NIM : 2110115220001
PRODI : Pendidikan geografi
BATUAN BEKU
Batuan Beku adalah batuan yang terbentuk karena pembentukan magma dan lava yang membeku.
Merupakan batuan yang terbentuk dari magma yang membeku jauh di dalam bumi dan hanya terdiri dari kristal saja. Proses pendinginan
batuan beku dalam ini sangat lambat sekali, maka dari itu terjadi pengkristalan yang sempurna. Kristal batuan beku dalam ini besar – besar dan
kasar.
Contoh : batu granit, batu gabbro, batu diorit, dan batu syenit.
Merupakan batuan beku yang terbentuk magma yang membeku di dalam korok – korok atau gang – gang. Itu berarti letak pembekuan batuan beku
korok ini lebih dekat dengan permukaan bumi dibandingkan batuan beku dalam. Karena letaknya yang lebih dekat dengan pemukaan bumi maka
proses pendinginan magma disini juga terjadi lebih cepat. Maka dari itu pengkristalan yang terjadi juga tidak terlalu sempurna.
Akibatnya batuan ini ada yang memiliki Kristal besar, Kristal kecil, dan bahkan tidak mengkristal, misalnya bahan amorf. Contoh : batu batu profir
granit, batu profir gabbro, batu profir syenit, dan batu granit fosfir.
3. Batuan beku luar/leleran/ekstrusi/vulkanis
Magma yang keluar ke permukaan bumi disebut lava. Jika di luar pemukaan bumi, proses pendinginan lava akan berlangsung sangat cepat sekali,
maka dari itu sangat kecil sekali terjadi proses kristalisasi pada batuan beku ini.
Contoh : batu rhyolit, batu andesit, batu trachit, batu basalt, batu obsidian, dan batu apung (purnice).
– Batuan beku berdasarkan kandungan SiO2 (menurut C. L Hugnes : 1962) batuan beku dibagi menjadi 4 yaitu :
1. Batuan beku ultra basa : batuan beku yang memiliki kandungan SiO2 kurang dari 45%.
Contohnya adalah batu basalt.
2. Batuan beku basa : batuan beku yang memiliki kandungan SiO2 antara 45% – 52%.
Contohnya adalah batu andesit.
3. Batuan beku intermediate : batuan beku yang memiliki kandungan SiO2 antara 52% – 66%.
Contohnya adalah batu dasit.
4.Batuan beku asam : batuan beku yang memiliki kandungan SiO2 lebih dari 66%.
Contohnya adalah batu riolit.
1) Batu Apung
Batu Obsidian
Ciri : hitam, seperti kaca, tidak ada kristal-kristal
Cara terbentuk : terbentuk dari lava permukaan yang mendingin dengan cepat
Kegunaan : untuk alat pemotong atau ujung tombak (pada masa purbakala) dan bisa dijadikan kerajinan
Ciri : terdiri atas kristal-kristal kasar, warna putih sampai abu-abu, kadang-kadang jingga, Batuan ini banyak di
temukan di daerah pinggiran pantai dan di pinggiran sungai besar ataupun di dasar sungai.
- Cara terbentuk : dari pendinginan magma yang terjadi dengan lambat di bawah
permukaan bumi
- Kegunaan : sbg bahan bangunan
4) Batu Basalt
Ciri : terdiri atas kristal-kristal yang sangat kecil, berwarna hijau keabu-abuandan berlubang-lubang
- Cara terbentuk : dari pendinginan lava yanng mengandung gas tetapi gasnya
telah menguap
- Kegunaan : sebagai bahan baku dalam industri poles, bahan bangunan / pondasi bangunan (gedung, jalan,
jembatan, dll)
5) Batu Diorit
Batu Diorit
Ciri : Kelabu bercampur putih, atau hitam bercampur putih
Cara terbentuk : dari hasil peleburan lantai samudra yang bersifat mafic pada suatu subduction zone, biasanya
diproduksi pada busur lingkaran volkanis, dan membentuk suatu gunung didalam cordilleran ( subduction
sepanjang tepi suatu benua, seperti pada deretan Pegunungan)
Kegunaan : sebagai batu ornamen dinding maupun lantai bangunan gedung dan sbg bahan bangunan (hiasan)
6) Batu Andesit
Batu Andesit
Ciri : batuan bertekstur halus, berwarna abu-abu hijau tetapi sering merah atau jingga
Cara terbentuk : berasal dari lelehan lava gunung merapi yang meletus, terbentuk (membeku) ketika temperatur
lava yang meleleh turun antara 900 sampai dengan 1,100 derajat Celsius.
Kegunaan : Nisan kuburan, Cobek, Arca untuk hiasan, Batu pembuat candi
7) Gabro
Batu Gabro
Ciri : Berwarna hitam, hijau, dan abu-abu gelap. Struktur batuan ini adalah massive, tidak terdapat rongga atau lubang udara maupun retakan-
retakan. Batuan ini memeiliki tekstur fanerik karena mineral-mineralnya dapat dilihat langsung secara kasat mata dan mineral yang besar
menunjukkan bahwa mineral tersebut terbentuk pada suhu pembekuan yang relatif lambat sehingga bentuk mineralnya besar-besar
8) Batu Liparit
Batu Liparit
Ciri : bertekstur porfiris dan umumnya berwarna putih, mineral pembentuknya feldspar, kuarsa, biotit dan
mungkin juga mineral berwarna gelap.
BATUAN SEDIMEN
Batu Sedimen atau Endapan: batuan yang terbentuk karena pengendapan / hasil pelapukan dan pengikisan batuan yang dihanyutkan oleh air
atau terbawa oleh tiupan angin. Kemudian endapan ini menjadi keras karena tekanan atau ada zat-zat yang merekat pd bagian-bagian endapan
tersebut.Jenis Batuan Sedimen :
Batu Konglomerat
Ciri : material kerikil-kerikil bulat, batu-batu dan pasir yang merekat satu sama lainnya
Cara terbentuk : dari bahan-bahan yang lepas karena gaya beratnya menjadi terpadatkan dan terikat
Kegunaan : untuk bahan bangunan
2) Batu Pasir
Batu Pasir
- Cara terbentuk : dari bahan-bahan yang lepas karena gaya beratnya menjadi terpadatkan dan terikat
- Kegunaan : sebagai material di dalam pembuatan gelas/kaca dan sbg kontruksi bangunan
3) Batu Serpih
Batu Serpih
Ciri : lunak, baunya seperti tanah liat, butir-butir batuan halus, warna hijau, hitam, kuning, merah,
abu-abu
Cara terbentuk : dari bahan-bahan yang lepas dan halus karena gaya beratnya menjadi
terpadatkan dan terikat
Kegunaan : sbg bahan bangunan
Ciri : agak lunak, warna putih keabu-abuan, membentuk gas karbon dioksida kalau ditetesi asam
Cara terbentuk : dari cangkang binatang lunak seperti siput, kerang, dan binatang laut yang
telah mati. Rangkanya yang terbuat dari kapu tidak akan musnah, tapi memadat dan
membentuk batu kapur
Kegunaan : sbg bahan baku semen
5) Batu Breksi
o Cara terbentuk : terbentuk katena bahan-bahan iini terlempar tinggi ke udara dan mengendap
di suatu tempat
o Kegunaan : dijadikan sebagai kerajinan dan sbg bahan bangunan
Cara terbentuk : Air yang larut di daerah karst akan masuk ke lobang-lobang (doline) kemudian turun
ke gua dan menetes-netes dari atap gua ke dasar gua. Tetesan-tetesan air yang mengandung kapur yg
lama kelamaan kapurnya membeku dan menumpuk sedikit demi sedikit lalu berubah jadi batuan kapur
yang bentuknya runcing-runcing.
Kegunaan : sebagai keindahan alam (biasanya di gua-gua)
7) Batu Lempung
- Cara terbentuk : lempung residu adalah sejenis lempung yang terbentuk karena proses
pelapukan (alterasi) batuan beku dan ditemukan disekitar batuan induknya. Kemudian material
lempung ini mengalami proses diagenesa sehingga membentuk batu lempung.
- Kegunaan : dijadikan sebagai kerajinan
BATUAN METAMORF
Batuan Metamorf atau Batuan Malihan adalah batuan yang berasal dari batuan sedimen dan batuan beku yang mengalami perubahan karena panas
dan tekanan Jenis / Macam-macam Batuan Metamorf :
1. Berdasarkan faktor pembentuknya, batuan metamorf dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu :
Batuan Metamorf Kontak
Proses pembentukan batuan metamorf kontak terjadi secara berurutan yang disebabkan oleh suhu yang tinggi akibat
berdekatan dengan magma sehingga memanasi batuan di sekitarnya. Oleh karena itu, proses pembentukan batuan metamorf kontak
ini terjadi pada daerah yang tidak begitu luas. Contoh batuan metamorf kontak antara lain batu marmer di Tulung Agung, dan batu
bara di Bukit Barisan.
Batuan Metamorf Dinamo (metamorforfosis regional)
Batuan metamorf dinamo merupakan batuan yang terbentuk karena faktor tekanan dalam waktu yang lama. Contoh batuan ini
adalah batu sabak.
Batuan Metamorf Kontak Pneumatalitis
Dalam perubahan batuan kontak dan batuan metamorf dinamo kadang – kadang terjadi penambahan bahan – bahan lain juga.
Bahan tersebut dapat berupa gas, cair, maupun bendap padat. Bahan – bahan ini lalu mempengaruhi proses dan hasil perubahan
batuan tersebut. Contohnya adalah kwarsa yang mengandung fluorium akan menjadi topaz (batu permata berwarna kuning.
Ciri : campuran warna berbeda-beda, mempunyai pita-pita warna, kristal-kristalnya sedang sampai
kasar, bila ditetesi asam akan mengeluarkan bunyi mendesah, keras dan mengkilap jika dipoles
Cara terbentuk : terbemtuk bila batu kapur mengalami perubahan suhu dan tekanan tinggi
Kegunaan : untuk membuat patung dan lantai/ubin
2) Batuan Sabak
Ciri : abu-abu kehijau-hijauan dan hitam, dapat dibelah-belah menjadi lempeng-lempeng tipis
Cara terbentuk : terbentuk bila batu serpih kena suhu dan tekanan tinggi
Kegunaan : dijadikan sbg kerajinan, sbg batu tulis, sbg bahan bangunan, dan untuk
membuat atap rumah (semacam genting)
3) Batu Gneiss (ganes)
Cara terbentuk : terbentuk pada saat batuan sedimen atau batuan beku yang
terpendam pada tempat yang dalam mengalami tekanan dan temperatur yang tinggi.
Kegunaan : dijadikan sebagai kerajinan
4) Batu Sekis
Ciri : berwarna hitam, hijau dan ungu, mineral pada batuan ini umumnya terpisah menjadi
berkas-berkas bergelombang yang diperlihatkan dengan kristal yang mengkilapdan
terkadang ditemukan kristal garnet
Cara terbentuk : metamorfose dari batuan pasir, jika strukturnya tak mengalami perubahan
dan masih menunjukan struktur aslinya. Kuarsit terbentuk akibat panas yang tinggi
sehingga menyebabkan rekristalisasi kwarsa dan felsdpar.
Kegunaan : dijadikan sebagai kerajinan, konstruksi jalan dan perbaikan
6) Batu Milonit
Ciri : butir-butir batuan ini lebih halus dan dapat dibelah, dan abu-abu, kehitaman, coklat, biru