Anda di halaman 1dari 34

Zahrina Amalia Ananda

-2104107010010-

Batuan Sedimen

Batuan Sedimen adalah batuan yang terbentuk di permukaan bumi pada kondisi temperatur
dan tekanan yang rendah. Batuan sedimen merupakan salah satu dari tiga kelompok utama
batuan (bersama dengan batuan beku dan batuan metamorfosis) yang terbentuk melalui tiga
cara utama :

1. Pelapukan batuan lain (clastic),


2. Pengendapan (deposition) karena aktivitas biogenik atau organik, dan
3. pengendapan (precipitation) dari larutan atau kimia.

Jenis batuan umum seperti batu kapur, batu pasir, dan lempung, termasuk dalam batuan
endapan. Batuan endapan meliputi 75% dari permukaan bumi.

Jenis-Jenis Batuan Sedimen

• Berdasarkan Proses Pengendapannya

1. Batuan Sedimen Klastik (dari pecahan pecahan batuan sebelumnya)

2. Batuan Sedimen Kimiawi (dari proses kimia)

3. Batuan Sedimen Organik (pengedapan dari bahan organik)

• Berdasarkan Tenaga Alam yang Mengangkut

4. Batuan Sedimen Aerik (udara)

5. Batuan Sedimen Aquatik (air sungai)

6. Batuan Sedimen Marin (laut)

7. Batuan Sedimen Glastik (gletser)


• Berdasarkan Tempat Endapannya

8. Batuan Sedimen Limnik (rawa)

9. Batuan Sedimen Fluvial (sungai)

10. Batuan Sedimen Marine (laut)

11. Batuan Sedimen Teistrik (darat)

Contoh Batuan Sedimen beserta Deskripsian-nya

1. Konglomerat

Cara Terbentuk : Dari bahan-bahan yang lepas karena gaya beratnya menjadi
terpadatkan dan terikato.

Ciri : Konglomerat terdiri dari gabungan kerikil, dengan berbagai jumlah


pasir dan lumpur, di tempat antara butir-butir besar dan saling
merekat.

Kegunaan : Sebagai bahan bangunan.


2. Batu Pasir

Cara Terbentuk : Dari bahan-bahan yang lepas karena gaya beratnya menjadi
terpadatkan dan terikat.

Ciri : Tersusun dari butiran-butiran pasir, warna abu- abu, kuning,


merah. Kebanyakan batu pasir memiliki sejumlah kecil lempung
mineral, hematit, ilmenit, feldspar, dan mika lainnya yang
menambahkan warna dan karakter pada matriks kuarsa.

Kegunaan : Sebagai material dalam pembuatan gelas atau kaca dan sebagai
konstruksi bangunan.
3. Batu Silt (Lempung)

Cara Terbentuk : Lempung residu adalah sejenis lempung yang terbentuk karena
proses pelapukan (alterasi) batuan beku dan ditemukan disekitar
batuan induknya. Kemudian material lempung ini mengalami
proses diagenesa sehingga membentuk batu lempung.

Ciri : Terdiri dari butiran butiran bulat yang disortir dengan baik.
Lumpur di dalam siltstone ini sangat murni, tidak mengandung
pasir dan tidak ada tanah liat. Bewarna merah, coklat, keemasan
dan abu-abu.

Kegunaan : Sebagai bahan kerajinan.


4. Batu Serpih

Cara Terbentuk : Dari bahan-bahan yang lepas dan halus karena gaya beratnya
menjadi terpadatkan dan terikat.

Ciri : Shale adalah batuan halus, cukup sampai halus yang terbentuk
dari pemadatan butiran dengan ukuran bulat dan dan sangat kecil
dengan ukuran partikel kurang dari 1/256 mm. Warnanya
bervariasi, misalnya Serpih hitam kaya akan bahan organik, dan
juga terdapat warna hijau, hitam, kuning, merah,atau bahkan abu-
abu.

Kegunaan : Digunakan dalam bidang perindustrian.


5. Batu Gamping (Kapur)

Cara Terbentuk : Batu kapur terbuat dari mineral kalsit. Seringkali mengandung
fosil. Batu kapur terbentuk di lautan dari cangkang dan kerangka
makhluk laut mati. Rangkanya yang terbuat dari kapur tidak akan
musnah, tapi memadat dan membentuk batu kapur.

Ciri : Agak lunak, warna putih keabu-abuan, membentuk gas karbon


dioksida kalau ditetesi asam.

Kegunaan : Sebagai bahan baku semen.


6. Batu Breksi

Cara Terbentuk : Batuan breksi terbentuk disebuah singkapan. Dimana terdapat


puing-puing sisa pelapukan batuan beku menumpuk. Kemudian
sisa-sisa pelapukan batuan beku itu akan terbawa aliran dan
terendapkan di dekat singkapannya, misalnya pada kipas alluvial.
Setelah proses dekomposisi, sisa-sisa batuan beku itu akan terurai
menjadi fragmen-fragmen yang terikat dengan mineral-mineral
lain. Fragmen-fragmen ini yang kemudian menjadi batuan breksi.

Ciri : Gabungan pecahan-pecahan yang berasal dari letusan gunung


berapi, tersusun atas butiran-butiran fragmen dengan diameter
lebih besar dari 2 mm dan membentuk sudut-sudut fragmen yang
angular.

Kegunaan : Struktur batuan breksi yang tersusun dari butiran-butiran kasar


sangat cocok untuk digunakan sebagai bahan bangunan atau
ornamen-ornamen hiasan dalam dekorasi.
7. Batu Stalaktit dan Stalagmit

Cara Terbentuk : Air yang larut di daerah karst akan masuk ke lobang-lobang
(doline) kemudian turun ke gua dan menetes-netes dari atap gua
ke dasar gua. Tetesan-tetesan air yang mengandung kapur yang
lama kelamaan kapurnya membeku dan menumpuk sedikit demi
sedikit lalu berubah jadi batuan kapur yang bentuknya runcing-
runcing.
Ciri : Bewarna kuning, coklat, krem, keemasan, putih.

Kegunaan : Sebagai keindahan alam (biasanya di gua-gua).


8. Batu Anhidrit

Cara Terbentuk : Anhydrite adalah mineral evaporite yang terjadi pada endapan
lapisan yang luas di cekungan sedimen di mana volume besar air
laut telah diuapkan. Itu biasanya diselingi dengan halit, gipsum,
dan batu kapur dalam akumulasi yang bisa mencapai ratusan
meter. Dalam skala yang jauh lebih kecil, anhidrit dapat terbentuk
di garis pantai atau sedimen datar pasang surut dari penguapan
air laut.

Ciri : Berwarna transparan, putih, coklat, merah, abu-abu, pink, biru,


violet.

Kegunaan : Sebagai perawatan tanah, bahan campuran plester bangunan, dan


bahan konstruksi lainnya.
9. Batu Gamping Terumbu

Cara Terbentuk : Batu gamping dapat terbentuk baik karena hasil dari proses
organisme atau karena proses anorganik. Batu Gamping terumbu
terbentuk karena aktivitas dari coral atau terumbu pada perairan
yang hangat dan dangkal.

Ciri : Batu gamping adalah batuan sedimen yang memiliki komposisi


mineral utama dari kalsit (CaCO3). Teksturnya bervariasi antara
rapat, afanitis, berbutir kasar, kristalin atau oolit.Dan berwarna
putih Kecoklatan, putih keabuan.

Kegunaan : Bahan penstabil jalan raya, sebagai penjernih air, sebagai pengatur
PH tanah, sebagai pupuk, sebagai bahan keramik, sebagai Industri
kaca, sebagai bahan baku semen.
10. Batu Graywakce

Cara Terbentuk : Graywacke adalah salah satu tipe dari batu pasir yang 15% atau
lebih komposisinya adalah matrix yang terbuat dari lempung.

Ciri : Jenis batuan sedimen ini, yang juga dikenal sebagai batu pasir yang
belum matang, yang indurated, abu-abu gelap dan terdiri dari
kurang diurutkan sudut untuk biji-bijian sub-sudut, pasir
berukuran.

Kegunaan : Sebagai penggunaan interior seperti gregat dekoratif, ubin lantai,


lantai, rumah, dekorasi dalam ruangan dalam bidang arsitektur.
Batuan Beku

• Batuan beku merupakan jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mengalami
pembekuan. Batuan beku ini juga disebut dengan batuan ignesius. Magma yang
membeku ini merupakan magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa
proses kristalisasi, yang terjadi baik di bawah permukaan sebagai jenis batuan intrusif
atau plutonik, maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif atau vulkanik.
• Batuan beku ini terbentuk karena adanya magma yang mengeras atau mengalami
pembekuan. Magma ini berasal dari batuan setengah cair ataupun oleh batuan yang
sudah ada sebelumnya, baik yang berada di mantel maupun di kerak bumi. Secara
umum, proses pelelehan tersebut terjadi pada salah satu proses dari kenaikan
temperatur, penurunan tekanan, ataupun perubahan komposisi. Selanjutnya untuk
proses pembentukan batuan beku ini juga terkadang tergantung pada jenis batuan
bekunya masing- masing.
• Beberapa jenis batuan beku dan proses pembentukannya antara lain :
1. Batuan beku dalam atau batuan plutonik terbentuk karena pembekuan yang
terjadi di dalam dapur magma secara perlahan- lahan sekali sehingga tubuh batuan
terdiri dari kristal- kristal besar. Contoh dari batuan ini adalah batuan granit, batuan
peridotim, dan juga batuan gabro.

2. Batuan beku gang atau korok, proses terjadi batuan ini pada celah- celah antar
lapisan di dalam kulit bumi. Proses pembekuan ini berjalan lebih cepat sehingga di
samping kristal besar terdapat pula banyak kristal kecil. Contoh dari batuan jenis ini
antara lain batu granit porfir.

3. Batuan beku luar atau batuan lelehan, proses terbentuknya batuan ini adalah
ketika gunung api menyemburkan lava cair pijar. Pembekuan ini terjadi tidak hanya di
sekitar kawah gunung api saja, namun juga di udara. Proses pembekuan ini
berlangsung singkat dan hampir tidak mengandung kristal (armorf).
Contoh Batuan Beku beserta Deskripsian-nya

1. Batu Apung

Cara Terbentuk : Ketika gunung api berada di perairan yang dangkal, batu
apung pun terbentuk (magma mengalami penurunan
suhu dengan cepat).

Ciri : Ciri-cirinya ialah berwarna keabu-abuan, memiliki pori-


pori besar, ringan, bergelembung dan terapung di dalam
air.

Kegunaan : Berguna untuk menghaluskan atau mengamplas kayu,


sebagai filler (bahan pengisi) dan di bidang industri
sebagai isolator pada suhu tinggi.
2. Batu Obsidian

Cara Terbentuk : Terbentuk akibat dari pendinginan yang cepat dari lava
permukaan ( ekstrusi lava felsik yang mendingin dengan
cepat tanpa pertumbuhan kristal).

Ciri : Ciri-cirinya ialah warnanya hitam, seperti kaca namun


bukan kristal.

Kegunaan : Waktu purba kala batu ini digunakan sebagai alat


pemotong, digunakan di ujung tombang. Sekarang ini
digunakan sebagai bahan untuk kerajinan sebagai mata
cincin.
3. Batu Granit

Cara Terbentuk : Terbentuk akibat pendinginan yang lambat dari magma


dibawah permukaan bumi.

Ciri : Ciri-cirinya ialah berwarna putih hingga abu-abu, kadang


kala warnanya jingga dan terdapat kristal-kristal kasar.
Banyak ditemukan di pinggir sungai, di dasar sungai
ataupun di pinggir pantai.

Kegunaan : Digunakan sebagai material bangunan.


4. Batu Basalt

Cara Terbentuk : Batu basalt merupakan batu yang terbentuk akibat


pendinginan dari lava disertai gas yang menguap.

Ciri : Warnanya hijau abu-abu, memiliki kristal-kristal kecil dan


berlubang-lubang

Kegunaan : Digunakan sebagai material bangunan, dalam industri


poles sebagai bahan bakunya.
5. Batu Diorit

Cara Terbentuk : Batu diorit merupakan batu yang terbentuk akibat hasil
peleburan dari dasar samudra dan lempeng benua.

Ciri : Ciri-cirinya ialah warnanya gelap bercampur putih atau


warna hitam dengan putih.

Kegunaan : Digunakan sebagai ornamen di dinding dan lantai dan


sebagai hiasan.
6. Batu Andesit

Cara Terbentuk : Batu andesit merupakan batu yang terbentuk akibat


lelehan lava dari gunung berapi yang meletus dan
membeku saat temperatur lava menurun 900-1100°C.

Ciri : Berwarna abu-abu kehijauan atau jingga dan merah serta


memiliki tekstur yang halus.

Kegunaan : Digunakan sebagai batu cobek, batu nisan, arca hiasan,


dan bahan untuk membuat candi.
7. Batu Gabro

Cara Terbentuk : Batu gabro merupakan batu yang terbentuk akibat


pembekuan magma di dalam gunung.

Ciri : Ciri-cirinya ialah warnanya hitam, abu-abu gelap dan


hijau, tidak berongga dan besar. Teksturnya fanerik
sehingga mineral di dalamnya dapat terlihat secara jelas
dan besar.

Kegunaan : Digunakan sebagai marmer untuk dinding dan pelapis


dinding.
8. Batu Liparit

Cara Terbentuk : Batu liparit merupakan batu yang bersumber dari


berbagai macam mineral yang berwarna gelap seperti
mineral biotit, kuarsa, feldspar dan lainnya.

Ciri : Ciri-cirinya ialah warna putih dan memiliki tekstur


porfiris.

Kegunaan : Digunakan sebagai campuran material bangunan.


9. Batu Kimberlite

Cara Terbentuk : Kimberlite adalah batuan beku dan merupakan sumber


utama dari berlian. Pembentukannya berlangsung jauh di
bawah permukaan bumi antara 150 sampai 450
kilometer, dan meletus dengan cepat dan keras.

Ciri : Batuan kimberlite terdiri dari kristal olivin dalam suatu


tanah yang terdiri dari berbagai campuran mineral
serpente, diopside, karbonat, dan plhogopite.

Kegunaan : Penggunaan komersial,

reservoir minyak dan gas, sebagai aditif pakan untuk


ternak, batu permata, fluks metalurgi, produksi kapur,
kondisioner tanah, sumber magnesium (MgO)
menjadi incaran masyarakat sebagai biji berlian.
10. Batu Granodiorit

Cara Terbentuk : granodiorit merupakan batuan beku intrusif yang sangat


keras, kristal dan tampak homogen dalam tekstur dan
bentuk dengan pencairan batu benua

Ciri : Batuan plutonik ini, terdiri dari bagian biotit hitam,


plagioklas putih, hornblende abu-abu gelap dan kuarsa
abu-abu tembus cahaya. Dominasi plagiklas lebih dari
alkali yang bisa membedakan dengan adanya granit.
Batuan granodiorit merupakan salah satu batu yang
mencerminkan pelapukan butiran pirit langka yang
melepaskan zat besi.

Kegunaan : Penggunaan Interior (kamar mandi, countertops, agregat


dekoratif, entryways, ubin lantai, lantai, rumah, hotel,
dekorasi dalam ruangan, tapak tangga), Penggunaan
eksterior (sebagai bangunan batu, jembatan, batu
hampar, dekorasi taman, gedung kantor, resor) dalam
bidang arsitektur.
Batuan Metamorf

Batuan metamorf adalah batu yang berasal dari batuan lain seperti batu beku ataupun
batu sedimen, namun mengalami proses metamorfosis.

Proses metamorfisme ini kemudian akan mengubah karakteristik dari batuan induk
tersebut, mulai dari teksturnya, warnanya, hingga kandungan mineralnya. Hasil akhir dari
proses perubahan yang panjang ini adalah batuan metamorf.

Oleh karena itu, tidak jarang batuan metamorf memiliki bentuk, tekstur, dan warna
yang relatif lebih unik dan menarik dibandingkan dengan batuan-batuan lainnya.

Secara umum, proses pembentukan batuan metamorf dapat disederhanakan menjadi


beberapa tahapan :

1. Tersedia batuan Induk atau Protolith.


2. Protolith terkena proses metamorfisme.
3. Batuan protolith mulai berubah karakteristiknya.
4. Terbentuk batuan metamorf.

Secara umum, terdapat 3 jenis batuan metamorf yang ada dan dapat kita amati pada
kehidupan sehari-hari. Ketiga jenis batuan ini antara lain adalah :

• Batuan metamorf Kontak


• Batuan metamorf Dinamo
• Batuan metamorf Thermal-Pneumatolik
Contoh Batuan Metamorf beserta Deskripsian-nya

1. Batu Tulis/Slate

Cara Terbentuk : Batu tulis atau slate terbentuk dari proses metamorfisme
terhadap batuan sedimen mudstone, shale, ataupun
batu lempung. Proses ini terjadi pada temperatur dan
tekanan yang rendah.

Ciri : Umumnya, batu tulis memiliki struktur foliasi slaty


cleavage dan tersusun atas butir yang sangat halus.
Berwana abu-abu, hitam, hijau, merah. Dan mudah
membelah menjadi lembaran tipis.

Kegunaan : Sering digunakan untuk atau dimanfaatkan sebagai atap


rumah, serta interior lantai (ubin) dikarenakan daya
tahan an tampilannya menarik.
2. Batu Filit

Cara Terbentuk : Filit merupakan batuan metamorf yang tersusun dari


mineral kuarsa, cericite, mika, dan klorit. Batuan ini
merupakan kelanjutan dari proses metamorfisme yang
terjadi pada batuan Slate.

Ciri : Bewarna merah, kehijauan memiliki ukuran butir yang


halus (Fine) dan ciri khas dari batuan ini adalah
membelah mengikuti permukaan gelombang.

Kegunaan : Digunakan sebagai bahan isolator/isolasi elektrik


terhadap bangunan. Karena ia sebgai bahan banguna,
batu tersebut sering juga digunakan sebagai interior dan
exterior untuk lantai dan dinding serta bahan atap.
3. Batu Gneiss

Cara Terbentuk : Gneiss adalah batuan metamorf yang terbentuk dari


proses metamorfisme batuan beku dalam kondisi
temperatur dan tekanan yang tinggi.

Ciri : Pada batuan ini, kita dapat menemukan rekristalisasi dan


foliasi dari mineral kuarsa, feldspar, mika, serta
amphibol. Bewarna abu-abu dan memiliki ciri khas,
kuarsa dan feldspar yang tampak berselang-seling
dengan lapisan tipis amphibole dan mika.

Kegunaan : Batu jenis genes ini dapat dibuat menjadi menjadi blok
dan lempengan yang digunakan pada berbagai
bangunan, paving, dan pagar. Beberapa genes juga dapat
dipoles dan menghasilkan batuan arsitektur seperti ubin
lantai, dinding, tapak tangga, kusen jendela, countertops,
dan batu nisan.
4. Batu Schist

Cara Terbentuk : Batuan sekis ini merupakan salah satu batuan yang
mengalami derajat metamorfisme cukup tinggi dan
mengalami foliasi karena dipengaruhi oleh proses
metamorfisme yang cukup intens.

Ciri : Batuan Schist atau kerap disebut sebagai sekis adalah


batuan yang mengandung mineral mika, grafit, dan
hornblende. Mineral pada batuan ini umumnya terpisah
menjadi lapisan-lapisan yang bergelombang yang
ditunjukkan dengan adanya kristal-kristal yang
mengkilap, bewarna hitam, hijau dan ungu.

Kegunaan : Memiliki komponen penting dimana digunakan dalam


pembuatan kondesator dan kapasitor dalam industry
elektronika.
5. Batu Marmer

Cara Terbentuk : Batu Marmer ini adalah batuan metamorf yang


terbentuk dari batuan gamping. Batu gamping mendapat
tekanan dan panas yang cukup tinggi sehingga
menyebabkan perubahan struktur dan rekristalisasi kalsit
pada batuan tersebut.

Ciri : Batu ini umumnya terdiri dari kalsium karbonat yang


telah terpadatkan, kompak, dan tidak memiliki foliasi
apapun. Dan memiliki warna yang bevariasi.

Kegunaan : Batu Marmer dapat digunakan di rumah untuk


perabotan, komponen komponen bangunan seperti
lantai, meja, kamar mandi, jendela. Selain itu Marmer
juga dapat digunakan untuk bahan baku
pembuatan piala, patung, prasasti, papan nama,vandel
dan sebagainya.
6. Batu Kuarsit

Cara Terbentuk : Batuan kuarsit adalah sejenis batuan metamorf yang


tergolong keras dan kuat. Batu ini terbentuk ketika batu
pasir (sandstone) mendapat tekanan dan suhu yang
tinggi, sehingga menyebabkan proses metamorfisme.

Ciri : Batuan ini tidak memiliki struktur foliasi meskipun


derajat metamorfismenya cukup tinggi. Berwarna abu-
abu, kekuningan, coklat an merah serta memiliki ciri khas
dimana batu ini lebih keras dibandingkan kaca sekalipun.

Kegunaan : Sebagai bahan pembuatan bola refraktori, bahan


penggosok, untuk industri gelas, keramik, bahan
bangunan sebagai agregat, lantai dan dinding.
7. Batu Milonit

Cara Terbentuk : Milonit adalah batuan metamorf kompak yang terbentuk


dari rekristalisasi dinamis mineral pokok saat proses
metamorfisme. Proses ini menyebabkan pengurangan
ukuran butir-butir batuan sehingga menjadi lebih
kompak dan kecil.

Ciri : Berwarna abu-abu, kehitaman, coklat, biru dan butiran-


butiran yang terbentuk pada batuan milonit ini umumnya
cukup halus dan dapat dibelah, layaknya batuan Schist.

Kegunaan : Dijadikan sebagai bahan kerajinan.


8. Batu Filonit

Cara Terbentuk : Batuan ini umumnya terbentuk dari proses


metamorfisme pada batuan Shale dan mudstone.

Ciri : Batuan Filonit ini cukup mirip dengan milonit, namun


ukuran butirannya lebih besar dan kasar dibandingkan
dengan milonit serta tidak memiliki orientasi yang jelas.
Selain itu, batuan ini juga kaya aka mineral filosilikat yaitu
Klorit dan Mika. Berwarna abu-abu, hijau, coklat dan biru
juga kehitaman.

Kegunaan : Batuan ini juga dijadikan sebagai bahan kerajinan.


9. Batu Serpetinit

Cara Terbentuk : Batuan ini terbentuk melalui proses serpentinisasi yaitu


sebuah proses metamorfisme temperatur rendah yang
melibatkan air, pada proses serpentinisasi, keberadaan
tekanan dan air akan mengoksidasi serta menghidrolisasi
mineral silika mafic dan batuan ultramafic sehingga
berubah menjadi serpentinit.

Ciri : Serpentinit adalah batuan yang terdiri dari satu atau lebih
mineral serpentine, berwarna hijau terang atau bahkan
gelap, memiliki ciri khas kilap berminyak dan lebih keras
daripada kuku jari.

Kegunaan : Sebagai bangunan batu, batu hampar, dekorasi taman,


gedung kantor, dan sebagainya.
10. Batu Hornfels

Cara Terbentuk : Batuan Hornfels terbentuk ketika batu Shale dan


Claystone mengalami metamorfisme yang disebakan
oleh temperatur dan intrusi batuan beku. Metamorfisme
ini kerap dikenal sebagai metamorfisme kontak ataupun
termal, karena proses metamorfismenya yang
melibatkan panas, maka hornfels umumnya terbentuk
dekat dengan kantung magma. Meskipun begitu,
metamorfisme ini tidak dapat menghasilkan foliasi yang
jelas terlihat.

Ciri : Tekstur merata dan lebih keras daripada gelas, berwarna


abu-abu, biru kehitaman, dan hitam.

Kegunaan : Membangun litofon atau lonceng batu, dan sebagainya.


Referensi

1. https://www.gurupendidikan.co.id/batuan-sedimen-

adalah/

2. https://diwao8bagiilmu.blogspot.com/

3. http://seismik indonesia.blogspot.com/2010/08/batuan-

sedimen-sedimentory-rocks.html

4. https://id.spreckelsunionsd.org/anhydrite-420

5. https://ilmugeografi.com/geologi/batuan-beku

6. https://www.nesabamedia.com/jenis-jenis-batuan/

7. https://www.yuksinau.id/contoh-batuan-beku/

8. https://insanpelajar.com/batuan-metamorf/

9. https://rocks.comparenature.com/

Anda mungkin juga menyukai