Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Bahan piezoelektrik adalah material yang memproduksi medan listrik ketika dikenai regangan
atau tekanan mekanis. Sebaliknya, jika medan listrik diterapkan, maka material tersebut akan
mengalami regangan atau tekanan mekanis. Bahan piezoelektrik alami diantaranya: Kuarsa (Quartz,
SiO2), berlinite, turmalin dan garam rossel. Bahan piezoelektrik buatan diantaranya: Barium titanate
(BaTiO3), Lead zirconium titanate (PZT), Lead titanate (PbTiO3) dsb. Bahan Piezoelektrik terbentuk
oleh keramik yang terpolarisasi sehingga beberapa bagian molekul bermuatan positif dan sebagian yang
lain bermuatan negative membentuk elektroda‐elektroda yang menempel pada dua sisi yang berlawanan
dan menghasilkan medan listrik material yang dapat berubah akibat gaya mekanik. Pada saat medan
listrik melewati material, molekul yang terpolarisasi akan menyesuaikan dengan medan listrik,
dihasilkan dipole yang terinduksi dengan molekul atau struktur Kristal materi. Penyesuaian molekul
akan mengakibatkan material berubah dimensi. Fenomena ini disebut electrostriction (efek
piezoelektrik).
Piezoelektrik bukanlah suatu dielektrik yang bagus. Ada sedikit kebocoran muatan pada
material piezoelektrik. Karena fenomena ini, ada suatu konstanta waktu penyimpanan tegangan pada
piezoelektrik setelah diberikan suatu gaya. Konstanta waktu ini tergantung pada kapasitansi elemennya
dan pada resistansi kebocorannya. Konstanta waktunya berada pada orde 1 detik. Karena efek ini,
piezoelektrik kurang bermanfaat untuk mendeteksi besaran static seperti berat suatu benda.
Aspek penting lainnya dalam penggunaan piezoelektrik adalah adanya kenyataan bahwa
material piezoelektrik dibuat melalui proses kristalisasi kisi‐kisi (laticce) dalam susunan tertentu. Hal
tersebut dilakukan dengan memanskan Kristal sampai diatas suhu Curie sambil menerapkan tegangan
pada elektrodanya. Jika kristal telah dipanaskan mendekati suhu Curie, material tersebut dapat menjadi
“ de pole “ yang dapat menghasilkan pengurangan sensitifitas piezoelektrik. Untuk beragam material,
suhu curie ini berada antara 50 – 600 ° C.
Pemanasan dibawah suhu Curie dapat membatasi penggunaan sensor ini. Kekurangan utama
sensing piezoelektrik ini adalah sensitifitasnya hanya bagus untuk sinyal yang berubah‐ubah terhadap
waktu. Sensing piezoelektrik tidak dapat beoperasi untuk aplikasi‐aplikasi yang membutuhkan
sensitifitas terhadap besaran statik. Meskipun demikian, jika ada sinyal yang berubah terhadap waktu,
perlu adanya pemikiran yang serius pada penggunaan elemen sensing piezoelektrik.
Piezoelektrik dapat diaplikasikan sebagai sensor dan sumber energi alternatif. Sebagai sensor,
dengan sifatnya yang bisa mendeteksi variasi tekanan, maka piezoelectric ini mempunyai fungsi utama
yaitu sebagai sensor. Berikut adalah aplikasi piezoelectric yang digunakan sebagai sensor:
Mikrofon piezoelectric dan pickup piezoelectric untuk gitar akustik-elektrik.
Elemen piezoelectric digunakan untuk mendeteksi generasi gelombang sonar.
Bahan piezoelectric yang digunakan dalam single-axis dan dual-sumbu miring penginderaan.
Pemantauan daya dalam aplikasi daya tinggi (misalnya perawatan medis, sonochemistry dan industri
pengolahan).
Microbalances piezoelectric digunakan sebagai bahan kimia yang sangat sensitif dan sensor biologis.
Piezos kadang-kadang digunakan dalam pengukur regangan. Piezoelectric digunakan dalam
instrumen penetrometer pada Huygens Probe
Piezoelectric digunakan dalam drum pads elektronik untuk mendeteksi dampak dari tongkat drummer,
dan untuk mendeteksi gerakan otot di acceleromyography medis.
Dan lain sebagainya.