Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Batuan adalah semua bahan yang menyusun kerak bumi dan merupakan
suatu agregat (kumpulan) mineral mineral yang telah menghablur. Tanah dan
bahan lepas lainnya yangmerupakan hasil pelapukan kimia maupun mekanis serta
proses erosi tidak termasuk batuan, tetapi disebut dengan Aluvial deposit. Salah
satu jenis batuan yang kita kenal adalah batuan sedimen.
Pemakaian batuan pada dasarnya tergantung pada kekhususannya. Tekstur
batuanmengacu pada kenampakan butir-butir mineral yang ada di dalamnya, yang
meliputi tingkat kristalisasi, ukuran butir, bentuk butir, granularitas, dan hubungan
antar butir (fabric). Jikawarna batuan berhubungan erat dengan komposisi kimia
dan mineralogi, maka tekstur berhubungan dengan sejarah pembentukan dan
keterdapatannya. Tekstur merupakan hasil darirangkaian proses sebelum,dan
sesudah kristalisasi.
Oleh karena itu pembuatan makalah ini kami lakukan sebagai suatu
langkah atau pemberian solusi bagi para mahasiswa untuk dapat mengetahui apa
itu batuan sedimen, bagaimana batuan sedimen tersebut terbentuk, klasifikasi
batuan sedimen, dan tipe dasar batuan sedimen. Dengan adanya makalah ini,
pengetahuan kita bertambah.
1.2 Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Apa yang dimaksud dengan batuan sedimen?


Apa faktor yang menyebabkan terjadinya batuan sedimen?
Bagaimana Klasifikasi batuan sedimen?
Bagaimana Tekstur dari batuan sedimen?
Bagaimana Struktur dari batuan sedimen?
Jenis-jenis batuan sedimen?

1.3 Tujuan
1.
2.
3.
4.

Menjelaskan apa itu batuan sedimen


Menjelaskan proses terbentuknya batuan sedimen
Menjelaskan susunan tekstur batuan sedimen
Menjelaskan susunan stuktur batuan sedimen

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Batuan Sedimen


Batuan Sedimen atau Batuan Endapan adalah batuan yang terjadi
karena pengendapan materi hasil erosi. sekitar 80% permukaan benua tertutup
batuan sedimen, waluapun volumenya hanya sekitar 5% dari volum kerak bumi.
Batuan sedimen (batuan endapan) adalah batuan yang terjadi akibat
pengendapan materi hasil erosi. Materi hasil erosi terdiri atas berbagai jenis
partikel yaitu ada yang halus, kasar, berat dan ada juga yang ringan. Cara
pengangkutannya pun bermacam-macam seperti terdorong (traction), terbawa
secaramelompat-lompat (saltion), terbawa dalam bentuk suspensi, dan ada pula
yang larut(salution). Klasifikasi lebih lanjut seperti berikut:

A. Berdasarkan proses pengendapannya

Batuan Sedimen Klastik (dari pecahan pecahan batuan sebelumnya)


Batuan Sedimen Kimiawi (dari proses kimia)
Batuan Sedimen Organik (pengedapan dari bahan organik)

2.1.1 Sedimen Klastik


Kata Klastik berasal dari bahas Yunani yaitu klatos yang artinya pecahan.
Jadi, sedimen klastik adalah adalah akumulasi partikel-partikel yang berasal
daripecahan batuan dan sisa-sisa kerangka organisme yang telah mati. Penamaan
batuan ini umumnya berdasarkan pada besar butirnya, yaitu sebagai berikut :
Ukuran butir
>256 mm disebut
boulder atau bongkah
(bongkahkonglomerat)
Ukuran
butir
64-256
mm
disebut
cobble
atau
kerakal
(karakalkonglomerat)
Ukuran butir 4-64 mm) disebut pebble atau kerikil (kerikil konglomera)
Ukuran butir 2-4 mm disebut granule (batu pasir kasar)
Ukuran butir 1/16-2 mm disebut batu pasir
Ukuran butir 1/256-1/16 mm disebut batu lanau
Ukuran butir <1/256 mm disebut batu lempung
Beberapa betuan endapan kadang-kadang terbentuk dari bahan-bahan
fosil. Dengan demikian suatu batuan yang ada fosil binatang jelas
bukanmerupakan batuan beku, melainkan batuan endapan.

2.1.2 Sedimen Kimiawi


Batuan sedimen kimiawi yaitu yang terangkut dalam bentuk larutan
kemudian diendapkan secara kimia di tempat lain. Endapan kimia juga berasal
dari sumber air panas dan secara tiba-tiba mengalami pendinginan akan
menghasilkan endapan oval (kalsit).Contoh : Evaporasi dari air laut dan air danau,
batuan sedimen kimiawi
Batu tetes (Stalaktit & stalakmit), yang banyak dijumpai dari guabawah tanah di
daerah kapur.
CO2+ H2O H2CO3; H2CO3+ CaCO3 Ca (HCO3)2
Ca (HCO3)2 CaCO3+ H2O + CO2Lapisan garam, suatu lapisan yang terbentuk dari mineral-mineral halit /NaCl
yang di endapkan di dasar laut atau dasar danau-danau garam karenapenguapan.
HCL + NaOH NaCL + H2O

2.1.3 Sedimen Organik


Batuan sedimen organik /orgasen, yaitu batuan sediemn yang dibentukatau
diendapkan oleh organisme.
Ciri-ciri batuan sedimen :

Pada umumnya berlapis-lapis,


Lebih lunak, ringan dan berwarna terang,
Tempat utama fosil.

Contoh: Batu bara terbentuk dari timbunan sisa-sisa tumbuhan di dasar


danau(rawa rawa, berubah menjadi menjadi gambut, selanjutnya menjadi batu
baramuda/batu bara).

B. Berdasarkan tenaga alam yang mengangkut

Batuan Sedimen Aeolis atau Aeris (udara)


Batuan Sedimen Aquatis (air sungai)
Batuan Sedimen Glassial (gletser)

2.1.4 Sedimen Aquatis


Sedimen Aquatis, yaitu sedimen yang diendapkan
air.Contohnya : gosong pasir, flood plain, delta, dan lain-lain.

oleh

tenaga

2.1.5 Sedimen Aeolis atau Aeris


Sedimen Aeolis atau Aeris, yaitu sedimen yang diendapkan oleh
tenagaangin. contohnya : tanah loss, sand dunes.
2.1.6 Sedimen Glassial
Sedimen Glassial, yaitu sedimen yang diendapkan oleh gletser.
Contohnyamorena, drumlin

C. Berdasarkan tempat endapannya

Batuan Sedimen Laut (Marine)


Batuan Sedimen Darat (Teristris)
Batuan Sedimen Transisi

2.1.7 Batuan Sedimen Laut (Marine)


Sedimen laut (marine), diendapkan
gamping,dolomit, napal, dan sebagainya.

di

laut

contohnya

batu

2.1.8 Batuan Sedimen Darat (Teristris)


Sedimen darat (teristris/kontinen), prosesnya terjadi di darat,
misalnyaendapan sungai (aluvium), endapan danau, talus, koluvium, endapan
gurun(aeolis), dan sebagainya.
2.1.9 Batuan Sedimen Transisi
Sedimen transisi, lokasi pembentukanya terletak antara darat dan
laut,misalnya endapan delta dan endapan rawa-rawa (limnis).
Berdasarkan kedalamnya, laut dibagi menjadi beberapa zona :
(bathymetriczone), zona litoral, yaitu Zona Transisi yang terletak pada daerah

pasang surut. Zona Epineritik, yaitu, dari batas daerah surut sampai kedalaman
50m. ZonaNeritik (50-200m), Zona Bathial (200-2000m), dan Zona Abysal
(>2000m).
D. Klasifikasi Batuan Sedimen
2.2.1 Batuan Sedimen Klastik
Batuan Sedimen klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk akibat
proses pengendapan secara mekanik ataupun litifikasi batuan-batuan yang telah
ada sebelumnya.Batuan sedimen klastik banyak mengandung Allogenic Minerals
(mineral yang terbentuk dilingkungan sedimenasi atau pada saat sedimenasi
berlangsung). Allogenic mineralmempunyai daya tahan yang tinggi. Mineral ini
berasal dari batuan yang telah ada yang telahmengalami tahap transportasi dan
kemudian mengendap pada lingkungan sedimenasi.Beberapa contoh mineral ini,
antara lain kwarasa, hornblende, biotit, plagioklas, kaolinite,montmorillonite,
hydromuscovite, gypsum, kalsedon, hematit, siderit, limonit, dan garnet.

2.2.2 Batuan Sedimen Non-Klastik


Batuan sedimen non-klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk
akibat proses kimia baik dari larutan ataupun aktivitas organik. Didalam batuan
sedimen non-klastik banyak sekali dijumpai Authigenic mineral (mineral yang
terbentuk di daerah cekungan ataulingkungan sedimenasi). Beberapa contoh
Authigenic mineral yaitu gypsum, anhydrite, kalsit,dan halit. Selain tersusun atas
mineral-mineral, batuan sedimen juga tersusun atas fragmen batuan dan fosil.
Kristal-kristal pada batuan sedimen juga memiliki andil dalam pengklasifikasian
batuan sedimen. Pengklasifikasian batuan sedimen berdasarkan ukuran kristal
dilakukan oleh Howell dan Hirschwald. Pengklasifikasiannya sebagai berikut :

Makrokristalin, batuan dengan


berukuran lebih dari0,75mm
Mesokristalin, batuan dengan
berukuran 0,2mm hingga0,75mm
Mikrokristalin, batuan dengan
berukuran 0,01mm hingga0,2mm
Kriptokristalin, batuan dengan
berukuran lebihkecil dari0,01mm

mineral yang kristal penyusunnya


mineral yang kristal penyusunnya
mineral yang kristal penyusunnya
mineral yang kristal penyusunnya

E. Tekstur Batuan Sedimen


Tekstur Batuan Sedimen adalah segala kenampakan yang berkaitan dengan
butir sedimen,mulai dari ukuran butir, bentuk butir, hingga orientasi. Proses
pembentukan batuan sedimendapat kita lihat pada strukturnya. Dari tekstur, kita
juga dapat mengintepretasikan lingkungansedimenasi suatu batuan sedimen.

1. Tekstur Batuan Sedimen Klastik


Unsur-unsur tekstur batuan sedimen klastik, adalah sebagai berikut :
Fragmen, butiran yang berukuran lebih besar daripada pasir. Matrik, butiran yang
ukurannya lebih kecil daripadafragmen, dan mengisi sela- sela diantara fragmen,
serta diendapkan bersama fragmen. Semen,material halus yang berperan sebagai
pengikat. Semen diendapkan setelah fragmen danmatrik. Semen umumnya berupa
silika, kalsit, sulfat, atau oksida besi. Untuk mengukur ukuran butir pada batuan
sedimen klastik digunakan skala Wentworth (1922).
Ukuran Butir (mm) Nama Butir

>256 Bongkah
64-256 Brangkal
4-64 Kerakal
2-4 Kerikil
1-2 Pasir Sangat Kasar
-1 Pasir Kasar
- Pasir Sedang
1/8-1/4 Pasir Halus
1/16-1/8 Pasir Sangat Halus
1/16-1/256 Lanau Lempung

Skala Wentworth
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi ukuran butir. Faktor-faktor
tersebut adalah sebagai berikut :
a. Jenis Pelapukan
b. Jenis Transportasi
c. Waktu / jarak Transportd. Resistansi

Bentuk Butir
Bentuk butir batuan sedimen yang utama terdiri atas dua macam. Pertama,
membulat(konglomerat). Dan kedua adalah meruncing (Breksi). Tingkat
kebundaran butir batuansedimen klastik dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktorfaktor tersebut adalah sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.

Komposisi butir
Ukuran butir
Jenis proses transprtasi
Jarak transport

Butiran dari mineral yang resisten akan berbentuk kurang bundar


dibandingkan batuan yangkurang resisten. Butiran yang ukurannya diatas 64 mm
akan lebih bundar dibandingkan yang berukuran lebih kecil. Jarak transport
berpengaruh pada tingkat kebundaran. Semakin jauh jarak transport, maka akan
semakin bundar.
Pemilahan atau Sortasi
Terdiri atas sortasi baik dan sortasi buruk.

Sortasi Baik, jika ukuran butir merata atau sama besar.


Sortasi Buruk, jika ukuran butir tidak merata, terdapat fragmen dan
matrik.

Kemas
Kemas pada batuan sedimen klastik terdiri atas :

Kemas terbuka, biila butiran tidak saling bersentuhan.


Kemas tertutup, jika butiran saling bersentuhan.

Tekstur Batuan Sedimen Non-Klastik


Pada umumnya batuan sedimen non-klastik terdiri atas satu jenis mineral
atau yang biasa disebut monomineralik. Pembagian jenis-jenis tekstur pada batuan
sedimen non-klastik biasanya dengan memperhatikan kenampakan kristal
penyusunnya. Macam-macam tekstur batuan sedimen non-klastik adalah sebagai
beriku

Amorf, partikel-partikel umumnya berukuran lempung atau berupa koloid,


non-kristalin Oolitik, tersusun atas kristal-kristal yang berbentuk bulat atau
elipsoid.
Berkoloni atau berkumpul, ukuran butirnya berkisar 0,25 mm 2 mm.
Pisolitik, memiliki karakteristik seperti oolitik, namun memiliki ukuran
butir yang lebih besar, lebih dari 2 mm.
Sakaroidal, terdiri atas butir-butir yang berukuran sangat halus dengan
ukuran yang sama besar.
Kristalin, tersusun atas kristal-kristal yang berukuran besar. Ukuran butir
kristal batuansedimen non-klastik dibedakan atas :
o Berbutir kasar, dengan ukuran >5 mm
o Berbutir sedang, dengan ukuran 1-5 mm
o Berbutir halus, dengan ukuran <1 mm

F. Struktur Batuan Sedimen


Struktur Batuan Sedimen dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Struktur Primer (sygenetic); struktur yang terbentuk bersama dengan
pembentukan batuan sedimen itu sendiri :
a. Struktur Fisika: struktur yang terbentuk karena proses fisika (berupa
arus/gelombang)

Bedding, Cross-bedding, Graded-bedding, Inverted graded-bedding,


Lamination.
Tidak ada kenampakan struktur; Massif.
Berdasar kenampakannya di permukaan batuan; Ripple marks, Tool marks,
Flute cast, Mud cracks, Rain print.
Karena proses deformasi; Load cast, Convolute structure.

b. Struktur Biologi: struktur yang terbentuk karena aktivitas organisme biologis.

Track, Trail (jejak)


Burrow (galian)
Cast, Mold (cetakan)

c. Struktur Kimia: struktur yang terbentuk karena aktivitas kimiawi.

Nodule, Konkresi.

2. Struktur Sekunder (epigenetic); struktur yang terbentuk setelah terbentuknya


batuan sedimen tersebut, seperti fault, fold, jointing.
Dari klasifikasi tersebut, beberapa struktur yang umum ditemukan pada batuan
sedimen antara lain :
1. Bedding

Atau biasa dikenal sebagai Struktur Berlapis. Struktur ini merupakan ciri
khas batuan sedimen yang memperlihatkan susunan lapisan-lapisan (beds) pada
batuan sedimen dengan ketebalan setiap lapisan 1 cm.

2. Cross-Bedding

Perlapisan Silang-Siur (Cross-Bedding), batuan sedimen berstruktur ini


memperlihatkan struktur perlapisan yang saling potong memotong. Terbentuk
karena pengaruh perubahan energi ataupun arah arus pada saat sedimentasi
berlangsung.

3. Graded-Bedding

Struktur Perlapisan Bergradasi (Graded-Bedding), memiliki ciri-ciri


ukuran butir penyusun batuan sedimen yang berubah secara gradual, yaitu makin
ke atas ukuran butir yang semakin halus, dimana pada proses pembentukkannya
9

butiran yang lebih besar terendapkan terlebih dahulu sedangkan yang lebih halus
terendapkan di atasnya.
4. Lamination/ Laminasi

Merupakan Struktur Perlapisan (Bedding) dengan ketebalan masingmasing lapisan (bed thickness) yang kurang dari 1 cm.
5. Inverted Graded-Bedding

Normalnya, struktur graded-bedding memperlihatkan perubahan gradual


butiran yang semakin ke atas semakin halus. Akan tetapi karena suatu pengaruh
tertentu, perubahan gradual butiran yang terbalik (makin ke bawah semakin halus)
dapat terbentuk pada suatu batuan sedimen dan menyebabkan suatu kenampakan
struktur Bergradasi Terbalik (Inverted Graded-Bedding).

6. Slump
Struktur Slump (luncuran), salah satu struktur batuan sedimen yang
berbentuk lipatan kecil meluncur ke bawah karena adanya suatu pengangkatan
pada suatu lapisan yang belum terkonsolidasi sempurna.

7. Load Cast

10

Merupakan struktur batuan sedimen yang berupa lekukan di permukaan


ataupun bentukan tak beraturan karena pengaruh suatu beban di atas batuan
tersebut.
8. Flute Cast

Suatu struktur batuan sedimen yang berupa gerusan di permukaan lapisan


batuan karena pengaruh suatu arus.

9. Wash Out
Wash out adalah kenampakan struktur batuan sedimen sebagai hasil dari
erosi tiba-tiba karena pengaruh suatu arus kuat pada permukaannya.

10. Stromatolite

11

Stromatolite adalah struktur lapisan batuan sedimen dengan susunan


berbentuk lembaran mirip terumbu yang terbentuk sebagai hasil dari aktivitas
cyanobacteria.

11. Tool Marks

Struktur ini hampir sama dengan flute cast, namun bentuk gerusan pada
permukaan/lapisan batuan sedimen diakibatkan oleh gesekan benda/suatu objek
yang terpengaruh arus.

12

12. Rain Print

Rain print atau rain marks merupakan suatu kenampakan/struktur pada


batuan sedimen akibat dari tetesan air hujan.

13. Burrow

Struktur kenampakan pada lapisan batuan sedimen berupa lubang atau


galian hasil dari suatu aktivitas organisme.

14. Trail

13

Kenampakan jejak pada batuan sedimen berupa seretan bagian tubuh suatu
makhluk hidup/organisme.

15. Track

Seperti struktur trail, track merupakan kenampakan jejak berupa tapak


kaki suatu organisme.
16. Mud Cracks

14

Bentuk retakan-retakan (cracks) pada lapisan lumpur (mud) yang


umumnya berbentuk polygonal.

17. Flame Structure

Flame structure, kenampakan struktur yang seperti lidah/kobaran api.


Struktur ini dapat terbentuk ketika suatu sedimen yang belum terlitifikasi
sempurna terbebani oleh suatu lapisan sedimen yang lebih berat di atasnya.

G. Jenis-Jenis Batuan Sedimen


1. Tufa

15

Merupakan suatu spongi, batuan karbonat yang porous, diendapkan


sebagai lapisan tipis di permukaan, di dekat mata air (Springs) dan sungai (rivers).
Ditemukan di kaligendig, Karangsambung, Kebumen.

2. Bentonit

Genesa Bentonit secara umum dapat dibagi menjadi 4 (empat) macam


yaitu, Terjadi karena pengaruh pelapukan,Terjadi karena pengaruh
hydrothermal,Terjadi karena akibat devitrivikasi dari tufa gelas yang diendapkan
di dalam air (lakustrin sampai neritic). Terjadi karena proses pengendapan kimia
dalam suasana basa (alkali) dan sangat silikan. Ditemukan di patik, Sepat, Gunung
kidul.

3. Lempung

Lempung kata umum untuk partikel mineral berkerangka dasar silikat


yang berdiameter kurang dari 4 mikrometer. Lempung mengandung leburan silika
16

dan/atau aluminium yang halus. Unsur-unsur ini, silikon, oksigen, dan aluminum
adalah unsur yang paling banyak menyusun kerak bumi. Lempung terbentuk dari
proses pelapukan batuan silika oleh asam karbonat dan sebagian dihasilkan dari
aktivitas panas bumi. Ditemukan di Tontongan, karangsambung, kebumen.

4. Lempung Merah

Pada umumnya batuan keras basalt dan andesit akan menjadikan lempung
berwarna, sehingga disebut lempung merah. Ditemuukan di karangsambung,
kebumen.

5. Batu Pasir

Batu pasir terbentuk dari sementasi dari butiran-butiran pasir yang terbawa
oleh aliran sungai, angin, dan ombak dan akhirnya terakumulasi pada suatu
17

tempat. Ukuran butiran dari batu pasir ini 1/16 hingga 2 milimeter. Komposisi
batuannya bervariasi, tersusun terutama dari kuarsa, feldspar atau pecahan dari
batuan, misalnya basalt, riolit, sabak, serta sedikit klorit dan bijih besi. Ditemukan
di karang sambung, Kebumen.

6. Batu Pasir Merah

Seperti halnya pasir, batu pasir dapat memiliki berbagai jenis warna,
dengan warna umum adalah coklat muda, coklat, kuning, merah, abu-abu dan
putih. Karena lapisan batu pasir sering kali membentuk karang atau bentukan
topografis tinggi lainnya, warna tertentu batu pasir dapat dapat diidentikkan
dengan daerah tertentu. Ditemukan di karang sambung, Kebumen.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat saya sampaikan dari makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Batu adalah material padat dari agregat mineral yang telah padu. Batuan
beku merupakan batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan
membeku.
2. Batuan beku adalah batuan yang terjadi karena pengendapan materi hasil
erosi
3. Struktur batuan beku ada 4, yaitu struktur primer dan struktur sekunder

18

4. Beberapa jenis batuan beku antara lain Tufa, Bentonit, Lempung,


Lempung Merah, Batu Pasir, Batu Pasir Merah, Pasir Besi, Pasir Hijau,
Batu Gamping dan lain sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/9258528/batuan_sedimen_secara_umum, diakses 21
November 2015
https://www.scribd.com/doc/176809006/Makalah-Batuan-Sedimen-docx, diakses
22 November 2015.
Magetsari Noer Aziz, at al.(2006), GL-211 GEOLOGI FISIK. Bandung : ITB.

19

Anda mungkin juga menyukai