Anda di halaman 1dari 6

BATUAN SEDIMEN

Proses pembentukan batuan sedimen


Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk di permukaan bumi pada kondisi temperatur dan
tekanan yang rendah. Batuan ini berasal dari batuan yang lebih dahulu terbentuk, yang mengalami
pelapukan, erosi, dan kemudian lapukannya diangkut oleh air, udara, atau es, yang selanjutnya
diendapkan dan berakumulasi di dalam cekungan pengendapan, membentuk sedimen. Material-
material sedimen itu kemudian terkompaksi, mengeras, mengalami litifikasi, dan terbentuklah batuan
sedimen.[1]

Klasifikasi batuan sedimen


Berdasarkan proses yang bertanggung jawab untuk pembentukan mereka, batuan sedimen dapat
dibagi menjadi empat kelompok: batuan sedimen klastik, batuan sedimen biokimia (atau biogenik),
batuan sedimen kimia dan kategori keempat untuk "kategori lainnya" adalah untuk batuan sedimen
yang dibentuk oleh dampak vulkanisme, dan proses-proses minor lainnya.

Batuan sedimen klastik


Batuan sedimen klastik terdiri dari mineral silikat dan fragmen batuan yang diangkut menggunakan
fluida yang bergerak (sebagai bed load, suspended load, atau sebagai sedimen aliran gravitasi) dan
terendapkan ketika fluida ini berhenti. Batuan sedimen klastik sebagian besar terdiri dari kuarsa,
feldspar, fragmen batuan (litik), mineral lempung, dan mika; banyak mineral lainnya dapat hadir
sebagai mineral aksesoris dan mungkin penting secara lokal.

Batuan sedimen biokimia


Batuan sedimen biokimia terbentuk ketika biota menggunakan bahan terlarut di udara atau air untuk
membangun jaringan mereka. Contohnya termasuk:

Sebagian besar batugamping yang terbentuk dari kerangka biota berkapur seperti karang, moluska,
dan foraminifera.

Batubara, terbentuk dari tanaman yang menghilangkan karbon dari atmosfer dan
mengkombinasikannya dengan unsur-unsur lain untuk membentuk jaringannya.

Endapan rijang terbentuk dari akumulasi kerangka mengandung silika dari biota mikroskopis seperti
radiolaria Dan diatom.

Batuan sedimen kimia


Batuan sedimen kimia terbentuk ketika konstituen mineral dalam larutan menjadi jenuh dan
terpresipitasi secara anorganik . Batuan sedimen kimia yang umum meliputi batugamping oolitik dan
batuan-batuan yang terdiri dari mineral evaporit, seperti halit (batuan garam), silvit, barit dan gypsum.

Lain-lainKategori keempat ini termasuk batuan yang terbentuk oleh arus piroklastik, breksi impact,
breksi vulkanik, dan proses relatif jarang lainnya.
Struktur batuan sedimen dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Struktur Primer (sygenetic); struktur yang terbentuk bersama dengan pembentukan batuan sedimen
itu sendiri :

a. Struktur Fisika;

 struktur yang terbentuk karena proses fisika (berupa arus/gelombang)


Bedding, Cross-bedding, Graded-bedding, Inverted graded-bedding, Lamination.

 Tidak ada kenampakan struktur; Massif.


 Berdasar kenampakannya di permukaan batuan; Ripple marks, Tool marks, Flute cast, Mud
cracks, Rain print.
 Karena proses deformasi; Load cast, Convolute structure.

b. Struktur Biologi;

struktur yang terbentuk karena aktivitas organisme biologis.

 Track, Trail (jejak)


 Burrow (galian)
 Cast, Mold (cetakan)

c. Struktur Kimia;

struktur yang terbentuk karena aktivitas kimiawi.

 Nodule, Konkresi.

2. Struktur Sekunder (epigenetic); struktur yang terbentuk setelah terbentuknya batuan sedimen
tersebut, seperti fault, fold, jointing.

Dari klasifikasi tersebut, beberapa struktur yang umum ditemukan pada batuan sedimen antara lain :

1. BeddingBedding

Atau biasa dikenal sebagai Struktur Berlapis. Struktur ini merupakan ciri khas batuan sedimen yang
memperlihatkan susunan lapisan-lapisan (beds) pada batuan sedimen dengan ketebalan setiap lapisan
≥ 1 cm.

2. Cross-Bedding

Perlapisan Silang-Siur (Cross-Bedding), batuan sedimen berstruktur ini memperlihatkan


struktur perlapisan yang saling potong memotong. Terbentuk karena pengaruh perubahan
energi ataupun arah arus pada saat sedimentasi berlangsung
3. Graded-Bedding

Struktur Perlapisan Bergradasi (Graded-Bedding), memiliki ciri-ciri ukuran butir penyusun


batuan sedimen yang berubah secara gradual, yaitu makin ke atas ukuran butir yang semakin
halus, dimana pada proses pembentukkannya butiran yang lebih besar terendapkan terlebih
dahulu sedangkan yang lebih halus terendapkan di atasnya.

4. Lamination/LaminasiL

Merupakan Struktur Perlapisan (Bedding) dengan ketebalan masing-masing lapisan (bed


thickness) yang kurang dari 1 cm.

Contoh BATUAN SEDIMEN


Batu Sedimen atau Endapan: batuan yang terbentuk karena pengendapan / hasil pelapukan dan
pengikisan batuan yang dihanyutkan oleh air atau terbawa oleh tiupan angin. Kemudian endapan ini
menjadi keras karena tekanan atau ada zat-zat yang merekat pd bagian-bagian endapan tersebut.Jenis
Batuan Sedimen :

Berdasarkan tanaga/medium pengendapannya, batuan sedimen dapat dibedakan menjadi sebagai


berikut :

 Batuan sedimen aeris atau aeolis : batuan sedimen yang berasal dari pengendapan angin.
Contoh : tanah loss, tanah tuf, dan tanah pasir di gurun.
 Batuan sedimen glasial : batuan sedimen yang berasal dari pengendapan es/gletser. Contoh :
moraine.
 Batuan sedimen aquatic : batuan sedimen yang berasal dari pengendapan air. Contoh : breksi,
konglomerat, batu pasir.
 Batuan sedimen marine : batuan sedimen yang berasal dari pengendapan air laut.

Berdasarkan tempat pengendapannya, batuan sedimen dibedakan menjadi sebagai berikut :

 Batuan sedimen teristis : batuan sedimen yang diendapkan di darat.


 Batuan sedimen limnis atau lakustre : batuan sedimen yang diendapkan di danau. Contoh :
tuff danau dan tanah liat danau
 Batuan sedimen marine atau continental : batuan sedimen yang diendapkan di laut. Contoh
tanah loss, tanah merah, dan tanah gurun pasir.
 Batuan sedimen fluvial : batuan sedimen yang diendapkan di sungai.
 Batuan sedimen glacial : batuan sedimen yang diendapakan di tempat yang terdapat es atau
salju.

Berdasarkan cara pengendapannya, batuan sedimen di bedakan menjadi sebagai berikut :

 Batuan sedimen klastis : batuan sedimen yang terbentuk dari pelapukan dan erosi dai jenis
batuan lain yang kemudian molekulnya mengendap, bergabung dan mengeras menjadi satu.
Contoh : breksi, batuan pasir.
 Batuan sedimen kimia atau khemis : batuan sedimen yang terbentuk dari proses pelapukan
kimiawi yang kemudian mengalami pemisahan molekul zat. Molkul zat yang terpisah
kemudian bersatu dengan molekul zat lainnya, dan akhirnya terbentuklah batuan. Namun, ada
yang mengatakan juga bahwa batuan sedimen khemis adalah larutan di dalam air dan
langsung diendapkan.
 Batuan sedimen organis : batuan sedimen yang terbentuk karena kumpulan jasad renik yang
kemudian menjadi batuan. Namun ada juga yang mengatakan bahwa batuan sedimen organis
adalah larutan di dalam air yang kemudian diambil oleh organisme, dan melalui organisme itu
membentuk batuan endapan oranis.

Contoh Batuan Sedimen :

1) Batu Konglomerat

Ciri : material kerikil-kerikil bulat, batu-batu dan pasir yang merekat satu sama lainnya

 Cara terbentuk : dari bahan-bahan yang lepas karena gaya beratnya menjadi terpadatkan dan
terikat
 Kegunaan : untuk bahan bangunan

2) Batu Pasir

Ciri : tersusun dari butiran-butiran pasir, warna abu-abu, kuning, merah

 Cara terbentuk : dari bahan-bahan yang lepas karena gaya beratnya menjadi terpadatkan dan
terikat
 Kegunaan : sebagai material di dalam pembuatan gelas/kaca dan sbg kontruksi bangunan
3) Batu Serpih

Ciri : lunak, baunya seperti tanah liat, butir-butir batuan halus, warna hijau, hitam, kuning, merah,
abu-abu

 Cara terbentuk : dari bahan-bahan yang lepas dan halus karena gaya beratnya menjadi
terpadatkan dan terikat
 Kegunaan : sbg bahan bangunan

4) Batu Gamping (kapur)

 Ciri : agak lunak, warna putih keabu-abuan, membentuk gas karbon dioksida kalau ditetesi
asam
 Cara terbentuk : dari cangkang binatang lunak seperti siput, kerang, dan binatang laut yang
telah mati. Rangkanya yang terbuat dari kapu tidak akan musnah, tapi memadat dan
membentuk batu kapur
 Kegunaan : sbg bahan baku semen

5) Batu Breksi

Ciri : gabungan pecahan-pecahan yang berasal dari letusan gunung berapi

 Cara terbentuk : terbentuk katena bahan-bahan iini terlempar tinggi ke udara dan mengendap
di suatu tempat
 Kegunaan : dijadikan sbg kerajinan dan sbg bahan bangunan
6) Stalaktit dan Stalagmit

 Ciri : kuning, coklat, krem, keemasan, putih


 Cara terbentuk : Air yang larut di daerah karst akan masuk ke lobang-lobang (doline)
kemudian turun ke gua dan menetes-netes dari atap gua ke dasar gua. Tetesan-tetesan air yang
mengandung kapur yg lama kelamaan kapurnya membeku dan menumpuk sedikit demi
sedikit lalu berubah jadi batuan kapur yang bentuknya runcing-runcing.
 Kegunaan : sebagai keindahan alam (biasanya di gua-gua)

7) Batu Lempung

 Ciri : Coklat, keemasan, coklat, merah, abu-abu


 Cara terbentuk : lempung residu adalah sejenis lempung yang terbentuk karena proses
pelapukan (alterasi) batuan beku dan ditemukan disekitar batuan induknya. Kemudian
material lempung ini mengalami proses diagenesa sehingga membentuk batu lempung.
 Kegunaan : dijadikan sbg kerajinan

Anda mungkin juga menyukai