Anda di halaman 1dari 19

Absolute dating in Geology

Yustina Yesisanita Yeyen


18/437322/PPA/05737
Think About It . . .

How old is Earth?


Para geolog menggunakan dua pendekatan berbeda, yaitu:

• Penanggalan relatif (relative dating) yang menempatkan berbagai peristiwa geologi dalam
urutan kronologis berdasarkan posisinya dalam rekaman data geologi.

• Penanggalan mutlak (absolute dating) menggunakan berbagai teknik dan hasilnya


dinyatakan dalam angka tahun sebelum sekarang. Yang paling lazim adalah penanggalan
radiometrik dengan menggunakan unsur-unsur radioaktif di dalam batuan.
Absolute Dating

Pada tahun 1896, Henri Bacquerel


(1852-1908) menemukan unsur
radioaktif di alam

• Pada tahun 1903, Pierre dan Marie Curie menemukan proses


peluruhan radioaktif.

Lord Rutherford (1871-1937) yang pertama kali


mengetahui kegunaan peluruhan radioaktif untuk
menentukan penanggalan geologis secara mutlak.
Radioaktivtas

Radioaktivitas adalah kemampuan inti atom yang tak-stabil


untuk memancarkan radiasi dan berubah menjadi inti stabil
Teori Radioaktivitas, dalam perkembangannya sebagai salah
satu media perhitungan umur fosil. Dalam hal ini adalah
dengan penggunaan radio-isotop.
Sebuah radioisotop memiliki atom dengan inti yang tidak
stabil. Inti tidak stabil secara alami meluruh. Saat inti
mengalami perluruhan, kehilangan proton, sehingga atom
menjadi unsur yang berbeda. Tingkat peluruhan disebut
paruh.

Waktu paruh: jumlah waktu yang diperlukan


untuk merubah separuh inti isotop, dengan cara
membandingkan jumlah atom unsur yang tersisa
(parent isotope) dengan atom unsur yang ln 2 0.69315
T1  
dihasilkan oleh proses peluruhan tersebut 2  
(daughter isotope).
Bagaimana dengan waktu paruh
radioisotop yang digunakan untuk
penanggalan batu?

Setelah bentuk batu, inti dari


radioisotop dalam batu mulai meluruh.
Saat mereka meluruh, jumlah yang asli,
atau induk, mengalami penurunan
isotop, sedangkan jumlah produk
peluruhan stabil, atau isotop anak akan
meningkat. Dengan mengukur jumlah
relatif antara induk dan anak isotop dan
mengetahui tingkat peluruhan,
ilmuwan dapat menentukan berapa
lama isotop induk telah meluruh. Ini
memberikan perkiraan usia batu.
Peluruhan radioaktivitas

• Peluruhan radioaktif ialah sebuah proses yang terjadi pada isotop unsur yang tidak
stabil untuk membentuk kestabilan baru dengan melepaskan emisi partikel.
Proses ini berlangsung secara otomatis tanpa adanya pemicu. Jadi pereaksinya
hanya satu, seringkali disebut dengan istilah parent dan produknya ialah berupa
emisi partikel dan unsur baru yang lebih stabil, disebut dengan daughter.

•Jumlah inti atom untuk meluruh setiap saat N bergantung pada jumlah inti
induk No untuk selang waktu peluruhan t, memenuhi persamaan:
N  N 0 e  t
Misalkan ada 10g isotop kobalt-
60 (60Co ) yang memiliki waktu
paruh 5,27 tahun. Maka setiap
5,27 tahun jumlah isotop 60Co
akan berkurang setengahnya,
seperti pada grafik:

Artinya, 5,27 tahun mendatang jumlah sample 60Co akan tersisa 5g,
kemudian dalam 10,54 tahun jumlah sample 60Co akan tersisa 2,5g dan
seterusnya.

Berdasarkan dari jumlah sample isotop yang terus mengalami


dN
penurunan dan N laju penurunannya, dapat ditentukan usia dari   N
dt
sample tersebut. Dari sini diperoleh persamaan:
Pada tabel di atas diperlihatkan isotop isotop Parent dan Daughter sebagai turunannya yang
umum dipakai untuk keperluan penentuan umur batuan :

dimana : t = umur batuan

1  D 
D= jumlah atom daughter hasil peluruhan

t  ln 1  P = jumlah atom dari parent isotop


  P   = konstanta peluruhan
(Konstanta peluruhan untuk setiap parent isotop adalah berelasi
dengan waktu paruhnya, t ½ dengan persamaan sebagai berikut
t ½ = ln2/λ.)
Radiometric Age

Radiocarbon dating
• Penanggalan Radiokarbon (Radiocarbon Dating), untuk penanggalan material organik dengan batas
maksimum 40.000 tahun, dengan menganalisis radioaktif pada isotop atom karbon (C).

• Karbon memiliki tiga isotop utama yaitu C-12, C-13, C-14, dan C-14 ini membentuk 99% dari atom.
Karbon C-14 ini diproduksi di bagian atas atmosfer saat nitrogen (N-14) berubah melalui dampak
pemboman radiasi kosmik (proton dipindahkan oleh neutron secara efektif mengubah atom nitrogen
menjadi isotop karbon). Isotop baru ini disebut radiokarbon (radioaktif yang tidak berbahaya). Setelah
melakukan reaksi nuklir, radiokarbon dengan cepat teroksidasi menjadi senyawa karbon dioksida (CO2).
Melalui daur karbon, manusia, tumbuhan, hewan, dan semua yang ada di permukaan Bumi selalu
memperoleh porsi 14-C. Ketika makhluk hidup mati, daur karbon ini berhenti, dan di situlah
penanggalan 14-C dapat dimulai. 14-C akan meluruh secara konstan dan spontan tanpa dipengaruhi
suhu, tekanan, dan zat kimia.
Jadi umur fosil dapat dihitung dengan menggunakan rumus

N0
t  T ( 2 log )
N (t )

• t = waktu yang udah lewat setelah organisme ini mati


• T = waktu paruh C-14(5.730 tahun)
• N0 = kadar C-14 atmosfer sekarang
• N(t) = kadar C-14 pada sampel
Rubidium-Strontium

• Rubidium-87 meluruh, dengan waktu paruh 48,8 miliar tahun, menjadi strontium-87. Strontium-87
adalah elemen stabil; tidak mengalami peluruhan radioaktif lebih lanjut. Strontium muncul secara alami
sebagai campuran dari beberapa nuklida, termasuk isotop stabil strontium-86.

• Ketika strontium-87 terbentuk, rasionya terhadap strontium -86 akan meningkat. Strontium-86 adalah
elemen stabil yang tidak mengalami perubahan radioaktif. Selain itu, tidak terbentuk sebagai hasil dari
proses peluruhan radioaktif. Jumlah strontium-86 dalam sampel mineral yang diberikan tidak akan
berubah. Oleh karena itu jumlah relatif rubidium-87 dan strontium-87 dapat ditentukan dengan
menyatakan rasio mereka ke strontium-86: Rb-87 / Sr-86 dan Sr87 / Sr-86

• Karena radioaktivitas, fraksi rubidium-87 berkurang dari nilai awal 100% pada saat pembentukan
mineral, dan mendekati nol dengan meningkatnya jumlah waktu paruh. Pada saat yang sama, fraksi
strontium-87 meningkat dari nol dan mendekati 100% dengan meningkatnya jumlah waktu paruh.
Potasium-argon

• Isotop radioaktif yang dapat digunakan untuk mengukur usia bahan non-organik (seperti batu) dan
bahan-bahan yang lebih tua (sampai miliaran tahun) adalah kalium-40, yang dapat ditemukan di batuan
vulkanik. Setelah batu vulkanik mendingin, kalium-40(40K) akan meluruh menjadi argon-40(40Ar)
dengan waktu paruh 1,25 miliar tahun. Dengan ratio ini memungkinkan untuk mengukur rasio 40K
terhadap 40Ar, tetapi metode ini kadang kurang tepat. Namun, pada 1960 para ilmuwan menemukan
satu cara bahwa jika sampel batu tersebut disinari dengan neutron, maka terjadi 40K berubah menjadi
Argon-39(39Ar), sebuah isotop tidak mudah ditemukan di-alam tapi lebih mudah untuk diukur.
Walaupun lebih rumit, proses ini menghasilkan pengukuran usia yang lebih tepat.
Uranium-Lead Dating

• Uranium merupakan unsur radioaktif yang secara alami memancarkan energi radioaktif dan mengalami
perubahan nomor atom dan jumlah neutron.

• Penanggalan karbon, mengandalkan acuan keberadaan isotop karbon-14


14
6C dan fakta bahwa unsur
12
penyusun makhluk hidup ialah Karbon 6C. Hal ini berbeda dengan metode Uranium-timbal yang

acuannya ialah Uranium-238 pada batuan dan fakta bahwa beberapa proses fosilisasi terjadi pada saat
erupsi gunung api..

• Sekarang permasalahan utamanya ialah Uranium-238 yang ada saat ini (dan bisa dianalisis) tidak
merepresentasikan jumlah pada saat terjadinya fosilisasi, karena sudah mengalami peluruhan
• Kita tentukan saja berdasarkan jumlah sisa Uranium-238 dan Pb-206 yang telah terbentuk di batuan
tersebut. Jadi secara umum, Uranium-238 yang ada di awal ketika dinosaurus terfosilkan dapat hitung
dengan persamaan:

238
U awal ( 238U t  206Pbt )e  t

Sehingga dengan mengetahui waktu paruh dari Uranium-238, kemudian menganalisa kandungan Uranium-
238 dan Pb-206 yang terkandung pada batuan di bagian fosil, kita akan dapat menentukan t, atau usia
dari batuan dan fosil tersebut.
Umur Bumi

• para ahli menentukan kemungkinan umur dari Sistem Tata Surya dan menghitung umur Bumi dengan
mengasumsikan bahwa Bumi dan benda-benda padat yang ada di dalam Sistem Tata Surya terbentuk
pada saat yang bersamaan dan sudah pasti memiliki umur yang sama pula. ini berdasrakan penagggalan
radioaktif.

• Batuan tertua yang berumur 3.5 milyar tahun dijumpai tersebar hampir disemua benua yang ada di Bumi
antara lain dijumpai di Acasta Gneisses di bagian Baratlaut Canada dekat Great Slave Lake berumur
4.03 milyar tahun dan di Greenland bagian barat pada batuan Isua Supracrustal, berumur 3.4-3.5 milyar
tahun. Batuan batuan tersebut diatas telah diuji beberapa kali melalui metoda penanggalan radiometrik
dan ternyata hasilnya tetap/konsisten. Dan lebih dari 70 meteorit dari berbagai jenis telah ditentukan
umurnya berdasarkan penanggalan radiometrik dan hasilnya menunjukkan bahwa meteorit dan sistem
tatasurya terbentuk 4.53 dan 4.58 milyar tahun yang lalu.


• Penentuan umur bumi tidak saja datang dari penanggalan batuan saja akan tetapi juga
mempertimbangkan bahwa bumi dan meteorit sebagai bagian dari satu sistem yang sama dimana
komposisi isotop timah hitam (Pb), terutama Pb207 ke Pb206 berubah sepanjang waktu sebagai hasil dari
peluruhan Uranium-235 (U235) dan Uranium-238 (U238).

• Para ahli kebumian sudah memakai pendekatan ini dalam menentukan waktu yang dibutuhkan oleh
isotop isotop didalam bijih timah hitam (Pb) tertua yang ada di Bumi, yang mana isotop isotop tersebut
jumlahnya hanya sedikit, untuk berubah dari komposisi asalnya, sebagai hasil mengukuran dari uranium
fase bebas pada besi meteorit (iron meteorites), terhadap komposisinya pada saat bijih timah hitam
tersebut terpisah dari selaput sumbernya. Hasil perhitungan ini dalam umur Bumi dan Meteorit serta
Sistem Tata Surya adalah 4.54 milyar tahun dengan tingkat kesalahan kurang dari 1 persen.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai