Pada penelitian ini menggunakan metode geofisika denagn tiga tahapan
yaitu tahap pengaksesan data, tahap pengolahan data dan tahap interpretasi hasil pengolahan data 4.1.Waktu pelaksanaan dan Wilayah Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan sampai di Laboratorium Geofisika Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada. Daerah penelitian yang dikaji terletak pada
4.2.Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder untuk wilayah ......yang diperoleh dari beberapa sumber yaitu: 1. Data sekunder anomali Buger lengkap dan data topografi yang diperoleh dari International Centre For Global Earth Models (ICGEM), Agrav- Absolute Gravity database oleh Bureau Gravimetrique Inetrantional (BGI) Prancis. Tergrid dengan spasi setiap 2 menit atau 3.7 km. Data ini didasarkan pada World Gravity Map 2012 pada lampiran. (Kalau pake tesis Ricahrd data sekunder anaomali bouger lengkap yang diperoleh dari Agrav-Absolute Gravity database oleh Bureau Gravimetrique Inetrantional (BGI) Prancis. Tergrid dengan spasi setiap 2.5 menit atau 4.625 km. Data ini didasarkan pada Earth Gravitational Model 2008 (EGM), yang dirilis oleh natioanal geospatial-intelligence agency 2. Data kondisi geologi bersumber dari peta geology 4.3.Pengolahan Data Dalam penelitian ini pengolahan data menggunakan beberapa perangkat lunak atau software seperti Microsoft Excel 2007, UTM Conversions , Surfer (9 atau 10 donload dulu lihat versi), Matlab, MagPick/oasis montaj, Grablox 16.d, dan Bloxer 1.6c. 1. Microsoft Excel 200 Microsoft Excel 200 digunakan untuk mengolah data anomali lengkap yang diakses dari website 2. UTM Conversions UTM Conversions digunakan untuk mengubah koordinat geografis dalam satuan derajat ke kordinat UTM dalam satu meter dan menentukan letak zona daerah penelitian 3. Surfer 10 Surfer 10 digunakan untuk membuat peta anaomali Bouger lengkap dan peta topografi berdasarkan data sekunder yang didapatkan dalam kordinat geografis maupun dalam kordinat UTM (Universal Transverse Mercator) 4. Global Mapper Digunakaan untuk membuat peta Digital Elevation Model yang akan digunakan 5. Matlab Digunakan untuk proyeksi nilai anomali Bouger lengkap di topografi ke suatu bidang datar dengan menggunakan metode sumber equivalen titik massa (Dampey, 1969). Proyeksi ini dapat dilakuakn setelah data anomali Bouger lengkap dilengkapi dengan data topografi 6. Magpick Digunakan untuk memisahkan antara anamali regional dengam anaomali lokal dengan metode kontinuasi ke atas Anomali buger lengkap yang telah dipetakan perlu dipisahkan antara anomali regional dan anomali residual dengan metode kontinuasi keatas. Kontinuasi ini dapat dilakukan secara bertahap hingga kontur yang diperoleh relatif stabil. Kontinuasi keatas dapat dilakukan dengan menggunakan program Magpick sperti yang diajukan oleh Blakely (1995). 7. Oasis Montaj Digunakan untuk melakukan koreksi terrain dan memisahkan anomali lokal dengan regional dengan metode kontinuasi ke atas 8. Grablox Merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk pemodelan dan interpertasi gravitasi 3D 9. Bloxer Digunakan untuk membuat model awal yang akan dijalankan dalam program Grablox, mengedit model awal dan menampilkan model akhir
4.4.Prosedur Pengolahan Data
Prosedur pengolahan data sekunder diolah melalui beberapa tahap yaitu 1. Data sekunder anomali bouger lengkap dan data topografi dalam koordinat geografi (derajat) diubah menjadi koordinat UTM (meter) menggunakan program UTMconversion. Berdasarkan peta rupa bumi Indonesia yang dieluarkan oleh Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional, Propinsi (contoh Jawa Tengan pada zona 49).......berada pada zona 2. Data sekunder anomali Bouger lengkap dan data topografi dalam koordinat UTM digamarakn dalam bentuk peta kontur anomali Bouger lengkap dan peta kontur topografi menggunakan program Surfer 3. Anomali Bouger lengkap yang berada di topografi di proyeksi ke bidang datar dengan grid yang teratur menggunakan metode Dampney (1969) diolah dengan program matlab 4. Anomali bouger lengkap yang telah diproyeksi ke bidang datar digambarakan kembali dalam bentuk epeta kontur. Setlah dipetakan perlu dipisahkan anatar anomali regional dan lokalnya dengan metode kontinuasi ke atas menggunakan softare Magpick. Kontinuai ke atas dilakuaka n secara bertahap hingga kontur yang diperoleh relatif stabil . pada penelitian ini interpretasi lebih lanjut digunakan anomali regional. 5. Anomali regional yang telah dipisahkan dari anomali lokalnya, selanjutnya digunakan sebagai data gravitasi yang akan diodelkan dengan menggunakan program Grablox berbasi GUI 6. Berdasarkan data anomali regional gravitasi , pemodelan tiga dimensi pada penelitian ini menggunakan pemodelan kedepan yaitu membuat model input dan model blok awal densitas bawah permukaan. Model input dan model awal blok awal dapat dibuat secara langsung pada Grablox dengan cara coba-coba dengan memasukan beberapa parameter seperti nilai densitas. Bouger daerah penelitian, ukuran blok, nilai X dan Y maksimum dan minimum serta kedalam target.