Anda di halaman 1dari 18

BATUAN SEDIMEN

Nama Anggota Kelompok:

- Dava Raysan Hutama


- Desvita Arfi Hapsari
- Divania Mekha Jelita Putri
- Erlang Surya Abie Perkasa
Dasar Teori
Batuan adalah mineral padat yg tersusun oleh kristal-kristal dari berbagai jenis
mineral atau pecahan kristal mineral,pecahan batuan,dan dapat juga
mengandung fragmen cangkang organisme.
Pembentukan berbagai macam mineral menghasilkan berbagai jenis batuan
tertentu.Proses alamiah tersebut bisa berbeda dan membentuk jenis batuan yg
berbeda juga.Batuan sedimen bisa terbentuk karena berbagai proses
ilmiah,seperti proses penghancuran atau disintegrasi batuan,pelapukan
kimia,proses kimiawi,dan organisme proses penguapan atau evaporasi.
Batuan beku diklasifikasikan cara terbentuknya:

Batuan Sedimen Klastik Batuan Sedimen Non-Klastik


Pengertian Batuan Sedimen

Batuan sedimen adalah batuan yang


terjadi karena pengendapan materi hasil
erosi. sekitar 80% permukaan benua
tertutup batuan sedimen, waluapun
volumnya hanya sekitar 5% dari volum
kerak bumi.
Klasifikasi Batuan Sedimen
●Berdasarkan tenaga yang mengangkut hasil pelapukan dan erosi batuan
sedimen dapat digolongkan atas 3 bagian:
-Sedimen Aquatis, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga
air.Contoh: gosong pasir, flood plain,dan delta
-Sedimen Aeolis atau Aeris, yaitu sedimen yang diendapkan oleh
tenaga angin.Contoh: tanah loss, sand dunes.
-Sedimen Glassiyal, yaitu sedimen yang diendapkan oleh gletser.
Contohnya morena,drimlin
●Berdasarkan terbentuknya (lingkungan pengendapan), batuan sedimen
dibagi menjadi diba
-Sedimen laut (marine), diendapkan di laut contohnya batu gamping,dolomit,
napal, dan sebagainya
-Sedimen darat (teristris/kontinen), prosesnya terjadi di darat, misalnya endapan
(aluvium), endapan danau, talus, koluvium, endapan gurun(acolis)

-Sedimen transisi, lokasi pembentukanya terletak antara darat dan laut,misalnya endapan delta dan endapan
rawa-rawa (limnis).
●Penggolongan batuan sedimen yang berdasarkan
pada cara pengendapannya, dapat dikelompokkan
menjadi 3 macam, yaitu:

1.Sedimen Klastis
Kata clastik berasal dari bahas Yunani yaitu klatos yang artinya pecahan.
Jadi, sedimen klastik adalah adalah akumulasi partikel-partikel yang berasal
daripecahan batuan dan sisa-sisa kerangka organisme yang telah mati.
Penamaan batuan ini umumnya berdasarkan pada besar butirnya, yaitu
sebagai berikut:
-Ukuran butir >256 mm disebut boulder atau bongkah (bongkahkonglomerat)
-Ukuran butir 64-256 mm disebut cobble atau kerakal (karakalkonglomerat)
-Ukuran butir 4-64 mm) disebut pebble atau kerikil (kerikil konglomera)
-Ukuran butir 2-4 mm disebut granule (batu pasir kasar) Ukuran butir 1/16-2
mm disebut batu pasir
-Ukuran butir 1/256-1/16 mm disebut batu lanau Ukuran butir<1/256 mm
disebut batu lempung.
Beberapa betuan endapan kadang-kadang terbentuk dari bahan-bahan
fosil.Dengan demikiansuatu batuan yang ada fosil binatang jelas bukan
merupakan batuan beku, melainkan batuan endapan.
●Penggolongan batuan sedimen yang berdasarkan
pada cara pengendapannya, dapat dikelompokkan
menjadi 3 macam, yaitu:
2.Sedimen Kimia
Batuan sedimen kimiawi yaitu yang terangkut dalam bentuk larutan
kemudian diendapkan secara kimia di tempat lain. Endapan kimia juga
berasaldari sumber air panas dan secara tiba- tiba mengalami pendinginan
akan menghasilkan endapan oval (kalsit). Contoh: Evaporasi dari air laut
dan air danau, batuan sedimen kimiawi
Batu tetes (Stalaktit & stalakmit), yang banyak dijumpai dari gua bawah
tanah di daerah kapur.
CO2+H2O-H2CO3; H2CO3+CaCO3; Ca (HCO3)2
Ca (HCO3)2-CaCO3+H2O + CO2-
Lapisan garam, suatu lapisan yang terbentuk dari mineral-mineral halit
/NaCl yang di endapkan di dasar laut atau dasar danau-danau garam karena
penguapan
●Penggolongan batuan sedimen yang berdasarkan
pada cara pengendapannya, dapat dikelompokkan
menjadi 3 macam, yaitu:
3.Sedimen Organik
Batuan sedimen organik /orgasen, yaitu batuan sedimen yang dibentuk atau
diendapkan oleh organisme.
Ciri-ciri batuan sedimen:
Pada umumnya berlapis-lapis,lebih lunak, ringan dan berwarna terang,dan
tempat utama fosil.
Contoh: Batu bara terbentuk dari timbunan sisa-sisa tumbuhan di dasar
danau(rawa-rawa berubah menjadi menjadi gambut, selanjutnya menjadi
batu baramuda batu bara).
Pengangkutan dan pengendapan
Endapan diangkut melalui banyak cara. Mungkin meluncur pada
suatulereng bukit atau mungkin dibawa melalui angin, glacier atau oleh
aliran air.Padasaat ini endapan dapat diangkut melalui peluncuran atau
penggelindinganmenuruni bukit, yang hasilnya berupa sebuah
campuran partikel dengan berbagaiukuran Dalam proses pengangkutan
partikel-partikel endapan melalui angin atauair, terjadi pengendapan
ketika air mengalir atau pergerakan angin secara perlahanlahan
menurun pada suatu kecepatan dimana partikel partikel tidak dapat
bergeraklagi Endapan kasar menunjukan endapan yang berasal dari
angin atau air,endapan halus menunjukan bahwa endapan disebabkan
oleh air dan angin yangbergerak secara perlahan atau hanya endapan
halus yang tersedia untuk diangkut.
Terdapatnya lautan kuno, pesisir, danau, sungai kecil, rawa dan tempat-
tempat lainnya dimana endapan tersebut terakumulasi dapat pula
dijadikanpetunjuk tentang terdapatnya batuan endapan.
Diagenesis
Diagenesis merupakan suatu istilah yang dipergunakan untuk
menyatakan terjadinya suatu perubahan (transformasi) betuk dari
bahan deposit menjadi suatu batuan endapan.Calsium Carbonate
adalah salah satu dari beberapa jenis semen tetapi silikat juga dapat
mengikat butiran secara bersama menjadi bentuk sebuah partikel yang
keras.
Sifat Batuan Sedimen
-Stratifikasi
Stratifikasi sedimen adalah hasil dari sebuah penyusunan la lapisan
partikel yang berupa endapan atau batuan endapan. Pelapisan merupakan
suatu
hal yangsangat penting pada batuan sedimen batuan vulkanik dan
metamorf.

-Sortasi
Akibat yang menyolok dari pengangkutan partikel partikel oleh
aliran air atau aliran angin adalah penyortiran terjadi akibat
spesivic gravityasi(perbandingan anatara berat dari sebuah
volume material terhadap berat dari volume satu
kubikair).Partikel batuan dan butir-butiran mineral yang
mempunyai sifat mudah pecah mungkin dapat diabaikan.
Sedangkan yang tahan benturan akan terus terbawa oleh aliran.
Pada umumnya yang dapat bertahan adalah kuarsa, hal ini
dikarenakan kuarsa mempunyai sifat yang keras dan sedikit
pecahannya.
Batuan Sedimen adalah batuan beku atau metamorf'yang
mengalami proses litifikasi yaitu proses kompaksi dan sementasi.
Jenis-jenis Batuan Sedimen
antara lain yaitu:
5.1.1.BREKSI
Breksi memiliki butiran-butiran yang bersifat coarse yang terbentuk dari
sementasi fragmen- fragmenyang bersifat kasar dengan ukuran 2 hingga 256
milimeter. Fragmen-fragmenini bersifat runcing dan menyudut. Fragmen-
fragmen dari Breksi biasanya merupakan fragmen yang terkumpul pada
bagian dasar lereng yang mengalami sedimentasi, selain itu fragmen juga
dapat berasal dari hasil longsoran yang mengalami litifikasi.Komposisi dari
breksi terdiri dari sejenis atau campuran dari rijang, kuarsa, granit, kuarsit,
batu gamping, dan lain-lain:
5.1.2.KONGLOMERAT
Konglomerat hampir sama dengan breksi, yaitu memiliki ukuran butir 2-256 milimeter dan terdiri atas
sejenis atau campuran rijang, kuarsa, granit, dan lain-lain, hanya saja fragmen yang menyusun batuan ini
umumnya bulat atau agak membulat.
Pada konglomerat, terjadi proses transport pada material-material penyusunnya yang mengakibatkan
fragmen-fragmennya memiliki bentuk yang membulat

5.1.3.SANDSTONE
Sandstone atau batu pasir terbentuk dari sementasi dari butiran-butiran pasir yang terbawa oleh aliran sungai, angin, dan ombak
dan akhirnya terakumulasi pada suatu tempat. Ukuran butiran dari batu pasir ini 1/16 hingga 2 milimeter. Komposisi batuannya
bervariasi, tersusun terutama dari kuarsa, feldspar atau pecahan dari batuan, misalnya basalt, riolit, sabak, serta sedikit klorit dan
bijih besi. Batu pasir umumnya digolongkan menjadi tiga kriteria, yaitu Quartz Sandstone. Arkose, dan Graywacke.
5.1.4.QUARTZ SANDSTONE
Quartz sandstone adalah batu pasir yang 90% butirannya tersusun dari kuarsa. Butiran kuarsa dalam batu pasir ini memiliki
pemilahan yang baik dan ukuran butiran yang bulat karena terangkut hingga jarak yang jauh. Sebagian besar jenis batu pasir ini
ditemukan pada pantai dan gumuk pasir.
5.1.5.ARKOSE
Arkose adalah batu pasir yang memiliki 25% atau lebih kandungan feldspar. Sedimen yang
menjadi asal mula dari Arkose ini biasanya hanya mengalami sedikit perubahan secara kimia.
Sebagian arkose juga memiliki sedikit butiran-butiran yang bersifat coarse karena jarak
pengangkutan yang relatif pendek.
5.1.6.GRAYWACKE
Graywacke adalah salah satu tipe dari batu pasir yang 15% atau lebih komposisinya
adalah matrix yang terbuat dari lempung, sehingga menghasilkan sortasi yang jelek
dan batuan menjadi berwarna abu-abu gelap atau kehijauan.

5.1.7.SHALE
Shale adalah batuan sedimen yang memiliki tekstur yang halus dengan ukuran butir
1/16 hingga 1/256 milimeter. Komposisi mineralnya umumnya tersusun dari mineral-
mineral lempung kuarsa, opal, kalsedon, klonit, dan bijih besi. Shale dibedakan
menjadi dua tipe batuan, yaitu batu danau dan batu lempung atau serpih. Batu lanau
memiliki butiran yang berukuran antara batu pasir dan batu serpih, sedangkan batu
lempung memiliki chiri khas mudah membelah dan bila dipanasi menjadi plastis.
5.1.7.SHALE
Shale adalah batuan sedimen yang memiliki tekstur yang halus dengan ukuran butir 1/16 hingga 1/256 milimeter.
Komposisi mineralnya umumnya tersusun dari mineral-mineral lempung kuarsa, opal, kalsedon, klonit, dan bijih besi.
Shale dibedakan menjadi dua tipe batuan, yaitu batu danau dan batu lempung atau serpih. Batu lanau memiliki butiran
yang berukuran antara batu pasir dan batu serpih, sedangkan batu lempung memiliki chiri khas mudah membelah dan
bila dipanasi menjadi plastis.

5.1.8 LIMESTONE
Limestone atau batu gamping adalah batuan sedimen yang memiliki komposisi mineral utama dari kalsit
(CaCO3). Teksturya bervariasi antara rapat, afanitis, berbutir kasar, kristalin atau oolit. Batu gamping dapat
terbentuk baik karena hasil dari proses organisme atau karena proses anorganik. Batu gamping dapat dibedakan
menjadi batu gamping terumbu, calcilutite, dan calcarenite.

5.1.9.CALCARENITE.
Calcarenite memiliki ukuran butir 1/16 hingga 2 milimeter, batuan ini terdiri dari 50% atau lebih material carbonate detritus, yaitu
material yang tersusun terutama atas fosil dan oolit.

5.1.10CALCILUTITE
Calcilutite terbentuk jika ukuran butiran dari calcarenite berubah menjadi lebih kecil hingga kurang dari 1/16 milimeter yang
kemudiaan mengalami litifikasi.
5.1.11.GAMPING TERUMBU
Batu Gamping terumbu terbentuk karena aktivitas dari coral atau terumbu pada perairan yang hangat dan
dangkal.

5.1.12.SALTSTONE
Saltstone terdiri dari mineral halite (NaCl) yang terbentuk karena adanya penguapan yang biasanya terjadi pada
air laut. Tekstur dari batuan ini berbentuk kristalin.

5.1.13.GIPSUM
Gipsum tersusun atas mineral gipsum (CaSO4 H2O). Sama seperti dengan Saltstone, batuan ini terbentuk karena kandungan uap air
yang ada menguap. Tekstur dari batuan ini juga berupa kristalin. Coal atau batu bara adalah batuan sedimen yang terbentuk dari
kompaksi material yang berasal dari tumbuhan, baik berupa akar, batang, maupun daun. Teksturnya amorf, berlapis, dan tebal.

5.1.14.COAL
Komposisinya berupa humus dan karbon. Warna biasanya coklat kehitaman dan pecahannya bersifat prismatik.
Batu bara terbentuk pada rawa-rawa pada daerah beriklim tropis yang airnya mengandung sedikit oksigen.
Bagian dari tumbuhan jatuh dan mengendap di dasar rawa semakin lama semakin bertambah dan terakumulasi.
Material tersebut lama-kelamaan terkubur oleh material di atasnya sehingga tekanannya bertambah dan air keluar,
dan kemudian mengalami kompaksi menjadi batu-bara.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai