Anda di halaman 1dari 14

BATUAN SEDIMEN

1. Pendahuluan Alam tanpa henti-hentinya menggerus serta menghanyutkan bahan-bahan tanah dan batuan dari suatu tempat ke tempat lain, hasil gerusan tersebut kemudian diakumulasikan di suatu tempat menjadi bahan endapan (sedimen) di lembah sungai, danau, lautan, dan tempat-tempat lainnya. Endapan-endapan tersebut diangkut melalui pergerakan air atau ang air lebih dominan, di Indonesia pengangkutan oleh air domina. Pengikisan dan pengendapan bahan-bahan tanah pada suatu tempat berlangsung secara terus menerus, jadi pengendapan dapat terjadi di semua tempat. Batuan Endapan Sebagian besar ditemukan di permukaan bumi, di mana membentuk lapisan tipis yang tidak dijumpai pada batuan beku. Sebagian besar batuan endapan terjadi dari pengendapan yang berlapis-lapis, fenomena ini dapat terihat jelas pada lereng gunung, dinding jurang, ngarai, tebing, galian buatan di sepanjang jalan raya atau jalan kereta api. Berdasarkan tenaga yang mengangkut hasil pelapukan dan erosi batuan sedimen dapat digolongkan atas tiga bagian utama yaitu : a. Sedimen Aquatis, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga air. Contohnya: Gosong Pasir, Flood Plain, Natural Levee, Alluvial Fan, Delta, dan sebagainya b. Sedimen Aeolis/Aeris, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga angin (aeolis). Contohnya: Tanah Loss, Sand Dunes, Serir, dan sebagainya c. Sedimen Glasial, yaitu sdimen yang diendapkan oleh gletser. Contohnya: Morena, Drumlin, dan sebagainya Materi hasil erosi itu terdiri dari brbagai jenis partikel, ada yang kasar ada yang halus, ada yang verat, ada yang ringan. Oleh karena itu pengendapan juga bersifat selektif. Cara pengangkutan batuan/bahan-bahan sedimen bermacam-macam : ada yang terdorong (traction), terbawa secara melompat-lompat (saltation),terbawa dalam bentuk suspensi, ada pula yang larut (solution)

2. Penggolongan Batuan Sedimen Penggolongan yang didasarkan pada cara pengendapannya, maka batuan sedimen dapat dikelompokan atas tiga macam, yaitu: Sedimen Klastis Sebuah pengamatan mengenai suatu pendapatan manunjukkan bahwa batuan kerikil atau pasir merupakan potongan sederhana dari batuan dan mineral. Dengan menggunakan kaca pembesar dapat dilihat bahwa partikel-partikel endapan halus, bahkan yang paling kecil. Ciri-ciri penting lainnya dari batuan endapan adalah kadang-kadang terbentuk dari bahan-bahan fosil. Tabel Definisi Partikel Klastis yang Terbentuk dari Endapan-endapan dan Batuan Batuan Endapan Nama Pertikel Batu besar Batu kasar Kerikil halus Pasir Debu Liat Diameter (mm) >256 64-256 2-64 1/16-2 1/256-1/16 <1/256 Sebutan Endapan Lepas Kerikil Kerikil Kerikil Pasir Debu Liat Sebutan Batuan Gabungan Konglomerat Sedimen Breksi Batu pasir Batu Pasir Batu liat, Batu lumpur, dan shale Sebutan konglomerat, breksi batu pasir merupakan istilah yang dipergunakan oleh pakar geologi untuk menyatakan kumpulan beberapa jenis batuan yang telah mengeras dan menjadi satu kesatuan.

Tabel Pengelompokan Batuan Sedimen Ukuran Butir (mm) >64 2-<64 0,05-<2 0.02-<0 <0.02 Batu besar Kerikil Pasir/sand Debu/slit Lempung/clay Konglomerat Breksi Batu pasir/sandstone Batu debu/silton Batu lint Bom Lapili Pasir Debu/tuff Keadaan Lepas Mengeras Vulkanis

Keterangan : Konglomerat adalah batu-batu ataupun kerikil yang telah mengalami sementasi menjadi padat Breksi, sama dengan konglomerat tetapi butir-butirnya runcing-runcing tidak beraturan. Karena itu dapat ditafsirkan bahwa batuan conglomerat telah terbawa jauh dari sumbernya, sedang breksi tidak jauh dari sumbernya
BATUAN SEDIMEN KONGLOMERAT Tipe : Batuan sedimen klasik Kelas : Koheren Kenampakan : Warna bervariasi tergantung pada penyusunannya, dicirikan oleh kumpulan batu/kerikil yang bulat kokoh menjadi satu kesatuan Tempat terjadinya : Pada umur geologi periodik triassic (tua) di atas batuan metamorfik, dijumpai di Inggris, Skolandia, Amerika Serikat, Afrika Selatan, Di Indonesia di daerah sedimentasi jauh dari vulkanik Kegunaan : Sumber unsur hara

BATUAN SEDIMEN BREKSI


Tipe : Batuan sedimen klasik Kelas : Koheren rudite Kenampakan : Batuan campuran, fragmen batuan, pada umumnya hampir homogin Lingkungan geologi : Konsolidasi dari landslide dan terdapat di gua-gua Tempat terjadinya : Banyak di jumpai di daerah batuan kapur dan dolomit seperti di Pegunungan Rocky mountain, Inggris, di Indonesia dijumpai disepanjang pantai selatan P.Jawa atau daerah pegunungan kapur lainnya Kegunaan : Bahan dekorasi bangunan, sumber unsur hara

Sedimen Kimia Batuan sedimen kimiawi yaitu yang terangkut dalam bentuk larutan

kemudian diendapkan secara kimia di tempat lain. Endapan kimia juga berasal dari sumber air panas dan secara tiba-tiba mengalami pendinginan akan menghasilkan endapan oval (kalsit). Contoh : Evaporasi dari air laut dan air danau, batuan sedimen kimiawi Batu tetes (Stalaktit & stalakmit), yang banyak dijumpai dari gua bawah tanah di daerah kapur. CO2+ H2O H2CO3; H2CO3+ CaCO3 Ca (HCO3)2 Ca (HCO3)2 CaCO3+ H2O + CO2 Lapisan garam, suatu lapisan yang terbentuk dari mineral-mineral halit / NaCl yang di endapkan di dasar laut atau dasar danau-danau garam karena penguapan. HCL + NaOH NaCL + H2O

BATUAN SEDIMEN ANHYDRITE Tipe : Batuan sedimen kimia Kelas : Saline evaporate Komposisi : Sebagian besar batuan ini berassosiasi dengan gipsum, batu kapur, dan beberapa garam laut lainnya Tempatterjadinya : Daerah Rusia, Inggris bagian utara, Hannover, sekitar D.Utah, New Meksiko dan Teksas dan Florida. Di Asia dijumpai di Paskistan, Iran san siberia, di Indonesia di Nusa Tenggara Timur Kegunaan : Bahan bangunan, sumber unsur hara, dan bahan indrustri kerta sebagai filter

BATUAN SEDIMEN BATU KAPUR FOSIL Tipe : Batuan sedimen organogenetik Kelas : Batuan kalkaris Komposisi : sebagian besar berupa kalsit, dolomit, aragonit, kasidoni, dan kuarsa Kenampakan : warna keputih-putihan dan stabil, tergantung pada jenis sedimentasinya Geologi lingkungan : terbebtuk pada daerah akumulasi bahan kalkaris dari kerangka organisme lalu seperti terumbu karang

Kegunaan : bahan semen, kapur dan bangunan, unsur hara

BATUAN SEDIMEN BATU KAPUR Tipe : Batuan sdimen organogenetik Kelas : Batuan kalkaris Komposisi : Sebagian besar berupa kalsit, dolomit, aragonit, kasidoni, dan kuarsa Kenampakan : Warna keputih-putihan dan stabil tergantung pada jenis sedimentasinya Geologi lingkungan : Terbentuk pada daerah akumulasi bahan kalkaris dari kerangka organismevlalu seperti terumbu karang. Di Indonesia dijumpai pada daerah angkatan berumur pelistin di Jawa, Bali, Lombok, Sulawesi, dan Irian Jaya Kegunaan : Bahan semen, kapur dan bangunan, unsur hara Ca dan Mg

Sedimen Organik Batuan sedimen organik /orgasen, yaitu batuan sediemn yang dibentuk atau diendapkan oleh organisme. Ciri-ciri batuan sedimen : -Pada umumnya berlapis-lapis , -Lebih lunak, ringan dan berwarna terang, -Tempat utama fosil. Contoh: Batu bara terbentuk dari timbunan sisa-sisa tumbuhan di dasar danau(rawarawa, berubah menjadi menjadi gambut, selanjutnya menjadi batu baramuda/batu bara).

BATUAN SEDIMEN GAMBUT DAN ANTRASIT Tipe : Batuan sedimen organogenetik Kelas : Gambut/Batu bara Komposisi : Sisa-sisa tanaman sebagian besar berupa bahan organik (50-60%) bercampur dengan kuarsa Kenampakan : Warna kecoklat-coklatan sampai dengan hitam Geologi Lingkungan : Terbentuk pada daerah akumulasi bahan organik yang telah mengalami proses pelapukan pada daerah rawa. Dijumpai di Swedia, Firlandia, Kalimantan, Irianjaya dan Sumatra Kegunaan : Bahan bakar

Batu Bara

3. Pengangkutan dan pengendapan Endapan diangkut melalui banyak cara. Mungkin meluncur pada suatu lereng bukit atau mungkin dibawa melalui angin, glacier atau oleh aliran air.Pada saat ini endapan dapat diangkut melalui peluncuran atau penggelindingan menuruni bukit, yang hasilnya berupa sebuah campuran partikel dengan berbagai ukuran. Dalam proses pengangkutan partikel-partikel endapan melalui angin atau air, terjadi pengendapan ketika air mengalir atau pergerakan angin secara perlahan lahan menurun pada suatu kecepatan dimana partikel partikel tidak dapat bergerak lagi. Endapan kasar menunjukan endapan yang berasal dari angin atau air, endapan halus menunjukan bahwa endapan disebabkan oleh air dan angin yang bergerak secara perlahan ,atau hanya endapan halus yang tersedia untuk diangkut. Terdapatnya lautan kuno, pesisir, danau, sungai kecil, rawa dan tempattempat lainnya dimana endapan tersebut terakumulasi,dapat pula dijadikan petunjuk tentang terdapatnya batuan endapan.

4. Diagenesis Diagenesis merupakan suatu istilah yang dipergunakan untuk menyatakan terjadinya suatu perubahan (transformasi) betuk dari bahan deposit menjadi suatu batuan endapan.Calsium Carbonate adalah salah satu dari beberapa jenis semen, tetapi silikat juga dapat mengikat butiran secara bersama menjadi bentuk sebuah partikel yang keras. 5. Sifat Batuan Sedimen. 1. Stratifikasi Stratifikasi sdimen adalah hasil dari sebuah penyusunan lapisan partikel yang berupa endapan atau batuan endapan. Pelapisan merupakan suatu hal yang sangat penting pada batuanseimen, batuan vulkanik dan metamorf.

2. Sortasi Akibat yang menyolok dari pengangkutan partikel partikel oleh aliran air atau aliran angin adalah penyortiran terjadi akibat spesivic gravity (perbandingan anatara berat dari sebuah volume material terhadap berat dari volume satu kubik air). Partikel batuan dan butir-butiran mineral yang mempunyai sifat mudah pecah mungkin dapat diabaikan. Sedangkan yang tahan benturan akan terus terbawa oleh aliran. Pada umumnya yang dapat bertahan adlah kuarsa, hal ini dikarenakan kuarsa mempunyai sifat yang keras dan sedikit pecahannya.

3. Lapisan Sejajar (paralel Starata) Lapisan lapisan dari endapan dapat dibagi dalam 2 kelas didasarkan atas sifat sifat geometrik, yaitu : (1) Lapisan Sejajar dan (2) lapisan yang tidak sejajar/cross strata. Lapisan sejajar adalah lapisan yang sejajar antara satu dengan lainnya. Lapisan ini disebabkan oleh deposit air. Perubahan deposisi tersebut disebabkan adanya pasang surutnya air yang mengalir.

4. Bentuk Silang (Cross Strata) Bentuk silang adalah bentuk yang membengkok (cenderung miring) dengan kecenderungan menuju lapisan yang lebih tebal. Bentuk silang pada umumnya terlihat pada delta delta sungai, bukit bukit pasir, pantai pantai dan endapan sungai. Bentukan tersebut dapat terjadi jika terdapat lubang lubang pada lapisannya, sehingga akan di isi oleh deposit baru yang akan membentuk lapisan silang. 6. Manfaat Batuan Sedimen. Untuk bahan dasar bangunan (gypsum) Untuk bahan bakar (batu bara) Untuk Pengeras jalan (batu gamping) Untuk Pondasi rumah (batu gamping)

BATUAN METAMORF
1. Pengertian Metamorfosa adalah suatu proses perubahan secara total dari suatu bentuk ke bentuk lainnya akibat suatu reaksi kimia, maupun biologi. Sedangkan batuan metamorf adalah batuan yang telah mengalami perubahan dari bentuk asalnya dari batuan yang sudah ada baik batuan beku, sedimen maupun dari batuan metamorf lainnya. Perubahan yang terjadi itu tidak hanya secara fisik tetapi juga secara kimiawi sehingga lain sama sekali dengan batuan induknya. Perubahan tersebut akibat dari pengaruh : tekanan, temperatur, aliran panas baik cair maupun gas 2. Klasifikasi Metamorfik Geotermal Yaitu metamorfosa yang terjadi karena pengaruh panas bumi sendiri (menurut kedalamannya), tanpa tambahan panas dari magma ataupun pengaruh diastropisme. Dinamo Proses pembentukan batuan metamorf atau sering pula disebut dengan dynamic metamorphim adalah suatu perubahan mineral satu ke mineral lainnya atau batuan yang disebabkan karena tekanan tinggi yang dihasilkan oleh gerak diastropisme. Kontak Proses pembentukan batuan metamorf adalah dengan metamorfosa yang terjadi karena pengaruh instrusi magma yang panas. Dengan demikian tempat-tempat yang sering dijumpai adalah sekitar batuan instrusi seperti batolit, stock, lakkolit, sill, dike.

Metasomatisme Bila pada instruksi magma batuan lebur kemudian bercampur dengan magma membentuk mineral-mineral baru, disebut metasomatisme. Pada proses ini terjadi rekristalisasi, membentuk mineral baru yang sifatnya sudah lain dengan batuan induknya. Hydrothermal dan Pneumatolysis Perubahan yang terjadi karena pengaruh air panas, baik yang berasal dari magma maupun dari air tanah yang mengalami pemanasan disebut hydrothermal. Bila tenaga pengubahnya berupa gas makan disebut pneumatolysis.

3. Bebarapa Contoh Batuan Metamorf


Batuan Metamorf Phyllite Tipe : Batuan metamorf regional Sifat kimia : Pelitik Komposisi : Kuarsa, serisit, mika, kholit, albit, grafit kadang-kadang garnet, kholoritoid Kenampakan : warna terang, kelabu perak, atau kehijau-hijauan Tempat terjadinya : Banyak dijumpai di peg. Alpen, Skotlandia, Inggris, Belgia, Australia, Jerman, Cekoslavia, Irlandia Utara, di Indonesia belum banyak dilaporkan Kegunaan : Bahan bangunan, sumber unsur hara, dan bahan tambang

Batuan Metaamorf Mica Schist Tipe : Batuan metamorf regional Sifat kimia : Pelitik Komposisi : mika (biotik, muskovit, fengit, paragonit), sedikit : khlorit, apatiti, turmalin, zirkon, pirit, dan grafit Kenampakan: Warna bervariasi tergantung tipe mika, untuk muskovit berwarna silver atau kelabu dengan bintik hitam Tempat terjadinya : Banyak dijumpai di daerah metamirfis regional, skotlandia, Inggris, Georgia, Sondro (Italia), Norwegia, Swedia, di Indonesia dijumpai pada pulau-pulau berumur geologi tua Kegunaan : sumber-sumber hara K

Batua Metamorf Gneiss Tipe : Batuan metamorf regional Sifat kimia : Felsik Komposisi : Felspar (mikrolit, albit, plagioklas) mika, epidot, apatit, turmalin, pirit, hornblenda dan augit Kenampakan : warnanya hampir sama dengan granit Tempat Terjadinya : di Jumpai didaerah Skaandinavia, Kanada, Brazil, Australia, Jerman, Georgia, New England, Portugis, di Indonesia,jarang dijumpai Kegunaan : Bahan bangunan

Batuan Metamorf Amphibol Tipe : Batuan metamorf regional Sifat Kimia : Mafik Komposisi : Felspar (mikroklin, albit, plagioklas), mika muskovit, biotitisensial plagioklas ( oligoklas dan andesin ), 10 % kuarsa, biotit, dan hornlenda Kenampakan : Kelabu dengan sedikit bintik-bintik hitam Tempat terjadinya : Daerah Italia, Jerman, Perancis, Inggris, dan Kanada , di Indonesia dijumpai di Sulawesi Kegunaan : Bahan bangunanm ,sumber unsur hara K, Ca, dan Mg

Created by Laras Setia Ningrum Rahmad Prasetyo Sufian Bin Samsir Slamet Riadi 11.301010.005 11.301010.019 11.301010.009 11.301010.013

UNIVERSITAS BORNEO FAKULTAS TEKNIK SIPIL TARAKAN 2012

Anda mungkin juga menyukai