Anda di halaman 1dari 27

OLEH :

GEOKIMIA UMUM

Disusun Oleh :

Wahyu Setiaji

111.140.005

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNIK MINERAL

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

YOGYAKARTA

2015
Geokimia
Geokimia adalah salah satu dari cabang disiplin ilmu geologi yang
mempelajari komposisi-komposisi kimia (bagian) dari bumi.
Kondisi atau keberadaan umur bumi dapat digambarkan dengan
peninjauan melalui peranan dari unsure radioaktif yang telah ditemukan.Salah satu
peluruhan yang dijadikan acuan dalam mendeteksi umur bumi ialah proses
peluruhan uranium-timbal.Dengan meninjau keadaan dari konstanta peluruhan dan
keberadaan uranium serta timbal yang ada pada saat ini maka proses peluruhan
uranium menjadi timbal dapat diketahui berapa lama proses peluruhannya terjadi.
Lamanya waktu dari proses peluruhan radioaktif ini lah yang bisa dijadikan dasar
keberadaan umur bumi.
Keberadaan mineral batuan yang ada dibumi menjadi hal yang sangat inti
untuk dibahas didalam geologi yang terkait banyak pembelajaran ,seperti
genesa,persebaran,hingga siklus dari batuan itu sendiri.Mineral batuan yang
banyak terdapat dibumi ,ternyata secara alamiah juga mengandung unsure dari
radioaktif yang juga sangat berpotensi mengalami peluruhan.Dapat dilakukan
kemungkinan penentuan umur dari suatu batuan dengan cara meninjau keberadaan
dari unsur radioaktifnya yang terkait dengan proses peluruhannya (dengan
perbandingan konstanta peluruhannya) maka penarikan atau penentuan umur
mineral sangat mungkin untuk diketahui dan dilakukan.
Hal yang sangat disayangkan,dengan kondisi bumi yang terus mengalami
berbagi situasi baik itu pergerakan lempeng,aktivitas vulkanik,serta pelapukan-
pelapukan yang sudah banyak terjadi yang menyebabkan batuan-batuan yang
tertua yang ada dibumi sudah banyak yang mengalami kehancuran atau bahkan
terdaur ulang (siklus batuan) yang menyebabkan keberadaan serta persebarannnya
tidak begitu bisa dipelajari.Hal tersebut yang menjadi kendala para ahli kebumian
untuk bisa mengetahui serta menentukan umur pasti dari planet bumi hanya
dengan cara mengidentifikasi batuan-batuan yang ada di bumi.

ISOTOP

Pengertian Isotop :
 Isotop merupakan atom-atom yang mempunyai nomor atom yang sama,
tetapi memiliki massa atom yang tidak sama (berbeda massa atom) atau
unsur-unsur sejenis yang memiliki jumlah proton sama, tetapi berbeda
jumlah neutronnya. Perbedaan massa atom dari isotop disebabkan oleh
perbedaan jumlah neutron dalam inti atomnya. Diketahui bahwa Nomor
atom merupakan identitas dari atom, sehingga setiap atom yang mempunyai
nomor atom yang sama maka unsurnya pun sama.

Dari sekian banyak isotop yang ada dialam mungkin oksigen bisa menjadi
contohnya, dialam ada beberapa atom-atom oksigen yang memiliki dan terdiri dari
tiga jenis atom oksigen yang memiliki besaran masa dari 16,17,dan 18.

16 17
Contoh lambang atomnya : 8 O, 8 O , 188 O
13 14 15
7N, 7N, 7N,
1 2 3
1H, 1H, 1H,

12 13 14
6C, 6C, 6C,
Isotop-isotop unsur ini dapat digunakan untuk menentukan massa atom relatif (Ar),
atom tersebut berdasarkan keterdapatan isotop dan massa atomnya.

Contoh :

Oksigen di alam terdiri dari 3 isotop dengan kelimpahan sebagai berikut :

Penggolongan Isotop

- Isotop stabil
Isotop stabil terdapat pada unsur H, C, O, dan S. Unsur-unsur ini ditemukan pada
spesies volatil atau fugitif dan pada fasa padatan. Isotopik ini sering ditemukan
pada unsur-unsur dengan berat atom yang rendah.Seiringtemperatur yang semakin
bertambah, fraksionasi isotop stabil akan mengalami fase penurunan.Derajat
fraksionasi isotop stabil menurun pada material yang dibentuk pada permukaan
bumi.
fraksionasi isotop memiliki cakupan :
- ikatan yang keterbentukannya oleh isotop ringan akan lebih mudah untuk
diputuskan ketimbang isotop berat.
- molekul-molekul isoto ringan cenderung bereaksi lebih cepat dibanding
isotop berat.
- Isotop ringan secara khusus akan mengalami pengayaan dalamm reaksi
kimia irreversibel.
Variasi isotopik (pengukuran) berkaitan denan fungsi dari faksionasi dan
komposisi isotopik awal dari materialnya,yang dapat memberikan beberapa
penjelasan berkaitan dengan :
> keadaan suhu dalam masa pembentukan batuan dan mineral (termasuk
kandungan fosil)
> Proses kimia dan fisika (pelapukan) yang berpengaruh pada batuan pada
saat proses genesanya
> Keterkaitan antara batuan dan jenis meteorit

-Isotop Oksigen
Keberadaan oksigen sebagai unsur yang memiliki persebaran yang
melimpah dikulit bumi yang memiliki tiga isotop yang relatif stabil
O16,O17,O18.Pada ratio isotop oksigen tingkat perbedaan yang terdapat didalamnya
dapat difungsikan untuk mengetahui arah pergerakan air,paleoklimatologi(iklim
purba),dan ozon serta karbondioksida,sedangkan pada keberadaan fosil
foramninifera isotop digunakan untuk memperkirakan temperature lingkungan
marine pada zaman purba.

-Isotop sulfur
32 33
Keberadaan isotop sulfur yang stabil dan berlimpah S (0.9502), S
(0.0075), 34S (0.0421) and 36
S (0.0002),perbedaan dalam perbandingan dariisotop
yang megandung sulfur ini difungsikan untuk mengetahui dan membahas tentang
keberadaan asal sulfur pada bijih dan kondisi suhu yang berkaitan dengan
pembentukan mineral yang mengandung sulfur.Mineral yang dianggap mewakili
kondisi sulfur pada zaman purba diantaranya adalah troilit dengan keadaan rasio
34
S/32S 22,21.

-Isotop Karbon
Keberadaan Isotop ini digunakan untuk mengetahui kondisi sirkulasi pada wilayah
marine.Karena pengaruh dari fotosintesis isotop karbon yang stabil akan
mengalami fraksionasi primer.Isotop karbon juga kan memperlihatkan perbedaan
isotopik pada sampel geokimia.Perbedaan yang terjadi bisa diakibatkan dari
aktivitas organisme dengan fraksionasi isotopik yang disebabkan oleh pengaruh
kinetik dan juga kemampuan eksis yang dimiliki unsur karbon .Ketika fraksionasi
kimia dari unsur ini termasuk dalam siklus geokimia fraksionasi isotpik juga kan
terjadi pada unsur ini,dan banyak dari fraksionasi ini berada pada posisi
kesetimbangan.
Keadaan kesetimbangan CO2 pada atmosfir dengan bikarbonat pada wilayah
perairan dinyatakan dalam persamaan H12CO3- (aq) + 13CO2 (g) = H13CO3- (aq) +
12
CO2 (g)

-Isotop Hidrogen
Fraksionasi yang terjadi pada isotop hidrogen merupakan fraksionasi yang terbesar
,hal ini bisa terjadi dikarenakan massa relatif antara dua isotop stabil 1H dan 2H
(deutrium, D ) lebih besar jika ditinjau dengan sampel isotop yang lain.Fraksionas
yang terjadi sekitar &)%-700% dan telah dicatat dalam sampel geokimia yang
pernah ditemukan.
-Isotop Lain
Dalam pemisahan sistem geokimia telah dilakukan penelitian terhadap
isotop H,C,O,dan S diketahui bahwa hasilnya unsur-unsur tersebut banyak
berguna dalam pemisahan sistem geokimia tersebut.Keberadaan isotop nitrogen
15
yang memperlihatkan perbedaan N sekitar 10 0/00diatas dan dibawah keadaan
standar atmosferik dari nitrogen,serta proses mekanismenya sampai saat ini
belum diketahui.Keberadaan berikutnya yaitu isotop silikon dengan tingkat
30
perbedaanpada Si sebesar 2 0/00 pada persebaran batuan beku dan persebaran
batuan sedimen.

Aplikasi Isotop
- Dalam Panas Bumi
Dalam eksploitasi dan eksplorasi panas bumi dan hal yang terkait
pengembangannya ,metode isotop ini memiliki peranan yang penting.Contoh
konkritnya adalah sebagai sumber informai yang penytng terkait dengan sifat
kimia pada fluida reservoir (aspek kimia),temperature reservoir,rasio uap-air yang
ada dalam reservoir,kesetimbangan kondisi mineral serta keterkaitan aspek-aspek
penyebab korosi pada mineral.Pada lapangan panas bumi yang sudah berlangsung
atau beroperiasi analisa aspek geokimia menjadi sangat dibutuhkan terkait dengan
proses produksi.Pendalaman teknisnya seperti :
-penentu untuk memperikirakan keadaan temperatur bawah permukaan (temperatur
reservoir) dengan penggunaan geotermometer kimia dan isotop.
-mengggambarkan dan mengidentifikasi keadaan sumber fluida panas bumi
(metode isotop alam).
Masih banyak lagi keterlibatan fungsi isotop ini,diantaranya terhadap aktivitas
pengeboran sumur produksi, dimana alisis geokimia dan isotop ini digunakan
untuk memperoleh informasi seperti,
- Keberadaab atau kondisi kedalaman (level) akuifer yang produktif dan
temperaturenya.
- Kondisi uap air serta kemungkinan keberadaam fluida (air) yang ada didalam
reservoir.
- Menganalisa kandungan air dan keterkaitannya dengan lingkungtan dan aktivitas
produksi.
- Memperkirakan scalling ,baik dalam analisa sumur produksi atau injeksi,maupun
peralatan yang digunakan dalam produksi .
- Terkait dengan fluida, mengkuantifikasi perubahan kualitas air dan uap
- Mengkuantifikasi perubahan dalam scaling
- Memantau proses pendidihan dalam akuifer produktif terhadap kondisi keluaran
sumur.

- Penggunaan Radio Isotop (dalam berbagai bidang)


Radioisotop dalam bidang Pertanian
Dalam bidang pemuliaan tanaman/pembentukan bibit unggul dapat dilakukan
dengan menggunakan radiasi. Misalnya, pemuliaan padi, bibit padi
diberiradiasi dengan dosis yang bervariasi, dari dosis terkecil yang tidak
membawapengaruh hingga dosis terbesar yang mematikan, (Biji tumbuh). Biji
yangsudah diradiasi itu kemudian disemaikan dan ditanam berkelompok
menurutukuran dosis radiasinya. Selanjutnya akan dipilh varietas yang
dikehendaki,misalnya yang tahan hama, berbulir banyak dan berumur pendek.

Dalam Bidang Biologi


Beberapa manfaat radioisotop dalam ilmu biologi:
- Radioisotop banyak digunakan dalam studi biologi molekuler seperti
menganalisis urutan basa DNA. Urutan basa DNA dapat ditentukan dengan
membaca autoradioaktivitas fragmen 卢 - fragmen polinukleotida pada gel
elektroforesis
- Radioisotop digunakan untuk mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis.
Radioisotop berupa C-14 atau O-18 atau keduanya dapat mengetahui asal usul
atom oksigen ( dari CO2 atau dari H2O) yang membentuk senyawa glukosa atau
oksigen yang terbentuk pada proses fotosintesis
- Mempelajari proses penyerapan air dan sirkulasinya di dalam batang tumbuhan
- Mempelajari pengaruh unsur-unsur hara selain unsure N, P dan K terhadap
perkembangan tumbuhan
- Memacu mutasi gen tumbuhan dalam upaya mendapatkan bibit unggul
- Isotop radioaktif seperti 3H, 14C, 32P, 35S, 86Rb, 125I dapat digunakan untuk
mengetahui aspek metabolik dalam sel, bakteri, yeast, tanaman, binatang, dan
manusia dalam mengurai sifat dasar pada materi genetik.

Dalam Bidang Pangan


Radioisotop juga dapat digunakan untuk pengawetan bahan makanan, diantaranya
adalah dengan cara menggunakan radiasi sinar gamma dari isotop Co-60 dan
pembekuan.
a. Pengawetan menggunakan radiasi sinar gamma
Radioisotop juga digunakan untuk radiasi bahan pangan seperti sayur dan buah-
buahan sebagai metode pengawetan.Radiasi dapat membunuh mikroorganisme
yang menyebabkan pembusukan makanan.Radiasi tidak mengubah warna, bentuk,
dan rasa makanan. Namuh hal itu tidak terbukti secara ilmiah. Tidak ada residu
radiasi dalam makanan setelah diradiasi sehingga makanan yang diawetkan dengan
radiasi cukup aman dikonsumsi.

b.Pengawetan dengan Pembekuan


Pada umumnya pembekuan produk pangan menggunakan teknologi pembekuan
(refrigerant) konvensional berbahan pendingin amonia atau di masa lalu
menggunakan freon-CFC (chloroflurocarbon) yang ternyata terbukti menjadi gas-
gas penyebab kerusakan ozon.

Bidang Hidrologi

Beberapa manfaat radioisotop dalam bidang hidrologi adalah:

- Penentuan Gerakan Sedimen di Pelabuhan dan Daerah Pantai

- Mendeteksi Zat Pencemar dalam Air

- Menentukan Kebocoran Dam atau Bendungan

- Mengetahui Gerakan Air Tanah

- Mengetahui Karakteristik Aliran Cairan di Sumur Minyak

- Pengukuran Debit Air Sungai


- Melakukan Studi Geothermal

- Teknik Gauging

Selain dengan teknik perunut radioisotop, dikenal pula teknik gauging. Dalam
teknik ini radioisotop digunakan sebagai sumber tertutup. Efek radiasi terhadap
system dapat mengetahui keadaan system tersebut. Penggunaan teknik gauging ini
antara lain untuk mengukur kandungan air dalam tanah, kepadatan tanah, aspal dan
beton. Teknik ini sangat luas pemakaianya dalam teknik sipil antara lain pondasi
bangunan, jalan raya, pembuatan tanggul dan lain-lain

- Penentuan Usia Fosil dengan Isotop Karbon


Radioisotop memiliki peran yang masih sulit digantikan oleh metode lain.
Radioisotop berperan dalam menentukan usia sebuah fosil. Usia sebuah fosil dapat
diketahui dari jejak radioisotop karbon-14. Ketika makhluk hidup masih hidup,
kandungan radioisotop karbon-14 dalam keadaan konstan, sama dengan kandungan
di atmosfer bumi yang terjaga konstan karena pengaruh sinar kosmis pada sekitar
14 dpm (disintegrations per minute) dalam 1 gram karbon. Hal ini dikarenakan
makhluk hidup tersebut masih terlibat dalam siklus karbon di alam. Namun, sejak
makhluk hidup itu mati, dia tidak terlibat lagi ke dalam siklus karbon di alam.
Sebagai akibatnya, radioisotop karbon-14 yang memiliki waktu paro 5730 tahun
mengalami peluruhan terus menerus. Usia sebuah fosil dapat diketahui dari
kandungan karbon-14 di dalamnya. Jika kandungan tinggal separonya, maka dapat
diketahui dia telah berusia 5730 tahun.
Dalam Bidang Industri

-Untuk Mendeteksi Kebocoran

Radioisotop digunakan untuk mendeteksi kebocoran pipa yang ditanam di dalam


tanah atau dalam beton. Isotop dimasukannya ke dalam aliran pipa, maka
kebocoran pipa dapat dideteksi tanpa penggalian tanah atau pembongkaran beton.
Radioisotop yang digunakan sebagai perunut untuk menguji kebocoran cairan/gas
dalam pipa misalnya sedikit garam 24NaCl di masukkan kedalam aliran pipa,
selanjutnya detektor geiger-Muller digerakkan mengikuti aliran pipa. Selanjutnya
Detektor akan menangkap radiasi pada pipa yang mengalami kebocoran.

- Untuk Menentukan Kehausan atau Keroposan Yang Terjadi pada Bagian


Pengelasan atau Logam

Jika bagian pengelasan atau logam ini disinari dengan sinar gamma dan dibalik
bahan itu diletakkan film foto maka pada bagian yang terdapat kehausan atau
kekeroposan akan memberikan gambar yang tidak merata.

- Untuk Mengetahui adanya Cacat pada Material

Pada bidang industri aplikasi baja perlu dianggap bahwa semua bahan selalu
mengandung cacat. Cacat dapat berupa cacat bawaan dan cacad yang terjadi akibat
penanganan yang tidak benar. Cacat pada material merupakan sumber kegagalan
dalam industri baja. Penyebab timbulnya cacat pada material, meliputi desain yang
tidak tepat, proses fabrikasi dan pengaruh lingkungan. Desain yang tidak tepat
meliputi pemilihan bahan, metode pengerjaan panas yang tidak tepat dan tidak
dilakukannya uji mekanik. Proses fabrikasi meliputi keretakan karena
penggrindaan, cacat proses fabrikasi dan cacad pengelasan. Kondisi operasi
lingkungan meliputi korosi. Untuk mengetahui adanya cacad pada material
makadigunakan suatu pengujian material tak merusak yang salah satunya adalah
dengan metode radiografi sinar gamma.

Teknik radiografi merupakan salah satu metode pengujian material tak-merusak


yang selama ini sering digunakan oleh industri baja untuk menentukan jaminan
kualitas dari produk yang dihasilkan. Teknik ini adalah pemeriksaan dengan
menggunakan sumber radiasi (sinar-x atausinar gamma) sebagai media pemeriksa
dan film sebagai perekam gambar yang dihasilkan. Radiasi melewati benda uji dan
terjadi atenuasi dalam benda uji. Sinar yang akan diatenuasi tersebut akan direkam
oleh film yang diletakkan pada bagian belakang dari benda uji. Setelah film
tersebut diproses dalam kamar gelap maka film tersebut dapat dievaluasi. Bila
terdapat cacad pada benda uji maka akan diamati pada film radiografi dengan
melihat perbedaan kehitaman atau densitas.

Pemilihan sumber radiasi berdasarkan pada ketebalan benda yang diperlukan


karena daya tembus sinar gamma terhadap material berbeda. Pada sumber
pemancar sinar gamma tergantung besar aktivitas sumber. Sedangkan pemilihan
tipe film sangat mempengaruhi pemeriksaan kualitas material. Film digunakan
untuk merekam gambar material yang diperiksa. Pemilihan tipe film yang
benarakan menghasilkan kualitas hasil radiografi yang sangat baik. Pada umumnya
kita mengenal dua macam jenis film, yaitu film cepat dan film lambat. Pada film
cepat butir-butirannya besar, kekontrasan dan definisinya kurang baik. Sedangkan
pada film lambat butir-butirannya kecil, kekontrasan dan definisinya lebih baik.
Penentuan jarak sumber ke film (SFD) juga mempengaruhi hasil kualitas film
radiografi. Penghitungan SFD yang tidak benar mempengaruhi tingkat kehitaman
atau density hasil film radiografi sehingga akan mempengaruhi tingkat sensitivitas
atau tingkat ketelitian.

- Mengontrol Ketebalan Bahan

Ketebalan produk yang berupa lembaran, seperti kertas film atau lempeng
logamdapat dikontrol dengan radiasi. Prinsipnya sama seperti diatas, bahwa
intensitas radiasi yang diteruskan bergantung pada ketebalan bahan yang dilalui.
Detektor radiasi dihubungkan dengan alat penekan. Jika lembaran menjadi lebih
tebal, maka intensitas radiasi yang diterima detektor akan berkurang dan
mekanisme ala akan mengatur penekanan lebih kuat sehingga ketebalan dapat
dipertahankan.

Bidang Kimia

- Radioisotop sebagai Perunut

Salah satu peran radioisotop adalah sebagai perunut. Teknik perunut dapat dipakai
untuk mempelajari mekanisme berbagai reaksi kimia esterifikasi, fotosintesis dan
kesetimbangan dinamis. Radiotracer (radionuklida perunut) adalah spesi kimia
yang mengandung radionuklida dan aktivitasnya dimonitor untuk mengikuti proses
kimia atau proses fisika, atau untuk menunjukkan posisi atau lokasi suatu zat kimia

Terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan radionuklida


perunut :

- Harus memiliki sifat kimia dan fisika yang sama dengan sistem yang
dipelajari.
- Radionuklida perunut harus memiliki waktu hidup yang cukup panjang
sehingga aktivitasnya dapat dideteksi dengan baik.

- Jenis radiasi yang dipancarkan harus menjadi pertimbangan terutama


kemampuan penetrasi dan kemudahannya untuk diukur.

- Mempelajari Reaksi Esterifikasi

Reaksi esterifikasi yaitu reaksi pembentukan suatu ester yang dapat dibentuk
dengan reaksi langsung antara suatu asam karboksilat dan suatu alkohol.
Esterifikasi berkataliskan asam dan merupakan reaksi yang reversibel. Asam
karboksilat bereaksi dengan alkohol membentuk ester dan air.

- Mempelajari Kesetimbangan Dinamis

Kesetimbangan dinamis kimia bersifat dinamis artinya bahwa dalam keadaan


setimbang reaksi tetap berlangsung dengan laju yang sama pada kedua arah. Hal
itu dapat dibuktikan sebagai berikut. Perhatikan kesetimbangan PbI2 聽(timbal (II)
klorida) padat dan
larutan jenuhnya yang mengandung Pb2+(aq) dan I-(aq).

- Analisis/Titrasi Radiometri

Analisis radiometri adalah cara analisis kimia untuk unsur atau zat tak radioaktif
dengan jalan penambahan zat radioaktif dan Analisis radiometri ini digunakan
untuk menentukan kadar zat yang sangat rendah dalam suatu campuran. Penentuan
kadar Ag+ ataupun Cl- dapat menggunakan radioisotop. Jika yang ingin ditentukan
kadar Cl- maka yang digunakan adalah Ag dalam bentuk radioisotop (110Ag+) dan
jika yang ingin ditentukan kadar Ag maka yang digunakan ion radioklor.
- Analisis Pengenceran Isotop

Analisis pengenceran isotop untuk menentukan kadar suatu zat dengan cara
menambahkan zat radioaktif yang sudah diencerkan ke dalam zat yang akan
ditentukan kadarnya.

- Analisis Aktivasi Neutron (AAN)

Analisis aktivasi neutron adalah adalah analisis unsur-unsur dalam sampel yang
didasarkan pada pengubahan isotop stabil oleh isotop radioaktif melalui pemboman
sampel oleh neutron atau proses pengaktifan neutron dapat diartikan juga sebagai
proses reaksi inti dimana unsur-unsur yang semula tidak radioaktif berubah sifat
fisikanya menjadi radioaktif sehingga dapat memancarkan radiasi. Analisis
pengaktifan neutron dilakukan untuk menentukan zat yang berkadar rendah dengan
cara menembak unsur yang dimaksud agar menghasilkan radioisotop dan
memancarakan sinar.

Bidang Kedokteran

-Ilmu Kedokteran Nuklir

Unsur radioisotop digunakan dalam bidang kedokteran untuk mendeteksi


penyakit ginjal. Caranya adalah ginjal pasien dihadapkan pada alat pencacah
Geiger. Sejumlah kecil radioisotop I-123 disuntikkan ke tubuh pasien. Setelah 5
menit ginjal yang sehat akan menyaring Iodium dari aliran darah. Kemudian dalam
20 menit akan menyampaikannya pada aliran air kencing sehingga perekam pada
pencacah Geiger akan menghasilkan informasi yang berupa kurva.Unsur
radioisotop juga digunakan dalam bidang kedokteran untuk mendeteksi terjadinya
penyempitan pembuluh darah. Sejumlah kecil radioisotop Na-24 disuntikkan ke
dalam tubuh pasien yang bermasalah dengan peredaran darah. Beberapa saat
kemudian aliran Na-24 dilacak dengan menggunakan alat pencacah Geiger.
Tempat aliran Na-24 terhenti merupakan tempat terjadinya penyempitan pembuluh
darah. Hal ini ditandai dengan angka hitungan yang rendah pada pencacah Geiger
- Ilmu Kedokteran Nuklir

Ilmu Kedokteran Nuklir adalah cabang ilmu kedokteran yang menggunakan


sumber radiasi terbuka berasal dari disintegrasi inti radionuklida buatan, untuk
mempelajari perubahan fisiologi, anatomi dan biokimia, sehingga dapat digunakan
untuk tujuan diagnostik, terapi dan penelitian kedokteran.
Bidang kedokteran dapat dibedakan menjadi 2 macam :

- Radiologi, yaitu aplikasi teknologi nuklir dalam bidang kedokteran yang


memanfaatkan sumber radiasi tertutup (sealed source) ataupun sumber radiasi yang
dibangkitkan dengan bantuan peralatan, misalnya penggunaan jarum berupa
sumber radiasi Co60, Ra226, sinar-X dan linear accelerator (linac).

- Kedokteran nuklir, yaitu aplikasi teknologi nuklir dalam bidang kedokteran


yang memanfaatkan sumber radiasi terbuka (unsealed source), misalnya
penggunaan sumber radioaktif I131, P32, Tc99m, dan lain sebagainya.

- Ilmu Kedokteran Nuklir Molekuler

Perkembangan disiplin ilmu baru yaitu ilmu kedokteran molekuler (moleculer


medicine). Beranjak dari konsep ilmu kedokteran molekuler, maka diagnosis,
terapi, dan pemantauan penyakit menjadi berdasarkan molekuler.Akan terjadi
perobahan cara pandang penyakit dari organ (organ oriented) menjadi molekuler
(moleculer oriented). Dengan keunikannya, ilmu kedokteran nuklir akan banyak
bersinggungan dengan ilmu kedokteran molekuler.

Bahaya Pemanfaatan Radioisotop Dalam Teknologi

Penggunaan radioisotop, di samping mendatangkan banyak manfaat, juga dapat


mendatangkan masalah. Masalah yang dihadapi sekarang ini di antaranya, masalah
pengontrolan dan pembuangan limbah nuklir. Pembuatan persenjataan nuklir dari
negara-negara maju maupun negara yang berkembang yang tidak dikontrol akan
membahayakan bagi kehidupan. Misalnya dengan terjadinya perang antarnegara
yang menggunakan persenjataan nuklir. Di samping itu pembuangan sampah
nuklir yang berasal dari reaktor atom akan menjadi masalah jika dibuang
sembarangan, karena limbah tersebut masih bersifat radioaktif. Radiasi yang
dipancarkan akan membahayakan lingkungan sekitarnya.

Seseorang yang mendapat sinar radiasi dalam waktu yang lama akan menyebabkan
timbulnya penyakit di dalam tubuh, di antaranya kanker, leukimia, dan gangguan
saraf. Hal ini dikarenakan radiasi sinar radioaktif dapat menyebabkan perubahan
pada sel-sel tubuh. Kondisi ini biasanya terjadi karena pemanfaatan radioisotop
dalam teknologi dengan dosis yang berlebihan.

Keberadaan senjata nuklir menjadi hal yang dilematis, bisa mendatangkan hal
positif namun jika disalah gunakan atau dijadikan senjata maka akan menjadi alat
pemusnah yang sangat luar biasa mematikan,Sebuah senjata yang dimana
mendapat tenaga dari reaksi nuklir dan mempunyai daya pemusanah yang dahsyat.
Sebut saja bom nuklir yang mampu meluluh lantakkan kora Hiroshima dan
Nagasaki. Waktu itu bobot nuklir yang dijatuhkan amerika serikat pada masa
perang dunia II adalah 20 kilo (ribuan) ton TNT, Sedangkan bom nuklir sekarang
memiliki daya ledak lebih dari 70 mega(jutaan) ton TNT.Pada masa ini(masa
modern) negara berlomba-lomba mengembangkan senjata yang mematikan yaitu
bom nulklir. Bayangkan saja jumlah energi yang dilepaskan oleh pembelahan bom
dapat berkisar dari sekitar satu ton TNT ke sekitar 500.000 ton (500 kilotons) dari
TNT. Jika negara pembuat bom nuklir sebut saja Amerika Serikat, Rusia, Britania
Raya (Inggris), Perancis, Republik Rakyat Tiongkok, India, Korea Utara dan
Pakistan terjadi sebuah perselisihan atau pertikain dan akhirnya perang besar-
besaran dengan menggunakan bom nuklir masihkah umat ada populasi manusia
dibumi ini ? (termasuk masalah sosial yang serius dalam bernegara)

- Dampak Radiasi Nuklir

- Efek paparan radioaktif akan membuat rambut menghilang dengan cepat bila
terkena radiasi di 200 Rems atau lebih. Rems adalah merupakan satuan dari
kekuatan radioaktif.

- Sel-sel otak akan rusak secara langsung bila terkena radiasi berkekuatan 5000
Rems atau lebih. Seperti juga halnya jantung, radiasi membunuh sel-sel saraf dan
pembuluh darah dan dapat menyebabkan kejang dan kematian mendadak.

- Dalam beberapa jumlah tertentu, yodium radioaktif dapat menghancurkan


sebagian atau seluruh bagian teroid.

- Ketika seseorang terkena radiasi sekitar 100 Rems, jumlah limfosit darah akan
mulai berkurang, sehingga korban lebih rentan terhadap infeksi. Gejala awal itu
mirip seperti penyakit flu. Menurut dari data saat terjadi ledakan Nagasaki dan
Hiroshima, menunjukan gejala yang dapat bertahan selama sepuluh tahun dan
mungkin memiliki risiko jangka panjang seperti leukimia dan limfoma.
- Jika seseorang terkena dampak radiasi berkekuatan 1000 sampai 5000 Rems
akan mengakibatkan kerusakan langsung pada pembuluh darah dan dapat
menyebabkan gagal jantung dan kematian mendadak.

- Radiasi dengan kekuatan 200 Rems maka akan menyebabkan kerusakan pada
lapisan saluran usus dan dapat menyebabkan mual, muntah dan diare berdarah.

- Radiasi akan merusak saluran reproduksi cukup dengan kekuatan di bawah 200
Rems. Dalam beberapa jangka waktu panjang, korban radiasi nuklir akan
mengalami kemandulan.

Geokronologi dan Peluruhan Radioaktif


Geologi sebagai ilmu yang membahas pembelajaran utamanya yang selalu
berkaitan dengan dinamika kebumian,berarti juga harus mau dan mampu untuk
berbicara tentang kurun waktu (geologi) .Segala hal yang terkait dengan bumi baik
itu berupa proses yang panjang atau pun yang relatif singkat,semua menjadikan
pembahasan tentang waktu (rentetan peristiwa geologi) adalah hal yang mutlak dan
harus didalami.

Defenisi Geokronologi :

Geokronologi merupakan ilmu untuk menentukan umur absolut batuan,


fosil, dan sedimen, dalam suatu tingkat ketidakpastian tertentu yang melekat dalam
metode yang digunakan. Berbagai macam metode penentuan umur digunakan oleh
ahli geologi untuk mencapai hal tersebut. Dengan pembahasan tentang
geokronologi dapat diketahui urutan secara runtut berbagai proses geologi, namun
tidak dapat diketahui secara pasti kapan proses tersebut terjadi di masa lampau, dan
hanya dapat mengetahui umur relatif yang dipergunakan unutuk menentukan
urutan kejadian pembentukan batuan. Selain itu juga dapat mengetahui sejarah
geologi bumi, dan mengetahuiumur dari fosil yang terbentuk di bumi.

Dalam penentuan umur segala hal yang terkait dengan kebumian dari
peristiwa yang terjadi dahulu hingga yang terjadi saat ini(batuan,kandungan fosil)
para ahli banyak menggunakan penentuan umur dengan menggunakan rentan
waktu geologi atau sering disebut umur geologi (geology time scale).

Masing-masing zaman pada skala waktu geologi biasnya ditandai dengan


suatu peristiwa atau gejala alam tertentu yang menjadi cirri khas pada zaman
itu.Contohnya ialah Pada pertengahan zaman Karbon, terangkatnya benua dan
perkembangbiakan tumbuhan darat yang sangat pesat telah menyebabkan
perubahan musim dan gradien temperatur yang sangat besar serta terbentuknya
lingkungan rawa-rawa di dataran rendah,sehingga pada masa ini lah cikal bakal
persebaran batubara menjadi sangat tinggi.

Penetapan waktu geologi secara prinsip ada dua macam, yaitu penetapan
waktu secara nisbi dan penetapan waktu secara absolut (dengan radioaktif). Inti
dari penanggalan relatif atau nisbi adalah pengkaitan antara peristiwa geologi atau
proses geologi yang pernah terjadi dan memiliki umur yang lebih tua dari proses
geologi saat ini (pernah terjadi pada masa lampau).Untuk pemahaman tentang
penanggalan secara nisbi ini digunakan beberapa konsep dari hukum-hukum
stratigrafi diantaranya adalah :

 Uniformitarianism
Hukum ini dikenal dengan kalimat “the present is the key to the past” , yang
artinya peristiwa (geologi) yang terjadi pada masa sekarang dahulu pernah
terjadi juga peristiwa geologi yang sama (James Hutton)

 Horizontality
Pada keadaan normal lapisan batuan pada umumnya akan terendapkan pada
posisi horizontal didasar cekungannya dan sejajar dengan bentuk
permukaan bumi.

 Cross Cutting Relationship

Perpotongan antar lapisan batuan , dimana lapisan yang memotong umurnya


lebih muda dari yang dipotong.Dalam hal ini yang memotong tubuh
perlapisan batuan tidak hanya berupa lapisan batuan yang lebih muda saja,
melainkan bisa dalam bentuk rekahan, atau proses pembentukan sungai.

 Funal Succession

Hukum ini mebahas tentang korelasi antara lapisan batuan yang dapat
ditinjau dari keberadaan atau persebaran kandungan fosilnya.

 Hukum Inklusi

Apabila suatu fragmen batuan masuk kedalam tubuh batuan lain sebagai
inklusi,maka batuan yang menjadi inklusi tersebut berumur lebih tua.

Berdasarkan pemanfaatan hukum-hukum tersebut maka sebagai hasilnya


dapat diketahui urutan kejadian dari bebatuan yang ada di suatu tempat, sehingga
urutan posisinya dapat digambarkan dengan baik.
Skala waktu absolut (mutlak) memperhatikan beberapa aspek yang menjadi
pertimbangan dalam penentuan umur geologinya, dan diharapkan memiliki
kisaran penentuan umur yang relatif lebih akurat ketimbang secara nisbi.

Diantara hal yang diperhatikan yaitu :

 Kecepatan dari proses sedimentasi

 Kadar garam dalam samudera

 Aspek Paleontologi

Pembasan peristiwa dari zaman ke zaman dengan pendekatan deology


time scale (waktu geologi).

 Cara radioaktif

Dengan menganaslisa unsure-unsur radio aktif didalam batuan

 Konsep varva de geer


Peluruhan Radio Aktif
Defenisi :

 Peluruhan radioaktif adalah kumpulan beragam proses di mana sebuah inti


atom yang tidak stabil memancarkan partikel subatomik (partikel radiasi(
elektromagnetik ) ).

Fenomena ini dapat menyebabkan salah satu unsur untuk berubah menjadi
yang lain dan peristiwa ini juga berkaitan dengan keadaan kestabilan daari panas
inti bumi.Kegunaanya juga sangat kompleks diantaranya keterkaitan dengan tenaga
nuklir, dalam pengobatan, dan dalam penanggalan sampel organik dan geologi. Inti
atom yang tidak stabil dikatakan mengalami peluruhan, yang berarti bahwa mereka
kehilangan sebagian dari massa atau energi untuk mencapai keadaan lebih stabil,
energi yang lebih rendah. Proses ini paling sering terlihat pada unsur yang lebih
berat, seperti uranium.Diperkirakan bahwa panas dari peluruhan unsur-unsur
radioaktif memiliki kemampuan mempertahankan suhu yang sangat tinggi dari inti
bumi, yang akan menjaganya agar tetap dalam keadaan cair, yang sangat penting
untuk pemeliharaan medan magnet yang melindungi planet ini dari kerusakan
radiasi. beberapa jenis peluruhan radioaktif, termasuk peluruhan alpha, beta, dan
gamma.
Partikel bermuatan dan energi yang dipancarkan selama peluruhan radioaktif
dapat membahayakan makhluk hidup, tapi tiga jenis peluruhan radioaktif tidak
sama berbahaya. Itu karena mereka berbeda dalam seberapa jauh mereka dapat
melakukan perjalanan dan apa yang bisa mereka tembus.

Geokimia Isotop
Istilah "isotop" diciptakan oleh Soddy (1914) mendefinisikan dua atau lebih
zat massa yang berbeda menduduki posisi yang sama di tabel periodik
unsur.Hipotesis soddy ini diadopsi untuk menjelaskan ketidak jelasan pada posisi
relatif dari tiga pasangan elemen (Ar-K, Co-Ni, dan Te-I) pada tabel periodik.

Sedangkan geokimia isotop merupakan suatu aspek geologi yang berdasarkan


penelitian kandungan relatif dan absolut dari elemen serta isotopnyayang ada di
bumi. Secara umum, bidang ini dibagi menjadi dua cabang yaiutu geokimia isotop
stabil dan radiogenik.

eksplorasi geokimia :

Eksplorasi geokimia adalah suatu metode yang mengkonsentrasikan pada


pengukuran kelimpahan, distribusi, dan migrasi unsur-unsur bijih atau yang
berhubungan dengan bijih dengan tujuan mendeteksi endapan bijih.Dalam artian
yang sederhana ialah pengukuran secara sistematis satu atau lebih unsure yang
memiliki konsentrasi abnormal dari unsure tertentu serta kontras dengan keadaan
dilingkungannya.

Propeksi/Eksplorasi geokimia terbagi atas dua metode ,diantaranya :

 Pola dispersi mekanis (untuk mineral relatif stabil di permukaan bumi seperti
Au, Pt, Cr),Banyak terdapat didaerah dengan kondisi pelapukan kimiawi
yang terbatas.

 Pola disperse kimiawi,pola ini terdapat dan banyak dijumpai pada endapan
bijih yan tererosi ataupun yang tidak tererosi,serta yang lapuk maupun yang
fresh.Pola ini tidak memiliki kenampakan yang begitu jelas dikarenakan
kondisi mineralogi yang berbeda pada endapan bijihnya,terdispersi dalam
larutan,ada kemungkinan tersembunyi atau terpengaruh mineral
lain,teradsorbsi atau bercampur dengan material organik.
Daftar Pustaka

Ottenelo, Giulio. 1997. Principles of Geochemistry. Amerika

Anonim. 2014. (https://id.wikipedia.org/wiki/Peluruhan_radioaktif dikases pada


28 Oktober 2015)

Adnhortya. 2012. (http://adnorthya.blogspot.sg/2012/04/geokronologi.html


diakses pada 28 Oktober 2015)

Lina, H. 2012. (http://www.academia.edu/10211260/Geokimia_Isotop diakses


pada 28 Oktober 2015)

Anonim.2015. (http://forumgeologiststudy.blogspot.co.id/geokronologi.html
diakses pada 29 Oktober 2015)

Anonim. 2015. (https://id.wikipedia.org/wiki/Isotop diakses pada 28 Oktober


2015)

Anonim. 2015. (http://fungsi.web.id/2015/10/pengertian-dan-jenis-peluruhan-


radioaktif.html diakses pada 29 0otober 2015)

Anda mungkin juga menyukai