur (Kiswara, 1992).
Gambar 2.
Enhalus
acoroides .
Gambar 1.
Jenis Pohon
Cedar atau
Xylocarpus granatum
4
yang dihadapi dalam memproduksi benih adalah hasil benih yang didapatkan rendah sebagai
akibat mortalitas yang tinggi. Salah satu pakan alami ikan adalah fitoplankton. Jenis-jenis
dari golongan fitoplankton, zooplankton, anelida, ikan, dan beberapa larva yang bersifat
planktonik seperti dari larva bivalve.
Potensi fitoplantkton sebagai pakan alami larva ikan termasuk kedalam ikan yang
memiliki cara makan dengan tipe penghisap atau sucker, ikan penghisap (sucker). cara
mengambil makanannya dengan jalan menghisap lumpur atau pasir di dasar perairan akan
tetapi sebagian dari ikan penghisap ini ada yang memiliki kemampuan untuk memisahkan
bahan makanan dari yang bukan bahan makanan maka melimpahnya fitoplankton di laut.
Untuk memenuhi kebutuhan gizi dari sumber protein hewani ikan diperlukan pengembangan
budidaya perikanan dan untuk mendukung produksi sesuai dengan kuantitas, kualitas dan
kontinuitas diperlukan pengetahuan tentang teknik dasar budidaya pakan alami yang baik
agar kontunitas produksi ikan hasil budidaya dapat terpenuhi sesuai dengan yang diharapkan.
4. Penutup
Kesimpulan dan saran :
1. Ekosistem pesisir seperti terumbu karang dan hutan bakau melindungi masyarakat
pesisir dari gelombang badai dan cuaca ekstrem, lebih dari setengah patogen gen
organisme laut diaplikasikan pada obat-obatan dan kesehatan manusia, Namun lautan
sedang berubah di bawah tekanan yang meningkat dari praktik penangkapan ikan yang
ilegal, polusi, hilangnya habitat laut, pengasaman laut, dan perubahan iklim.
2. Melakukan pengawasan agar habitat spesies ikan langka tetap terjaga dan terlindungi.
Lanjut DPK beserta UPT dan instansi yang berada ditingkat kecamatan hingga desa
melakukan sosialisasi terkait larangan menangkap ikan di kawasan konservasi dan
larangan menggunakan alat tangkap berkapasitas besar kepada seluruh nelayan.
3. Laju Pertumbuhan Jenis lamun :
5
a. Jenis Enhalus aacoroides : dapat bertahan hidup saat di transplantasi dan
meningkatkan kelangsungan hidupnya. Hal ini memiliki akar mencapai panjang lebih
dari 50 cm sehingga dapat menancap secara kuat pada substrat. Menurut Asriani
(2014) lamun yang memiliki rimpang tebal (Enhalus acoroides) memiliki tingkat
kelangsungan hidup lebih tinggi (<50%) dibandingkan jenis lamun yang memiliki
rimpang yang berukuran kecil dan sedikit berair.
b. Jenis Syringodium isoetifolium : didapat dengan jumlah tegakan 1 untuk
metode Polybag dan Sprig anchor, yaitu perlakuan dengan jumlah tegakan sedikit
mungkin, tetapi memiliki laju pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup tertinggi
dan tidak memiliki perbedaan yang nyata di setiap perlakuan.
c. Jenis Thalassia hemprichii : lamun ini berdasarkan tegakan yang paling sedikit, tetapi
memiliki parameter laju pertumbuhan yang paling cepat ataupun yang tidak berbeda
nyata dari perlakuan dengan parameter pertumbuhan tercepat atau tertinggi.
4. Jenis Syringodium isoetifolium : didapat dengan jumlah tegakan 1 untuk
metode Polybag dan Sprig anchor, yaitu perlakuan dengan jumlah tegakan sedikit
mungkin, tetapi memiliki laju pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup tertinggi dan
tidak memiliki perbedaan yang nyata di setiap perlakuan.
5. Jenis Thalassia hemprichii : lamun ini berdasarkan tegakan yang paling sedikit, tetapi
memiliki parameter laju pertumbuhan yang paling cepat ataupun yang tidak berbeda
nyata dari perlakuan dengan parameter pertumbuhan tercepat atau tertinggi.
6. Konservasi yang dikelola berdasarkan sistem zonasi untuk mewujudkan pengelolaan
sumber daya ikan, pariwisata bahari dan lingkungannya secara berkelanjutan.
7. Teknik kriopreservasi merupakan teknik yang potensial untuk penyimpanan jangka
panjang, yaitu menyimpan tanaman ke dalam nitrogen cair yang bersuhu rendah.
8. Sumber pakan alami melakukan budidaya yang baik agar kontunitas dari produksi ikan
hasil budidaya dapat terpenuhi sesuai dengan yang diharapkan.
9. menggunakan aplikasi GIS untuk menentukan kesesuain lokasi budidaya perikanan.
5. Ucapan Terimakasih
Dengan terselesaikannya artikel penelitian sebagai metode pengumpulan data, kami sebagai
penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada Allah S.W.T atas limpah
karunia dan hidayahnya sehingga kami dapat melaksanakan pengumpulan data dan
pendiskusian data dan menyelesaikan karya ilmiah. Kepada Dosen pengampu Nitis Aruming
Firdaus selaku dosen pengajar laboratorium lingkungan kami atas bimbingan, arahan dan
koreksinya selama penyusunan dan penulis karya ilmiah ini.
6. Daftar Pustaka
Pramudita Amanda. (2019). Pentingnya Ekosistem Laut Bagi Makhluk Hidup Dalam
Menjaga Stabilitas Keanekaragaman Hayati
Rodi syahputra. (2018). Kajian ekosistem perairan laut terhadap potensi budidaya
perikanan
Irawan, Henky. 2014b. “Studi Biologi Dan Ekologi Hewan Filum Echinodermata Di
Perairan Litoral Pesisir Timur Pulau Bintan.” Dinamika Maritim 4(2):9–23.
Irawan, Henky. 2015b. “Studi Identifikasi Siput Gonggong Di Zona Litoral Pesisir Timur
Pulau Bintan.” Dinamika Maritim 5(1):38–45.
Irawan, Henky. 2017. “Penerapan Teknologi Pen Culture Pada Budidaya Perikanan
Perairan Dalam Dan Dangkal Di Perairan Laut Kepulauan Natuna.” Intek Akuakultur
1(2):43–54.
Iswandi, Joni, Arief Pratomo, and Henky Irawan. 2015. “Laju Pertumbuhan Dan Tingkat
Kelangsungan Hidup Karang Acropora Formosa Hasil Transplanstasi Pada Kedalaman
Berbeda.” Repository UMRAH
https://www.researchgate.net/publication/
313785655_Kriopreservasi_untuk_Konservasi_Plasma_Nutfah_Tanaman_Peluang_Pemanf
aatannya_di_Indonesia
https://adoc.tips/netty-harnianti-1-ita-karlina-1-henky-irawan-2-1.html
https://www.researchgate.net/publication/
338339378_LAUT_DAN_SEGALA_KEHIDUPANNYA
Anonim, 2007. “Advokasi pesisir dan kelautan”. Fakultas geografi universitas dadjah mada
(http://geo.ugm.ac.id/archives/72).