PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.
2.
3.
4.
BAB II
PEMBAHASAN
oleh
tenaga
di
laut
contohnya
batu
pasang surut. Zona Epineritik, yaitu, dari batas daerah surut sampai kedalaman
50m. ZonaNeritik (50-200m), Zona Bathial (200-2000m), dan Zona Abysal
(>2000m).
D. Klasifikasi Batuan Sedimen
2.2.1 Batuan Sedimen Klastik
Batuan Sedimen klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk akibat
proses pengendapan secara mekanik ataupun litifikasi batuan-batuan yang telah
ada sebelumnya.Batuan sedimen klastik banyak mengandung Allogenic Minerals
(mineral yang terbentuk dilingkungan sedimenasi atau pada saat sedimenasi
berlangsung). Allogenic mineralmempunyai daya tahan yang tinggi. Mineral ini
berasal dari batuan yang telah ada yang telahmengalami tahap transportasi dan
kemudian mengendap pada lingkungan sedimenasi.Beberapa contoh mineral ini,
antara lain kwarasa, hornblende, biotit, plagioklas, kaolinite,montmorillonite,
hydromuscovite, gypsum, kalsedon, hematit, siderit, limonit, dan garnet.
>256 Bongkah
64-256 Brangkal
4-64 Kerakal
2-4 Kerikil
1-2 Pasir Sangat Kasar
-1 Pasir Kasar
- Pasir Sedang
1/8-1/4 Pasir Halus
1/16-1/8 Pasir Sangat Halus
1/16-1/256 Lanau Lempung
Skala Wentworth
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi ukuran butir. Faktor-faktor
tersebut adalah sebagai berikut :
a. Jenis Pelapukan
b. Jenis Transportasi
c. Waktu / jarak Transportd. Resistansi
Bentuk Butir
Bentuk butir batuan sedimen yang utama terdiri atas dua macam. Pertama,
membulat(konglomerat). Dan kedua adalah meruncing (Breksi). Tingkat
kebundaran butir batuansedimen klastik dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktorfaktor tersebut adalah sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
Komposisi butir
Ukuran butir
Jenis proses transprtasi
Jarak transport
Kemas
Kemas pada batuan sedimen klastik terdiri atas :
Nodule, Konkresi.
Atau biasa dikenal sebagai Struktur Berlapis. Struktur ini merupakan ciri
khas batuan sedimen yang memperlihatkan susunan lapisan-lapisan (beds) pada
batuan sedimen dengan ketebalan setiap lapisan 1 cm.
2. Cross-Bedding
3. Graded-Bedding
butiran yang lebih besar terendapkan terlebih dahulu sedangkan yang lebih halus
terendapkan di atasnya.
4. Lamination/ Laminasi
Merupakan Struktur Perlapisan (Bedding) dengan ketebalan masingmasing lapisan (bed thickness) yang kurang dari 1 cm.
5. Inverted Graded-Bedding
6. Slump
Struktur Slump (luncuran), salah satu struktur batuan sedimen yang
berbentuk lipatan kecil meluncur ke bawah karena adanya suatu pengangkatan
pada suatu lapisan yang belum terkonsolidasi sempurna.
7. Load Cast
10
9. Wash Out
Wash out adalah kenampakan struktur batuan sedimen sebagai hasil dari
erosi tiba-tiba karena pengaruh suatu arus kuat pada permukaannya.
10. Stromatolite
11
Struktur ini hampir sama dengan flute cast, namun bentuk gerusan pada
permukaan/lapisan batuan sedimen diakibatkan oleh gesekan benda/suatu objek
yang terpengaruh arus.
12
13. Burrow
14. Trail
13
Kenampakan jejak pada batuan sedimen berupa seretan bagian tubuh suatu
makhluk hidup/organisme.
15. Track
14
15
2. Bentonit
3. Lempung
dan/atau aluminium yang halus. Unsur-unsur ini, silikon, oksigen, dan aluminum
adalah unsur yang paling banyak menyusun kerak bumi. Lempung terbentuk dari
proses pelapukan batuan silika oleh asam karbonat dan sebagian dihasilkan dari
aktivitas panas bumi. Ditemukan di Tontongan, karangsambung, kebumen.
4. Lempung Merah
Pada umumnya batuan keras basalt dan andesit akan menjadikan lempung
berwarna, sehingga disebut lempung merah. Ditemuukan di karangsambung,
kebumen.
5. Batu Pasir
Batu pasir terbentuk dari sementasi dari butiran-butiran pasir yang terbawa
oleh aliran sungai, angin, dan ombak dan akhirnya terakumulasi pada suatu
17
tempat. Ukuran butiran dari batu pasir ini 1/16 hingga 2 milimeter. Komposisi
batuannya bervariasi, tersusun terutama dari kuarsa, feldspar atau pecahan dari
batuan, misalnya basalt, riolit, sabak, serta sedikit klorit dan bijih besi. Ditemukan
di karang sambung, Kebumen.
Seperti halnya pasir, batu pasir dapat memiliki berbagai jenis warna,
dengan warna umum adalah coklat muda, coklat, kuning, merah, abu-abu dan
putih. Karena lapisan batu pasir sering kali membentuk karang atau bentukan
topografis tinggi lainnya, warna tertentu batu pasir dapat dapat diidentikkan
dengan daerah tertentu. Ditemukan di karang sambung, Kebumen.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat saya sampaikan dari makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Batu adalah material padat dari agregat mineral yang telah padu. Batuan
beku merupakan batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan
membeku.
2. Batuan beku adalah batuan yang terjadi karena pengendapan materi hasil
erosi
3. Struktur batuan beku ada 4, yaitu struktur primer dan struktur sekunder
18
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/9258528/batuan_sedimen_secara_umum, diakses 21
November 2015
https://www.scribd.com/doc/176809006/Makalah-Batuan-Sedimen-docx, diakses
22 November 2015.
Magetsari Noer Aziz, at al.(2006), GL-211 GEOLOGI FISIK. Bandung : ITB.
19