Anda di halaman 1dari 19

NAMA NPM JURUSAN TUGAS

: KUKUH DIALOSA : 1215051030 : TEKNIK GEOFISIKA : GEOLOGI DASAR

WAKTU GEOLOGI DAN METODE PENENTUAN UMUR GEOLOGI

Waktu adalah satuan yang didasarkan atas suatu daur (siklus) dari suatu gejala perputaran bumi terhadap matahari. Kapan waktu itu dimulai? Sampai sekarang belum banyak diketahui oleh para pakar. Ada pula orang mengatakan bahwa waktu berupa periode selama suatu proses berlangsung, terjadi perubahan-perubahan, atau suatu rangkaian suatu peristiwa-peristiwa yang tidak dapat diubah lagi. Waktu memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, dalam ilmu pengetahuan, termasuk dalam geologi. Dan karena begitu pentingnya mengetahui waktu, manusia berusaha menciptakan alat pengukur waktu. Mengingat pentingnya waktu, maka para ahli geologi berusaha menaksir dan menghitung bumi, umur unit-unit batuan, dan semua kejadian yang berhubungan dengan bumi. Waktu dalam geologi diperhitungkan sejak terbentuknya bumi sekitar 450 juta tahun yang lalu. Satuan waktu dalam geologi adalah juta-tahun.

1. Umur Relatif

Pengertian relatif dalam waktu geologi menunjukkan bahwa dalam mengemukakan umur suatu lapisan bautan atau unit-unit batuan, belum dinyatakan secara tegas dengan menggunakan skala waktu melainkan hanya membandingkan mana yang lebih tua dan mana yang lebih muda. Umur relatif didasarkan pada material bumi (batuan, fosil, sedimen) atau kejadiankejadian yang berlangsung dibumi, dinyatakan dengan dua cara yang berbeda. Pertama, dengan membandingkan material bumi, yang satu lebih tua atau lebih muda dibandingkan dengan yang lainnya. Umur relatif material bumiatau kejadian-kejadian di bumi merupakan perbandingan umur yang satu dengan yang lainnya. Ada beberapa metoda yang umum dipergunakan metode yang paling sering dipergunakan dan umum adalah paleontologi dan mikropaleontologi. Cara ini dilakukan dengan mengidentifikasi fossil indeks atau himpunan fossil yang terdapat dalam batuan, dan diperoleh umur relatif bumi. Beberapa metode lain yang digunakan dalam menentukan umur geologi adalah sebagai berikut ;

1.1 Superposisi

Superposisi (superposition), dapat diartikan kedudukan diatas. Metode ini digunakan umur relatif batuan sedimen yang belum mengalami gangguan, baik oleh pelipatan ataupun dari erosi.

1.2 Intertonguing

Intertonguing adalah batuan yang paling memasuki/menembus satu sama lain. Dua macam batuan sedimen, misalnya sandstone dan shale yang berbentuk dari bahan yang berbeda dan lingkungan yang berlainan pada suatu lapisan, saling memasuki karena mengalami proses geologi. 1.3 Intrusi

Intrusi merupakan masuknya magma kedalam batuan kerak bumi kemudian membeku di dalam. Batuan beku tersebut disebut batuan intrusi. Dalam hal demikian ditafsirkan bahwa batuan intrusi umurnya lebih muda daripada batuan yang dimasuki.

1.4 Deformasi

Deformasi adalah unit batuan yang mengalami perubahan formasi karena adanya proses geologis, seperti pelipatan, patahan.

1.5 Metamorfisme

Metamorfisme adalah batuan yang telah mengalami perubahan bentuk. Dalam hal yang demikian dapat ditafsirkan bahwa batuan-batuan metamorf umurnya lebih muda dari pada batuan asalnya.

1.6 Perubahan Binatang

Perubahan binatang dapat diartikan pergantian dalam binatang. Setiap lapisan biasanya mengandung fossil dengan karakteristik sendirisendiri manurut tempat dan waktu organisme itu hidup. Dengan bantuan fossil yang dikandungnya dapat menunjukkan kepada kita umur dari masing-masing lapisan tersebut. Atau katakanlah didasarkan pada perkembangan evolusi kehidupan, dimana spesies tertentu akan

digantikan oleh spesies berikutnya setelah melewati interval waktu tertentu.

1.7 Horizonasi Tanah

Tanah sebagai bagian integral dari sistem bumi juga mengalami perkembangan. Terbentuknya lapisan/horizon atas maupun bawah merupakan suatu proses panjang. Karena itu banyaknya horizon tanah dapat dijadikan indikasi umur tanah.

. 2. Umur Absolut

Istilah absolut atau mutlak menunjukkan bahwa para pakar telah melangkah lebih maju dengan menyatakan umur suatu lapisan batuan secara tegas, yaitu dengan menggunakan skala waktu yang kita kenal sehari-hari seperti tahun dan sebagainya. Umur absolute dinyatakan dalam satuan waktu, ditentukan dengan melakukan perhitungan alamiah. Hal ini mungkin lebih mudah

dipahami jika kita menyadari bahwa pengukuran yang kita lakukan setiap saat dengan usaha yang sangat teliti masih mengalami kesalahan-kesalahan. Beberapa metode pengukuran absolut akan dibicarakan berikut ini secara singkat, dari yang paling sederhana sampai yang paling modern.

2.1 Pendinginan Bumi

Umumnya para pakar astronomi pada abad XIX percaya bahwa bumi berasal dari kabut panas yang kemudian mengalami pemadatan akibat pendinginan. Atas dasar pandangan tersebut maka para pakar fisika pada akhir abad itu mempelajari dengan seksama bagaimana proses pendinginan tersebut berlangsung sehingga dapat diperkirakan lamanya waktu yang dibutuhkan bumi dari keadaan yang mula-mula sampai ke keadaan sekarang ini.

2.2 Kadar Garam Air Laut

Penetapan umur melalui pengukuran kadar garam pada air laut didasarkan pada pandangan bahwa garam yang terkandung di dalam laut asalnya dari daratan yang terbawa oleh air sungai. Kemudian para

ahli menghitung jumlah keseluruhan garam yang terbawa oleh air sungai ke laut setiap tahunnya, sehingga dengan mengetahui berapa kadar garam air laut sekarang umur atau kapan proses tersebut mulai berlangsung dapat di hitung.

2.3 Tingkat Sedimentasi

Metode ini dapat digunakan mengukur umur batuan sedimen yang belum mengalami gangguan seperti pelipatan, patahan, dan erosi. Dengan cara ini tebal lapisan seluruhnya diukur, demikian pula tingkat sedimentasi setiap tahun dihitung.

2.4 Tingkat Erosi

Pada prinsipnya pengukuran ini identik dengan metode pengukuran sedimentasi yaitu tebal lapisan yang tererosi dihitung, demikian juga tingkat erosi rata-rata tiap tahun diukur.

2.5 Lingkaran Pertumbuhan Batang

Pengukuran lingkaran pertumbuhan atau sering disebut dengan lingkaran tahun (Growth Rings). Pada pohon-pohon tertentu akan terlihat dengan jelas lingkaran pertumbuhannya setiap tahun, dimana pada musim pertumbuhan akan berbentuk lingkaran tersebut, tetapi pada masa istirahat tidak akan terbentuk.

2.6 Radioaktif

Pengukuran umur berdasarkan radioaktif merupakan pengukuran yang dianggap paling cangggih karena dengan alat ini manusia dapat mendeteksi umur jutaan bahkan milyaran tahun yang silam. Metode ini dianggap yang paling baik yang dimiliki sampai sekarang ini, untuk mengukur umur mutlak bumi. Unsur radioaktif sifatnya stabil, sehingga berusaha mencapai kestabilannya dengan jalan memancarkan sinarnya berupa partikel-partikel sinar alpha, beta, dan gamma.

2.7 Penetapan Bercak Radioaktif

Penetapan umur berdasarkan bercak pada radioaktif disebut pula dengan fission-Track Dating (penentuan umur lewat bercak-bercak yang dihasilkan oleh radioaktif).

Isotop dan Absolut Pentarikan

Isotop adalah atom dari unsur yang sama tetapi memiliki jumlah neutron yang berbeda pada intinya. Neutron adalah bagian dari inti atom yang tidak bermuatan tetapi mempunyai berat (bobot). Pada umunya isotop-isotop unsur kimia di bumi bersifat stabil, cenderung tidak berubah. Dengan memancarkan sinarnya antara lain sinar alpha yaitu inti aton helium yang mengandung 2 neutron dan 2 proton, sehingga bermuatan positif. Sinar beta yaitu partikelpartikel elektron yang bermuatan negatif, dengan kecepatan sedikit di bawah kecepatan cahaya sehingga mampu menembus 1.000 lembar kertas. Dan sinar gamma yaitu radiasi energi berupa gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang sangat pendek. Berikut ini akan diuraikan secara garis besar beberapa metode radioaktif dalam pengukuran unsur mutlak umur bumi.

3.1 Uranium

Metode uranium sering disebut dengan lead system (metode uraniumtimah hitam). Unsur radioaktif uranium terdiri atas dua isotop yaitu uranium dengan isotop 238 (U 238) dan uranium 235 (U 235). Dengan menghitung berapa kadar timah hitam yang terbentuk dan berapa kadar uranium yang masih sisa di dalam batuan, para ahli dapat menghitung umur batuan yang mengandung unsur radioaktif tersebut.

3.2 Metode Potassium

Metode ini sering disebut peluruhan Argon (K 40 Ar 40). Metode ini diketemukan tahun 1948, dan banyak digunakan karena unsur radioaktif ini banyak terdapat di dalam batuan beku dan batuan metamorf. Dengan membandingkan jumlah Kalium 40 yang masih sisa dalam batuan dan Argon 40 yang terbentuk, maka umur batuan dapat dihitung.

3.3 Metode Rubidium

Metode rubidium sering disebut dengan Stronsium (Rb 87 Sr 87). Rubidium akan berubah menjadi Stronsium dengan cara memancarkan partikel-partikel elektron (sinar beta). Dengan menghitung

perbandingan jumlah rubidium yang masih sisa dan stronsium yang terbentuk, dapat ditentukan umur batuan yang mengandung unsur radioaktif tersebut.

3.4 Metode Carbon-14

Sering pula disebut dengan radiocarbon dating. Carbon 14 bereaksi dengan Oksigen membentuk CO (gas asam arang). Gas asam arang ini sangat dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan dalam pertumbuhan, yang setelah diisap dan digunakan dilepas kembali. Karena itu jumlah C 14 di dalam tubuh tumbuh-tumbuhan dianggap tetap selama tumbuhan tersebut masih hidup. Pada saat organisme itu mati, terjadilah pengurangan C-14 dalam organisme itu karena tidak ada lagi tambahan C-14 yang masuk ke dalam organisme tersebut. Dengan mengukur kadar karbon-14 yang masih ada didalam fosil kayu yang diketemukan pada lapisan batuan tertentu, dapat dihitung sejak kapan organisme itu mati dan sekaligus menunjukkan umur dari lapisan batuan dimana fosil kayu itu ada.

Berdasarkan analisa berbagai sampel batuan yang diperoleh dari daerah terbesar yang tersebar luas di bumi, akhirnya para pakar menyusun suatu daftar/tabel saat terbentuknya beberapa kejadian alamiah penting seperti : 3.5 Bumi mulai memadat/terbentuk sekitar 4,5 milyar tahun yang lalu. 3.6 Massa batuan yang meluas di bumi terbentuk sekitar 3,5 milyar tahun yang lalu. 3.7 Adanya fossil sekitar 3,3 milyar tahun yang lalu. 3.8 Berlimpahnya "fossil record" bersamaan dengan periode Cambrium sekitar 600 juta tahun yang lalu.

Metode Pentarikan Lain

Sebagai gambaran penentuan umur dapat dilakukan terhadap mineral, dipilih isotop radioaktif alamiah kalium-40. Isotop kalium meluruh dengan dua cara berbeda, 12% darinya menjadi gas argon (Ar) dan sisanya 88% menjadi kalsium (Ca). dibawah ini memperlihatkan isotop radioaktif lain yang dipergunakan untuk penentuan umur bumi secara absolute selain kalium argon.

Isotop System Present Peluruhan Daughter Waktu paruh Efektif (tahun) (tahun) 10 104-4.6 U-238 U-235 U-232 + + + Pb-206 Pb-207 Pb-208 4.5 10
9

Pentarikan Mineral

109 10 106-4.6 109 10 106-4.6 109

Zirkon dan Uraninit Zirkon dan Uraninit Zirkon dan Uraninit

710 10

14 109

Muskovit Penangkapan K-40 Peluruhan Ar-40 13 10 Ca-40


3

50.000-4.6 103

Biotit Homblende Batuan vulkanik Muskovit

Rb-87

Peluruhan

Sr-87

47 10

10 104-4.6 103

Biotit Kalium Felspar Bat. Metamorfbeku Kayu, arang, peal dan

C-14

Peluruhan

N-14

5,73030

100 70.000

material tumbuhan, tissue, material binatang, pakaian, cangkang, stalaktit, air

tanah, air laut, es gletser.

Sedangkan metode-metode lainnya yang juda dapat dipergunakan untuk menentukan umur absolut batuan dapat dilihat pada tabel berikut : Jangkauan Metoda Ketelitian (tahun) Silisium-32 (Si-32) Tritium (H-3) Argon-39 Chlor-36 (Cl-36) Beryllium-10 (Be10) Alluminium-26 (Al26) Timbal-210 (Pb-210) Uranium / Helium (U/He) Thorium230/Uranium-234 Protaktinium231/Uranium-235 Luminescens (TL dan IROSL) 3%-10% 10%20% 5%-25% 25% 300 tahun 5% 5% 500-2000 s/d 150 50-1200 s/d 2.5 106 10 103-15 106 3.5 106 s/d 150 103-250 103 103-5 103 3 103-25 104 200-106 Aktivitas Si-32 Kandungan H-3 Aktivitas Ar-39 Aktivitas Cl-36 Aktivitas Be-10 Yang diukur

50.000

Aktivitas Al-26 Pengukuran Pb-210, Po-210 Kandungan Helium

Perbandingan Aktivitas peluruhan Perbandingan Protaktitium dan Uranium Akumulasi dosis luminescent tahunan pada kuarsa dalam

sedimen Electron Spin Resonance (ESR) Fission Track 10% 103-1.5 106 3 103-10 106 10 103-250 106 1%-5% 10%25% 10 103-106 103-106 Akumulasi dosis tahunan Kerapatan jejak dan kandungan U238 Suseptibilitas remanen magnet

2%-10%

Palco Magnet Isotop Stabil oxygen O-16/O-18 Asam Amino

Perbandingan Oxigen dalam CO2

Sisa asam amino dalam tulang

1. Ketidakselarasan

Proses sedimentasi normal mengendapkan sedimen secara teratur dan bertahap, lapisan demi lapisan mengikuti hokum superposisi sejak lahirnya bumi. Demikian pula hasilnya setelah menjadi batuan sedimen, urutannya tidak berubah, lapisan diatas selaras dengan lapisan dibawahnya, selama belum mengalami proses geologi lainnya, tektonik misalnya. Bidang ketidakmenerusan pengendapan disebut ketidakselarasan, yang menunjukkan suatu periode panjang dimana selama itu tidak berlangsung pengendapan, erosi, batuan yang semula ada, kemudian pengendapan berlangsung kembali. Ada tiga jenis ketidakselarasan yang utama yang dijumpai pada batuan sedimen. Yang sangat nyata adalah ketidakselarasan bersudut (angular

unconformity) yang ditandai oleh tidak selarasnya lapisan lebih tua dengan yang muda. Jenis kedua adalah ketidak selarasan sejajar (disconformity) merupakan bidang erosi diantara dua lapisan sejajar. Dan jenis yang ketiga adalah nonconformity dimana lapisan sedimen bautan beku atau metamorf.

1. Penetapan Umur Geologi

Umur bumi atau konkritnya umur batuan sangat diperlukan dalam mengulas tingkat kesuburan tanah, batuan sebagai bahan induk perlu diketahui umurnya. Para pakar menyebut umur batuan sebagai tarikh geologi. Pembagian zaman pada waktu itu adalah :

Palaezoicum Mesozoicum Caenozoicum

: zaman kehidupan tua (primer) : zaman kehidupan pertengahan (sekunder) : zaman kehidupan baru (tertier)

Nama-nama tersebut tetap dipakai sebagai dasar dalam pembuatan skala waktu geologi modern. Waktu geologi dinyatakan dengan beberapa skala : Era (masa) : didasarkan pada perkembangan

kehidupan di dunia dan kegiatan pembentukan pegunungan yang menyeluruh.

Periode

(jaman)

didasarkan

pada

kegiatan

pembentukan pegunungan secara regional/lokal. Epoch (kala) : Age (waktu) : didasarkan pada kandungan fossil. didasarkan pada fauna dan

flora/zaman es.

Era terdiri dari beberapa periode, periode terdiri dari beberapa epoch, epoch terdiri dari beberapa age, dan seterusnya. Berdasarkan batuan yang terbentuk dalam masing-masing skala waktu geologi tadi, disusun pula skala batuannya dengan nama :

Group, yaitu formasi batuan yang terbentuk selama waktu era. Sistem, yaitu formasi batuan yang terbentuk selama waktu periode. Seri, yaitu formasi batuan yang terbentuk selama waktu epoch. Stage, yaitu batuan yang terbentuk selama waktu age.

Pengertian Tarikh Geologi

Beberapa pengertian yang sering digunakan dalam geologi yang berkaitan dengan penetapan dengan penetapan umur batuan antara lain :

AZOIKUM

Belum ada kehidupan (A= tidak; zoo

= hewam/kehidupan) ARCHEOZOIKUM : Sudah mulai ada kehidupan

berupa mahluk sederhana bersel satu. PROTEROZOIKUM tanda kehidupan, : Sudah diketemukan tandafossil belum banyak

tetapi

ditemukan. PALAEZOIKUM Sudah banyak : Zaman kehidupan pertama/tua. ssedimentasi yang

peristiwa

mengandung fossil. MESOZOIKUM : Zaman kehidupan pertengahan

(kedua). Terkenal sebagai zaman reptil dimana fossilfossil binatang dari zaman ini ukurannya besar-besar. Terdiri atas 3 periode. Yang terpenting dari zaman ini adalah periode kapur, banyak foraminifera yang membentuk lapisan kapur. NEOZOIKUM -Tersier : vulkanisme. : Zaman kehidupan baru.

terjadi peristiwa-peristiwa orogenetik dan Terbentuk rangkaian-rangkaian

pegunungan muda didunia yaitu sirkum pasifik dan sirkum mediteran. Diikuti oleh pembentukan gunung api di daerah tersebut. Batu bara yang berasal dari zaman ini termasuk batu bara muda yang banyak mengandung gas sehingga kualitasnya kurang baik.

-Kuarter :

Pleistosen (dilivium) : suhu permukaan

bumi turun 20C sehingga menyebabkan zaman es. Permukaan air laut turun kira-kira 70 m. Zaman ini berlangsung 4 kali diselingi zaman interglasial, manusia pertama muncul di zaman ini.

DAFTAR PUSTAKA

Magetsari, Noer Aziz, dkk. Geologi Fisik. Bandung : ITB. Munir, Mochtar. 1996. Geologi dan Mineralogi Tanah. Jakarta : PT. Dunia Pustaka Jaya.

Anda mungkin juga menyukai