Anda di halaman 1dari 6

c 




  

  
   
  


 
 
    
   
   
  

 
 
     
    
   
    
   
       
  
 
        
  !"
   # 
 




  
       
   



#
 
  c     
   

  

        $
 
  


 
   

     
   
 % á        
   
  


Saya tergelitik dengan kalimat " The Present Is The Key to The Past (and The
Future)". Kalimat ini begitu sering saya dengarkan semasa kuliah dahulu. Ada
baiknya kita menelaah lebih lanjut mengenai apa yang dimaksud dengan kalimat
ini dan berbagai perdebatan mengenai kalimat ini.

The present is the key to the past merupakan sebuah hukum yang dikemukakan
oleh James Hutton (1726 1797) yang selama ini selalu diajarkan pada setiap
mahasiswa yang menempuh jurusan geologi. Hukum ini dikenal sebagai hukum
uniformitarianisma. Hukum ini menerangkan bahwa semua proses yang terjadi
pada
saat ini, terjadi juga pada masa lampau, dengan demikian produk-produk
geologi
yang dapat kita lihat saat ini, proses-proses geologi pada masa lampaunya
dapat
dijelaskan dengan mengacu pada proses-proses geologi yang terjadi saat ini.

Hukum uniformitarianisma ini sangat dipegang teguh oleh James Hutton, bahkan
pada perkembangannya telah menjadi sebuah teori absolut yang dianut oleh para
pengikutnya. Salah satu orang yang memegang teguh konsep uniformitarianisma
adalah Charles Lyell. Charles Lyell bahkan kemudian mengembangkan teori
uniformitarianisma memasuki tahap ekstrim, dimana ia mengemukakan bahwa teori
uniformitarianisma hanya mengakui bahwa proses geologi berlaku secara
berangsur
dan lambat (steady state concepts).

Selayaknya sebuah teori, maka teori uniformitarianisma juga memiliki berbagai


macam teori tandingan yang sama sekali bertentangan dengan teori
uniformitarianisma. Berbagai macam teori tersebut antara lain adalah :
1. Teori katatrofisma yang dianut oleh Cuvier menjelaskan bahwa semua proses
geologi yang terjadi pada akhirnya akan diakhiri oleh sebuah kehancuran yang
sifatnya global, sementara pada teori uniformitarianisma, faktor katatrofisma
ini sama sekali diabaikan.
2. Teori geological succession yang dianut oleh Werner menjelaskan bahwa
semua
proses geologi terjadi secara unidirectional (satu arah), sementara pada
teori
uniformitarianisma, proses geologi terjadi secara bidirectional dan merupakan
geological cycles.
. Teori neptunisma yang dianut oleh Werner menjelaskan bahwa batuan granit
dan
basalt berasal dari pengendapan kimiawi pada zaman Primitive dan Transition,
sementara pada teori uniformitarianisma, batuan granit dan basalt berasal
dari
cairan panas dari dalam bumi yang kemudian disebut magma.
Teori-teori tersebut sebagian dapat dipatahkan pendapatnya oleh teori
uniformitarianisma, sementara yang lainnya kini menjadi perdebatan sengit
diantara para geolog.

Hal yang menarik untuk dibahas adalah adanya perkembangan teori


uniformitarianisma sehingga teori tersebut menjadi sangat kaku dan menjadi
'tidak nyaman untuk digunakan sebagai teori dasar geologi modern. James H.
Shea, seorang sedimentologist yang juga seorang pengajar pada University of
Wisconsin-Parkside mengemukakan dua belas kesalahfahaman teori
uniformitarianisma yang terjadi saat ini.

Menurut James H. Shea, dua belas kesalahfahaman teori uniformitarianisma yang


terjadi saat ini telah benar-benar mengganggu pola pikirnya sebagai seorang
sedimentologist, dimana ia sangat menyesal bila kesalahfahaman ini tidak
dikemukakan dan diperbaiki maka akan berakibat buruk pada ilmu geologi itu
sendiri.

Dua belas kesalahfahaman teori uniformitarianisma itu adalah :


1. Uniformitarianisma bersifat unik untuk geologi, sementara pada
kenyataannya
teori uniformitarianisma yang mengatakan bahwa proses yang terjadi pada saat
ini juga terjadi pada masa lampau juga terjadi pada bidang lain, seperti
kimia
dan fisika. Para ilmuwan kimia dan fisika juga berhadapan dengan
penelitian-penelitian dimana mereka berhadapan dengan suatu produk tanpa
mengetahui proses yang terjadi sebelumnya. Singkat kata, uniformitarianisma
tidak bersifat unik untuk geologi tapi merupakan hal yang umum bagi sains.
2. Uniformitarianisma pertama kali diperkenalkan oleh James Hutton, sementara
pada kenyataannya James Hutton bukanlah orang yang pertama kali
memperkenalkan
konsep ini. Herodotus (484 425 BC), Leonardo Da Vinci (1425 1519),
Nicolaus
Steno (168 1686) dan lainnya telah memperkenalkan teori uniformitarianisma
jauh hari bahkan sebelum James Hutton lahir. James Hutton hanya mengembangkan
teori komprehensif dari teori uniformitarianisma geologi.
. Uniformitarianisma dinamakan oleh Charles Lylell, sementara pada
kenyataanya
penamaan uniformitarianisma dinamakan oleh Whewell (182 p. 126).
4. Uniformitarianisma sebaiknya disebut sebagai actualism karena mengacu
kepada proses yang terjadi saat ini dan nyata, sementara pada kenyataannya
aktualisma berasal dari bahasa perancis actuel yang berarti sementara
sehingga penamaan tersebut menjadi kontradiktif.
5. Uniformitarianisma berpendapat bahwa hanya proses geologi saat ini yang
juga
terjadi pada masa lampau, sementara pada kenyataannya banyak terdapat proses
geologi masa lampau yang tidak terjadi pada saat ini, sebagai contoh adalah
K-T
boundary dan sebagainya.
6. Uniformitarianisma berpendapat bahwa intensitas dari proses geologi adalah
sama setiap waktu, sementara pada kenyataannya bahwa proses geologi memiliki
intensitas yang berbeda-beda, sebagai contoh adalah variasi dari pemekaran
kerak samudera, glasiasi pada masa pleistosen, dan sebagainya.
7. Uniformitarianisma berpendapat bahwa hanya proses berangsur dan
nonkatastrofis yang terjadi selama sejarah pembentukan bumi, sementara pada
kenyataannya terdapat banyak proses geologi yang sifatnya tidak berangsur dan
bersifat katastrofis, sebagai contoh adalah pembanjiran Spokane, arus
turbidit
Gran Banks tahun 1929, dan sebagainya.
8. Uniformitarianisma berpendapat bahwa hanya terdapat sedikit perubahan
kondisi bumi selama kurun waktu geologi, sementara pada kenyatannya terdapat
berbagai macam perubahan ekstrim yang terjadi pada bumi, sebagai contoh
adalah
terjadinya global sea level changes, kepunahan massal pada masa Mesozoic, dan
sebagainya.
9. Uniformitarianisma berpendapat bahwa umur bumi sangat tua, sementara hal
ini
tidak didukung oleh bukti-bukti empiris sehingga pendapat uniformitarianisma
tentang umur bumi harus diabaikan.
10. Uniformitarianisma adalah sebuah teori atau hipotesis dan dapat dilakukan
pengujian, sementara pada kenyataannya uniformitarianisma hanya mengarahkan
kita untuk mengembangkan dan memilih diantara berbagai macam hipotesis yang
sifatnya substansif dan prinsip dasarnya hanya berupa kenyataan alam sehingga
bukan merupakan subyek yang dapat diverifikasi atau dilakukan pengujian.
11. Uniformitarianisma berlaku untuk menentukan sejarah geologi dari produk
geologi yang ada saat ini dan hanya berlaku untuk permukaan bumi atau kerak
bumi, sementara pada kenyataannya sangat sulit untuk membuat simulasi proses
geologi yang terjadi pada masa lampau bahkan di sebuah laboratorium canggih
sekalipun.
12. Uniformitarianisma berpendapat bahwa hukum yang mengatur alam selalu
tetap
dalam hal dimensi dan waktu, sementara pada kenyataannya tidak ada hukum yang
mengatur alam, yang ada hanyalah alam yang berperilaku sesuai dengan
keharusannya.

Saya sendiri berpendapat, bahwa apa yang dikemukakan oleh James H. Shea
merupakan sebuah pencerahan / enlightment bagi sebuah teori yang selama ini
diajarkan di bangku perkuliahan yang mencoba untuk memperbaiki pemikiran yang
ada selama ini. Teori uniformitarianisma harus melakukan penyesuaian dengan
berbagai fakta geologi yang ditemukan dan berkembang saat ini, seperti fakta
tentang tumbukan meteorit (yang dapat dihubungkan dengan teori katatrofisma)
atau fakta tentang berbagai macam produk geologi masa lampau yang tidak dapat
dilihat contoh prosesnya pada masa kini. Teori Uniformitarianisma seharusnya
mengajarkan bagaimana cara berpikir sebagai seorang ilmuwan, bukan
mengajarkan
bagaimana alam seharusnya berlaku.

÷
£  ÷ ÷
  ÷

÷
 ÷÷
  ÷÷
 ÷ ÷  ÷÷÷
÷

÷ ÷
 ÷÷÷÷ ÷÷ ÷ ÷ ÷÷

!" ÷÷#
 ÷$ ÷ ÷% 
÷
÷
 ÷ ÷ ÷÷  &÷
   ÷  ÷÷!  ÷ ÷!" ÷ ÷ ÷   ÷  ÷  ÷÷
  ÷ ÷  ÷÷  ÷'
(÷) ÷÷)÷   ÷
 ÷÷÷ ) ÷ ÷ ÷÷) ÷  ÷ ÷& ÷ ) ÷
 ÷ ÷ ÷$ ÷ ÷% 
÷  ÷!" ÷÷÷) ÷   ÷
÷ ÷) ÷ )÷   ÷÷  ÷) ÷ *÷÷÷
 ÷
) ÷ ÷÷   ÷' (÷+÷÷*÷  ÷!  ÷#) *÷
 ÷  ÷
, ÷-
*÷) ÷  ÷ ÷ ÷÷ ÷ ÷
 
 ÷

÷) ÷
 ÷ ÷
  ÷  ÷  ÷÷ &÷÷  ÷  ÷÷.
÷÷.÷+÷÷
 ÷÷ ÷%÷÷/ ÷0  ÷) ÷
 &÷
÷
÷  ÷
÷"*÷)÷÷)÷ 
 ÷


 &÷  ÷÷& ÷1 ÷2÷3 ÷
÷"÷÷ ÷ *÷ ÷
  ÷
÷  ÷÷ & ÷% ÷÷)÷ *÷4 
5÷  *÷
 ÷ &6÷÷ ÷) ÷ ÷ ÷÷ ÷1 *÷4 )÷ 5÷  ÷) ÷
 ÷!  ÷#) ÷% ÷  ÷  ÷  *÷  ÷÷- ÷'*÷
...(÷

G 

  ÷

Ada dua konsep dalam geologi yaitu teori Katastropisme dan teori Uniformitarianisme÷

G  G  

  °eori Katastropisme ini dikemukakan oleh Cuvier yang
berekebangsaan Prancis pada tahun 1830. °eori malapetaka menjelaskan bentukan bumi yang
sekarang ini seperti pegunungan dan lembah merupakan hasil dari malapetaka-malapetaka
yang sebelumnya terjadi. °eori ini juga menjelaskan bahwa musnahnya salah satu individu
mahluk hidup disebabkan oleh malapetaka tersebut yang kemudian diikuti oleh kemunculan
mahluk baru yang berbeda dengan mahluk hidup sebelumnya. ÷

G   
  ÷

°eori ini dikemukakan oleh James Hutton yaitu ³ °he Present Is °he Key °o °he Past´.÷

°eori ini menjelaskan bahwa proses-proses yang kita lihat sekarang terjadi juga pada
masa lampau, seperti erosi perbukitan, pengangkutan material sediment di sungai, letusan
gunung api, gempa bumi dan sebagainya. Hal ini membawa kita pada pemahaman bahwa
pembentukan pegunungan, pembentukan lembah yang dalam, pembentukan lapisan-lapisan
sediment tidak terjadi dalam waktu yang singkat tetapi melalui waktu yang cukup panjang
bahkan sampai jutaan tahun. ÷


÷ 
÷ ) ÷  ÷
 ÷ #) ÷  ÷ )÷ 5/÷ $7 )÷ -
÷ 8 ÷  ÷ 8
÷
! ÷
÷  ÷ $ 9÷ 0  ÷  ÷ :  ÷ 
÷ ! ÷ 2
÷ ÷ ; 
5÷ '0÷
 ) ÷ 0 ÷ < ÷   ÷ ) ÷  &÷ = ÷ +÷ + ÷
 ÷ % ÷ ÷ +÷ <÷ - ÷ +  ÷ 0 ÷ 3÷ / ÷ > ÷ 0 ÷
0   ÷ 3÷  &÷  (÷ #) ÷ ÷   ÷ 



÷  ÷  ) ÷


÷ ÷ ÷ ÷   ÷   ÷  ÷ ÷  ÷  ÷ ÷ ÷
)*÷÷ ÷   ÷ ÷÷1 ÷ ÷÷ &÷  ÷   ÷
    ÷

÷ ) ÷  ÷    ÷ ÷   &÷  *÷  ÷ ÷ ÷ ÷
 ÷   ÷  ÷ ÷   ÷

÷ ÷ )÷ ÷ )÷
÷  ÷  *÷ ÷
 ÷÷ ÷  *÷)÷  ÷ ÷÷)÷

# ÷ &÷ !  ÷ #) ÷ ÷ ÷ ÷ ÷   ÷  ÷ 
÷ ) ÷  ÷
÷  ÷ ÷

÷  ÷5
  5÷) ÷ ÷ ÷)÷
  ÷
÷

)÷'.(÷#) ÷  ÷÷  ÷÷ ÷÷  ÷
÷  ÷  ÷ ÷ ÷   ÷  )÷    ÷ ÷  ÷
 ÷
 ÷ ) ÷     *÷ ÷   ÷
 ÷  &)÷ 
 ÷ "*÷ 
*÷

*÷ ÷ ÷   )÷  ÷ & ÷ ÷ ) ÷  ÷  ÷ ÷ ÷    ÷
 ÷    ÷ ?
  ÷  ÷   ÷  ÷    ÷  ÷ &÷  ÷
  ÷  ÷ "
÷
÷   *÷ "
÷
÷ ÷ ÷ ÷ ÷
  ÷  ÷ 
  ÷ ÷ ÷
÷ 
 ÷ ) ÷ ÷ ÷ ÷
   ÷ ÷  &÷   ÷  
 ÷ ÷ ) ÷  ÷ ÷ & ÷  ÷ 
÷  ÷< *÷ ÷  ÷#) ÷÷ ÷  ÷÷ ÷÷&÷ ÷÷
 ÷   ÷ ?÷ ? *÷ ) ÷ ÷  ÷ ÷ @A.÷   ÷ & ÷ 


 ÷÷< &*÷  ÷÷ ÷÷ ÷÷÷B...÷÷   ÷
 ÷ ?÷ ÷
÷ )÷  ÷ ) ÷ ÷ ÷   ÷ ÷  ÷÷
)÷÷

ÿ 
÷÷ ÷ ÷÷

  

÷
<
 ÷ ÷ ') ÷   (÷  ÷ ÷ $ ÷ ÷   ÷ CC.÷
 ÷   


 ÷) ÷ ÷
 ÷, ÷-
÷3 ÷  ÷
 ÷÷
" 
÷) ÷
 ÷÷÷ & ÷ & ÷÷ *÷) ÷ )÷÷÷÷  ÷÷
 ÷ ÷ ÷ ÷ ÷   ÷  ÷ % ÷ )÷ @...÷ ÷ ') ÷  ÷
 ÷
?÷ ? ÷   ÷ 


÷ (÷ -
÷ ÷ ÷  ÷  & ÷
÷ ÷  & ÷   0
÷ ÷ ) ÷ ÷  ÷
÷ *÷
 ÷ *÷ ÷ ÷
÷  ÷ ÷ *÷ ) ÷ &÷  ÷ ÷   ÷ ÷
 ÷ ÷ ÷   ÷  ÷ &  ÷ ÷  ÷ ) ÷
  ÷   ÷ ÷  ÷  ÷ ÷  ÷ % *÷  *÷  *÷ ÷ & ÷
 ÷   ÷ ÷ ÷   ÷ 0  )*÷ 
 ÷ ÷ ) ÷   ÷

 "÷
÷ ÷   ÷   ÷  ÷  ÷  ÷  ÷  ÷  ÷ 

*÷ )÷
 ÷     ÷ '
  (*÷ ) ÷ &÷  ÷ 


 ÷
÷

Ô Ô ÷   ÷ ÿ 
÷ ÷
 ÷ ÷
÷   ÷÷ ÷ ÷
 ÷ 

÷ &÷  ÷&÷
 ÷  ÷ *÷ ÷ )÷   ÷ % ÷ ÷  ÷ ÷  ÷ @...÷ ÷
 ÷% ÷÷ ÷)÷ ÷÷  ÷ ÷ )÷ ÷
 ÷

÷  ÷ ÷ 1 ÷  ÷   ÷ 
÷  ÷ 0÷ 
 ÷  ÷
  ÷
÷ ÷÷%
÷
÷!" ÷'C@(÷   )÷ ÷
 ÷
÷÷ ÷÷÷ )÷  ÷÷)÷ ÷ ÷
 ÷   ÷ 
÷ ) ÷ ÷  ÷ ÷ ÷ ÷  ÷  ÷ ÷
  ÷ ?)÷  ÷ ÷  ÷   ÷ % ÷  ÷ ÷
 ÷   ÷  ÷

÷ #
÷  ÷ %
÷ 'C.CC(÷ )÷ % ÷  ÷  ÷  ÷ ÷

÷ ÷ +  ÷ ÷  
÷ 

 ÷   ÷   ÷ 
÷  ÷   ÷
  ÷ ÷  ÷  ÷  ÷    ÷   *÷  ÷ %
÷ ÷  
÷
 ÷   ÷ % ÷   )÷ ÷  ÷ ÷ % ÷   ÷ CA...÷ ÷
÷
0  

÷  ÷ )÷ ÷  ÷ ÷  ÷   ÷   ÷   ÷
  ÷  ÷÷ ÷  
÷ ÷  ÷÷  ÷) ÷ ÷
÷*÷  ÷ ÷  ÷% ÷  ÷÷&÷÷,
÷,
)*÷
 ÷

÷ *÷
÷÷ ÷  ÷÷ ÷÷÷ )÷  ÷ ÷ ÷ ÷ &÷
÷÷  ÷   ÷) ÷÷
 ÷ ÷+  ÷   ÷"
 ÷  ÷ ÷
) ÷ ÷ ÷ % *÷ ÷  ÷ ÷ .÷ &÷ ÷ ÷ ÷ ÷  ÷ ÷
÷ *÷ ) ÷  ÷  ÷   ÷   ÷ % ÷ ÷ ÷ CA*÷ , ÷ -
÷ 'C@
CC(*÷
 ÷

÷0
*÷  ÷÷ ÷ ÷ ÷÷÷
 ÷
 ÷ ) ÷   ÷    ÷ ÷ *÷  ÷  ÷     ÷
'
  (÷<
 ÷  ÷ )÷
 ÷

÷) ÷ ÷ ÷  &÷÷
÷÷ *÷÷-
÷ )÷  ÷4 ÷ ÷
÷"  ÷
÷÷  *÷÷

÷ 
 ÷
÷ ÷ 5÷ <  ÷  ÷ ÷ ÷ ) ÷   ÷ -
÷   ÷ %÷


÷3
 ÷

÷÷.*÷!  ÷#) *÷


 ÷  ÷, ÷-
*÷  ÷÷4  ÷
÷


)5÷ <
 ÷     ÷ &÷   ÷   ÷ ÷
 ÷  ÷  ÷ ÷ ÷
% ÷) ÷ ÷÷  ÷
 ÷ ) ÷< *÷÷  ÷& ÷ ÷    ÷

÷ "
÷ ) ÷   ÷
 ÷ !  ÷ + ÷ ÷ ÷ A÷ #
÷ < "÷ 'B
.C(*÷ 
 ÷ ÷  ÷ ) ÷  ÷ 
*÷ ÷ ÷ @@÷   ÷  ÷
÷
÷ 
  ÷

÷ % &÷  ÷  ÷   ÷ ÷ % ÷
 ÷  ÷  ÷ 
÷ *÷ < "÷   ÷ ÷   )÷ % ÷   ÷ ÷
  ÷ *÷  ÷ % ÷ ÷ 
 ÷   ÷ +÷ )÷   ÷ % ÷ ÷
 ÷ ÷÷ ÷..÷&÷÷ ÷< "÷ ÷ ) ÷ ÷  *÷
 ÷  ÷ 
 ÷ -
÷ ÷   ÷ ÷ < "÷ ') ÷  ÷  ÷ 
(÷
÷  )*÷  ) ÷ < "÷   ÷ B.÷ ÷  ÷   ÷   ÷  )÷  ÷

 ÷÷  & ÷ ÷ ÷3 ÷ 
 ÷ )÷ & ÷÷  ÷ % ÷
 ÷
÷  ÷ 
 ÷  ÷  ÷ ÷ ÷

÷   ÷  ÷
÷  ÷ ÷÷  ÷÷% ÷  ÷ ÷÷

Anda mungkin juga menyukai