Anda di halaman 1dari 19

BATUAN

SEDIMEN
Nama Kelompok :
- Dwi Nur Masruroh (9)
- Ghanis Kesumawardani (10)
- Haniifah Nuuri Marzuuqah (11)
- Imam Rafi Setiawan (12)
PENGERTIAN
BATUAN SEDIMEN
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari
penimbunan material, terbentuk dari degradasi batuan
yang ada atau oleh aksi kimiawi atau organik,
diendapkan lapis demi lapis di permukaan bumi, yang
kemudian membatu.
PROSES SEDIMENTASI
Proses sedimentasi pada batuan sedimen klastik terdiri dari 2 proses, yakni
proses sedimentasi secara mekanik dan proses sedimentasi secara kimiawi.

1. Proses sedimentasi mekanik


Proses sedimentasi secara mekanik merupakan proses dimana butir-butir sedimen
tertransportasi hingga diendapkan di suatu tempat. Proses ini dipengaruhi oleh banyak
hal dari luar. Transportasi butir-butir sedimen dapat dipengaruhi oleh air, gravitasi, angin,
dan es.Dalam cairan, terdapat dua macam aliran, yakni laminar (yang tidak menghasilkan
transportasi butir-butir sedimen) dan turbulent (yang menghasilkan transportasi dan
pengendapan butir-butir sedimen). Arusturbulen ini membuat partikel atau butiran-
butiran sedimen mengendap secara suspensi, sehingga butiran-butiran yang diendapkan
merupakan butiran sedimen berbutir halus (pasir hingga lempung).
Proses sedimentasi yang dipengaruhi oleh gravitasi dibagi menjadi 4, yakni yang
dipengaruhi oleh arus turbidit, grain flows,aliran sedimen cair, dan debris flows.

a. Arus turbiditi dipengaruhi oleh aliran air dan juga gravitasi. Ciri utama pengendapan
oleh arus ini adalah butiran lebih kasar akan berada di bagian bawah pengendapan dan
semakin halus ke bagian atas pengendapan.
b. Grain flows biasanya terjadi saat sedimen yang memiliki kemas dan sorting yang
sangat baik jatuh pada slope di bawah gravitasi. Biasanya sedimennya membentuk
reverse grading.
c. Liquified sediment flows merupakan hasil dari proses liquefaction.
d. Debris flows, volume sedimen melebihi volume ar, dan menyebabka aliran dengan
viskositas tinggi. Dengan sedikit turbulens, sorting dari partikel mengecil dan akhirnya
menghasilkan endapan dengan sorting buruk.
2. Proses sedimentasi kimiawi
Proses sedimentasi secara kimiawi terjadi saat pori-pori yang berisi fluida menembus
atau mengisi pori-pori batuan. Hal ini juga berhubungan dnegan reaksi mineral pada
batuan tersebut terhadap cairan yang masuk tersebut. Berikut ini merupakan beberapa
proses kimiawi dari diagenesis batuan sedimen klastik:

a. Dissolution (pelarutan), mineral melarut dan membentuk porositas sekunder.


b. Cementation (sementasi), pengendapan mineral yang merupakan semendari batuan,
semen tersebut diendapkan pada saat proses primer maupun sekunder.
c. Authigenesis, munulnya mineral baru yang tumbuh pada pori-pori batuan
d.Recrystallization, perubahan struktur kristal, namun kompsisi mineralnya tetap sama.
Mineral yang biasa terkristalisasi adalah kalsit.
e. Replacement, melarutnya satu mineral yang kemudian terdapat mineral lain yang
terbentuk dan menggantikan mineral tersebut
f. Compaction (kompaksi)
g. Bioturbation (bioturbasi), proses sedimentasi oleh hewan (makhluk hidup)
MACAM - MACAM BATUAN SEDIMEN
1) Batuan Sedimen Klastik
Batuan sedimen klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk dari
pengendapan kembali detritus atau pecahan batuan asal. Batuan asal
dapat berupa batuan beku, metamorf dan sedimen itu sendiri. Contohnya;
Breksi, Konglomerat,Standsstone (batu pasir), dan lain-lain.

2)Batuan Sedimen Non-Klastik


Batuan sedimen Non-Klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk
sebagai hasil penguapan suatu larutan, atau pengendapan material di
tempat itu juga (insitu). Proses pembentukan batuan sedimen kelompok
ini dapat secara kimiawi, biologi /organik, dan kombinasi di antara
keduanya (biokimia). Secara kimia, endapan terbentuk sebagai hasil reaksi
kimia, misalnya CaO + CO2 = CaCO3. Contohnya; Limestone (batu
gamping),Coal (batu bara), dan lain-lain.
PENAMAAN BATUAN SEDIMEN

Biasanya berdasarkan besar butir


penyusun batuan tersebut.
Penamaan tersebut adalah: breksi,
konglomerat, batu pasir, batu
lanau, batu lempung, stalaktit
dan .stalakmit, moraine.
KARAKTERISTIK BATUAN SEDIMEN
a. Konglomerat
Proses Terbentuk : Konglomerat merupakan suatu bentukan
fragmen dari proses sedimentasi, batuan yang berbutir
kasar, terdiri atas fragmen dengan bentuk membundar
dengan ukuran >2mm yang berada ditengah-tengah semen
yang tersusun oleh batu pasir dan diperkuat & dipadatkan
lagi kerikil. Dalam pembentukannya membutuhkan energi
yang cukup besar untuk menggerakan fragmen yang cukup
besar biasanya terjadi pada sistem sungai dan pantai.
Warna : berwarna warni
Manfaat : Biasanya batuan tersebut menjadi batuan
penyimpan hidrokarbon (reservoir rocks) atau bisa juga
menjadi batuan induk sebagai penghasil hidrokarbon (source
rocks).
b. Batu Pasir
Proses Terbentuk :Batu pasir adalah suatu batuan sedimen
klastik yang dimana partikel penyusunnya kebanyakan berupa
butiran berukuran pasir.Kebanyakan batu pasir dibentuk dari
butiran-butiran yang terbawa oleh pergerakan air, seperti ombak
pada suatu pantai atau saluran di suatu sungai. Butirannya
secara khas di semen bersama-sama oleh tanah kerikil atau kalsit
untuk membentuk batu pasir tersebut. Batu pasir paling umum
terdiri atas butir kwarsa sebab kwarsa adalah suatu mineral yang
umum yang bersifat menentang laju arus.
Warna : Coklat dan putih
Manfaat : Batu pasir mempunyai banyak kegunaan didalam
industry konstruksi sebagai suatu kumpulan dan batu-tembok.
Batu pasir hasil galian dapat digunakan sebagai material di
dalam pembuatan gelas/kaca
c. Breksi

Karakteristik : Breksi merupakan batuan sedimen klastik yang


memiliki ukuran butir yang cukup besar (diameter >2mm)
dengan tersusun atas batuan dengan fragmen menyudut
(tajam). Ruang antara fragmen besar bisa diisi dengan matriks
partikel yang lebih kecil atau semen mineral yang mengikat
batu itu bersama-sama. Spesimen yang ditunjukkan di atas
memiliki ukuran garis tengah sekitar dua inci (lima
sentimeter).
Warna : merah kecoklatan, keemasan, coklat
Manfaat : sebagai hiasan, misalnya di ukir hingga halus
membentuk vas bunga, meja kecil, atau asbak.
d. Stalaktit dan Stalagmit
Proses Terbentuknya : Stalaktit dan Stalakmit adalah bentukan
alam khas daerah Karst. Air yang larut di daerah karst akan
masuk ke lobang-lobang (doline) kemudian turun ke gua dan
menetes-netes dari atap gua ke dasar gua. Nah tetesan-tetesan
air yang mengandung kapur ini lama-lama kapurnya membeku
dan menumpuk sedikit demi sedikit lalu berubah jadi batuan
kapur yang bentuknya runcing-runcing. Stalaktit adalah batu
yang terbentuk di atap gua, bentuknya meruncing ke bawah,
sedangkan stalakmit adalah batu yang terbentuk di dasar gua
bentuknya meruncing ke atas.
Warna : kuning, coklat, krem, keemasan, putih
Manfaat : sebagai keindahan alam (biasanya di gua-gua),dapat
di jadikan hiasan rumah.
Tempat : Sangat sering di temukan di daerah gua, ada jugayang
di sekitar air terjun.
e. Batu Lempung
Proses Terjadinya : Type utama batu lempung menurut
terjadinya terdiri dari lempung residu dan lempung letakan
(sedimen), lempung residu adalah sejenis lempung yang
terbentuk karena proses pelapukan (alterasi) batuan beku dan
ditemukan di sekitar batuan induknya. Kemudian material
lempung ini mengalami proses diagenesa sehingga membentuk
batu lempung.
Warna : Coklat, keemasan, coklat, merah, abu-abu
Manfaat : Dapat dijadikan kerajinan, seperti asbak,
patung,celengan, dll.
Tempat : Sering ditemukan di Pinggiran Sungai ataupun
pinggiran danau.
f. Batu Gamping (Batu Kapur)
Proses Terjadinya : Batu Gamping merupakan batuan carbonat yang paling
banyak terdapat, dengan kenampakan textur aphanitik sampai phanero-
cristalin.
Warna : Putih keabu-abuan, abu-abu, abu-abu gelap, hitam, kuning,
coklat, dan lainnya
oleh adanya kotoran-kotoran, oksid besi dan zat-zat organik. Limestone
berbutir mulus, pecahannya conchoidal. Bila ditetesi HCL
memercik/berbuih. Mudah larut terutama dalam air yang mengandung
CO2 sehingga terjadi lubang-lubang, celah-celah, diaklas-diaklas dan
lainnya. tebal dapat dari beberapa centimeter sampai beberapa ratus
meter. Beberapa limestone seluruhnya dapat terdiri dari butir-butir calcit.
Keras dari limestone sangat berbeda-beda, ada yang keras dan ada yang
lunak, agak keras, dan sebagainya, tergantung dari texturnya. Selama
proses pelapukan dari limestone, calcium carbonatnya dapat terlarut, dan
yang tertinggal adalah kotoran-kotorannya, yang kemudian dapat
terkonsentrasi dan membentuk clay atau loamsyang berwarna merah atau
kuning, oleh aksidasi dari mineral-mineral oksida besi.
Tekstur Permukaan Batuan Sedimen

Tekstur permukaan batuan sedimen adalah sebagai berikut :


1. Kasar, bila pada permukaan butir terlihat meruncing dan terasa tajam. Tekstur
permukaan kasar biasanya dijumpai pada butir dengan tingkat kebundaran sangat
meruncing-meruncing.
2. Sedang, jika permukaan butirnya agak meruncing sampai agak rata. Tekstur ini
terdapat pada butir dengan tingkat kebundaran meruncing tanggung hingga
membulat tanggung.
3. Halus, bila pada permukaan butir sudah halus dan rata. Hal ini mencerminkan
proses abrasi permukaan butir yang sudah lanjut pada saat mengalami transportasi.
Dengan demikian butiran sedimen yang mempunyai tekstur permukaan halus
terjadi pada kebundaran membulat sampai sangat membulat.
Struktur Batuan Sedimen
1.Struktur di dalam batuan (features within strata) :
a.Struktur perlapisan (planar atau stratifikasi). Jika tebal perlapisan < 1 cm disebut
struktur laminasi.
b.Struktur perlapisan silang-siur (cross bedding / cross lamination.)
c.Struktur perlapisan pilihan (graded bedding)
1)Normal, jika butiran besar di bawah dan ke atas semakin halus.
2)Terbalik (inverse), jika butiran halus di bawah dan ke atas semakin kasar.
2.Struktur permukaan (surface features)
a.Ripples (gelembur gelombang atau current ripple marks)
b.Cetakan kaki binatang (footprints of various walking animals)
c.Cetakan jejak binatang melata (tracks and trails of crowling animals)
d.Rekahan lumpur (mud cracks, polygonal cracks)
e.Gumuk pasir (dunes, antidunes)

3.Struktur erosi (erosional sedimentary structures)


a.Alur/galur (flute marks, groove marks,linear ridges)
b.Impact marks (bekas tertimpa butiran fragmen batuan atau fosil)
c.Saluran dan cekungan gerusan (channels and scours)
d.Cekungan gerusan dan pengisian (scours & fills)
Kesimpulan
1.Batuan endapan atau batuan sedimen adalah salah satu dari tiga
kelompok utama batuan (bersama dengan batuan beku dan batuan
metamorfosis)yang terbentuk melalui tiga cara utama: pelapukan
batuan lain (clastic); pengendapan (deposition) karena aktivitas
biogenik; dan pengendapan(precipitation) dari larutan
2.Batuan sedimen di bagi dalam dua bagian yaitu : batuan sedimen
klastik dan non klastik.
3.Contoh batuan sedimen yaitu : Tufa, Bentonit, Lempung, Lempung
Merah,Batu pasir ,Batu pasir Merah, Pasir Besi, Pasir Hijau, Batu
gamping, Gamping Merah, Gamping Numulities, Breksi Vulkanik,
Breksi Pumice.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai