Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bumi berumur lebih dari 4,5 milyar tahun. Saat bumi terbentuk bumi selalu mengalami proses
geologi tanpa henti baik di permukaan, dikerak maupun di perut bumi. Proses-proses ini sangat
mempengaruhi terbentuknya cebakan mineral. Bagian bumi yang menghasilkan sumberdaya
mineral adalah bagian yang paling atas yaitu kerak bumi.
Bumi bukanlah suatu benda yang homogen. Sehingga persebaran mineralpun tidak merata. Proses-
proses geologi yang telah berjalan ribuan, bahkan jutaan tahun konsentrasi sumber daya mineral
sangat tidak merata. Ada bagian-bagian kerak bumi yang kaya akan mineral seperti benua afrika,
dan ada bagian-bagian yang sedikit saja mengandung mineral, sebaliknya mungkin akan kaya akan
minyak bumi.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Apakah pengertian geologi?
2. Bagaimanakah proses geologi terjadi?
3. Apa sajakah tenaga geologi?
4. Apakah yang dimaksud dengan mineral?
5. Tenaga geologi apa saja yang mempengaruhi pembentukan mineral dan cebakan mineral?
C. Batasan Masalah
Batasan masalah dibuat untuk membatasi dan menjamin pembahasan masalah agar tidak
menyimpang dari tema yang sudah ditetukan. Adapun batasan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui dan memahami pengertian Geologi.
2. Mengetahui dan memahami proses Geologi terjadi.
3. Mengetahui dan memahami tentang tenaga Geologi.
4. Mengetahui dan memahami tentang Mineral
5. Mengetahui dan memahami Tenaga geologi apa saja yang mempengaruhi pembentukan
mineral dan cebakan mineral.
D. Tujuan Penulisan Makalah
Tujuan dari pembahasan makalah ini adalah dapat mengetahui pengertian geologi, dapat
mengetahui proses geologi, dapat mengetahui macam-macam tenaga geologi, mengetahui apa
yang dimaksud dengan mineral, mengetahui tenaga geologi apa saja yang mempengaruhi
pembentukan mineral dan cebakan mineral, serta untuk menambah wawasan penulis pada
khusunya dan pembaca pada umumnya.

E. Sistematika Makalah
Dalam penulisan ini didasarkan pada metode deskriftif, yaitu menggambarkan masalah
atau isi makalah secara detil dan jelas. Sistematika makalah yang penulis gunakan dalam
penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
Makalah ini terdiri dari kata pengantar, daftar isi, Bab I pendahuluan, Bab II pembahasan, Bab III
simpulan dan saran, dan daftar pustaka.
Bab I pendahuluan meliputi: latar belakang masalah mengenai disusunnya makalah ini, rumusan
masalah ini dimaksudkan ntuk mempermudah untuk menyusun serta pembahasan makalah,
batasan masalah yaitu agar penulis tidak terlalu luas mendeskrifsikan isi dari makalah, tujuan
makalah yaitu tujuan dari penyusunan makalah ini, sistematika penulisan yaitu agar mengetahui
sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan makalah.
Bab II pembahasan yaitu: menjelaskan isi dari makalah, dalam makalah ini penulis membahas
tentang pengertian geologi, memahami proses Geologi terjadi, tenaga Geologi, memahami tentang
Mineral, dan memahami Tenaga geologi apa saja yang mempengaruhi pembentukan mineral dan
cebakan mineral
Bab III simpulan dan saran yaitu: berisi tentang simpulan dari isi makalah yang telah dibahas serta
saran penulis dari masalah yang telah dibahas.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Geologi
Ilmu yang mempelajari perkembangan dan perubahan kerak bumi disebut geologi. Geologi
dapat dibagi dalam petrologi yang mempelajari batuan, dan mineralogi yang mempelajari bahan
galian atau mineral. Geologi berasal dari kata geo yang berarti bumi dan logos yang berarti ilmu,
jadi dapat disimpulkan bahwa geologi adalah ilmu yang mempelajari dan menyelidiki lapisan-
lapisan batuan yang ada dalam kerak bumi. Geologi juga dapat diartikan sebagai pengetahuan
tentang susunan unsur-unsur bumi serta bentuk dari bumi, geologi juga merupakan pengetahuan
yang mempelajari sejarah perkembangan dari bumi serta mahluk-mahluk yang pernah hidup di
muka bumi.
B. Proses Geologi
Bumi mulai terbentuk empat setengah milyar tahun yang lalu. Mula-mula merupakan
gumpalan batu cair yang pijar. Lambat laun permukaannya mendingin dan terbentuklah suatu
lapisan tipis yang agak keras, disebut kerak bumi. Inilah yang menjadi permukaan bumi sekarang.
Tetapi di bawah kerak bumi tetap terdapat batuan pijar yang sekali-sekali menerobos ke
permukaan, membentuk gunung api dan menyelimuti daerah sekelilingnya dengan lahar. Gempa
bumi pun merupakan petunjuk bahwa bagian di bawah kulit bumi masih tetap giat.
Letusan gunung api dan gempa menyebabkan perubahan yang tiba-tiba dan hebat pada permukaan
bumi. Kegiatan alam lain biasanya mengakibatkan perubahan yang lebih lambat.

C. Tenaga Geologi
Tenaga geologi dibagi menjadi tenaga yang berasal dari dalam bumi dan tenaga yang berasal
dari luar bumi.
Tenaga Endogen
Tenaga Endogen adalah tenaga yang dapat mengubah bentuk muka bumi yang berasal dari
dalam bumi. Tenaga Endogen dibagi menjadi 3, yaitu Seisme (gempa bumi), Tektonisme, dan
Vulkanisme.
1. Seisme
Seisme adalah getaran pada kulit bumi (yang biasa disebut gempa) yang terjadi karena
tumpukan energi di daerah penunjaman begitu besar sehingga dapat menggoyangkan atau
menggetarkan kulit bumi. Pusat gempa yang berada di dasar bumi disebut episentrum dan pusat
gempa yang berada di atas episentrum (di permukaan bumi) disebut hiposentrum. Berdasarkan
sebab-akibat maka gempa bumi dapat dibagi dalam:
a). Gempa Tektonisme
Gempa bumi tektonik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh pergeseran-pergeseran yang
tiba-tiba di dalam bumi dan berhubungan erat dengan gejala pembentukan pegunungan. Gempa
tektonik dapat terjadi jika terbentuk patahan-patahan baru atau pergeseran di sepanjang patahan.
b). Gempa Vulkanisme
Gempa bumi vulkanik adalah gempa bumi yang disebakan oleh aktivitas vulkanisme
gunung berapi. Gempa bumi vulkanik terjadi sebelum, selama, atau setelah peledakan suatu
gunung.
c). Gempa runtuhan
Gempa bumi runtuhan adalah gempa bumi yang disebabkan adanya runtuhan dalam tanah
di daerah-daerah kapur atau daerah-daerah pertambangan.

2. Vulkanisme
Vulkanisme adalah semua gejala alam yang terjadi akibat adanya aktivitas magma.
Vulkanisme terjadi karena adanya kegiatan tektonisme. Kegiatan tektonisme ini akan
mengakibatkan retakan-retakan pada permukaan bumi yang menyebabkan aliran lava dari bagian
dalam litosfer ke lapisan atasnya bahkan sampai ke permukaan bumi. Kegiatan magma itulah yang
dinamakan vulkanisme. Hasilnya dapat dilihat pada gunung berapi.
Magma adalah campuran batu-batuan dalam keadaan cair, liat serta sangat panas yang
berada dalam perut bumi. Aktifitas magma disebabkan oleh tingginya suhu magma dan banyaknya
gas yang terkandung di dalamnya sehingga dapat terjadi retakan-retakan dan pergeseran lempeng
kulit bumi. Magma dapat berbentuk gas padat dan cair. Aktivitas magma menyusup dari lithosfer
(kulit bumi). Apabila penyusupan magma hanya sebatas kulit bumi bagian dalam dinamakan
intrusi magma. Sedangkan penyusupan magma sampai keluar ke permukaan bumi disebut ekstrusi
magma.
3. Tektonisme
Tektonisme adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan terjadinya
dislokasi (perubahan letak) patahan dan retakan pada kulit bumi serta pada batuan. Berdasarkan
jenis gerakan dan luas wilayah yang mempengaruhinya, tenaga tektonik dapat dibedakan atas
gerak orogenesa dan epirogenesa.
a. Gerak orogenesa adalah gerakan tenaga endogen yang relatif cepat dan meliputi daerah yang
relatif sempit. Gerak orogenetik menyebabkan adanya tekanan horizontal atau vertikal pada kulit
bumi sehingga terjadilah peristiwa dislokasi, baik dalam bentuk lipatan maupun patahan.
Contohnya terbentuknya deretan lipatan pegunungan muda Sirkum Pasifik.
b. Gerak epirogenesa adalah kebalikan dari gerak orogenesa. Gerakan ini sangat lambat, dan
meliputi areal yang sangat luas. Gerakan ini juga mengakibatkan turun naiknya lapisan kulit bumi.
Gerak ini debagi menjadi dua yaitu, Epirogenesa positif adalah apabila permukaan bumi bergerak
turun, sehingga permukaan laut tampak seolah-olah naik. Contoh, turunya pulau-pulau di kawasan
Indonesia timur (Kepulauan Maluku) terjadi di Pantai Skandinavia dan Pantai Timor dan Gerak
epirogenesa positif- Epirogenesa negatif adalah apabila permukaan bumi naik, sehingga tampak
seolah-olah permukaan air laut turun. Contohnya terjadi di Teluk Hudson.

Tenaga Eksogen
Tenaga eksogen adalah tenaga yang bersal dari luar bumi yang dapat merubah bentuk muka
bumi. Tenaga asal luar ini dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu : tenaga yang berasal dari
hidrosfera, atmosfera, dan biosfera.
1. Pelapukan
Pelapukan merupakan tenaga perombak (pengkikisan) oleh media penghancur. Proses
pelapukan dapat dikatakan sebagai proses penghancuran massa batuan melalui media
penghancuran, berupa: Sinar matahari, Air, Gletser, Reaksi kimiawi, Kegiatan makhluk hidup
(organisme)
a. Pelapukan Mekanik
Pelapukan mekanik (fisik) adalah proses pengkikisan dan penghancuran bongkahan batu jadi
bongkahan yang lebih kecil tetapi tidak mengubah unsur kimianya. Proses ini disebabkan oleh
sinar matahari, perubahan suhu tiba-tiba, dan pembekuan air pada celah batu.
b. Pelapukan Kimiawi
Pelapukan adalah penghcuran dan pengkikisan batuan dengan mengubah susunan kimiaai
batu yang terlapukkan. Jenis pelapukan kimiawi terdiridari dua macam, yaitu proses oksidasi dan
proses hidrolisis.
c. Pelapukan Organik
Pelapukan organik dihasilkan oleh aktifitas makhluk hidup, seperti pelapukan oleh akar
tanaman (lumut dan paku-pakuan) dan aktivitas hewan (cacing tanah dan serangga).

2. Erosi
Erosi seperti pelapukan adalah tenaga perombak (pengkikisan). Tapi yang membedakan
erosi dengan pelapukan adalah erosi adalah pengkikisan oleh media yang bergerak, seperti air
sungai, angin, gelombang laut, atau gletser. Erosi dibedakan oleh jenis tenaga perombaknya yaitu:
a. Erosi air
b. Erosi angin (deflasi)
c. Erosi gelombang laut (abarasi / erosi marin)
d. Erosi gletser (glasial)'

D. Mineral
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral
termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam
komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan
bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Ilmu yang mempelajari
mineral disebut mineralogi. Mineral bersifat anorganik, artinya mineral tidak terbentuk melalui
proses yang menyangkut semua makhluk yang hidup. Karena itu, kayu tidak termasuk mineral.
Sebaliknya, minyak bumi dan batubara merupakan sebagian kekayaan mineral. Komposisi mineral
dapat bervariasi dan mempunyai sifat dan cirri-ciri fisik yang tetap. Ada mineral yang bersifat
kristaloida seperti pyrid, galenit, hematit, tetapi ada mineral yang berbentuk koloida seperti opal,
dan kalsedon.
Kerak bumi dibentuk oleh aneka ragam batuan dengan berbagai warna, susunan, kekerasan
serta kandungan mineralnya. Berdasar cara pembentukannya, kita dapat membedakan tiga macam
batuan yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Batuan sedimen juga disebut
batuan endapan. Beberapa jenis batuan memiliki mineral dan kristal dengan bentuk dan warna
yang mengagumkan. Banyak batuan mempunyai nilai tinggi karena unsur-unsur yang
dikandungnya. Batuan seperti itu disebut cebakan atau bijih. Batuan ini banyak digali untuk
diambil logam yang dikandungnya. Suatu waktu kelak, cebakan akan habis ditambang, sedang
zaman ini tak akan ada pembentukan cebakan baru. Mineral diklasifikasikan berdasarkan
komposisi kima dengan grup anion yaitu:

1. Silicate Class, merupakan grup terbesar. Silicates (sebagian besar batuan adalah >95% silicates),
yang terdiri dari silicon dan oxygen, dan dengan ion tambahan seperti aluminium, magnesium,
iron, dan calcium. Contoh lain seperti feldspars, quartz, olivines, pyroxenes, amphiboles, garnets,
dan micas.
2. Carbonate Class, merupakan mineral yang terdiri dari anion (CO3)2- dan termasuk calcite dan
aragonite (keduanya merupakan calcium carbonate), dolomite (magnesium/calcium carbonate)
dan siderite (iron carbonate). Carbonate terbentuk pada lingkungan laut oleh endapan bangkai
plankton. Carbonate juga terbentuk pada daerah evaporitic dan pada daerah karst yang membentuk
gua/caves, stalactites dan stalagmites.Carbonate class juga termasuk mineral-mineral nitrate dan
borate.
3. Sulfate Class, Sulfates terdiri dari anion sulfate, SO42-. Biasanya terbentuk di daerah evaporitic
yang tinggi kadar airnya perlahan-lahan menguap sehingga formasi sulfate dan halides
berinteraksi. Contoh sulfate; anhydrite (calcium sulfate), celestine (strontium sulfate), barite
(barium sulfate), dan gypsum (hydrated calcium sulfate). Juga termasuk chromate, molybdate,
selenate, sulfite, tellurate, dan mineral tungstate.
4. Halide Class, halides adalah grup mineral yang membentuk garam alami (salts) dan termasuk
fluorite (calcium fluoride), halite (sodium chloride), sylvite (potassium chloride), dan sal
ammoniac (ammonium chloride). Halides, seperti halnya sulfates, ditemukan juga di daerah
evaporitic settings seperti playa lakes dan landlocked seas seperti Dead Sea dan Great Salt Lake.
The halide class termasuk juga fluoride, chloride, dan mineral-mineral iodide.
5. Oxide Class, Oxides sangatlah penting dalam dunia pertambangan karena bijih (ores) terbentuk
dari mineral-mineral dari kelas oxide. Kelas mineral ini juga mempengaruhi perubahan Kutub
Magnetic Bumi. Biasanya terbentuk dekat dengan permukaan bumi, teroksidasi dari hasil
pelapukan mineral lain dan sebagai mineral asesori pada batuan beku crust dan mantle. Contoh
mineral Oxides; hematite (iron oxide), magnetite (iron oxide), chromite (iron chromium oxide),
spinel (magnesium aluminium oxide mineral pembentuk mantle), ilmenite (iron titanium oxide),
rutile (titanium dioxide), dan ice (hydrogen oxide). Juga termasuk mineral-mineral hydroxide.
6. Sulfide Class, hampir serupa dengan Kelas Oxide, pembentuk bijih (ores). Contohnya termasuk
pyrite (terkenal dengan sebutan emas palsu fools gold), chalcopyrite (copper iron sulfide),
pentlandite (nickel iron sulfide), dan galena (lead sulfide). Termasuk juga selenides, tellurides,
arsenides, antimonides, bismuthinides, dan sulfosalts.
7. Phosphate Class, termasuk mineral dengan tetrahedral unit AO4, A dapat berupa phosphorus,
antimony, arsenic atau vanadium. Phospate yang umum adalah apatite yang merupakan mineral
biologis yang ditemukan dalam gigi dan tulang hewan. Termasuk juga mineral arsenate, vanadate,
dan mineral-mineral antimonate.
8. Element Class, terdiri dari metal dan element intermetalic (emas, perak dan tembaga), semi-
metal dan non-metal (antimony, bismuth, graphite, sulfur). Grup ini juga termasuk natural alloys,
seperti electrum, phosphides, silicides, nitrides dan carbides.
9. Organic Class, terdiri dari substansi biogenic; oxalates, mellitates, citrates, cyanates, acetates,
formates, hydrocarbons and other miscellaneous species. Contoh lain juga; whewellite, moolooite,
mellite, fichtelite, carpathite, evenkite and abelsonite

E. Proses-proses terjadinya cebakan mineral


Cebakan mineral bervariasi dari satu tipe ke tipe yang lain. Mineral dapat terjadi dalam
berbagai macam proses, proses yang terpenting yaitu kristalisasi magma yang cair pijar.
Pengendapan-pengendapan dari gas-gas dan uap-uap, pengendapan kimiawi dan organik dari
larutan-larutan pelapukan metamorfosis dan sebagai. Cebakan mineral dapat terjadi melalui
beberapa cara, yaitu:
1. Hasil presipitasi air laut atau air danau
Contoh mineral yang terbentuk karena presipitasi air laut adalah bijih besi, garam, batu gamping,
batu pasir, gips, dan mineral fosfat.
2. Hasil endapan sungai sebagai akibat dari perbedaan berat seperti plaser emas di sungai atau
bekas aliran sungai. Di beberapa tempat endapan letakan ini terjadi karena erosi permukaan batuan
meninggalkan endapan kristal mineral yang lebih keras. Di tempat-tempat lain butiran mineral
dihanyutkan oleh air ke sungai atau ke laut dan mengendap di sana. Bila airnya menguap lapisan
mineral murni seperti garam dan magnesium akan tertinggal. Contoh mineral yang terbentuk dari
pengendapan sungai adalah emas di kalifornia, atau timah di batam.
3. Kompaksi atau pengubahan bahan organik yang menghasilkan batu bara, minyak bumi, dan
gas alam.
4. Yang terbawa oleh aliran magma, atau sebagai segrefasi magma.
Contohnya, yaitu: nikel di sudbury
5. Berasal dari metamorfosa kontak, apabila suatu masa magma naik ke atas dan menerobos
batuan didnding di kiri kanan ia mengalami pendingan. Kristal raksasa selebar beberapa meter
juga dapat terbentuk. Mineral juga dapat berubah bentuk karena proses metamorfosis yaitu proses
perubahan batuan karena panas dan tekanan. Disini terjadi reaksi-reaksi kimia dan terbentuklah
mineral-mineral kontak yang khas untuk lingkungan demikian, seperti tembaga, timah hitam, dan
seng.
6. Mineral yang dibentuk dalam urat-urat. Kadang-kadang batuan cair yang panas dari dalam
bumi mengandung banyak air. Bila airnya menguap, maka mineral akan terbawa masuk ke dalam
celah-celah batuan dan menjadi mineral yang berbentuk seperti urat-urat
Contohnya yaitu emas dalam urat-urat kwarsa di Cikotok dan Cirotan

a. Emas
Emas terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonsentrasian di permukaan. Beberapa endapan
terbentuk karena proses metasomatisme kontak dan larutan hidrotermal, sedangkan
pengkonsentrasian secara mekanis menghasilkan endapan letakan (placer). Genesa emas
dikatagorikan menjadi dua yaitu:
Endapan primer
Endapan plaser.
b. Nikel
Endapan nikel terbentuk dari hasil pelapukan yang dalam dari batuan induk dari jenis ultrabasa.
Umumnya terbentuk pada iklim tropis sampai sub-tropis. Saat ini kebanyakan nikel laterite
memang terbentuk di daerah ekuator.
c. Batu Bara
Batu bara atau batubara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya adalah batuan
sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan
dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen
dan oksigen.
Pembentukan batu bara memerlukan kondisi-kondisi tertentu dan hanya terjadi pada era-era
tertentu sepanjang sejarah geologi. Zaman Karbon, kira-kira 340 juta tahun yang lalu (jtl), adalah
masa pembentukan batu bara yang paling produktif dimana hampir seluruh deposit batu bara
(black coal) yang ekonomis di belahan bumi bagian utara terbentuk.
Berdasarkan tingkat proses pembentukannya yang dikontrol oleh tekanan, panas dan waktu, batu
bara umumnya dibagi dalam lima kelas: antrasit, bituminus, sub-bituminus, lignit dan gambut.
Proses perubahan sisa-sisa tanaman menjadi gambut hingga batu bara disebut dengan istilah
pembatu baraan (coalification). Secara ringkas ada 2 tahap proses yang terjadi, yakni:
1). Tahap Diagenetik atau Biokimia, dimulai pada saat material tanaman terdeposisi hingga lignit
terbentuk. Agen utama yang berperan dalam proses perubahan ini adalah kadar air, tingkat oksidasi
dan gangguan biologis yang dapat menyebabkan proses pembusukan (dekomposisi) dan kompaksi
material organik serta membentuk gambut.
2). Tahap Malihan atau Geokimia, meliputi proses perubahan dari lignit menjadi bituminus dan
akhirnya antrasit
d. Tembaga
Tembaga dapat diklasifikasikan dalam lima tipe, yaitu: deposit porfiri, urat, dan replacement,
deposit stratabound dalam batuan sedimen, deposit masif pada batuan volkanik, deposit tembaga
nikel dalam intrusi/mafik, serta deposit nativ. Umumnya bijih tembaga di Indonesia terbentuk
secara magmatik. Pembentukan endapan magmatik dapat berupa proses hidrotermal atau
metasomatisme.
e. Besi
Proses terjadinya cebakan bahan galian bijih besi berhubungan erat dengan adanya peristiwa
tektonik pra-mineralisasi. Akibat peristiwa tektonik, terbentuklah struktur sesar, struktur sesar ini
merupakan zona lemah yang memungkinkan terjadinya magmatisme, yaitu intrusi magma
menerobos batuan tua, dicirikan dengan penerobosan batuan granitan (Kgr) terhadap Formasi
Barisan (Pb,Pbl). Akibat adanya kontak magmatik ini, terjadilah proses rekristalisasi, alterasi,
mineralisasi, dan penggantian (replacement) pada bagian kontak magma dengan batuan yang
diterobosnya.
Perubahan ini disebabkan karena adanya panas dan bahan cair (fluida) yang berasal dari aktivitas
magma tersebut. Proses penerobosan magma pada zona lemah ini hingga membeku umumnya
disertai dengan kontak metamorfosa. Kontak metamorfosa juga melibatkan batuan samping
sehingga menimbulkan bahan cair (fluida) seperti cairan magmatik dan metamorfik yang banyak
mengandung bijih.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Geologi berasal dari kata geo yang berarti bumi dan logos yang berarti ilmu, jadi dapat disimpulkan
bahwa geologi adalah ilmu yang mempelajari dan menyelidiki lapisan-lapisan batuan yang ada
dalam kerak bumi. Geologi juga dapat diartikan sebagai pengetahuan tentang susunan unsur-unsur
bumi serta bentuk dari bumi.
Proses geologi masih berlangsung dari awal pembentukan bumi hingga sekarang. Proses geologi
ini ditandai oleh adanya perubahan-perubahan bentuk permukaan bumi. Bukti adanya perubahan
itu misalnya adanya proses sedimentasi yang terus berlangsung atau adanya pengangkatan muka
bumi oleh tenaga-tenaga tektonisme maupun tenaga vulkanisme.
Tenaga-tenaga geologi dibagi dalam tiga bagian yaitu tenaga endogen, tenaga eksogen dan tenaga
seisme. Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi, tenaga eksogen adalah
tenaga yang berasal dari luar bumi sedangkan seisme adalah gempa.
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral termasuk
tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam
komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan
bentuk yang diketahui.
Cebakan mineral bervariasi dari satu tipe ke tipe yang lain. Mineral dapat terjadi dalam berbagai
macam proses, proses yang terpenting yaitu kristalisasi magma yang cair pijar. Pengendapan-
pengendapan dari gas-gas dan uap-uap, pengendapan kimiawi dan organik dari larutan-larutan
pelapukan metamorfosis.
B. Saran
Untuk menjamin ketersediaan sumberdaya alam dan terjaganya lingkungan kita perlu
untuk mempelajari Geologi Lingkungan dan Sumber Daya, agar supaya dalam melakukan
pemanfaatan SDA yang ada di negara kita dapat sesuai dengan lingkungan dan terjamin untuk
masa depan serta bijak dalam penggunaanya.
DAFTAR PUSTAKA

Umichan, chirigaku. 2011. Geologi Lingkungan dan Sumberdaya. <http//:umichan-


chirigaku.blogspot.com>
www. http://id.wikipedia.org/wiki/geologi lingkungan dan sumberdaya

Anda mungkin juga menyukai