Anda di halaman 1dari 4

Jundatur Royyan Rabbani

5017231033

TUGAS BATUAN SEDIMEN


Batuan merupakan bahan penyusun kerak bumi yang berisi Kumpulan mineral-mineral
yang telah membeku atau mengkristal. Jenis batuan dapat dibedakan menjadi tiga macam yakni,
batuan beku, sedimen, dan metamorf. Kali ini saya akan membahas batuan sedimen yang dapat
juga disebut batuan endapan. Batuan sedimen adalah batuan yang dihasilkan dari pemadatan
pada endapan berupa bahan lepas.Batuan sedimen juga merupakan batuan yang paling dominan
di permukaan bumi, hingga 70% (Tucker, 1991). Batuan ini terbentuk melalui endapan dan
sementasi yang bisa terjadi di permukaan maupun di bawah tanah (Islami. N, 2017). Berikut
adalah salah satu contoh dari batuan sedimen

Gambar 1.1 Batuan Sedimen Konglomerat


Gambar diatas merupakan contoh dari batuan sedimen, sebelumnya kita harus mengetahui apa
itu sedimentasi. Sedimentasi adalah nama kolektif untuk proses yang menyebabkan partikel
mineral atau organic mengendap pada tempatnya, yang harus digarisbawahi disini adalah
pengendapan. Sebelum diendapkan, sedimen dibentuk oleh proses pelapukan atau erosi dari
daerah sumber, sedimen disini bukan termasuk batuan sedimen, lebih tepatnya, sebelum menjadi
batuan sedimen. Setelah mengalami erosi, sedimen diangkut ke tempat pengendapan, dapat
melalui air, angin, maupun glister yang disebut agen transportasi. Sedimentasi juga dapat terjadi
karena endapan mineral dari larutan air atau cangkang mahluk air yang terlepas dari suspense.
Hal-hal tersebut yang nentinya dapat dijadikan perbedaan sebagai pembagian jenis batuan
sedimen.
Batuan sedimen dapat digolongkan menjadi dua, yakni berdasarkan tenaga yang
mengangkut hasil pelapukan dan erosi dan berdasarkan cara pengendapannya. Pertama-tama
saya akan membahas mengenai penggolongan berdasarkan tenaga yang mengangkut hasil
pelapukan. Pada pengelompokan ini terdapat 3 macam penyebutan yakni
• Sedimen Aquatis, yang merupakan sedimen yang diendapkan oleh tenaga air. Contohnya
ada seperti batu pasir, batu konglomerat, dan breksi
• Sedimen Aeolis, dari Namanya dapat diketahui bahwa sedimen aeolis adalah sedimen
yang diendapkan oleh angin. Contohnya adalah tanal loss, sand dunes, tanah tuff, dan
gunung pasir.
• Sedimen glasial, merupakan sedimen yang diendapkan oleh glasier. Contohnya ada
moraine dan drumlin.
Jundatur Royyan Rabbani
5017231033

Sedangkan berdasarkan cara pengendapannya, dapat digolongkan menjadi tiga juga yaitu
• Sedimen klastis, merupakan akumulasi partikel-partikel dari pecahan batuan dan sisa-
sisa kerangka organisme yang sudah mati.
• Sedimen Organik, adalah batuan sedimen yang dibentuk atau diendapkan organisme.
Contohnya adalah batu bara, endapan diatomae, dan batu karang.
• Sedimen Kimiawi, yaitu batuan sedimen yang terangkut dalam bentuk larutan dan
diendapkan secara kimiawi di tempat lain. Contonya adalah limestone, chalk atau
kapur, dan dolomite.
Selanjutnya, saya akan menjawab beberapa soal yang diberikan
1. Jelaskan tentang proses batuan sedimen dan lingkungan pengendapannya
2. Jelaskan klasifikasi batuan sedimen berdasarkan proses utama yang berperan
dalam pembentukan menurut Tucker (2003)!
3. Sebutkan dan jelaskan tekstur batuan sedimen!
Jawaban
1. Batuan sedimen terbentuk melalui serangkaian proses yang melibatkan pengendapan,
pengubahan, dan konsolidasi material yang terbawa oleh air, angin, es, atau aktivitas
organisme. Proses ini dapat dibagi menjadi beberapa tahapan utama: pengendapan,
litifikasi, dan diageneis. Pengendapan, dapat melalui Transportasi: Material sedimen
seperti pasir, lumpur, dan kerikil diangkut oleh air (fluvial), angin (eolian), es
(glasial), atau oleh air laut (marine) dan Deposisi: Ketika daya angkut berkurang,
sedimen mengalami pengendapan dan menumpuk di suatu tempat. Faktor-faktor
seperti kecepatan aliran, daya angkut, dan jenis material sedimen akan
mempengaruhi lokasi pengendapan. Sedangkan Litifikasi, dapat melalui Penguatan,
yakni sedimen yang terendap kemudian mengalami proses penguatan melalui
kompaksi. Berat sedimen di atasnya menyebabkan partikel-partikel sedimen saling
rapat sehingga mengurangi ruang pori di antara mereka dan Permineralisasi, yaitu air
yang merembes melalui sedimen membawa mineral larut yang dapat mengisi ruang
pori, mengikat partikel-partikel sedimen, dan memberikan kekuatan tambahan.
Diageneis sendiri juga dapat melalui Pengubahan kimia dan fisika: Batuan sedimen
dapat mengalami perubahan kimia dan fisika melalui diageneis. Misalnya, mineral
dapat berubah atau terbentuk baru, dan struktur batuan dapat mengalami
metamorphosis, Preservasi fosil: Proses ini juga dapat memainkan peran dalam
preservasi fosil atau jejak organisme yang terkubur dalam batuan sedimen. Untuk
lingkungan pengendapan mengacu pada kondisi geologis dan lingkungan fisik
tempat batuan sedimen terbentuk. Beberapa lingkungan pengendapan meliputi:
Fluvial (sungai): Terbentuk di sungai dan sungai-sungai kecil. Lacustrine (danau):
Terbentuk di danau dengan kondisi air tenang. Marine (laut): Terbentuk di laut atau
laut dalam dengan variasi kondisi dari dangkal hingga dalam.
Jundatur Royyan Rabbani
5017231033

Eolian (angin): Terbentuk oleh angin yang membawa dan menumpuk sedimen seperti
pasir. Glacial (es): Terbentuk oleh gerakan gletser yang membawa dan
mengendapkan sedimen.

2. Klasifikasi batuan sedimen berdasarkan proses utama pembentukannya menurut


Tucker (2003) mencakup tiga kelompok utama: detrital, kimia, dan organik. Berikut
adalah penjelasan singkat tentang masing-masing kelompok:
• Batuan Sedimen Detrital:
Deskripsi: Terbentuk dari akumulasi dan litifikasi fragmen-fragmen mineral dan
batuan yang terbawa oleh proses transportasi seperti air, angin, atau es.
Contoh: Batuan pasir (sandstone), batuan lumpur (mudstone/shale), batuan kerikil
(conglomerate).
• Batuan Sedimen Kimia:
Deskripsi: Terbentuk dari material yang larut dalam air yang diendapkan ketika
konsentrasi zat terlampaui batas kelarutan atau karena perubahan kondisi kimia di
lingkungan pengendapan.
Contoh: Batu gamping (limestone), halit (rock salt), anhidrit (anhydrite).
• Batuan Sedimen Organik:
Deskripsi: Terbentuk dari sisa-sisa organisme atau material organik yang mengalami
proses pengubahan menjadi batuan.
Contoh: Batu bara (coal), batuan fosfat (phosphorite), batuan kapur organik.

3. Tekstur batuan sedimen merujuk pada karakteristik ukuran, bentuk, dan susunan
partikel yang membentuk batuan tersebut. Tekstur ini memberikan informasi penting
tentang sejarah pembentukan batuan sedimen, kondisi pengendapan, dan proses
diagenesis yang dialami batuan. Saya akan menjalaskan contohnya.
• Tekstur Klastik (Clastic Texture): Terbentuk dari fragmen-fragmen batuan atau mineral
yang disebut klastik.
Jenisnya ada 3 yaitu:
• Berukuran Besar (Coarse Grained): Butirannya kasar dan terlihat
dengan mata telanjang. Contohnya adalah batuan kerikil
(conglomerate) dan batuan pasir (sandstone).
• Berukuran Sedang (Medium Grained): Ukuran butirannya antara
halus dan kasar. Contohnya adalah batuan lumpur (mudstone/shale).
• Berukuran Halus (Fine Grained): Butirannya sangat kecil dan
seringkali tidak terlihat dengan mata telanjang. Contohnya adalah
shale dan batu lempung.

• Tekstur Non-Klastik (Non-Clastic Texture): Terbentuk dari endapan bahan yang larut dan
diendapkan atau berasal dari sisa-sisa organisme.
• Jenis:
Jundatur Royyan Rabbani
5017231033

• Tekstur Awan (Cloudy Texture): Butiran-butiran halus yang mengendap dari


larutan dan menghasilkan batuan seperti batu gamping (limestone).
• Tekstur Mengkristal (Crystalline Texture): Terbentuk dari endapan mineral yang
mengkristal dari larutan. Contohnya adalah garam batuan (rock salt) dan batu
kapur (chalk).
• Tekstur Organik (Organic Texture): Terbentuk dari sisa-sisa organisme seperti
batu bara (coal) dan batu kapur organik.
• Tekstur Matriks (Matrix Texture): Merujuk pada bahan yang mengisi ruang pori antara
partikel-partikel sedimen.
• Jenis:
• Tekstur Matriks Klastik (Clastic Matrix Texture): Matriks yang terbentuk dari
partikel-partikel klastik yang kecil dan terikat bersama. Contohnya dapat
ditemukan dalam batuan pasir dan batuan kerikil.
• Tekstur Matriks Non-Klastik (Non-Clastic Matrix Texture): Matriks yang
terbentuk dari bahan non-klastik seperti kalsium karbonat dalam batu gamping.

• Tekstur Graded (Graded Texture): Distribusi ukuran butirannya tidak merata dalam suatu
lapisan batuan dan dapat mencerminkan perubahan kondisi pengendapan.
• Contoh: Lapisan batuan pasir yang bergradasi dari butiran kasar di bagian bawah
ke butiran halus di bagian atas.
• Tekstur Struktur Khusus: Melibatkan struktur khusus seperti laminasi, cross-bedding,
ripple marks, dan mud cracks yang memberikan petunjuk tentang arah aliran air dan
kondisi lingkungan pengendapan.
• Contoh: Cross-bedding dalam batuan pasir menunjukkan arah arus air pada saat
pengendapan.

Anda mungkin juga menyukai