Me ^
g E G Re
RE Re 3.3
ME
gravitasi
Potensial Gravitasi
Dari persamaan 3.3 maka medan gravitasi merupakan medan konservatif yang arahnya menuju
pusat bumi. Karena medan gravitasi bersifat konservatif maka dapat dinyatakan sebagai gradien
potensial skalar
E (r ) U (r ) (3.4)
r r
U (r ) U .dr g.dr (3.5)
R
dr GM e
U (r ) GM e 2
(3.6)
r r0 r r0
Potensial yang terukur pada titik pengamat P(r) adalah
potensial yang diakibatkan oleh suatu distribusi massa z
kontinu yang merupakan integrasi dari setiap elemen
massa dengan densitas (r0 )
Hal ini diilustrasikan oleh Grant dan West seperti pada
gambar di samping
dm
dUp G dm dv
r r0 dv d 3 r
dm
Up G r r0 (3.7)
(r0 )d 3 r0 (r0 )d 3 r0
U P (r ) G
V v r r0
G
V r r0
(3.10)
(r0 )d 3 r0
U P (r ) G 2
(3.11)
V r r0
Diasumsikan nilai sebagai yang cukup
r r0
1
2U Q G (r0 ) . d 3 r0 (3.12)
v
| r r0 |
1
2U Q G (r0 ) n. ds 1
2U Q G (r0 ) . ds
(3.13)
| r r0 |
s
s
1
G (r0 ) . ds
Jika
.n , jari jari s
a
1
| r r0 |; 0 G (r0 ) 2 4 2
2U 2U 2U x 2
G x
x yz
U 2 2 2 0
2 xyz
x y z
3 3 5
m 1 G ( x 2 y 2 z 2 ) 2 x 2 x( x 2 y 2 z 2 ) 2 xyz
U G ; dU G dm G dxdydz xyz
r 2
r r
1
U G xxz G (r 3 ) (3 x 2 r 5 )xyz
xyz
r xyz
1 1 3x2
U
G 3 5 xyz
gx G r xyz xyz
r r
x xyz
x
sehingga
1
( x 2 y 2 z 2 ) 2 2U 1 3x2
U G xyz Gm 3 5
xyz
x x 2 r r
1 3
G 2 x( x 2 y 2 z 2 ) 2 xyz
2 2U 1 3 y2
xyz
Gm 3 5
3
y 2 r r
G x( x 2 y 2 z 2 ) 2
xyz
xyz 2U 1 3z 2
x Gm 3 5
G xyz z 2
r r
xyz
r3
2U 2U 2U
U 2 2 2 0
2
x y z
1 3x2 1 3 y2 1 3z 2
U Gm 3 5 Gm 3 5 Gm 3 5
2
r r r r r r
3 3( x 2 y 2 z 2 )
U Gm 3
2
5
r r
3 3r 2
U Gm 3 5
2
r r
3 3
2U Gm 3 3
r r
2U Gm0
2U 0 Terbukti
Anomali Gravitasi
g P G rddr
z z 0 0 r 2 z 2 singular Non-singular
2 2
1 1
G (r , )rddr
2 1/ 2
g P G ( ) z rddr
0 0 z ( r 2
z ) 0 0 (r z )
2 2
3
2
2
1
G (r , )rddr (r 2 z 2 ) 2 rdr
2
0 0 z G ( ) z 0
d
0 (r 2 z 2 ) 2
1
2
1 3
G (r , )rddr (r 2 z 2 ) 2 2 z
2 1 1 1 1
0 0
G ( ) z ( r 2 x x 2 (r 2 z 2 ) 2 ) 2
2
2 1/ 2 r 0
Gz (r , )rddr (r 2 z 2 ) 2
3
0 0
z
2
(r , ) g P 2G (Q) 1
(3.19)
G z 3
rddr (3.17) 2 z2
0 0 (r
2
z )2 2
Untuk limit z=0 atau berada pada permukaan maka
g P 2G (Q) (3.20)
Sehingga anomali gravitasi di manapun di bidang
horizontal z=0 dapat dinyatakan dengan persamaan
g ( x, y ) 2G ( x, y ) (3.21)
Gravitasi Normal
Nilai gravitasi normal bergantung pada posisi lintang, yang artinya akan bernilai
rendah jika pada daerah equator dan bernilai tinggi pada daerah kutub
Untuk itu dibuat suatu bentuk perumusan sebagai fungsi kedudukan lintang
yang disebut gravitasi normal
1 0.00193185265241 sin 2
0 978032,53359
1 0.00669437999014 sin 2 (3.28)
Dimana 0 dalam mgal dan adalah sudut lintang
Koreksi Atmosfer
Massa Atmosfer bumi di sertakan dalam massa bumi saat melakukan perhitungan gravitasi teoritis. Oleh
kerena itu, diperlukan koreksi atmosfer dalam perhitungan anomali gravitasi. Efek gravitasi massa
atmosfer didekati sebagai fungsi ketingggian h terhadap muka air laut dalam satuan meter. Koreksi
atmosfer ATMC dirumuskan National Geosopatial-Intelligence Agency (NGA) 1999 (Balmino
dkk.,2011) dengan persamaaan-persamaan:
ATMC 0,87 exp 0,116(h / 1.000)1,047 (3.29)
Koreksi uadara bebas merupakan koreksi yang disebabkan kerena adanya perbedaan ketingggian
atau kedalaman titik pengamatan terhadap bidang datum (mean sea level) tanpa
memperhitungkan efek massa diantaranya.
Nilai medan gravitasi normal di dekat permukaan topografi diperoleh dengan menggunakan
ekspansi deret Taylor terhadap ketinggian h(Torge,1989) yang dirumuskan sebagai
1 2 2
( , h) h 2 h ... ... (3.31)
h 2! h
dengan
2 3 2 1 2 4
0 . 1 f 2 f sin f 2 f sin f sin 2
2 2 2 2
(3.32)
h a 2 2
dan
2 6
2 2 (3.33)
h a (1 f sin 2 ) 2
Koreksi udara bebas (FAC) kebanyakan hanya menggunakan
pendekatan bagian linear ( ) sehingga koreksi tersbut
h
menjadi
g FA h 0,308h (3.34)
h
Anomali udara bebas merupakann gravitasi hasil pengukuran yang dikoreksi terhadap posisi
lintang dan ketinggian dari titik pengukuran. Perhitungan anomali ini dapat dirumuskan dengan
g B g FA BC (3.37)
Perecepatan gravitasi hasil pengukuran nilainya dipengaruhi oleh ketinggian dari titik pengamatan. Sedangkan
gravitasi teoritis merupakan nilai rerata perceptan gravitasi sebagai fungsi lintang pada bidang referensi
elipsoida. Agar gravitasi normal dapat digunakan dalam reduksi terhadap gravitasi hasil observasi , maka
perlu di bawa ke ketinggian titik pengukuran yang dinamakan reduksi udara bebas. Nilai gravitasi observasi
dikurangi gravitasi normal dan ditambah koreksi udara bebas disebut anomali udara bebas(FAA).
Selanjutnya, massa yang terletak di atas atau di bawah titik pengukuran turut mempengaruhi nilai anamali
gravitasi observasi. Oleh kerena itu, perlu dilakukan koreksi terhadap keberadaan massa tersebut. koreksi
tersebut dinamakan koreksi topografi yang menghasilkan anomali bouger lengkap (ABL). Koreksi topografi
merupakan penjumlahan dari dua jenis koreksi, yaitu koreksi bouger sederhana yang menggunkan slab
Bouger tak berhingga dengan ketebalan tetap h dan massa jenis rho; koreksi medan (terrain) yang diakibatkan
perbedaan relief permukaan topografi. Sedangkan koreksi atmosfer merupakan koreksi tambahan sebgai
fungsi ketinggian titik pengukuran terhadap permukaan air laut (geoid), yakni memperhitungkan massa yang
berada di atmosfer
Untuk melakukan koreksi hingga diperoleh ABL dapat
diruuskan sebagai
Gravitasi teoritis
anomali bouger
lengkap (ABL).