Anda di halaman 1dari 47

Modul Praktikum Petrologi

BAB I
BATUAN BEKU
Batuan beku adalah batuan yang terjadi dari pembekuan larutan silikat cair liat ,
pijar, bersifat mudah bergerak yang kita kenal dengan nama magma. Penggolongan
batuan beku dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu 1. Berdasarkan genetik batuan,
2. Berdasarkan senyaa kimia yang terkandung dan 3. Berdasarkan susunan
mineraloginya.
Batuan beku dapat dibagi menjadi!
A. Batuan Beku Ekstrusi
Batuan beku sebagai hasil pembekuan magma yang keluar di atas permukaan
bumi baik di darat maupun di baah muka air laut. Pada saat mengalir di permukaan
masa tersebut membeku relatif cepat dengan melepaskan kandungan gasnya. "leh
karena itu sering memperlihatkan struktur aliran dan banyak lubang gasnya
(#esikuler). $agma yang keluar di permukaan atau la#a setidaknya ada 2 jenis! Lava
Aa dan Lava Pahoehoe. %a#a &a terbentuk dari masa yang kental sedangkan la#a
Pahoehoe terbentuk oleh masa yang encer
B. Batuan Beku Intrusi
Batuan hasil pembekuan magma di baah permukaan bumi. 'kuran mineralnya
kasar, ( 1 mm atau ) mm.
Gambar 1. 1 Jenis-jenis intrusi
Laboratorium Petrologi
UPN Veteran Yogyakarta
2012
1
Modul Praktikum Petrologi
1. Berbentuk tidak teratur dengan dinding yang curam dan tidak diketahui batas
baahnya. *ang memiliki penyebaran ( 1++ km
2
disebut batolith, yang kurang
dari 1++ km
2
dikenal dengan stock sedangkan yang lebih kecil dan relatif
membulat disebut boss. ,etiganya merupakan peristilahan dalam batuan
plutonik.
2. -ntrusi berbentuk tabular yang memotong struktur setempat (diskordan) disebut
dyke/korok sedangkan yang konkordan disebut sill atan lakolit kalau cembung
ke atas.
3. -ntrusi berdimensi kecil dan membulat sering dikenal dengan intrusi silinder
atau pipa.
1.1 PENGENALAN AGA
Magma adalah cairan atau larutan silikat pijar yang terbentuk secara alamiah bersifat
mobile, bersuhu antara .++ / 0 12++ /1 atau lebih dan berasal dai kerak bumi bagian baah
atau selubung bumi bagian atas ( F.F. Grouts, 1947; Tumer dan verhogen 1960, H.
Williams, 196 ).
,omposisi kimiai magma dari contoh0contoh batuan beku terdiri dari !
a. 2enyaa0senyaa yang bersifat non-volatil dan merupakan senyaa oksida dalam
magma. 3umlahnya sekitar ..4 dari seluruh isi magma , sehingga merupakan
ma!or element, terdiri dari 2i"
2
, &l
2
"
3
, 5e
2
"
3
, 5e", $n", 1a", 6a
2
", ,
2
", 7i"
2
,
P
2
").
b. 2enyaa volatil yang banyak pengaruhnya terhadap magma, terdiri dari fraksi0
fraksi gas 18
9
, 1"
2
, 81l, 8
2
2, 2"
2
dsb.
c. 'nsur0unsur lain yang disebut unsur jejak "trace element# dan merupakan minor
element seperti :b, Ba, 2r, 6i, %i, 1r, 2 dan Pb.
(;ally 1.33, <inkler 1.)=, $ide W. T. Huang 196) berpendapat lain yaitu magma
asli (primer) adalah bersifat basa yang selanjutnya akan mengalami proses diferensiasi
menjadi magma yang bersifat lain.
Laboratorium Petrologi
UPN Veteran Yogyakarta
2012
2
Modul Praktikum Petrologi
(Bunsen 19%1, W. T. Huang, 196) mempunyai pandapat baha ada dua jenis
magma primer, yaitu basaltis dan granitis dan batuan beku merupakan hasil campuran
dari dua magma ini yang kemudian mempunyai komposisi lain.
1.!. E"#LU$I AGA
$agma dapat berubah menjadi magma yang bersifat lain oleh proses0proses sebagai
berikut !
Hibridasi : Pembentukan magma baru karena pencampuran dua magma yang
berlainan jenisnya.
Sinteksis : Pembentukan magma baru karena proses asimilasi dengan batuan
samping.
Anat eksi s : Proses pambentukan magma dari peleburan batuan pada
kedalaman yang sangat besar.
;ari magma dengan kondisi tertentu ini selanjutnya mengalami differensiasi
magma. ;ifferensiasi magma ini meliputi semua proses yang mengubah magma dari
keadaan aal yang homogen dalam skala besar menjadi masa batuan beku dengan
komposisi yang ber#ariasi.
Proses-%roses &i''erensiasi ma(ma me)i%uti *
Fragsinasi ialah pemisahan kristal dari larutan magma,karena proses kristalisasi
berjalan tidak seimbang atau kristal0kristal pada aktu pendinginan tidak dapat
mengikuti perkembangan. ,omposisi larutan magma yang baru ini terjadi
terutama karena adanya perubahan temperatur dan tekanan yang menyolok dan
tiba0tiba.
Crystal Settling/ravitational Settling adalah pengendapan kristal oleh
gra#itasi dari kristal0kristal berat 1a, $g, 5e yang akan memperkaya
magma pada bagian dasar aduk. ;isini mineral silikat berat akan
terletak dibaah mineral silikat ringan.
!i"uid #mmisibility ialah larutan magma yang mempunyai suhu rendah
akan pecah menjadi larutan yang masing0masing akan membeku
membentuk bahan yang heterogen.
Laboratorium Petrologi
UPN Veteran Yogyakarta
2012
3
Modul Praktikum Petrologi
Crystal Flotation adalah pengembangan kristal ringan dari sodium (6a)
dan potassium (,) yang akan memperkaya magma pada bagian atas dari
aduk magma.
$esiculation adalah proses dimana magma yang mengandung komponen
seperti 1"
2
, 2"
2,
2
2,
1l
2,
dan 8
2
" seaktu naik kepermukaan
membentuk gelembung0gelembung gas dan membaa serta komponen
#olatile 2odium (6a) dan Potasium(,).
%i&ussion ialah bercampurnya batuan dinding dengan magma didalam
aduk magma secara lateral.
Gambar 1. ! $kema &i''erensiasi ma(ma +At)as o' "o),ani, U$G$-
1.. $E/I /EAK$I B#0EN 1A/I INE/AL UTAA PEBENTUK
BATUAN BEKU
Laboratorium Petrologi
UPN Veteran Yogyakarta
2012
9
Modul Praktikum Petrologi
2eri :eaksi Boen merupakan suatu skema yang menunjukan urutan
kristalisasi dari mineral pembentuk batuan beku yang terdiri dari dua bagian.
$ineral0mineral tersebut dapat digolongkan dalam dua golongan besar
yaitu!
1. >olongan mineral berarna gelap atau ma&ik mineral.
2. >olongan mineral berarna terang atau &elsik mineral.
;alam proses pendinginan magma dimana magma itu tidak langsung semuanya
membeku, tetapi mengalami penurunan temperatur secara perlahan bahkan mungkin cepat.
Penurunan tamperatur ini disertai mulainya pembentukan dan pengendapan mineral0
mineral tertentu yang sesuai dengan temperaturnya Pembentukan mineral dalam magma
karena penurunan temperatur telah disusun oleh Boen.
2ebelah kiri meakili mineral0mineral ma&i', yang pertama kali terbentuk dalam
temperatur sangat tinggi adalah "li#in. &kan tetapi jika magma tersebut jenuh oleh 2i"
2
maka Piroksenlah yang terbentuk pertama kali. "li#in dan Piroksan merupakan pasangan
'#ncongruent Melting'? dimana setelah pembentukkannya "li#in akan bereaksi dengan
larutan sisa membentuk Piroksen. 7emperatur menurun terus dan pembentukkan mineral
berjalan sesuai dangan temperaturnya. $ineral yang terakhir tarbentuk adalah Biotit, ia
dibentuk dalam temperatur yang rendah.
$ineral disebelah kanan diakili oleh mineral kelompok Plagioklas, karena mineral
ini paling banyak terdapat dan tersebar luas. &nortite adalah mineral yang pertama kali
terbentuk pada suhu yang tinggi dan banyak terdapat pada batuan beku basa seperti >abro
atau Basalt. &ndesin terbentuk peda suhu menengah dan terdapat batuan beku ;iorit atau
&ndesit. 2edangkan mineral yang terbentuk pada suhu rendah adalah albit, mineral ini
banyak tersebar pada batuan asam seperti granit atau :iolite. :eaksi berubahnya komposisi
Plagioklas ini merupakan deret ! (Solid Solution' yang merupakan reaksi menerus,
artinya kristalisasi Plagioklas 1a0Plagioklas 6a, jika reaksi setimbang akan berjalan
menerus. ;alam hal ini &nortite adalah jenis Plagioklas yang kaya 1a, sering disebut
3uga )Calcic Plagioklas), sedangkan &lbit adalah Plagioklas kaya 6a * )Sodic
Plagioklas / Alkali Plagioklas) -.
$ineral sebelah kanan dan sebelah kiri bertemu pada mineral Potasium 5elspar ke
mineral $usko#it dan yang terakhir mineral ,uarsa, maka mineral ,arsa merupakan
mineral yang paling stabil diantara seluruh mineral 5elsik atau mineral $afik, dan
Laboratorium Petrologi
UPN Veteran Yogyakarta
2012
)
Modul Praktikum Petrologi
sebaliknya mineral yang terbentuk pertama kali adalah mineral yang sangat tidak stabil
dan mudah sekali terubah menjadi mineral lain.
I.2. JENI$ BATUAN BEKU
A. K)asi'ikasi ber&asarkan tekstur &an kom%osisi minera).
Berdasarkan ukuran besar butir dan tempat terbentuknya , batuan beku dapat dibagi
menjadi dua ! yaitu Batuan beku #olkanik dan Batuan beku plutonik.
a. Batuan Beku "o)kanik
Batuan beku #olkanik adalah batuan beku yang terbentuk di atas atau di dekat
permukaan bumi (intrusi dangkal). $enurut <illiams (1.@3), batuan beku yang
berukuran kristal kurang dari 1 mm adalah kelompok batuan #olkanik, terutama
kehadiran masa gelas.
b.Batuan P)utonik
Batuan beku yang terbentuk pada kedalaman yang sangat besar dan mempunyai
ukuran kristal lebih dari 1 mm.
B. K)asi'ikasi ber&asarkan kimia3i
,lasifikasi ini telah lama menjadi standar dalam >eologi (Hughes , 196 ), dan
dibagi dalam empat golongan , yaitu !
a. Batuan beku asam , bila batuan beku tersebut mengandung lebih AA 4
2i"
2
.1ontoh batuan ini >ranit dan :iolit.
b. Batuan beku menen(ah atau Interme&iet , bila batuan tersebut mengandung
)24 0AA4 2i"
2
.1ontoh batuan ini adalah ;iorit dan &ndesit.
c. Batuan beku basa , bila batuan tersebut mengandung 9)4 0 )24 2i"
2
. 1ontoh
batuan ini adalah >abro dan Basalt.
d. Batuan beku u)tra basa , bila batuan beku tersebut mengandung kurang dari
9)4 2i"
2
. 1ontoh batuan tersebut adalah Peridotit dan ;unit.
4. K)asi'ikasi ber&asarkan kejenuhan si)ika +$i#
!
-
Berdasarkan kejenuhan silika (2i"
2
) batuan beku dapat dikelompokkan menjadi 3
(7iga), yaitu !
a. +ver saturated rock , bila batuan beku tersebut leat jenuh silika. 1ontoh batuan
tridimit.
Laboratorium Petrologi
UPN Veteran Yogyakarta
2012
A
Modul Praktikum Petrologi
b. Saturated rock , bila batuan beku tersebut jenuh silika. 1ontoh batuan
mengandung feldspar , piroksen, amphibol ber#ariasi dengan mineral sphene,
Birkon, apatit, dll.
c. ,nder saturated rock , bila batuan beku tersebut tidak jenuh silika. 1ontoh
batuan yang non felspatoid yaitu batuan yang tidak muncul mineral felspatoid
biasanya pada fase oli#in magnesian.
1is,ontinuous $eries 4ontinuous $eries
1!55
5
4 #)ivin
+(-6e $i)ikat-
Anortit +4a-A) $i)ikat-


Piroksen Bito3nit +4a-Na-A) $i)ikat-
+4a-(-6e-Na-A)-Ti $i)ikat-
Labra&orit +4a-Na-A) $i)ikat-
An&esin +Na-4a-A) $i)ikat-
755
5
4 8ornb)en&e
+4a-Na-(-6e-A)-#8 $i)ikat- #)i(ok)as +Na-4a-A) $i)ikat-

Biotit A)bit +Na-A) $i)ikat-
+K-(-6e-A)-6-#8 $i)ikat-


K-6e)s%ar
+K-A) $i)ikat-
955
5
4 uskovit
+K-A)-4r $i)ikat-

Kuarsa
+$i#!-
ambar -./. Skema yang menun0ukkan seri reaksi 1o2en.
>aris putus merupakan batasan golongan batuan yang ditandai dengan komposisi
$ineral yang dominan dalam pembatasannya. $isalnya ,uarsa, $usko#it, Biotit,
Laboratorium Petrologi
UPN Veteran Yogyakarta
2012
=
U)trabasa
Basa
Interme&iet
Asam
Modul Praktikum Petrologi
,alium 5elspar tergolong ke dalam Batuan &sam. 2elanjutnya amati apakah batuan
tersebut Plutonik atau Culkanik, lalu perhatikan antara perbandingan Plagioklas dengan
,alium 5elspar.
I. :. $T/UKTU/ BATUAN BEKU
2truktur batuan beku adalah bentuk batuan beku dalam skala yang besar, seperti
la#a bantal yang terbentuk di lingkungan air (laut), seperti la#a bongkah, struktur aliran
dan lain0lainnya. 2uatu bentuk struktur batuan sangat erat sekali dengan aktu
terbentuknya. $acam0macam struktur batuan beku adalah !
a. asi'; apabila tidak menunjukkan adanya fragmen batuan lain yang tertanam
dalam tubuhnya.
b. Pillo2 lava atau )ava banta), merupakan struktur yang dinyatakan pada batuan
ekstrusi tertentu , yang dicirikan oleh masa berbentuk bantal dimana ukuran dari
bentuk ini adalah umumnya 3+ 0 A+ cm dan jaraknya bedekatan, khas pada
#ulkanik baah laut .
c. 3oint; struktur yang ditandai oleh kekar0kekar yang tertanam secara tegak lurus
arah aliran. 2truktur ini dapat berkembang menjadi columnar 0ointing.
d. "esiku)er; merupakan struktur batuan beku ekstrusi yang ditandai dengan lubang0
lubang sebagai akibat pelepasan gas selama pendinginan.
e. $koria, adalah struktur batuan yang sangat #esikuler (banyak lubang gasnnya).
f. Amigdaloidal, struktur dimana lubang0lubang keluar gas terisi oleh mineral0
mineral sekunder seperti Beolit, karbonat dan bermacam silika.
g. 4enolith, struktur yang memperlihatkan adanya suatu fragmen batuan yang masuk
atau tertanam ke dalam batuan beku. 2truktur ini terbentuk sebagai akibat
peleburan tidak sempurna dari suatu batuan samping di dalam magma yang
menerobos.
h. Autobreccia, struktur pada la#a yang memperlihatkan fragmen0fragmen dari la#a
itu sendiri.
I. 9. TEK$TU/ BATUAN BEKU
7ekstur dalam batuan beku merupakan hubun(an antar minera) atau minera)
&en(an masa (e)as <an( membentuk masa <an( merata %a&a batuan. 2elama
pembentukan tekstur dipengarui oleh kecepatan dan stadia kristalisasi. *ang kedua
tergantung pada suhu, komposisi kandungan gas, kekentalan magma dan tekanan. ;engan
Laboratorium Petrologi
UPN Veteran Yogyakarta
2012
@
Modul Praktikum Petrologi
demikian tekstur tersebut merupakan fungsi dari sejarah pembentukan batuan beku.
;alam hal ini tekstur tersebut menunjukkan &erajat krista)isasi (degree o& (r!stallinit!);
ukuran butir (grain si)e), (ranu)aritas dan kemas (&abri(), (<illiams, 1.@2? 8uang,
1.A2 )
1. 1erajat krista)isasi
;erajat kristalisasi merupakan keadaan proporsi antara masa kristal dan masa gelas
dalam batuan. ;ikenal ada tiga kelas derajat kristalisasi, yaitu !
a) 8o)okrista)in * apabila batuan tersusun seluruhnya oleh masa kristal
b) 8i%okrista)in * apabila batuan tersusun oleh masa kristal dan gelas
c) 8o)oh<)a)in * apabila batuan seluruhnya tersusum oleh masa gelas
!. Granu)aritas
>ranularitas merupakan ukuran butir kristal dalam batuan beku, dapat sangat halus
yang tidak dapat dikenal meskipun menggunakan mikroskop, tetapi dapat pula sangat
kasar. 'mumnya dikenal dua kelompok ukuran butir, yaitu afanitik dan fanerik.
a. A'anitik
;ikatakan afanitik apabila ukuran butir indi#idu kristal sangat halus, sehingga tidak
dapat dibedakan dengan mata telanjang
b. 6anerik
,ristal indi#idu yang termasuk kristal fanerik dapat dibedakan menjadi ukuran0
ukuran !
0 8alus, ukuran diameter rata0rata kristal indi#idu D 1 mm
0 2edang, ukuran diameter kristal 1 mm E ) mm
0 ,asar, ukuran diameter kristal ) mm E 3+ mm
0 2angat kasar, ukuran diameter kristal ( 3+ mm
.. Kemas
,emas meliputi bentuk butir dan susunan hubungan kristal dalam suatu batuan.
a. Bentuk krista)
;itinjau dari pandangan dua dimensi, dikenal tiga macam !
0 Euhe&ra), apabila bentuk kristal dan butiran mineral mempunyai bidang kristal
yang sempurna
0 $ubhe&ra), apabila bentuk kristal dari butiran mineral dibatasi oleh sebagian bidang
kristal yang sempurna
Laboratorium Petrologi
UPN Veteran Yogyakarta
2012
.
Modul Praktikum Petrologi
0 Anhe&ra), apabila bentuk kristal dari butiran mineral dibatasi oleh sebagian bidang
kristal yang tidak sempurna
2ecara tiga dimensi dikenal !
0 *+uidimensional, apabila bentuk kristal ketiga dimensinya sama panjang.
0 Tabular, apabila bentuk kristal dua dimensi lebih panjang dari satu dimensi lain.
0 ,rregular, apabila bentuk kristal tidak teratur.
b. /e)asi
$erupakan hubungan antara kristal satu dengan yang lain dalam suatu batuan dari
ukuran dikenal !
1) Granu)aritas atau E=ui=ranu)ar, apabila mineral mempunyai ukuran butir yang
relatif seragam, terdiri dari !
Pani&iomor'ik (ranu)ar; yaitu sebagian besar mineral berukuran seragam dan
euhedral. Bentuk butir euhedral merupakan penciri mineral0mineral yang
terbentuk paling aal, hal ini dimungkinkan mengingat ruangan yang tersedia
masih sangat luas sehingga mineral0mineral tersebut sampai membentuk kristal
secara sempurna.
8i%io&iomor'ik (ranu)ar, yaitu sebagian besar mineralnya berukuran relatif
seragam dan subhedral. Bentuk butiran penyusun subhedral atau kurang sempurna
yang merupakan penciri baha pada saat mineral terbentuk, maka rongga atau
ruangan yang tersedia sudah tidak memadai untuk memadai untuk dapat
membentuk kristal secara sempurna.
A))otiomor'ik (ranu)ar, yaitu sebagian besar mineralnya berukuran relatif
seragam dan anhedral. Bentuk anhedral atau tidak beraturan sama sekali
merupakan pertanda baha baha pada saat mineral0mineral penyusun ini
terbentuk hanya dapat mengisi rongga yang tersedia saja. 2ehingga dapat
ditafsirkan baha mineral0mineral anhedral tersebut terbentuk paling akhir dari
rangkaian proses pembentukan batuan beku.
2) Ine=ui(ranu)ar; apabila mineralnya mempunyai ukuran butir tidak sama , antara
lain terdiri dari !
Por'iritik , adalah tekstur batuan beku dimana kristal besar (fenokris)
tertanam dalam masa dasar kristal yang lebih halus.
"itroverik , apabila fenokris tertanam dalam masa dasar berupa gelas.
Laboratorium Petrologi
UPN Veteran Yogyakarta
2012
1+
Modul Praktikum Petrologi
3) Tekstur khusus batuan beku
,arakter tekstur ditentukan oleh bentuk kristal, struktur, relasi, atau
karakter internal telah memberikan bentuk khusus. ;alam beberapa kasus
ditemukan baha detail dari suatu batuan tidak bisa ditentukan tanpa
menggunakan mikroskop. 2elain tekstur menunjukkan bentuk dan relasi antar
kristal juga menunjukkan pertumbuhan bersama antara mineral E mineral yang
berbeda. Berikut beberapa tekstur khusus dari batuan beku !
o %iabasik, yaitu tekstur dimana plagioklas tumbuh bersama dengan piroksen, di
sini piroksen tidak terlihat jelas dan plagioklas radier terhadap piroksen.
o 5rachitik, yaitu tekstur dimana fenokris sanidin dan piroksen tertanam dalam
masa dasar kristal sanidin yang relatif tampak penjajaran dengan isian butir E
butir piroksen, oksida besi dan aksesori mineral.
o #ntergranular adalah tekstur batuan beku yang memiliki ruang antar plagioklas
ditempati oleh kristal E kristal piroksen, oli#in atau biji besi.
o #ntersertal adalah tekstur batuan beku yang memiliki ruang antar plagioklas
diisi masa dasar gelas.
o +phitic adalah tekstur batuan beku dimana kristal0kristal plagioklas tertanam
secara acak dalam kristal yang lebih besar oli#in atau piroksen.
I. >. K#P#$I$I INE/AL
$enurut <alker 7. 8uang (1.A2), komposisi mineral dikelompokkan menjadi tiga
kelompok mineral yaitu !
A. inera) Utama
$ineral0mineral ini terbentuk langsung dari kristalisasi magma dan kehadirannya
sangat menentukkan dalam penamaan batuan.
1. inera) 'e)si, ( mineral berarna terang dengan densitas rata0rata 2,) 0 2,= ), yaitu !
0 ,uarsa ( 2i"
2
)
0 ,elompok felspar, terdiri dari seri felspar alkali (,, 6a) &l2i
3
"
@
. -eri &els.ar
al'ali terdiri dari sanidin, orthoklas, anorthoklas, adularia dan mikrolin. -eri
.lagio'las terdiri dari albit, oligoklas, andesin, labradorit, bitonit dan anortit.
0 ,elompok felspatoid (6a, , &lumina silika), terdiri dari nefelin, sodalit,
leusit.
Laboratorium Petrologi
UPN Veteran Yogyakarta
2012
11
Modul Praktikum Petrologi
6. inera) ma'ik (mineral0mineral feromagnesia dengan arna gelap dan densitas
rata0rata 3,+ 0 3,A), yaitu !
0 ,elompok oli#in, terdiri dari fayalite dan forsterite
0 ,elompok piroksen, terdiri dari enstatite, hiperstein, augit, pigeonit, diopsid.
0 ,elompok mika, terdiri dari biotit, musko#it, plogopit.
0 ,elompok &mphibole, terdiri dari antofilit, cumingtonit, hornblende, rieberkit,
tremolit, aktinolite, glaukofan, dll.
B. inera) $ekun&er
$erupakan mineral0mineral ubahan dari mineral utama, dapat dari hasil pelapukan,
hidrotermal maupun metamorfisma terhadap mineral0mineral utama. ;engan demikian
mineral0mineral ini tidak ada hubungannya dengan pembekuan magma (non pirogenetik).
$ineral sekunder terdiri dari !
0 ,elompok kalsit (kalsit, dolomit, magnesit, siderit), dapat terbentuk dari hasil
ubahan mineral plagioklas.
0 ,elompok serpentin (antigorit dan krisotil), umumnya terbentuk dari hasil ubahan
mineral mafik (terutama kelompok oli#in dan piroksen).
0 ,elompok klorit (proktor, penin, talk), umumnya terbentuk dari hasil ubahan
mineral kelompok plagioklas.
0 ,elompok serisit sebagai ubahan mineral plagioklas.
0 ,elompok kaolin (kaolin, hallosit), umumnya ditemukan sebagai hasil pelapukan
batuan beku.
4. inera) Tambahan *Accesory Mineral7
$erupakan mineral0mineral yang terbentuk pada kristalisasi magma, umumnya
dalam jumlah sedikit. 7ermasuk dalam golongan ini antara lain !
0 8ematite, ,romit, $usco#it, :utile, $agnetit, Feolit, &patit dan lain0lain.
Laboratorium Petrologi
UPN Veteran Yogyakarta
2012
12
Modul Praktikum Petrologi
Tabe) 1.1 Pen(ena)an inera) &an $i'atn<a
6ama $ineral <arna
Bentuk dan Peraakan
,ristal
Belahan ,eterangan
"li#in 8ijau
7idak teratur, membutir
dan massif
7idak sempurna ,ilap kaca
Piroksen 8ijau tua 0 8itam
Prismatik pendek,
massif, membutir
2 arah saling
tegak lurus
,ilap kaca dan
permukaannya halus
&mfibol 8itam 0 coklat
Prismatik panjang,
menyerat dan membutir
2 arah
membentuk
sudut lancip
,ilap arang
Biotit 8itam 0 coklat
7abular, berlembar
(memika)
2 arah ,ilap kaca
5eldspar &lkali
$erah
jambuGputihGhijau
Prismatik, tabular
panjang, massif,
membutir
2 arah ,ilap kacaGlemak
Plagioklas Putih susu, abu0abu
PrismatikGtabular
panjang. $assif,
membutir
3 arah ,ilap kacaGlemak
$usko#it Putih transparan
7abular, berlembar
(memika)
1 arah ,ilap kacaGmutiara
,uarsa 7idak berarna
7idak teratur, membutir
dan massif
3 arah ,ilap kacaGlemak
,alsit
7idak berarna,
putih
:ombohedral, massif,
membutir
2empurna
,ilap kaca, berbuih dengan
81l
,lorit 8ijau Berlembar, memika 2empurna
'mumnya pada batuan
metamorfik dan lapukan
batuan beku basa
2erisit
7idak berarna,
putih
7abular, berlembar 2empurna ,ilap kaca berukuran halus
&sbes
Putih, abu0abu
kehijauan
$enyerat, masa fiber
asbestos
,ilap lemak
>arnet 1oklat merah0hitam Poligonal, membutir 7idak ada ,ilap kacaGmutiara
8alit
7idak berarna,
putih kekuningan,
merah
,ubus, masif,
membutir
2empurna 2ebagai garam e#aporite
Laboratorium Petrologi
UPN Veteran Yogyakarta
2012
13
Modul Praktikum Petrologi
>ypsum
7idak berarna,
putih
$emapan, membutir,
menyerat
2empurna
%embar0lembar tipis terjadi
karena e#aporasi
&nhidrit
Putih, abu0abu, biru
pucat
$assif, membutir 2empurna ,arena e#aporasi
1IAG/A ALI/ 1E$K/IP$I BATUAN BEKU
Laboratorium Petrologi
UPN Veteran Yogyakarta
2012
19
0arna *
8itam bintik-bintik %utih ? hijau (e)a% &)) +3arna <an(
re%resentati'-
$truktur *
asi'?vesiku)er?ami(&a)oi&a)?kekar akibat %en&in(inan; &)).
Tekstur
Granu)itas?Besar butir
8a)us @ 1 mm
6anerik A'anitik
1erajat Krista)isasi
8o)okrista)in 8o)okrista)in?8i%okrista)in?8i%oh<a)in 8o)oh<a)in
Kesera(aman Butir?Krista)
E=ui(ranu)ar Ine=ui(ranu)ar
Por'iritik?"itro'irik
Pani&iomor'ik
Granu)ar
+Euhe&ra)-
8i%i&iomor'ik
Granu)ar
+$ubhe&ra))
A)otriomor'ik
Granu)ar
+Anhe&ra)-
Kom%osisi inera) *
Kuarsa +A-; ,iri-,irin<a; &)). +untuk A &i(unakan &ia(ram %erban&in(an se,ara
visua)-
6enokris
Kasar : mm - . ,m; $e&an( 1 mm - : mm
Modul Praktikum Petrologi
Tabe) 1.! . 1asar Penamaan Batuan Beki Asam B Interme&iet
Ber&asarkan Perban&in(an K. 6e)s%ar 1en(an Tota) P)a(iok)as
+ Konse% 4)an 0i))iams; 17:2 -
Asam
K6 C!?. T6 1?. T6 @ K6 @ !?. T6 1?D T6@ K6@ 1?. T6
"u)kanik :iolit :iodasit ;asit
P)utonik >ranit &damelit >ranidiorit
Interme&iet
K6 C!?. T6 1?. T6 @ K6 @ !?. T6 K6@ 1?. T6
"u)kanik 7rachyt 7rachyandesit &ndesit
P)utonik 2yenit $onBonit ;iorit
Pengelompokan berdasarkan 7eksturnya
Basa
"u)kanik Basa)t
P)utonik Gabro
U)trabasa
P)utonik Peri&otite &an 1unite
Laboratorium Petrologi
UPN Veteran Yogyakarta
2012
1)
Nama Batuan *
Granitoi&?$<enitoi&? 1ioritoi&; &)). +Gunakan &ia(ram &ari IU$G$-
Modul Praktikum Petrologi
Laboratorium Petrologi
UPN Veteran Yogyakarta
2012
1A
Modul Praktikum Petrologi
Tabe) 1. . Pemba(ian Batuan Beku &ari Berba(ai As%ek
C&:-&BH%
;&2&:
'%7:&B&2& B&2& -67H:$H;-H7 &2&$
2i"2 D 9)4 9) E )24 )2 E AA4 (AA4
<arna >elap >elap &bu0abu 7erang
-ndeks arna
'ltra mafik (
=+4
$afik (9+ E
=+4)
$afelsik (1+ E
9+4)
5elsik I 1+4
$ineralogi
8ipermelanik
(.+4 mafik)
$elanokratik
(A+0.+4
mafik)
$esokratik
(3+4 mafik)
%eukokratik
(3+4 mafik)
C
C
"
%
,
&
6
-
,
$agma G la#a 0 Hncer ,ental
,ecenderungan
tekstur
0
8olo0
hipokristalin
8ipokristalin 8olohialin
0
Cesikuler0skoria
(kand. gas
tinggi)
Cesikuler
(kand.gas
sedang)
Cesikuler (kand.
gas rendah)
0
7ak ada0sedikit
gelas
>elas umum
>elas umum0
banyak
0 &firik0porfiritik Porfiritik
Porfiritik?#itro#
erik
5enokris 0
"li#in?piroksen?
plagioklas
basa?feldspatoid
Piroksen?horn
blende?biotit?
plagioklas
Biotit?Dhornble
nde?kuarsa?plagi
oklas?feldspar
alkali
6ama
B&2&%7GB&2
&6-7G7HP:-7G
2P-%-7
&6;H2-7G7:
&,8-&6;H2
-7G7:&,-7
;&2-7G:-"%-7
P
p
%
'
7
"
6
-
,
,omposisi
$ineral
"li#in?
piroksen?plagiokl
as? spinel?
hornblende
"li#in?
piroksen?plagio
klas basa
8ornblende?
piroksenDD?
plagioklas?
biotit?
feldspar?
alkali?
kuarsaDD
Biotit? kuarsa?
feldspar alkali?
hornblendeDDpl
agioklas?
musko#it
7ekstur 8olokristalin
6ama
;'6-7,
PH:-;"7-7,
8":6B%H6;-7,
2H:PH67-6-7
>&B:"?
;-&B&2G;"%
H:-7
;-":-7,
$"6F"6-7,
2*H6-7
>:&6-7,
&;&$H%-7,>
:&6";-":-7
Laboratorium Petrologi
UPN Veteran Yogyakarta
2012
1=
Modul Praktikum Petrologi
4#NT#8 1I$K/IP$I BATUAN BEKU
3enis Batuan ! Batuan Beku &sam Plutonik
<arna ! 1oklat
2truktur ! $asif
7ekstur ! ;erajat ,ristalisasi ! 8olokristalin
;erajat >ranularitas ! 5anerik ,asar ( )mm E 3+ mm )
,emas !
0 B. ,ristal ! Huhedral
0 :elasi ! Panidiomorfik >ranular
,omposisi ! "rthoklas 9+4
,uarsa 3)4
Plagioklas 1+4
Biotit .4
8ornblende A4
6ama Batuan ! Granit
Laboratorium Petrologi
UPN Veteran Yogyakarta
2012
1@
Modul Praktikum Petrologi
BAB II
BATUAN PI/#KLA$TIK
Batuan piroklastik adalah batuan #olkanik klastik yang dihasilkan oleh
serangkaian proses yang berkaitan dengan letusan gunungapi. $aterial penyusun
tersebut terendapkan dan terbatukan G terkonsolidasikan sebelum mengalami
transportasi "re/or'ed# oleh air atau es ( <illiams, 1.@2). Pada kenyataanya
batuan hasil kegiatan gunungapi dapat berupa aliran la#a sebagaimana
diklasifikasikan dalam batuan beku atau berupa produk ledakan ( e's.losi&# dari
material yang bersifat padat, cair ataupun gas yang terdapat dalam perut gunung.
IL 1. K#P#NEN PENEU$UN BATUAN PI/#KLA$TIK.
5isher (1.@9) dan <illiams, (1.@2) mengelompokkan material0material
penyusun batuan piroklastik menjadi!
A. Ke)om%ok ateria) Esensia) +3uvenil-
*ang termasuk dalam kelompok ini adalah material langsung dari magma
yang diletuskan baik yang tadinya berupa padatan atau cairan serta buih magma.
$assa yang tadinya berupa padatan akan menjadi blok piroklastik, massa cairan
akan segera membeku selama diletuskan dan cenderung membentuk bom
piroklastik dan buih magma akan menjadi batuan yang .orous dan sangat ringan,
dikcnal dcngan batuapung (.umi(e#.
B. Ke)om%ok materia) Asesori +Cognate-
*ang termasuk dalam kelompok ini adalah biia materialnya berasal dari
endapan letusan sebelumnya dari gunungapi yang sama atau tubuh #olkanik yang
lebih tua.
4. Ke)om%ok Asi&enta) +Bahan Asin(-
*ang dimaksud dengan material asidental adalah material hamburan dari
batuan dasar yang lebih tua di baah gunung api tersebut, terutama adalah batuan
dinding di sekitar leher #olkanik. Batuannya dapat berupa batuan beku,endapan
maupun batuan ubahan.
Laboratorium Petrologi
UPN Veteran Yogyakarta
2012
1.
F a l l o u t
P
y
r
o
c
l a
s
t
i
c

f
l
o
w
A r e a o f s l u m p i n g
S
e
c
o
n
d
a
r y
f l o
w
T u r b i d i t y
c u r r e n t s &
m a s s f l o w
V o l c a n o
s l o p e
F l o w f r o m l a
n
d
i n
t o
W
a
t e
r
S
l u
m
p
&
f l o
w
P
y
r
o
c
l
a
s
t
i
c
f
a
l
l
F l o a t i n g p u m i c e
F a l l o u t i n t o w a t e r
S h a r d s
p r o d u c e d b y
a t t r i t i o n
F l o a t i n g p u m i c e
V o l c a n i c l a s t i c
g r a i n s
V o l c a n i c l a s t i c
S e d i m e n
L a p i l i
A s h
2 m m
6 4 m m
L a p i l i s t o n e
T u f f
V i t r i c
C r i s t a l
f l u i d
B o m b s -
B l o c k s -
E j e c t e d
e j e c t e d
s o l i d
A l o m e r a t
V o l c a n i c
b r e c c i a
! u s t
L i t h i c
" # " 6 m m
P r y o c l a s t i c f a l l d e p o s i t
V o l c a n i c l a s t i c f l o w d e p o s i t
H y a l o c l a s t i t e s $ f r a m e n t e d %
r a n u l a t e d b a s a l t i t i c l a & a t h r o u h c o n t a c t ' i t h ' a t e r
- i n i m b r i t e s ( f l u i d i ) e d a s h * f l o ' s +
- b a s e s u r e d e p o s i t s
- m u d f l o ' ( l a h a r d e p o s i t +
p r o d u c e d b y
F l o a t i n g p u m i c e
S h a r d s
a t t r i t i o n
P I R O K L A S T I K
F r a g m e n t a s i y g t e r b e n t u k a k i b a t
p r o s e s y g b e r h u b u n g a n d e n g a n e r u p s i
A U T O K L A S T I K
F r a g m e n t a s i s c r i n s i t u
E P I K L A S T I K
, r a m e n t a s i h a s i l r o m b a k a n b a t & o l k a n i k
( a k i b a t p r o s e s p e l a p u k a n % e r o s i +
G a m b a r ! l l u s t r a s i t e r b e n t u k n y a p a r t i k e l " b u t i r a n # o l k a n i k h i n g g a p r o s e s s e d i m e n t a s i d a n l i t i f i k a s i
Modul Praktikum Petrologi
Gambar !. 1. I)ustrasi terbentukn<a %artike)?butiran vu)kanik hin((a %roses
se&imentasi &an )iti'ikasi
Tabe) !. 1 Kesetaraan %enamaan batuan %irok)astik; vu)kanik e%ik)astik &an
se&imen
Laboratorium Petrologi
UPN Veteran Yogyakarta
2012
2+
Modul Praktikum Petrologi
II. !. $T/UKTU/ 1AN TEK$TU/ BATUAN PI/#KLA$TIK
2eperti halnya batuan #olkanik lainnya, batuan piroklastik mempunyai struktur
#esikuler, skoria dan amigdaloidal. 3ika klastika pijar dilemparkan ke udara dan
kemudian terendapkan dalam kondisi masih panas, memiliki kecenderungan
mengalami pengelasan antara klastika satu dengan lainnya. 2truktur tersebut dikenal
dengan pengelasan atau 2elded.
1. Ukuran Butir Pa&a Pirok)astik
'kuran butiran pada piroklastika tersebut merupakan salah satu kriteria untuk
menamai batuan piroklastik tanpa mempertimbangkan cara terjadi endapan piroklastik
tersebut.
Tabe) !. ! atrik nama en&a%an &an batuan %irok)astik ber&asarkan ukuran
butirn<a.
&da tiga cara kejadian endapan piroklastik. Pengendapan yang dikarenakan gaya
beratnya dikenal dengan piroklastik jatuhan. 3enis piroklastik ini umum terjadi di
setiap gunungapi. 2truktur dan teksturnya menyerupai batuan endapan. ;ua kelompok
piroklastik yang lain adalah piroklastik aliran dan piroklastik hembusan.
!. 1erajat Pembun&aran * 8oundness 7
,ebundaran adalah nilai membulat atau meruncingnya bagian tepi butiran pada
batuan 2edimen ,lastik sedang dampai ,asar. ,ebundaran dibagi menjadi!
Laboratorium Petrologi
UPN Veteran Yogyakarta
2012
21
Modul Praktikum Petrologi
embun&ar $em%urna "9ell 8ounded# 8ampir semua permukaan cembung
( *'uidimensional)
embun&ar *8ounded7: Pada umumnya memiliki permukaan bundar, ujung0
ujung dan tepi butiran cekung.
A(ak embun&ar *Subrounded7: Permukaan umumnya datar dengan ujung00
ujung yang membundar.
A(ak en<u&ut *Sub Angular7: Permukaan datar dengan ujung0ujung yang
tajam
en<u&ut +Angular-; permukaan kasar dengan ujung0ujung butir runcing dan
tajam
/. 1erajat Pemi)ahan * Sorting 7
Pemilahan adalah keseragaman ukuran besar butir penyusun batuan endapan G
sedimen. ;alam pemilahan dipergunakan pengelompokan sebagai berikut !
Ter%i)ah baik *2ell sorted7. ,enampakan ini diperlihatkan oleh ukuran
besar butir yang seragam pada semua komponen batuan sediment.
Ter%i)ah buruk *poorly sorted7 merupakan kenampakan pada batuan
sediment yang memiliki besar butir yang beragam dimulai dari lempung
hingga kerikil atau bahkan bongkah.
2elain dua pengelompokan tersebut adakalanya seorang peneliti menggunakan
%emi)ahan se&an( untuk meakili kenampakan yang agak seragam.
II. .. K#P#$I$I INE/AL BATUAN PI/#KLA$TIK
A. inera)-inera) $ia)is
$ineral0mineral sialis terdiri dari !
Kuarsa +$i5
!
-; ditemukan hanya pada batuan gunungapi yang kaya kandungan
silika atau bersifat asam.
6e)s%ar, baik alkali maupun kalsium felspar (1a)
6e)s%atoi&; merupakan kelompok mineral yang terjadi jika kondisi larutan
magma dalam keadaan tidak atau kurang jenuh silika.
Laboratorium Petrologi
UPN Veteran Yogyakarta
2012
22
Modul Praktikum Petrologi
B. inera) 6erroma(nesian
$erupakan kelompok mineral yang kaya kandungan 5e dan $g silikat yang
kadang0kadang disusul oleh 1a silikat. $ineral tersebut hadir berupa kelompok
mineral
Piroksen; mineral penting dalam batuan gunung api
#)ivin; merupakan mineral yang kaya akan besi dan magnesium dan miskin
silika.
8ornb)en&e; biasan#a hadir dalam andesit
Biotit, merupakan mineral mika yang terdapat dalam batuan #olkanik
berkomposisi intermediet hingga asam.
4. inera) Tambahan
*ang sering hadir adalah ilmenit dan magnetit. keduan#a merupakan mineral
bijih. 2elain itu seringkali didapati mineral senyaa sulfida atau sulfur murni.
1. inera) Ubahan
;alam batuan piroklastik mineral ubahan seringkali muncul saat batuan
terlapukkan atau terkena alterasi hidrotermal. $ineral tersebut seperti! k)orit; e%i&ot;
serisit; )imonit; montmori)onit &an )em%un(; ka)sit.
Laboratorium Petrologi
UPN Veteran Yogyakarta
2012
23
Modul Praktikum Petrologi
Gambar !.!. 8ubun(an (enetik antara %ro&uk en&a%an vu)kanik %rimer &an
sekun&er
Laboratorium Petrologi
UPN Veteran Yogyakarta
2012
29
Modul Praktikum Petrologi
4#NT#8 1I$K/IP$I BATUAN PI/#KLA$TIK
3enis Batuan ! Batuan Piroklastik
<arna ! &bu0abu
2truktur ! $asif
7ekstur ! 0 'kuran butir ! %apillus (+,+9 E 2 mm)
0 ;erajat pembundaran ! $enyudut
0 ;erajat pemilahan ! 7erpilah Buruk
0 ,emas ! 7erbuka
,omposisi ! 0 $ineral 2ialis ! ,uarsa
0 $ineral 5erromagnesia ! 8ornblende
0 $ineral 7ambahan ! ;ebu 8alus
6ama Batuan ! Batu)a%i)i
Laboratorium Petrologi
UPN Veteran Yogyakarta
2012
2)
Modul Praktikum Petrologi
BAB III
BATUAN $E1IEN
Pengertian umum mengenai batuan endapanGsedimen adalah batuan yang
terbentuk akibat litifikasi bahan rombakan batuan asal atau hasil reaksi kimia maupun
hasil kegiatan organisme.. ;imuka bumi ini dibandingkan dengan batuan beku, batuan
endapan sangatlah sedikit, F )A #olume alaupun demikian penyebarannya di muka
bumi menempati lebih dari A)A luasan. "leh karena itu batuan endapan merupakan
lapisan tipis di kulit bumi.
,enampakan yang paling menonjol dari jenis batuan sedimen adalah perlapisan,
struktur internal dan eksternal lapisan, bahan rombakan yang tidak kristalin,
mengandung fosil dan masih banyak lagi. Pada 2edimen yang ,ristalin, umumnya
monomineralik dan tergolong ke dalam batuan 2edimen 6on ,lastik seperti ri0ang:
kalsit: gipsum &))
III. 1. PENGG#L#NGAN 1AN PENAAAN
Batuan sedimen dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu Batuan $e&imen K)astik
dan Batuan se&imen Non K)astik
A. Batuan $e&imen K)astik
Batuan sedimen klastik terbentuk sebagai akibat pengendapan kembali rombakan
batuan asal, baik batuan beku, batuan metamorf ataupun batuan sedimen yang lebih tua.
&dapun fragmentasi batuan asal dimulai dari pelapukan, baik mekanik maupun kimiai,
lalu tererosi, tertransportasi dan terendapkan pada cekungan pengendapan lalu mengalami
proses ;iagenesa yaitu proses perubahan0perubahan pada temperatur rendah yang
meliputi ,ompaksi, 2ementasi, :ekristalisasi, &utigenesis, dan $etasomatisme,
K)astik <an( bersi'at $i)ikaan + Breksi; Kon()omerat; Pasir; Lanau; Lem%un( -
K)astik <an( bersi'at Karbonatan + Ka)siru&ite; Ka)karenite; Ka)si)utite -
B. Batuan $e&imen Non K)astik
7erbentuk dari :eaksi kimia atau kegiatan organisme. :eaksi kimia yaitu
,ristalisasi atau reaksi "rganik ( Penggaraman unsur E unsur laut, pertumbuhan kristal
dari agregat kristal yang terpresipitasi dan replacement.
Laboratorium Petrologi
UPN Veteran Yogyakarta
2012
2A
Modul Praktikum Petrologi
Nonk)astik bersi'at $i)ikaan + /ijan( -
Non K)astik bersi'at Karbonatan + Batu Gam%in( Nonk)astik -
III. !. PEE/1AN BATUAN $E1IEN KLA$TIK
Pemerian batuan sedimen klastik meliputi !
A. Tekstur
7ekstur adalah kenampakan yang berhubungan dengan ukuran dan bentuk butir
serta susunannya " 0etti1ohn, 197% #.
1. Ukuran Butir * rain Si;e 7
Pemerian ukuran butir didasarkan pada pembagian besar butir yang
disampaikan oleh 9ent2orth: -<66, seperti di baah ini!
Tabe) ..1. Ukuran butir %a&a batuan $e&imen +0ent3orth; 17!!-
6. Pemi)ahan * Sorting 7
Pemilahan adalah keseragaman ukuran besar butir penyusun batuan endapan G
sedimen. ;alam pemilahan dipergunakan pengelompokan sebagai berikut !
Ter%i)ah baik *2ell sorted7. ,enampakan ini diperlihatkan oleh ukuran
besar butir yang seragam pada semua komponen batuan sediment.
Laboratorium Petrologi
UPN Veteran Yogyakarta
2012
2=
Modul Praktikum Petrologi
Ter%i)ah buruk *poorly sorted7 merupakan kenampakan pada batuan
sediment yang memiliki besar butir yang beragam dimulai dari lempung
hingga kerikil atau bahkan bongkah.
2elain dua pengelompokan tersebut adakalanya seorang peneliti
menggunakan %emi)ahan se&an( untuk meakili kenampakan yang agak
seragam.
Gambar ..1 1erajat $ortasi
/. Kebun&aran * 8oundness 7
,ebundaran adalah nilai membulat atau meruncingnya bagian tepi butiran pada
batuan sedimen klastik sedang sampai kasar. ,ebundaran dibagi menjadi
embun&ar $em%urna *9ell 8ounded7 8ampir semua permukaan cembung
(Hkuidimensional.)
embun&ar *8ounded7: Pada umumnya memiliki permukaan bundar, ujung0
ujung dan tepi butiran cekung.
A(ak embun&ar *Subrounded7: Permukaan umumnya datar dengan ujung0
ujung yang membundar.
A(ak en<u&ut *Sub Angular7: Permukaan datar dengan ujung0ujung yang
tajam
en<u&ut +Angular-; permukaan kasar dengan ujung0ujung butir runcing dan
tajam
Laboratorium Petrologi
UPN Veteran Yogyakarta
2012
2@
Modul Praktikum Petrologi

Gambar ..! Ban(un Butiran $e&imen
Gambar ... 1erajat Kebun&aran Butiran
2. Kemas * Fabric 7
,emas yaitu banyak sedikitnya rongga antar butir pada batuan 2edimen. Batuan
sediment yang memiliki kemas tertutup memiliki sedikit ruang antar butir dan
sebaliknya batuan sediment yang berkemas terbuka berarti baha banyak ruang atau
rongga antar butir yang cendrung tertutup yang memilki ukuran butir pasir halus
hingga lempung karena pada ukuran tersebut cendrung sekali memiliki ruang antar
butiran.
B. $truktur
2truktur sedimen merupakan suatu kelainan dari perlapisan normal dari batuan
sedimen yang diakibatkan oleh proses pengendapan dan keadaan energi pembentuknya.
2tudi 2truktur paling baik dilakukan di lapangan (Pettijhon, 1.=) ). Berdasarkan asalnya,
struktur sedimen yang terbentuk dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu !
Laboratorium Petrologi
UPN Veteran Yogyakarta
2012
2.
Modul Praktikum Petrologi
1. $truktur $e&imen Primer
7erbentuk karena proses sedimentasi, dapat merefleksikan mekanisme
pengendapannya. 2truktur sedimen primer antara lain ! perlapisan, gelembur gelombang,
perlapisan silang siur, kon#olut, perlapisan bersusun dan lain0lain.
!. $truktur $e&imen $ekun&er
7erbentuk setelah Proses sedimentasi, sebelum atau setelah diagenesa.
$enunjukkan keadaan lingkungan pengendapanmya. 1ontoh 2truktur sedimen sekunder
antara lain ! 1etak beban, cetak suling dll.
.. $truktur #r(anik
2truktur yang terbentuk oleh kegiatan organisme seperti molusca, cacing atau
binatang lainnya. 2truktur organic antara lain ! kerangka, laminasi pertumbuhan dan lain0
lain.
2truktur batuan sedimen yang penting adalah perlapisan. 2truktur ini umum terdapat
pada batuan 2edimen ,lastik yang terbentuknya disebabkan beberapa faktor antara lain!
5aktor0faktor yang mempengaruhi kenampakan adanya struktur perlapisan adalah !
&danya perbedaan arna mineral.
&danya perbedaan ukuran besar butir.
&danya perbedaan komposisi mineral.
&danya perubahan macam batuan.
&danya perubahan struktur sedimen
&danya perubahan kekompakan
a,am - a,am Per)a%isan *
1. asi'
Bila tidak menunjukkan struktur dalam ( Pettijohn J Potter, 1.A9 ) atau ketebalan
lebih dari 12+ cm. ( $c. ,ee J <eir, 1.)3 )
!. Per)a%isan $ejajar
Bila menunjukkan bidang perlapisan yang sejajar.
.. Laminasi *
Perlapisan sejajar yang memiliki ketebalannya kurang dari 1 cm. 7erbentuk dari
suspensi tanpa energi mekanis.
Laboratorium Petrologi
UPN Veteran Yogyakarta
2012
3+
Modul Praktikum Petrologi
2. Per)a%isan Pi)ihan
Bila perlapisan disusun oleh butiran yang berubah dari halus ke kasar pada arah
#ertikal.
:. Per)a%isan $i)an( $iur
Perlapisan yang membentuk sudut terhadap bidang lapisan yang berada di atas atau
dibaahnya dan dipisahkan oleh bidang erosi, terbentuk akibat intensitas arus yang
berubah0ubah.
Pa&a Bi&an( Per)a%isan
$acam E macam yang penting antara lain !
Ge)embur (e)omban(; terbentuk sebagai akibat pergerakan air atau angin
/ekah kerut ; rekahan pada permukaan bidang perlapisan sebagai akibat proses
penguapan
4etak su)in( ; cetakan sebagai akibat pengerusan media terhadap batuan dasar
4etak beban ; cetakan akibat pembebanan pada sedimen yang masih plastis.
Bekas jejak or(anisme ; bekas rayapan, rangka, apun tempat berhenti binatang
Laboratorium Petrologi
UPN Veteran Yogyakarta
2012
31
Modul Praktikum Petrologi
Gambar ..2 Bentuk bentuk )a%isan se&imen
Tabe) .. ! Pemba(ian )a%isan ber&asarkan keteba)ann<a +,. KeeG0eir;
17:.-
:. Kom%osisi inera)
,omposisi mineral dari batuan sedimen klastik dapat dibedakan menjadi !
1. 6ra(men
5ragmen adalah bagian butiran yang berukuran lebih besar, dapat berupa
pecahan0pecahan batuan, mineral, cangkang fosil dan Bat organik.
!. atrik +masa &asar-
$atrik adalah butiran yang berukuran lebih kecil dari fragmen dan terletak
diantaranya sebagai masa dasar. $atrik dapat berupa pecahan batuan, mineral atau fosil.
.. $emen
2emen adalah material pengisi rongga serta pengikat antar butir sedimen, dapat
berbentuk &morf atau ,ristalin. Bahan bahan semen yang laBim adalah !
$emen karbonat (kalsit dan dolomit)
$emen si)ika (kalsedon, kuarsit)
$emen oksi&a besi (limonit, hematit dan siderit)
Pada sedimen berbutir halus (lempung dan lanau) semen umumnya tidak hadir
karena tidak adanya rongga antar butiran.
Laboratorium Petrologi
UPN Veteran Yogyakarta
2012
32
Modul Praktikum Petrologi
III. .. PEE/IAN BATUAN $E1IEN N#NKLA$TIK
Pemerian batuan sedimen 6on ,lastik didasarkan pada !
1. Tekstur
7ekstur dibedakan menjadi !
a. Krista)in
7erdiri dari kristal0kristal yang interlo('ing. 'ntuk pemeriannya menggunakan
skala 9enth2orth dengan modifikasi sebagai berikut !
Tabe) .... Pemerian Batu Pasir &ari ska)a 0ent3orth
Nama Butir Besar Butir +mm-
Berbutir kasar C !
Berbutir sedang 1?19 B !
Berbutir halus 1?!:9 B 1?19
Berbutir sangat halus @ 1?!:9
b. Amor'
7erdiri dari mineral yang tidak membentuk kristal0kristal atau metamorf
!. $truktur
2truktur batuan sedimen 6on klastik terbentuk oleh reaksi kimia maupun aktifitas
organisme. $acam0macamnya !
a. Fossili&erous, struktur yang menunjukkan adanya fosil
b. +olitik; struktur dimana fragmen klastik diselubungi oleh mineral non klastik,
bersifat konsentrisdengan diameter kurang dari 2 mm.
c. Pisolitik, sama dengan oolitik tetapi ukuran diameternya lebih dari 2 mm.
d. Konkresi, sama dengan oolitik namun tidak konsentris.
e. Cone in cone, strutur pada batu gamping kristalin berupa pertumbuhan kerucut per
kerucut.
f. 1ioherm; tersusun oleh organisme murni insitu .
g. 1iostorm, seperti bioherm namun bersifat klastik.
Laboratorium Petrologi
UPN Veteran Yogyakarta
2012
33
Modul Praktikum Petrologi
h. Septaria; sejenis konkresi tapi memiliki komposisi lempungan. 1iri khasnya adalah
adanya rekahan0rekahan tak teratur akibat penyusutan bahan lempungan tersebut
karena proses dehidrasi yang semua celah0celahnya terisi oleh mineral karbonat.
i. oode; banyak dijumpai pada batugamping, berupa rongga0rongga yang terisi oleh
kristal0kristal yang tumbuh ke arah pusat rongga tersebut. ,ristal dapat berupa kalsit
maupun kuarsa.
j. Styolit, kenampakan bergerigi pada batugamping sebagai hasil pelarutan.
. . Kom%osisi inera)
$onomineralik ,arbonat
III. 2. PEE/IAN BATUAN $E1IEN KA/B#NAT
Batuan karbonat adalah batuan sedimen dengan komposisi yang dominan +)ebih
&ari :5A- terdiri dari mineral0mineral atau garam0garam karbonat, yang dalam praktek
secara umum meliputi batugamping dan dolomit.
;alam praktikum, akan disajikan klasifikasi sebagai berikut !
A. Batu(am%in( K)astik *
&dalah Batugamping yang terbentuk dari pengendapan kembali detritus batu
gamping asal. 1ontoh ! ,alsirudit, ,alkarenit, ,alsilutit
B. Batu(am%in( Non K)astik
7erbentuk dari proses kimia maupun aktifitas organisme dan umum monomineralik.
;apat dibedakan !
8asi) biokimia ! bioherm, biostorm
8asi) )arutan kimia ! tra#ertin, tufa.
8asi) re%)a,ement ! batu gamping fosfat, batu gamping
dolomit,batugamping silikat,dll.

III. :. PEE/IAN KA/B#NAT KLA$TIK
Pemeriannya meliputi tekstur, struktur dan komposisi mineral.
A. Tekstur
Pemeriannya meliputi 7ekstur, 2truktur dan ,omposisi $ineral.
Laboratorium Petrologi
UPN Veteran Yogyakarta
2012
39
Modul Praktikum Petrologi
Tabe) ..2 Ukuran butir Batan $e&imen Karbonat K)astik
Nama butir Ukurun butir +mm-
:udite ( 2
&renit +,+A2 E2
%utite D +,+A2
B. $truktur
Pemerian sama dengan batuan sedimen klastik.
4. Kom%osisi
7erdapat pemerian fragmen, matrik dan semen hanya terdapat perbedaan istilah
( 5olk, 1.)9 ), meliputi !
a. A))o,hem ! sama seperti fragmen pada batuan sedimen klastik.
a,am B ma,am A))o,hem !
Keran(ka or(anisme +ske)eta)-; berupa cangkang binatang atau kerangka hasil
pertumbuhan.
#nterclas , merupakan butiran E butiran dari hasil abrasi batugamping yang telah
ada.
Pisolit , merupakan butiran0butiran oolit berukuran lebih dari 2 mm.
Pellet , 5ragmen menyerupai oolit tetapi tidak menunjukkan struktur konsentris .
b. ikrit *
$erupakan agregat halus berukuran 109 mikron, berupa kristal0kristal karbonat
terbentuk secara biokimia atau kimia langsung dari presipitisasi dari air laut dan mengisi
rongga antar butir.
,. $%arit *
$erupakan semen yang mengisi ruang antar butir dan rekahan, berukuran halus
(+,+20+,1 mm), dapat terbentuk langsung dari sedimentasi secara insitu atau rekristalisasi
dari mikrit.
III. 9. PEE/IAN KA/B#NAT N#N KLA$TIK
Pemeriannya sama dengan pemerian batuan sedimen 6on ,lastik lainnya hanya
saja dalam jenis batuan memakai ,arbonat 6on ,lastik
Tabe) ..: Nama-nama Batuan Karbonat
Laboratorium Petrologi
UPN Veteran Yogyakarta
2012
3)
Modul Praktikum Petrologi
Tabe) ..9 K)asi'ikasi Batu Pasir menurut Pettijohn; +17>.-
Laboratorium Petrologi
UPN Veteran Yogyakarta
2012
3A
Modul Praktikum Petrologi
4#NT#8 1I$K/IP$I
BATUAN $E1IEN KLA$TIK
3enis Batuan ! Batuan 2edimen ,lastik
<arna ! 1oklat
2truktur ! %aminasi
7ekstur ! 0 'kuran butir ! Pasir 8alus ( +,12) E +,2) mm )
0 ;erajat pembundaran ! :ounded
0 ;erajat pemilahan ! Baik
0 ,emas ! 7ertutup
,omposisi ! 0 5ragmen ! ,uarsa
0 $atrik ! 8ornblende
0 2emen ! 2ilika
6ama Batuan ! Batupasir 2ilikaan
4#NT#8 1I$K/IP$I
BATUAN $E1IEN N#N KLA$TIK
3enis Batuan ! Batuan 2edimen 6on ,lastik
<arna ! 1oklat
2truktur ! $asif
7ekstur ! &morf
,omposisi ! $onomeneralik 2ilika
6ama Batuan ! :ijang ( 2i"
2
)
Laboratorium Petrologi
UPN Veteran Yogyakarta
2012
3=
Modul Praktikum Petrologi
4#NT#8 1I$K/IP$I
BATUAN $E1IEN KA/B#NAT KLA$TIK
3enis Batuan ! Batuan 2edimen ,arbonat ,lastik
<arna ! 1oklat
2truktur ! $asif
7ekstur ! 0 'kuran butir ! &renite ( +,+A2 E 1 mm )
0 ;erajat pembundaran ! :ounded
0 ;erajat pemilahan ! Baik
0 ,emas ! 7ertutup
,omposisi ! 0 &llochem ! -nterclast
0 $ikrit ! ,alsit
0 2parit ! ,arbonat
6ama Batuan ! ,alkarenite
4#NT#8 1I$K/IP$I
BATUAN $E1IEN KA/B#NAT N#NKLA$TIK
3enis Batuan ! Batuan 2edimen ,arbonat 6on ,lastik
<arna ! 1oklat
2truktur ! 5ossiliferous
7ekstur ! &morf
,omposisi ! $onomeneralik ,arbonat
6ama Batuan ! Batugamping Berfosil
Laboratorium Petrologi
UPN Veteran Yogyakarta
2012
3@
Modul Praktikum Petrologi
BAB I"
BATUAN ETA#/6
Batuan metamorf adalah batuan yang dihasilkan dari perubahanEperubahan
fundamental batuan yang sebelumnya telah ada. Proses metamorf terjadi dalam keadaan
padat dengan perubahan kimiai dalam batas0batas tertentu saja dan meliputi prosesE
proses rekristalisasi, orientasi dan pembentukan mineralEmineral baru dengan
penyusunan kembali elemenEelemen kimia yang sebenarnya telah ada.
$etamorfosa adalah proses rekristalisasi di kedalaman kerak bumi (3 E 2+km)
yang keseluruhannya atau sebagian besar terjadi dalam keadaan padat, yakni tanpa
melalui fasa cair. Proses metamorfosa suatu proses yang tidak mudah untuk dipahami
karena sulitnya menyelidiki kondisi di kedalaman dan panjangnya aktu.
Proses perubahan yang terjadi di sekitar muka bumi seperti pelapukan, diagenesa,
sementasi sedimen tidak termasuk ke dalam pengertian metamorfosa.
I".1. TIPE-TIPE ETA#/6#$A
A. etamor'osa Loka)
$etamorfisme ,ontak "Thermal#
Panas tubuh batuan intrusi yang diteruskan ke batuan sekitarnya, mengakibatkan
metamorfosa kontak dengan tekanan berkisar antara 1+++E3+++ atm dan temperatur 3++E
@++
+
1. Pada metamorfisme kontak, batuan sekitarnya berubah menjadi horn&els atau
hornstone (batutanduk). 2usunan batu tanduk itu sama sekali tergantung pada batuan
sedimen asalnya (batulempung) dan tidak tergantung pada jenis batuan beku di
sekitarnya. Pada tipe metamorfosa lokal ini, yang paling berpengaruh adalah faktor suhu
disamping faktor tekanan, sehingga struktur metamorfosa yang khas adalah non foliasi,
antara lain hornfels itu sendiri.
$etamorfisme ;islokasiG;inamikG,ataklastik
Batuan ini dijumpai pada daerah yang mengalami dislokasi, seperti di sekitar sesar.
Pergerakan antar blok batuan akibat sesar memungkinkan akan menghasilkan breksi sesar
dan batuan metamorfik dinamik.
B. etamor'osa /e(iona)
$etamorfisme :egional ;inamotermal
Laboratorium Petrologi
UPN Veteran Yogyakarta
2012
3.
Modul Praktikum Petrologi
$etamorfosa regional terjadi pada daerah luas akibat orogenesis. Pada proses ini
pengaruh suhu dan tekanan berjalan bersama0sama.7ekanan yang terjadi di daerah
tersebut berkisar sekitar 2+++ E 13.+++ bars ( 1 bar K 1+
A
dyneGcm
2
), dan temperatur
berkisar antara 2++ E @++
+.
1.
$etamorfisme Beban
$etomorfisme regional yang terjadi jika bauan terbebani oleh sedimen yang tebal di
atasnya. 7ekanan mempunyai peranan yang penting daripada suhu. $etamorfisme ini
umumnya tidak disertai oleh deformasi ataupun perlipatan sebagaimana pada
metamorfisme dinamotermal. $etamorfisme regional beban, tidak berkaitan dengan
kegiatan orogenesa ataupun intrusi magma. 7emperatur pada metamorfisma beban lebih
rendah daripada metamorfisme dinamotermal, berkisar antara 9++E9)+
o
1. >erak0gerak
penetrasi yang menghasilkan skistositas hanya aktif secara setempat, jika tidak, biasanya
tidak hadir.
$etamorfisme %antai 2amudera
Batuan penyusunnya merupakan material baru yang dimulai pembentukannya di
punggungan tengah samudera. Perubahan mineralogy dikenal juga metamorfisme
hidrotermal (1oomb, 1.A1). ;alam hal ini larutan panas (gas) memanasi retakan0retakan
batuan dan menyebabkan perubahan mineralogi batuan sekitarnya. $etamorfisme
semacam ini melibatkan adanya penambahan unsur dalam batuan yang dibaa oleh
larutan panas dan lebih dikenal dengan metasomatisme.
I". !. PEE/IAN BATUAN ETA#/6
$truktur
2truktur dalam batuan metamorf dapat dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu !
1. $truktur 6o)iasi +schistosity- *
;imana mineral baru menunjukkan penjajaran mineral yang planar. 2eringkali
terjadi pada metamorfisme regional dan kataklastik.
2truktur foliasi yang menunjukkan urutan derajad metamorfosa dari rendah ke
tinggi !
a. -lat!(leavage
Laboratorium Petrologi
UPN Veteran Yogyakarta
2012
9+
Modul Praktikum Petrologi
Berasal dari batuan sedimen (lempung) yang berubah ke metamorfik, sangat halus
dan keras, belahannya rapat, mulai terdapat daun0daun mika halus, memberikan arna
kilap, klorit dan kuarsa mulai hadir. 'mumnya dijumpai pada batuan saba'2slate.
b. 5ilitikG0h!liti'
:ekristalisasi lebih kasar daripada slatyclea#age, lebih mengkilap daripada
batusabak, mineral mika lebih banyak dibanding slatyclea#age. $ulai terdapat mineral
lain yaitu tourmaline. 1ontoh batuannya adalah &ilit.
c. -(histosa
$erupakan batuan yang sangat umum dihasilkan dari metamorfose regional, sangat
jelas keping0kepingan mineral0mineral plat seperti mika, talk, klorit, hematit dan mineral
lain yang berserabut. 7erjadi perulangan antara mineral pipih dengan mineral granular
dimana mineral pipih lebih banya daripada mineral granular. orientasi penjajaran mineral
pipih menerus
d. Gneistosa
3enis ini merupakan metamorfosa derajad paling tinggi, dimana dimana terdapat
mineral mika dan mineral granular, tetapi orientasi mineral pipihnya tidak
menerusGterputus.
!. $truktur Non 6o)iasi *
;imana mineral baru tidak menunjukkan penjajaran mineral yang planar. 2eringkali
terjadi pada metamorfisme kontakGtermal.
Pada struktur non foliasi ini hanya ada beberapa pembagian saja, yaitu !
a. Granulose2Horn&elsi'
$erupakan moBaik yang terdiri dari mineral0mineral eLuidimensional serta pada
jenis ini tidak ditemukan tidak menunjukkan clea#age (belahan). 1ontohnya antara
lain adalah marmer, kuarsit.
b. 3iniasi
Pada jenis ini, akan ditemukan keidentikan yaitu berupa mineral0mineral menjarum
dan berserabut, contohnya seperti serpentin dan asbestos.
c. 4ata'lasti'
2uatu struktur yang berkembang oleh penghancuran terhadap batuan asal yang
mengalami metamorfosa dinamo.
d. 5iloniti'
Laboratorium Petrologi
UPN Veteran Yogyakarta
2012
91
Modul Praktikum Petrologi
8ampir sama dengan struktur kataklastik, hanya butirannya lebih halus dan dapat
dibelah0belah seperti skistose. 2truktur ini sebagai salah satu ciri adanya sesar.
e. Filoniti'
8ampir sama dengan struktur milonitik, hanya butirannya lebih halus lagi.
f. Flaser
2eperti struktur kataklastik, dimana struktur batuan asal berbentuk lensa tertanam
pada masa dasar milonit.
g. 6ugen
2uatu struktur batuan metamorf juga seperti struktur flaser, hanya lensa0lensanya
terdiri dari butir0butir felspar, dalam masa dasar yang lebih halus.
TEK$TU/
$ineral batuan metamorfosa disebut mineral metamorfosa yang terjadi karena
kristalnya tumbuh dalam suasana padat dan bukan mengkristal dalam suasana cair.
,arena itu kristal yang terjadi disebut blastos.
7ekstur pada batuan metamorf dibagi menjadi 2, yaitu !
a.4ristaloblasti'
*aitu tektur pada batuan metamorf yang sama sekali baru terbentuk pada saat proses
metamorfisme dan tekstur batuan asal sudah tidak kelihatan.
1. 0or&irobalsti'
2eperti tekstur porfiritik pada batuan beku dimana terdapat masa dasar dan
fenokris, hanya dalam batuan metamorf fenokrisnya disebut .or&iroblast.
2. Granoblasti'
7ektur pada batuan metamorf dimana butirannya seragam.
3. 3e.idoblasti'
;icirikan dengan susunan mineral dalam batuan saling sejajar dan terarah,
bentuk mineralnya tabular.
9. 7ematoblasti'
;i sini mineral0mineralnya juga sejajar dan searah hanya mineral0mineralnya
berbentuk prismatis, menyerat dan menjarum.
). ,dioblasti'
Laboratorium Petrologi
UPN Veteran Yogyakarta
2012
92
Modul Praktikum Petrologi
7ektur pada batuan metamorf dimana mineral0mineral pembentuknya berbentuk
euhedral (baik).
A. Hi.idiobalsti'
7ektur pada batuan metamorf dimana mineral0mineral pembentuknya berbentuk
subhedral (sedang).
=. 8enobalsti'
7ektur pada batuan metamorf dimana mineral0mineral pembentuknya berbentuk
anhedral (buruk).
b. 0alimsest (7ekstur 2isa)
1. 9lasto.or&iriti'
2isa tektur porfiritik batuan asal (batuan beku) yang masih nampak.
2. 9lasto&iti'
2isa tektur ofitik pada batuan asal (batuan beku) yang masih nampak.
3. 9lasto.se.it
7ektur sisa dari batuan sedimen yang mempunyai ukuran butir lebih besar
dari pasir (.se.it).
9. 9lasto.samit
2uatu tektur sisa dari batuan sedimen yang mempunyai ukuran butir pasir
(.semit).
). 9lasto.ellit
2uatu tektur sisa dari batuan sedimen yang mempunyai ukuran butir
lempung (.elit).
I". .. K#P#$I$I INE/AL
Berdasarkan bentuk kristal G mineralnya, dibagi menjadi !
A. $ineral Stress
&dalah mineral yang stabil dalam kondisi tertekan, dimana mineral ini berbentuk
pipihatau tabular, prismatik. $ineral ini tumbuh memanjang dengan kristal tegak lurus
gaya.
1ontohnya ! $ika, Feolit, 7remolit, &ktinolit, >laukofan, 8orblende, 2erpentin,
2ilimanit, ,yanit, &ntofilit.
Laboratorium Petrologi
UPN Veteran Yogyakarta
2012
93
Modul Praktikum Petrologi
1. $ineral Antistress
&dalah mineral yang terbentuk bukan dalam kondisi tekanan, umumnya berbentuk
eLuidimensional.
1ontohnya ! ,uarsa, >arnet, ,alsit, 2taurolit, 5eldpar, ,ordierit, Hpidot.
Berdasarkan jenis metamorfismenya mineral ini khas muncul pada jenis
metamorfisme tertentu seperti !
a. Pada metamorfisme regional
,yanit, 2taurolit, >arnet, 2ilimanit, 7alk, >laukofan.
b. Pada metamorfisme termal
>arnet, &ndalusit, ,orondum.
I". 2. PENAAAN BATUAN ETA#/6
Penamaan batuan metamorfik dimaksudkan untuk mengenali dan memberikan
informasi yang berarti pada batuan tersebut. &da ) kriteria utama dalam penamaannya,
yaitu !
1. &sal batuan semula
2. $ineralogi batuan metamorf
3. 7ektsur
9. Penamaan secara khusus
). 7ekstur dan mineralogi
-stilah metabasit, metapelit adalah batuan metamorf yang berasal dari batuan beku
dan batuan sedimen, metasedimen, metabatupasir, metagranit, semua mengisyaratkan
batuan semula. 2kis, >neis, 8ornfels, filit adalah penamaan berdasarkan pada terktur
batuan metamorf tersebut. ,uarsit, 2erpentinit, adalah penamaan berdasarkan mineralogi.
Slate adalah batuan metamorf derajad sangat rendah, disusun oleh mineral
pilosilikat sangat halus tersusun membentuk orientasi kesejajaran yang
memperlihatkan lembaran.
Filit adalah bertektur skistose tetapi disusun oleh mineral pilosilikat yang halus
(dalam ukuran +,101 mm)
Sekis ditandai dengan penjajaran mineral pipih berukuran (1 mm sehingga
mudah dikenali dengan mata telanjang. Pada sekis tampak kehadiran mineral
pipih lebih melimpah daripada mineral granular.
Laboratorium Petrologi
UPN Veteran Yogyakarta
2012
99
Modul Praktikum Petrologi
neis berkristal sangat besar, dapat mencapai beberapa milimeter dan mineral
tabularnya memperlihatkan foliasi. Batuan ini didominasi oleh mineral granular
daripada mineral pipih (tabularGprismatik) yang menjajar. -stilah ortogenes
dipakai untuk genes yang berasal dari batuan beku dan .aragenes untuk genes
yang berasal dari batuan sedimen.
Milonit merupakan batuan metemorf kataklastik yang disusun oleh matrik
antara )+ hingga .+ 4 dan sisanya berupa porfiroklas. 3ika hampir keseluruhan
terdiri dari matriks dan porfirokals kurang dari 1+ 4 maka disebut ultra milonit.
0ilonit adalah batuan metamorf kataklastik yang kaya akan mineral pilosilikat
yang secara khas memperlihatkan seperti slate. 2edangkan batuan metamorfik
yang bertekstur granoblastik di sekitar interusi dikenal dengan horn&els.
Berikut adalah nama0nama batuan metamorf berdasarkan penamaan yang khas
padanya!
Sekis Hi0au adalah batuan metamorf yang berasal dari batuan beku basa,
berarna hijau, berfoliasi, berderajad rendah, umumnya disusun oleh klorit,
epidot, aktinolit.
Sekis 1iru adalah berasal dari batuan beku, berarna gelap kebiruan, pada
derajad sangat rendah, tekstur berfoliasi, arnanya berasal dari melimpahnya
amfibol 6a terutana glaukofan dan krosit.
Am&ibolit utamanya disusun oleh mineral hijau gelap, horblende dan plagioklas
dengan ditambah berbagai mineral aksesori.
Serpentinit adalah batuan berarna hijau, hitam atau kemerah0merahan, disusun
secara mencolok oleh serpentin. Batuan ini berasal dari batuan beku ultrabasa.
=klogit adalah batuan metamorf berkomposisi utama garnet dan amfasit (piroksen
klino hijau rumput) tanpa plagioklas dengan sedikit mineral aksesori kuarsa,
kyanit, amfibol, Beosit dan rutil.
ranulit adalah batuan metamorf dicirikan dengan tekstur granobalstik,
berukuran butir seragam bahkan membentuk kristal yang sempurna (poligonal)
dan mineral penyusunnya terbentuk pada temperatur tinggi seperti feldpar,
piroksen, amfibol.
Laboratorium Petrologi
UPN Veteran Yogyakarta
2012
9)
Modul Praktikum Petrologi
Magmatit adalah pencampuran batuan metamorf, skis atau gneis pada derajad
tinggi berselang seling dengan urat0urat batuan beku berkomposisi granitik hasil
anateksis.
1A6TA/ PU$TAKA
1. &nthony 8all, 1.@., #gneous Petrology, %ongman -nc, 6e *ork, h )=3.
2. Blatt, 8. $iddleton, dan >. $urray. :., 1.=.. +rigin o& Sedimentary 8ock,
Prince08all, Hngleood, ;lifs.
3. Hhler,H.>., dan Blatt, 8., 1.@2, Petrology #gneous: Sedimentary and
Metamorphic, 5reeman, 1ooper J 1ompany, 'nited 2tate of &merica, h =32.
9. 5isher, :.C. dan 2cmincke, 8.', 1.@9, Pyroklastic 8ocks, 2pringer Cerlag, h 9=2
). 8uang, <.7., 1.A2, Petrology, $c.>ra 8ill Book 1ompany, 6e *ork, 2an
5ransisco, 7oronto, %ondon.
A. 3ackson ,.1., 1.=+, 5e>t 1ook o& !ithology, $c. >ra 8ill Book 1ompany, 6e
*ork.
=. ,oesoemadinata, :.P., 1.@1, Prinsip-prinsip Sedimentasi, ;epartemen 7eknik
>eologi, -7B.
@. Pettijohn, 5.3., 1.=), Sedimentary 8ock: 5hird =dition, $arker and Bo
Publisher.
.. <illiams, 8, 7urner, 5.3 dan >ilbert 1.$., 1.)9, Petrography ? An #ntroduction
to he study o& rocks in thin section, 2st edition, <.8. 5reeman and ompany,
i. 6e *ork, h A2A
1+. <inkler 8.>.5., 1.=), Petrogenesis o& Metamorphic 8ocks, 2
nd
Hdition, 2pring0
Cerlag, 6e *ork -nc.
11. <ilson, $., 1.@., #gneous Petrogenesis A lobal 5ectonic Approach, %ondon !
i. ;epart of Harth 2ciences, 'ni#ersity of %eeds, h 9AA
12. *ardley B.<.;, 1.@., An #ntroduction to Metamorphic Petrology, 1
st
Hdition,
3ohn <illey and 2ons -nc.
Laboratorium Petrologi
UPN Veteran Yogyakarta
2012
9A
Modul Praktikum Petrologi
Laboratorium Petrologi
UPN Veteran Yogyakarta
2012
9=

Anda mungkin juga menyukai