Anda di halaman 1dari 6

Nama : Laras Ashari Setiawan

NIM : 0705163038

Kelas : Fisika 2/VII

BAB I

PEMBAHASAN

1.1 Identitas Buku

Judul Buku : Physics Of The Earth


Penulis : Frank D Stacey dan Paul M Davis
Penerbit : Cambridge University Press
Tahun Terbit : 2008
Tebal Buku : 525 halaman

1.2 Ringkasan
Dalam buku “Physics Of The Earth” ini menulis tentang pemaparan ilmu geofisika
secara global, asal-muasal bumi dan kandungan dalam bumi. Di sini saya akan fokus
membahas bab 3 radioaktif, isotop dan penanggalan.
1. Pendahuluan radioaktif, isotop dan penanggalan
Peluruhan radioaktif pada isotop dapat terjadi secara alami dan digunakan untuk
mengukur usia meteor dan jejak evolusi. Prinsip dari penentuan usia peluruhan
radioaktif membutuhkan pengukuran yang tepat dari kelimpahan isotop. Metode
isotop ini sangat sensitif terhadap variasi yang sangat kecil dalam rasio isotop
elemen cahaya pada peristiwa radioaktivitas. Ernest Rutherford ialah penemu dari
manfaat isotop dan peluruhan radioaktif untuk membentuk Unsur-unsur bumi.
Rutherford mencatat bahwa unsur yang mempunyai nomor atom z, dimana
termasuk uranium (z = 92), isotop dengan massa atom genap biasanya lebih
berlimpah daripada yang memiliki massa atom ganjil. Dia menyimpulkan bahwa
235 238
U tidak pernah lebih dari U dan menggunakan fakta bahwa waktu paruhnya
235
(usia isotop) lebih pendek dari U. Energi panas bumi merupakan salah satu
energi yang berasal dari peluruhan radioaktif di pusat Bumi.
2. Peluruhan radioaktif
Laju peluruhan radioaktivitas dari suatu isotop dinyatakan dengan konstanta
peluruhan (λ), dimana probabilitas per satuan waktu partikel dalam inti atom akan
keluar melalui penghalang potensial yang mengikat ke nukleus. Dengan demikian
laju peluruhan N inti adalah sebanding dengan N :

Lalu menggabungkan nomor awal N0 pada waktu t = 0, sehingga dapat ditentukan


persamaan peluruhan :

Hubungan antara 𝜆 dan waktu paruh, 𝜏1/2 , dari isotop diperoleh dengan
mengganti N = N0 / 2 pada t = 𝜏1/2

Penangkapan K yang diambil ialah elektron dari terdalam (K) shell. Pada kasus ini
laju bergantung pada rapat massa lokal dari orbital elektron pada inti.
3. Waktu peluruhan usia 14C
14
Isotop C tergabung dalam vegetasi fotosintesis, sehingga material awal biologi
14
dapat diukur dengan menggunakan metode C. Cara mengukur usia suatu fosil
ialah dengan melihat jumlah dari 14C yang tersisa, biasanya 14C terdapat pada fosil
kayu atau tulang belulang.
4. Penanggalan Akumulasi: Usia K-Ar dan U-He
Rumus untuk mengukur konsentrasi D* dari produk daughter radioactive ialah

Tanda * yang digunakan pada D* untuk menunjukan jumah atau konsentrasi dari
daugther radioactive yang dihasilkan pada waktu t. Karena isotop yang sama dapat
dihasilkan secara tiba-tiba dari peluruhan dan non radiogenik maka harus membagi
pers (3.4) dengan pers (3.2) untuk menghilangkan N0.

Persamaan. (3.5) dapat digunakan langsung dalam penentuan usia satu fosil.

Persamaan (3.7) dapat digunakan untuk menentukan umur batuan dan mineral
dengan menghitung perbandingan unsur 40Ar/40K.
5. Reaksi Fisi
Penanggalan akumulasi lain yang sangat sederhana ada dalam prinsip reaksi fisi
spontan pada 238U. Setiap reaksi fisi menghasilkan hasil sepasang, ditandai dengan
bagian utama fragmen. Reaksi fisi adalah sebuah radiogenic daughter dimana tidak
ada kelimpahan awal (isotop) sehingga akumulasi awal dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan

λp merupakan konstanta peluruhan untuk reaksi fisi, dimana sangat kecil bila
dibandingkan dengan konstanta peluruhan total λ, dan T adalah jumlah reaksi yang
dapat terjadi pada 238U.
6. Penggunaan isokron: Penanggalan Rb-Sr
Metode penanggalan Rb-Sr adalah metode yang berguna untuk menentukan usia
87 86
batuan dan meteorit, berdasarkan peluruhan radioaktif Rb dan Sr. Dalam
praktiknya skema peluruhan harus memenuhi dua syarat.
(i) Sebuah batu harus memiliki beberapa mineral dengan rasio unsur induk-ke-
anak yang sangat berbeda dan harus dimungkinkan dapat dipisahkan.
(ii) Isotop non-radiogenik (referensi) dari elemen anak harus ada untuk
perbandingan.

Dalam kasus waktu Rb-Sr, kita dapat menulis ulang Persamaan. (3.5) dengan
N=87Rb dan D* =87Sr dan kemudian tambahkan strontium awal, 87Sr0,

Dibagi dengan banyaknya isotop 86Sr, maka persamaan isokron (waktu yang sama)

Usia sampel ditentukan dengan menganalisis beberapa mineral dalam beberapa


87
sub-sampel dari berbagai bagian sampel asli. Rasio Sr/86Sr untuk setiap sub-
87
sampel diplot terhadap rasio Rb/86Sr pada grafik disebut isokron. Jika ini
membentuk garis lurus maka sub-sampel konsisten, dan usianya mungkin dapat
diandalkan. Kemiringan garis menentukan usia sampel.

7. Metode U-Pb dan Pb-Pb


Metode ini berguna untuk memperkirakan umur batuan dengan menggunakan
uranium (U) yang meluruh menjadi timbal (Pb). Uranium memiliki dua deret
radioaktif, 238
U→206Pb dan 235
U→207Pb; masing-masing dirujuk ke isotop non-
radiogenik 204Pb.

235
Dalam persamaan diatas, U/238U = 1/137.9 hampir persis ada di semua bahan
alam, sehingga istilah kurung siku dalam persamaan. (3.15) adalah konstanta untuk
serangkaian sampel kogenetik. Dengan melihat perbandingan antara atom anak
(timbal) dan induk (uranium) dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin tua suatu
batuan, maka kadar timbalnya akan relatif lebih tinggi.
147
8. Sm-143Nd dan peluruhan lainnya
Metode ini berguna untuk menentukan usia batuan dan meteorit, berdasarkan
peluruhan radioaktif dari isotop samarium yang berumur panjang (147Sm) ke
neodymium (143Nd). Untuk menentukan usia batuan, dapat menggunakan metode
penanggalan isokron

9. Fraksinasi isotop
Fraksinasi isotop ialah proses yang mempengaruhi kelimpahan relatif isotop.
Biasanya, fokusnya ada pada isotop yang stabil dari elemen yang sama. Distribusi
kesetimbangan isotop antar senyawa berinteraksi dan menghasilkan keseimbangan
efek. Distribusi kesetimbangan isotop ditentukan secara kuantitatif dengan
meminimalkan energi bebas total suatu sistem (energi bebas HelmHoltz)

di mana U adalah energi internal dan S adalah entropi pada suhu T. U dan S
bergantung pada distribusi isotop. Jika kita memilih parameter yang mudah
digunakan p untuk mewakili distribusi ini, maka pada suhu T kondisi (𝛿𝐹/𝛿𝑝)𝜏 =
0

1.3 Kelebihan dan kekurangan buku physics of the earth bab 3 radioaktif, isotop dan
penanggalan
Kelebihannya :
1. Pembahasan teori lanjutan tentang radioaktif, isotop dan penanggalan dijabarkan
dengan lengkap di buku ini.
2. Rumus yang dipaparkan pada jenis-jenis radioaktif juga lengkap.
3. Buku ini dilengkapi dengan daftar pustaka sehingga buku ini tidak melanggar hak
cipta.

Kekurangannya :

1. Buku masih dalam bentuk bahasa Inggris sehingga orang yang tak fasih berbahasa
Inggris akan kesulitan untuk memahami isi buku ini.
2. Terdapat banyak istilah yang sulit untuk dipahami di buku ini (tidak ada penjelasan
mengenai makna dari istilah tersebut).
3. Teori dasar kurang dijelaskan dengan mendetail (buku ini tak cocok untuk orang
yang baru pertama kali mengenal fisika bumi).

Anda mungkin juga menyukai