5017231033
Sedangkan berdasarkan cara pengendapannya, dapat digolongkan menjadi tiga juga yaitu
• Sedimen klastis, merupakan akumulasi partikel-partikel dari pecahan batuan dan sisa-
sisa kerangka organisme yang sudah mati.
• Sedimen Organik, adalah batuan sedimen yang dibentuk atau diendapkan organisme.
Contohnya adalah batu bara, endapan diatomae, dan batu karang.
• Sedimen Kimiawi, yaitu batuan sedimen yang terangkut dalam bentuk larutan dan
diendapkan secara kimiawi di tempat lain. Contonya adalah limestone, chalk atau
kapur, dan dolomite.
Selanjutnya, saya akan menjawab beberapa soal yang diberikan
1. Jelaskan tentang proses batuan sedimen dan lingkungan pengendapannya
2. Jelaskan klasifikasi batuan sedimen berdasarkan proses utama yang berperan
dalam pembentukan menurut Tucker (2003)!
3. Sebutkan dan jelaskan tekstur batuan sedimen!
Jawaban
1. Batuan sedimen terbentuk melalui serangkaian proses yang melibatkan pengendapan,
pengubahan, dan konsolidasi material yang terbawa oleh air, angin, es, atau aktivitas
organisme. Proses ini dapat dibagi menjadi beberapa tahapan utama: pengendapan,
litifikasi, dan diageneis. Pengendapan, dapat melalui Transportasi: Material sedimen
seperti pasir, lumpur, dan kerikil diangkut oleh air (fluvial), angin (eolian), es
(glasial), atau oleh air laut (marine) dan Deposisi: Ketika daya angkut berkurang,
sedimen mengalami pengendapan dan menumpuk di suatu tempat. Faktor-faktor
seperti kecepatan aliran, daya angkut, dan jenis material sedimen akan
mempengaruhi lokasi pengendapan. Sedangkan Litifikasi, dapat melalui Penguatan,
yakni sedimen yang terendap kemudian mengalami proses penguatan melalui
kompaksi. Berat sedimen di atasnya menyebabkan partikel-partikel sedimen saling
rapat sehingga mengurangi ruang pori di antara mereka dan Permineralisasi, yaitu air
yang merembes melalui sedimen membawa mineral larut yang dapat mengisi ruang
pori, mengikat partikel-partikel sedimen, dan memberikan kekuatan tambahan.
Diageneis sendiri juga dapat melalui Pengubahan kimia dan fisika: Batuan sedimen
dapat mengalami perubahan kimia dan fisika melalui diageneis. Misalnya, mineral
dapat berubah atau terbentuk baru, dan struktur batuan dapat mengalami
metamorphosis, Preservasi fosil: Proses ini juga dapat memainkan peran dalam
preservasi fosil atau jejak organisme yang terkubur dalam batuan sedimen. Untuk
lingkungan pengendapan mengacu pada kondisi geologis dan lingkungan fisik
tempat batuan sedimen terbentuk. Beberapa lingkungan pengendapan meliputi:
Fluvial (sungai): Terbentuk di sungai dan sungai-sungai kecil. Lacustrine (danau):
Terbentuk di danau dengan kondisi air tenang. Marine (laut): Terbentuk di laut atau
laut dalam dengan variasi kondisi dari dangkal hingga dalam.
Jundatur Royyan Rabbani
5017231033
Eolian (angin): Terbentuk oleh angin yang membawa dan menumpuk sedimen seperti
pasir. Glacial (es): Terbentuk oleh gerakan gletser yang membawa dan
mengendapkan sedimen.
3. Tekstur batuan sedimen merujuk pada karakteristik ukuran, bentuk, dan susunan
partikel yang membentuk batuan tersebut. Tekstur ini memberikan informasi penting
tentang sejarah pembentukan batuan sedimen, kondisi pengendapan, dan proses
diagenesis yang dialami batuan. Saya akan menjalaskan contohnya.
• Tekstur Klastik (Clastic Texture): Terbentuk dari fragmen-fragmen batuan atau mineral
yang disebut klastik.
Jenisnya ada 3 yaitu:
• Berukuran Besar (Coarse Grained): Butirannya kasar dan terlihat
dengan mata telanjang. Contohnya adalah batuan kerikil
(conglomerate) dan batuan pasir (sandstone).
• Berukuran Sedang (Medium Grained): Ukuran butirannya antara
halus dan kasar. Contohnya adalah batuan lumpur (mudstone/shale).
• Berukuran Halus (Fine Grained): Butirannya sangat kecil dan
seringkali tidak terlihat dengan mata telanjang. Contohnya adalah
shale dan batu lempung.
• Tekstur Non-Klastik (Non-Clastic Texture): Terbentuk dari endapan bahan yang larut dan
diendapkan atau berasal dari sisa-sisa organisme.
• Jenis:
Jundatur Royyan Rabbani
5017231033
• Tekstur Graded (Graded Texture): Distribusi ukuran butirannya tidak merata dalam suatu
lapisan batuan dan dapat mencerminkan perubahan kondisi pengendapan.
• Contoh: Lapisan batuan pasir yang bergradasi dari butiran kasar di bagian bawah
ke butiran halus di bagian atas.
• Tekstur Struktur Khusus: Melibatkan struktur khusus seperti laminasi, cross-bedding,
ripple marks, dan mud cracks yang memberikan petunjuk tentang arah aliran air dan
kondisi lingkungan pengendapan.
• Contoh: Cross-bedding dalam batuan pasir menunjukkan arah arus air pada saat
pengendapan.