Anda di halaman 1dari 13

NAMA : Winanda Nathania

NIM : 2110115220001
PRODI : Pendidikan geografi

BATUAN BEKU

Batuan Beku adalah batuan yang terbentuk karena pembentukan magma dan lava yang membeku.

Jenis Batuan Beku :

– Batuan beku berdasarkan tempat pendinginannya / pembekuannya, di bagi menjadi 3 yaitu

1. Batuan beku dalam/plutonik/intusif/tubir

Merupakan batuan yang terbentuk dari magma yang membeku jauh di dalam bumi dan hanya terdiri dari kristal saja. Proses pendinginan
batuan beku dalam ini sangat lambat sekali, maka dari itu terjadi pengkristalan yang sempurna. Kristal batuan beku dalam ini besar – besar dan
kasar.

Contoh : batu granit, batu gabbro, batu diorit, dan batu syenit.

2. Batuan beku gang/korok/celah

Merupakan batuan beku yang terbentuk magma yang membeku di dalam korok – korok atau gang – gang. Itu berarti letak pembekuan batuan beku
korok ini lebih dekat dengan permukaan bumi dibandingkan batuan beku dalam. Karena letaknya yang lebih dekat dengan pemukaan bumi maka
proses pendinginan magma disini juga terjadi lebih cepat. Maka dari itu pengkristalan yang terjadi juga tidak terlalu sempurna.
Akibatnya batuan ini ada yang memiliki Kristal besar, Kristal kecil, dan bahkan tidak mengkristal, misalnya bahan amorf. Contoh : batu batu profir
granit, batu profir gabbro, batu profir syenit, dan batu granit fosfir.
3. Batuan beku luar/leleran/ekstrusi/vulkanis

Magma yang keluar ke permukaan bumi disebut lava. Jika di luar pemukaan bumi, proses pendinginan lava akan berlangsung sangat cepat sekali,
maka dari itu sangat kecil sekali terjadi proses kristalisasi pada batuan beku ini.

Contoh : batu rhyolit, batu andesit, batu trachit, batu basalt, batu obsidian, dan batu apung (purnice).

– Batuan beku berdasarkan kandungan SiO2 (menurut C. L Hugnes : 1962) batuan beku dibagi menjadi 4 yaitu :

1. Batuan beku ultra basa : batuan beku yang memiliki kandungan SiO2 kurang dari 45%.
Contohnya adalah batu basalt.

2. Batuan beku basa : batuan beku yang memiliki kandungan SiO2 antara 45% – 52%.
Contohnya adalah batu andesit.
3. Batuan beku intermediate : batuan beku yang memiliki kandungan SiO2 antara 52% – 66%.
Contohnya adalah batu dasit.
4.Batuan beku asam : batuan beku yang memiliki kandungan SiO2 lebih dari 66%.
Contohnya adalah batu riolit.

Contoh Batuan Beku :

1)     Batu Apung

Ciri-ciri : warna keabu-abuan, berpori-pori, bergelembung, ringan, terapung dalam air

Cara terbentuk : dari pendinginan magma yang bergelembung-gelembung gas


Kegunaan : untuk mengamplas atau menghaluskan kayu, di bidang industri
digunakan sebagai bahan pengisi (filler), isolator temperatur tinggi dan lain-lain.
2) Batu Obsidian

Batu Obsidian
Ciri : hitam, seperti kaca, tidak ada kristal-kristal

 Cara terbentuk : terbentuk dari lava permukaan yang mendingin dengan cepat
 Kegunaan : untuk alat pemotong atau ujung tombak (pada masa purbakala) dan bisa dijadikan kerajinan

3)  Batu GranitBatu Granit

Ciri : terdiri atas kristal-kristal kasar, warna putih sampai abu-abu, kadang-kadang jingga, Batuan ini banyak di
temukan di daerah pinggiran pantai dan di pinggiran sungai besar ataupun di dasar sungai.

- Cara terbentuk : dari pendinginan magma yang terjadi dengan lambat di bawah
permukaan bumi
- Kegunaan : sbg bahan bangunan

4)  Batu Basalt

Ciri : terdiri atas kristal-kristal yang sangat kecil, berwarna hijau keabu-abuandan berlubang-lubang

- Cara terbentuk : dari pendinginan lava yanng mengandung gas tetapi gasnya
telah menguap
- Kegunaan : sebagai bahan baku dalam industri poles, bahan bangunan / pondasi bangunan (gedung, jalan,
jembatan, dll)

5)  Batu Diorit

Batu Diorit
Ciri : Kelabu bercampur putih, atau hitam bercampur putih

 Cara terbentuk : dari hasil peleburan lantai samudra yang bersifat mafic pada suatu subduction zone, biasanya
diproduksi pada busur lingkaran volkanis, dan membentuk suatu gunung didalam cordilleran ( subduction
sepanjang tepi suatu benua, seperti pada deretan Pegunungan)
 Kegunaan : sebagai batu ornamen dinding maupun lantai bangunan gedung dan sbg bahan bangunan (hiasan)

6)  Batu Andesit

Batu Andesit
Ciri : batuan bertekstur halus, berwarna abu-abu hijau tetapi   sering merah atau jingga

Cara terbentuk : berasal dari lelehan lava gunung merapi yang meletus, terbentuk (membeku) ketika temperatur
lava yang meleleh turun antara 900 sampai dengan 1,100 derajat Celsius.
Kegunaan : Nisan kuburan, Cobek, Arca untuk hiasan, Batu pembuat candi

7)  Gabro 
Batu Gabro
Ciri : Berwarna hitam, hijau, dan abu-abu gelap. Struktur batuan ini adalah massive, tidak terdapat rongga atau lubang udara maupun retakan-
retakan. Batuan ini memeiliki tekstur fanerik karena mineral-mineralnya dapat dilihat langsung secara kasat mata dan mineral yang besar
menunjukkan bahwa mineral tersebut terbentuk pada suhu pembekuan yang relatif lambat sehingga bentuk mineralnya besar-besar

 Cara terbentuk : terbentuk dari magma yang membeku di dalam gunung


 Kegunaan : untuk penghasil pelapis dinding ( sebagai marmer dinding )

8)  Batu Liparit

Batu Liparit
Ciri : bertekstur porfiris dan umumnya berwarna putih, mineral pembentuknya feldspar, kuarsa, biotit dan
mungkin juga mineral berwarna gelap.

BATUAN SEDIMEN

Batu Sedimen atau Endapan: batuan yang terbentuk karena pengendapan / hasil pelapukan dan pengikisan batuan yang dihanyutkan oleh air
atau terbawa oleh tiupan angin. Kemudian endapan ini menjadi keras karena tekanan atau ada zat-zat yang merekat pd bagian-bagian endapan
tersebut.Jenis Batuan Sedimen :

 Berdasarkan tanaga/medium pengendapannya, batuan sedimen dapat dibedakan menjadi sebagai berikut :


 Batuan sedimen aeris atau aeolis : batuan sedimen yang berasal dari pengendapan angin. Contoh : tanah loss, tanah tuf, dan tanah pasir di
gurun.
 Batuan sedimen glasial : batuan sedimen yang berasal dari pengendapan es/gletser. Contoh : moraine.
 Batuan sedimen aquatic : batuan sedimen yang berasal dari pengendapan air. Contoh : breksi, konglomerat, batu pasir.
 Batuan sedimen marine : batuan sedimen yang berasal dari pengendapan air laut.
 Berdasarkan tempat pengendapannya, batuan sedimen dibedakan menjadi sebagai berikut :
 Batuan sedimen teristis : batuan sedimen yang diendapkan di darat.
 Batuan sedimen limnis atau lakustre : batuan sedimen yang diendapkan di danau. Contoh : tuff danau dan tanah liat danau
 Batuan sedimen marine atau continental : batuan sedimen yang diendapkan di laut. Contoh tanah loss, tanah merah, dan tanah gurun pasir.
 Batuan sedimen fluvial : batuan sedimen yang diendapkan di sungai.
 Batuan sedimen glacial : batuan sedimen yang diendapakan di tempat yang terdapat es atau salju.
3. Berdasarkan cara pengendapannya,  batuan sedimen di bedakan menjadi sebagai berikut :
 Batuan sedimen klastis : batuan sedimen yang terbentuk dari pelapukan dan erosi dai jenis batuan lain yang kemudian molekulnya
mengendap, bergabung dan mengeras menjadi satu. Contoh : breksi, batuan pasir.
 Batuan sedimen kimia atau khemis : batuan sedimen yang terbentuk dari proses pelapukan kimiawi yang kemudian mengalami
pemisahan molekul zat. Molkul zat yang terpisah kemudian bersatu dengan molekul zat lainnya, dan akhirnya terbentuklah batuan.
Namun, ada yang mengatakan juga bahwa batuan sedimen khemis adalah larutan di dalam air dan langsung diendapkan.
 Batuan sedimen organis : batuan sedimen yang terbentuk karena kumpulan jasad renik yang kemudian menjadi batuan. Namun ada
juga yang mengatakan bahwa batuan sedimen organis adalah larutan di dalam air yang kemudian diambil oleh organisme, dan melalui
organisme itu membentuk batuan endapan oranis.

Contoh Batuan Sedimen :


1)   Batu Konglomerat

Batu Konglomerat
Ciri : material kerikil-kerikil bulat, batu-batu dan pasir yang merekat satu sama lainnya

 Cara terbentuk : dari bahan-bahan yang lepas karena gaya beratnya menjadi terpadatkan dan terikat
 Kegunaan : untuk bahan bangunan

2)  Batu Pasir

Batu Pasir

Ciri : tersusun dari butiran-butiran pasir, warna abu-abu, kuning, merah

- Cara terbentuk : dari bahan-bahan yang lepas karena gaya beratnya menjadi terpadatkan dan terikat
- Kegunaan : sebagai material di dalam pembuatan gelas/kaca dan sbg kontruksi bangunan
3)  Batu Serpih

Batu Serpih
Ciri : lunak, baunya seperti tanah liat, butir-butir batuan halus, warna hijau, hitam, kuning, merah,
abu-abu

 Cara terbentuk : dari bahan-bahan yang lepas dan halus karena gaya beratnya menjadi
terpadatkan dan terikat
 Kegunaan : sbg bahan bangunan

4)  Batu Gamping (kapur)

 Ciri : agak lunak, warna putih keabu-abuan, membentuk gas karbon dioksida kalau ditetesi asam

 Cara terbentuk : dari cangkang binatang lunak seperti siput, kerang, dan binatang laut yang
telah mati. Rangkanya yang terbuat dari kapu tidak akan musnah, tapi memadat dan
membentuk batu kapur
 Kegunaan : sbg bahan baku semen
5)  Batu Breksi

Ciri : gabungan pecahan-pecahan yang berasal dari letusan gunung berapi

o Cara terbentuk : terbentuk katena bahan-bahan iini terlempar tinggi ke udara dan mengendap
di suatu tempat
o Kegunaan : dijadikan sebagai kerajinan dan sbg bahan bangunan

6)  Stalaktit dan Stalagmit

Ciri : kuning, coklat, krem, keemasan, putih

Cara terbentuk : Air yang larut di daerah karst akan masuk ke lobang-lobang (doline) kemudian turun
ke gua dan menetes-netes dari atap gua ke dasar gua. Tetesan-tetesan air yang mengandung kapur yg
lama kelamaan kapurnya membeku dan menumpuk sedikit demi sedikit lalu berubah jadi batuan kapur
yang bentuknya runcing-runcing.
Kegunaan : sebagai keindahan alam (biasanya di gua-gua)
7)  Batu Lempung

Ciri : Coklat, keemasan, coklat, merah, abu-abu

- Cara terbentuk : lempung residu adalah sejenis lempung yang terbentuk karena proses
pelapukan (alterasi) batuan beku dan ditemukan disekitar batuan induknya. Kemudian material
lempung ini mengalami proses diagenesa sehingga membentuk batu lempung.
- Kegunaan : dijadikan sebagai kerajinan

BATUAN METAMORF

Batuan Metamorf atau Batuan Malihan adalah batuan yang berasal dari batuan sedimen dan batuan beku yang mengalami perubahan karena panas
dan tekanan Jenis / Macam-macam Batuan Metamorf :

1. Berdasarkan faktor pembentuknya, batuan metamorf dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu :
 Batuan Metamorf Kontak
Proses pembentukan batuan metamorf kontak terjadi secara berurutan yang disebabkan oleh suhu yang tinggi akibat
berdekatan dengan magma sehingga memanasi batuan di sekitarnya. Oleh karena itu, proses pembentukan  batuan metamorf kontak
ini terjadi pada daerah yang tidak begitu luas. Contoh batuan metamorf kontak antara lain batu marmer di Tulung Agung, dan batu
bara di Bukit Barisan.
 Batuan Metamorf Dinamo (metamorforfosis regional)
Batuan metamorf dinamo merupakan batuan yang terbentuk karena faktor tekanan dalam waktu yang lama. Contoh batuan ini
adalah batu sabak.
 Batuan Metamorf Kontak Pneumatalitis
Dalam perubahan batuan kontak dan batuan metamorf dinamo kadang – kadang terjadi penambahan bahan – bahan lain juga.
Bahan tersebut dapat berupa gas, cair, maupun bendap padat. Bahan – bahan ini lalu mempengaruhi proses dan hasil perubahan
batuan tersebut. Contohnya adalah kwarsa yang mengandung fluorium akan menjadi topaz (batu permata berwarna kuning.

Contoh Batuan Metamorf :

1)     Batuan Pualam atau Batu Marmer (dari batu gamping/kapur)

Ciri : campuran warna berbeda-beda, mempunyai pita-pita warna, kristal-kristalnya sedang sampai
kasar, bila ditetesi asam akan mengeluarkan bunyi mendesah, keras dan mengkilap jika dipoles

Cara terbentuk : terbemtuk bila batu kapur mengalami perubahan suhu dan tekanan tinggi
Kegunaan : untuk membuat patung dan lantai/ubin

2)  Batuan Sabak

Ciri : abu-abu kehijau-hijauan dan hitam, dapat dibelah-belah menjadi lempeng-lempeng tipis

Cara terbentuk : terbentuk bila batu serpih kena suhu dan tekanan tinggi
Kegunaan : dijadikan sbg kerajinan, sbg batu tulis, sbg bahan bangunan, dan untuk
membuat atap rumah (semacam genting)
3)   Batu Gneiss (ganes)

Ciri : berwarna putih kebau-abuan, terdapat goresan-goresan yang tersusun dari minera-


mineral, mempunyai bentuk bentuk penjajaran yang tipis dan terlipat pada lapisan-lapisan,
dan terbentuk urat-urat yang tebal yang terdiri dari butiran-butiran mineral di dalam batuan
tersebut

Cara terbentuk : terbentuk pada saat batuan sedimen atau batuan beku yang
terpendam pada tempat yang dalam mengalami tekanan dan temperatur yang tinggi.
Kegunaan : dijadikan sebagai kerajinan

4)  Batu Sekis

Ciri : berwarna hitam, hijau dan ungu, mineral pada batuan ini umumnya terpisah menjadi
berkas-berkas bergelombang yang diperlihatkan dengan kristal yang mengkilapdan
terkadang ditemukan kristal garnet

Cara terbentuk : batuan metamorf regional yang terbentuk pada derajat metamorfosa


tingkat menengah.
Kegunaan : sebagai sumber mika yang utama (satu komponen penting dalam
pembuatan kondensator dan kapasitor dalam industri elektronika)
5)  Batu Kuarsit  

Ciri : berwarna Abu-abu, kekuningan, cokelat, merah, sering berlapis-lapis dan dapat


mengandung fosil, lebih keras dibanding gelas dan terdapat butiran sedang

Cara terbentuk : metamorfose dari batuan pasir, jika strukturnya tak mengalami perubahan
dan masih menunjukan struktur aslinya. Kuarsit terbentuk akibat panas yang tinggi
sehingga menyebabkan rekristalisasi kwarsa dan felsdpar.
Kegunaan : dijadikan sebagai kerajinan, konstruksi jalan dan perbaikan

6)  Batu Milonit

Ciri :  butir-butir batuan ini lebih halus dan dapat dibelah, dan abu-abu, kehitaman, coklat, biru

Cara terbentuk : Terbentuk oleh rekristalisasi dinamis mineral-mineral pokok yang


mengakibatkan pengurangan ukuran butir-butir batuan
Kegunaan : dijadikan sbg kerajinan

Anda mungkin juga menyukai