5017231074 / A
1. Jelaskan tentang proses batuan sedimen dan lingkungan pengendapannya
Jawab : Proses terbentuknya batuan sedimen yakni dimulai dengan proses
terabrasi atau pecahnya batuan hingga mengendap menjadi batuan sedimen
sendiri yang dapat melalui beberapa cara yaitu dengan diendapkan di suatu
tempat atau melalui proses sedimentasi mekanik, dengan diuapkan yang
menyebabkan konsentrasi serta pengendapan dari larutan-larutan yang telah
jenuh atau proses sedimentasi kimiawi, proses-proses biokimia serta proses
biomekanik (proses sedimentasi organik), juga dapat terbentuk secara primer
dari magma atau melalui proses sedimentasi vulkanik. Batuan sedimen sebelum
terbentuk mengalami proses pemadatan serta pengompakan dari bahan lepas
atau endapan hingga akhirnya menjadi batuan sedimen yang utuh. Proses ini
kemudian dinamakan juga sebagai diagenesa.
Proses diagenesa sendiri dapat terjadi pada tekanan serta suhu atmosferik
sampai dengan suhu 300 derajat celcius dan juga tekanan 1 – 2 kilobar yang
berlangsung mulai dari sedimen mengalami penguburan hingga akhirnya
terangkat dan tersingkap kembali di atas permukaan lapisan atmosfer bumi.
Berdasarkan hal ini maka terdapat 3 macam diagnesa, seperti berikut :
1. Diagnesa Eogenik
Diagnesa ini sebagai diagnesa awal yang kemudian terjadi pada sedimen
di bawah permukaan air.
2. Diagnesa Mesogenik
Diagnesa ini merupakan diagnesa yang terjadi pada waktu sedimen
mengalami penguburan yang semakin dalam.
3. Diagnesa Telogenik
Merupakan diagnesa yang terjadi saat batuan sedimen kemudian
tersingkap kembali ke permukaan bumi yang diakibatkan oleh
pengangkatan serta erosi. Itulah berbagai macam diagnesa yang terjadi
pada batuan sedimen. Karena jenisnya yang beragam maka derajat
kekompakan batuan sedimen ini kemudian terdiri dari berbagai macam
serta bervariasi. Berbagai macam kekompakan dari batuan ini
diantaranya Bahan lepas atau loose materials, yaitu yang masih berupa
endapan ataupun sedimen. Pada tingkatan ini konsolidasi material
kemudian terjadi pada kondisi kering. Namun hal ini juga akan terurai
jika dimasukkan ke dalam air.
6. Lingkungan Karst:
Gua dan Formasi Karst: Batuan sedimen seperti batu kapur dapat
terbentuk di lingkungan gua dan formasi karst melalui proses pelarutan
dan pengendapan kalsium karbonat.
7. Lingkungan Vulkanik:
Saluran Vulkanik: Material vulkanik yang diendapkan dari letusan
gunung api dapat membentuk batuan sedimen, seperti tuf dan breksi
vulkanik.
2. Kimia (Chemical):
• Deskripsi: Batuan sedimen kimia terbentuk melalui proses pelarutan dan
pengendapan material kimia yang larut dalam air.
• Proses Utama:
- Pelarutan (Dissolution): Material kimia larut dalam air.
- Presipitasi (Precipitation): Material kimia yang terlarut diendapkan
kembali saat larutan menjadi jenuh.
- Diagenesis Kimia: Proses perubahan mineralogis yang terjadi setelah
pengendapan.
• Contoh Batuan: Batu gamping (limestone), evaporit (evaporite), dan batu
garam (rock salt).
3. Organik (Organic):
• Deskripsi: Batuan sedimen organik terbentuk dari sisa-sisa organisme
yang mati atau produk-produk organik.
• Proses Utama:
- Akumulasi Sisa Organisme: Sisa-sisa organisme seperti cangkang,
kerangka, dan tumbuhan mati mengumpul dan diendapkan.
- Diagenesis Organik: Proses transformasi material organik menjadi
batuan sedimen melalui diagenesis.
• Contoh Batuan: Batu kapur organik (organic limestone) dan batu arang
(coal).
4. Klasik (Lassic):
• Deskripsi: Batuan sedimen klasik terbentuk melalui proses-proses yang
melibatkan keterlibatan klas pada fase pelapukan dan pengendapan.
• Proses Utama:
- Pelapukan Klas: Proses pelapukan yang melibatkan fragmen-fragmen
klas.
- Transportasi dan Pengendapan Klas: Fragmen-fragmen klas diangkut
dan diendapkan dalam suatu lingkungan.
• Contoh Batuan: Batu breksi (breccia) dan batu konglomerat
6(conglomerate).
• Deskripsi: Mengacu pada proporsi dan sifat matriks atau bahan pengisi
di antara butir-butir atau fragmen dalam batuan sedimen.
• Komposisi Matriks: Menunjukkan jenis bahan yang mengisi ruang antar
butir, seperti lempung, kalsit, atau material lain.
• Porositas: Hubungan antara ruang kosong atau pori-pori di dalam
matriks.