Anda di halaman 1dari 44

JUDUL PERCOBAAN

SIFAT RADIOAKTIF

NAMA : MAHDI JAUHAR HARAHAP

NIM : 180801018

FAK/JUR : MIPA/S1-FISIKA

GEL/KEL : B/1

LABORATORIUM FISIKA INTI


DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
LABORATORIUM FISIKA INTI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penemuan sinar-X oleh Rontgen pada tahun 1895 merangsang Henry Becquerel
menyelidiki asal-usul sinar-X. Gejala fluoresens adalah gejala dimana suatu benda
dapat memancarkan cahaya yang berbeda ketika menerima cahaya dari luar atau
menerima tembakan dari aliran partikel. Dalam penyelidikan itu, secara kebetulan
Becquerel menemukan bahwa senyawa uranium menunjukkan keaktifan radiasi
tertentu dengan daya tembus yang sangat kuat, seperti sinar-X, meskipun senyawa
uranium ini tidak disinari terlebih dahulu.Ini berarti tanpa terkena sinar matahari pun
bahan uranium tetap menghasilkan sinar tembus seperti halnya sinar-X. Pemancaran
sinar tembus (sinar radioaktif) secara spontan oleh inti-inti tidak stabil (misalnya inti
uranium) dinamakan radioaktivitas. Nama ini diberikan oleh Merie Curie. Jadi,
radioaktivitas alami pertama kali ditemukan oleh Henry Becquerel. Penemuan bahan
raduioaktif baru.
Dua orang ilmuwan Paris yang sangat tertarik dengan penemuan Becquerel
adalah Merie Curie dan suaminya Piere Curie, yang akhirnya menjadi Profesor Fisika
di Sorbone. Mereka mendapatkan bahwa sinar-sinar dari radium menyebabkan
ionisasi molekul-molekul udara. Intensitas radiasi dapat diukur dengan kamar ionisasi.
Alat ini terdiri atas dua keping logam sejajar.

1.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui sifat-sifat radioktif.


2. Untuk mengetahui jenis-jenis peluruhan radioaktif.
3. Untuk mengetahui aplikasi dari radioaktif.
4. Untuk mengetahui pengaruh absorber terhadap nilai pencacahan.
LABORATORIUM FISIKA INTI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155

BAB II

DASAR TEORI

Nuklida radioaktif awal dalam mode peluruhan apa pun disebut induk, dan nuklida produk
(berat) disebut anak perempuan. Situasi paling sederhana terjadi jika putrinya stabil. Jika
beberapa generasi putri berturut-turut. Radioaktif, kita berbicara tentang rantai peluruhan
radioaktif. Fakta eksperimental dasar radioaktif peluruhan adalah probabilitas salah satu inti
untuk membusuk dalam waktu singkat. Interval dt tidak tergantung pada pengaruh eksternal
apa pun, termasuk peluruhan inti lain. Semua inti nuklida tertentu memiliki probabilitas
peluruhan yang identik. Oleh karena itu probabilitas P (dt) peluruhan radioaktif dalam dt
hanya sebanding dengan dt jika dt cukup kecil sehingga P (dt) <1. Konstanta
proporsionalitas A, disebut konstanta peluruhan, berbeda untuk nuklida dan mode peluruhan
yang berbeda. Peluruhan radioisotop tunggal. Oleh karena itu P (dt) dt (4-1) Untuk
menghitung probabilitas bahwa inti tertentu bertahan selama interval waktu bagi interval
waktu t menjadi n interval yang sama dari durasi dt. Dalam situasi yang sangat khusus,
dimungkinkan untuk mengubah waktu paruh untuk penangkapan elektron (Sec. 4-6f) D.
Radioisotop dengan beberapa persen dengan menyematkannya dalam berbagai
senyawa kimia. Persamaan tersebut tidak mengimplikasikan bahwa dalam setiap interval
waktu dt tepat jumlah inti yang sama dN dari jumlah total N hancur. Hanya yang paling
nomor probabilitas dN dihitung, karena persamaan tersebut adalah pernyataan tentang
probabilitas. Sangat mudah untuk menunjukkan bahwa harus ada variasi dalam interval ume
antara peluruhan yang berurutan. Sebaliknya, dalam selang waktu tertentu pasti ada fuktuasi
dalam jumlah inti yang membusuk. Jika f pendek dibandingkan dengan l/a, probabilitas satu
peluruhan yang terjadi di seluruh sampel dalam selang waktu kecil dt hanyalah dt/t.
Probabilitas bahwa tidak ada peluruhan dalam interval waktu terbatas t (<I|2) sama dengan
1.
Alasan yang sama yang menyebabkan Persamaan itu berubah. Ini memberi kita
distribusi interval waktu antara peluruhan berurutan dan menunjukkan bahwa interval waktu
yang kecil lebih mungkin terjadi daripada interval waktu yang lama. Sebaliknya, dalam
interval waktu lama yang berulang, jumlah inti yang membusuk dalam sampel tertentu harus
LABORATORIUM FISIKA INTI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155

memiliki fuktuasi statistik yang paling mungkin berarti mengabaikan penurunan ukuran
sampel karena pembusukan. (Meyerhof, W.1967)
Kita dapat mendeteksi aktivitas radiasi dari bahan radioaktif dengan menggunakan pencacah
Geiger-Muller. Beberapa berkas radiasi dibelokkan oleh medan magnetic sehingga
lintasannya tidak mengenai tabung Geiger. Pemelokan berkas radiasi oleh medan magnet
menunjukkan bahwa berkas radiasi tersebut terdiri atas partikel-partikel bermuatan. Prinsip
tersebut dapat digunakan oleh berkas radioaktif lain. Pada tahun 1899 Ernest Rutherford
melakukan percobaan dalam rangka studinya mengenai radioaktif. Ia menempatkan sedikit
radium didasar sebuah kotak kecil dari timah hitam (timbal). Dia mendapatkan bahwa berkas
sinar terpisah menjadi tiga komponen.
Dengan memperhatikanarah sinar yang dibelokkan,dia menyimpulkan bahwa
komponen sinar yang tidak dibelokkan adalah tidak bermuatan (sinar γ),komponen sinar yang
dibelokkan ke kanan adalah bermuatan positif (sinar α),dan sinar yang dibelokkan kekiri
adalah bermuatan negative (sinar β).
Sewaktu selembar kertas tipis disisipkan diantara sumber dan tabung Geiger Muller,
pembacaan angka pada alat hitung berkurang bila dibandingkan sebelumnya. Fakta ini
menunjukkan bahwa sebagian radiasi telah diserap oleh kertas. Radiasi yang diserap kertas
tipis adalah radiasi sinar. Tambahan radiasi yang diserap oleh lembaran aluminium adalah
radiasi sinar β. Radiasi yang diserap oleh selembsr timbale adalah radiasi sinar γ.
Atom-atom radioaktif akan memancarkan sinar-sinar radioaktif (α, β dan γ) untuk
menjadi atom stabil.Peristiwa pemancaran sinar radioaktif oleh zat radioaktif disebut
peluruhan. Kita tidak tahu atom-atom mana yang akan meluruh lebih dulu. Dengan demikian
proses meluruh adalah proses acak. Laju peluruhan radioaktif dalam suatu bahan radioaktif
disebut aktivitas (lambang A). Aktivitas hanya ditentukan oleh banyaknya inti yang meluruh
per sekon. Jika peluang untuk meluruh disebut tetapan peluruhan (lambang λ), maka aktivitas
bahan bergantung pada banyak inti radioaktif dalam bahan (N) dan λ. Secara matematis
ditulis :

Tetapan peluruhan λ memiliki harga berbeda untuk inti yang berbeda tetapi konstan terhadap
waktu. Makin banyak inti yang meluruh per satuan waktu, makin besar A. Secara matematis
pernyataan ini dinyatakan oleh :
LABORATORIUM FISIKA INTI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155

Tanda negative kita berikan karena neutron berkurang terhadap waktu, sedangkan kita
menginginkan atom berharga positif.
Waktu paruh dari suatu isotop radioaktif adalah selang waktu yang dibutuhkan agar
aktivitas radiasi berkurang setengah dari aktivitas semula. Waktu paruh juga dapat
didefinisikan sebagai selang waktu ysng dibutuhkan agar setengah dari inti radioaktif yang
ada meluruh. Aktivitas radioaktif tergantung pada banyaknya atom radioaktif yang masih ada.
Misalkan mula-mula ada sebanyak N0 radioaktif dan waktu paro dilambangkan dengan T1/2.
Dua inti ringan dapat bergabung menjadi sebuah inti yang lebih berat. Energi ikat inti
lebih besar daripada total energi ikat kedua inti ringan pembentuknya. Karena itu dalam
penggabungan dua inti ini, massa inti baru lebih kecil daripada total massa kedua inti ringan
pembentuknya. Defek massa ini muncul sebagai energi fusi.Reaksi inti seperti ini disebut
reaksi penggabungan inti atau reaksi fusi.
Inti berat yang ditumbuk oleh sebuah partikel dapat membelah menjadi dua inti baru
yang lebih ringan. Massa total produk lebih kecil daripada massa total reaktan. Selisih massa
muncul sebagai energi. Reaksi inti seperti ini disebut reaksi pembelahan inti atau reaksi fisi.
Becquerel menemukan radioaktivitas pada tahun 1896, tetapi radiasi pengion dari
dahulu sampai kapanpun adalah bagian dari lingkungan hidup kita. Ini dikenal sebagai radiasi
alamiah. Kira-kira 87% radiasi di lingkungan kita dihasilkan secara ilmiah, dan hanya sekitar
13% merupakan radiasi buatan. Sejumlah radiasi yang tiba di bumi berasal dari angkasa luar
dan matahari. Ini disebut radiasi kosmis. Banyak batuan mengandung sejumlah kecil uranium,
padahal bahan-bahan bangunan, seperti batu bata dan balok baja dibuat dari batuan. Uranium
meluruh menghasilkan radon. Semua radiasi pengion merusak sel-sel hidup. Energi yang
dibebaskan oleh radiasi dapat memutuskan zat kimia di dalam sel. Sel-sel selalu mati dan
digantikan oleh sel-sel yang baru tepat pada waktunya. Akan tetapi, terkadang gejala ini dapat
lebih serius.
Radiasi pengion yang secara normal mengenai kita adalah radiasi tingkat rendah.
Radiasi ini masih terlalu lemah untuk mendeteksi gejala-gejala. Tapi, ditaksir bahwa kira-kira
1% dari semua kanker dan ketidaknormalan genetic disebabkan oleh radiasi tingkat rendah.
Ketika orang bekerja dalam lingkungan yang melibatkan bahan-bahan radioaktif yang
menghasilkan radiasi pengion, maka dibutuhkan suatu alat yang berguna sebagai pelindung.
Bagian-bagian pasien yang tidak perlu difoto, khususnya organ kelamin, dilindungi oleh baju
kerja yang terbuat dari timbal, dan bagi pekerjanya biasanya dan bagi pekerjanya biasanya
LABORATORIUM FISIKA INTI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155

menangani dari balik selembar layer kaca timbal dengan menggunakan peralatan remote
control. (Sajadi, M.)
Radioaktivitas adalah emisi radiasi secara spontan. Eksperimen menunjukkan bahwa
radioaktivitas merupakan hasil peluruhan atau desintegrasi inti yang tidak stabil. Tiga jenis
radiasi yang dapat diemisikan, yaitu partikel alfa, partikel beta dan sinar gamma. Partikel alfa
merupakan inti 4He. Partikel beta dapat berupa elektron atau positron. Sebuah positron adalah
antipartikel dari elektron, massanya sama seperti elektron kecuai muatannya +e. Sinar gama
merupakan foton berenergi tinggi. Kemampuan daya tembus partikel-partikel tersebut
berbeda beda. Partikel α tidak dapat melalui kertas, sedangkan beta dan gama mampu.
Partikel β tidak dapat melalui aluminium, sedangkan gama mampu dan tidak dapat melalui
timah.
Radiasi akan mengionisasi atom dalam sel hidup, akibatnya akan dapat merusak sel
dan menyebabkan kanker atau leukaemia. Diluar tubuh, β dan γ lebih berbahaya karena dapat
menembus kulit dan masuk ke organ tubuh. Sedangkan di dalam tubuh, radiasi α lebih
berbahaya karena tidak punya cukup energi untuk keluar dari tubuh dan memiliki daya
ionisasi paling besar untuk merusak sel. Partikel β dan γ kurang berbahaya dibanding α karena
memiliki energi yang cukup untuk keluar dari tubuh.
Karena gaya tarik antar nukleon berjangkauan pendek, energi ikat total dalam inti
hampir berbanding lurus pada nomor massa, banyaknya nukleon yang dikandungnya. Gaya
listrik tolak-menolak antara proton memiliki jangkauan tak terbatas, dan energi total yang
dapat menghancurkan inti ini berbanding lurus dengan Z2. Inti yang mengandung 210 nukleon
atau lebih demikian besarnya sehingga gaya inti berjangkauan pendek yang mengikatnya
hampir tidak dapat mengimbangi gaya tolak-menolak protonnya. Peluruhan alfa dapat terjadi
pada inti seperti itu sebagai suatu cara untuk memperkuat kestabilannya dengan mereduksi
ukuran intinya.
Seperti peluruhan alfa, peluruhan beta merupakan suatu cara untuk inti agar dapat
merubah komposisinya supaya mencapai kestabilan yang lebih besar. Pada peluruhan β -
(emissi e–), Inti Induk meluruh menjadi inti anak plus elektron dan anti-neutrino. Anti-
neutrino adalah partikel ke 3 yang menjelaskan range energi kinetik elektron. Jika atom (Z)
memiliki massa lebih besar dari pada atom tetangganya (Z+1), maka peluruhan β- mungkin
terjadi. Neutron bebas dapat meluruh menjadi sebuah proton dengan waktu paruh t1/2 = 10.8
menit dan Q = 939.57 – (938.28 + 0.511) = 0.78 MeV.
LABORATORIUM FISIKA INTI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155

Jenis lain dari gejala reaksi nuklir yang dapat dianalisis dengan model tetesan cairan
adalah fisi inti. Dalam gejala ini, sebuah inti berat (A>200) membelah menjadi dua buah inti
yang lebih ringan. Jika tetesan cairan cukup tereksitasi, tetesan tersebut dapat berosilasi
dengan berbagai cara, tetesan tersebut berturut-turut menjadi bola lonjong, bulat, dempak,
bulat, lonjong lagi dan seterusnya. Gaya pemulih dari tegangan permukaan selalu
mengembalikannya menjadi bola bulat, namun kelembaman cairan yang bergerak
menyebabkan cairan tersebut melampaui kebulatannya dan bergerak ke ekstrim yang
berlawanan dari distorsi. Inti bisa dipandang menunjukkan terdapatnya tegangan permukaan,
sehingga dapat bervibrasi seperti setetes cairan dalam keadaan tereksitasi, inti juga
dipengaruhi gaya pembelah yang ditimbulkan oleh gaya elektrostatik tolak menolak dari
protonnya. Jika sebuah inti terdistorsi dari bentuk bulat, gaya pemulih berjangkauan pendek
dari tegangan permukaan harus mengatasi gaya tolak berjangkauan panjang dan juga
kelembaman dari materi nuklir. Jika derajat distorsinya kecil, tegangan permukaan cukup
memadai untuk melakukan kedua hal tersebut, dan inti bervibrasi bolak-balik sampai akhirnya
kehilangan energi eksitasi melalui peluruhan gamma. (Setiawan, A. 2007)
Radioaktivitas adalah fenomena yang terjadi secara alamiah pada sejumlah zat. Atom-atom
dari zat tersebut secara spontan mengemisikan radiasi yang tidak dapat terlihat, yang mana
dapat menembus materi yang tidak dapat ditembus cahaya tampak. Efek-efek dari radiasi ini
dapat berbahaya terhadap sel-sel hidup, tetapi ketika digunakan secara baik, radiasi
mempunyai berbagai macam keuntungan, terutama di bidang kedokteran. Radioaktivitas telah
berada pada meteri-materi alamiah di bumi sejak terbentuknya bumi (sebagai contoh, pada
potasium-40 yang membentuk bagian dari tubuh kita). Namun demikian, karena radiasinya
tidak dapat dideteksi oleh kelima panca indera tubuh kita, fenomena ini hanya baru saja
dideteksi 100 tahun yang lalu ketika detektor radiasi dikembangkan. Pada zaman sekarang,
kita juga telah menemukan cara-cara untuk membuat sumber-sumber radioaktif buatan;
beberapa (seperti iodine-131 dan molydenum-99) adalah ampas dari industri tenaga nuklir
yang mana juga mempunyai aplikasi penting di bidang kedokteran.
Investigasi mula-mula oleh Becquerel dan Curies telah menunjukkan bahwa aktivitas
dari sumber radioaktif berkurang seiring berjalannya waktu, dan ini berbeda untuk zat-zat
yang berbeda. Waktu yang dibutuhkan untuk aktivitas tersebut untuk berkurang hingga
setengah dari awalnya disebut juga dengan waktu paruh. Namun demikian, aktivitas ini tidak
berkurang dalam kecepatan yang konstan. (Lawson, R.s. 1999)
LABORATORIUM FISIKA INTI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155

BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Peralatan dan Fungsi

3.1.1 Peralatan dan Fungsi


1. Tabung Geiger Muller
Fungsi : Sebagai alat pendeteksidan pengukur radiasi nuklir.
2. Scaler (ratemeter)
Fungsi : Untuk menampilkan pembacaan hasil laju pencacahan.
3. Stopwatch
Fungsi : Untuk menghitung lamanya waktu pencacahan.
4. Kabel Koaksial
Fungsi : Untuk menghubungkan tabung Geiger Muller dengan Scaler.
5. Rak Tabung
Fungsi : Sebagai penyangga tabung Geiger Muller.
6. Pinset
Fungsi : Sebagai alat untuk mengambil bahan radioktif.
7. Sarung Tangan
Fungsi : Sebagai pelindung tangan dari kontak langsung dengan Tabung GM.
8. Tissue/Serbet
Fungsi : Untuk membersihkan peralatan yang telah digunakan.
9. Masker
Fungsi : Sebagai pelindung mulut dan hidung agar tidak terkena radiasi
radioaktif.

3.1.2 Bahan dan Fungsi


1. Am-241
Fungsi : Sebagai sumber radiasi alpha (α).
2. Sr-90
LABORATORIUM FISIKA INTI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155

Fungsi : Sebagai sumber radiasi beta (β).


3. C0-60
Fungsi : Sebagai sumber radiasi gamma (γ).

3.2 Prosedur Percobaan

3.2.1 Tanpa unsur tanpa absorber


1. Siapkan peralatan diatas meja percobaan
2. Hubungkan Scaler dengan Tabung Geiger Muller
3. Hidupkan scaler dan ditunggu beberapa saat sampai tegangan stabil
4. Ukur cacah background (tanpa unsur radiaktif dan absorber)
dengan menggunakan scaler sebanyak 3 kali
5. Catat hasilnya pada data percobaan

3.2.2 Am-241 dengan absorber kertas


1. Siapkan peralatan diatas meja percobaan
2. Hubungkan Scaler dengan Tabung Geiger Muller
3. Hidupkan scaler dan ditunggu beberapa saat sampai tegangan stabil
4. Letakan unsur Am-241 pada rak tabung GM
5. Ukur pencacahanya tanpa absorber sebanyak 3 kali
6. Catat hasilnya pada data percobaan
7. Letakan absorber kertas pada rak tabung GM tepat diatas unsure Am-
241
8. Ukur cacah background dengan menggunakan scaler sebanyak 3 kali
9. Catat hasilnya pada data percobaan

3.2.3 Sr-90 dengan absorber kertas dan absorber aluminium


1. Siapkan peralatan diatas meja percobaan
2. Hubungkan Scaler dengan Tabung Geiger Muller
3. Hidupkan scaler dan ditunggu beberapa saat sampai tegangan stabil
4. Letakan unsur Sr-90 pada rak tabung GM
LABORATORIUM FISIKA INTI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155

5. Ukur pencacahanya tanpa absorber sebanyak 3 kali


6. Catat hasilnya pada data percobaan
7. Letakan absorber kertas pada rak tabung GM tepat diatas unsure Sr-90
8. Ukur cacah background dengan menggunakan scaler sebanyak 3 kali
9. Catat hasilnya pada data percobaan
10. Ganti absorber kertas dengan dengan absorber Al
11. Letakan absorber Al pada rak tabung GM tepat diatas unsur Sr-90
12. Ukur cacah background dengan menggunakan scaler sebanyak 3 kali
13. Catat hasilnya pada data percobaan

3.2.4 Co-60 dengan absorber kertas, absorber Al, dan absorber Pb


1. Siapkan peralatan diatas meja percobaan
2. Hubungkan Scaler dengan Tabung Geiger Muller
3. Hidupkan scaler dan ditunggu beberapa saat sampai tegangan stabil
4. Letakan unsur Co-60 pada rak tabung GM
5. Ukur pencacahanya tanpa absorber sebanyak 3 kali
6. Catat hasilnya pada data percobaan
7. Letakan absorber kertas pada rak tabung GM tepat diatas unsure Co-60
8. Ukur cacah background dengan menggunakan scaler sebanyak 3 kali
9. Catat hasilnya pada data percobaan
10. Ganti absorber kertas dengan dengan absorber Al
11. Letakan absorber Al pada rak tabung GM tepat diatas unsure Co-60
12. Ukur cacah background dengan menggunakan scaler sebanyak 3 kali
13. Catat hasilnya pada data percobaan
14. Ganti absorber Al dengan dengan absorber Pb
15. Letakan absorber Pb pada rak tabung GM tepat diatas unsur Co-60
16. Ukur cacah background dengan menggunakan scaler sebanyak 3 kali
17. Catat hasilnya pada data percobaan
LABORATORIUM FISIKA INTI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155

3.3 Gambar Percobaan

Sarung Tangan Tabung GM Scaler

Penjepit Kabel Koaksial


Tissue

Masker Absorber Stopwatch RakTabung


Absorber Absorber
Kertas
Aluminium Timbal

BAB IV
LABORATORIUM FISIKA INTI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155

HASIL DAN ANALISA

4.1 Data Percobaan

Sumber Penyerap Cpm Rata - Rata

Tanpa Sumber - 30 30 28 29,33

Am-241 - 1031 1150 1120 1100,33

Kertas 250 265 250 255

Sr-90 - 1985 2003 240 1999,33

Kertas 1750 1810 1770 1776,67

Alumunium 524 500 328 537,33

Co-60 - 3070 3110 3105 3095

Kertas 3066 3075 3105 3085

Alumuniun 2755 2670 2570 2665

Timbal 1430 1375 1410 1405

Medan, 13 November 2020

Asisten Praktikan

( Alex Stevan Purba ) (Mahdi Jauhar Harahap)

4.2 Analisa Data


LABORATORIUM FISIKA INTI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155

4.2.1.Menentukan Range Radiasi


a. Range radiasi Alfa di udara
 Tanpa sumber : 28 – 30 cpm
 Am-241 : 1031 – 1150 cpm
 Sr-90 : 1985 – 2003 cpm
 C0-60 : 3070 – 3110 cpm

b. Range radiasi beta di kertas


 Am-241 : 250 – 265 cpm
 Sr-90 : 1750 – 1810 cpm
 Co-60 : 3066 – 3075 cpm

4.2.1. Menghitung aktivitas (A) dari sumber radioaktif saat ini (2018)

a. Untuk unsur Am-241


m = 1 gr
M = 241 gr/mol

Na =

t = tahun

T1/2 = 458 tahun

 Na

No

= 2,498 1021
LABORATORIUM FISIKA INTI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155

Jadi, A =

b. Untuk unsur Sr-90


m = 1 gr
Mr = 90 gr/mol

Na

t tahun

tahun

 Na
LABORATORIUM FISIKA INTI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155

No

Jadi,

4.2.3 Apakah penting menurut kalian Laboratorium Fisika Inti sangat penting
Menurut saya, Laboratorium Fisika Inti sangat penting. karena dilaboratorium ini
kita akan mengembangkan kemampuan bereksperimen dengan melatih kemampuan
kita dalam mengobservasi dengan cermat menggunakan dan menangani alat secara
LABORATORIUM FISIKA INTI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155

aman, dan juga Melalui kegiatan ilaboratorium ini, kita pasti ingin bisa, dan
mengembangkan ingin tahu dan ingin bisa, dan mengembangkan dasar melakukan
eksperimen tersebut

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Sifat-sifat radioaktif secara umum adalah sebagai berikut :

a) Radiasi alpha ( )

 Bermuatan listrik positif sehingga dapat dibelokkanke arah kutub negatif oleh
medan magnet.
LABORATORIUM FISIKA INTI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155

 Identik dengan inti atom Helium ( ) dengan muatan : +2 muatan elementer

dan massa : 4 sma.

 Memiliki massa (massa sinar lebih besar dari sinar sehingga lebih lambat).

 Daya tembus lebih kecil dari pada sinar dan .

 Daya ionisasi tinggi, karena muatannya paling besar.


 Memiliki kecepatan antara 0,05c – 0,07c

b) Radiasi beta( )

 Bermuatan listrik negatif sehingga dapat dibelokkanke arah kutub positif oleh
medan magnet.
 Identik dengan elektron, dengan muatan : +1 atau -1 muatan elementer dan
massa : nol.
 Massanya sama dengan massa elektron yaitu 9,1 x 10-31 kg

 Daya tembus lebih lebih besar dari pada sinar tetapi lebih kecil dari sinar .

 Daya ionisasi lebih lebih kecil dari pada sinar tetapi lebih besar dari sinar .

 Memiliki kecepatan antara 0,32c – 0,90c (kecepatan sinar > kecepatan sinar )

c) Radiasi gamma ( )

 Tidak bermuatan listrik sehingga tidak akandapat dibelokkan oleh medan


magnet.
 Merupakan gelombang elektromagnetik.
 Tidak memiliki massa.
 Memiliki daya tembus paling kuat.
 Memiliki daya ionisasi paling lemah.
 Kecepatannya sama dengan kecepatan cahaya diruang hampa.

2. Jenis-jenis peluruhan radioaktif yaitu :


LABORATORIUM FISIKA INTI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155

a. Peluruhan Alpha (Alpha Decay)


Peluruhan alfa, terjadi karena inti induk memiliki nomor massa A besar.

b. Tangkapan Elektron Orbital (K Capture)


Penangkapan elektron, terjadi karena inti memiliki proton > neutron

c. Peluruhan Beta
Peluruhan beta, terjadi karena inti memiliki neutron > proton

d. Peluruhan Gamma (Gamma Decay)


Peluruhan gamma, terjadi karena inti memiliki energi yang berlebih.

3. Aplikasi Radioaktif :
 Sebagai pelacak (Tracers)
Pelacak adalah aplikasi umum radioisotop. Pelacak adalah elemen radioaktif yang
jalurnya dapat dilalui reaksi kimia dan biasanya digunakan dalam bidang medis dan
dalam studi tumbuhan dan hewan. Radioaktif Iodine-131 dapat digunakan untuk
mempelajari fungsi kelenjar tiroid yang membantu dalam mendeteksi penyakit.
LABORATORIUM FISIKA INTI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155

 Reaktor nuklir
Reaktor nuklir adalah alat yang mengontrol reaksi fisi yang menghasilkan zat baru
dari produk fisi dan energi.Pembangkit listrik tenaga nuklir menggunakan uranium
dalam reaksi fisi sebagai bahan bakar untuk menghasilkan energi. Steam dihasilkan
oleh panas yang dilepaskan selama proses fisi dan uap inilah yang memutar turbin
untuk menghasilkan energi listrik.
 Pendeteksi asap
Beberapa detektor asap juga menggunakan elemen radioaktif sebagai bagian dari
mekanisme pendeteksiannya, biasanya americium-241, yang menggunakan radiasi
pengion dari partikel alfa untuk menyebabkan dan kemudian mengukur perubahan
ionisasi udara segera di sekitar detektor. Perubahan akibat asap di udara akan
menyebabkan alarm berbunyi.
 Pengobatan
Rumah sakit menggunakan radiasi dalam berbagai cara. Mesin X-Ray, CT, dan
PET menggunakan sinar-X (X-ray dan CT) dan radiasi Gamma (PET) untuk
menghasilkan gambar detail tubuh manusia, yang memberikan informasi diagnostik
yang berharga bagi dokter dan pasiennya. Radionuklida juga digunakan untuk
mengobati penyakit secara langsung, seperti yodium radioaktif, yang diambil
hampir secara eksklusif oleh tiroid, untuk mengobati kanker atau hipertiroidisme.
Pelacak dan pewarna radioaktif juga digunakan untuk dapat secara akurat
memetakan area atau sistem tertentu, seperti dalam tes stres jantung, yang dapat
menggunakan isotop radioaktif seperti Technetium-99 untuk mengidentifikasi area
jantung dan arteri di sekitarnya dengan aliran darah yang berkurang .
 Radiography
Pada dasarnya versi bertenaga tinggi dari jenis mesin X-ray yang digunakan dalam
pengobatan, kamera radiografi industri menggunakan sinar-X atau bahkan sumber
gamma (seperti Iridium-192, Cobalt-60, atau Cesium-137) untuk diperiksa yang
sulit dijangkau atau sulit untuk melihat tempat. Ini sering digunakan untuk
memeriksa cacat atau ketidakteraturan las, atau memeriksa bahan lain untuk
menemukan anomali struktural atau komponen internal.
 Keamanan makanan
LABORATORIUM FISIKA INTI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155

Iradiasi makanan adalah proses penggunaan sumber radioaktif untuk mensterilkan


bahan makanan. Radiasi bekerja dengan membunuh bakteri dan virus, atau
menghilangkan kemampuan mereka untuk bereproduksi dengan merusak DNA atau
RNA mereka. Karena radiasi neutron tidak digunakan, sisa makanan tidak menjadi
radioaktif dengan sendirinya, sehingga aman untuk dimakan. Metode ini juga
digunakan untuk mensterilkan kemasan makanan, alat kesehatan, dan bagian
produksi.

4. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, pengaruh absorber terhadap nilai


pencacahan adalah bahwa jenis absorber sangat berpengaruh terhadap laju pencacahan
karena setiap absorber memiliki koefisien absorbsi yang berbeda. Dalam percobaan
koefisien absorbsi yang terbesar adalah milik timbal sehingga laju pencacahan pada
absorber timbal memiliki nilai yang lebih rendah dibandingkan absorber kertas dan
aluminium.

5.2 Saran

1. Sebaiknya praktikan selanjutnya lebih kompak lagi pada saat praktikum


2. Sebaiknya Laboratorium kedepannya perlengkapannya diperbaiki
3. Sebaikny Laboratorium dapat berjalan dengan baik walaupun secara online

DAFTAR PUSTAKA

Lawson, R.S. An Introduction to Radioactivity. qa.ff.up.pt :


https://qa.ff.up.pt/rq2020/Bibliografia/etc/Introduction%20to%20Radioactivity.pdf

Meyerhof, W.E. 1967. ELEMENTS OF NUCLEAR PHYSICS. New York:


McGRAW-HILL BOOK COMPANY
Pages : 114 – 115
Sajadi, M. Fisika Inti dan Radioaktivitas. Diakses 11 Novermber 2020. Academia :
https://www.academia.edu/13298642/Fisika_Radioaktivitas
LABORATORIUM FISIKA INTI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155

Setiawan, A. Modul-3 Fisika Inti dan Radioaktivitas. Diakses 11 November 2020.


File.upi.edu :
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/196902111
993031AGUS_SETIAWAN/Modul_3_Fisika_Inti.pdf

Medan, 13 November 2020


Asisten Praktikan

(Alex Stevan Purba) (Mahdi Jauhar Harahap)


LABORATORIUM FISIKA INTI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155

TUGAS PERSIAPAN

1. Jelaskan Pengertian dari:


a. Radioaktif : Materi yang mengandung inti tak stabil memungkinkan untuk
memancarkan radiasi
b. Radioaktivitas : Kemampuan inti atom yang tak stabil untuk memancarkan
radiasi menjadi inti yang stabil
2. Sebutkan jenis jenis radioaktif beserta dengan sifat sifatnya!
 Alpha : - Tersusun dari inti helum yang didalamnya mengandung 2 proton dan 2
neutron.
- Tenaga ionisasi tinggi namun tenaga tembus pada suatu benda lemah.
- Tenaga tembus, sinar a hanya memiliki daya jangkau 2,8 hingga 8,5 cm
dalam udara dan dapat ditahan oleh selembar kertas.
 Beta : - Tersusun atas elektron yang memiliki gerak cepat.
- Bermuatan negatif sehingga dalam medan listrik membelok ke kutub
positif.
- Tenaga tembus lebih besar dari Alpha, Beta dapat menembus lempeng
alumunium yang tebal.
- Bisa mengionkan benda yang dilewati
 Gamma : - Tidak memiliki muatan istrik.
- Tenaga tembus sangat besar dan hanya bisa ditahan selapis beton atau
baja.
- Bisa mengionkan materi yang dilewati namun tidak sekuat sinar Alpha
atau Beta.
3. Sebutkan Tujuan dari percobaan!
- Untuk mengetahui sifat-sifat radioaktif.
- Untuk mengetahui jenis-jenis peluruhan radioaktif.
- Untuk mengetahui aplikasi dari radioaktif.
- Untuk mengetahui pengaruh absorber terhadap nilai pencacahan
4. Sebutkan alat dan bahan beserta fungsi!
- Alat
1. Tabung Geiger Muler (GM)
LABORATORIUM FISIKA INTI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155

Fungsi : Sebagai alat pendeteksi dan pengukur radiasi nuklir.


2. Scaler (ratemeter)
Fungsi : Untuk menampilkan pembacaan hasil laju pencacahan.
3. Stopwatch
Fungsi : Untuk menghitung lamanya waktu pencacahan.
4. Kabel koaksial
Fungsi : Untuk menghubungkan tabung GM dengan scaler.
5. Rak Tabung
Fungsi : Sebagai penyangga tabung Geiger Muller.
6. Penjepit (Pinset)
Fungsi : Sebagai alat untuk mengambil bahan radioaktif.
7. Serbet / Tissue
Fungsi : Untuk membersihkan peralatan yang telah digunakan.
8. Sarung Tangan
Fungsi : Sebagai pelindung tangan dari kontak langsung dengan Tabung GM
9. Masker
Fungsi : Sebagai pelindung hidung agar tidak terkena radiasi unsur radioaktif.
- Bahan
1. Am–241

Fungsi : Sebagai sumber radiasi alpha ( ).

2. Sr-90

Fungsi : Sebagai sumber radiasi beta ( ).

3. Co-60

Fungsi : Sebagai sumber radiasi gamma ( ).

5. Jelaskan prinsip kerja dari tabung GM( Geiger Muller)


ketika gas di dalam tabung berinteraksi dengan foton radiasi menyebabkan terjadinya
pasangan ion. Ion positif menumbuk ion negatif yang kemudian ion negatif tersebut
menumbuk kawat. gas menjadi konduktif.
Foton radiasi yang menumbuk kawat tersebut menyebabkan terjadinya perbedaan
tegangan di antara kedua elektrodanya. Hasil interaksi (keluaran) tersebut yang berupa
LABORATORIUM FISIKA INTI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155

pulsa akan dilipatgandakan kemudian dibaca oleh sebuah alat dan ditampilkan pada
indikator yang berupa jarum penunjuk, lampu atau bunyi klik dimana satu bunyi
menandakan satu partikel.
LABORATORIUM FISIKA INTI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155

RESPONSI

1. Jelaskan sifat sifat dari radioaktifitas minimal 5


Jawab :
 Alpha : - Tersusun dari inti helum yang didalamnya mengandung 2 proton dan 2
neutron.
- Tenaga ionisasi tinggi namun tenaga tembus pada suatu benda lemah.
- Tenaga tembus, sinar a hanya memiliki daya jangkau 2,8 hingga 8,5 cm
dalam udara dan dapat ditahan oleh selembar kertas.
- Daya tembus lebih kecil daripada sinar beta dan alpha
- Kecepatan antara 0,05- 0,07 c
 Beta : - Tersusun atas elektron yang memiliki gerak cepat.
- Bermuatan negatif sehingga dalam medan listrik membelok ke kutub
positif.
- Tenaga tembus lebih besar dari Alpha, Beta dapat menembus lempeng
alumunium yang tebal.
- Bisa mengionkan benda yang dilewati
- Kecepatan antara 0,32 – 0,9 c
 Gamma : - Tidak memiliki muatan istrik.
- Tenaga tembus sangat besar dan hanya bisa ditahan selapis beton atau
baja.
- Bisa mengionkan materi yang dilewati namun tidak sekuat sinar Alpha
atau Beta.
- Lajunya sama dengan laju cahaya
- Daya ionisasi paling lemah
2. Sebutkan dan jelaskan bagian bagian yang ada pada tabung GM
Jawab :
 Katoda terletak pada dinding geiger muller memiliki ion elektroda yang negatif
atau kation
 Anoda, kawat tipis pada wolfarm yang terbungkus ditengah tabung GM
memiliki elektroda positif atau anion
 Isi dari Tabung GM, berisi gas bertekanan rendah yang disebut gas mulia yang
LABORATORIUM FISIKA INTI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155

dicampur dengan gas poliatom


3. Buatlah contoh dari peluruhan radioaktif minimal 2
Jawab :

 Alpha ( ) : 92U235 Th231 + 2He4 dan 88Ra234


90 84 Rn220 + 2He4

 Beta ( : 91Po222 92 U232 + -1e dan 89Ac17e 90 Th227 + -1e

 Gamma : +

4. Prinsip Kerja Tabung GM


Jawab :
ketika gas di dalam tabung berinteraksi dengan foton radiasi menyebabkan terjadinya
pasangan ion. Ion positif menumbuk ion negatif yang kemudian ion negatif tersebut
menumbuk kawat. gas menjadi konduktif.
Foton radiasi yang menumbuk kawat tersebut menyebabkan terjadinya perbedaan
tegangan di antara kedua elektrodanya. Hasil interaksi (keluaran) tersebut yang berupa
pulsa akan dilipatgandakan kemudian dibaca oleh sebuah alat dan ditampilkan pada
indikator yang berupa jarum penunjuk, lampu atau bunyi klik dimana satu bunyi
menandakan satu partikel.
5. Sebutkan sifat sifat dari teman kalian
Jawab :
Adhika : Baik, rajin, sholehah, pendiam
Zunairoh : Rajin, Baik, Penyayang, Sholehah
Indah : Baik, ramah, peduli, perhatian
Nisrina : Heboh, Gercep, baik, sholehah
Bella : Tukang ngegas, cerewet , baik, sholehah
Annisa : Hiperaktif, heboh, ceria, ramah, baik
Dwi : Pintar, rajin, baik, sholehah
Mahdi : Sholeh, pendiam, pemalu sama orang yang belum dikenal, baik
LABORATORIUM FISIKA INTI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155
LABORATORIUM FISIKA INTI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155
LABORATORIUM FISIKA INTI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155
LABORATORIUM FISIKA INTI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155
LABORATORIUM FISIKA INTI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155
LABORATORIUM FISIKA INTI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155
LABORATORIUM FISIKA INTI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155
LABORATORIUM FISIKA INTI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155
LABORATORIUM FISIKA INTI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155
LABORATORIUM FISIKA INTI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155
LABORATORIUM FISIKA INTI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155
LABORATORIUM FISIKA INTI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155
LABORATORIUM FISIKA INTI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155
LABORATORIUM FISIKA INTI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155
LABORATORIUM FISIKA INTI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155
LABORATORIUM FISIKA INTI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155
LABORATORIUM FISIKA INTI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155
LABORATORIUM FISIKA INTI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155

Anda mungkin juga menyukai