Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH IDENTIFIKASI BATUAN

DISUSUN OLEH:
NAMA : THERESIA AYU TAULA’BI’
NIM : 1501453
KELAS : GEOLOGI A 2015

JURUSAN S1 TEKNIK PERMINYAKAN KONSENTRASI


GEOLOGI
STT MIGAS BALIKPAPAN
2016/2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Balikpapan adalah kota dimana terdapat banyak endapan sedimen yang berbeda-beda
tiap formasi. Kota Balikpapan secara geologi terdiri dari 3 formasi yang
mendasarinya yaitu : FormasiBalikpapan Bawah, Formasi Balikpapan Atas dan
Formasi Balikpapan Kampung Baru. Untukformasi Balikpapan Bawah dan
Balikpapan Atas terdiri dari batu pasir kwarsa dan lempungdengan sisipan lanau,
serpih, batu gamping dan batu bara, formasi tersebut berada didaerahperkotaan.
Dimana satuan batuan tersebut secara umur geologi berumur Miosen dan
telahmengalami tingkat pelapukan yang cukup tinggi dan mudah jenuh oleh air.
Untuk FormasiKampung Baru terdiri dari batu pasir kwarsa dengan sisipan lempung
lignit dan lanau danberumur pliosen. Adapun letak Formasi tersebut berada dibagian
Timur dari Kota Balikpapandan sebelah utara.
Hal ini dikarenakan Balikpapan termasuk dalam lingkup cekungan kutai yang
menjadi tempat sedimen terendapkan. Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk
dari hasil rombakan batuan sebelumnya contoh batuan beku dan batuan metamorf,
batuan sedimen klastik adalah salah satu jenis batuan sedimen yang mengalami
proses pelapukan, transportasi, dan deposisi (pengendapan) material sedimen. lalu
adanya proses litifikasi yaitu kompaksi dan sementasi yang menyebabkan material
sedimen menjadi batuan sedimen. Dari beberapa jenis batuan sedimen klastik, adapun
Batu lanau yang akan diidentifikasi.

1.2 Tujuan

1. Mengetahui sifat fisik Batu lanau


BAB II

DASAR TEORI

Banyak sekali jenis batuan yang ada di sekitar kita. Salah satu jenis batuan
yang ada di dunia ini adalah batuan sedimen. Di samping batuan sedimen ada pula
jenis batuan lain yakni batuan beku dan juga batuan metamorf. Namun pada
kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai batuan sedimen. Batuan sedimen
ini merupakan salah satu jenis batuan yang mana terbentuk sebagai hasil pemadatan
endapan yang berupa bahan lepas. Batuan sedimen atau sering juga disebut sebagai
endapan merupakan batuan yang terbentuk dari endapan bahan- bahan yang terbawa
oleh air ataupun angin. Ada lagi pengertian mengenai batuan sedimen yakni batuan
yang terbentuk karena adanya proses pembatuan atau litifikasi dari hasil proses
pelapukan dan juga erosi tanah. yang telah terbawa arus dan kemudian diendapkan.
Seorang ahli, yakni Hutton (1875) menyatakan bahwasannya batuan sedimen ini
merupakan batuan yang terbentuk oleh konsolidasi sedimen, sebagai material lepas,
yang terangkut ke lokasi pengendapan oleh air, angin, es dan juga longsoran
gravitasi, gerakan tanah atau juga tanah longsor. Selain terbentuk dari demikian,
batuan sedimen ini juga terbentuk oleh penguapan larutan kalsium karbonat, silika,
garam, dan juga material- material lainnya. Demikianlah yang disebut dengan batuan
sedimen.

Proses Pembentukan Batuan Sedimen

Batuan sedimen ini mengalami proses pemadatan dan juga pengompakan dari
bahan lepas (endapan) hingga menjadi batuan sedimen yang utuh. Proses ini
dinamakan sebagai diagenesa. Proses diagenesa sendiri dapat terjadi pada suhu dan
tekanan atmosferik sampai dengan suhu 300 derajat celcius dan juga tekanan 1 – 2
kilobar yang berlangsung mulai dari sedimen mengalami penguburan hingga
terangkat dan juga tersingkap kembali di atas permukaan lapisan atmosfer bumi.
Berdasarkah hal ini maka ada 3 macam diagnesa, yakni:

Diagnesa eogenik, yakni diagnesa awal yang terjadi pada sedimen di bawah
permukaan air.

Diagnesa mesogenik, yakni diagnesa yang terjadi pada waktu sedimen mengalami
penguburan yang semakin dalam.
Diagnesa telogenik, yakni diagnesa yang terjadi pada saat batuan sedimen tersingkap
kembali ke permukaan bumi yang disebabkan karena pengangkatan dan juga erosi.

Itulah berbagai macam diagnesa yang terjadi pada batuan sedimen. Oleh karena
diagnesa ini ada bermacam macamnya, maka derajat kekompakan batuan sedimen ini
juga ada berbagai macam atau bervariasi. Berbagai macam kekompakan dari batuan
sedimen ini antara lain:

Bahan lepas atau loose materials, yakni yang masih berupa endapan ataupun sedimen.

Padu atau indurated. Pada tingkatan ini konsolidasi material terjadi pada kondisi
kering. Namun hal ini akan terurai apabila dimasukkan ke dalam air.

Itulah beberapa jenis dari kekompakan yang terjadi pada batuan sedimen. Setelah kita
mempelajari kekompakan dari batuan sedimen, selanjutnya kita akan mempelajari
mengenai tekstur dari batuan sedimen.

Tekstur Batuan Sedimen

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya bahwasannya batuan sedimen ini


mempunyai tekstur yang bermacam- macam. Batuan sedimen ini dapat bertekstur
klastika ataupun non- klastika. Namun apabila batuannya sudah sangat kompak dan
apabila telah terjadi rekristalisasi atau pengkristalan kembali, maka batuan sedimen
ini memiliki tekstur kristalin. Batuan sedimen yang mempunyai tekstur kristalin ini
pada umumnya terjadi pada jenis batu gamping dan juga batuan sedimen yang kaya
silika yang sangat kompak dan juga keras.

*Itulah beberapa informasi mengenai batuan sedimen yang banyak terdapat di sekitar
kita. Sebagai batuan yang banyak terdapat di sekitar kita, batuan sedimen ini banyak
sekali kegunaannya, terutama untuk bahan bagunan atau untuk sebagai penghias
rumah maupun gedung- gedung saat ini. Demikianlah informasi mengenai batuan
sedimen yang dapat kita pelajar sehingga kita dapat membedakan jenis batuan ini
dengan batuan- batuan yang lainnya

Jenis- jenis Batuan Sedimen

Batuan sedimen klastika disebut juga dengan batuan sedimen detritus,


mekanik, eksogen yang merupakan batuan sedimen yang terdiri atas klastika- klastika
atau hancuran bebatuan yang mengendap secara alami atau mekanik oleh gaya
beratnya sendiri. Batuan jenis ini terbentuk sebagai hasil pengerjaan kembali atau
reworkin dari batuan yang sudah ada sebelumnya. Proses pengerjaan kembali yang
terjadi sebagai pembentukan batuan ini meliputi pelapukan, erosi, transportasi, dan
juga redeposisi atau pengendapan kembali. Untuk menunjang proses tersebut dapat
terjadi, diperlukan beberapa media yakni air, angin, es , dan juga efek gravitasi atau
beratnya sendiri. Khusus untuk media yang terakhir tersebut atau media gravitasi ini
sebagai akibat dari longsoran batuan yang telah ada sebelumnya. Yang perlu kita
ketahui dari kelompok batuan jenis ini adalah bahwa kelompok batuan ini bersifat
fragmental atau terdiri dari butiran- butiran atau pecahan batuan sehingga bertekstur
klastika. Contoh dari batuan sedimen klastika ini antara lain batu breksi, konglomerat,
batu pasir, dan juga batu lempeng. Batu breksi merupakan endapan krikil yang
bersudut tajam yang masih dekat dengan tempat asalnya. Batu konglomerat
merupakan endapan kerikil yang sudutnya membulat (sudut yang jauh terbawa aliran
sungai). Sedangkan batu pasir merupakan batuan endapan yang berasal dari fragmen
batuan yang berukuran 1/16 hingga 2 mili meter.

Batuan sedimen non- klastika. Selanjutnya kita akan membahas mengenai


jenis kelompok batuan non- klastika. Batuan non- klastika ini merupakan jenis batuan
sedimen yang terbentuk sebagai hasil penguapan suatu larutan atau pengendapan
material yang berada di tempat itu juga. Proses pembentukan batuan jenis ini bisa
terjadi dengan proses kimiawi, biologi ataupun organik, ataupun kombinasi antara
keduanya, yakni kombinasi antara kimiawi dan juga organik atau biologi. Proses
yang merupakan kombinasi dari keduanya ini disebut dengan biokomia. Proses
pembentukan batuan ini yang terjadi secara biologi atau organik merupakan prosen
pembentukan yang dilakukan oleh aktivitas alam tertentu yakni oleh tumbuhan
maupun binatang. Sebagai contoh dari proses pembentukan batuan ini secara organik
adalah pembentukan rumah binatang laut atau karang, terkumpulnya cangkang
binatang (fosil), dan terkuburnya kayu- kayuan sebagai akibat penurunan daratan
menjadi laut.

Batu lanau adalah batuan sedimen klastik menengah dalam komposisi


mineralnya antara batu pasir dan lempung. Sebuah batu pasir dapat terlihat memiliki
komponen yang berbeda yang terlihat jelas, sedangkan batulempung hanya dapat
terlihat menggunakan mikroskop. Berdsarkan pengamatan batu lanau ini memiliki
partikel partikel sangat halus, namun masih cukup besar untuk ukuran pasir.

Batu lanau merupakan yang masuk dalam sedimen, karena batu ini terbentuk
akibat dari litifikashi bahan rombakan batuan asal atau denudasi. Batuan asal dapat
dari batuan beku, metamorf, dan sedimen. Fragmentasi batuan asal tersebut di mulai
dari pelapukan mekanis maupun secara kimiawi, kemudian terosi dan tertranportasi
oleh aliran air menuju suatu cekungan pengendapan. Setaelah pengendapan
berlangsung, sedimen mengalami diagenesa yang dapat merubah sedimen menjadi
keras.

Batu lanau memiliki warna merah abu-abu, batu lanau ini memiliki jenis
batuan sedimen, oleh karena itu batu lanau ini memiliki struktur sama halnya dengan
batuan sedimen lainnya. Struktur batuan sedimen ini merupakan suatu kelainan dari
perlapisan normal, karena proses pengendapan dan proses keadaan energi
pembentuknya dan bahwa batu ini memilki sruktur masif .

Kemudian tekstur batu lanau ini terlihat dari beberapa hal. Tekstur dalam
batuan sedimen adalah suatu kanampakan yang berhubungan dengan, ukuran butir,
bentuk butir, dan susunannya. Butiran tersusun dan terikat oleh semen.

Batu Lanau ini memiliki ukuran butir arenit, denagn sortasi yang baik.
Sementara benyuk butir yang di miliki batuan ini adalah membundar, batu ini juga
memiliki kemas tertutup karena butiran batu lanau ini memiliki kemas tertutup karena
butiran saling bersentuhan satu sama lain, batuan ini memilki kekersan<2.

Lanau biasanya terbentuk dari pecahnya kristal kuarsa berukuran


pasir. Pemecahan secara alami melibatkan pelapukan batuan dan regolit secara
kimiawi maupun pelapukan secara fisik melalui embun beku (frost) dan haloclasty[
Proses utama melibatkan abrasi baik padat (oleh gletser), cair (pengendapan sungai),
maupun oleh angin Di wilayah-wilayah setengah kering produksi lanau biasanya
cukup tinggi. Lanau yang terbentuk secara glasial (oleh gletser) dalam bahasa Inggris
kadang-kadang disebut sebagai rock flour("bubuk batu") atau stone dust ("debu
batu"). Secara komposisi mineral, lanau tersusun dari kuarsa dan felspar.
BAB III

PEMBAHASAN

Hasil Identifikasi:
Jenis batuan adalah jenis batuan sedimen klastik, warna abu2 kecoklatan, dilihat
dari teksturnya didapati ukuran butir 1/64 - 1/256 (lanau), bentuk butir
membundar, kemas terbuka, sortasi baik, tidak terdapat semen, fragmen tidak ada,
matriks tidak ada, struktur masif, komposisi mineral terdiri dari mineral lempung
seperti kuarsa dan kaolinit, petrogenesanya terbentuk di daerah transisi.

Lokasi Penelitian : Balikpapan, Perumahan Sepinggan pratama.


Koordinat. (ploting menggunakan GPS)
X: 487466
Y: 9864864

Gambar Google Eart

Sample batuan yang diambil hanya berukuran kecil, kemas dari batuan terbuka
dikarenakan belum mengalami sementasi.
Gambar Batuan yang di identifikasi (batulanau)
BAB IV

KESIMPULAN

Dari hasil identifikasi batuan dapat disimpulkan bahwa batulanau adalah salah
satu jenis batuan sedimen klastik yang diendapkan di daerah transisi. Proses
transportasi batuan sedimen ini tertransportasi dari daerah yang lebih tinggi yang
menjadi media transportasinya adalah air.

Semakin transportasi menuju ke hilir maka arus yang di bawa oleh air adalah semakin
tenang sehingga endapan yang diendapkan adalah berukuran 1/16 - 1/256 mm
(lanau)..
DAFTAR PUSTAKA

http://geoyogi.wordpress.com

https://ilmugeografi.com/geologi/batuan-sedimen

Zakaria,Rizki 2013.Laporan praktikum Geologi fisik Balikpapan: STT


Migas

Fatmarani,rininta, ST.2011,Panduan praktikum Geologi fisik.Balikpapan:


STT Migas

https://id.wikipedia.org/wiki/Batulanau

Anda mungkin juga menyukai