IDENTIFIKASI MINERAL
Pada pembahasan sebelumnya telah diuraikan tentang cara menentukan sifat-sifat optik
suatu mineral. Dalam pembahasan pada acara identifikasi mineral, diharapkan mahasiswa dapat
menentukan mineral berdasarkan sifat-sifat optik dengan cara yang sistematis. Semakin banyak
latihan mengidentifikasi sayatan tipis mineral atau batuan, maka akan semakin mudah untuk
membedakan mineral yang satu dengan yang lainnya.
Setiap mineral mempunyai sifat-sifat optik khusus yang dapat dibedakan dengan mineral
lainnya, tanpa harus mengidentifikasi seluruh sifat optiknya.Berikut adalah beberapa contoh
mineral yang memiliki sifat optik yang khusus, diutamakan pada mineral yang sering ditemukan
di alam.
Olivin adalah mineral silikat feromagnesian yang terbentuk pada temperatur tinggi,
berwarna hitam sampai hijau kehitaman, mempunyai kilat gelas dan pecahan konkoidal.Mineral
olvin pada umumnya menunjukan kenampakan butiran bentuk relatif kecil dan bundar.Olivin
disusun oleh tetra hidra tunggal yang diikat bersama oleh campuran ion besi dan magnesium
yang merangkai atom oksigen bersama-sama.Mineral ini tidak mempunyai bidang belahan
strktur atomnya membentuk jaringan tiga dimensi sehingga tidak membentuk bidang yang
lemah.
Peridotit – hijau-transparant
Chrysolite – kuning-kuning kehijauan olivin disebut batu olivin.
Dunite – masif, massa butiran Olivin, diklasifikasikan sebagai batuan.
Olivinoid – terbentuk dari meteorit
Dalam kelompok mineral silikat dan nesosilikat
Larut dalam asam HCl
Piroksin, berwarna hitam, opak, dengan bidang belahan dua arah membentuk sudut 90°
.Strktur kristalnya disusun oleh rantai tunggal tetrahedral yang diikat bersama-sama dengan ion-
ion besi dan magnesium.Karena ikatan silikon oksigen lebih kuat daripada ikatan antara struktur
silikat, maka firoksin mudah terbelah sejajar dengan rantai silikat. Piroksin merupakan salah satu
mineral yang dominan dalam batuan beku basalt yang merupakan batuan yang umumpada
kerak samudera.
Secara tektonik:
a. Orthopiroksen – OPX
Birefringencebervariasi 0,007 sampai 0,020
Bentuk KristalEuhedral, biasanya prismatik gemuk
Jika disayat memotong sumbu c memiliki 4 atau 8 sisi dengan belahan dua arah
membentuk sudut 90°
Jika disayat memanjang sejajar sumbu c memiliki belahan searah
Sayatan memotong sumbu c memperlihatkan: dua belahan 90° dan pemadaman simetri
Sayatan yang dipotong parallel terhadap sumbu C akan menunjukkan belahan searah:
Jika belahan parallel terhadap polar bawah maka warnanya hijau
Jika belahan memotong polar bawah warnanya pink
Sayatan yang dipotong memotong sumbu C belahan dua arah membentuk sudut 90°
Gambar Belahan dan pecahan mineral Ortopiroksen
b. Clino-piroksen
Melimpah pada batuan beku ultra basa dan batuan metamorf tingkat menengah-tinggi.
AUGITE (Ca(Mg,Fe)(SiO3)2(Al,Fe)2O3x)
2V = 58° - 62°
Nikol Sejajar Nikol Silang
Warna absorbsi : Hampir tidak berwarna, netral, coklat kehijauan muda ataukeunguan muda
Bentuk : Kristal prismatik pendek
Relief : Tinggi
Pleokroisme : Tidak ada sampai lemah
Indeks bias : n.mineral > n.k-balsam
Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 87° dan 93°. Satu arah dalam sayatan lonitudinal,
paralel
Bias rangkap : Sedang kira-kira di tengah orde-II
Kembaran : Umum, polisintetik, kombinasi polisintetik yang dikenal sebagai struktur
herringbone
Sudut pemadaman : Bervariasi dari 36° sampai 45° (C^X)
Orientasi optis : Length Fast kadang-kadang Length Slow
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Positif
Keterangan :Augitesulit dibedakan dari diopside, tetapi diopside mempunyai sudut pemadaman
yang kecil dan warna yang terang. Augite teralterasimenjadi hornblende yang terbentuk pada
tahap magmatik akhir dan uratile atau tremoliteactinolitesekunder yang terbentuk oleh alterasi
hidrothermal.Augite yang umum dalambatuan beku sub-silisik seperti auganite, basalt, gabbro,
limburgite dan peridotite.
AEGIRINE (NaFe(SiO3)2)
Monoclinic
2V = 60°- 66°
Nikol Sejajar Nikol Silang
Warna absorbsi : Hijau, kuning kecoklatan
Bentuk : Kristal prismatik
Relief : Tinggi
Pleokroisme : Kuat, hijau tua, hijau muda, kuning
Indeks bias : n.mineral > n.k-balsam
Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 87°dan 93°
Bias rangkap : Kuat sampai sangat kuat, orde ketiga, atau orde-IV
Kembaran : -
Sudut pemadaman : Dalam sayatan longitudinal sangat kecil (2° - 10°)
Orientasi optis : Length Fast
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Negatif
Keterangan :Aegirinemenyerupai beberapa amphibole, tetapi dibedakan dengan sudut
pemadaman yang kecil dan Length Fast. Acmite adalah piroksen yang erat hubungannya dengan
aegirine, perbedaannya dari warnanya yang coklat.Merupakan ciri dari batuan beku yang kaya
soda seperti nepheline syenite, phonolite,trachite, soda granite. Seringkali terdapat sebagai
overgrowth dengan kristalaegirine-augite.
JADEITE (NaAl(SiO3)2)
Monoclinic
2V = 70° – 75°
Nikol sejajar Nikol silang
Warna absorbsi : Tidak berwarna sampai hijau
Bentuk : Granular sampai columnar atau fibrous
Relief : Agak tinggi
Pleokroisme : Bervariasi
Indeks bias : n.mineral > n.k-balsam
Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 87° dan 93°
Bias rangkap : Sedang, orde-II
Kembaran : Kadang – kadang didapatkan
Sudut pemadaman : Dalam sayatan longitudinal bervariasi dari 30° sampai 40°
Orientasi optis : Length Slow
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Negatif
Keterangan : Jadeite dibedakan dari nephrite dengan sudut pemadaman yang besar dan indeks
bias yang lebih besar. Dari diopside dengan sudut pemadaman yang kecil dan columnar.Jadeite
teralterasi menjadi tremolite-actinolite dan hanya terdapat pada batuan jadeite ( jadeitite).
C. HORNBLENDE (Ca2(Mg,Fe,Al)5(OH)2(Si,Al)4O112)
Mineral hornblende merupakan mineral pembentuk batuan beku yang berwarna
kehijauan/kecoklatan. Kenampakan warna tersebut dapat dilihat melalui mikroskop polarisasi.
Berdasarkan Proses pembentukan mineral pada Bowen Reaction Series mineral ini terletak pada
deret discontinuous pada deret ini mewakili formasi mineral ferro-magnesium silicate dimana
satu mineral berubah menjadi mineral lainnya pada rentang temperatur tertentu dengan
melakukan reaksi dengan sisa larutan magma.
Mineral Hornblende (termasuk mineral Amphibole) terbentuk setelah mineral Piroksen,
sekitar 11000C, mineral yang mengandung kalsium (CaFeMgSiO) terbentuk dan pada kisaran
suhu 9000C. Pada proses pembentukan mineral Hornblende tekanan yang ada tidak terlalu besar,
sedangkan mineral Hornblende bentuknya lebih prismatic atau memanjang. Sehingga mineral ini
sering ditemukan berukuran lebih besar dibandingkan mineral lain yang ada disekitarnya.Hal
menunjukan bahwa mineral ini lebih dulu terbentuk oleh karena itu mineral ini mempunyai
cukup ruang untuk terbentuk sebelum mineral-mineral lain terbentuk (belum terdapat ubahan).
Dari bentuk mineral yang euhedral dapat diketahui (sejalan dengan ukuran) mineral ini terbentuk
terlebih dahulu karena bidang batas mineral tidak dipegaruhi oleh mineral lain sehingga bidang
batasnya terlihat tebal, kemudian terdapatnya pecahan pada mineral ini menunjukan bahwa pada
deret discontinuous mineral ini terletak pada awal pembentukan karena pada awal pembentukan
ini mineral belum mempunyai resistensi yang tinggi sehingga mudah terbentuk pecahan dan
mineral ini terdapat pada batuan beku basa hal ini dikarenakan mineral ini terbentuk lebih dulu
(semakin keatas sifatnya semakin basa dan semakin kebawah semakin asam).
Monoclinic
2V = 52°- 85°
Biotit merupakan anggota dari mika yang berwarna gelap karena kaya akan besi. Seperti
mineral mika lainnya, biotit disusun oleh struktur lebaran yang memberikan belahan satu
arah.Biotit mempunyai warna hitam mengkilap yang membedakan dari mineral ferromagnesian
lainnya. Seperti hornblende, biotit banyak dijumpai pada batuan penyusun kerak benua, termasuk
batuan beku granit.
Gamabar 7.Sifat optis biotit (warna interference) tegak lurus sumbu C (atas) dan sejajar sumbu
C (bawah) pada sayatan tipis.
Monoclinic
2V = 0º - 25º
Moskovit adalah jenis mineral mika yang sangat umum.Berwarna terang dengan kilap
seperti mutiara (pearly) dan seperti mineral mika lainnya belahannya satu arah.Didalam batuan
muskovit sangat mudah dikenali karena sangat bercahaya.
Monoclinic
2V = 30º - 40º
Kuarsa merupakan mineral silikat yang hanya disusun oleh silikon dan oksigen.Mineral
kuarsa juga sering disebut silika karena komposisinya SiO2.karena struktur kuarsa mengandung
dua atom oksigen untuk tiap atom silikon, maka tidak dibutuhkan lagi ion positif untuk
menjadikan mineral kuarsa ini netral.Struktur kristak kuarsa membentuk jaringan tiga dimensi
yang lengkap antara ion oksigen disekitar ion silikon, sehingga membentuk suatu ikatan yang
kuat antara keduanya. Akibatnya kuarsa tidak mempunyai bidang belahan, sangat keras dan
resistan terhadap proses pelapukan. Kuarsa mempunyai belahan konkoidal. Pada bentuknya yang
sempurna kuarsa sangat jernih, membentuk kristal eksagonal dengan bentuknya piramidal.
Warna mineral kuarsa sangat bervariasi tergantung pada proses pengotoran pada waktu
pembentukannya. Variasi warna menyebabkan adanya bermacam mineral kuarsa. Mineral kuarsa
yang umum adalah kuarsa susu (putih), kuarsa asap (abu-abu) kuarsa rose (ping), ametis (purple)
dan kristal batuan (clear).
Hexagonal
Sebelum menentukan mineral, praktikan terlebih dahulu harus dapat menentukan warna
interferensi pada setiap mineral yang akan diamati.
Praktikan harus bisa menentukan bentuk,belahan dan pecahan pada mineral yang di
amati.
Praktikan harus bisa menentukan pleokroisme.
Praktikan harus bisa menentukan indeks bias.
Praktikan harus bisa menentukan bias rangkap.
Praktikan harus bisa menentukan orientasi optic.
Praktikan harus bisa menentukan kembaran pada mineral yang di amati jika terdapat
kembaran pada mineral itu.
Untuk menentukan warna,bentuk,belahan ,pecahan ,dsb telah dijelaskan pada bab sebelumnya.
Feldspar terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok alkali feldspar dan kelompok
plagioklas (Tabel 6.1).Alkali feldspar pada batuan vulkanik yang sering mencul adalah sanidin,
sedangkan pada batuan plutonik adalah ortoklas.Mikroklin adalah mineral yang umum dalam
pegmatite.Adularia bisa hadir pada suatu urat mineral.Secara optic ortoklas sering berkabut,
sedangkan sanidin tampak cerah.Mikroklin dibedakan dari ortoklas dengan kembaran
polisintetik. Mikroklin sering hadir pada granit, syenit dan gneiss. Ortoklas kadang sering
menyerupai kuarsa tetapi ortoklas biaxial negative sedangkan kuarsa uniaxial positif. Kelompok
plagioklas dapat dibedakan secara khusus dengan mencari komposisi An dengan menggunakan
metode penentuan jenis plagioklas.
Gambar 1.1 Mineral orthoclase dengan belahan parallel sempurna – tidak sempurna
gambar 1.2 Mineral sanidin pada posisi nikol sejajar dan nikol silang.
c) ANDALARIA KAlSi3O8,
Mineral ini menunjukkan warna putih-pink, sistem kristal monoklin, belahan 2 arah, kilap
kaca, cerat putih dan menunjukkan bentuk prismatik. Terbentuk pada suhu 7000 C, akibat proses
hidrotermal dengan temperatur yang rendah berupa urat.
Adularia dan orthoclase mirip, tapi adularia adalah pseudo-ortorombik. Sedikit perbedaan
indeks bias, berat jenis , suhu konversi mereka untuk sanidine (bentuk tinggi suhu feldspar
kalium ), dan sudut aksial, bagaimanapun, menunjukkan adanya dua spesies yang berbeda.
Adularia memiliki sistem kristal monoklin. Monoklin ada alh suatu sistem kristal yang hanya
mempunyai satu sumbu yang miring dari tiga sumbu yang dimilikinya. Sumbu a tegak lurus
terhadap sumbu b, b tegak lurus terhadap c, tetapi c tidak tegak lurus terhadap sumbu a.